Anda di halaman 1dari 6

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR

RSKB JATIWINANGUN PURWOKERTO


NOMOR: 062.02/DIR/SKEP/IV/2015

TENTANG
PEMBENTUKAN KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (KPPI)
RSKB JATIWINANGUN PURWOKERTO

DIREKTUR RSKB JATIWINANGUN PURWOKERTO

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Khusus
Bedah Jatiwinangun, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang
bermutu tinggi dari setiap unit pelayanan yang ada;
b. Bahwa pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit
Khusus Bedah Jatiwinangun dapat terlaksana dengan baik, diperlukan adanya
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (KPPI) yang berperan dalam
menggerakkan segala sumber daya yang ada di rumah sakit secara efektif dan
efisien dalam pelaksanaan Program PPI;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,
perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus
Bedah Jatiwinangun.

Mengingat : 1. Undang - Undang Republik Iindonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1683/MENKES/XII/2005 tanggal 27 Desember 2005 tentang organisasi dan
Tata Kerja Rumah Sakit
3. Surat Keputusan Menteri Kesehehatan Republik Indonesia Nomor:
270/MENKES/SK/III/2007, tentang Pedoman Manajerial PPI di Rumah Sakit
dan Fasilitas Kesehatan Lainnya
4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
382/MENKES/SK/III/2007, tanggal 27 Maret 2007, tentang Pedoman
Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan
lainnya
5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Medik Rumah Sakit
6. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1165.A/MENKES/SK/X/2004 tentang Akreditasi Rumah Sakit
7. Buku Pedoman Managerial Pencegahan dan Pengendali Infeksi di Rumah
Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainya Depkes 2008
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor: 77 tahun 2015, tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit
9. Surat Keputusan Direktur RSKB Jatiwinangun Nomor :
001/RSKB/SKEP/X/2016 tentang pembentukan Struktur Organisasi Rumah
Sakit

M E M U T U S K A N
Menetapkan: KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH
JATIWINANGUN TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN INFEKSI (KPPI) RUMAH SAKIT KHUSUS
BEDAH JATIWINANGUN PURWOKERTO
Kesatu : Susunan dan Tugas pengorganisasian Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit Khusus Bedah Jatiwinangun sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Kebijakan ini.
Kedua : Dalam menjalankan tugas Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
bertanggung jawab kepada Direktur
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Purwokerto
Pada tanggal 21 April 2015
RS KHUSUS BEDAH JATIWINANGUN
Direktur

dr. Achmad Santosa, Sp.B, FInaCS


NIK: 200701.01.001.13021939

Tembusan Kepada :
1. Kepala Bagian SDM dan Umum
2. Kepala Bidang Pelayanan Medis
3. Kepala Bidang Keperawatan
4. Kepala Instalasi Rawat Inap
5. Arsip
Lampiran

Keputusan Direktur RSKB Jatiwinangun


Nomor : 062.02/DIR/SKEP/IV/2015
Tanggal : 21 April 2015

KEBIJAKAN PEMBENTUKAN
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (KPPI)
RSKB KHUSUS BEDAH JATIWINANGUN PURWOKERTO

A. Susunan Organisasi KPPI

Pelindung : Direktur Rumah Sakit Khusus Bedah Jatiwinangun


Ketua Komite : dr. Lusiana Wulandari
IPCO : dr. Lusiana Wulandari

IPCN/ Sekretaris : Anton Nur Hidayat, Amd. Kep


Anggota : 1. dr. Frida, Sp.B (SMF Bedah)
2. dr. Diding, Sp.An (SMF Anastesi)
3. Eva Sariyati, Amd.Kep (IPCLN Rawat
Inap Airlangga)
4. Dedi Sugiarto, Amd.Kep (IPCLN
Intensive Care Unit)
5. Fajar Indra Nur Prabowo, Amd.Kep
(IPCLN Rawat Inap Brawijaya)
6. Jarwoto, Amd.Kep (Perawat Intalasi
Gawat Darurat)
7. Gita Ismawati, Amd.Kep (Perawat
Instalasi Rawat Jalan)
8. Yulianto Zabethio (Perawat Instalasi
Bedah Sentral)
9. Lina Purwatiningsih, Amd.Kep
(Perawat)
10. Vebri Tri Laksono, Amd.Kep
(Perawat)
11. Lutfi Nurlaily, Amd.KL (Sanitasi
Lingkungan)
12. Is Hanifana Noor Aziz, S. Apt
(Farmasi)
13. Asih Khoerunnisa (Laboratorium)
14. Ari Wahyudi (IPSRS)
15. Sukur (House Keeping)
16. Ridlo (Linen dan Laundry)
17. Dwi Kadarwanto (Penanggung Jawab
Ruang Sterilisasi Semi sentral)
18. Suryono (Petugas Kamar Jenazah)
19. Musty Pudiyastuti, SST (Instalasi Gizi)
20. Widyatmoko Beni, Amd.Rd (Instalasi
Radiologi)
URAIAN TUGAS KOMITE PPI

1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.


2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS, agar kebijakan dapat dipahami dan dilaksanakan
oleh petugas kesehatan rumah sakit.
3. Membuat SPO.
4. Menyusun Program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.
5. Bekerjasama dengan Tim PPI dalam melakukan investigasi masalah KLB infeksi nosokomial.
6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan pengandalian
infeksi.
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya dalam PPI.
8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman bagi yang
menggunakan.
9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia (SDM).
10. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
11. Menerima laporan dari Tim PPI dan membuat laporan kepada direktur.
12. Berkoordinasi dengan unit terkait lain.
13. Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika yang rasional di rumah
sakitberdasarkan hasil pantauan kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan
menyebarluaskan data resistensi antibiotika.
14. Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
15. Turut menyusun kebijakan clinical govermance dan patient safety.
16. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali rencana
manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan manajemen rumah sakit.
17. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan pengadaan alat dan bahan
kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan
prinsip PPI.
18. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial menyebarkan
infeksi.
19. Melakukan pengawasan terhadap tindakan – tindakan yang menyimpang standar prosedur/
monitoring surveilans proses.
20. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan infeksi bila ada KLB di
rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.

Ditetapkan di Purwokerto
Pada tanggal 21 April 2015
RSKB JATIWINANGUN
Direktur

dr. Achmad Santosa, Sp.B, FInaCS


NIK: 200701.01.001.13021939

Anda mungkin juga menyukai