Anda di halaman 1dari 6

GAMBARAN POLA KONSUMSI BUAH DAN SAYUR MASYARAKAT DUSUN

BALANGTANAYA DAN DUSUN JE’NE DINGING, DESA BALANG TANAYA,


TAKALAR

Fruits and Vegetables Consumption Patterns of Balangtanaya and Je’ne Dinging Hamlets,
Balang Tanaya Village, Takalar

Ariana Rahayu, Hasma, Mark Christoper S, Nurhikmah Amalia, Syadrah Fadilah


Sjamsul, Aisyah Sandra A. Rahman, Rima Eka Juliarti, Sri Hartina, Yuliana Novita
Mantung, Dianya Aulia Bustam
Universitas Hasanuddin

ABSTRAK
Buah dan sayur merupakan sumber pangan yang akan kaya vitamin dan mineral yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan. Pola konsumsi buah dan sayur yang tergolong masih rendah menjadi salah
satu masalah kesehatan di Dusun Balangtanaya dan Dusun Je’ne Dinging, Desa Balangtanaya. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pola konsumsi buah dan sayur masyarakat.
Bahan dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara melalui kuesioner yang
berbasis smartphone, dengan melakukan observasi setelah melakukan proses wawancara. Observasi
dilakukan di Desa Balangtanaya, tepatrnya di Dusun Balangtanaya dan Dusun Je’ne Dinging selama 7 hari
dengan jumlah rumah tangga sebanyak 201 Rumah Tangga. Penelitian ini diperoleh dari data primer yang
diperoleh dari 201 rumah tangga. Hasil penelitian yang diperoleh dari dua dusun tersebut menunjukkan
bahwa 46,4% persen penduduk masih jarang mengonsumsi buah dan 67,2% penduduk masih jarang
mengonsumsi sayur. Dapat disimpulkan bahwa pola konsumsi buah dan sayur pada penduduk Dusun
Balangtanaya dan Dusun Je’ne Dinging dikategorikan rendah. Disarankan kepada penduduk dusun
tersebut agar meningkatkan kuantitas dan frekuensi konsumsi buah dan sayurnya serta kepada pihak
intansi terkait dapat memberikan penyuluhan mendasar tentang pentingnya mengonsumsi buah dan sayur.
Kata Kunci: Konsumsi buah, konsumsi sayur, penduduk dusun Balangtanaya, dusun Je’ne Dinging

ABSTRACT

Fruits and vegetables are food sources that are rich in vitamins and minerals that are very
beneficial for health. The pattern of consumption of fruits and vegetables that are still relatively low is one
of the health problems in Balangtanaya and Je'ne Dinging Hamlets, Balangtanaya Village. The research
aims to determine the factors that influence the consumption patterns of fruits and vegetables in the
community. The materials and methods used in this study are interview methods through smartphone-
based questionnaires, by observing after conducting the interview process. Observations were carried out
in Balangtanaya Village, precisely in Balangtanaya and Je'ne Dinging hamlets for 7 days with a total of
201 households. This study was obtained from primary data obtained from 201 households. the results of
research obtained from the two hamlets showed that 46.4% of the population still rarely ate fruit and
67.2% of the population still rarely ate vegetables. It can be concluded that the pattern of fruits and
vegetables consumption in the residents of Balangtanaya and Je'ne Dinging Hamlets is categorized as
low. It is recommended to the residents of the hamlets to increase the quantity and frequency of
consumption of fruits and vegetables and to the relevant institutions can provide basic counseling about
the importance of eating fruits and vegetables.
Key Words: Fruits consumption, vegetables consumption, residents of Balangtanaya hamlet, Je'ne
Dinging hamlet

1
PENDAHULUAN
Buah dan sayur merupakan sumber pangan yang akan kaya vitamin dan mineral yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan, perkembangan, dan pertumbuhan. Meskipun kebutuhan yang relatif kecil,
namun fungsi vitamin dan mineral hampir tidak dapat digantikan sehingga terpenuhinya kebutuhan
konsumsi vitamin dan mineral menjadi esensial. Pada dasarnya mengonsumsi sayur dan buah harus di
perhatikan khususnya bagi para remaja. Dimana dalam mengonsumsi sayur dan buah-buahan dapat
mencengah penyakit denegeratif.1
Peningkatan konsumsi sayur dan buah hingga 600 g per hari dapat mengurangi penyakit di seluruh
dunia sebesar 1,8%, serta mengurangi penyakit jantung iskemik sebesar 31%, stroke iskemik sebesar 19%,
kanker perut sebesar 195, penyakit esophagus 201%, penyakit paru-paru 12%, dan kolorektal 2%. 2
Namun, perlu diketahui bahwa untuk mendukung akan terpenuhinya asupan sayur dan buah maka perlu
adanya tingkat pendidikan yang perlu didapatkan oleh orang tua khususnya ibu. Jika pengetahuan ibu akan
pentingnya mengonsumsi sayur dan buah sudah baik maka tidak sulit untuk mempengaruhi anak-anaknya
utuk tetap mengonsumsi buah dan sayur setiap harinya.3
Berdasarkan data Laporan Riskesdas Tahun 2013 pada remaja yang berdomisili di daerah
perkotaan yang kurang mengonsumsi sayur dan buah sebesar 93,2%. Sedangkan remaja yang berdomisisli
di daerah pedesaan sebesar 95,3%. Menurut penelitian Suliburska et al., tahun 2012 rendahnya konsumsi
sayur dan buah tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdiri atas jenis kelamin, uang bulanan,
tingkat pendidikan orang tua, pengetahuan tentang sayur dan bauh, kesukaan, kepercayaan diri, dukungan
teman sebaya, ketersediaan buah dan sayur, keterpaparan media massa dan persepsi citra tubuh. 1
Desa Balangtanaya merupakan desa yang terletak di Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar. Desa Balangtanaya terdiri dari lima dusun yaitu, dusun Je`ne dinging, Maccini Baji,
Panaikang Lompo, Balangngasana, dan Balangtanaya. Dari kelima dusun di Desa Balangtanaya masing-
masing memiliki masalah kesehatan yang berbeda. Namun, ada masalah kesehatan yang memerlukan
perhatian yang lebih yaitu masalah mengonsumsi sayur dan buah. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis perilaku mengonsumsi sayur dan buah pada tatanan rumah tangga masyarakat di Desa
Balangtanaya meliputi, faktor predisposing (pengetahuan), enabling (observasi), dan behavior (perilaku).

BAHAN DAN METODE


Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian jenis ini memusatkan perhatian kepada
masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Penelitian ini berlangsung
selama 14 hari tanggal 17 Juni – 1 Juli 2019 di Desa Balangtanaya khususnya Dusun Je’ne Dinging dan

2
Dusun Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar. Data yang diguanakan adalah
data primer yang diperoleh melalui wawancara dan observasi dengan panduan kuesioner. Kuesioner
tersebut berbasis digital (smartphone). Analisis deskriptif akan difokuskan pada frekuensi penduduk
dalam menkomsumsi buah dan sayur. Tujuan analisis deskriptif untuk memberi gambaran tentang faktor
yang berpengaruh pada masyarakat dalam menkomsumsi buah dan sayur khususnya di Dusun Je’ne
Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya Kab. Takalar.
Metode yang digunakan yaitu metode survei dan pengumpulan data. Metode ini bertujuan untuk
mengetahui serta menggambarkan determinan, distribusi, dan frekuensi masalah-masalah kesehatan
khusunya perilaku konsumsi buah dan sayur. Populasi dalam Penelitian ini adalah seluruh rumah warga
masyarakat yang ada di Desa Balangtanaya yaitu di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya yang
terdiri dari 201 rumah tangga. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perilaku menkomsumsi buah dan
sayur pada setiap rumah warga masyarakat dengan menggunakan kuesioner.

HASIL
Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk yang ada di
Desa Balangtanaya, khususnya Dusun Balangtanaya dan Dusun Je’ne Dinging menunjukkan hasil yang
rendah dalam hal mengonsumsi buah dan sayur. Data yang didapatkan dari kuesioner, menunjukkan 250
penduduk dari 539 jumlah total penduduk diketahui jarang mengonsumsi buah atau dapat dipersentasekan
menjadi 46,4%. Adapun 80 penduduk atau 14,8% yang sering mengonsumsi buah. Dan juga terdapat 209
penduduk atau 38,8% yang tidak pernah mengonsumsi buah. Kemudian dalam hal konsumsi sayur,
didapatkan 362 penduduk atau 67,2% yang jarang mengonsumsi sayur, 140 penduduk atau 26,0% yang
sering mengonsumsi sayur dan 37 penduduk atau 6,8% yang tidak pernah mengonsumsi sayur.

PEMBAHASAN
Sayur dan buah memiliki banyak kandungan yang menyehatkan yaitu vitamin, serat, zat besi,
protein dan masih banyak lagi. Faktanya hasil sebuah studi mengatakan jika memakan sayur-sayuran
berwarna ungu dapat mengurangi risiko terkena serangan asma, serta beberapa macam kanker. Buah dan
sayuran mengandung serat alami yang mudah dicerna. Karena mudah menyerap air, serat ini dapat
meringankan atau mencegah konstipasi, karena mendorong keinginan buang air besar menjadi rutin dan
lebih lancar.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hermina dan Prihartini (2016) menunjukkan bahwa
konsumsi sayur dan buah yang cukup, berfungsi sebagai anti oksidan yang dapat menurunkan insiden

3
penyakit jantung dan pembuluh darah, obesitas, kanker kolon, diabetes, hipertensi dan stroke. Konsumsi
sayuran dan buah-buahan yang cukup juga merupakan salah satu indikator sederhana dari pola makan
sehat dengan gizi seimbang.
Berdasarkan data Riskesdas (2018) menunjukkan bahwa di Provinsi Sulawesi Selatan proporsi
konsumsi buah dan sayur kurang berada dalam kategori yang sangat tinggi, yaitu dalam kisaran 95%. Hal
ini juga dapat dikaitkan dengan hasil penelitian yang kami lakukan di Desa balangtanaya, tepatnya di
Dusun balangtanaya dan Dusun Je’ne Dinging. Yang mana penelitian yang kami lakukan mendapatkan
hasil bahwa konsumsi buah dan sayur masih dalam kategori rendah atau dalam artian konsumsi buah dan
sayur kurang berada dalam kategori yang tinggi, yaitu masing-masing sebesar 46,4% dan 67,2%. Padahal
desa tersebut merupakan salah satu penghasil buah dan sayur terbesar di kabupatan Takalar. Adapun
faktor yang dapat berpengaruh pada pola konsumsi buah dan sayur adalah sosial demografi. Juga hal lain
boleh jadi disebabkan karena rata-rata penduduknya lebih memilih menjual hasil ladangnya daripada
dikonsumsi sehari-hari.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Dusun Balangtanaya dan Je’ne Dinging maka
dapat disimpulkan bahwa pola konsumsi buah sayur penduduk di dusun tersebut masih dalam kategori
rendah. Yang mana persentase penduduk yang jarang mengonsumsi buah sebesar 46,4% dan persentase
penduduk yang jarang mengonsumsi sayur sebesar 67,2%. Rata-rata penduduk yang ada di dusun
Balangtanaya serta Je’ne Dinging masih kurang memperdulikan serta memperhatikan manfaat ataupun
dampak baik dari mengkonsumsi buah dan sayuran, bahkan masih banyak penduduk yang tidak pernah
mengkonsumsi buah dan sayuran.
Diharapkan kepada penduduk Dusun Balangtanaya dan Dusun Je’ne Dinging agar meningkatkan
kuantitas dan frekuensi konsumsi buah dan sayurnya, yaitu dengan menyediakan buah dan sayur saat
makan. Dan bagi intansi kesehatan terdekat seperti puskesmas maupun instansi-instansi lainnya yang
bergerak di bidang kesehatan dapat memberikan penyuluhan mendasar tentang pentingnya memakan buah
dan sayuran, dengan itu penduduk dapat teredukasi dan dapat memiliki pengetahuan serta kesadaran
mengenai pentingnya memakan sayur/buah. Dengan demikian masyarakat dapat tergerak dengan
sendirinya untuk melakukan hal tersebut.

4
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penyusunan penelitian ini, kami menghadapi berbagai hambatan dan tantangan
yang turut menyertau dalam penyusunan penelitian ini. Namun atas dorongan dan motivasi dari
berbagai pihak selama proses penyusunan sehingga penelitian kami akhirnya selesai. Oleh karena
itu, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kami dalam
proses penyusunan penelitian kami.

DAFTAR PUSTAKA
1. Mohammad, A., & Siti, M., 2015. Konsumsi Buah dan Sayur Anak Usia Sekolah Dasar di
Bogor. Jurnal Gizi Pangan, 10 (1), hal. 71-76.
2. Oktavia, R. A., Ahmad, S., & Asih, S., 2019. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi dengan
Konsumsi Buah-Sayur pada Remaja di Daerah Rujal-Urban, Yogyakarta. Jurnal
Keperawatan Raflesia, 1 (1), hal. 33-43.
3. Anggraeni, N.A., & Sudiarti, T., 2018. Faktor Dominan Konsumsi Buah dan Sayur pada
Remaja di SMP 98 Jakarta. Indonesia Journal Of Human Nutrition. Vol. 5, Nor. 1, hlm. 18-
32.
4. Hermina dan Prihartini S. 2016. Gambaran Konsumsi Sayur dan Buah Penduduk Indonesia
dalam Konteks Gizi Seimbang: Analisis Lanjut Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI)
2014.
5. Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 44, No. 3

5
LAMPIRAN

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur di
Dusun Balangtanaya dan dusun Je’ne Dinging Desa Balang Tanaya Kecamatan
Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar Tahun 2019
Konsumsi Buah Konsumsi Sayur
Frekuensi
n % n %

Jarang 250 46,4 362 67,2


Sering 80 14,8 140 26,0
Tidak Pernah 209 38,8 37 6,8
Total 539 100 539 100

Sumber: Data Primer, 2019

600

500

400

Jarang
300 Sering
Tidak Pernah
200 Total

100

0
n % n %
Konsumsi Buah Konsumsi Sayur

Gambar 1. Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur di
Dusun Balangtanaya dan dusun Je’ne Dinging Desa Balang Tanaya Kecamatan Polongbangkeng
Utara Kabupaten Takalar Tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai