Anda di halaman 1dari 11

Peran maha patih gajah mada bagi kejayaan kerajaan majapahit dan

keterkaitannya dengan asal usul kecamatan modo kabupaten


lamongan dalam perspektif sejarah

Nama kelompok : Muhammad Wafiyul Ahdi (23101017)Mukhammad Saiyid Kubro Al Farizi


(23101001) Nadia Wulan Rahmadani (23101018) Hanum Banuwati (23101002)

ABSTRAK.

Sejarah merupakan hal yang tak bisa di pisahkan dalam hidup manusia sebab manusia sendiri
memiliki multi peran di dalamnya baik menjadi subjek maupun objek dari sejarah itu
sendiri,sebab sejarah berkonotasi dan berorientasi pada kejadian yang berlangsung dalam
ruang dan waktu yang mana manusia sendiri itu berada dalam naungan ruang dan waktu itu
sendiri,yang mana sejarah itu memiliki asal-muasalnya masing-masing termasuk asal-muasal
dari terbentuk wilayah dalam hal ini yang tertulis dalam artikel kami,kami mengangkat tentang
sejarah atau asal muasal kecamatan modo kabupaten lamongan,yang mana di dalam sejarah
kecamatan modo sendiri itu memiliki banyak objek maupuan subjek yang sangat kompleks,yang
mana keterkaitan paling utama dari sejarah kecamatan modo sendiri merujuk pada seorang
tokoh besar pada masa kerajaan majapahit dahulu yakni maha patih gajah mada,yang mana
maha patih gajah mada itu merupakan tokoh yang sentral pada masanya khususnya dalam
karier nya ketika menjadi pangkima perang di kerajaan majapahit yang mana ia berjasa
menyatukan nusantara melalui penaklukan dan invasi yang di pimpin olehnya ke wilayah yang
pada akhirnya menjadi bagian dari wilayah kekuasaan kerajaan majapahit,yang tertuang dalam
sumpah yang diutarakan olehnya yakni sumpah palapa yang ada dalam pararaton,dan metode
penulisan yang kami gunakan dalam menulis artikel ialah metode studi lapangan,yang mana
studi lapangan sendiri menfadopsi informasi langsung yang berkembang dalam kehidupan
masyarkat,dan hasil dari penelitian kami yang termuat dalam artikel ini ialah terkait dengan
bukti bukti kuat yang menyatakan bahwa memang benar antara sejarah asal ususl kecamatan
modo dan mahapatih gajah mada memiliki kaitan yan sangat erat yang mana hal ini dibuktikan

1
dengan adanya temuan-temuan benda sejarah baik dalam rupa artefak,situs,prasasti maupun
penuturan cerita yang berkembang di dalam kehidupan masyarakat lokal kecamatan modo,

KATA KUNCI.

Maha patih gajah mada,kerajaan majapahit,asal usul,kecamatan modo,perspektif,sejarah

LATAR BELAKANG.

Gajah Mada adalah seorang panglima perang dan patih yang sangat berpengaruh pada
zaman kerajaan Majapahit Menurut berbagai sumber puisi, kitab, dan prasasti dari zaman Jawa
Kuno, ia memulai kariernya tahun 1313, dan semakin menanjak setelah peristiwa
pemberontakan Ra Kuti pada masa pemerintahan Sri Jayanagara, yang mengangkatnya
sebagai Patih. Dia diangkat menjadi patih (perdana menteri) pada masa Ratu
Tribhuwanatunggadewi dan karirnya berlanjut hingga masa kekuasaan Hayam Wuruk yang
mengantarkan Majapahit ke puncak kejayaannya.

Gajah Mada terkenal dengan sumpahnya, yaitu Sumpah Palapa, yang tercatat di
dalam Pararaton. Ia menyatakan tidak akan istirahat atau menikmati kesenangan sebelum
berhasil menyatukan Nusantara. Meskipun ia adalah salah satu tokoh sentral saat itu, sangat
sedikit catatan-catatan sejarah yang ditemukan mengenai dirinya. Wajah sesungguhnya dari
tokoh Gajah Mada, saat ini masih kontroversial. Banyak masyarakat Indonesia masa sekarang
yang menganggapnya sebagai pahlawan dan simbol nasionalisme Indonesia dan persatuan
Nusantara.

Kecamatan Modo termasuk wilayah paling barat Kabupaten Lamongan, berbatas


dengan wilayah kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro yang dikenal sebagai sentra
tanaman tembakau virginia terbaik di Jawa Timur, bahkan di Indonesia. Tidak aneh jika usai
musim rendeng atau panen padi, sekitar bulan Juni - Juli sebagian petani di wilayah tadah hujan
ini ikut menanam tembakau. Dulu, sekitar tahun 1970-an komoditas tembakau harganya
sempat booming sehingga banyak petani hidup makmur. Tepatnya ketika berlangsung era pasar
bebas tembakau, sebelum kehadiran sistem proyek budidaya tembakau yang melibatkan
langsung para produsen rokok. Seiring berjalannya waktu, harga daun tembakau kering pun

2
kerapkali anjlok ketika berlangsung panen raya, sehingga sebagian petani enggan
membudidayakan tanaman bahan utama rokok ini. Adapun wilayah selatan Modo diapit oleh
kawasan hutan jati milik Perum Perhutani yang masuk dalam pengelolaan Kesatuan
Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto, kendati sebagian besar area hutan jati ini sekarang sudah
beralih fungsi menjadi perladangan (tegalan) tanaman jagung yang digarap oleh warga lokal.
Sementara itu jika menilik ke masa lalunya, sejumlah sejarawan menyebutkan, wilayah Modo
kekinian dulunya merupakan sebuah Wanua atau wilayah permukiman bagian dari Sima (tanah
perdikan), yaitu Biluluk, yang diberi hak otonomi untuk mengelola sendiri pajak tanpa perlu
menyetorkan kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Kerajaan Majapahit. Masa itu diduga
berlangsung ketika Majapahit dipimpin Raja Hayam Wuruk (1350 – 1389 m) dan
Wikramawardhana (1389 – 1429 m). Cerita ini mengacu pada Prasasti Biluluk yang dikeluarkan
tahun 1366– 1397 m). Penetapan Sima ini dikaitkan dengan status Biluluk sebagai ppsaja hal itu
menarik jadi objek kajian sejarah, mengingat wilayah selatan Lamongan yang memang banyak
tinggalan sejarah era Majapahit maupun era sebelumnya (Raja Airlangga) berupa perbukitan
kapur (karst) pegunungan Kendeng tengah, bukan wilayah pantai Laut Jawa.

METODE.

Metode penulisan pada artikel ini ialah dengan menggunakan metode studi lapangan yaitu :
Field research atau penelitian lapangan adalah proses atau metode pengumpulan data
kualitatif tentang interaksi orang atau kelompok di lingkungan alaminya. Dengan cara yang
sama, ilmuwan sosial yang melakukan penelitian lapangan dapat melakukan wawancara atau
mengamati orang-orang dari jarak jauh untuk memahami bagaimana mereka berperilaku dalam
lingkungan sosial, serta bagaimana mereka bereaksi terhadap situasi di sekitar mereka.Para
peneliti menggunakan metode penelitian lapangan ini untuk mengumpulkan informasi dan
mengembangkan teori baru tentang sosiologi, sifat manusia, dan interaksi antarpribadi.Adapun
tujuan penelitian lapangan adalah untuk membangun dan membuktikan hubungan sebab-
akibat di berbagai lingkungan alam dan komunitas.

3
RUMUSAN MASALAH.

1. Siapakah mahapatih gajah mada itu?


2. Apa peran mahapatih gajah mada bagi kerajaan majapahit?
3. Bagaimanakah sejarah asal usul kecamatan modo itu?
4. Apa keterkaitan antara majapatih gajah mada dengan sejarah asal usul kecamatan
modo?

PEMBAHASAN.

Profil maha patih gajah mada

Siapa Gajah Mada sebenarnya? Sejumlah sejarawan dan sumber ada perbedaan tentang
asal usul sosok ini. Dalam "Tafsir Kekuasaan Menurut Gajah Mada" (Jurnal Politik, Volume 11,
2015) karya Yusak Farchan dan Firdaus Syam yang mengutip isi kitab Usana Jawa atau sering
disebut Cerita Bali, dijelaskan bahwa Gajah Mada lahir di Pulau Bali Agung. Sejarawan
Muhammad Yamin punya pendapat berbeda. Menurut Yamin dalam bukunya Gajah Mada:
Pahlawan Persatuan Nusantara menuliskan bahwa Gajah Mada tidak memiliki ayah dan ibu. Ia
terlahir dari dalam buah kelapa, sebagai penjelmaan Sang Hyang Narayana (Dewa Wisnu) ke
dunia. Dengan kata lain, Gajah Mada terlahir atas kehendak dewa-dewa.1

Akan tetapi, menurut Serat Pararaton, Gajah Mada merupakan anak dari Gajah Pagon yakni
seorang seorang petinggi Kerajaan Majapahit dan pengikut setia Raden Wijaya. Dikisahkan saat
itu terjadi peperangan dengan tentara Kadiri dan kemudian Raden Wijaya mengungsi ke Desa
Pandakan, Madura. Saat peperangan tersebut, Gajah Pagon terluka dan dititipkan kepada
Macan Kuping, Kepala Desa Pandakan. Lalu, Gajah Pagon menikah dengan anak Macan Kuping
yang kemudian melahirkan Gajah Mada. Mengutip karya jurnal yang ditulis Yusak Farchan dan
Firdaus Syam bahwa sifat dari Gajah Mada serupa dengan ayahnya Gajah Pagon. Dua orang
yang memiliki nama Gajah tersebut bersifat pemberani, tahan mental, tidak mudah menyerah,
setia kepada tuannya dan berperilaku seperti hewan gajah dalam menghalau semua
penghalang.
1
Alhidayath Parinduri, tirto.id"Sejarah Hidup Gajah Mada, Mahapatih Majapahit, & Isi Sumpah
Palapa",2021

4
Gajah Mada terkenal dengan sumpahnya, yaitu Sumpah Palapa, yang tercatat di
dalam Pararaton. Ia menyatakan tidak akan istirahat atau menikmati kesenangan sebelum
berhasil menyatukan Nusantara dan berikut ialah isi sumpah palapa yang di utarakan oleh
maha patih gajah mada :

”Sira Gajah Madapatih amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada:
"Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran,
Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana
isun amukti palapa”.

[Akhirnya] Gajah Mada menjadi patih mangkubumi, [tetapi] tidak ingin amukti palapa.
Gajah Mada [bersumpah], "Jika sudah takluk Nusantara, [maka] aku amukti palapa. Jika [sudah]
takluk Gurun, Seram, Tanjungpura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik,
barulah aku amukti palapa".2

Karier Gajah Mada ini makin memuncak setelah Tribhuana Wijayatunggadewi turun
tahta pada 1351 M, Majapahit dipimpin oleh Hayam Wuruk. Bersama dengan Gajah Mada,
Hayam Wuruk memimpin Majapahit dan mencapai masa kejayaannya. Namun kegemilangan
Gajah Mada pun meredup ketika, Perang Bubat 1357 M. Pada perang tersebut terjadi
pertempuran tidak seimbang antara pasukan Majapahit dengan pasukan Kerajaan Sunda yang
akhirnya menimbulkan banyak korban dari Sunda. Tindakan Gajah Mada ini sangat disayangkan
oleh Hayam Wuruk. Saat itu Hayam Wuruk menganugerahi Gajah Mada berupa tanah di daerah
Probolingo. Namun, penganugerahan ini pun disinyalir sebagai bentuk anjuran halus dari agar
Gajah Mada menjauh dari Majapahit. Gajah Mada pun mangkat pada 1364 M. Setelah
wafatnya, Hayam Wuruk pun melanjutkan kepemimpinannya di Majapahit hingga akhirnya ia
meninggal pada 1389 M. Sepeninggal dua orang ini Majapahit di masa-masa selanjutnya
mengalami penurunan dan akhirnya runtuh pada 1527 M.

Peran maha patih dalam kerajaan majapahit

Terlepas dari latar belakang Gajah Mada yang masih belum diketahui terang, sosok ini
punya peranan penting dalam sejarah Majapahit. Gajah Mada memulai kariernya di Majapahit

2
Wikipedia.org,sumpah palapa,2023

5
pada masa pemerintahan Jayanegara. Saat itu ia menjadi bekel atau prajurit di kesatuan khusus
bhayangkara. Peran sentralnya dapat dilihat ketika terjadi pemberontakan Ra Kuti pada 1319
M. Dalam Serat Pararaton dijelaskan bahwa saat Ra Kuti melakukan pemberontakan, yang
menjadi bekel jaga di Kerajaan Majapahit adalah Gajah Mada. Atas jasanya menyelamatkan
Raja Jayanegara, ia diangkat sebagai patih (1319-1321 M) untuk mendampingi Rani Kahuripan
yang saat itu dijabat Tribhuwana Tunggadewi. Dua tahun setelahnya Gajah Mada diangkat
menjadi Patih Daha untuk menggantikan Patih Arya Tilam yang telah mangkat. Peran sentral
Gajah Mada di Majapahit semakin menguat, ketika pada 1336 M Gajah Mada diangkat menjadi
Mahapatih Amangkubhumi Majapahit. Pengangkatan tersebut didasarkan atas jasanya yang
berhasil memadamkan pemberontakan di daerah Sadeng pada 1331 M. 3

Sejarah kecamatan modo

Kecamatan Modo termasuk wilayah paling barat Kabupaten Lamongan, berbatas


dengan wilayah kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro yang dikenal sebagai sentra
tanaman tembakau virginia terbaik di Jawa Timur, bahkan di Indonesia. Tidak aneh jika usai
musim rendeng atau panen padi, sekitar bulan Juni - Juli sebagian petani di wilayah tadah hujan
ini ikut menanam tembakau. Dulu, sekitar tahun 1970-an komoditas tembakau harganya
sempat booming sehingga banyak petani hidup makmur. Tepatnya ketika berlangsung era pasar
bebas tembakau, sebelum kehadiran sistem proyek budidaya tembakau yang melibatkan
langsung para produsen rokok. Seiring berjalannya waktu, harga daun tembakau kering pun
kerapkali anjlok ketika berlangsung panen raya, sehingga sebagian petani enggan
membudidayakan tanaman bahan utama rokok ini. Adapun wilayah selatan Modo diapit oleh
kawasan hutan jati milik Perum Perhutani yang masuk dalam pengelolaan Kesatuan
Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto, kendati sebagian besar areal hutan jati ini sekarang sudah
beralih fungsi menjadi perladangan (tegalan) tanaman jagung yang digarap oleh warga lokal.
Sementara itu jika menilik ke masa lalunya, sejumlah sejarawan menyebutkan, wilayah Modo
kekinian dulunya merupakan sebuah Wanua atau wilayah permukiman bagian dari Sima (tanah
perdikan), yaitu Biluluk, yang diberi hak otonomi untuk mengelola sendiri pajak tanpa perlu

3
Alhidayath Parinduri, tirto.id"Sejarah Hidup Gajah Mada, Mahapatih Majapahit, & Isi Sumpah
Palapa",2021

6
menyetorkan kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Kerajaan Majapahit. Masa itu diduga
berlangsung ketika Majapahit dipimpin Raja Hayam Wuruk (1350 – 1389 m) dan
Wikramawardhana (1389 – 1429 m). Cerita ini mengacu pada Prasasti Biluluk yang dikeluarkan
tahun 1366– 1397 m). Penetapan Sima ini dikaitkan dengan status Biluluk sebagai wilayah
penghasil garam yang berasal dari hasil
timbaan air asin (Acibukana banyu asin).
Tentu saja hal itu menarik jadi objek kajian
sejarah, mengingat wilayah selatan
Lamongan yang memang banyak tinggalan
sejarah era Majapahit maupun era
sebelumnya (Raja Airlangga) berupa perbukitan kapur (karst) pegunungan Kendeng tengah,
bukan wilayah pantai Laut Jawa.4

Keterkaitan maha patih dengan sejarah kecamatan modo

Apabila berbicara tentang sejarah kecamatan modo tentu hal ini tak terlepas kaitannya
dengan sosok besar yakni maha patih gajah mada,dan maha patih gajah mada sendiri
merupakan seorang tokoh yang memiliki peranan vital dalam kerajaan majapahit,hal ini
dibuktikan dengan banyaknya situs situs peninggalan yang berkaitan dengan-nya baik
artefak,situs sejarah (candi) maupin penuturan warga lokal sendiri terkait sosok gajah mada
dalam sejarah asal usul keacamatan modo kabupaten lamongan.

Berikut merupakan bukti sejarah kecamatan modo yang berkaitan tentang dengan
mahapatih gajah mada

1)Jejak Sejarah di Modo Lamongan, Mulai Prasasti Sedah hingga Gajah Mada

Berada jauh dari pusat kota Lamongan, Kecamatan Modo ternyata menyimpan banyak
peninggalan sejarah. Tercatat setidaknya ada 8 prasasti kuno yang diperkirakan dari masa
Airlangga hingga masa Majapahit yang ditemukan di kecamatan ini.

4
Wikipedia.org,modo,lamongan,2023

7
Pemerhati budaya dari Lamongan Supriyo mengungkapkan beberapa penelitian yang dilakukan
menemukan banyak sebaran penemuan
benda-benda purbakala di Kecamatan yang
berjarak lebih kurang 35 km dari Lamongan
kota ini. Temuan benda-benda purbakala
itupun, menurut Priyo, cukup beragam
mulai dari lingga-yoni, pecahan keramik
kuno hingga batu prasasti.Dalam caatan
saya, untuk prasasti yang ditemukan di Kecamatan Modo ini jumlahnya juga sangat banyak,
yaitu mencapai 8 prasasti, kata Supriyo saat berbincang dengan detikJatim, Kamis .Salah satu
prasasti yang hingga kini masih tetap berada di tempatnya adalah Prasasti Sambangan 1 dan
Sambangan 2 yang berada di Desa Sambangrejo, Kecamatan Modo. Dua prasasti yang
ditemukan di kebun jagung milik warga ini pun jaraknya hanya belasan meter. Hingga kini,
prasasti itupun masih terpendam di dalam tanah yang diperkirakan dari masa Airlangga atau
dari masa Majapahit.Apapun kondisinya hari ini, ini adalah jejak-jejak peradaban yang saat ini
ada di Modo,ujarnya.Supriyo memaparkan prasasti Sambangan 1 terletak di tengah-tengah
areal persawahan milik Parlan, warga desa setempat dimana di sebelah baratnya saat ini ada
sendang desa. Prasasti ini yang terlihat hanya sebagian badan prasasti. Bentuk bagian atas
prasasti kurawal atau akolade dengan permukaan yang kasar dan berlubang-lubang dan
memiliki ketinggian sekitar 65 cm, lebar 72
cm, ketebalan 14 cm dan berbahan bahan
putih.Kondisi atau keadaan prasasti tidak
terawat, prasasti ini tulisannya juga sudah
tidak terlihat lagi,ungkapnya.Di Modo Ada
Prasasti Sedah yang Kerap Dihubungkan
dengan Empu SedahSelain 2) prasasti yang hanya berjarak beberapa meter ini, ada satu lagi
prasasti di Modo yang kerap dihubungkan dengan keberadaan Empu Sedah, sang penulis
Kakawin Bharatayudha. Prasasti itu adalah Prasasti Sedah yang berada di Dusun Sedah, Desa
Pule, Kecamatan Modo.Pemerhati budaya asal Lamongan Supriyo menyebut jika masih banyak

8
prasasti yang juga ditemukan di wilayah Kecamatan Modo seperti halnya Prasasti Sedah yang
ada di Dusun Sedah, Desa Pule Kecamatan Modo. Kondisi prasasti ini sudah sangat aus,
sehingga tidak dikenali lagi jejak aksaranya atau bisa jadi baru sekedar bakalan prasasti.Sesuai
namanya, keberadaannya sering dikaitkan dengan Empu Sedah, pujangga Jawa yang menulis
Kakawin Bharatayuddha dalam bahasa Jawa kuno kata Supriyo.5

Tutur Kisah Masa Kecil Gajah Mada yang Dihabiskan di Modo

Cerita tutur yang berkembang masyarakat di Kecamatan Modo ini juga kerap
mengisahkan tentang Joko Modo. Sosok yang nantinya dikenal sebagai Mahapatih Gajah Mada
itu menghabiskan masa kecilnya di Modo.Siapa yang tak kenal Gajah Mada, Mahapatih
Majapahit yang terkenal dengan sumpah palapa itu. Di Modo inilah, tepatnya di situs Sitinggil
yang ada di Kecamatan Modo, Joko Modo atau Gajah Mada sitinggil karena memang letaknya
yang lebih tinggi dari kawasan di sekitarnya dan lebih dikenal oleh masyarakat sebagai petilasan
Joko Modo, nama kecil Mahapatih Gajah Mada dari Majapahit,kata Camat Modo, Ahmad
Koerniawan saat berincang dengan detik Jatim, Rabu .Situs Sitinggil memiliki luas bangunan
sekitar 66 meter untuk bagian bawah atau dasarnya dan puncaknya memiliki luas sekitar 22
meter dan tingginya sekitar 2 meter. Tempat ini, terang Koerniawan, dari cerita tutur adalah
tempat masa kecil Mahapatih Gajah Mada.Dan di tempat inilah (situs sitinggil) Joko Modo atau
gajah mada mendapat inspirasi untuk mengabdi di Majapahit, dengan mengikuti sayembara
untuk menjadi prajurit Majapahit.6 Cerita lokal masyarakat Modo seringkali mengidentikkan
keberadaan wilayah ini dengan nama besar Patih Gajah Mada sewaktu masih remaja ketika
masih tinggal di wilayah ini.Situs Sitinggil sendiri adalah sebuah tatanan batu-batu alami yang
dibentuk menyerupai sebuah punden berundak, dengan beberapa tingkatan dan bagian

5
Lamongantourism.com, Jejak Sejarah di Modo Lamongan, Mulai Prasasti Sedah hingga Gajah Mada,2023

6
Muhammad taufiq, Mengunjungi Situs Sitinggil Modo Lamongan, Dipercaya Jadi Petilasan Gajah Mada Semasa

Kecil,suarajatim.com,2022

9
puncaknya dapat ditempati sebagai aktivitas semedi atau ritual lainnya, paparnya.Identifikasi
sebagai keluarga dari Mahapatih Gajah Mada dan Joko Modo menghabiskan masa kecil dan
remajanya di Modo ini juga diakui oleh pemerhati budaya Supriyo.

Kesimpulan

Setelah kita menelusiri tentang sejarah keterkaitan maha patih gajah mada, kita
banyak menemukan artefak artefak dan peniggalan maha patih gajah mada di
kecamatan modo kabupaten lamogan, bahwa ada keterkaitan nya dengan maha
patih gaja mada yang notabenya ialah sang panglima besar kerajaan majapahit
dari masa pemerintahan Ratu TribuanaTunggal Dewi dan karirnya berlanjut
hinggah masa Hayam Wuruk yang mengatarkan majapahit kedalam masa
kejayaanya

10
Daftar pustaka

Alhidayath Parinduri, tirto.id"Sejarah Hidup Gajah Mada, Mahapatih Majapahit, & Isi Sumpah
Palapa",2021

Wikipedia.org,sumpah palapa,2023

Alhidayath Parinduri, tirto.id"Sejarah Hidup Gajah Mada, Mahapatih Majapahit, & Isi Sumpah
Palapa",2021

Wikipedia.org,modo,lamongan,2023

Lamongantourism.com, Jejak Sejarah di Modo Lamongan, Mulai Prasasti Sedah hingga Gajah Mada,2023

Muhammad taufiq, Mengunjungi Situs Sitinggil Modo Lamongan, Dipercaya Jadi Petilasan Gajah Mada Semasa
Kecil,suarajatim.com,2022

11

Anda mungkin juga menyukai