Anda di halaman 1dari 15

KERAJAAN MAJAPAHIT

Anggota :
Bunga Mutiara Nur Absharina ( 8 )
Karina Anggraeni ( 18 )
Mifida Fin Prameswari ( 23 )
Mohammad Hayatulloh (24 )
Rahyang Pramodawardhana ( 29 )
Wahyu Tri Handayani ( 34 )
Soal
1. Jelaskan strategi Raden Wijaya untuk mendirikan Majapahit
2. Sebut dan jelaskan sumber utama penulisan sejarah Majapahit
3. Jelaskan peristiwa yang terjadi di Majapahit yang memunculkan
tokoh Gajah Mada
4. Jelaskan isi Sumpah Palapa
5. Jelaskan gambaran kejayaan dan kemakmuran Majapahit pada masa
Hayam Wuruk (bidang politik pemerintahan, agama dan sastra
6. Tunjukan bukti kemajemukan budaya Majapahit zaman Hayam
Wuruk
7. Jelaskan perang bubat akibat taktik Gajah Mada untuk
menundukkan Pajajaran yang menjadi cacatnya tindakan Gajah
Mada
8. Sebutkan penyebab keruntuhan Majapahit
1. Strategi Raden Wijaya mendirikan Majapahit
Berdirinya kerajaan Majapahit berawal dari runtuhnya Kerajaan Singasari akibat
serangan tentara Jayakatwang dari Kediri pada tahun 1292. Dari serangan tersebut
menewaskan Raja Kartanagara, sehingga berakhirlah kekuasaan Singasari. Raden
Wijaya, sebagai menantu Kartanagara, bersama-sama dengan beberapa orang
pengikutnya kemudian mengungsi ke Madura untuk minta bantuan kepada Wiraraja,
adipati Sumenep.

Raden Wijaya mengajukan permohonan untuk membuka hutan Tarik dengan alasan
untuk memudahkan perburuan. Dan tempat baru ini kemudian menjadi desa bernama
Majapahit. Mengingat letaknya yang strategis, dan tidak begitu jauh dari sungai
Brantas, maka menarik banyak penduduk datang dan menetap di sana.

Mengenai nama desa Majapahit itu dalam Para-raton di sebutkan bahwa pada
waktu orang-orang Madura itu bekerja melakukan penebangan hutan ada di antara
mereka yang merasa lapar, la kemudian ma­suk ke dalam hutan dan makan buah maja.
Tapi karena terasa pahit, maka buah maja itu dibuang. Sejak peristiwa itu maka desa
baru itu disebut Majapahit.
 
2. Sumber Utama Penulisan Sejarah Majapahit
1. Prasasti Butok (1244 M) ditemukan di Gunung Butak. Berisi tentang peringatan
keruntuhan kerajaan Singasari dan perjuangan Raden Wijaya dalam mendirikan
kerajaan Majapahit.
2. Kidung Harsawijaya dan Kidung Panji Wijayakrama
Kidung Harsawijaya menceritakan keruntuhan Kerajaan Singasari yang
merupakan cikal bakal kerajaann Majapahit, sedangkan Kidung Panji Wijayakrama
menceritakan menceritakan perjuangan Raden Wijaya saat menghadapi musuh dari
beberapa kerajaan di masa-masa awal ia mendirikan Kerajaan.
3. Kitab Negarakertagama
Kitab Negarakertagama atau Kitab Desawarnana adalah kitab sastra Jawa yang
menjadi sumber berita sejarah Kerajaan Majapahit yang paling utama. Kitab ini
diperkirakan berasal dari tahun 1365 dan ditemukan oleh seorang ilmuwan Belanda
pada 1894. Kitab yang hampir dibakar oleh Tentara KNIL ini, selain memuat xerita
perjalanan Hayam Wuruk, juga berkisah tentang keadaan keraton Majapahit pada masa
pemerintahan Raja Hayam Wuruk, daerah-daerah kekuasaan Majapahit, dan secara
sistematis dibagi dalam beberapa pupuh yang rapi.
• Pupuh 1 sampai pupuh 7 bercerita tentang raja dan keluarganya.
• Pupuh 8 sampai pupuh 16 bercerita tentang tentang kota dan wilayah Majapahit.
• Pupuh 17 sampai pupuh 39 bercerita tentang perjalanan keliling ke Lumajang.
• Pupuh 40 sampai pupuh 49 bercerita tentang silsilah Raja Hayam Wuruk,
• Pupuh 45 sampai pupuh 49 bercerita tentang sejarah raja-raja Majapahit dari
Kertarajasa Jayawardhana sampai Hayam Wuruk.
4. Kitab Pararaton
Kitab Pararaton atau Kitab Pustaka Raja adalah sebuah kitab sastra Jawa yang
memuat cerita tentang pemerintahan kerajaan Singasari dan Majapahit. Kitab ini berisi
naskah yang cukup singkat yaitu sekitar 32 halaman seukuran kertas folio.
menceritakan tentang pemerintahan raja-raja Singasari dan Majapahit. Pararaton yang
berbahasa Jawa Kuno ini diperkitan berasal dari tahun 1481.
3. Peristiwa di majapahit yang memunculkan tokoh Gajah
Mada
Setelah Raden Wijaya wafat, ia digantikan oleh putranya Jayanegara. Jayanegara
dikenal sebagai raja yang kurang bijaksana dan lebih suka bersenang-senang. Kondisi itulah
menyebabkan berbagai peristiwa pemberotakan. Salah satu pemberontakan yang dianggap
paling berbahaya dan sebagai awal munculnya gajah mada adalah Pemberontakan Kuti.
PEMBERONTAKAN KUTI
Kuti dapat menduduki istana kerajaan sehingga Raja Jayanagara terpaksa meninggalkan
Istana. Oleh para Bhayangkari Kerajaan di bawah pimpinan Gajah Mada, raja
disembunyikan di tempat yang sangat dirahasiakan yaitu di desa Badander. Atas inisiatif dan
usaha dari Gajah Mada maka akhirnya pihak kerajaan dapat menyusun kekuatan dan
merebut kembali istana. Akhirnya raja Jayanagara dapat kembali lagi ke istana.
• Atas jasa-jasanya Gajah Mada diangkat sebagai Patih Kahuripan (1319-1321 M) dan
Patih Kediri (1322-1330 M).
4. Jelaskan isi Sumpah Palapa
• Sumpah Palapa adalah suatu pernyataan/sumpah yang dikemukakan oleh Gajah Mada
 pada upacara pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit, tahun 1258 
Saka (1336 M).
• Sumpah Palapa ini ditemukan pada teks Jawa Pertengahan Pararaton, yang berbunyi,
Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada:
"Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring
Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda,
Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa".
• Terjemahannya,

Dia Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah
Mada, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa.
Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali,
Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa".

• Dari isi naskah ini dapat diketahui bahwa pada masa diangkatnya Gajah Mada, sebagian
wilayah Nusantara yang disebutkan pada sumpahnya belum dikuasai Majapahit.
5. gambaran kejayaan dan kemakmuran Majapahit
pada masa Hayam Wuruk
• Bidang Politik
Hayam Wuruk naik tahta pada tahun 1350 M dengan gelar Sri Rajasanagara dan
dikenal pula dengan nama Bhra Hyang Wekasing Sukha. Ketika ibunya
Tribhuwanatunggadewi masih memerintah, Hayam Wuruk telah dinobatkan sebagai raja
muda ( rajakumara ) dan mendapatkan daerah Jiwana sebagi tempat kedudukannya. Dalam
menjalankan pemerintahan ini, Hayam Wuruk dibantu oleh Patih Hamangkubumi, yaitu
Gajah Mada. Hayam Wuruk membiarkan Gajah Mada untuk mengambil semua keputusan
resmi. Sang Maha Patih memusatkan perhatiannya pada perluasan wilayah dengan
menekan negeri-negeri tetangga agar tunduk pada Majapahit.
Pada masa ini Majapahit berada pada puncak kejayaannya. Menurut Mpu Prapanca
dalam kitab Negarakertagama menyebutkan bahwa daerah-daerah yang ada di bawah
kekuasaan Majapahit sangat luas, meliputi Jawa, Madura, Sumatra, Bali, Maluku, Irian, dan
Asia Tenggara. Usaha Gajah Mada dalam mempersatukan nusantara berlangsung hingga
tahun 1357 setelah terjadinya perang Bubat.
• Agama
Pada masa kerajaan Majapahit mengembangkan agama Hindu Syiwa dan Buddha.
Raja Hayam Wuruk beragama Syiwa, sedangkan Gajah Mada beragama Buddha. Namun,
mereka dapat bekerja sama dengan baik.
Rakyat ikut meneladaninya, bahkan Empu Tantular menyatakan bahwa kedua agama
itu merupakan satu kesatuan yang disebut Syiwa – Buddha. Hal itu ditegaskan lagi dalam
Kitab Sutasoma dengan kalimat Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa.
Artinya, meskipun beraneka ragam, tetap dalam satu kesatuan, tidak ada agama yang
mendua.
Urusan kebebasan dicetak kepada pejabat tinggi yang disebut Dharmmaddhyaksa.
Jabatan itu dibagi dua, yaitu Cincin Dharmmaddhyaksa Kasaiwan untuk urusan agama
Syiwa dan Dharmmaddhyaksa Cincin Kasogatan untuk urusan agama Buddha. Kedua
pejabat itu dibantu oleh sejumlah pejabat yang disebut dharmmaupatti. Pejabat itu, pada
zaman Hayam Wuruk yang terkenal ada tujuh orang yang disebut sang upatti sapta. Di
samping sebagai pejabat, para upatti atau dikenal sebagai kelompok cendekiawan atau
pujangga. Misalnya, Empu Prapanca adalah seorang Dharmmaddhyaksa dan juga seorang
pujangga besar dengan kitabnya Negarakertagama. Untuk keperluan ibadah, raja juga
melakukan perbaikan dan pengembangan candi-candi.
 
• Sastra
Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, kitab Kakawin
Sutasoma (yang memuat semboyan Bhinneka Tunggal Ika tan
Hana Dharma Mangrwa) digubah oleh Mpu Tantular, dan kitab
Nagarakretagama digubah oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365.
6. bukti kemajemukan budaya Majapahit zaman
Hayam Wuruk
1. Candi
Banyak candi peninggalan Majapahit, seperti Candi
Penataran (di Blitar), Candi Brahu, Candi Bentar (Waringin
Lawang), Candi Bajang Ratu, Candi Tikus, dan bangunan-
bangunan kuno lainnya, seperti Segaran dan Makam Troloyo (di
Trowulan).
 
2. Kesusanteran
Zaman Majapahit bidang sastra sangat berkembang. Hasil
sastranya dapat dibagi menjadi zaman Majapahit Awal dan
Majapahit Akhir.
7. Perang Bubat
Perang bubat merupakan suatu perang antara kerajaan Majapahit dengan kerajaan
Sunda yang terjadi pada tahun 1357 Masehi. Perang tersebut terjadi akibat adanya
kesalahpahaman antara Prabu Maharaja Linggabuana dari kerajaan Sunda dengan
mahapatih Gajah Mada dari kerajaan Majapahit.Disebut perang bubat dikarenakan
perang tersebut terjadi di Pesanggrahan Bubat. Perang tersebut dimenangkan oleh
Majapahit dan mengakibatkan tewasnya seluruh armada Kerajaan Sunda.
Awal terjadinya perang bubat yaitu diawali dari keinginan Prabu Hayam Wuruk
dari kerajaan Majapahit ingin memperistri putri Kerajaan Sunda yang bernama Dyah
Pitaloka Citraresmi. Motif awal dari pernikahan tersebut adalah untuk menjadikan
kerajaan Sunda sebagai sekutu Majapahit.

Setelah bermusyawarah dan berpikir panjang, akhirnya Raja Sunda menerima


lamaran dan permintaan Hayam Wuruk tersebut. Tak lama setelah itu raja Sunda pun
berangkat ke Majapahit bersama dengan sang Putri dan diiringi sedikit prajurit
kerajaan. Melihat hal itu, muncullah niat buruk dalam diri Gajah Mada untuk
menyerang dan menaklukkan sang Raja Sunda dan rombongannya.
Hal tersebut dipelopori dari keinginannya untuk memenuhi
sumpah palapa yang pernah dibuatnya sebelum raja Hayam
Wuruk menjadi raja Majapahit yang mana isi sumpahnya untuk
menaklukkan semua kerajaan di Nusantara dan pada saat itu
hanya kerajaan Sunda lah yang belum dikuasai.
Dan akhirnya setelah raja Sunda dan rombongannya sampai
di pesanggrahan bubat, Gajah Mada langsung menyerangnya dan
terjadilah perang bubat. Dengan kekuatan yang tidak seimbang
itu, akhirnya Gajah Mada dengan mudah mengalahkan raja
Sunda yang hanya membawa sedikit pasukannya.
8. Penyebab Keruntuhan Majapahit

1. Tidak ada kaderisasi atau pembentukan pimpinan baru


Kejayaan kerajaan Majapahit pada awal abad ke 14 Masehi di bawah kekuasaan raja
Hayam Wuruk berangsur-angsur sirna setelah ia meninggal di tahun 1389. Setelah wafatnya
2 tokoh sentral dalam kepemimpinan kerajaan Majapahit, yaitu Raja Hayam Wuruk dan
Patih Gajah Mada, kerajaan ini berangsur-angsur mengalami kemunduran. Tidak adanya
tokoh pemimpin yang cakap menyebabkan wibawa kerajaan Majapahit semakin pudar.
2. Perang saudara (Perang Paregreg)
Perang ini menimbulkan kekacauan bagi rakyat, melemahkan kekuatan secara global
dan tidak ada persatuan. Perang yang dinamai dengan nama Perang Paregreg ini menjadi
faktor utama penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit. Perang ini terjadi antara tahun 1405
- 1406 dan dimenangkan oleh Pangeran Wikramawardhana.
3. Daerah-daerah kekuasaan Majapahit mulai melepaskan diri
pemerintahan pusat Kerajaan Majapahit Iemah dan kacau. Para adipati di Jawa dan
kerajaan-kerajaan di luar Jawa melepaskan diri dan membentuk pusat pemerintahan sendiri.
4. Kelemahan pemerintahan pusat selama perang saudara mengakibatkan kemunduran
ekonomi Majapahit
Perdagangan di Kepulauan Nusantara diambil alih oleh pedagang-pedagang yang
datang dari luar, misalnya Laksamana Cheng Ho. Laksamana Cheng Ho yang seorang
jendral muslim China kemudian mendirikan komunitas Muslim China di beberapa kota
pelabuhan di Pantai Utara Jawa, seperti Demak, Semarang, Tuban, dan Ampel. Komunitas-
komunitas Islam ini kemudian menjadi awal masuknya Islam di Jawa yang kemudian
menggerus eksistensi pengaruh Kerajaan Majapahit.
5. Masuk dan berkembangnya agama Islam
Pengaruh perkembangan Islam di pantai Utara Jawa mendorong terlahirnya beberapa
kerajaan bercorak Islam, contohnya seperti kerajaan Demak, Banten, Cirebon, dan lain
sebagainya. Karena pengaruh perkembangan islam ini pula lah pengaruh kekuasaan
Kerajaan Majapahit berangsur memudar sehingga menjadi faktor penyebab runtuhnya
kerajaan Majapahit

Anda mungkin juga menyukai