Anda di halaman 1dari 11

RANCANGAN PENELITIAN

MATA KULIAH PSIKOLOGI SOSIAL TERAPAN


“Kesadaran Pengunjung Alun-Alun Kota Batu Terhadap Kebersihan”

KELAS B – 2017
KELOMPOK 3

Ardhianita Iftitah Rizqy (201710230311071)


Shafira Mutia Azzahra (201710230311073)
Hana Elfa Sahara (201710230311072)
Muhammad Zhumar Kahfi (201710230311076)
Annisa Nurul Azizah (201710230311123)
Rizky A. Rasyid (201710230311102)
Wahyu Ananda Putri (201710230311108)

Dosen Pengampu : Ratih Eka Pertiwi, S.Psi,. M.Psi


Asisten Laboraturium : Kanya Prasidha Anindita

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim. Assalamualaikum warahmatullah wabarakatu

Segala puji hanya kepada Allah subhanahu wa ta'ala yang telah memberikan
kemudahan dalam menjalani segala aktivitas. Tidak lupa juga shalawat dan salam
kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang telah membawa dari zaman
jahiliyah menuju zaman islamiyah.

Pertama-tama kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata


kuliah psikologi sosial terapan beserta asisten dosen yang telah membimbing kami
dalam pelaksanaan penelitian yang bertema “Kesadaran Pengunjung Alun-Alun Kota
Batu terhadap Kebersihan”

Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Psikologi
Sosial Terapan. Dan juga diharapkan menjadi referensi pembaca sekalian untuk
mengetahui kesadaran pengunjung lokasi wisata terhadap kebersihan. Demikian
laporan ini kami buat, kami harap dapat bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
Penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun agar mampu
mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi.

Malang, 4 Desember 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4
A. Latar belakang..................................................................................................................4
B. Tujuan Penelitian.............................................................................................................4
C. Manfaat Penelitian...........................................................................................................4
BAB II KAJIAN TEORI................................................................................................................5
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................................................7
A. Metode Pengumpulan Data.....................................................................................7
B. Subjek...........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................8
LAMPIRAN............................................................................................................................9
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Secara umum tempat wisata di kota-kota besar memiliki fasilitas untuk
menjaga kebersihan. Fasilitas tersebut salah satunya yang utama yakni tempat
sampah. Banyak imbauan berupa plang-plang untuk menjaga kebersihan di tempat
wisata agar menjaga keasrian dan kebersihan tempat tersebut. Namun di beberapa
kasus masih terdapat kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan,
termasuk di tempat wisata. Pada kasus yang kami angkat mengambil tempat di
wisata alun-alun kota Batu dengan melihat fenomena kebersihan di tempat
tersebut.

Wisata alun-alun kota Batu menjadi salah satu tempat favorit untuk
dikunjungi masyarakat kota Batu maupun dari luar kota Batu. Dengan berbagai
wahana yang tersedia, serta lapak berjualan jajanan yang membuat masyarakat di
sana betah dan nyaman maka alun-alun layak menjadi salah satu tempat wisata
yang sering dikunjungi oleh masyarakat. Namun di sisi lain, terdapat hal yang
membuat tempat tersebut menjadi kurang berkesan, yakni kurangnya kebersihan di
alun-alun. Berdasarkan pengamatan observer dengan mengangkat tema kesadaran
akan kebersihan, lingkungan di sana masih terlihat beberapa titik yang
memperlihatkan kotornya tempat tersebut. Padahal di lingkungan tersebut telah
ada tempat sampah di berbagai spot di sekitar area alun-alun kota Batu serta
terdapat beberapa plang himbauan untuk menjaga kebersihan dilokasi tersebut.

B. Tujuan Penelitian
Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesadaran
pengunjung terhadap kebersihan terhadap alun-alun kota Batu.

C. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan berbagai pembaca dapat menjadikan penelitian
sebagai referensi serta evaluasi bagi kita semua dalam meningkatkan kesadaran
akan menjaga kebersihan di lingkungan.
BAB II KAJIAN TEORI

Abraham Maslow dalam Teorinya Humasnistik mengemukakan tentang


kesadaran diri adalah mengerti dan memahami siapa diri kita, bagaimana menjadi diri
sendiri, apa potensi yang kita miliki, gaya apa yang anda miliki, apa langkah-langkah
yang anda ambil, apa yang dirasakan, nilai-nilai apa yang kita miliki dan yakini,
kearah mana perkembangan kita akan tuju.

Brigham (1991, dalam David 2012), mengemukakan kesadaran diri adalah


keadaan pada manusia ketika mengarahkan perhatiannya ke dalam untuk
memfokuskan pada isi diri sendiri atau derajat perhatian yang diarahkan ke dalam
untuk memusatkan perhatian pada aspek diri sendiri. Kesadaran diri terdiri dari dua
jenis antara lain:

1. Kesadaran diri pribadi (private self awarnness) : adalah pemfokusan pada aspek
yang relatif pada diri seperti mood, persepsi dan perasaan. Orang yang memiliki
kesadaran jenis ini yang dominan akan lebih cepat memroses informasi yang
mengacu pada dirinya dan memiliki gambaran tentang diri sendiri yang lebih
konsisten.
2. Kesadaran diri publik (public self awarnnes) : adalah perahtuan diarahkan pada
aspek tentang diri yang tampak atau kelihatan pada orang lain seperti penampilan
dan tindakan sosial. Orang yang memiliki kesadaran diri publik yang tinggi akan
cenderung menaruh perhatian pada identitas sosialnya dan reaksi orang lain pada
dirinya. Berdasarkan pemaparan para tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa
kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengakui atau mengenal perasaan diri
ataupun keadaan dimana seseorang bisa memahami dirinya sendiri dan juga
merupakan syarat agar kita dapat bekerja dengan orang lain secara efektif.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi suatu kesadaran diri dalam bekerja
disuatu perusahaan menurut beberapa tokoh antara lain:
Mangkunegara (2006, dalam David 2012), yang mengacu pada teori mead
menambahkan terdapat aspek- aspek faktor standar kesadaran diri individu dalam
melakukan pekerjaannya, antara lain:

1. Waktu yang dipergunakan dalam ketepatan kerja.

2. Proses tanggung jawab terhadap kondisi pekerjaan yang dibebankan

3. Kemampuan mengevaluasi hasil pekerjaan.

Maka dari itu terdapat yang menggambarkan kesadaran diri adalah


memahami diri, serta merasakan lingkungan di sekitar.

Perilaku kebersihan adalah berupa rangkaian dari berbagai wujud


perilaku/tindakan yang dilakukan orang terhadap sampah, mencakup perilaku yang
bertanggung jawab terhadap lingkungan seperti tindakan mengotori lingkungan
hingga tindakan-tindakan yang bertanggung jawab seperti tindakan-tindakan
memelihara dan membersihkan lingkungan. (Wibowo, 2009)

Berdasarkan beberapa teori di atas, kesadaran diri merupakan kondisi


individu untuk memahami diri, serta mampu merasakan lingkungan disekitar untuk
mengarahkan diri pada perkembangan potensi diri.
BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Pengumpulan Data


Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan 2 metode yakni observasi
dan wawancara.

observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat


fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam
fenomena tersebut (dalam Susanti & Zahroh, 2016). Dengan kata lain observasi
merupakan metode pengumpulan data melalui mengamati perilaku dalam situasi
tertentu kemudian mencatat peristiwa yang diamati dengan sistematis dan
memaknai peristiwa yang diamati.
Peneliti memilih jenis observasi dengan peranan partisipan pasif (passive
participation). Partisipan pasif (passive participation) yaitu observer datang ke
tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan
tersebut dan menggunakan free situation yang dimana observasi dilakukan dalam
situasi bebas, observasi dilakukan tanpa adanya hal-hal atau faktor yang
membatasi. Alasan peneliti menggunakan jenis observasi tersebut adalah peneliti
datang ke tempat yang akan diteliti dan meneliti subjek dari awal sampai akhir,
tetapi peneliti tidak memberikan perlakuan khusus ataupun memanipulasi situasi.
Peneliti juga telah menyiapkan factor-faktor yang akan diamati berdasarkan
kategori yang diturunkan dari teori sehingga observasi ini bersifat sistematis
(terstruktur). Maksud dari sistematis (terstruktur) yaitu observasi yang dilakukan
menurut struktur yang berisikan faktor-faktor yang telah diatur berdasarkan
kategori, masalah yang hendak diobservasi.
Peneliti memilih bentuk wawancara yang terstruktur atau sitematis,
dimana peneliti telah menentukan permasalahan apa yang akan ditanyakan dan
juga peneliti telah membuat pertanyaan terkait dengan permasalahan tersebut
yang akan ditanyakan kepada subjek. Peneliti memilih wawancara dengan sifat
terbuka yaitu wawancara berdasarkan pertanyaan yang tidak terikat jawabannya
dengan kata lain wawancara yang menghendaki penjelasan subjek. Wawancara
ini juga merupakan wawancara individual yaitu wawancara individu dengan
individu dimana satu peneliti mewawancarai satu subjek.

B. Subjek
Dalam penentuan subjek, peneliti menggunakan teknik random sampling
yang mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi subjek
penelitian. Adapun kriteria subjek yang kami pilih yakni pengunjung alun-alun
kota Batu berbagai usia. Subjek yang kami pilih berjumlah 14 orang.
DAFTAR PUSTAKA

David, M. 2012. Hubungan Disiplin Kerja dengan Kesadaran dalam Menjalankan


Tugas PT. Semen Gresik (Persero) TBK. Skripsi Fakultas Psikologi UIN
Malang.

Wibowo, I. 2009. Pola perilaku kebersihan: studi psikologi lingkungan tentang


penanggulangan sampah perkotaan. Jurnal sosial humaniora (1, 37-47)

Ni’matuzahroh & Susanti, P. (2016). Observasi dalam Psikologi. Penerbit UMM


Press: Malang.
LAMPIRAN
Lampiran : Format Wawancara

No. Dimensi Pertanyaan jawaban


1. apa yang anda pahami kebersihan lingkungan?
2. seberapa sering anda membuang sampah
Memahami
1. sembarangan?
diri 3. apakah anda mengetahui dampak membuang
sampah sembarangan?
1. apakah anda merasa terganggu ketika ada sampah
berserakan?
2. bagaimana anda menjaga kebersihan di
Merasakan
lingkungan anda?
2. lingkungan
3. apa yang anda lakukan ketika melihat orang lain
sekitar
membuang sampah sembarangan
4. apa yang anda lakukan ketika melihat sampah di
jalan?

Lampiran Format Observasi

No. Dimensi Perilaku yang Muncul Muncu Tidak


l Muncul
1. Memahami Diri a. Subjek membuang
sampahnya pada tempat
sampah
b. Subjek mebuang putung
rokok lalu menginjaknya
a. Subjek memungut sampah
di sekitar
b. Subjek menegur orang yang
membuang sampah
sembarangan
c. Subjek membiarkan orang
Merasakan
membuang sampah
2. Lingkungan
sembarangan
Sekitar d. Subjek tidak merokok pada
tempat yang disediakan
(smoking area)
e. Subjek merokok pada
tempat yang sudah disediakan
(smoking area)

Anda mungkin juga menyukai