Ahmad Ilyasa - 22112141048 - UTS Positif Review Jurnal

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ahmad Ilyasa

Kelas : Psikologi 3C

NIM : 22112141048

KUALITATIF

No. Poin Keterangan


1. Judul The psychological wellbeing benefits of place engagement
during walking in urban environments: A qualitative photo-
elicitation study
2. Penulis Anna Bornioli, Graham Parkhurst, and Philip L. Morgan.
3. Jurnal (nama, volume, Journal of Health and Place, Volume 53, Pages 228-236.
halaman)
4. Latar Belakang Treen urbanisasi global serta rendahnya kesejahteraan
psikologis akibat banyaknya penderita stress dan depresi
memicu masyarakat untuk memiliki kehidupan dan perilaku
yang lebih sehat. Terdapat kesepakatan mengenai gagasan
bahwa lingkungan fisik mempengaruhi variabel kebahagiaan,
sejalan dengan hal tersebut potensi kesejahteraan dari
berjalan kaki di lingkungan alam banyak mengundang
perhatian para peneliti serta menunjukan bahwa kontak
dengan alam memiliki manfaat penting bagi kebahagiaan,
namun beberapa peneliti lain mencatat bahwa tidak semua
lingkungan alam mendukung kesejahteraan psikologis
sedangkan potensi kesejahteraan dari kawasan perkotaan
kurang diperhatikan.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya kesenjangan
tersebut yang memicu peneliti untuk melakukan upaya
ekplorasi lebih lanjut terkait pengalaman berjalan kaki yang
menyehatkan di perkotaan dengan fokus pada potensi non
alami untuk mendukung kesejahteraan.
5. Metode Penelitian Metode penelitian yang diggunakan adalah metode kualitatif
dengan melakukan wawancara terhadap subjek dengan
teknik metode elistasi foto untuk menyaksikan pengalaman
subjek melalui bukti foto.
6. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian yang diajukan dalam studi ini adalah
bagaimana berjalan kaki di perkotaan berkontribusi terhadap
kesejahteraan psikologis dan apa mekanisme yang
mendasarinya?
7. Subjek Subjek penelitian ini adalah sejumlah 14 pejalan kaki yang
direkrut dari sampel asli berjumlah 269 partisipan yang
pernah mengikuti penelitian yang serupa.
8. Prosedur Prosedur dimulai dari proses email recruitmen untuk
meminta mereka menjadi bagian dari studi penelitian
mereka, lembar informasi proyek diberikan melalui email
sebelum berpartisipasi yang menyajikan proyek ini sebagai
investigasi pengalaman berjalan kaki di perkotaan dan
persetujuan tertulis diberikan sebelum wawancara. Peserta
diminta untuk melakukan perjalanan jalan kaki siang hari
pilihan mereka di pusat kota Bristol dan memotret “hal-hal di
sekitar yang menarik. Sejumlah 256 foto dikumpulkan dan
wawancara dilakukan max 48 jam setelah perjalanan kaki.
Mereka diminta membagikan foto kepada peneliti sebelum
wawancara, lalu wawancara dilakukan ditempat yang tenang
.tahapan wawancara dimulai dengan diskusi yang dipimpin
oleh peserta yang kemudian dilanjut oleh peneliti dan
melibatkan pertanyaan spesifik.
9. Analisis Analisis dalam penelitian ini melibatkan analisis tematik
transkrip wawancara dengan menggunakan pendekatan
deduktif yang dibingkai oleh konteks Attention Restoration
Theory (ART), Stress Reduction Theory (SRT), teori lanskap
terapeutik, dan teori mobilitas. Perangkat lunak NVivo 10
digunakan untuk pengkodean dan pengembangan tema.
Kode-kode awal diturunkan dari kerangka teoritis ini, dan
tema dikembangkan berdasarkan kode-kode yang
diekstraksi. Penafsiran kutipan didiskusikan dengan reviewer
independen ketiga untuk meningkatkan keandalan analisis.
Empat tema yang muncul dari analisis ini adalah: potensi
restoratif dari berjalan kaki, pengalaman afektif dan kognitif
dari keterlibatan di suatu tempat, manfaat kesejahteraan
psikologis, dan peran faktor dan pengalaman pribadi dalam
berkontribusi terhadap kesejahteraan.
Secara keseluruhan, analisis ini bertujuan untuk
mengeksplorasi potensi kesejahteraan psikologis dari
berjalan kaki di kota dan memahami mekanisme yang
mendasarinya melalui kacamata teori restorasi dan konsep
lanskap terapeutik.
10. Hasil dan Kesimpulan Studi ini menemukan bahwa berjalan kaki di perkotaan
memiliki potensi untuk berkontribusi pada kesejahteraan
psikologis. Analisis tersebut mengungkapkan empat tema:
potensi restoratif dari berjalan kaki, pengalaman afektif dan
kognitif dari keterlibatan dengan tempat, manfaat
kesejahteraan psikologis, dan peran faktor dan pengalaman
pribadi dalam berkontribusi terhadap kesejahteraan.
Temuan ini mendukung gagasan bahwa terlibat dengan
lingkungan perkotaan melalui berjalan kaki dapat mengarah
pada laporan diri yang positif tentang peningkatan kondisi
afektif dan kognitif, bahkan tanpa adanya fitur-fitur alami.
Penelitian ini juga menyoroti pentingnya kenangan pribadi,
lingkungan yang bermakna, dan rasa kebersamaan dalam
meningkatkan kesejahteraan selama berjalan kaki di
perkotaan.
Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa
berjalan kaki di perkotaan dapat memberikan efek positif
terhadap kesejahteraan psikologis, dan efek ini dipengaruhi
oleh lingkungan fisik dan faktor pribadi. Temuan ini memiliki
implikasi untuk perencanaan dan desain perkotaan, serta
untuk mempromosikan berjalan kaki sebagai cara untuk
meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan pada
populasi perkotaan.
11. Komentar Kritis Studi yang dipresentasikan dalam jurnal ini memberikan
wawasan yang berharga tentang manfaat kesejahteraan
psikologis dari berjalan kaki di perkotaan dan mekanisme
yang mendasarinya. Penggunaan wawancara kualitatif dan
analisis tematik memungkinkan eksplorasi mendalam
terhadap pengalaman dan perspektif partisipan. Penelitian
ini juga menggabungkan kerangka teori seperti Teori
Pemulihan Perhatian (ART), Teori Pengurangan Stres (SRT),
teori lanskap terapeutik, dan teori mobilitas untuk memandu
analisis.
Namun, ada beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan.
Pertama, penelitian ini dilakukan pada populasi kota tertentu
dan mungkin tidak dapat digeneralisasikan pada kelompok
yang berbeda. Penelitian kedepannya harus bertujuan untuk
menyertakan sampel yang lebih beragam untuk
meningkatkan generalisasi temuan. Selain itu, penelitian ini
mengandalkan laporan diri daripada ukuran objektif dari
kesejahteraan psikologis. Penelitian dimasa mendatang
dapat mempertimbangkan untuk memasukkan pengukuran
fisiologis untuk memvalidasi pengalaman yang dilaporkan
sendiri.
Secara keseluruhan, penelitian ini berkontribusi pada
literatur yang ada tentang manfaat kesehatan psikologis dari
berjalan kaki di perkotaan. Namun, penelitian lebih lanjut
diperlukan untuk mengatasi keterbatasan dan memberikan
pemahaman yang lebih komprehensif tentang topik ini.

Anda mungkin juga menyukai