Anda di halaman 1dari 45

Pelatihan

Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi (PPI)
Bagi Tenaga Kesehatan
di FASYANKES

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


Ns. I Ketut Parindra, SKM., S.ST
Perawat IPCN
(Infection Prevention and Control Nurse)
RSUD Provinsi NTB

Telp:
08123717034
Email
indra.parindra@gmail.com

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


CURICULUM VITAE
Ns. I Ketut Parindra, SKM, S.ST

PELATIHAN TERKAIT
1. Bimbingan Teknis Jenjang Karir dan Kredensial Keperawatan, di Yogyakarta, tahun 2015
2. Pelatihan Komunikasi dan Edukasi untuk Tenaga Kesehatan, di Siloam Hospitals Surabaya,
Tahun 2017
3. Pelatihan BTCLS, di Mataram, tahun 2023
PENDIDIKAN 4. Pelatihan PONEK dan TB-HIV, di Mataram, tahun 2019
• Program Pendidikan D 3 Keperawatan 5. Triage Officers’ Course, di Mataram, tahun 2019
Denpasar, Tahun 1992 6. Pelatihan K3-RS, di Mataram, tahun 2018
• Program Pendidikan Kesehatan 7. Pelatihan Kursus Dasar PPI, oleh PERDALIN, tahun 2021
Masyarakat, UNTB, Tahun 2005 8. TOT Penanggulangan KLB dan Wabah untuk Tim Gerak Cepat (TGC) di Puskesmas
• Program Pendidikan D-IV Keperawatan 9. TOT Keperawatan Gawat Darurat
Gawat Darurat Politeknik Kesehatan 10. Pelatihan Infection Prevention Control Nurse / Infection Preventionist (IPCN/IP), tahun
DEPKES Mataram, Tahun 2009 2021.
• Program Study Pendidikan Profesi Ners, 11. Pelatihan Dasar Akreditasi Versi Direktorat Jendral Pelayanan Kemenkes 2022
12. Pelatihan Penunjang Surveior Akreditasi Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien (LAM-KPRS),
Program Profesi Politeknik Kesehatan 2022
Kementrian Kesehatan Mataram,Tahun
2020 13. Pelatihan Calon Surveior Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(LAM-KPRS), RS Sanglah 2022

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


PENGALAMA KERJA
ORGANISASI

1. Staf keperawatan pada RSUD Praya Lombok Tengah


2. Staf pelaksana keperawatan pada IGD RSUD
Provinsi NTB
3. Kepala keperawatan pada IGD RSUD Provinsi NTB
4. Kepala keperawatan pada ruang penyakit dalam
RSUD Provinsi NTB
11. Fasilitator pelatihan BTCLS HIPGABI NTB
5. Koordinator keperawatan pada ruang rawat inap 12. Fasilitator Pelatihan PPI Pada Kasus Pontensial
RSUD provinsi NTB KLB/Wabah untuk Tenaga Puskesmas se NTB
6. Kepala Divisi Pelayanan pada Instalasi Gawat 13. Fasilitator Pelatihan PPI Bagi Tenaga Kesehatan di FKTP
Darurat RSUD Provinsi NTB 14. Fasilitator Pelatihan PPI dalam Memberikan Asuhan
Ibu Hamil Terpadu Bagi Bidan di FKTP
7. Kepala Divisi SDM pada Instalasi Rawat Jalan RSUD
Provinsi NTB 15. Sebagai perawat IPCN RSUD Provinsi NTB
16. Pengurus PERDALIN cabang Nusa Tengara Barat
8. Pengurus Komite Keperawatan RSUD Provinsi NTB 17. Pengurus HIPGABI NTB
9. Sekretaris Akreditasi pada RSUD PROVINSI NTB 18. Surveior Akreditasi RS pada Lembaga Akreditasi Mutu
dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit (LAM-KPRS)
10. Dosen Pengajar pada STIKES Qumarul Huda Bagu
Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES
PROGRAM PPI
DI FASYANKES

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


TUJUAN PEMBELAJARAN
PESERTA LATIH Menerapkan program pencegahan
MAMPU dan pengendalian infeksi

A Menjelaskan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

B Menjelaskan konsep penggunaan antimikroba


INDIKATOR HASIL
BELAJAR
C Menjelaskan prinsip penggunaan antimikroba

D Menjelaskan monitoring penggunaan antimikroba

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES
PROGRAM PPI

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


A. PENGERTIAN dan TUJUAN PPI
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI

Suatu kegiatan untuk mencegah dan


meminimalkan terjadinya infeksi pada
pasien, petugas, pengunjung, dan
masyarakat sekitar fasilitas pelayanan
Kesehatan.
TUJUAN PROGRAM INFEKSI

MELINDUNGI
PASIEN, PETUGAS, PENGUNJUNG, DAN
MASYARAKAT SEKITAR DENGAN CARA
MEMUTUS MATA RANTAI INFEKSI

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


MANFAAT PROGRAM INFEKSI
Mencegah dan melindungi terhindar dari resiko dan paparan terjadinya
penularan infeksi baik yang terjadi saat pelayanan di fasilitas kesehatan
(dalam maupun luar gedung)

Menurunkan atau meminimalkan kejadian infeksi berhubungan


denganpelayanan kesehatan mempertimbangkan cost effectiveness
Dapat memberikan gambaran atau informasi tentng kualitas pelayanan
kesehatan yang di berikan oleh FKTP sesuai standar yang berlaku
Pengelolaan sumber daya dapat lebih efektif dan efesien melalui manajemen
PPI sejak perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,pembinaan, monitoring
dan evaluasi (audit) serta pelaporan kejadian infeksi

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


STRATEGI INPELENTASI
Sebagai upaya perbaikan mutu yang
berkesinambungan

Membuat kebijakan
yangmengacu pada ketentuan
peraturan perundang-undangan

Merencanakan dan memenuhi


sarana prasarana, alat, SDM dan
anggaran sesuai kemampuan dan
sekala prioritas
Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES
Menerapkan PPI secara konsisten
komperhensip dan berkelanjutan yang
tercermin pada:
• P1. Perencanaan
• P2. Pengorganisasian dan pelaksanaan
• P3. Pengawasan pengendalian,dan
penilaian
• Melaporkan kejadian infeksi
• Melakukan survailans, dan
• Melakukan infection control risk
assessment (ICRA)

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


Ruang Lingkup Program PPI Dalam Pelayanan di Fasyankes

Penyakit Infeksi bersumber dari rumah sakit Infeksi


sebelumnya dikenal dengan istilah infeksi
nosocomial (Hospital Acquired Infection),
selanjutnya istilah ini berganti menjadi HAIs
(Healthcare Associated Infections / Penyakit suatu keadaan yang disebabkan
Infeksi berkaitan dengan pelayanan Kesehatan. oleh mikroorganisme patogen,
dengan/tanpa disertai gejala
klinik

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


Pengertian HAI’S
Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan (HAIs / Health care
Associated Infections)  adalah infeksi yang terjadi pada
pasien selama perawatan diFasilitas pelayanan kesehtan
DIMANA ketika masuk tidak ada infeksi dan tidak dalam
masa inkubasi, termasuk infeksi dalam RS/ Fasyankes tapi
muncul setelah pasien pulang, juga infeksi karena pekerjaan
pada petugas RS / Fasyankes dan tenaga kesehatan terkait
proses pelayanan kesehatandi fasyankes

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


RUANG LINGKUP PROGRAM PPI

1.Kewaspadaan Isolasi.

2.Penerapan PPI terkait pelayanan (HAI’s) :


langkah yang harus dilakukan untuk
mencegah terjadinya HAI’s (bundles).

3.Surveilans HAI’s

4.Pendidikan dan Pelatihan

5.Penggunaan AB yang bijak

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


1.KEWASPADAAN ISOLASI
KEWASPADAAN STANDAR KEWASPADAAN TRANSMISI

KEBERSIHAN PENGENDALIAN
TANGAN LINGKUNGAN

KONTAK DROPLET AIRBONE


ALAT PELINDUNG PENHGENDALIAN
DIRI (APD) LIMBAH RS

PENYUNTIKAN YANG MRSA,Diarhea, infleunsa,Pertusis, Covid 19, TBC,


MANAJEMEN LINEN chiken fox, monkey
AMAN E.Colli Rubella fox

KEBERSIHAN
PENEMPATAN VEKTOR
PERNAFASAN/ETIKA (lalat,nyamuk,tikus dll
PASIEN
BATUK

KESEHATAN PENGELOLAAN
PETUGAS ALKES HH,sarung Masker bedah Masker
tangan,goun ,faceshield Respiratorik
(N95)
PRAKTEK LUMBAL
FUNCTIE Pengendalian
lingkungan, limbah RS 17
a. Kebersihan Tangan /
Hand Hygiene
5 MOMENT FOR
HAND HYGIENE

ENAM
LANGKAH

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


b. ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
• Pakaian khusus atau peralatan yang dipakai petugas untuk memproteksi diri dari
bahaya fisik, kimia, biologi/bahan infeksius (Permenkes 27 Tahun 2017)
• APD terdiri dari:
1. Sarung tangan
2. Masker/Respirator Partikulat
3. Pelindung mata (google)
4. Perisai/pelindung wajah/ face shield
5. Kap penutup kepala
6. Gaun pelindung/apron
7. Sandal/sepatu tertutup (Sepatu Boot)
Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES
c. PENGENDALIAN LINGKUNGAN
Merupakan upaya pengendalian lingkungan
melalui perbaikan mutu air, udara/ventilasi
permukaan lingkungan, disain dan konstruksi
bangunan

Tujuan  untuk mencegah transmisi


mikroorganisme dari paien atau
pengguna layanan ke petugas atau
sebaliknya akibat pengelolaan dan
pengendalian lingkungan yang tidak
sesuai standar PPI
Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES
d. PENATALAKSANAAN LIMBAH HASIL
PELAYANAN

Kuning:sampah Infeksius
Hitam:non infeksius/ domestik
Merah:Radioaktif
Ungu :Cytotoksik
WADAH
Tahan bocor dan
tusukan
Ada pegangan
Ada tutup
Dibuang setelah
terisi 2/3 bagian
Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES
e. TATA LAKSANA LINEN
1. Semua linen pasien PIE
infeksius
2. Dibagi menjadi linen kotor
bernoda dan tidak
3. Ganti linen tiap hari, atau jika
kotor sesuai SOP
4. Gunakan APD saat penanganan
linen
5. Pengiriman linen kotor gunakan
troli tertutup
6. Tempatkan linen bersih dalam
lemari tertutup dan tidak
tercampur dengan alat lain

Komite PPI
Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES
f. Pengelolaan Peralatan Perawatan Pasien
dan Alat Medis lainnya.
▸ Merupakan proses
pengelolaan,
dekontaminasi dan
pengemasan
berdasarkan kategori
kritikal, semi kritikal,
dan non kritikal.

23
Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES
g. PENEMPATAN PASIEN
• Terpisah antar Pasien Infeksius
dengan Non Infeksius
• Sesuaikan dengan pola transmisi
infeksi
• Single room atau kohorting
• Tekanan negatif atau natural air
flow
• ACH 12 kali/jam

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES 24


h. PENYUNTIKAN AMAN

Jangan melakukan penutupan kembali (re-cup) jarum yang telah


dipakai, memanipulasi dengan tangan, menekuk, mematahkan atau
melepas jarum dari spuit.
25
Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES
i. Kebersihan Pernafasan/Etika Batuk dan Bersin

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


j. PERLINDUNGAN KESEHATAN PETUGAS
• Nutrisi / gizi adekuat
• Lakukan pemeriksaan berkala
• Monitoring suhu pada saat datang dan pulang bekerja
• Imunisasi/vaksinasi
• Fasilitasi Alat Pelindung Diri
• Monitor Kepatuhan karyawan
• Tatalaksana pajananan
• No Presenteeism / memaksakan diri untuk bekerja
Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES 27
k. PRAKTEK PROSEDUR LUMBAL PUNGSI
▸ Gunakan APD ( masker, gaun, sarung
tangan bersih)
▸ Gunakan jarum steril

▸ Lakukan kebersihan tangan

28
Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES
KEWASPADAAN TRANSMISI
ALUR PASIEN INFEKSI
BERDASARKAN TRASMISI

Penyakit Infeksi Berdasarkan Trasmisi

Transmisi Udara /
Transmisi Kontak Transmisi Droplet
Airborne

• Kamar tersendiri atau


• Kamar tersendiri jika tidak
kohorting
• Kamar tersendiri memungkinkan kohorting
• Jarak pasien ≥ 1 M
• Alur pasien tidak • Tekanan negative atau ventilasi
• Pintu kamar boleh terbuka
perlu khusus alamiah
• Alur pasien tidak perlu
• APD sarung • Pintu kamar selalu tertutup
khusus
tangan dan gaun • Alur Px tersendiri
• Penanganan udara tudak
• APD, Px pakai masker bedah
ada
• Petugas pakai N95 jika melakukan
• APD masker bedah
tindakan menghasilkan aerosol
Pencegahan Infeksi dalam Memberikan Asuhan Ibu Hamil Terpadu
2. PENCEGAHAN PPI DENGAN BUNDLES HAI’S
Penerapan bundles a. Chateter Associated Urinary Tract
Infection (CAUTI), infeksi saluran
Merupakan sekumpulan kencing terkait kateter
praktek berbasis bukti b. Peripheral Line Associated Blood
Stream Infection (PLABSI), infeksi
sahih yang aliran darah akibat pemasangan
menghasilkan perbaikan infus .
keluaran proses c. Surgical Site Infection (SSI),
infeksi daerah operasi (IDO)
pelayanan kesehatan d. Ventilator Associate Infection
bila di lakukan secara (VAP) infeksi (pneumonia ) akibat
kolektif dan konsisten pemasangan Ventilator.

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


3. SURVEILANS
Suatu proses pelaksanaan kegiatan yang dilakukan
secara terus-menerus, komprehensif dan dinamis
berupa perencanaan , pengumpulan data,
analisis, interpretasi, komunikasi dan evaluasi dari
data kejadian infeksi yang dilaporkan secara
berkala kepada pihak yang berkepentingan
berfokus pada strategi pencegahan dan
pengendalian infeksi.

Data Surveilance meliputi angka kejadian HAI’s:


ISK/CAUTI, VAP, IADP/PLABSI, IDO. Multi drug
resistant, Penggunaan antibiotic dan infeksi baru
Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES
4. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PPI
Tim PPI merencanakan dan melaksanakan kegiatan
meliputi :

1. Regulasi program dan edukasi PPI kepada :


Staf klinis, non klinis, pegawai baru, pasien
dan keluarga serta pengunjung
2. Melakukan dokumendtasi pelaksanaan
kegiatan
3. Membuat perubahan regulasi bilamana
diperlukan
4. Melakukan pengukuran mutu hasil
pelatihan.

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


5. PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG BIJAK
❑ Pengumpulan data pola mikroorganisme pada
HAI’s dan pasien dengan resiko infeksi.
❑ Molakukan pendataan penggunaan anti biotik
dalam surveilans.
❑ Monitoring kesesuaian antara pemberian anti
biotik dan pola mikroorganisme.
❑ Melakukn pengawasan melalui : supervisi
❑ Indikasi pemberian antibiotik yang
berdasarkan :
• Profilakasis

• Terapi Empirik dan Definitif

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


.
5 PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG BIJAK

Pengertian Antimikroba
merupakan zat yang memiliki
kemampuan untuk menghambat
maupun mematikan perertumbuhan
mokroba dengan toksisitas terhadap
manusia relative kecil.

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


.
5 PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG BIJAK

Tujauan pemberian Antimikroba


Untuk menghambat maupun
mematikan perertumbuhan
mokroba di dalam tubuh.

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


.
5 PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG BIJAK

Penggunaan antimikroba yang bijak


Dapat dicapai salah satunya dengan memperbaiki perilaku
para dokter dalam penulisan resep antibiotik.

Antibiotik hanya digunakan dengan indikasi yang ketat yaitu


dengan penegakkan diagnose penyakit infeksi menggunakan
data klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium seperti
pemerikasaan darah tepi, radiologi, mikrobiologi dan
serologi.
Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES
5. PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG BIJAK

1. Antibiotik Profilaksis
Profilaksis bedah pada beberapa operasi bersih (misalnya
kraniotomi, mata) dan semua operasi bersih terkontaminasi
adalah penggunaan antibiotik sebelum, selama, dan paling lama
24 jam pasca operasi pada kasus yang secara klinis tidak
memperlihatkan tanda infeksi dengan tujuan mencegah
terjadinya infeksi daerah operasi.
Pada prosedur operasi terkontaminasi dan kotor,pasien diberi
terapi antibiotik sehingga tidak perlu ditambahkan antibiotik
profilaksis.
Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES 37
5. PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG BIJAK

2. Terapi antibiotik empirik


yaitu penggunaan antibiotik pada kasus infeksi atau diduga infeksi yang
belum diketahui jenis bakteri penyebabnya. Terapi antibiotik empirik
ini dapat diberikan selama 3-5 hari. Antibiotik lanjutan diberikan
berdasarkan data hasil pemeriksaan laboratorium dan mikrobiologi.
Sebelum pemberian terapi empirik dilakukan pengambilan spesimen
untuk pemeriksaan mikrobiologi. Jenis antibiotik empirik ditetapkan
berdasarkan pola mikroba dan kepekaan antibiotik setempat.

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES 38


5. PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG BIJAK

3. Terapi antibiotik definitif


adalah penggunaan antibiotik
pada kasus infeksi yang
sudah diketahui jenis bakteri
penyebab dan kepekaannya
terhadap antibiotik.
Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES 39
Kesimpulan

❑ Program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakait dapat


dilakukan dengan cara ; menerapakan kewaspadaan standar,
penerapan pelaksanaan Bundles HAI’s ( IDO,VAP,PLABSI,CAUTI)
dengan cara Bersama –sama dan konsisten.
❑ HAI’s dapat dicegah dengan mematuhi pedoman pencegahan dan
pengendalian infeksi dan dilakukan secara Bersama-sama, konsisten,
juga dengan cara melaksnakan Penggunaan AB yang bijak.
❑ Pelaksanaan PPI juga bisa di tingkatkan dengan cara memberikan
Pendidikan dan pelatihan kepada semua petugas yang ada di RS.

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES
Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES
TUGAS KELOMPOK
1. Peserta dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6
orang
2. Setiap kelompok :
a. Kelompok 1 : Menjelaskan kewaspadaan isolasi
b. Kelompok 2 : Menjelaskan PPI dengan bundles HAIs,
c. Kelompok 3 : Menjelaskan surveilans Hais,
d. Kelompok 4 : Menjelaskan pendidikan dan pelatihan dalam PPI
e. Kelompok 5 : Menjelaskan penggunaan anti mikroba yang bijak

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


3. Fasilitator memberikan penjelasan penugasan selama 5 menit
4. Peserta dibagi menjadi 5 breakout room
5. Setiap kelompok mendiskusikan tugas dan menyiapkan paparan
dalam bentuk PPT selama 25 menit.
6. Setiap kelompok memaparkan hasil diskusi di main room selama
@5 Menit (5 X 5 Mt = 25 Menit)
7. Fasilitator memberikan umpan balik masing kelompok (5 menit x 5
= 25 menit)
8. Fasilitator memberikan penguatan hasil penugasan (10 menit).

Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES


Program Pencegahan Pengedalian Infeksi di FASYANKES

Anda mungkin juga menyukai