Mahapatih Gajah Mada bersama Raja Hayam Wuruk membawa Kerajaan
Majapahit mengguratkan sejarah emas dalam peradaban Indonesia. Lewat
Sumpah Amukti Palapa, Gajah Mada berikrar akan menyatukan wilayah- wilayah Nusantara di bawah naungan Kemaharajaan Majapahit. Siapa Gajah Mada sebenarnya? Sejumlah sejarawan dan sumber ada perbedaan tentang asal usul sosok ini. Dalam "Tafsir Kekuasaan Menurut Gajah Mada" (Jurnal Politik, Volume 11, 2015) karya Yusak Farchan dan Firdaus Syam yang mengutip isi kitab Usana Jawa atau sering disebut Cerita Bali, dijelaskan bahwa Gajah Mada lahir di Pulau Bali Agung. Sejarawan Muhammad Yamin punya pendapat berbeda. Menurut Yamin dalam bukunya Gajah Mada: Pahlawan Persatuan Nusantara menuliskan bahwa Gajah Mada tidak memiliki ayah dan ibu. Ia terlahir dari dalam buah kelapa, sebagai penjelmaan Sang Hyang Narayana (Dewa Wisnu) ke dunia. Dengan kata lain, Gajah Mada terlahir atas kehendak dewa-dewa. Baca juga: Sejarah Singkat Majapahit, Pusat Kerajaan, & Silsilah Raja-Raja Sejarah Perang Bubat Majapahit vs Sunda: Penyebab, Lokasi, Dampak Sejarah Hidup Hayam Wuruk: Fakta Raja Majapahit & Masa Kejayaan Akan tetapi, menurut Serat Pararaton, Gajah Mada merupakan anak dari Gajah Pagon yakni seorang seorang petinggi Kerajaan Majapahit dan pengikut setia Raden Wijaya. Dikisahkan saat itu terjadi peperangan dengan tentara Kadiri dan kemudian Raden Wijaya mengungsi ke Desa Pandakan, Madura. Saat peperangan tersebut, Gajah Pagon terluka dan dititipkan kepada Macan Kuping, Kepala Desa Pandakan. Lalu, Gajah Pagon menikah dengan anak Macan Kuping yang kemudian melahirkan Gajah Mada. Mengutip karya jurnal yang ditulis Yusak Farchan dan Firdaus Syam bahwa sifat dari Gajah Mada serupa dengan ayahnya Gajah Pagon. Dua orang yang memiliki nama Gajah tersebut bersifat pemberani, tahan mental, tidak mudah menyerah, setia kepada tuannya dan berperilaku seperti hewan gajah dalam menghalau semua penghalang. Baca juga: Sejarah Perang Bubat Majapahit vs Sunda: Penyebab, Lokasi, Dampak Sejarah Kerajaan Majapahit: Kekuatan Militer dan Persenjataan Sejarah Kerajaan Kristen Larantuka & Kaitannya dengan Majapahit Peran Gajah Mada di Kerajaan Majapahit Terlepas dari latar belakang Gajah Mada yang masih belum diketahui terang, sosok ini punya peranan penting dalam sejarah Majapahit. Gajah Mada memulai kariernya di Majapahit pada masa pemerintahan Jayanegara. Saat itu ia menjadi bekel atau prajurit di kesatuan khusus bhayangkara. Peran sentralnya dapat dilihat ketika terjadi pemberontakan Ra Kuti pada 1319 M. Dalam Serat Pararaton dijelaskan bahwa saat Ra Kuti melakukan pemberontakan, yang menjadi bekel jaga di Kerajaan Majapahit adalah Gajah Mada. Atas jasanya menyelamatkan Raja Jayanegara, ia diangkat sebagai patih (1319-1321 M) untuk mendampingi Rani Kahuripan yang saat itu dijabat Tribhuwana Tunggadewi. Dua tahun setelahnya Gajah Mada diangkat menjadi Patih Daha untuk menggantikan Patih Arya Tilam yang telah mangkat. Peran sentral Gajah Mada di Majapahit semakin menguat, ketika pada 1336 M Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih Amangkubhumi Majapahit. Pengangkatan tersebut didasarkan atas jasanya yang berhasil memadamkan pemberontakan di daerah Sadeng pada 1331 M.
Baca selengkapnya di artikel "Sejarah Hidup Gajah Mada, Mahapatih