1. PERMINTAAN PEMBELIAN
Permintaan pembelian untuk membeli ada bermacam-macam, misal permintaan pembelian
barang dagangan, sipplies (perlengkapan), harta lainnya. Ada beberapa perusahaan yang me-
nerapkan kebijakan pengelolaan pembelian. Misalnya, ada perusahaan yang hanya akan membeli
barang supplies, apabila barang tersebut telah benar-benar habis. Ada pula yang akan membeli
barang supplies, apabila barang tersebut telah mencapai titik pesan kembali atau batas minumum.
Persediaan
No. Kode Sisa Diminta
Nama dan Spesifikasi Minimum Maksimum
Urut Barang (Unit) (Unit)
(Unit) (Unit)
2
2.3. Dokumen Permintaan Penawaran
Dokumen yang terlibat dalam permintaan penawaran harga adalah :
1. Formulir Permintaan Penawaran Harga
Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang
pengadaannya tidak berulang-ulang, menyangkut jumlah rupiah, dan pembelian
besar.
2. Formulir Permintaan Pembelian.
PT. DEBERTAR
Nomor : 01/DS/05
Tanggal : 02 Nov.2008
Kepada Yth,
PT. Detia
Jl. Sudiman 05 Muaraenim
Dengan Hormat,
Mohon dikirimkan kepada kami, daftar harga barang-barang di bawah ini:
Nomor Jenis Barang Spesifikasi Kuantitas
1 Tepung Terigu Cap Segitiga Biru 50 kampil
2 Susu Cap Bendera 10 dus
Hormat Kami,
Puspita Inda
Manager Purchase
3
3. MEMBUAT REKAP DAFTAR PENAWARAN HARGA DARI PEMASOK
PT. DEBERTAR
REKAPITULASI
SURAT PENAWARAN HARGA
4
4. MEMBUAT DAN MENGIRIMKAN ORDER PEMBELIAN
Setelah melakukan evaluasi Daftar harga permintaan penawaran harga para pemasok dan
perusahaan telah memilih pemasok, maka yang harus dilakukan adalah membuat dan me-
ngirimkan Order Pembelian (OP).
Harap dikirim barang-barang seperti dalam daftar di bawah ini dan dapat kami terima di ...................
Pada tangal ............................
Jumlah
Diskon
Jumlah Neto
PPN
Total
1. Bila barang yang dikirim tidak sesuai dengan jumlah dan spesifikasi di atas Bagian Pembelian
atau rusak, akan dikembalikan dengan beban tanggungan Saudara.
6
5. PERALATAN YANG DIBUTUHKAN DALAM MENGELOLA ADM. PEMBELIAN
Adapun peralatan yang dibutuhkan dalam mengelola administrasi pembelian antara lain :
1. Jurnal Pembelian.
2. Jurnal Pengeluaran Kas.
3. Jurnal Umum.
4. Kartu Utang.
Adapaun dokumen yang terkait dalam mengelola administrasi pembelian antara lain :
1. Faktur Pembelian.
2. Bukti Kas Masuk.
3. Nota Debit.
Agar dalam transaksi pembelian ini tepat sasaran, maka barang atau jasa yang dibeli dapat
dikelompokkan :
1. Barang Dagangan untuk perusahaan dagang.
2. Bahan Baku untuk perusahaan industri / manufaktur.
3. Bahan Material untuk perusahaan konstruksi.
4. Alat Tulis Menulis / BHP / Perlengkapan untuk semua jenis usaha.
5. Harta tetap untuk semua jenis usaha.
6. Perintah kerja untuk Usaha Service dan Reparasi.
Prosedur pembelian merupakan cara yang sangat penting di dalam pengadaan barang dalam
perusahaan, bukan hanya kekhawatiran kehabisan barang atau men-cegah kehabisan barang atau
mencegah kelebihan barang, tetapi lebih dari itu adalah :
1. Mencegah pemborosan karena membeli barang yang sebenarnya tidak di- perlukan.
2. Mencegah permainan harga yang merugikan perusahaan.
3. Mencegah pembelia-pembelian fiktif.
4. Memperpendek masa transaksi mulai dari pesanan sampai barang datang.
Prosedur pembelian mungkin tidak diperlukan oleh perusahaan kecil yang segala sesuatunya
masih dijalani sendiri oleh pemiliknya. Namun, bila perusahaan telah melibatkan orang lain
sebagai karyawan perusahaan yang membantu operasional usaha, maka kebutuhan prosdur
pembelian tetap ada.
Secara garis besar transaksi pembelian mencakup prosedur beriktu ini :
1. Bagian Gudang mengajukan permintaan pembelian ke Bagian Pembelian.
2. Bagian Pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok.
3. Bagian Pembelian menerima surat penawaran harga dari berbagai pemasok dan melakukan
pemilihan pemasok.
4. Bagian Pembelian membuat Order Pembelian kepada pemasok yang terpilih.
5. Bagian Penerimaan dan Penyimpanan memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh
pemasok.
6. Bagian Penerimaan dan Penyimpanan menyerahkan barang kepada Bagian Gudang untuk
disimpan.
7. Bagian Penerimaan dan Penyimpanan melaporkan penerimaan barang kepada Bagian
Akuntansi.
8. Bagian Akuntansi menerima faktur pembelian dan atas dasar faktur ini, Bagian akuntansi
mencatat kewajiban / utang yang timbul dari transaksi pembelian.
7
Contoh Soal :
Transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang Kartika dalam bulan Desember 2005 adalah
sebagai berikut :
Des 02 : Dibeli barang dagangan dari PT Andalas sebesar Rp 4.100.000,00 dengan syarat
pembayaran 2/10, n/30, faktur No. 351.
Des 03 : Dibayar kepada PO Aman beban angkut barang yang dibeli dari PT Andalas
sebesar Rp 71.000,00. BKK No. 001.
Des 07 : Dibeli tunai perlengkapan kantor dari Toko Anda sebesar Rp 50.000,00. BKK No.
002.
Des 09 : Dibeli dengan kredit dari Toko Naga peralatan kantor sebesar Rp 1.000.000,00
dengan syarat pembayaran 2/10, n/30, faktur No. 313.
Des 10 : Dibeli dengan kredit dari Toko Ungu perlengkapan toko sebesar Rp 100.000,00,
faktur No. 417.
Des 11 : Dibayar kepada PT. Andalas pelusanan faktur No. 351. BK No. 003.
Des 13 : Dibeli tunai dari Fa. Rangkai barang dagangan sebesar Rp 1.000.000,00. BKK No.
004.
Des 19 : Dibayar kepada Toko Naga, pelunasan pembelian peralatan kantor tanggal 09
Desember yang lalu. BKK No. 005.
Des 22 : Dibeli dari Toko Andalas barang dagangan sebesar Rp 3.900.000,00 dengan syarat
2/10, n/30, faktur No. 445.
Des 23 : Dibayar beban angkut barang yang telah dijual sebesar Rp 64.000,00. BKK No.
006.
Des 30 : Dibayar gaji karyawan sebesar Rp 240.000,00. BKK No. 007.
Jawab :
8
MENGELOLA KARTU UTANG
Utang adalah kewajiban yang harus diselesaikan oleh perusahaan kepada pihak lain
akibat dari transaksi pembelian barang atau jasa secara kredit.
Dokumen yang digunakan dalam prosedur kartu utang adalah :
1. Faktur dari pemasok.
2. Nota debit yang dikirim kepada pemasok.
3. Bukti Kas Keluar.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam pengelolaan kartu utang adalah :
1. Jurnal pembelian.
2. Jurnal pengeluaran kas.
3. Jurnal umum.
4. Kartu utang.
Seperti halnya harta perusahaan, maka utang perusahaanpun dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu utang lancar atau utang jangka pendek, utang tatap atau utang jangka panjang,
dan utang lain-lain.
Utang lancar atau utang jangka pendek adalah utang yang harus dilunasi dalam jangka
waktu tidak lebih dari satu tahun sejak dari tanggal faktur atau tanggal transaksi, utang tetap atau
utang jangka panjang adalah utang yang masa pelunasannya lebih dari satu tahun, dan utang lain-
lain adalah kelompok utang yang tidak dapat dimasuk-kan dalam kelompok utang jangka pendek
maupun utang jangka panjang.
Yang termasuk utang lancar atau utang jangka pendek antara lain :
1. Utang dagang, yaitu utang yang timbul akibat dari transaksi pembelian kredit barang atau
jasa dalam kegiatan pokok perusahaan.
2. Utang wesel / wesel bayar, yaitu utang dengan jaminan surat perjanjian khusus dalam bentuk
wesel atau promes yang diatur dengan undang-undang.
3. Utang beban, seperti utang bunga, utang gaji, dan utang sewa.
4. Utang pajak, yaitu pajak yang belum disetor ke Kas negara.
5. Uang muka penjualan, yaitu uang yang dikirim dari pembeli untuk penjualan yang belum
direalisasi.
Yang termasuk utang tetap atau utang jangka panjang antara lain :
1. Pimjaman obligasi, yaitu utang yang timbul melalui penjualan obligasi.
2. Utang hipotik, yaitu utang yang dijamin dengan barang (harta) tidak bergerak.
9
2. PROSEDUR PENCATATAN MUTASI UTANG
Buku besar pembantu merupakan perluasan dari buku besar umum. Catatan dalam buku
besar pembantu merupakan perincian dari salah satu akun yang terdapat dalam buku besar
umum.
Seperti diketahui, bahwa catatan akuntansi untuk mengelola utang adalah jurnal
pembelian, jurnal pengeluaran kas, jurnal umum, dan kartu utang. Seperti halnya piutang
dagang, perusahaan juga membutuhkan catatan yan menunjukkan utang kepada masing-masing
kreditur. Untuk itu perlu disediakan satu buah akun kontrol yang disebut Utang dagang di buku
besar umum dan akun-akun utang kepada masing- masing kreditur dalam buku pembantu utang
(kartu utang). Sedangkan dasar pencatatan di dalam kartu utang ini dari faktur dari pemasok,
bukti kas keluar, dan nota debit; yang mana masing-masing dokumen itu dicatat juga dalam
jurnal pembelian untuk faktur dari pemasok, jurnal pengeluatan kas untuk bukti kas keluar, dan
jurnal umum untuk nota debit.
Adapun bentuk kartu utang sama dengan kartu piutang, seprti berikut ini :
PD. DEBERTAR
JAKARTA
KARTU UTANG
No. Rekening : Lembar ke :
Nama : Syarat :
Alamat : Jatuh tempo :
Mutasi Saldo
Tanggal Keterangan Ref
Debet Kredit Debet Kredit
10
Contoh Soal : Dari transaksi PD Kartika, catat dalam Kartu Utang masing-masing Kreditur.
Contoh Soal :
Perhatikan contoh soal dari Perusahaan Dagang Kartika yang telah dibahas dalam Mengelola
Administrasi Pembelian. Dari transaksi-transaksi PD Kartika itu, catatlah dalam Kartu Utang
masing-masing Kreditur.
Jawab :
Utang atau kewajiban dari transaksi atau kejadian masa lalu dan menuntut pelunasan
pada tanggal tertentu di masa mendatang. Penentuan kewajiban atau utang sangatlah mendasar
bagi akuntansi yang pantas untuk kegiatan-kegiatan perusahaan. Penentuan saldo utang akan
mengalami kesulitan, jika masing-masing kreditur dicantumkan dalam sebuah kartu utang tanpa
dirinci. Untuk mengetahui saldo utang yang demikian setiap saat, maka dengan terpaksa
dilakukan analisis rekening dan ini tidaklah praktis.
11