Tugas Individu 3
Tugas Individu 3
Penyebab
Beberapa hambatan penerapan manajemen risiko pada organisasi adalah:
Tidak semua anggota organisasi paham tentang manajemen risiko.
Tidak semua anggota organisasi mau berperan aktif dalam memberikan informasi
atas risiko dan masalah yang ada di organisasi.
Belum adanya personel dalam struktur organisasi yang fokus untuk menjalankan
manajemen risiko.
Kurangnya komitmen Pimpinan terkait manajemen risiko
Dampak
Dampak dari belum diterapkannya manajemen risiko pada organisasi, khususnya
pada Inspektorat adalah:
Pemahaman tentang manajemen risiko yang tidak kurang pada OPD
menyebabkan tindakan yang kurang tepat untuk untuk mengantisipasi risiko
tersebut.
Identifikasi risiko yang tidak tepat pada OPD dapat menyebabkan ketidaktepatan
penentuan jenis pengawasan yang akan dilakukan Inspektorat.
Program Kerja Pengawasan tahunan (PKPT) Inspektorat belum mengidentifikasi
dan membuat prioritas area pengawasan berdasarkan tingkat kematangan
manajemen risiko dan risiko tertinggi berdasarkan hasil evaluasi risk register.
Audit Kinerja yang dilakukan Inspektorat tidak inline dengan prioritas Pemerintah
Daerah.
Inovasi Solutif
Inovasi solutif yang dapat membantu penerapan manajemen risiko pada organisasi,
khususnya pada Inspektorat adalah:
Karakteristik Pemimpin yang Melayani dapat membantu penerapan manajemen
risiko. Pemimpin yang mempunyai hubungan komunikasi yang baik dengan
anggota organisasinya dapat mengkomunikasikan dengan baik visi misi tujuan
sasaran organisasi serta penilaian risiko pada organisasinya. 10 (sepuluh)
karakteristik pemimpin yang melayani adalah: Mendengarkan, Empati,
Menyembuhkan, Kesadaran, Membangun Komunitas, Komitmen, Keterbukaan
(stewardship), Kejelian (foresight), Konseptual, Persuasi.
Penyusunan Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko (PPBR) sebagai
pendekatan sistematis dan terstruktur untuk memprioritaskan kegiatan
berdasarkan risiko terbesar dan selaras dengan tujuan organisasi Pemerintah
Daerah. PPBR merupakan jawaban atas tantangan dalam melakukan
pengawasan yang efektif di tengah permasalahan sumber daya, baik anggaran
maupun sumber daya manusia yang terbatas. PPBR yang dapat membantu
Inspektorat dalam menyusun Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT)
mempertimbangkan risiko-risiko yang dapat menghambat program-program
strategis dari Pemerintah Daerah serta menentukan Prioritas Pengawasan.
Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penerapan manajemen risiko, khususnya pada
Inspektorat adalah:
Semua OPD sudah dapat mengidentifikasi dan menyusun risk register pada
organisasinya masing-masing.
Tersusunnya kertas kerja PPBR.