Sistem saraf adalah sistem organ yang terdiri atas sel neuron yang memiliki fungsi
mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ, membentuk atau menghentikan
masukan dari hasil sensasi pancaindra, dan mengaktifkan aksi. Komponen utama dalam
sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel neuroglia, neuron memainkan peranan
penting dalam koordinasi.
Sistem saraf dapat dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer/tepi. Sistem
saraf pusat terdiri dari otak dan medula spinalis. Sistem saraf tepi/perifer terdiri dari sistem
saraf sadar (saraf somatik) dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf
sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom
mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran
pencernaan, dan sekresi keringat.
a. Sistem Saraf Pusat
1. Otak
Otak adalah massa besar jaringan saraf yang terletak di dalam kranium (tengkorak).
Otak terdiri atas neuron serta sel neuroglia penyokong. Otak merupakan sumber
beberapa hormon penting dan tempat integrasi semua informasi / stimulus yang
dibawa saraf sensorik. Otak menerima darah sekitar 15% dari curah jantung atau
sekitar 750 cc per menit. Sel otak selalu memerlukan glukosa (C6H12O6) untuk
metabolisme energi dan memproduksi ATP. Lihat gambar berikut yang menunjukkan
bagian-bagian dari otak.
Otak diselimuti oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. Selaput meninges terdiri
dari 3 lapisan yaitu ;
1) Lapisan durameter yaitu lapisan yang terdapat di paling luar dari otak dan bersifat
tidak kenyal. Lapisan ini melekat langsung dengan tulang tengkorak. Berfungsi untuk
melindungi jaringan-jaringan yang halus dari otak dan medula spinalis.
2) Lapisan araknoid yaitu lapisan yang berada dibagian tengah dan terdiri dari lapisan
yang berbentuk jaring laba-laba. Ruangan dalam lapisan ini disebut dengan ruang
subaraknoid dan memiliki cairan yang disebut cairan serebrospinal. Lapisan ini
berfungsi untuk melindungi otak dan medulla spinalis dari guncangan.
3) Lapisan piameter yaitu lapisan yang terdapat paling dalam dari otak dan melekat
langsung pada otak. Lapisan ini banyak memiliki pembuluh darah. Berfungsi untuk
melindungi otak secara langsung.
1) Cerebrum/otak besar
• Merupakan bagian otak yang memenuhi sebagian besar dari otak kita yaitu
7/8 dari otak.
• Mempunyai dua bagian belahan otak yaitu otak besar belahan kiri yang
berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian otak
besar belahan kanan yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian
kiri.
• Bagian kortex cerebrum berwarna kelabu yang banyak mengandung badan
sel saraf. Sedangkan bagian medulla berwarna putih yang banyak
mengandung dendrite dan neurit. Bagian kortex dibagi menjadi tiga area
yaitu area sensorik yang menerjemahkan impuls menjadi sensasi. Kedua
adalah area motorik yang berfungsi mengendalikan koordinasi kegiatan otot
rangka. Ketiga adalah area asosiasi yang berkaitasn dengan ingatan, memori,
kecedasan, nalar/logika, kemauan.
• Otak Mempunyai empat macam lobus yaitu :
o Lobus frontal berfungsi sebagai pusat penciuman, indera peraba.
o Lobus temporal berungsi sebagai pusat pendengaran
o Lobus oksipetal berfungsi sebagai pusat penglihatan.
o Lobus parietal berfungsi sebagai pusat ingatan, kecerdasan,
memori,kemauan, nalar, sikap.
Medula obongata
ii. Terdapat 2 bagian belahan yaitu belahan cerebellum bagian kiri dan belahan
2) Medula
a) Medula obongata
b) Medula Spinalis
• Disebut juga dengan sumsum tulang belakang dan terletak di dalam ruas-
ruas tulang belakang yaitu ruas tulang leher sampai dengan tulang pinggang
yang kedua. Berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan menghantarkan
impuls dari organ ke otak dan dari otak ke organ tubuh.
Apa itu sistem saraf perifer ? Terdiri dari berapa bagian saraf perifer tersebut dan apa
fungsinya? Berikut penjelasan materinya silahkan di baca dan dihafalkan. Sistem saraf
perifer adalah sistem saraf yang menghubungkan semua bagian tubuh dengan sistem saraf
pusat. Sistem saraf perifer terdiri dari dua yaitu : 1) Sistem saraf sadar/somatik
Merupakan sistem saraf yang kerjanya berlangsung dibawah kendali atau perintah otak atau
dibawah kendali kehendak manusia.
Sistem saraf pada otak sering disebut dengan saraf cranial terdiri dari 12 pasang saraf
sebagai berikut beserta cara melakukan test untuk mengetahui fungsinya.
Pemeriksaan syaraf Kemungkinan yang ditemukan
Syaraf cranial I
(Olfaktorius) Indra penciuman hilang pada kerusakan
Lakukan test alcohol pada masing- masing lobus frontalis
lubang hidung
Syaraf cranial II
( Optikus) Kebutaan
Periksa lapang pandang dengan senter
Parasimpatik Simpatik
• • memperbesar pupil
• • mengecilkan pupil
• • menghambat aliran darah
• • menstimulasi aliran darah
• • mempercepat denyut jantung
• • memperlambat denyut jantung
• • mengecilkan bronkus
• • membesarkan bronkus
• • menghambat sekresi kelenjar
• • menstimulasi sekresi kelenjar
pencernaan
pencernaan
• • menghambat kontraksi kandung
• • mengerutkan kantung kemih
kemih
47
Gambar 1.15 Saraf Tepi dan Otonom
C. KONSEP FISIOLOGIS
Otak manusia kira-kira 2 % dari BB, otak mendapatkan suplay dari kira-kira 15% dari curah
jantung (CO) dan membutuhkan kira-kira 20% pula dari seluruh pemakaian oksigen tubuh,
serta butuh 400 kkal ATP per hari.
Jaringan otak sangat rentan terhadap kebutuhan oksigen dan glukosa. Setiap kekurangan
suplay sedikit saja pasti akan menimbulkan gangguan. Metabolisme otak selalu konstan tanpa
diselingi istirahat. Bila aliran darah otak berhenti 10 detik saja akan menimbulkan gangguan
kesadaran.
D. KONSEP PATOLOGIS
Konsep patofisiologis yang berkaitan dengan gangguan fungsi sistem saraf terjadi apabila
jumlah suplai darah ke otak tidak tercukupi. Kaidah patofisiologis ini menggunakan hukum
suplay and demand. Apabila kebutuhan tidak sesuai pasokan maka akan terjadi gangguan
fungsi otak.
Beberapa tanda penting gangguan fungsi otak adalah; 1) penurunan kesadaran, 2) perubahan
respon pupil, 3) perubahan gerakan mata, 4) perubahan suhu tubuh, 5) perubahan respon
motorik/pergerakan, 6) disfasia/perubahan komunikasi bahasa, 7) agnosia atau kegagalan
mengenali stimulus, 8) dimensia, 9) peningkatan tekanan intrakranial dan 10) kematian
batang otak.