Anda di halaman 1dari 11

MENGELOLA ADMINISTRASI PEMBELIAN

1. MEMBUAT SURAT PERMINTAAN PEMBELIAN

1. PERMINTAAN PEMBELIAN
Permintaan pembelian untuk membeli ada bermacam-macam, misal permintaan pembelian
barang dagangan, sipplies (perlengkapan), harta lainnya. Ada beberapa perusahaan yang me-
nerapkan kebijakan pengelolaan pembelian. Misalnya, ada perusahaan yang hanya akan membeli
barang supplies, apabila barang tersebut telah benar-benar habis. Ada pula yang akan membeli
barang supplies, apabila barang tersebut telah mencapai titik pesan kembali atau batas minumum.

2. DOKUMEN PERMINTAAN PEMBELIAN


Dokumen-dokumen yang terlibat dalam proses permintaan pembelian adalah :

2.1 Formulir Permintaan Pembelian (PP).


Formulir ini merupakan formulir yang diisi oleh Bagian Gudang untuk meminta Bagian
Pembelian agar melakukan pembelian dengan jenis, jumlah, dan mutu yang tertera dalam
formulir tersebut. Perstujuan untuk mengajukan permintaan pembelian tersbut diwujudkan
dalam bentuk tanda tangan dari Bagian Gudang.

2.2 Kartu Gudang.


Kartu Gudang merupakan formulir yang digunakan untuk mencatat mutasi barang, sehingga
jumlah barang yang tersisa dapat diketahui setiap saat.

3. PROSEDUR PERMINTAAN PEMBELIAN


Adapun prosedur permintaan pembelian adalah sebagai berikut :

3.1 Bagian Penerimaan dan Penyimpanan


a. Menyiapkan Permintaan Pembelian (PP) rangkap 3 ketika saldo barang di gudang men-
capai batas minimum. Jumlah barang yang diminta adalah sebesar batas maksimum di-
kurangi barang yang masih tersisa. Informasi ini dapat dilihat pada Kartu Gudang.
b. Menyerahkan permintaan pembelian (PP) kepada Bagian Gudang.
c.
3.2 Bagian Gudang
a. Meneliti jumlah unit yang diminta dalam permintaan pembelian (PP) dengan cara
mencocokkan dengan jartu gudang. Sebelum permintaan pembelian disetujui, informasi
yang terdapat di dalamnya harus sesuai dengan kenyataan. Petugas dapat mengecek
sendiri ke kartu gudang dan jumlah fisik barang.
b. Memberi paraf persetujuan pada permintaan pembelian (PP).
c. Mengirim permintaan pembelian (PP) ke Bagian Pembelian.

3.3 Bagian Pembelian


a. Mengecek ke bagian anggaran dan melakukan konfirmasi ke bagian keuangan mengenai
dana yang tersedia.
b. Menyetujui permintaan pembelian (PP). Formulir permintaan pembelian (PP) didistribusi-
kan ke bagian-bagian yaitu :
- Lembar pertama ke bagian pembelian,
- Lembar kedua ke bagian penerimaan dan penyimpanan, dan
- Lembar ketiga ke bagian gudang.
1
Berikut ini contoh Formulir Permintaan Pembelian :

PERMINTAAN Nomor : RUTIN


PT. DEBERTAR
PEMBELIAN Tanggal: SEGERA

AGAR DIBELIKAN BARANG-BARANG DALAM SPESIFIKASI DAN JUMLAH YANG


SEPERTI TERSEBUT DI BAWAH INI. BARANG-BARANG TERSEBUT DIHARAPKAN
DAPAT DITERIMA PADA TANGGAL .......................................

Persediaan
No. Kode Sisa Diminta
Nama dan Spesifikasi Minimum Maksimum
Urut Barang (Unit) (Unit)
(Unit) (Unit)

Diminta, Diperiksa, Disetujui,

Bagian Penerimaan Bagian Gudang Bagian Pembelian


dan Penyimpanan
Lembar ke-1 : Bagian Pembelian
Lembar ke-2 : Bagian Penerimaan dan Penyimpanan
Lembar ke-3 : Bagian Pembelian

2. MENGIRIM SURAT PERMINTAAN PENAWARAN HARGA


Setelah permintaan pembelian (PP) disetujuai, maka yang harus dilakukan adalah membuat
Surat Penawaran Harga kepada pemasok (supplier).

2.1 Data Pemasok (Supplier)


Sebelum melaukan pembelian, terlebih dahulu harus dipilih pemasok yang akan men-
jual produknya kepada perusahaan kita.
Berikut ini, beberapa alasan perusahaan dalam pemilihan pemasok :
1. Lokasi pemasok dekat perusahaan.
2. Kualitas produk yang dijualnya cocok dengan standar perusahaan.
3. Harga barang terjangkau oleh perusahaan.
4. Pemasok yang menawarkan hal-hal lain, seperti: bonus, diskon, beban angkut
gratis, pelayanan purna jual.

2.2 Kriteria Pemasok


Di atas telah dijelaskan beberapa alasan dalam pemilihan pemasok. Jadi, pemasok
yang baik adalah pemasok yang barangnya berkualitas, harga terjangkau, serta
kuantitas pengiriman dan perusahaan yang memiliki standar kulitas ASO 9000-nya.

2
2.3. Dokumen Permintaan Penawaran
Dokumen yang terlibat dalam permintaan penawaran harga adalah :
1. Formulir Permintaan Penawaran Harga
Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang
pengadaannya tidak berulang-ulang, menyangkut jumlah rupiah, dan pembelian
besar.
2. Formulir Permintaan Pembelian.

2.4. Prosedur Permintaan Penawaran Harga Kepada Pemasok


Prosedur permintaan penawaran harga kepada pemasok adalah sbb. :
1. Bagian yang membutuhkan barang:
a. Membuat permintaan pembelian rangkap tiga;
b. Mendistribusikan surat permintaan pembelian.
2. Bagian Pembelian:
a. Menerima surat permintaan pembelian.
b. Berdasarkan surat permintaan pembelian, Staf Pembelian mengidentifikasi
calon pemasok, membuat serta mengirimkan Surat Penawaran Harga ke-
pada calon pemasok.
c. Menerima Daftar Penawaran Harga dari calon pemasok.
d. Membuat Rekap Penawaran Harga dari calon pemasok.
e. Menentukan pemasok yang akan dipilih bedasarkan rekap penawaran
harga.
f. Membuat Order Pembelian.
Bentuk Surat Penawaran Harga :

PT. DEBERTAR
Nomor : 01/DS/05
Tanggal : 02 Nov.2008

SURAT PERMINTAAN PENAWARAN HARGA

Kepada Yth,
PT. Detia
Jl. Sudiman 05 Muaraenim

Dengan Hormat,
Mohon dikirimkan kepada kami, daftar harga barang-barang di bawah ini:
Nomor Jenis Barang Spesifikasi Kuantitas
1 Tepung Terigu Cap Segitiga Biru 50 kampil
2 Susu Cap Bendera 10 dus

Hormat Kami,

Puspita Inda
Manager Purchase
3
3. MEMBUAT REKAP DAFTAR PENAWARAN HARGA DARI PEMASOK

3.1. Identifikasi Pemasok Yang Layak


Sebelum memutuskan untuk membeli, perusahaan harus mengidentifikasi pemasok
yang layak bagi perusahaan.
Pemasok yang layak tersebut :
1. Menawarkan harga terjangkau.
2. Menawarkan barang yang berkualitas.
3. Menawarkan pelayanan tambahan.
4. Pertimbangan lain, misalnya pemasok yang sudah menjadi pemasok tetap.

3.2. Rekap Daftar Penawaran Harga dari Pemasok


Setelah Permintaan Penawaran Harga (PPH) dari para pemasok terkumpul, maka yang
harus dilakukan adalah membuat Rekapitulasi Permintaan dan Penawaran Harga dari para
pemasok.
Manfaat dari Rekapitulai permintaan penawaran harga antara lain:
1. Menjalin hubungan baik dengan pemasok.
2. Sebagai data perusahaan apabila di kemudian hari akan membeli barang yang sama.
3. Sebagai sarana pembanding harga, kualitas, dan pelayanan dari para pemasok.
4. Sebagai dasar bagi Bagian Anggaran dan Bagian Keuangan dalam mengatur keuangan
perusahaan.

Bentuk Formulir Rekapitulasi Permintaan dan Penawaran Harga para pamasok :

PT. DEBERTAR
REKAPITULASI
SURAT PENAWARAN HARGA

Kode Barang : 212


Nama Barang : Tepung Terigu

No. Surat Nama Alamat


No. Kuanitas Spesifikasi Harga Satuan
Penawaran Pemasok Pemasok

1. 01/SP/08 PT. DETIA Jl. Sudirman 50 Kp.  Biru Rp 70.000


Ma. Enim
2. 02/SP/08 PT. MAPENDOS Jl. Madura 50 Kp.  Biru Rp 72.000
Kayuagung
3. 03/SP/08 PT. DIAN Jl. Sudirman 50 Kp.  Biru Rp 72.500
Palembang
4. 04/SP/08 PT. SALJU Jl. Merpati 50 Kp.  Biru Rp 71.000
Jakarta
5. 05/SP/08 PT. MAWAR Jl. Majapahit 50 Kp.  Biru Rp 70.500
B. Lampung

4
4. MEMBUAT DAN MENGIRIMKAN ORDER PEMBELIAN

Setelah melakukan evaluasi Daftar harga permintaan penawaran harga para pemasok dan
perusahaan telah memilih pemasok, maka yang harus dilakukan adalah membuat dan me-
ngirimkan Order Pembelian (OP).

4.1 Pemilihan Pemasok


Pemasok dipilih berdasarkan jawaban penawaran harga bersaing dari berbagai pemasok.
Data ini dapat dilihat dalam Rekapitulasi Surat Penawaran Harga. Pemasok dipilih tidak
berdasarkan hubungan istimiwa dan pribadi antara Bagian Pembelian dengan pemasok
tersebut.
Keputusan penting dalam memlilih pemasok adalah dengan mempertimbang-kan harga,
kualitas, dan kuantitas pengiriman. Komitmen sangat penting, karena keterlambatan dalam
pengiriman atau terdapat barang yang cacat/rusak akan me- rugikan perusahaan.

4.2 Prosedur Pengiriman Order Pembelian


Apabila surat permintaan pembelian yang merupakan pernyataan kebutuhan barang dari
Bagian Gudang, maka surat order pembelian ini merupakan awal tran- saksi pengadaan
barang. Transaksi ini akan berakibat diterimanya barang yang dibeli dan timbulnya ke-
wajiban / utang kepada pihak lain. Oleh sebab itu, sebelum dikirimkan, setiap Order pem-
belian harus mendapat otorisasi oleh pejabat yang berwenang. Otorisasi ini biasanya berada
di tangan Bagian Pembelian atau Pejabat yang lebih tinggi.

4.3 Bukti-bukti Pendukung Order Pembelian


Bukti pendukung order pembelian merupakan pembuktian semua pengadaan barang
yang dilakukan oleh bagian pembelian dalam rangka memenuhi kebutuhan perusahaan.
Bukti-bukti pendudukung order pembelian adalah sbb.:
1. Surat Permintaan Pembelian (PP).
2. Surat Permintaan Penawaran Harga (PPH).
3. Surat Penawaran Harga dari Pemasok.
4. Rekapitulasi Surat Penawaran Harga.

4.4 Membuat Order Pembelian Barang


Dengan dikirimnya permintaan pembelian, maka bagian pembelian segera memproses-
nya dengan membuat Order Pembelian. Order pembelian merupakan dokumen formal untuk
meminta seorang pemasok agar menjual barang dan mengirimkan barang tertentu dengan
harga tertentu. Apabila dokumen ini sudah diterima pemasok,maka dokumen ini juga
sekaligus wujud janji untuk membayar dan menjadi sebuah kontrak.
Dalam dokumen prder pembelian tercantum Nama pemasok, Petugas pembeli, Tanggal
pembelian, Tanggal pesanan, Tanggal pengiriman, Lokasi, Metode pengiriman, dan
Informasi barang yang dipesan.

4.5 Dokumen-dokumen Dalam Prosedur Pembelian


Adapun dokumen-dokumen yang digunakan dalam prosedur pembelian antara lain :
1. Formulir permintaan pembelian.
2. Formulir permintaan dan penawaran harga.
3. Formulir order pembelian.
4. Laporan penerimaan barang.
5
Dokumen ini dibuat oleh Bagian Penerimaan untuk menunjukkan barang yang diterima
dari pemasok. Apakah tidak memenuhi kualitas dan mutu seperti yang tercantum dalam
order pembelian.
5. Bukti Kas Keluar.
Dokumen ini dibuat oleh Bagian Pencatat Utang sebagai dasar pencatatab transaksi
pembelian.
Dokumen ini juga sebagai perintah pengeluaran kas untuk membayar utang kepada
pemasok dan sekaligus berfungsi sebagai surat pemberitahuan kepada debitur mengenai
maksud pembayaran.
4.6 Mengirim Order Pembelian
Setelah Order Pembelian (OP) dibuat, maka kita harus segera mengirimkann kepada
pemasok. Pengiriman dapat dilakukan melalui Pos surat, Kurir, e-mail, atau datang lang-
sung ke tempat pemasok.

Bentuk Formulir Order Pembelian seperti berikut ini:


Nomor :
PT.DEBERTAR ORDER PEMBELIAN Tanggal:

Kepada:___________________________________ Permintaan Pembelian


___________________________________
Nomor :
___________________________________ Tanggal :

Harap dikirim barang-barang seperti dalam daftar di bawah ini dan dapat kami terima di ...................
Pada tangal ............................

Nomor Harga/Unit Jumlah


Nama dan Spesifikasi Unit
Urut (Rp) (Rp)

Jumlah
Diskon
Jumlah Neto
PPN
Total

1. Bila barang yang dikirim tidak sesuai dengan jumlah dan spesifikasi di atas Bagian Pembelian
atau rusak, akan dikembalikan dengan beban tanggungan Saudara.

2. Untuk pengiriman barang harap mencantumkan nomor dan tanggal order ( )


pembelian ini.

Lembar ke-1 : Pemasok


Lembar ke-2 : Bagian Pembelian, Bagian Akuntansi
Lembar ke-3 : Bagian Gudang

6
5. PERALATAN YANG DIBUTUHKAN DALAM MENGELOLA ADM. PEMBELIAN

Adapun peralatan yang dibutuhkan dalam mengelola administrasi pembelian antara lain :
1. Jurnal Pembelian.
2. Jurnal Pengeluaran Kas.
3. Jurnal Umum.
4. Kartu Utang.
Adapaun dokumen yang terkait dalam mengelola administrasi pembelian antara lain :
1. Faktur Pembelian.
2. Bukti Kas Masuk.
3. Nota Debit.
Agar dalam transaksi pembelian ini tepat sasaran, maka barang atau jasa yang dibeli dapat
dikelompokkan :
1. Barang Dagangan untuk perusahaan dagang.
2. Bahan Baku untuk perusahaan industri / manufaktur.
3. Bahan Material untuk perusahaan konstruksi.
4. Alat Tulis Menulis / BHP / Perlengkapan untuk semua jenis usaha.
5. Harta tetap untuk semua jenis usaha.
6. Perintah kerja untuk Usaha Service dan Reparasi.

6. KEGUNAAN PROSEDUR PEMBELIAN

Prosedur pembelian merupakan cara yang sangat penting di dalam pengadaan barang dalam
perusahaan, bukan hanya kekhawatiran kehabisan barang atau men-cegah kehabisan barang atau
mencegah kelebihan barang, tetapi lebih dari itu adalah :
1. Mencegah pemborosan karena membeli barang yang sebenarnya tidak di- perlukan.
2. Mencegah permainan harga yang merugikan perusahaan.
3. Mencegah pembelia-pembelian fiktif.
4. Memperpendek masa transaksi mulai dari pesanan sampai barang datang.
Prosedur pembelian mungkin tidak diperlukan oleh perusahaan kecil yang segala sesuatunya
masih dijalani sendiri oleh pemiliknya. Namun, bila perusahaan telah melibatkan orang lain
sebagai karyawan perusahaan yang membantu operasional usaha, maka kebutuhan prosdur
pembelian tetap ada.
Secara garis besar transaksi pembelian mencakup prosedur beriktu ini :
1. Bagian Gudang mengajukan permintaan pembelian ke Bagian Pembelian.
2. Bagian Pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok.
3. Bagian Pembelian menerima surat penawaran harga dari berbagai pemasok dan melakukan
pemilihan pemasok.
4. Bagian Pembelian membuat Order Pembelian kepada pemasok yang terpilih.
5. Bagian Penerimaan dan Penyimpanan memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh
pemasok.
6. Bagian Penerimaan dan Penyimpanan menyerahkan barang kepada Bagian Gudang untuk
disimpan.
7. Bagian Penerimaan dan Penyimpanan melaporkan penerimaan barang kepada Bagian
Akuntansi.
8. Bagian Akuntansi menerima faktur pembelian dan atas dasar faktur ini, Bagian akuntansi
mencatat kewajiban / utang yang timbul dari transaksi pembelian.

7
Contoh Soal :
Transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang Kartika dalam bulan Desember 2005 adalah
sebagai berikut :
Des 02 : Dibeli barang dagangan dari PT Andalas sebesar Rp 4.100.000,00 dengan syarat
pembayaran 2/10, n/30, faktur No. 351.
Des 03 : Dibayar kepada PO Aman beban angkut barang yang dibeli dari PT Andalas
sebesar Rp 71.000,00. BKK No. 001.
Des 07 : Dibeli tunai perlengkapan kantor dari Toko Anda sebesar Rp 50.000,00. BKK No.
002.
Des 09 : Dibeli dengan kredit dari Toko Naga peralatan kantor sebesar Rp 1.000.000,00
dengan syarat pembayaran 2/10, n/30, faktur No. 313.
Des 10 : Dibeli dengan kredit dari Toko Ungu perlengkapan toko sebesar Rp 100.000,00,
faktur No. 417.
Des 11 : Dibayar kepada PT. Andalas pelusanan faktur No. 351. BK No. 003.
Des 13 : Dibeli tunai dari Fa. Rangkai barang dagangan sebesar Rp 1.000.000,00. BKK No.
004.
Des 19 : Dibayar kepada Toko Naga, pelunasan pembelian peralatan kantor tanggal 09
Desember yang lalu. BKK No. 005.
Des 22 : Dibeli dari Toko Andalas barang dagangan sebesar Rp 3.900.000,00 dengan syarat
2/10, n/30, faktur No. 445.
Des 23 : Dibayar beban angkut barang yang telah dijual sebesar Rp 64.000,00. BKK No.
006.
Des 30 : Dibayar gaji karyawan sebesar Rp 240.000,00. BKK No. 007.

Dari transaksi di atas, diminta :


a. Mencatat dalam Jurnal Pembelian.
b. Mencatat dalam Jurnal Pengeluaran Kas.
c. Memposting ke dalam Akun Buku Besar yang terkait.

Jawab :

8
MENGELOLA KARTU UTANG

1. PROSEDUR PENGELOLAAN KARTU UTANG

Utang adalah kewajiban yang harus diselesaikan oleh perusahaan kepada pihak lain
akibat dari transaksi pembelian barang atau jasa secara kredit.
Dokumen yang digunakan dalam prosedur kartu utang adalah :
1. Faktur dari pemasok.
2. Nota debit yang dikirim kepada pemasok.
3. Bukti Kas Keluar.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam pengelolaan kartu utang adalah :
1. Jurnal pembelian.
2. Jurnal pengeluaran kas.
3. Jurnal umum.
4. Kartu utang.

Seperti halnya harta perusahaan, maka utang perusahaanpun dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu utang lancar atau utang jangka pendek, utang tatap atau utang jangka panjang,
dan utang lain-lain.
Utang lancar atau utang jangka pendek adalah utang yang harus dilunasi dalam jangka
waktu tidak lebih dari satu tahun sejak dari tanggal faktur atau tanggal transaksi, utang tetap atau
utang jangka panjang adalah utang yang masa pelunasannya lebih dari satu tahun, dan utang lain-
lain adalah kelompok utang yang tidak dapat dimasuk-kan dalam kelompok utang jangka pendek
maupun utang jangka panjang.

Yang termasuk utang lancar atau utang jangka pendek antara lain :
1. Utang dagang, yaitu utang yang timbul akibat dari transaksi pembelian kredit barang atau
jasa dalam kegiatan pokok perusahaan.
2. Utang wesel / wesel bayar, yaitu utang dengan jaminan surat perjanjian khusus dalam bentuk
wesel atau promes yang diatur dengan undang-undang.
3. Utang beban, seperti utang bunga, utang gaji, dan utang sewa.
4. Utang pajak, yaitu pajak yang belum disetor ke Kas negara.
5. Uang muka penjualan, yaitu uang yang dikirim dari pembeli untuk penjualan yang belum
direalisasi.

Yang termasuk utang tetap atau utang jangka panjang antara lain :
1. Pimjaman obligasi, yaitu utang yang timbul melalui penjualan obligasi.
2. Utang hipotik, yaitu utang yang dijamin dengan barang (harta) tidak bergerak.

Yang termasuk utang lain-laian adalah :


1. Utang yang timbul karena pembelian harta tetap, penjaman dari bank, dan utang lainnya
yang harus dilunasi dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun sejak taggal transaksi.
2. Bagian utang jangka panjang (angsuran) yang jatuh tempo dalam jangka waktu tidak lebih
dari satu tahun sejak tanggal neraca.

9
2. PROSEDUR PENCATATAN MUTASI UTANG

Buku besar pembantu merupakan perluasan dari buku besar umum. Catatan dalam buku
besar pembantu merupakan perincian dari salah satu akun yang terdapat dalam buku besar
umum.
Seperti diketahui, bahwa catatan akuntansi untuk mengelola utang adalah jurnal
pembelian, jurnal pengeluaran kas, jurnal umum, dan kartu utang. Seperti halnya piutang
dagang, perusahaan juga membutuhkan catatan yan menunjukkan utang kepada masing-masing
kreditur. Untuk itu perlu disediakan satu buah akun kontrol yang disebut Utang dagang di buku
besar umum dan akun-akun utang kepada masing- masing kreditur dalam buku pembantu utang
(kartu utang). Sedangkan dasar pencatatan di dalam kartu utang ini dari faktur dari pemasok,
bukti kas keluar, dan nota debit; yang mana masing-masing dokumen itu dicatat juga dalam
jurnal pembelian untuk faktur dari pemasok, jurnal pengeluatan kas untuk bukti kas keluar, dan
jurnal umum untuk nota debit.
Adapun bentuk kartu utang sama dengan kartu piutang, seprti berikut ini :

PD. DEBERTAR
JAKARTA
KARTU UTANG
No. Rekening : Lembar ke :
Nama : Syarat :
Alamat : Jatuh tempo :
Mutasi Saldo
Tanggal Keterangan Ref
Debet Kredit Debet Kredit

Jurnal Pembelian (Purchases Journal) dipergunakan untuk mencatat pembelian secara


kredit. Jurnal pembelian yang sederhana hanya memiliki satu kolom rupiah, seperti halnya jurnal
penjualan, ini khusus mencatat pembelian kredit barang dagangan; akan tetapi jurnal pembelian
dapat juga dirancang untuk men- catat pembelian barang lain selain barang dagangan.
Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal) yaitu jurnal yang diperguna-kan untuk
mencatat setiap terjadi pengeluaran uang tunai. Untuk kepentingan pengawasan kas, semua
penerimaan kas biasanya disetor ke bank sehingga pengeluaran kas harus menggunakan cek atau
bilyet giro. Bentuk atau kolom-kolom jurnal pengeluaran kas disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan dengan memperhatikan volume dan sifat transaksi yang biasa terjadi dalam
perusahaan. Misal- nya dalam perusahaan yang sering melakukan transaksi pembelian kredit
sehingga sering melakukan transaksi pembayaran utang, maka dalam jurnal pengeluaran kas
harus disediakan kolom khusus untuk akun utang dagang.
Adapun bentuk Jurnal Pembelian dan Jurnal Pengeluaran Kas ini sama seperti yang telah dibahas
di kelas satu dahulu.

10
Contoh Soal : Dari transaksi PD Kartika, catat dalam Kartu Utang masing-masing Kreditur.
Contoh Soal :
Perhatikan contoh soal dari Perusahaan Dagang Kartika yang telah dibahas dalam Mengelola
Administrasi Pembelian. Dari transaksi-transaksi PD Kartika itu, catatlah dalam Kartu Utang
masing-masing Kreditur.

Jawab :

3. PROSEDUR PENGECEKAN SALDO UTANG

Utang atau kewajiban dari transaksi atau kejadian masa lalu dan menuntut pelunasan
pada tanggal tertentu di masa mendatang. Penentuan kewajiban atau utang sangatlah mendasar
bagi akuntansi yang pantas untuk kegiatan-kegiatan perusahaan. Penentuan saldo utang akan
mengalami kesulitan, jika masing-masing kreditur dicantumkan dalam sebuah kartu utang tanpa
dirinci. Untuk mengetahui saldo utang yang demikian setiap saat, maka dengan terpaksa
dilakukan analisis rekening dan ini tidaklah praktis.

11

Anda mungkin juga menyukai