Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

Disusun untuk memenuhi tugas

MERESUME MAKALAH KELOMPOK IX

Ta’arudl Adillah
Mata Kuliah: Ushul Fiqh

Oleh:

Jejen Jaenudin (2281131849)

Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah

PJJ Syekh Nurjati Cirebon

Tahun 2023
1. Pengertian Ta’arudl Adillah

Ta'arudl Adillah adalah istilah dalam bahasa Arab yang dapat diterjemahkan sebagai
"pertentangan dalil" atau "kontradiksi argumen". Dalam konteks hukum Islam atau ilmu ushul fiqh
(prinsip-prinsip hukum Islam), istilah ini merujuk pada situasi di mana terdapat dua atau lebih dalil
(bukti atau argumen) yang seolah-olah bertentangan atau saling berlawanan.

Dalam ushul fiqh, para ahli hukum Islam berusaha meresolusi pertentangan ini melalui
berbagai metode penafsiran dan prinsip-prinsip tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk mencapai
keselarasan dan konsistensi dalam hukum Islam. Beberapa metode yang digunakan untuk menangani
ta'arudl adillah antara lain:

1. Taqyif al-Adillah
Merinci dan menjelaskan dalil-dalil yang tampaknya bertentangan untuk menemukan
pemahaman yang lebih dalam.
2. Tatbiq al-Adillah
Memberikan prioritas atau mengatur hierarki di antara dalil-dalil yang tampaknya
bertentangan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu.
3. Talfiq
Menggabungkan hukum-hukum dari berbagai madzhab atau pendapat hukum untuk
mencapai solusi yang dapat diterima.
4. Tawakkuf
Menyatakan ketidakmampuan untuk memberikan keputusan karena keterbatasan
pemahaman atau sumber daya.

2. Cara Menyelesaikan Ta’arudh al-Adillah

Penyelesaian Ta'arudh al-Adillah, atau pertentangan antara dalil-dalil hukum Islam, melibatkan
beberapa metode dan prinsip di dalam ilmu ushul fiqh. Berikut adalah beberapa cara umum untuk
menyelesaikan ta'arudh al-adillah:

1. Taqyif al-Adillah (‫)تقييف األدلة‬


Mengklasifikasikan dan menjelaskan dalil-dalil yang tampaknya bertentangan. Merinci
konteks historis dan kondisi spesifik di mana dalil-dalil itu diungkapkan.
2. Tatbiq al-Adillah (‫)تطبيق األدلة‬
Memberikan prioritas atau mengatur hierarki di antara dalil-dalil yang bertentangan
berdasarkan prinsip-prinsip tertentu. Menetapkan aturan atau kaidah yang dapat membantu
menyeimbangkan atau memberikan prioritas pada satu dalil daripada yang lain.
3. Talfiq (‫)التلفيق‬
Menggabungkan hukum-hukum dari berbagai sumber atau pendapat hukum untuk mencapai
solusi yang dapat diterima. Menggunakan aspek-aspek yang dapat disatukan dari berbagai
pendapat untuk membentuk suatu keputusan hukum yang utuh.
4. Tawakkuf (‫)التوكل‬
Menerima keterbatasan pengetahuan dan kemampuan manusia untuk memahami sepenuhnya
hukum-hukum Allah. Menyatakan ketidakmampuan untuk memberikan keputusan dalam
situasi di mana tidak ada solusi yang jelas atau di mana pengetahuan belum mencukupi.
5. Istihsan (‫)االستحسان‬
Menggunakan penilaian akal dan keadilan untuk memilih antara dua dalil yang bertentangan.
Memberikan kelebihan pada hukum yang dianggap lebih adil atau lebih sesuai dengan tujuan
syariah.
6. Istishab (‫)االستصحاب‬
Mempertahankan status quo atau keadaan yang sudah ada sebelumnya jika tidak ada dalil
yang jelas yang menunjukkan perubahan. Mengasumsikan keberlanjutan suatu hukum atau
keadaan kecuali ada bukti yang menunjukkan sebaliknya.

Setiap penyelesaian ta'arudh al-adillah ini dapat digunakan tergantung pada konteks dan sifat
pertentangan yang dihadapi. Para ahli ushul fiqh biasanya menggunakan kombinasi metode-metode
ini untuk mencapai keputusan hukum yang konsisten dan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Anda mungkin juga menyukai