Anda di halaman 1dari 9

AYAT PENYESUAIAN (ADJUSTMENT ENTRIES)

Setelah data transaksi dicatat di dalam Jurnal Umum dan diposting ke akun buku besar,
kemudian saldo-saldo akun buku besar disusun dalam suatu daftar yang di-namakan Necara Saldo.
Neraca Saldo merupakan bahan pokok untuk menyusun Laporan Keuangan. Namun demikian,
neraca saldo tidak dapat langsung digunakan untuk menyusun laporan keuangan karena tidak semua
saldo yang terdapat pada buku besar menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
Akun yang sudah menunjukkan keadaan yang sebenarnya dapat digunakan lang- sung untuk
menyusun laporan keuangan, sedangkan yang belum menunjukkan keadaan yang sebenarnya perlu
disesuaikan terlebih dahulu. Ayat jurnal yang digunakan untuk mencatat akun buku besar yang perlu
disesuaikan agar menunjukkan keadaan yang sebenarnya dinamakan Ayat Penyesuaian (Adjusting
Entries). Tujuan penyeseuaian adalah untuk memisahkan antara biaya yang sudah menjadi beban pada
suatu periode dengan yang belum. Selain itu, antara pendapatan yang sudah menjadi hak dan yang
belum menjadi hak.

1. Akun yang Perlu Disesuaikan.


Akun yang biasanya memerlukan penyesuaian anatar lain sebagai berikut:
a. Perlengkapan / Bahan Habis Pakai (BHP) ( Supplies ).
b. Beban yang masih harus dibayar / Utang beban ( Accrued Expenses ).
c. Pendapatan yang masih harus diterima / Piutang Pendapatan (Accrued Income).
d. Penyusutan Harta Tetap ( Depreciation ).
e. Beban dibayar di muka ( Prepaid Expenses ).
f. Pendapatan diterima di muka ( Deferred Revenue ).
g. Piutang tidak tertagih ( Bad Debt )
h. Pembetulan kesalahan ( Correcting Entries ).

2. Contoh Data Penyesuaian dan Jurnalnya.

a. Perlengkapan / Bahan Habis Pakai ( Suplies ).


Perlengkapan di Necara Saldo memperlihatkan jumlah Rp 500.000,00. Setelah dihitung secara
fisik, persediaan perlengkapan pada tanggal 31 Desember tinggal Rp 300.000,00. Ini berarti
perlengkapan yang telah dipakai untuk kegiatan perusahaan berjumlah Rp 200.000,00. (Rp
500.000,00 – Rp 300.000,00). Yang telah dipakai, sudah merupakan beban, yaitu beban
perlengkapan.
Ayat Penyesuaian yang dibuat adalah :
Beban perlengkapan Rp 200.000,00 -
Perlengkapan - Rp 200.000,00

b. Beban Yang Masih Harus Dibayar.


Perusahaan membayar upah pegawai minggauan tiap hari Sabtu. Tarif upah per hari Rp 75.000,00.
Pembayaran upah terakhir tanggal 28 Desember. Dengan demi- kian, upah karyawan tanggal 30 dan 31
Desember belum dibayar karena baru akan dibayar pada hari Sabtu tanggal 04 Januari tahun berikutnya.
Ini berarti sampai akhir periode akuntansi terdapat upah yang belum dibayar 2 hari @ Rp 75.000,00 = Rp
150.000,00.
Ayat penyesuaian yang dibuat :
Beban Gaji Rp 150.000,00 -
Gaji yang masih harus dibayar - Rp 150.000,00
Atau
Beban Gaji Rp 150.000,00 -
Utang Gaji - Rp 150.000,00

c. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima.


Suatu perusahaan menyimpan uang di Bank BNI Rp 1.000.000,00 pada tanggal 01 Sep- tember
2007. Suku bunganya 18% setahun dan bunga diterima setiap 6 bulan sekali ( tiap tgl. 01 Maret dan
01 September ). Ini berarti bunga 6 bulan pertama baru akan diterima tanggal 01 Maret 2008,

1
sehingga sampai akhir periode akuntansi terdapat bunga yang ditunda peneri- maannya selama 4
bulan ( 01 september s.d. 31 Desember 2007 ) yaitu 4/12 x 18% x Rp 1.000.000,00 = Rp 60.000,00.
Ayat penyesuaian untuk mecatat pendapatan bunga pada tgl. 31 Desember 2007 adalah :
Bunga Yang Masih Harus Diterima Rp 60.000,00 -
Pendapatan Bunga - Rp 60.000,00
Atau
Piutang Bunga Rp 60.000,00 -
Pendapatan Bunga - Rp 60.000,00

d. Penyusutan Harta Tetap.


Di Neraca Saldo, akun Peralatan Kantor memperlihatkan jumlah Rp 2.000.000,00. Di-putuskan
oleh manajemen bahwa penyusutan 10% per tahun. Ini berarti penyusutan tiap tahun: 10% x Rp
2.000.000,00 = Rp 200.000,00.
Ayat Penyesuaian yang dibua pada tanggal 31 Desember adalah :
Beban Penysutan Peralatan Kantor Rp 200.000,00 -
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor - Rp 200.000,00

e. Beban Dibayar Di muka.


Ada dua cara pencatatan pada waktu melakukan pembayaran beban :
1. Pendekatan Neraca, pembayaran beban dicatat dalam akun Beban dibayar di muka; atau
2. Pendekatan Laba-rugi, pembayaran beban dicatat dalam akun Beban .......(nama).
Tanggal 01 April 2007 perusahaan membayar premi asuransi untuk satu tahun Rp 300.000, 00.
Ditanyakan : Jurnal tgl. 01 April 2007 dan Ayat penyesuaian pada tgl. 31 Desember 2007,
Jika :
1. Menggunakan pendekatan neraca atau pendekatan harta, dan
2. Menggunakan pendekatan laba-rugi atau pendekatan beban.

Jawab:
1. Pendekatan Neraca atau Pendekatan Harta :
a. Jurnal pada waktu membayar premi asuramsi (01 Aptil 2007} adalah:
Asuransi dibayar di muka Rp 300.000,00 -
Kas - Rp 300.000,00

b. Ayat penyesuaian (31 Desember) adalah:


Beban Asurasi Rp 225.000,00 -
Asuransi dibayar di muka - Rp 225.000,00
( Yang dicatat yang sudah menjadi beban: 01 April s.d. 31 Desember = 9 bulan )
3. Pendekatan Laba-Rugi atau pendekatan Beban:
a. Jurnal pada waktu membayar premi asuransi (1 April 2007) adalah:
Beban Asuransi Rp 300.000,00 -
Kas - Rp 300.000,00

b. Ayat penyesuaian (31 Desember 2007) adalah:


Asuransi dibayar di muka Rp 75.000,00 -
Beban Asuransi - Rp 75.000,00
( Yang dicatat yang belum menjadi beban: 01 Ja. 2008 s.d. 31 Maret 2008 = 3 bulan ).

f. Pendapatan Diterima Di muka.


Penerimaan pendapatan pada umumnya dicatat dalam akun pendapatan (disebut menggunakan
pendekatan laba-rugi). Tetapi kadang-kadang pendapatan yang diterima untuk lebih dari satu periode
dicatat dalam akun pendapatan diterima di muka (disebut pendekatan neraca/utang).

Pada tanggal 01 Juli 2007 diterima uang sewa un tuk 2 tahun Rp 2.000.000,00.
Ditanyakan:
Jurnal pada tgl. 01 Juli 2007 dan Ayat penyesuaian pada tanggl 31 Desember 2007 jika:
1. menggunakan pendekatan laba-rugi atau pendekatan pendapatan;
2
2. menggunakan pendekatan neraca atau pendekatan utang.
Jawab:
1. Pendekatan Laba-rugi :
a. Jurnal saat menerima uang sewa tanggal 01 Juli 2007 adalah:
Kas Rp 2.000.000,00 -
Pendapatan sewa - Rp 2.000.000,00

b. Ayat penyesuaian tanggal 31 Desember 2007 adalah:


Pendapatan sewa Rp 1.500.000,00 -
Sewa dibayar di muka - Rp 1.500.000,00
(Yang disesuaikan yaitu yang belum menjadi pendapatan)

2. Pendekatan Neraca:
a. Jurnal saat menerima uang sewa tanggal 01 Juli 2007 adalah:
Kas Rp 2.000.000,00 -
Sewa diterima di muka - Rp 2.000.000,00

b. Ayat penyesuaian tanggal 31 Desember 2007 adalah:


Sewa diterima di muka Rp 500.000,00 -
Pendapatan sewa - Rp 500.000,00
(Yang disesuaikan yaitu yang sudah menjdai pendapatan)

g. Piutang Tidak Tertagih (Bad Debt).


Piutang yang terjadi tidak selamanya dapat ditagih denganmulus. Kadang- kadang ada debitur
yang tidak membayar utangnya karena memang usahanya sedang bangkrut. Manu, ada juga debitur
yang sengaja pindah alamat tanpa memberi kabar. Jika terdapat piutang yang tidak dapat diterima
pembayarannya berarti kerugian bagi perusahaan, maka harus dicatat dalam akun Kerugian Piutang
Tak Tertagih melalui ayat penyesuaian.
Ada dua metode untuk mencatat kerugian piutang tidak tertagih sebagai berikut:
1. Metode Langsung ( Direct Method ).
Kerugian piutang tak tertagih dicatat saat piutang usaha tersebut nyata-nyata tidak dapat ditagih.
Kerugian tersebut langsung dicatat dalam akuna Kerugian piutang tak tertagih, dengan Ayat
penyeseuaian :
Kerugian piutang tak tertagih Rp xxxx -
Piutang Usaha - Rp xxxx

2. Metode Tidak Langsung / Metode Cadangan ( Indirect/Allowance Method ).


a. Kerugian piutang tidak tertagih dicatat pada periode terjadinya piutang berdasarkan taksiran,
melalui Ayat penyesuaian :
Kerugian piutang tak tertagih Rp xxxx -
Cadangan piutang tak tertagih - Rp xxxx

b. Setiap penghapusan piutang untuk piutang yang sudah tidak dapat diharapkan
pembayarannya dibebankan ke cadangan piutang tak tertagih, dengan Ayat penyesuaian :
Cadangan piutang tak tertagih Rp xxxx -
Piutang Usaha - Rp xxxx

h. Pembetulan Kesalahan.
Dalam akuntansi mugkin saja timbul kesalahan pencatatan. Oleh karena itu, sebelum me-
nyusun laporan keuangan, kesalahan tersebut perlu dibetulkan. Pembetulan kesalahan di- lakukan
dengan membuat Ayat koreksi / ayat penyesuaian.
Ada beberapa bentuk kesalahan, antara lain:
1. kesalahan jumlah uangnya,
2. kesalanan nam akunnya, atau
3. kombinasi dari beberapa kesalahan.

3
Contoh 1 :
Menerima pelunasan piutang usaha sebesar Rp 750.000,00; telah dicatat sebagai menerima
pelunasan piutang usaha Rp 570.000,00.
Seharusnya dicatat:
Kas Rp 750.000,00 -
Piutang usaha - Rp 750.000,00
Keliru dicatat:
Kas Rp 570.000,00 -
Piutang usaha - Rp 570.000,00
Ayat Pembetulannya adalah:
Kas Rp 180.000,00 -
Piutang usaha - Rp 180.000,00

Contoh 2 :
Membayar sewa kantor Rp 1.300.000,00; telah dicatat sebagai membayar sewa kantor Rp
1.800.000,00.
Seharusnya dicatat :
Beban sewa Rp 1.300.000,00 -
Kas - Rp 1.300.000,00
Keliru dicatat :
Beban sewa Rp 1.800.000,00 -
Kas - Rp 1.800.000,00
Ayat pembetulannya adalah :
Kas Rp 500.000,00 -
Beban sewa - Rp 500.000,00

Berdasarkan dua contoh di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:


- Jika kesalahan mencatat terlalu rendah, maka pembetulannya dijurnal sama sebesar
kekurangannya;
- Jika kesalahan mencatat terlalu tinggi, maka pembetulannya dijurnal kebalikan- nya sebesar
kelebihannya.

Contoh 3 :
Membayar beban bunga sebesar Rp 500.000,00; telah dicatat sebagai beban gaji.
Seharusnya dicatat :
Beban bunga Rp 500.000,00 -
Kas - Rp 500.000,00
Keliru dicatat :
Beban Gaji Rp 500.000,00 -
Kas - Rp 500.000,00
Ayat pembetulannya adalah :
Beban bunga Rp 500.000,00 -
Beban Gaji - Rp 500.000,00

Contoh 4 :
Membayar beban sewa Rp 750.000,00; telah keliru dicatat sebagai membayar beban bunga Rp
75.000,00.
Seharusnya dicatat :
Beban Sewa Rp 750.000,00 -
Kas - Rp 750.000,00
Keliru dicatat :
Beban Bunga Rp 75.000,00 -
Kas - Rp 75.000,00
Ayat pembetulannya :
Beban Sewa Rp 750.000,00 -
Beban Bunga - Rp 75.000,00
Kas - Rp 675.000,00
4
Contoh Soal 1 :
Neraca Saldo Perusahaan Angkutan YOPIDAP pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sbb.
Perusahaan Angkutan YOPIDAP
NERCA SALDO
Per 31 Desember 2007
No. Akun Nama Akun Debit Kredit
111 Kas Rp 1.800.000,00 -
112 Piutang Usaha Rp 1.500.000,00 -
113 Perlengkapan Rp 500.000,00 -
114 Sewa dibayar di muka Rp 2.000.000,00 -
121 Kendaraan Rp 100.000.000,00 -
122 Akumulai Penyusutan Kendaraan - Rp 40.000.000,00
211 Utang Usaha - Rp 5.000.000,00
311 Modal Tuan Dien - Rp 50.000.000,00
312 Prive Tua Dien Rp 600.000,00 -
411 Pendapatan Angkutan - Rp 30.000.000,00
511 Beban Gaji Rp 16.000.000,00 -
512 Beban Bunga Rp 700.000,00 -
513 Beban Asuransi Rp 1.800.000,00 -
519 Beban Lain-lain Rp 100.000,00 -

Rp 125.000.000,00 Rp 125.000.000,00
Data Penyesuaian :
a) Persediaan perlengkapan tanggal 31 Desember 2007 berjumlah Rp 200.000,00.
b) Sewa dibayar pada tanggak 01 April 2007 untuk masa 1 tahun.
c) Kendaraan disusutkan 20% setahun.
d) Pendapatan angkutan yang masih harus diterima sebesar Rp 1.500.000,00.
e) Beban gaji karyawan yang masih harus dibayar sebesar Rp 300.000,00.
f) Beban bunga yang masih harus dibayar sebesar Rp 50.000,00.
g) Asuransi dibayar pada tanggal 01 September 2007 untuk masa 1 tahun.
h) Piutang ditaksir tidak dapat ditagih 2% dari saldo piutang.
Berdasarkan Neraca Saldo dan Data penyesuaian di atas, buatlah Ayat penyesuaiannya pada tanggal 31
Desember 2007; dengan membuka akun baru yaitu :
514 Beban Perlengkapan
515 Beban Sewa
516 Beban Penyusutan Kendaraan
517 Kerugian Piutang Tak Tertagih
115 Piutang Pendapatan Angkutan
212 Utang Gaji
213 Utang Bunga
Jawab :

5
Contoh Soal 2 :
Salon PUSPA pada tanggal 31 Desember 2007 mempunyai data berupa Neraca Saldo dan Data
Penyesuaian sebagai berikut :
a. Neraca Saldo :
No.Akun Nama Akun Debit Kredit
101 Kas Rp 3.100.000 -
102 Piutang usaha Rp 2.700.000 -
103 Perlengkapan salon Rp 1.800.000 -
104 Sewa dibayar di muka Rp 4.200.000 -
121 Peralatan salon Rp 4.500.000 -
122 Akum. Penyst. Peralatan Salon - Rp 900.000
201 Utang usaha - Rp 1.900.000
301 Modal Nn. Puspa - Rp 11.000.000
302 Prive Nn. Puspa Rp 1.500.000 -
401 Pendapatan salon - Rp 7.500.000
501 Beban asuransi Rp 600.000 -
502 Beban gaji Rp 2.900.000 -

Rp 21.300.000 Rp 21.300.000

b. Data Penyesuaian :
1) Persediaan perlengkapan salon yang masih ada Rp 800.000,00.
2) Sewa dibayar tanggal 01 April 2007 untuk masa 2 tahun.
3) Peralatan salon disusutkan 10% dari harga perolehannya.
4) Asuransi yang telah kedaluarsa Rp 400.000,00.
5) Beban gaji bulan Desember 2007 yang belum dibayar Rp 300.00,00;
sedangkan Beban gaji bulan Januari 2008 yang telah dibayar Rp 200.000,00.

Tugas Anda :
Buatlah Ayat Penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2007 untuk Salon Puspa dengan akun
yang perlu dibuka kembali :

6
KERTAS KERJA / NERACA LAJUR
( WORK SHEET)

Tahap akhir sikluas akuntansi adalah menyusun laporan keuangan, yang dibuat
sebagai laporan pertanggungjawaban pimpinan perusahaan kepada pemilik perusahaan.
Laporan keuangan juga disajikan kepada pihak luar yang memerlukan.
Untuk menyusun laporan keuangan, perusahaan dapat menggunakan teknik langsung
yaitu langsung disusun dari akun besar yang telah disesuaikan. Namun, mengingat
pentingnya laporan keuangan, baik bagi pihak interen maupun pihak eksteren perusahaan,
laporan keuangan harus disusun dengan baik dan benar. Untuk itu diperlukan alat bantu
yang dapat mempermudah penyusunan laporan keuangan. Alat bantu tersebut adalah
Kertas Kerja (work sheet). Kertas kerja disebut juga Neraca Lajur.

1. Pengertian Kertas Kerja.


Kertas kerja / Neraca lajur adalah lembaran berlajur-lajur yang dirancang untuk
mengikhtisarkan ssemua data akuntansi sehingga memberikan gambaran tentang laba/rugi
perusahaan serta saldo akhir harta, utang, dan modal perusahaan pada akhir tahun periode
akuntansi.

2. Fungsi Kertas Kerja.


a. Kertas kerja berfungsi sebagai alat bantu mempermudah penyusunan laporan keuangan.
b. Kertas kerja berfungsi membantu proses penutupan akun buku besar.

3. Bentuk Kertas Kerja.


Kertas kerja sebagai alat bantu untuk menyusun laporan keuangan belum ada
keseragaman dalam bentuknya. Pada umumnya kertas kerja berbentuk 10 kolom, tetapi ada
juga bentuk 6 kolom, 8 kolom, atau 12 kolom tergantung pada kebutuhan perusahaan yang
menggunakannya.
a. Bentuk 6 kolom terdiri dari:
1) Nomor akun;
2) Nama akun;
3) Neraca Saldo (debit – kredit);
4) Ayat Penyesuaian (debit – kredit); dan
5) Neraca Saldo Disesuaikan (debit – kredit).
Kolom Neraca saldo disesuaikan, digunakan untuk menyusun Laporan keuangan.

b. Bentuk 8 kolom terdiri dari:


1) Nomor akun;
2) Nama akun;
3) Neraca Saldo (debit – kredit);
4) Ayat Penyesuaian (debit – kredit);
5) Laba-Rugi (debit – kredit); dan
6) Neraca (debit – kredit).

c. Bentuk 10 kolom terdiri dari:


1) Nomor akun;
7
2) Nama akun;
3) Neraca Saldo (debit – kredit);
5) Ayat Penyesuaian (debit – kredit);
6) Neraca Saldo Disesuaikan (debit – kredit);
7) Laba-Rugi (debit – kredit); dan
8) Neraca (debit – kredit).

d. Bentuk 12 kolom terdiri dari:


1) Nomor akun;
2) Nama akun;
3) Neraca Saldo (debit – kredit);
4) Ayat Penyesuaian (debit – kredit);
5) Neraca Saldo Disesuaikan (debit – kredit);
6) Laba-Rugi (debit – kredit);
7) Perubahan Modal/Laba Ditahan (debit – kredit); dan
8) Neraca (debit – kredit).

Contoh Kertas Kerja bentuk 10 kolom:


..................................
Neraca Lajur
Per: ..........................
Ayat Neraca Saldo
Neraca Saldo Disiesuaikan
Laba-Rugi Neraca
No. Nama Akun Penyesuaian
D K D K D K D K D K

4. Cara Menyusun Kertas Kerja.


Pada umumnya kertas kerja disusun setelah terlebih dahulu menbuat ayat penyesuai-
an. Kertas kerja itu merupakan alat bantu untuk menyusun laporan keuangan yang
mencerminkan konsep penyusunan ayat penyesuaian dan laporan keuangan.
Adapun cara atau langkah-langkah penysuna kertas kerja bentuk 10 kolom adalah sebagai
berikut:
a. Mengisi kolom Neraca saldo berdasarkan Neraca saldo yang telah disiapkan atau dari
saldo-saldo yang ada dalam akun buku besar.
b. Mengisi kolom Ayat penyesuaian seakan-akan menjurnal data penyesuaian. Apabila
nama akun yang harus disesuaikan belum ada di necara saldo, maka akun tersebut di-
cantumkan di bawah akun-akun yang sudah ada.
c. Mengisi kolom Neraca saldo disesuaikan dengan jumlah-jumlah yang diperoleh dari
penggabungkan Neraca saldo dengan Ayat penyesuaian untuk masing-masing akun.
1) Jika letaknya sama langsung dijumlahkan, hasilnya dipindahkan ke kolom Neraca
saldo disesuaikan pada sisi yang sama.
2) Jika letaknya berlawanan maka diselisihkan, hasilnya dipindahkan ke kolom Neraca
saldo disesuaikan dengan sisi yang lebih besar.
d. Memindahkan jumlah-jumlah yang ada di Neraca saldo disesuaikan ke kolom Laba-
rugi atau Neraca pada sisi yang sama, caranya:
8
1) Untuk akun riil, yaitu: Harta, Utang, dan Modal (termasuk akun prive) dipindahkan
ke kolom Neraca;
2) Untuk akun nominal, yaitu: Pendapatan dan Beban dipindahkan ke kolom Laba-
Rugi.
e. Menjumlahkan angka-angka dalam kolom Laba-rugi, kemudian menuliskan sislisih
antara jumlah debit dengan jumlah kredit di sisi jumlah yang lebih kecil sehingga
jumlah debit dan kredit sama.
f. Menuliskan kata Laba bersih atau Rugi bersih dalam kolom Nama akun dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Jika jumlah debit lebih besar daripada jumlah kredit (dalam kolom laba-rugi)
sehingga selisihnya ditulis di kredit berarti Rugi bersih.
2) Jika jumlah debit lebih kecil daripada jumlah kredit (dalam kolom laba-rugi)
sehingga selisihnya ditulis di debit berarti Laba bersih.
g. Memindahkan Laba-rugi bersih ke kolom Neraca pada sisi yang berlawanan.
h. Menjumlahkan kolom Neraca sehingga jumlah debit dan kredit menjadi sama.
Kemudian, seluruh hasil penjumlahan yang ada di kertas kerja diberi garis dua.

Anda mungkin juga menyukai