Anda di halaman 1dari 110

LAPORAN TUGAS AKHIR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT


PETANI MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK PADA
BUDIDAYA TANAMAN PADI GOGO
DI KECAMATAN KOLANG
KABUPATEN TAPANULI TENGAH

Oleh

JOSEN HUTAURUK
RPL.01.01.21.438

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN


JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2023
LAPORAN TUGAS AKHIR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT


PETANI MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK PADA
BUDIDAYA TANAMAN PADI GOGO
DI KECAMATAN KOLANG
KABUPATEN TAPANULI TENGAH

Oleh

JOSEN HUTAURUK
RPL.01.01.21.438

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN


JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2023

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT


PETANI MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK
PADA BUDIDAYA PADI GOGO
DI KECAMATAN KOLANG

LAPORAN TUGAS AKHIR

Oleh

JOSEN HUTAURUK
RPL.01.01.21.438

Sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Terapan (S.Tr.P)

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN


JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2023

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Judul : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Petani Menggunakan


Pupuk Organik pada Budidaya Padi Gogo di Kecamatan Kolang
Nama : Josen Hutauruk
NIRM : RPL.01.01.21.438
Program Studi: Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Jurusan : Pertanian

Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Gusti Setiavani, STP, M.P Retmono A. Winarno, STP, M.Sc


NIP. 19800919 200312 2 001 NIP.19840302 201902 1 001

Mengetahui:
Ketua Jurusan Pertanian Ketua Program Studi

Tience E. Pakpahan, SP., M.Si Tience E. Pakpahan, SP., M.Si


NIP. 19810903 201101 2 006 NIP. 19810903 201101 2 006

Direktur Polbangtan Medan,

Ir. Yuliana Kansrini, M.Si


NIP. 19660708 199602 2 001
Tanggal Lulus :

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Judul : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Petani Menggunakan


Pupuk Organik pada Budidaya Padi Gogo di Kecamatan Kolang
Nama : Josen Hutauruk
NIRM : RPL.01.01.21.438
Program Studi: Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Jurusan : Pertanian

Menyetujui:

Ketua Penguji

Makruf Wicaksono, SST, MP


NIP. 19850731 200604 1 001

Anggota Penguji 1

Dr. Gusti Setiavani, STP, MP


NIP. 19800919 200312 2 001

Anggota Penguji 2

Dr. Linda Tri Wira Astuti, SP, MP


NIP. 19801021 200312 2 002
Tanggal Lulus :

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR

Laporan Tugas Akhir ini adalah hasil karya sendiri dan semua sumber baik yang
dikutip maupun rujukan telah saya nyatakan benar.

Nama : Josen Hutauruk

NIRM : RPL.01.01.21.438

Tanda Tangan :

Tanggal :
RIWAYAT HIDUP
Josen Hutauruk lahir di Pargarutan pada tanggal 11 Juli 1980
dari pasangan Alm. Bismar Hutauruk dan Alm. Merintan
Situmeang. Penulis merupakan anak ke 2 dari 5 bersaudara,
sudah menikah dan mempunyai istri serta 3 orang anak.
Penulis telah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 153011
Pargarutan Kabupaten Tapanuli Tengah pada tahun 1993, kemudian
menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama ( SMP) Negeri
Naipospos di Pargarutan Kecamatan Sorkam Kabupaten Tapanuli Tengah pada
tahun 1996, lalu menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Teknologi
Pertanian (SMTP) Bakti Putra Kolang, di Kecamatan Kolang Kabupaten Tapanuli
Tengah pada tahun 1999. Pada tahun 2008, penulis mulai bekerja sebagai Tenaga
Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THLTBPP) Kementerian
Pertanian dan pada tahun 2021 diangakat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN)
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Penyuluh Pertanian
Kabupaten Tapanuli Tengah dan mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan
jenjang Diploma IV di Politeknik Pembangunan Pertanian Medan Jurusan
Pertanian dengan Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan melalui
jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Dalam menyelesaikan pendidikan
di Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, penulis melaksanakan Tugas Akhir
(TA) dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Petani
Menggunakan Pupuk Organik pada Budidaya Padi Gogo di Kecamatan Kolang”
sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Terapan Pertanian
dibawah bimbingan ibu Dr. Gusti Setiavani, STP., MP dan bapak Retmono Agung
Winarno, STP., M.Sc.
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai alumni Polbangtan Medan, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Josen Hutauruk


NIRM : RPL.01.01.21.438
Program Studi : Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Jenis Karya : Laporan Tugas Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Polbangtan Medan Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free
Right) atas tugas akhir saya yang berjudul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Minat Petani Menggunakan Pupuk Organik pada Budidaya Padi Gogo di
Kecamatan Kolang beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak
Bebas Royalti noneksklusif ini POLBANGTAN Medan berhak menyimpan, men-
galih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data mencantumkan
nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian
pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Medan
Pada :

Yang Menyatakan,

(Josen Hutauruk)
HALAMAN PERUNTUKAN

Salam sejahtera untuk kita semua. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa atas karunia-Nya memberikan penulis kesehatan, kemampuan, serta
kesabaran dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Syukur kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa telah kuselesaikan tugas dan tanggung jawab dalam menyelesaikan
pendidikan ini. Kupersembahkan karya ini kepada semua orang terkasih.

Karya tulis ini kupersembahkan kepada:

Keluargaku terkhusus kepada istriku tercinta yang telah memberikan


dukungan selama ini, semoga selalu dalam perlindungan Tuhan agar kita tetap
bersama dalam menjalani kehidupan. Terimakasih kepada anak-anakku yang
pengertian dan selalu memberikan semangat, semoga kalian senantiasa dalam
penyertaan Tuhan dan setiap cita-cita yang didambakan dapat terkabulkan.
Anugrah yang luar biasa dalam hidupku menjadi kepala keluarga yang dipercaya
Tuhan untuk mengasihi istriku dan anak-anakku terkasih. Semoga Tuhan
menyertai kita dengan kesehatan dan umur panjang.

Terimakasih kepada dosen pembimbing ibu Dr. Gusti Setiavani, STP., MP,
dan bapak Retmono Agung Winarno, STP., M.Sc, atas segala bimbingan dan
motivasi serta masukan yang diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
akhir ini. Terimakasih untuk seluruh dosen dan civitas Polbangtan Medan atas
kebaikan serta ilmu pengetahun yang diberikan semoga senantiasa dipenuhi
keberkahan dari Tuhan.

Sahabatku mahasiswa RPL Tan A, Mahasiswa RPL dari Tapanuli Tengah,


dan seluruh Mahasiswa RPL Polbangtan Medan, teman-teman seperjuangan
yang saling memberikan semangat berjuang dan motivasi untuk menggapai cita-
cita diusia yang tidak lagi muda, semoga ilmu yang kita dapatan dapat membantu
pertanian di wilayah kerja kita lebih baik lagi. Teman-teman satu bimbingan,
Mardaut Simanjuntak, Lamtiur Simbolon, Yenti Butar-butar, semoga kita tetap
mejalin hubungan yang baik kedepannya. Amin.

Untuk seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penyusunan tugas akhir ini. Semoga amal dan perbuatan baik
yang dilakukan berkenan dihadapan Tuhan, Tuhan selalu memberkati dan
melindungi.
ABSTRAK

Josen Hutauruk, NIRM: RPL.01.01.21.438, Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Minat Petani Menggunakan Pupuk Organik Pada Budidaya
Padi Gogo di Kecamatan Kolang. Tugas Akhir. Program Studi Penyuluhan
Pertanian Berkelanjutan Politeknik Pembangunan Pertanian Medan. 2023.

Pengkajian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan


logistic regresion analysis dibantu software SPSS versi 25. Teknik pengumpulan
data diperoleh dengan melakukan survey, wawancara, dan angket. Teknik analisis
data dilakukan dengan 4 tahap yaitu Uji Instrumen, Uji Asumsi Klasik, Uji
Hipotesis 1, Uji Hipotesis 2. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kolang
yakni Desa Pargaringan, Desa Simarpinggan, Desa Sipakpahi Aek Lobu, dan
Desa Hudopa Nauli. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2022 sampai
dengan April 2023. Subjek penelitian adalah 79 petani yakni 12 petani di Desa
Simarpinggan, 37 petani di Desa Pargaringan, 12 petani di Desa Sipakpahi Aek
Lobu, dan 18 petani di Desa Hudopa Nauli. Berdasarkan tahapan dalam proses
pengkajian, maka dapat disimpulkan bahwa minat petani dalam menggunakan
pupuk organik pada budidaya padi gogo di Kecamatan Kolang Kabupaten
Tapanuli Tengah sebesar 78,73% yang termasuk dalam kriteria tinggi. Faktor
internal yang berpengaruh terhadap minat petani dalam menggunakan pupuk
organik pada budidaya padi gogo di Kecamatan Kolang adalah faktor usia dengan
Thitung(-2,562) < Ttabel(1,993) dan pendapatan dengan Thitung(3,859) > Ttabel(1,993).
Faktor eksternal ketersediaan bahan baku Thitung(3,185) > Ttabel(1,993) dan
kebijakan pemerintah Thitung(6,381) > Ttabel(1,993) berpengaruh terhadap minat
petani dalam menggunakan pupuk organik pada budidaya padi gogo di
Kecamatan Kolang.

Kata Kunci: Minat, penyuluhan, pupuk organik, padi gogo


ABSTRACT
Josen Hutauruk, NIRM: RPL.01.01.21.438, Factors Affecting Farmers'
Interest in Using Organic Fertilizers in Upland Rice Cultivation in Kolang
District. Thesis. Sustainable Agricultural Extension Study Program Medan
Agricultural Development Polytechnic. 2023.

This study used a quantitative descriptive approach with logistic regres-


sion analysis assisted by SPSS version 25 software. Data collection techniques
were obtained by conducting surveys, interviews and questionnaires. Data analy-
sis techniques were carried out in 4 stages, namely Instrument Test, Classical As-
sumtion Test, Hypothesis 1 Test, Hypothesis 2 Test. This research was carried out
in Kolang District, namely Pargarringan Village, Simarpinggan Village,
Sipakpahi Aek Lobu Village, and Hudopa Nauli Village. The time of the research
was conducted from October 2022 to April 2023. The research subjects were 79
farmers, namely 12 farmers in Simarpinggan Village, 37 farmers in Pargaringan
Village, 12 farmers in Sipakpahi Aek Lobu Village, and 18 farmers in Hudopa
Nauli Village. Based on the stages in the assessment process, it can be concluded
that the interest of farmers in using organic fertilizers in upland rice cultivation in
Kolang District, Central Tapanuli Regency is 78.73% which is included in the
high criteria. Internal factors that influence farmers' interest in using organic fer-
tilizer in upland rice cultivation in Kolang District are the age factor with T count(-
2.562) < Ttable(1.993) and income with Tcount(3.859) > Ttable(1.993). External factors
of raw material availability Tcount(3.185) > Ttable(1.993) and government policies
Tcount(6.381) > Ttable(1.993) affect farmers' interest in using organic fertilizer in up-
land rice cultivation in Kolang District.
Keywords: Interest, counseling, organic fertilizer, upland rice
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir (TA)
yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Petani Menggunakan
Pupuk Organik Pada Budidaya Padi Gogo Di Kecamatan Kolang”
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dukungan dari berbagai
pihak, Tugas Akhir (TA) ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Yuliana Kansrini M.Si., selaku Direktur Politeknik Pembangunan
Pertanian (POLBANGTAN) Medan;
2. Tience Elizabeth Pakpahan, SP., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan sekaligus Ketua Jurusan Pertanian;
3. Dr. Gusti Setiavani, STP, MP., selaku Dosen Pembimbing I;
4. Retmono Agung Winarno, STP, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing II;
5. Dosen Politeknik Pembangunan Pertanian (POLBANGTAN) Medan,
terkhusus Jurusan Pertanian;
6. Seluruh Pegawai dan Civitas Akademika Politeknik Pembangunan Pertanian
(POLBANGTAN) Medan;
7. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan doa dan semangat.
8. Rekan seperjuangan RPL angkatan 2021 yang saling mendukung dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini (TA)
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Proposal Tugas Akhir (TA) ini
masih terdapat kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, penulis menerima
kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, semoga Tugas Akhir (TA) ini
bermanfaat bagi semua pihak.
Tapanuli Tengah, April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING


HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
RIWAYAT HIDUP
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
HALAMAN PERUNTUKAN
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………..... iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….vi
I. PENDAHULUAN……………………………………………………………...1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………
1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 4
1.4. Manfaat 4
II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................5
2.1 LandasanTeoritis 5
2.2 Penelitian Terdahulu 9
2.3 KerangkaPikir 10
2.4 Hipotesis 11
III. METODE PENELITIAN.............................................................................12
3.1 Waktu dan Tempat 12
3.2 Metode Pengkajian 12
3.3 Teknik Pengumpulan Data 13
3.4 Teknik Penentuan Populasi dan Sampel 13
3.5 Teknik Analisa Data 15
3.6 Defenisi Operasional 24
IV.GAMBARAN UMUM WILAYAH PENGKAJIAN ………….................. 27
4.1 Letak Geografis .......................................................................................... 27
4.2 Keadaan Penduduk ..................................................................................... 28
4.3 Keadaan Pertanian ...................................................................................... 28
4.4 Keadaan Lembaga Yang Ada di Kecamatan Kolang…………...................29
4.5 Data Kelembagaan Petani........................................................................... 29
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 31
5.1 Deskripsi Hasil Pengkajian........................................................................ 31
5.2. Deskripsi Variabel Hasil Pengkajian ....................................................... 34

ii
VI. PENUTUP .................................................................................................... 43
6.1 Kesimpulan.............................................................................................. 43
6.2 Saran ......................................................................................................... 43
6.3 Implikasi ................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA…………...………………….…………………...…….. 48
LAMPIRAN......................................................................................................... 51

iii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
Tabel 1. Standar SNI pupuk organik.......................................................8
Tabel 2. Penelitian Terdahulu.................................................................9
Tabel 3. Jumlah Responden..................................................................15
Tabel 4. Uji Validitas Kuisioner..........................................................16
Tabel 5. Uji Reliabilitas.......................................................................17
Tabel 6. Hasil Uji Multikolineritas......................................................20
Tabel 7. Kisi-kisi Instrumen................................................................26
Tabel 8. Jumlah Penduduk di Kecamatan Kolang..............................28
Tabel 9. Komoditi Tanaman Pangan...................................................28
Tabel 10. Lembaga Penunjang..............................................................29
Tabel 11. Kelembagaan Petani..............................................................30
Tabel 12. Tingkat Umur Responden.....................................................31
Tabel 13. Jenis Kelamin........................................................................32
Tabel 14. Tingkat Pendidikan...............................................................32
Tabel 15. Luas Lahan............................................................................33
Tabel 16. Pendapatan............................................................................33
Tabel 17. Pengalaman Usaha Tani.......................................................34
Tabel 18. Uji Statistik Deskriptif.........................................................35
Tabel 19. Analisis Variabel…..............................................................37
Tabel 20. Hasil Uji F…………............................................................39
Tabel 21. Hasil Uji Koefisien Regresi Secara Parsial….......…...........40

DAFTAR GAMBAR

iv
Gambar Judul Halaman
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian..................................................... 11
Gambar 2. Uji Normalitas………………………………….....…........ 19

Gambar 3. Uji Heteroskedastisitas………………………....….…....... 21


Gambar 4. Garis Kontinum Tingkat Keaktifan Kelompok Tani.......... 22
Gambar 5. Peta Kecamatan Kolang……………………………......... 27
Gambar 6. Garis Kontinum Tingkat Minat……………………...….. 36

DAFTAR LAMPIRAN

v
Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1. Surat Pengisian Permohonan Kuesioner .......................... 51
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian Tugas Akhir ................................... 52
Lampiran 3. Uji Validitas Kuesioner .................................................... 57
Lampiran 4. Uji Reliabilitas ................................................................. 77
Lampiran 5. Data Identitas Responden ................................................ 79
Lampiran 6. Hasil Rekapitulasi Responden .......................................... 85
Lampiran 7. Hasil Uji Regresi Linear Berganda .................................. 93
Lampiran 8. Dokumentasi .................................................................... 94

vi
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perekonomian Indonesia sangat bergantung pada sektor pertanian.
Indonesia mendapat julukan “negara agraris” berkat kekayaan dan
keanekaragaman sumber daya alam serta wilayah pertaniannya yang luas.
Kemampuan pertanian, khususnya pertanian padi, dalam memenuhi kebutuhan
pokok dapat membantu sektor sosial, ekonomi, dan perdagangan (Sinaga, 2015).
Padi sebagai salah satu subsektor tanaman pangan memiliki peranan yang
sangat penting. Kegagalan panen padi dapat beresiko menyebabkan kelaparan dan
kematian (Juanda, 2016). Untuk itu perlu perhatian khusus untuk mendapatkan
hasil pertanian yang berkualitas dengan memperhatikan cara budidaya padi
tersebut.
Menurut Hafnah dalam Sinaga (2015) Saat ini sawah masih menjadi
sumber utama produksi beras nasional. Oleh karena itu, produksi beras nasional
tidak dapat memenuhi permintaan yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk.
Padi gogo menjadi alternatif strategis yang berpotensi cukup luas karena dapat
diproduksi di lahan kering. Meskipun demikian, produksi padi gogo dilahan
kering juga harus didukung dengan penggunaan pupuk yang berkualitas.
Yang dimaksud dengan “pupuk organik” adalah pupuk yang dibuat dari
sisa-sisa makhluk hidup. Pupuk tersebut dapat dibuat dari kotoran hewan, sisa
tumbuhan, sisa dapur, dan kotoran manusia. Seluruhnya terbuat dari bahan
organik dan telah melalui proses rekayasa dalam bentuk padat atau cair. Pupuk
organik adalah pupuk yang membedah tanah. Untuk meningkatkan kesuburan
tanah dan meningkatkan kualitas tanah secara berkelanjutan, pupuk organik
sangat membantu. Penggunaan pupuk organik akan mengisi kembali bahan
organik di dalam tanah sehingga meningkatkan hasil panen (Syekfani, 2000).
Efektivitas pemupukan dan pertanian berkelanjutan telah lama dikaitkan dengan
penggunaan pupuk organik. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa ia dapat meng-
hasilkan bahan organik serta fakta bahwa ia terhubung dengan tanaman pakan
ternak, yang secara umum meningkatkan konservasi dan perlindungan tanah.
Penggunaan pupuk organik sebagai komponen utamanya identik dengan
pertanian berkelanjutan yang saat ini sedang dikampanyekan. Para petani secara
bertahap mulai berhenti menggunakan pupuk organik. Petani lebih memilih meng-
gunakan pupuk sintetik yang tentunya terbuat dari bahan kimia. Penggunaan ba-
han kimia yang berlebihan pada saat budidaya mempunyai dampak jangka pan-
jang yang dapat mengganggu kesuburan tanah.
Usia, pendidikan, pengalaman bertani, uang, aksesibilitas bahan baku, dan
peraturan pemerintah hanyalah beberapa variabel yang mungkin berdampak pada
turunnya minat petani dalam memanfaatkan pupuk organik. Erliadi (2015)
mengutarakan bahwa usia merupakan proses pembentukan kepribadian seseorang,
usia produktif dipercaya mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik
dibandingkan usia tidak produktif. Pendidikan adalah proses pembentukan cara
pandang seseorang dalam menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi.
Pengalaman bertani menunjukkan kemampuan seseorang dalam mengatasi suatu
permasalahan yang akan dihadapi. Tinggi rendahnya pendapatan yang dihasilkan
dari suatu usaha juga mempengaruhi minat terhadap penggunaan pupuk organik
bagi petani padi gogo. Lingkungan sosial yang mendukung dengan ketersediaan
bahan baku mempengaruhi minat seseorang karena bahan baku lebih mudah untuk
dijangkau. Kebijakan pemerintah adalah bentuk bantuan pemerintah kepada para
petani khususnya petani padi gogo.
Salah satu kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara,
adalah Kolang. Kecamatan Kolang terdiri dari empat belas desa, dua belas desa,
dan dua kelurahan. Luas Kecamatan Kolang 436,29 km2 yang sebagian besar
merupakan daerah dataran yang dialiri sungai Aek Sibundong dengan jumlah
penduduk 19.441 jiwa. Menyikapi sumber daya yang tersedia, Kecamatan Kolang
memiliki potensi untuk budidaya padi gogo. Selain pertanian, masyarakat
Kecamatan Kolang juga berprofesi sebagai peternak. Kedua sektor tersebut sangat
berkesinabungan karena bahan baku utama untuk pembuatan pupuk organik
adalah sisa kotoran hewan. Hal tersebut didukung dengan jumlah

2
sapi 544 ekor, kerbau 479 ekor, kambing 1.731 ekor, domba 235 ekor, babi 6610
ekor. Kecamatan Kolang memiliki dua pengandangan pemeliharaan ayam potong
yang cukup besar dan pengandangangan pemliharaan ayam pedaging yang cukup
besarayam buras 31.841 ekor, itik 1.060 ekor, dan itik manila 673 ekor.
Mengetahui banyaknya limbah kotoran dan limbah pertanian yang dapat
dimanfaatkan, pengolahan pupuk organik perlu dimaksimalkan.
Pemanfaatan pupuk organik juga harus didukung oleh minat petani
sebagai juru tani. Perbedaan minat petani untuk menggunakan pupuk organik
dalam budidaya padi gogo akan menyebabkan perbedaan produksi yang
dihasilkan oleh lahan taninya. Meskipun sudah mengetahui manfaat yang
ditawarkan pupuk organik, masih sedikit petani yang mau memanfaatkannya
dengan berbagai alasan. Untuk memahami fenomena ini, studi harus dilakukan
untuk mengetahui apakah usia, pendidikan, pengalaman bertani, pendapatan,
ketersediaan bahan baku, dan kebijakan pemerintah mempengaruhi minat petani
dalam budidaya padi gogo. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang "Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Minat Petani Menggunakan Pupuk Organik pada
Budidaya Padi Gogo di Kecamatan Kolang" karena ini sangat penting untuk
menyebarkan penggunaan pupuk organik ke petani padi gogo lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa permasalahan,
sebagai berikut:
1. Bagaimana minat petani terhadap penggunaan pupuk organik pada budidaya
padi gogo di Kecamatan Kolang?
2. Apakah faktor internal (umur, pendidikan, pengalaman usaha tani,
pendapatan) mempengaruhi minat petani terhadap penggunaan pupuk organik
pada budidaya padi gogo di Kecamatan Kolang?
3. Apakah faktor eksternal (ketersediaan bahan baku, kebijakan pemerintah)
mempengaruhi minat petani terhadap penggunaan pupuk organik pada
budidaya padi gogo di Kecamatan Kolang?

3
1.3 Tujuan
Ini adalah tujuan penelitian ini:
1. Untuk mengetahui apakah petani di Kecamatan Kolang tertarik meng-
gunakan pupuk organik untuk menanam padi gogo.
2. Untuk mengetahui variabel internal yang mempengaruhi kemauan
petani dalam menggunakan pupuk organik pada usahatani padi gogo di
Kecamatan Kolang.
3. Untuk mengetahui variabel luar yang mempengaruhi kemauan petani
dalam menggunakan pupuk organik pada usahatani padi gogo di Keca-
matan Kolang.

1.4. Manfaat
Semua kalangan, termasuk akademisi, pemerintah, petani, dan masyarakat
umum, diharapkan dapat memperoleh manfaat dari penelitian ini. Keuntungan
yang diharapkan diperoleh masing-masing pihak tercantum di bawah ini:
1. Memberikan kesempatan kepada reviewer untuk menerapkan secara utuh
seluruh ilmu yang dipelajari di Politeknik Pembangunan Pertanian Medan.
Pahami lebih baik faktor-faktor seperti usia, pendidikan, pengalaman bertani,
pendapatan, ketersediaan bahan baku, dan peraturan pemerintah yang mem-
pengaruhi penggunaan pupuk organik dalam produksi padi gogo;
2. Untuk kedepannya diharapkan pemerintah dan instansi terkait dapat mem-
berikan informasi mengenai variabel internal dan eksternal yang mempen-
garuhi minat petani dalam memanfaatkan pupuk organik pada budidaya padi
gogo;
3. Bagi petani untuk mengembangkan penggunaan pupuk organik pada tanaman
padi gogo serta memberikan masukan dan informasi.
4. Dapat digunakan oleh peneliti lain sebagai data tambahan dan bahan
perbandingan untuk mempersiapkan penelitian terkait atau baru.

4
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teoritis


2.1.1 Minat
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan minat sebagai mempunyai
kecenderungan, semangat, atau keinginan yang lebih kuat terhadap suatu hal.
Minat ini mempunyai kekuatan untuk memotivasi seseorang untuk melakukan
suatu kegiatan. Erliadi (2017) mendefinisikan minat sebagai bentuk kesadaran
terhadap suatu masalah, orang, maupun objek yang memiliki kaitan dengan
dirinya. Kesadaran tersebut mempengaruhi kondisi psikologis untuk mampu
melakukan tindakan. Minat berkembang sehingga seseorang dapat memilih suatu
produk atau aktivitas berdasarkan preferensi di antara pilihan yang disajikan.
Derajat kepuasan terhadap suatu kegiatan juga dipengaruhi oleh minat. Minat
meningkat ketika kepuasan meningkat; sebaliknya, ketika rasa puas menurun,
minat juga menurun. Hal ini menunjukkan bahwa minat bersifat sementara.
Tergantung pada penilaian dan faktor-faktor yang dipertimbangkan saat
mengambil keputusan, kepentingan seseorang dapat berubah. Dorongan,
keinginan, motivasi, dan kebutuhan yang dimiliki oleh diri sendiri diperlukan
untuk meningkatkan kapasitas minat.
Ekawati (2011), minat atau keinginan petani untuk menggunakan pupuk or-
ganik dipengaruhi oleh beberapa variabel, antara lain: efisiensi, kesederhanaan,
keunggulan, dan keberhasilan. Faktor-faktor tersebut selanjutnya dapat dirinci
menjadi pengetahuan penggunaan pupuk organik, peningkatan produksi, pen-
ingkatan kesuburan tanah, biaya produksi rendah, kemudahan penggunaan, bahan
baku mudah didapat, kemampuan membuat pupuk sendiri, kebiasaan atau tradisi,
lingkungan bersih dan sehat, dan informasi mengenai pupuk yang mudah diakses.
Erliadi (2015) menyoroti bahwa usia petani, pengalaman, dan jumlah tanggungan
yang dimilikinya merupakan faktor yang mempengaruhi semangat petani dalam
bertani.

2.1.2 Petani
Petani menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang yang
berprofesi sebagai petani (2020). Petani memainkan peran penting dalam
memastikan tanaman sehat dan tumbuh secara efektif. Petani harus memiliki
keterampilan pengambilan keputusan yang diperlukan untuk memutuskan cara
terbaik menggunakan dan mengembangkan lahan yang mereka miliki demi
kesejahteraan hidup mereka. Menurut Aisyah (2021), petani padi terbagi dalam
kategori berikut:
1. Petani pemilik penggarap, atau petani yang memiliki tanah sendiri dan
bertanggung jawab mengelolanya.
2. Petani yang menjadi penggarap tanah milik orang lain disebut petani
penggarap.
3. Petani yang menggarap lahan milik orang lain dengan sistem bagi hasil
disebut petani pemegang saham.
4. Pegadaian adalah petani yang menggunakan sistem gadai untuk menggarap
tanah milik orang lain.
5. Buruh tani adalah petani yang memperoleh imbalan atas pekerjaannya dalam
bentuk uang atau hasil pertanian seperti beras dan lain-lain. Baik petani yang
sudah memiliki lahan maupun yang belum termasuk dalam kategori ini.

2.1.3 Padi Gogo


Tumbuhan yang paling penting dalam peradaban manusia adalah padi. Padi
merupakan salah satu jenis tanaman yang tampak sebagai biji-bijian atau rumput.
Mayoritas masyarakat Indonesia mengonsumsi nasi sebagai hidangan utama yang
memenuhi kebutuhan karbohidrat tubuh. Nasi adalah makanan pokok. Klasifikasi
tanaman padi didasarkan pada taksonominya:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Class :Monokotil (monocotyledoneae)
Ordo :Glumiflorae (poales)
Familia : Gramineae (poaceae)
Sub-familia :Oryzoideae
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa L.

Iriani (2012) memberikan struktur anatomi tanaman padi dengan rinci. Padi
merupakan tanaman dengan akar serabut yang berguna untuk menopang padi,
menyerap zat-zat hara dari dalam tanah, dan juga sebagai respirasi tanaman padi.

6
Batang padi berbentuk bulat, berongga, dan menyatu. Daun bergantian
berkembang pada ruas tersebut. Cabang primer dihasilkan oleh malai padi yang
mempunyai antara 8 sampai 10 ruas. Selain itu, padi menghasilkan bunga dengan
dua putik dan enam benang sari. Dua helai daun mahkota dapat ditemukan di
pangkal bunga padi. Sekam mengacu pada bagian luar bulir padi sedangkan
karyopsis mengacu pada bagian dalam.
Beras dibedakan menjadi dua kategori berdasarkan cara pengelolaannya
terhadap air: padi kering (dataran tinggi) dan padi dataran rendah yang
memerlukan genangan air (Nazirah dan Damanik, 2015). Berdasarkan spesies,
padi yang sering dibudidayakan yaitu Oryza sativa dan Oryza glaberima. O.
sativa memiliki 3 tipe yaitu, indica, japonica, dan bulu. Padi indica banyak
tumbuh di daerah tropis, tahan terhadap hama dan penyakit, serta menghasilkan
beras dengan kandungan amilosa dan pati yang cukup rendah. Tipe japonica
banyak tumbuh di daerah beriklim sedang, kandungan amilase lebih rendah dan
menghasilkan nasi yang pulen mengkilat. Tipe bulu ditanam di lahan yang basah
maupun lahan kering, batangnya kaku, dan jumlah anakan sedikit.
Iriana (2012) menjelaskan padi gogo memiliki beberapa varietas sebagai
berikut:
1. Varietas Cere Prontol Bertugi, varietas ini dikenal dengan nama Pudot, beras
yang dihasilkan berwarna merah, relatif tahan terhadap penyakit, umurnya
110-115 hari.
2. Varietas Genjah Pare, dikenal dengan nama Cere Prontol Merah, warnanya
merah, lebih tahan terhadap wereng, namun tidak tahan terhadap uret,
umurnya 110-115 hari.
3. Varietas Mlati, dikenal dengan nama Cere Prontol Putih, warna beras yang
dihasilkan putih, tidak tahan terhadap uret, namun relatif tahan terhadap
penyakit, umurnya 110-115 hari.
4. Varietas Situ Bagendit, dapat tumbuh pada lahan sawah ataupun kering, beras
yang dihasilkan memiliki kadar amilosa 22%, tahan terhadap penyakit blast.

2.1.4 Pupuk Organik


Penguraian bahan-bahan organik, seperti kotoran ternak dan tanaman
kering, yang diuraikan oleh bakteri untuk menghasilkan unsur hara yang

7
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, menghasilkan pupuk
organik. Jumlah dan jenis makanan, serta umur hewan, semuanya mempengaruhi
susunan nutrisi dalam kotoran hewan (Hartatik dan Setyorini, 2012). Menurut
Supartha (2012), unsur hara dalam pupuk organik berupa unsur hara yang efektif
sebagai penyangga fisik, kimia, dan biologi tanah untuk meningkatkan produksi
tanah dan khasiat pupuk. Kehadiran pupuk organik dapat meningkatkan anion
utama pertumbuhan tanaman—nitrat, fosfat, sulfat, borat, dan klorida. Selain itu,
pupuk organik dapat meningkatkan sifat fisik, kimia, dan biologi tanaman serta
meningkatkan ketersediaan unsur hara makro untuk kebutuhan nutrisi tanaman
(Lestari, 2015).
Berdasarkan struktur dan bentuknya, pupuk organik dibedakan menjadi dua
yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair (Oktavia, 2021). Pupuk organik
padat merupakan pupuk yang dibuat dari bahan organik yang hasil akhirnya
berbentuk padat. Sedangkan pupuk organik cair adalah pupuk yang dibuat dari
bahan organik yang hasil akhirnya berbentuk cair.
Wellang (2015) mengemukakan bahwa kualitas pupuk organik harus
memenuhi Standarisasi Nasional Indonesia yaitu:
Tabel 1. Standar SNI Pupuk Organik
No. Pengujian Satuan Syarat menurut SNI
Min Maks
0
1. Suhu C - ± 30
2. Ph 6,8 7,49
3. Warna Kehitaman
4. Bau Tanah
5. Kadar Air % - 50
6. Rasio C/N % 10 20
7. Karbon (C) % 9,80 32
8. Nitrogen (N) % 0,40
9. Kalium (K2O) % 0,20
10. Posfor (P2O5) % 0,10
Sumber: SNI-2030-2004 dalam Wellang (2015)

Keuntungan mendasar dari pupuk organik adalah meningkatkan kesuburan


kimia, fisik, dan biologis tanah. Banyaknya unsur hara makro (N, P, K) dan unsur
hara mikro (Ca, Mg, Fe, Bo, S, Zn, dan Co) dalam tanah dapat memperbaiki sifat
fisiknya dengan cara meningkatkan kandungan humus, menurunkan kepadatan
massa, dan meningkatkan kesuburan tanah. stabilitas agregat. Rhizobium dan

8
mikoriza, dua jenis pupuk organik, juga dapat mendorong mikroorganisme untuk
mendegradasi bahan organik yang tidak dapat diakses di dalam tanah. Selain itu,
penggunaan pupuk organik tidak meninggalkan residu selama budidaya tanaman,
sehingga aman bagi lingkungan dan higienis.

2.2 Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu diperlukan untuk mampu menemukan hal baru.
Penelitian terdahulu merupakan studi literatur yang membantu dalam mempelajari
kemungkinan-kemungkinan yang sudah dialami oleh peneliti-peneliti
sebelumnya. Penelitan terdahulu membantu pengkajian saat ini untuk
memodifikasi temuan sebelumnya untuk dikembangkan juga digunakan dalam
penelitian ini. Penelitian-penelitian sebelumnya yang dikonsultasikan berkaitan
dengan dampak pemupukan terhadap komoditas padi gogo dan unsur-unsur yang
mempengaruhi minat petani. Berikut adalah beberapa penelitian sebelumnya yang
berkaitan dengan evaluasi yang sedang dibahas:
Tabel 2. Penelitian terdahulu
No Nama Peneliti, Variabel yang diamati Metode analisis
Judul Artikel
1. Faktor-Faktor Yang Variabel terikat adalah Metode explanatory
Mempengaruhi minat petani dalam dengan pengambilan
Minat Petani Dalam berusaha tani padi. sampel secara
Berusahatani Padi Di Variabel bebas adalah purposive sampling.
Kecamatan luas lahan, pengalaman, Metode analisis yang
Kebakkramat umur, dan pendidikan. digunakan adalah
Kabupaten analisis biaya,
Karanganyar efisiensi usaha dan Bi-
(Ardiyono nary Logistic Regres-
Muhamad, 2016) sion
Lanjutan Tabel 2
No Nama Peneliti, Variabel yang diamati Metodeanalisis
Judul Artikel
2. Analisis Pendapatan Variabel bebas adalah Penelitian dilakukan
dan Faktor-faktor luas lahan, produksi, secara sengaja
yang Mempengaruhi harga jual dan (Purposive Sampling)
Minat Petani penerimaan dari 26 desa.
terhadap Usaha Tani Variabel terikat adalah Pengambilan sampel
Padi Sawah minat petani dalam usaha petani dilakukan
Kecamatan tani padi sawah. secara acak sederhana
Meureubo (Simple Random
Kabupaten Aceh Sampling)
Barat (Lisa

9
Oktaviani, 2017)
3. Faktor-Faktor Yang Variabel tidak bebas Metode analisis
Mempengaruhi adalah minat petani regresi linear
Minat Petani Variabel bebas adalah berganda
Berusaha Padi Di luas lahan, pengalaman,
Desa Sendangan Ke- pendapatan, bantuan dan
camatan Kakas pendidikan.
Kabupaten Minahasa
(Sitty Muawiyah
Panurat, 2014)
4. Faktor – Faktor Variabel bebas adalah Metode regresi
Yang Mempengaruhi selera petani, produksi, logistik biner
Petani Dalam Pen- luaslahan dan kesesuaian
erapan Benih Padi lahan.
Varietas Ciherang Di Variabel terikat adalah
DesaPudak Keca- penerapan benih padi.
matan Kumpeh Ulu
(Ratnawati Siata,
2016)

2.3 Kerangka Pikir


Kerangka yang ditawarkan sebagai gambaran dari masing-masing teori yang
digunakan merupakan landasan teori yang menjadi landasan pemikiran penulis
ketika melakukan penelitian atau penyelidikan. Temuan-temuan penelitian ter-
dahulu mencakup penelitian-penelitian yang dilakukan terhadap isu yang dipilih
oleh pihak lain. Inti teori yang dirancang untuk menawarkan solusi terhadap
strategi pemecahan masalah yang menjalin hubungan antar variabel berdasarkan
perdebatan teoritis adalah kerangka berpikir.
Berikut ini kerangka konseptual untuk mempertimbangkan unsur-unsur
yang mempengaruhi kemauan petani dalam menggunakan pupuk organik pada us-
ahatani padi gogo di Kabupaten Kolang:

Karakteristik Internal:
- Usia (X1)
- Pendidikan (X2)
- Pengalaman usaha tani (X3)
- Pendapatan (X4) Minat Petani Menggunakan
Pupuk Organik Pada
Budidaya Padi Gogo (Y)
Karakteristik Eksternal:
- Ketersediaan bahan baku (X5)
- Kebijakan pemerintah (X6)

10
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan solusi spekulatif terhadap suatu masalah yang masih
harus divalidasi dengan menggunakan model dan analisis yang sesuai. Pemba-
hasan yang menghubungkan faktor-faktor penelitian atau kajian dengan indikator
masing-masing variabel tersebut didasarkan pada pembuktian hipotesis. Dalam
penyelidikan ini, hipotesisnya adalah:
1. Petani di Kecamatan Kolang diyakini kurang berminat menggunakan pupuk
organik untuk usahatani padi gogo;
2. Diduga karakteristik internal (umur, pendidikan, pengalaman bertani, dan
pendapatan) berpengaruh terhadap kemauan petani menggunakan pupuk or-
ganik di Kecamatan Kolang untuk budidaya padi gogo;
3. Diduga faktor eksternal (seperti ketersediaan bahan baku dan peraturan pe-
merintah) mempengaruhi kemauan petani dalam menggunakan pupuk or-
ganik pada usahatani padi gogo di Kecamatan Kolang.

11
III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Kegiatan pelaksanaan pengkajian dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober
sampai dengan 30 April 2023 di Kecamatan Kolang Kabupaten Tapanuli Tengah
Provinsi Sumatera Utara tepatnya di 4 desa yaitu Desa Pargaringan, Desa
Simarpinggan, Desa Sipakpahi Aek Lobu dan Desa Hudopa Nauli. Lokasi peneli-
tian dipilih secara sengaja, yaitu menurut seperangkat standar yang sesuai dengan
tujuan penelitian. Persyaratannya berisi:
1) Desa yang dipilih sebagai lokasi penelitian memiliki potensi yang besar den-
gan sumber bahan baku pupuk organic yang memadai;
2) Desa yang dipilih mendapatkan bantuan pupuk organik dari pemerintah;
3) Desa lokasi penelitian sering mendapatkan penyuluhan mengenai pupuk or-
ganik;
4) Desa yang dipilih memiliki lahan pertanaman padi gogo.

3.2 Metode Pengkajian


Evaluasi semacam ini memadukan teknik kuantitatif dengan pendekatan
deskriptif. Metode kuantitatif menurut Sugiyono (2013) adalah metode yang di-
dasarkan pada positivistik (fakta konkrit), data penelitian berupa angka-angka
yang akan diukur dengan menggunakan statistik sebagai alat tes menghitung,
berkaitan dengan subjek yang diteliti, dan digunakan untuk menarik kesimpulan.
Analisis data dalam pengkajian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dan logistic
regression analysis dengan bantuan pengolahan data Software SPSS (Statistical
Package for Social Science) versi 25.
Metode pelaksanaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi
survei, yaitu suatu evaluasi yang memilih sejumlah konstituen (responden) dari
suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat utama pengumpulan data.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Jenis Data
Baik data kuantitatif maupun kualitatif harus diolah dari data mentah un-
tuk memberikan informasi yang relevan bagi pengkaji. Data primer dan data
sekunder digunakan dalam penelitian ini. Data primer berasal dari hasil sebaran
survei dan wawancara langsung dengan responden petani. Data sekunder adalah
informasi yang dikumpulkan dari organisasi terkait, publikasi, dan laporan yang
relevan dengan penelitian ini. Data sekunder diperlukan dalam penelitian ini untuk
melengkapi data primer. Informasi tersebut disampaikan Badan Pusat Statistik
(BPS) Kabupaten Kolang.

3.3.2 Metode Pengumpulan Data


Menurut Sugiyono (2016), metode pengumpulan data adalah suatu strategi
atau proses pengumpulan data yang akan digunakan dalam penilaian data. Berikut
ini adalah metode pengumpulan datanya:
1. Pendekatan wawancara digunakan untuk mengumpulkan informasi dengan cara
meminta subjek atau responden yang akan diteliti dan reviewer berkomunikasi
secara tatap muka. dalam upaya mengidentifikasi permasalahan yang lebih je-
las dan konkrit;
2. Sugiyono (2016) mendefinisikan kuesioner sebagai metode pengumpulan data
yang melibatkan meminta petani untuk menanggapi serangkaian pertanyaan
atau komentar tertulis. Penyebaran kuesioner ini dimaksudkan untuk mendap-
atkan informasi rinci mengenai suatu permasalahan dari responden. Menggu-
nakan kuesioner tertutup sebagai alat pengumpulan data dalam kuesioner.

3.4 Teknik Penentuan Populasi dan Sampel


3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri dari benda-benda dan indi-
vidu-individu yang dipilih oleh pengkaji untuk dipelajari dan diambil kesimpulan-
nya karena mereka mempunyai atribut dan karakteristik tertentu (Sugiyono,
2013). Populasi petani dalam pengkajian ini adalah seluruh petani budidaya padi
gogo yang berada di empat desa yaitu Desa Simarpinggan, Desa Pargaringan,

13
Desa Sipakpahi Aek lobu dan Desa Hudopa Nauli di Kecamatan Kolang Kabu-
paten Tapanuli Tengah. Populasi dalam pengkajian ini sebanyak 390 petani.

3.4.2 Sampel
Responden merupakan mayoritas dari ukuran dan ciri-ciri populasi ini,
menurut Sugiyono (2013). Pengambilan sampel acak proporsional digunakan
dalam penyelidikan ini sebagai metode pengambilan sampel. Setelah mengklasi-
fikasikan penduduk ke dalam desa-desa, individu dipilih secara acak. Untuk
menghitung jumlah responden maka digunakan rumus Yamane (Gultom, 2021)
dengan presisi 10%, yaitu:

Keterangan:
n = Jumlah responden
N = Jumlah populasi
d = Presisi

Setelah dilakukan perhitungan dengan rumus Yamane dengan presisi 10%,


Maka didapat jumlah responden sebanyak 79 orang yang akan diambil dari pop-
ulasi yang ada. Proporsi setiap sub-populasi atau kelompok yang diwakili oleh
masing-masing responden dipertimbangkan ketika memilih responden, dan re-
sponden dipilih secara acak dari setiap sub-populasi. Dalam hal ini, sejumlah re-
sponden yang diketahui digunakan untuk menentukan responden melalui undian.
Rumusnya menentukan jumlah total responden di setiap desa:

xn

Keterangan:
Ni : Jumlah responden menurut stratum
n : Jumlah responden keseluruhan
Ni : Jumlah populasi menurut stratum
N : Jumlah populasi keseluruhan

Responden yang diambil merupakan petani budidaya padi Gogo dan


tergabung dalam kelompok tani di Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli
Tengah. Maka responden yang diperoleh sebagai berikut:

14
Tabel 3. Jumlah responden
No. Desa Jumlah responden
1. Desa Simarpinggan 60/390 x 79 =12 12
2. Desa Pargaringan 180/390 x 79 =37 37
3. Desa Sipakpahi Aek Lobu 60/390 x 79 =12 12
4. Desa Hudopa Nauli 90/390 x 79 =18 18
Total Responden 79

3.5 Teknik Analisa Data


3.5.1 Uji Instrumen
3.5.1.1 Uji Validitas
Sejauh mana suatu instrumen dapat mengukur apa yang ingin dinilai meru-
pakan ukuran validitasnya (Sujarweni, 2014). Uji validitas mengevaluasi seberapa
akurat suatu alat ukur mengukur objek yang diukur. Butir tersebut sah jika r hi-
tung > r tabel (Noor, 2011). Pendekatan Korelasi Product Moment Pearson digu-
nakan dalam uji validitas dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:
rxy = Koefisien Korelasi
N = Jumlah Responden
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X.
∑ Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑ X2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X.

15
∑ Y2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

Uji validitas dilakukan kepada 30 responden agar hasil pengujian


mendekati kurva normal (Sugiono, 2009). Pengujian signifikansi dilakukan
dengan menggunakan r tabel pada tahap signifikan 0.05 dengan uji 2 sisi. Adapun
responden yang terlibat dalam uji validitas bukan termasuk sampel dalam
penelitian ini. Uji validitas menggunakan program SPSS versi 25 dan
mendapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4. Uji Validitas Kuisioner

No.
Usia Pendidikan Pengalaman Tani Pendapatan
Item

1 0.588 Valid 0.443 Valid 0.387 Valid 0.609 Valid


2 0.113 Tidak Valid 0,101 Tidak 0.122 Tidak Valid 0.627 Valid
Valid
3 0.481 Valid 0.507 Valid 0.443 Valid 0.603 Valid
4 0.741 Valid 0.450 Valid 0.397 Valid 0.469 Valid
5 0.257 Tidak Valid 0.538 Valid 0.532 Valid 0.540 Valid
6 0.068 Tidak Valid 0.513 Valid 0.621 Valid 0.462 Valid
7 0.052 Tidak Valid 0.693 Valid 0.749 Valid 0.132 Tidak
Valid
8 0.466 Valid 0.856 Valid 0.877 Valid 0.342 Tidak
Valid
9 0.503 Valid 0.043 Tidak 0.054 Tidak Valid 0.479 Valid
Valid
10 0.204 Tidak Valid 0.177 Tidak 0.197 Tidak Valid 0.188 Tidak
Valid Valid

No. Ketersediaan Bahan


Kebijakan Pemerintah Minat Petani
Item Baku

1 0.574 Valid 0.707 Valid 0.391 Valid


2 0.504 Valid 0.749 Valid 0.738 Valid
3 0.534 Valid 0.732 Valid 0.522 Valid
4 0.663 Valid 0.749 Valid 0.484 Valid
5 0.567 Valid 0.044 Tidak Valid 0.685 Valid
6 0.316 Tidak Valid 0.489 Valid 0.370 Valid
7 0.329 Tidak Valid 0.293 Tidak Valid 0.509 Valid
8 0.054 Tidak Valid 0.018 Tidak Valid 0.348 Tidak Valid
9 0.431 Valid 0.064 Tidak Valid 0.132 Tidak Valid
10 0.095 Tidak Valid 0.342 Tidak Valid 0.300 Tidak Valid

R Tabel : 0.361

16
Berdasarkan uji validitas yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
dari 70 pertanyaan yang dibuat terdapat 44 pertanyaan yang valid dan 26
pertanyaan yang tidak valid yaitu 5 item pada variabel usia, 3 item pada variabel
pendidikan, 3 item pada variabel pengalaman tani, 3 item pada variabel
pendapatan, 4 item pada variabel ketersediaan bahan baku, 5 item pada variabel
kebijakan pemerintah dan 3 item pada variabel minat petani.
3.5.1.2 Uji Reliabilitas
Noor (2011) menyatakan uji reliabilitas dimaksudkan untuk menilai
kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam menjawab kuesioner. Kue-
sioner tersebut mencerminkan konstruk sebagai dimensi suatu variabel yang dis-
usun dalam bentuk pertanyaan. Dalam reliabilitas, suatu instrumen dikatakan reli-
abel jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60. Pengujian reliabilitas
menggunakan rumus Alpha Cronbach yaitu:

Keterangan:
r = Koefisien reliabilitas
n = Banyaknya butir item
∑s 2/t = Jumlah varian skor dari tiap item S
S2/t = Varian total

Setelah uji validitas selesai dilakukan maka dilanjutkan dengan uji reliabilitas.
Jika nilai Alpha > 0,60 maka reliabel. Sebaliknya jika nilai Alpha < 0,60 maka
tidak reliabel. Adapun uji reliabilitas disajikan sebagai berikut:

Tabel 5. Uji Reliabilitas


Nilai Cronbach’ Alpa
No Variabel Reliabilitas
Alpha Kritis
1 Usia 0.746 0.60 Reliabel
2 Pendidikan 0.695 0.60 Reliabel
3 Pengalaman Tani 0.695 0.60 Reliabel
4 Pendapatan 0.657 0.60 Reliabel
5 Ketersediaan Bahan Baku 0.656 0.60 Reliabel
6 Kebijakan Pemerintah 0.847 0.60 Reliabel
7 Minat Petani 0.652 0.60 Reliabel

17
Berdasarkan uji yang dilakukan maka disimpulkan bahwa semua variabel
dinyatakan reliabel karena memiliki nilai Cronbach’ Alpha > 0.60.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus di penuhi pada
analisis regresi linier berganda yang berbasis Ordinal Lest Squgre (OLS). Uji
asumsi klasik yang sering digunakan yaitu uji normalitas dan uji multikolinearitas.
Model regresi linear dapat disebut baik jika memenuhi beberapa asumsi yang
kemudian disebut uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik ditujukan untuk memper-
oleh model regresi dengan estimasi yang dapat dipercaya. Apabila ada salah satu
syarat saja yang tidak terpenuhi maka hasil analisis regresi tidak dapat dikatakan
Best Linier Unbiased Estimator (Priyanto, 2012).
3.5.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianali-
sis mempunyai sebaran yang normal atau tidak. Data akan terdistribusi secara nor-
mal jika nilai probabilitas yang di harapkan adalah sama dengan nilai probabilitas
pengamatan pada grafik PP Plots. Dasar pengambilan keputusan untuk uji nor-
malitas data adalah melalui rumus uji normalitas sebagai berikut:

Keterangan:
X² = Chi quadrat
0i = Frekuensi hasil pengamatan pada klasifikasi ke-1
Ei = Frekuensi yang di harapkan pada Klasifikasi ke-1 (Ghozali, 2011)
Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar berikut:

18
Gambar 2. Uji Normalitas

Gambar tersebut menunjukkan bahwa berdasarkan uji normalitas P-P Plot


diperoleh hasil bahwa data terdistribusi normal karena data atau titik menyebar
mengikuti arah garis diagonal.
3.5.2.2 Uji Multikolineritas
Metode yang digunakan untuk uji multikolinearitas pada penelitian ini
yaitu dengan melihat nilai Variance Inflation Faktor (VIF). Untuk mengetahui su-
atu model regresi bebas dan multikolineritas yaitu mempunyai nilai VIF kurang
dari nilai 10 dan mempunyai angka toleransi > 0,1 (Priyanto, 2012). Cara untuk
mendeteksi adanya multikolinieritas adalah dengan cara melihat tabel VIF.

Ri2 adalah koefisien determinan yang diperoleh dengan meregresikan


salah satu variabel bebas X1 terhadap variabel bebas lainnya dengan criteria kepu-
tusan sebagai berikut:
a. Apabila toleran value > 0.1 dan VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak ter-
jadi gejala multikolinearitas antar variabel independen;
b. Apabila tolerance value < 0.1 dan VIF > 10, maka dapat disimpulkan terjadi
gejala multikolinearitas antar variabel independen.

19
Tabel 6. Hasil Uji Multikolineritas
No Variabel Tolerance VIF
1 Usia 0.576 1.736
2 Pendidikan 0.763 1.310
3 Pengalaman Tani 0.568 1.761
4 Pendapatan 0.690 1.449
5 Ketersediaan Bahan Baku 0.841 1.228
6 Kebijakan Pemerintah 0.789 1.267

Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai tolerance setiap variabel berada di


atas 0,10, dan nilai VIF berada dibawah 10. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa variabel-variabel independen tidak memiliki keterkaitan
(korelasi) sehingga memenuhi syarat yang tidak merusak data statistik yang
diperlukan karena variabel independen tidak saling berhubungan.
3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas adalah variansi dari error model regresi tidak kon-
stan atau variansi antar error yang satu dengan error yang lain berbeda. Cara untuk
mendeteksi adanya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara ni-
lai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi
adatidaknya heteroskedastis dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana sumbu Y
adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y
sesungguhnya) yang telah di studentized. Dengan dasar analisis sebagai berikut:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu dan
teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan
terjadinya heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastis.
Adapun hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar berikut:

20
Gambar 3. Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar dapat ditunjukkan bahwa titik-titik yang tersebar


berada di atas, dibawah dan di sekitar angka nol. Titik-titik tersebut juga tidak
mengumpul dan membentuk pola bergelombang maupun menyebar secara
berpola. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam data tidak ada gejala
heterokedastisitas. Hal ini didukung dengan pendapat Imam Ghazali (2016) yang
mengatakan bahwa heterokedastitas tidak akan terjadi bila tidak ada pola yang
jelas.
3.5.3 Uji Hipotesis I
Analisis dilakukan untuk mengkaji minat petani menggunakan pupuk
organik dengan menggunakan Skala Likert dengan rumus:

Adapun Skornya yaitu :


0 % - 20% = Sangat Rendah
21% - 40% = Rendah
41% - 60% = Sedang
61% - 80% = Tinggi
80% - 100% = Sangat Tinggi

21
Analisis data yang digunakan merupakan analisis deskriptif yang dianalisis
dengan menggunakan skala likert (Riduwan, 2010) dalam bentuk garis kontinium.

Gambar 4. Garis Kontinum Tingkat Minat Petani

3.5.4 Uji Hipotesis II


Dalam kajian ini juga digunakan regresi linier berganda untuk memperoleh
seberapa besar nilai pengaruh dua variabel X atau lebih terhadap Y dengan
bantuan SPSS. Regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh lebih
dari satu independen variabel terhadap dependen variabel.

Keterangan :
Y :Sikap
α :Konstanta (Nilai Y’ apabila X1, X2. Xn = 0)
β: Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)
X1: Umur petani
X2: Pendidikan
X3:Pengalaman usaha tani
X4: Pendapatan
X5: Ketersediaan bahan baku
X6 : Kebijakan pemerintah

Untuk mengetahui ketetapan model digunakan koefisien determinasi (R2 ).


Nilai determinasi ini menunjukkan besarnya kemampuan variabel bebas men-
erangkan pengaruhnya terhadap variabel-variabel terikat. Nilai R2 berkisar antara
0-1 dan bila hasil yang diperoleh nilainya mendekati 1, maka model tersebut
dikatakan baik.
1) Uji F (Simultan) digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh semua
variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. hasil analisis
yang digunakan dengan SPPS dapat dilihat pada tabel Annova, dengan rumus
sebagai berikut: Hipotesis yang diuji:

22
a) H0: β1 = 0 (hipotesis nihil) berarti tidak ada pengaruh yang signifikan
antara variabel X secara simultan dengan variabel Y.
b) H1: β1 ≠ 0 (hipotesis alternatif) berarti ada pengaruh yang signifikan
antara variabel X secara simultan dengan variabel Y.
Kriteria pengujian sebagai berikut:
a) Jika Fhitung ≥ Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti
variabel X secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel Y.
b) Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti
variabel X secara simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel Y.
Untuk itu, uji t perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel inde-
penden (X) terhadap variabel dependen (Y) secara parsial. Adapun rumus Uji t
adalah sebagai berikut.

𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = bi
Se (bi)
Keterangan:
bi = Koefisien regresi ke – i, dengan derajat bebas n-k-1,
Se(bi) = akar varians (bi)
Hipotetis yang diuji:
a. H0 : 𝛽𝑖 = 0 (hipotesis nihil) berarti usia, pendidikan, pengalaman tani,
pendapatan, ketersediaan bahan baku, kebijakan pemerintah tidak berpen-
garuh signifikan atas minat petani menggunakan pupuk organik pada
budidaya padi gogo di Kecamatan Kolang Kabupaten Tapanuli Tengah
b. H1 : 𝛽𝑖 ≠ 0 (hipotesis alternatif) berarti usia, pendidikan, pengalaman tani,
pendapatan, ketersediaan bahan baku, kebijakan pemerintah berpengaruh sig-
nifikan atas minat petani menggunakan pupuk organik pada budidaya padi
gogo di Kecamatan Kolang Kabupaten Tapanuli Tengah.
Kriteria pengujian adalah :
a. Jika thitung ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Maka berarti usia,
pendidikan, pengalaman tani, pendapatan, ketersediaan bahan baku, kebijakan
pemerintah berpengaruh signifikan atas minat petani menggunakan pupuk or-

23
ganik pada budidaya padi gogo di Kecamatan Kolang Kabupaten Tapanuli
Tengah
b. Jika thitung ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Maka berarti usia,
pendidikan, pengalaman tani, pendapatan, ketersediaan bahan baku, kebijakan
pemerintah tidak berpengaruh signifikan atas minat petani menggunakan
pupuk organik pada tanaman padi gogo di Kecamatan Kolang Kabupaten
Tapanuli Tengah

3.6 Definisi Operasional


Adapun defenisi operasional dan beberapa istilah penting dalam
pengkajian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel Bebas
Berikut ini faktor internal yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Usia (X1), usia ini berkaitan dengan produktivitas petani dalam menggunakan
pupuk pada budidaya padi gogo. Pengukuran dilakukan dengan skala likert
menggunakan skor dengan kriteria Sangat Setuju (ST), Setuju (S), Ragu-
Ragu (RR), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
2. Pendidikan (X2), tingkat pendidikan terakhir yang telah dicapai petani padi.
Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal dengan kategori
tidak bersekolah, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Tingkat pendidikan
mempengaruhi pengambilan keputusan petani untuk menggunakan pupuk
organik pada budidaya padi gogo. Pengukuran dilakukan dengan skala likert
menggunakan skor dengan kriteria Sangat Setuju (ST), Setuju (S), Ragu-
Ragu (RR), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
3. Pengalaman usaha tani, berkaitan dengan lamanya petani dalam berusaha tani
padi mulai dari awal hingga pengkajian berlangsung. Pengalaman ini
membuat petani berinovasi dan belajar dari pengalaman yang dialaminya.
Pengukuran dilakukan dengan skala likert menggunakan skor dengan kriteria
Sangat Setuju (ST), Setuju (S), Ragu-Ragu (RR), Tidak Setuju (TS), dan San-
gat Tidak Setuju (STS).
4. Pendapatan adalah hasil yang di dapat dari usaha tani padi dalam kurun waktu
satu musim tanam terakhir. Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah hasil yang didapatkan petani terakhir kali dalam musim ini. Pen-

24
gukuran dilakukan dengan skala likert menggunakan skor dengan kriteria
Sangat Setuju (ST), Setuju (S), Ragu-Ragu (RR), Tidak Setuju (TS), dan San-
gat Tidak Setuju (STS).
Adapun faktor eksternal yaitu:
1. Ketersediaan bahan baku, merupakan tersedianya kemampuan untuk
mendapatkan bahan baku mengolah pupuk organikPengukuran dilakukan den-
gan skala likert menggunakan skor dengan kriteria Sangat Setuju (ST), Setuju
(S), Ragu-Ragu (RR), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
2. Kebijakan pemerintah, merupakan landasan hukum dan peraturan yang
berkaitan dengan pupuk organik dan budidaya padi gogo. Pengukuran di-
lakukan dengan skala likert menggunakan skor dengan kriteria Sangat Seuju
(ST), Setuju (S), Ragu-Ragu (RR), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju
(STS).
b. Variabel Terikat
Minat petani sebagai variabel Y menunjukkan keinginan petani untuk
menentukan suatu pilihan yang diperkirakan akan menguntungkan. Minat ini akan
menghasilkan dorongan untuk melakukan suatu tindakan. Minat petani diukur
dengan skala Likert dengan kriteria Sangat Setuju (ST), Setuju (S), Ragu-Ragu
(RR), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Berdasarkan defenisi operasional yang telah dijabarkan maka dirumuskan
kisi-kisi instrumen sebagai gambaran untuk mempermudah pengkajian dan
pengukuran variabel-variabel yang terkait didalamnya. Adapun kisi-kisi instrumen
penelitian ini berupa pengukuran terhadap usia, pendidikan, pengalaman bertani,
ketersediaan bahan baku, dan kebijakan pemerintah terhadap minat petani meng-
gunakan pupuk organik pada budidaya padi gogo. Rincian dari kisi-kisi instru-
ment tersebut diuraikan sebagai berikut

25
Tabel 7. Kisi-kisi Instrumen
Indikator No
Variabel Sub Variabel Skala/Skor
Item
Faktor-Faktor Usia (X1) - Usia produktif 1-5
yang bertani
Mempengaruh
i Pendidikan (X2) - Pendidikan 6-12
Terakhir Skala Likert
- Pelatihan yang 1.Sangat Tidak
pernah diikuti Setuju
2.Tidak Setuju
Pengalaman tani - Lama Bertani 3.Ragu-Ragu 13-19
(X3) - Pengalaman 4.Setuju
bertani 5.Sangat Setuju
Pendapatan (X4) - Keuntungan 20-26
- Kerugian
Ketersediaan Bahan - Kecukupan 27-32
Baku (X5) - Pengolahan
- Kemanfaatan
Kebijakan - Penyuluhan 33-37
Pemerintah (X6) - Bantuan
Minat Petani Keinginan Petani - Keinginan Pribadi 38-44
- Keinginan
Merekomendasikan
- Keinginan Meng-
gunakan

26
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENGKAJIAN

4.1 Letak Geografis


Kecamatan Kolang adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten
Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Secara geografis, letak Kecamatan Kolang
berada di 01081’45”-01097’18” Lintang Utara dan 98064’83”-98078’65” Bujur
Timur. Adapun batas-batas wilayah geografis Kecamatan Kolang adalah:
a. Utara : Kabupaten Tapanuli Utara
b. Selatan : Samudera Hindia
c. Timur : Kecamatan Tapian Nauli
d. Barat : Kecamatan Sorkam
Kecamatan Kolang terdiri dari 14 kelurahan/desa, 12 desa dan 2
kelurahan. Luas Kecamatan Kolang 436,29 km2 yang sebagian besar merupakan
daerah dataran yang dialiri sungai Aek Sibundong dengan jumlah penduduk
20.827 jiwa. Ibukota Kecamatan Kolang adalah Kolang Nauli. Desa Hudopa
Nauli merupakan daerah terluas yaitu 158,77 km 2, sedangkan daerah yang
memiliki luas terkecil adalah Pasar Onan Hurlang yakni 5,58 km 2. Kecamatan
Kolang memiliki ketinggian 5-565,10 mdpl sehingga sebagian besar merupakan
daerah dataran dan sebagian lagi berupa lereng. Berbatasan langsung dengan laut
menyebabkan Kecamatan Kolang beriklim tropis dengan suhu udara maksimum
mencapai 32,16oC dan suhu minimum mencapai 22,10oC.

Gambar 5. Peta Kecamatan Kolang


Sumber: BPS Kecamatan Kolang (2021)
4.2 Keadaan Penduduk
Penduduk yang menempati suatu wilayah mempengaruhi kegiatan
perekonomian di daerah tersebut. Lokasi tempat dan penduduk harus disesuaikan
untuk menunjang aktivitas dan pengolahan suatu daerah. Jumlah penduduk di
suatu wilayah juga berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan. Adapun
jumlah penduduk di Kecamatan Kolang disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Jumlah Penduduk di Kecamatan Kolang


No. Kelompok Umur Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 0-14 2914 2578 5492
2 15-64 7172 6924 14096
3 65+ 436 803 1239
4 Kolang 10522 10305 20827
Sumber : BPS Tapanuli Tengah Kecamatan Kolang (2021)
Berdasarkan Tabel 8, jumlah penduduk maka diketahui bahwa penduduk
di Kecamatan Kolang berjumlah 20.827 jiwa yang terdiri dari 10.522 laki-laki dan
10.305 perempuan. Bila dilihat dari usia, terdapat 5492 berusia 0-14 tahun, 14.096
jiwa berusia 15-64 tahun dan 1239 jiwa yang berusia diatas 65 tahun.

4.3 Keadaan Pertanian


Komoditi yang ditanam disuatu wilayah menunjukkan potensi lahan yang
diolah di daerah tersebut. Komoditi yang ditanam dapat menunjang perekonomian
suatu daerah karena menjadi produsen bahan pangan maupun hortikultura yang
diperlukan. Kecamatan Kolang menjadi daerah penghasil tanaman pangan seperti
padi sawah, padi gogo, jagung, dan ubi kayu. Berdasarkan data statistik, adapun
komoditi tanaman pangan di Kecamatan Kolang sebagai berikut :

Tabel 9. Komoditi Tanaman Pangan


No. Komoditi Produksi (ton)
1 Padi sawah 10.090,34
2 Padi ladang 6256,10
3 Jagung 479,40
4 Ubi kayu 89,48
Sumber: BPS Kecamatan Kolang (2021)

28
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa Kecamatan Kolang memiliki
potensi yang besar dalam tanaman pangan. Hal ini perlu dikembangkan untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat Kecamatan Kolang.

4.4 Keadaan Lembaga yang Ada di Kecamatan Kolang


Dalam menunjang kehidupan penduduk, di Kecamatan Kolang terdapat
beberapa lembaga penunjang kegiatan kemasyarakatan. Adapun lembaga penun-
jang di Kecamatan Kolang adalah sebagai berikut:

Tabel 10. Lembaga Penunjang di Kecamatan Kolang


No Lembaga Jumlah
1 TK 3
2 SD/MI 27
3 SMP/MTs 9
4 SMA/MA 2
5 Poliklinik 2
6 PUSKESMAS 1
7 Masjid 19
8 Gereja 66
Total 126
Sumber: BPS Kecamatan Kolang (2021)
Berdasarkan tabel diatas maka diketahui bahwa lembaga penunjang
kehidupan masyarakat di Kecamatan Kolang berjumlah 126 unit. Meskipun
demikian, masih banyak desa yang mengalami kesulitan dalam menjangkau
lembaga khususnya lembaga kesehatan dan pendidikan menengah.

4.5 Data Kelembagaan Petani


Di Kecamatan Kolang terdapat kelembagaan petani yang disebut dengan
kelompok tani. Kelompok tani tersebar di desa/kelurahan yang ada di Kecamatan
Kolang. Adapun data kelembagaan petani disajikan pada Tabel 11. Berdasarkan
tabel 11 diketahui bahwa jumlah kelompok tani di Kecamatan Kolang sebanyak
62 kelompok. Kelompok tani kelas pemula ada sebanyak 53 kelompok dan tingkat
lanjut sebanyak 8 kelompok. Total semua anggota kelompok tani yang tergabung
dalam kelompok tani Kecamatan Kolang sebanyak 1.866 orang.

29
Tabel 11. Kelembagaan Petani
No Desa/Kelurahan Jumlah Kelas Poktan Jumlah
Poktan Pemula Lanjut Anggota
1 Satahi Nauli 8 8 - 445
2 Simarpinggan 2 2 - 55
3 Pargaringan 5 3 2 135
4 Unte Mungkur III 6 2 4 225
5 Sipakpahi Aek Lobu 5 3 2 122

6 Hudopa Nauli 4 4 - 95
7 Unte Mungkur 1 8 8 - 120
8 Unte Mungkur II 6 6 - 150
9 Makarti Nauli 3 3 - 80
10 Rawa Makmur 3 3 - 74
11 Hurlang Muara Nauli 4 2 - 60

12 Unte Mungku IV 4 4 - 185


13 P.O Hurlang 2 2 - 60
14. Kolang Nauli 2 2 - 60
Total 62 53 8 1.866
Sumber : Data Kecamatan Kolang (2023)

30
V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Data yang diperoleh dari hasil penelitian selanutnya dianalisis dan


disajikan dalam bentuk yang lebih terstruktur. Data-data yang diuraikan bertujuan
untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini. Adapun hasil dan pembahasan
diuraikan sebagai berikut.
5.1 Deskripsi Hasil Pengkajian
Karakteristik responden adalah identitas dari 79 petani selaku sampel
dalam penelitian ini. Karakteristik ini diperlukan untuk menganalisis latar
belakang dari setiap responden. Adapun karakteristik dari responden dalam hal ini
adalah:
1. Umur
Berdasarkan hasil pengumpulan data dari 79 responden di Kecamatan
Kolang, ditinjau dari segi usia responden memiliki tingkat umur sebagai berikut:

Tabel 12. Tingkat Umur Responden


No Umur Jumlah Persentase (%)
1 32-38 9 11,39
2 39-45 17 21,51
3 46-52 20 25,31
4 53-59 11 13,92
5 60-66 14 17,73
6 67-73 7 8,87
7 74-80 1 1,27
Total 79 100

Dalam tabel, terlihat bahwa usia yang mendominasi ada pada rentan 46-52
tahun sebanyak 20 responden atau sekitar 25,31% dari total responden. Dari data
tersebut diketahui bahwa sebagian besar responden berada pada usia yang
produktif. Sementara itu, usia diatas 65 tahun sudah semakin sedikit akibat
produktifitas yang semakin berkurang.
2. Jenis Kelamin
Perempuan dan laki-laki mempunyai kekuatan fisik yang berbeda-beda.
Hal ini mempengaruhi kinerja dalam melakukan kegiatan ataupun pekerjaan.
Berdasarkan jenis kelamin, responden penelitian diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel 13. Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1 Laki-laki 51 64,56
2 Perempuan 28 35,44
Total 79 100

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa jumlah responden laki-laki


lebih banyak dibandingkan dengan perempuan. Jumlah responden laki-laki
sebanyak 51 orang atau 64,56% dari jumlah keseluruhan responden sedangkan
jumlah perempuan sebanyak 28 orang atau 35,44 % dari seluruh responden.
Menurut Taridala dalam Manginsela (2017) laki-laki lebih banyak berperan dalam
pengelolaan usaha tani keluarga, meskipun memiliki akses yang sama dalam
usaha tani namun suami lebih dominan berperan dibandingkan isteri terutama
dalam pengambilan keputusan usaha tani.
3. Pendidikan
Pendidikan formal yang ditempuh 79 responden dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:

Tabel 14. Tingkat Pendidikan


No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)
1 Tidak Bersekolah 1 1,27
2 SD 40 50,63
3 SMP 18 22,78
4 SMA 19 24,05
5 S1 1 1,27
Jumlah 79 100

Berdasarkan distribusi data pada tabel diketahui bahwa responden dengan


tingkat pendidikan SD memiliki jumlah yang tertinggi yakni 40 orang atau
50,63% dari tottal sampel penelitian. Selanjutnya SMA sebanyak 19 orang atau
24,05%, SMP sebanyak 18 orang atau 22,78%, serta S1 dan tidak bersekolah
masing-masing 1 orang dengan persentase 1,25% dan 1,25%. Kusmawati (2015),
berpendapat bahwa petani dengan tingkat pendidikan SD cenderung kurang
menerima inovasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa petani di Kecamatan Kolang kurang dalam
menerima inovasi baru dalam usaha tani.

32
4. Luas Lahan
Luas lahan berkaitan dengan bidang usaha tani yang dimiliki atau
dikerjakan oleh responden. Adapun luas lahan dari 79 responden diuraikan
sebagai berikut:
Tabel 15. Luas Lahan
No Luas Lahan (ha) Jumlah Persentase (%)
1 0,5 40 50,63
2 1 39 49,37
Jumlah 79 100

Berdasarkan tabel, petani yang memiliki luas lahan 0,5 ha sebanyak 40


orang atau 50,63% dan yang memiliki luas lahan 1 ha sebanyak 39 orang dengan
persentase 49,37%. Semakin luas lahan, semakin besar tanggung jawab yang
diperoleh sehingga memerlukan cara yang efektif agar lahan tersebut dapat
dimanfaatkan dengan baik.
5. Pendapatan
Mendapatkan hasil yang sesuai dari hasil usaha yang dikerjakan adalah
keinginan semua pekerja. Adapun pendapatan dari 79 sampel penelitian diuraikan
sebagai berikut:
Tabel 16. Pendapatan
No Pendapatan Jumlah Persentase (%)
1 1.800.000-2.000.000 12 15,19
2 2.100.000-2.300.000 16 20,25
3 2.400.000-2.600.000 5 6,33
4 2.700.000-2.900.000 8 10,14
5 3.000.000-3.200.000 34 43,03
6 3.300.000-3.500.000 4 5,06
Jumlah 79 100

Berdasarkan data pada tabel diketahui bahwa pendapatan petani berkisar


antara 3.000.000-3.200.000 yaitu sebanyak 34 petani dengan persentase 43,03%.
Pendapatan yang tinggi memicu keinginan untuk mendapatkan hasil yang lebih
maksimal. Pendapatan dapat mempengaruhi cara pandang untuk berinovasi dalam
mengelola usaha tani. Dengan prinsip ekonomi, memanfaatkan modal yang kecil
namun memperoleh keuntungan yang besar, petani akan berupaya untuk
berinovasi.

33
6. Pengalaman Usaha Tani
Pengalaman dalam bertani menjadi tolak ukur dalam berinovasi untuk
mengantisipasi resiko dalam usaha tani. Pengalaman dalam usaha tani menjadi
mempengaruhi pengembangan usaha tani yang dilakukan. Berikut ini disajikan
data pengalaman tani terhadap responden.

Tabel 17. Pengalaman Usaha Tani


No Pengalaman Usaha Tani Jumlah Persentase (%)
(Tahun)
1 5-11 6 7,59
2 12-18 9 11,39
3 19-25 29 36,72
4 26-32 17 21,52
5 33-39 11 13,92
6 40-46 6 7,59
7 47-53 1 1,27
Jumlah 79 100

Berdasarkan data pada tabel diketahui bahwa paling banyak petani


memiliki pengalaman tani selama 19-25 tahun yakni 29 orang dengan persentase
36,72%. Ditinjau dari pengalaman responden, maka berpotensi dalam
pengembangan dan inovasi karena petani sudah berpengalaman dalam usaha tani.

5.2 Deskripsi Variabel Hasil Pengkajian


Pengukuran statistik deskriptif variabel dilakukan untuk meninjau
gambaran data secara umum seperti nilai rata-rata (mean), nilai tertinggi (max),
nilai terendah (min), dan standar deviasi dari setiap variabel yakni variabel
internal dan eksternal. Variabel internal yaitu usia (X1), pendidikan (X2),
pengalaman tani (X3), pendapatan (X4). Sementara itu, variabel eksternal yaitu
Ketersediaan bahan baku (X5), kebijakan pemerintah (X6) dan minat petani (Y).
Adapun Uji Statistik Deskriptif dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

34
Tabel 18. Uji Statistik Deskriptif
No. Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
1 Usia 79 24,00 42,00 29,2152 2,98144
2 Pendidikan 79 20,00 33,00 24,2405 2,56812
3 Pengalaman Tani 79 23,00 50,00 30,2405 3,65224
4 Pendapatan 79 19,00 40,00 30,7595 3,58850
5 Ketersediaan 79 24,00 39,00 28,7468 2,98487
Bahan Baku
6 Kebijakan 79 25,00 40,00 31,8987 2,54999
Pemerintah
7 Minat Petani 79 19,00 37,00 25,1139 4,24864
8 Valid N (listwise) 79

Berdasarkan Hasil Uji Deskriptif di atas, distribusi data yang diperoleh


dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Variabel Usia (X1) menunjukkan nilai maksimum sebesar 42, nilai minimum
sebesar 24, nilai rata-rata sebesar 29,2152, dan standar deviasi data usia
adalah 2,98144.
2. Variabel Pendidikan (X2) menunjukkan nilai maksimum sebesar 33, nilai
minimum sebesar 20, nilai rata-rata sebesar 24,2405, dan standar deviasi data
pendidikan adalah 2,56812.
3. Variabel Pengalaman Tani (X3) menunjukkan nilai maksimum sebesar 50,
nilai minimum sebesar 23, nilai rata-rata sebesar 30,2405, dan standar deviasi
data pengalaman tani adalah 3,65224.
4. Variabel Pendapatan (X4) menunjukkan nilai maksimum sebesar 40, nilai
minimum sebesar 19, nilai rata-rata sebesar 30,7595, dan standar deviasi data
pendapatan sebesar 3,58850.
5. Variabel Ketersediaan Bahan Baku (X5) menunjukkan nilai maksimum 39,
nilai minimum 24, nilai rata-rata sebesar 28,7468, dan standar deviasi data
ketersediaan bahan baku adalah 2,98487.
6. Variabel Kebijakan Pemerintah (X6) menunjukkan nilai maksimum sebesar
40, nilai minimum sebesar 25, nilai rata-rata sebesar 31,8987, dan standar
deviasi kebijakan pemerintah sebesar 2,54999.

35
7. Variabel Minat Petani (Y) menunjukkan nilai maksimum sebesar 37, nilai
minimum sebesar 19, nilai rata-rata sebesar 25,1139, dan standar deviasi
minat petani adalah 4, 24864.

5.2.1 Analisis Minat Petani


Untuk menguji hipotesis 1 maka perlu melakukan analisis minat petani
dalam menggunakan pupuk organik pada budidaya padi gogo di Kecamatan
Kolang dengan menggunakan rumus :
Skor responden
Tingkat Minat = x 100%
Skor maksimum
Kriteria:
0-20% : Sangat Rendah
21-40% : Rendah
41-60% : Sedang
61-80% : Tinggi
81-100% : Sangat Tinggi

Hasil analisis minat petani dalam menggunakan pupuk organik pada


budidaya padi gogo di Kecamatan Kolang diperoleh nilai 78,73 %. Jika disajikan
dalam bentuk skala kontinium data dalam tabel berikut. Adapun tingkat minat
dalam garis kontinum sebagai berikut:

78,73%

Gambar 6. Garis Kontinum Tingkat Minat

Berdasarkan perhitungan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa minat


petani berada pada kategori tinggi dalam menggunakan pupuk organik pada
budidaya padi gogo di Kecamatan Kolang. Oleh karena itu, hipotesis yang
mengatakan bahwa minat petani dalam menggunakan pupuk organik pada
budidaya padi gogo di Kecamatan Kolang tergolong rendah, ditolak.

36
5.2.2 Analisis Variabel yang Mempengaruhi Minat Petani
Variabel X pada pengkajian ini menliputi; usia, pendidikan, pengalaman
usaha tani, pendapatan, ketersediaan bahan baku, dan kebijakan pemerintah.
Untuk mengetahui pengaruh keenam faktor tersebut terhadap minat petani maka
dilakukan pengujian secara keseluruhan (Uji F) dan parsial (Uji T). Hasil analisis
data diuraikan dalam tabel berikut:

Tabel 19. Analisis Variabel


Koefisien t
No Variabel Sig Keterangan
Regresi Hitung
1 Usia -0,519 -2,562 0,012 Berpengaruh
2 Pendidikan 0,034 0,267 0,790 Tidak Berpengaruh
3 Pengalaman Tani -0,091 -0,825 0,412 Tidak Berpengaruh
4 Pendapatan 0,419 3,859 0,000 Berpengaruh
5 Ketersediaan 0,407 3,185 0,002 Berpengaruh
Bahan Bahku
6 Kebijakan 1,093 6,381 0,000 Berpengaruh
Pemerintah
R : 0,571
R Square : 0,327
Konstanta : -6,656
f Hitung : 11,774
f Tabel (5%) : 2,23
t Tabel (5%) : 1,993

Berdasarkan data pada tabel dapat diketahui bahwa uji regresi linear
berganda menggunakan nilai koefisien deteminan (KD = R Square x 100 %)
diperoleh nilai R Square sebesar 0,327. Bila R Square semakin besar maka model
yang digunakan pun semakin baik pula. Besarnya koefisien determinan yang
diperoleh adalah 32,7%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel X (Umur,
Pendidikan, Pengalaman Tani, Pendapatan, Ketersediaan Bahan Baku, Kebijakan
Pemerintah) memiliki pengaruh sebesar 32,7% terhadap variabel Y (Minat Petani)
dan 67,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian
ini. Sehingga hasil analisis R Square menunjukkan bahwa persamaan regresi lin-
ear yang sudah diestimasi cukup baik namun pengaruhnya semakin lemah karena

37
jika R mendekati 0 pengaruhnya semakin lemah dan jika mendekati 1 pengaruh-
nya semakin kuat. Hal ini dapat dilihat pada persamaan berikut:

𝑌 = -6,656 -0,519𝑋1 + 0,034𝑋2 -0,091X3 + 0,419X4 + 0,407X5 + 1,093X6

Dalam persamaan ditemukan bahwa konstanta bernilai negatif yaitu 6,656


yang berarti bila variabel usia, pendidikan, pengalaman tani, pendapatan, keterse-
diaan bahan baku, kebijakan pemerintah sama dengan 0 maka nilai awal minat
petani sebesar -6,656. Namun jika variabel independen mengalami perubahan ni-
lai konstanta juga akan ikut berubah.
1. Usia (X1)
Nilai koefisien regresi variabel usia bernilai negatif yaitu 0,519 yang
berarti ketika nilai variabel usia naik 1satuan maka nilai Minat Petani akan berku-
rang senilai 0,519 dengan asumsi variabel independent lainnya bernilai tetap. Ini
menunjukkan adanya korelasi negative antara variabel Usia dan Minat Petani.
2. Pendidikan (X2)
Nilai koefisien regresi variabel Pendidikan bernilai positif yaitu 0,034
yang berarti ketika nilai variabel Pendidikan naik 1 satuan maka nilai Minat
Petani akan bertambah sebesar 0,034. Dengan asumsi nilai variabel independen
lainnya benilai tetap maka ini menunjukkan adanya korelasi positif antara variabel
Pendidikan dan Minat Petani.
3. Pengalaman Usaha Tani (X3)
Nilai koefisien regresi variabel pengalaman usaha tani bernilai negatif
yaitu 0,091 yang berarti ketika nilai variabel pengalaman usaha tani naik 1 satuan
maka nilai Minat Petani akan berkurang senilai 0,091 dengan asumsi variabel in-
dependen lainnya bernilai tetap. Ini menunjukkan adanya korelasi negative antara
variabel Pengalaman Usaha Tani dan Minat Petani.
4. Pendapatan (X4)
Nilai koefisien regresi variabel Pendapatan bernilai positif yaitu 0,419
yang berarti ketika nilai variabel Pendapatan naik 1 satuan maka nilai Minat
Petani akan bertambah sebesar 0,419. Dengan asumsi nilai variabel independen

38
lainnya benilai tetap maka ini menunjukkan adanya korelasi positif antara variabel
Pendapatan dan Minat Petani.
5. Ketersediaan Bahan Baku (X5)
Nilai koefisien regresi variabel Ketersediaan Bahan Baku bernilai positif
yaitu 0,407 yang berarti ketika nilai variabel Ketersediaan Bahan Baku naik 1 sat-
uan maka nilai Minat Petani akan bertambah sebesar 0,407. Dengan asumsi nilai
variabel independent lainnya benilai tetap maka ini menunjukkan adanya korelasi
positif antara variabel Ketersediaan Bahan Baku dan Minat Petani.
6. Kebijakan Pemerintah (X6)
Nilai koefisien regresi variabel Kebijakan Pemerintah bernilai positif yaitu
1,093 yang berarti ketika nilai variabel Kebijakan Pemerintah naik 1 satuan maka
nilai Minat Petani akan bertambah sebesar 1,093. Dengan asumsi nilai variabel in-
dependen lainnya benilai tetap maka ini menunjukkan adanya korelasi positif an-
tara variabel Kebijakan Pemerintah dan Minat Petani.

a. Uji Pengaruh Simultan (F)


Uji Simultan dilakukan untuk meninjau ada atau tidaknya pengaruh simul-
tan variabel X ( Usia, Pendidikan, Pengalaman Tani, Pendapatan, Ketersediaan
Bahan Baku, Kebijakan Pemerintah) terhadap variabel Y (Minat Petani). Hasil Uji
F dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 20. Hasil Uji F


Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 431,614 6 71,936 11,774 ,000b
Residual 439,905 72 6,110
Total 871,519 78
a. Dependent Variable: Minat Petani
b. Predictors: (Constant), Kebijakan Pemerintah, Ketersediaan Bahan Baku, Pen-
didikan, Pendapatan, Pengalaman Tani, Usia

Berdasarkan hasil output yang diperoleh dari SPSS versi 25 maka dalam
pengkajian ini dapat dilakukan uji hipotesis bahwa diduga usia, pendidikan, pen-
galaman tani, pendapatan, ketersediaan bahan baku dan kebijakan pemerintah se-

39
cara simultan (Uji F). Bila diperhatikan, nilai F Hitung (11,774) > FTabel ( 2,23) dan sig
FHitung (0,000) < sig FTabel ( 0,050), maka H1 yang menyatakan bahwa ada pen-
garuh antara variabel usia, pendidikan, pengalaman tani, pendapatan, ketersediaan
bahan baku, dan kebijakan pemerintah terhadap minat petani pada budidaya padi
gogo di Kecamatan Kolang secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan,
diterima (H0 ditolak).
b. Uji Pengaruh Parsial (t)
Uji pengaruh parsial (t) dilakukan untuk melihat apakah secara parsial
variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependen. Ttabel dicari pada
signifikan 0,05/2 = 0,025 (2-tailed) dengan derajat kebebasan df = n-k-1 atau 79-
6-1 = 72. Jadi nilai Ttabel sebesar 1,99346. Hasil uji t dapat diamati dalam tabel
berikut ini:
Tabel 21. Hasil Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Hasil uji t menunjukkan bahwa secara parsial variabel pendapatan, keterse-


diaan bahan baku, dan kebijakan pemerintah memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat petani menggunakan pupuk organik pada budidaya padi gogo di
Kecamatan Kolang. Pengaruh masing-masing variabel X terhadap minat petani
diuraikan sebagai berikut:
1. Usia
Berdasarkan tabel diperoleh perhitungan nilai dari T hitung(-2,562) > Tta-
bel (1,993) atau tingkat probabilitas (sig 0,012) < α (0,050) sehingga H1 diterima
yang berarti ada pengaruh antara variabel usia terhadap minat petani menggu-

40
nakan pupuk organik pada budidaya padi gogo di Kecamatan Kolang namun
pengaruh yang ditunjukkan berbanding terbalik. Hal ini menunjukkan bahwa
dalam usaha tani semakin tinggi usia petani maka minat petani semakin
berkurang. Sebagian besar sampel dala penelitian berada pada usia produktif se-
hingga umur menjadi faktor yang mempengaruhi petani dalam menggunakan
pupuk organik pada budidaya padi gogo di Kecamatan Kolang. Hal ini sejalan
dengan penelitian Effendy & Yunika, (2020) yang menyatakan bahwa faktor in-
ternal atau karakteristik petani (umur) berpengaruh negatif terhadap minat petani.
2. Pendidikan
Berdasarkan tabel diperoleh perhitungan nilai dari T hitung(0,267) < Tta-
bel (1,993) atau tingkat probabilitas (sig 0,790) > α (0,050) sehingga H0 diterima
yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel pendidikan ter-
hadap minat petani menggunakan pupuk organic pada budidaya padi gogo di Ke-
camatan Kolang. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan formal tidak menjadi to-
lak ukur bagi petani. Sehingga pendidikan bukan menjadi faktor yang mempen-
garuhi petani dalam menggunakan pupuk organik pada budidaya padi gogo di Ke-
camatan Kolang. Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian Ginting & Si-
hombing, (2018) menyatakan bahwasanya faktor pendidikan berpengaruh ter-
hadap minat petani dalam melakukan usaha tani jagung, karena dianggap dengan
pendidikan yang memadai akan menambah wawasan serta membantu dalam men-
gelola usaha tani, dan hidup petani menjadi lebih baik dan sejahtera.
3. Pengalaman Tani
Berdasarkan tabel diperoleh perhitungan nilai dari T hitung(-0,825) < Tta-
bel (1,993) atau tingkat probabilitas (sig 0,412) > α (0,050) sehingga H0 diterima
yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel pengalaman usaha
tani terhadap minat petani menggunakan pupuk organik pada budidaya padi gogo
di Kecamatan Kolang. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman tani bukan men-
jadi faktor yang mempengaruhi petani dalam menggunakan pupuk organik pada
budidaya padi gogo di Kecamatan Kolang.
4. Pendapatan
Berdasarkan tabel diperoleh perhitungan nilai dari T hitung(3,859) > Tta-
bel (1,993) atau tingkat probabilitas (sig 0,000) < α (0,050) sehingga H1 diterima

41
yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel pendapatan terhadap
minat petani menggunakan pupuk organik pada budidaya padi gogo di Kecamatan
Kolang. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan menjadi faktor yang mempen-
garuhi petani dalam menggunakan pupuk organik pada budidaya padi gogo di Ke-
camatan Kolang. Hasil ini sejalan dengan pendapat Panurat, (2014) bahwa vari-
abel pendapatan memberikan pengaruh yang postif terhadap minat petani di desa
Sendangan, hal tersebut dikarenakan semakin tinggi pendapatan maka minat
petani akan semakin tinggi.
5. Ketersediaan Bahan Baku
Berdasarkan tabel diperoleh perhitungan nilai dari T hitung(3,185) > Tta-
bel (1,993) atau tingkat probabilitas (sig 0,002) < α (0,050) sehingga H1 diterima
yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel ketersediaan bahan
baku terhadap minat petani menggunakan pupuk organik pada budidaya padi gogo
di Kecamatan Kolang. Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan bahan baku men-
jadi faktor yang mempengaruhi petani dalam menggunakan pupuk organik pada
budidaya padi gogo di Kecamatan Kolang. Hasil ini sejalan dengan pendapat
Wulandari (2017) yang mengatakan bahwa sarana produksi terdapat pengaruh
nyata dalam menentukan keputusan dengan melihat minat petani melakukan
konversi lahan dalam usahatani.
6. Kebijakan Pemerintah
Berdasarkan tabel diperoleh perhitungan nilai dari T hitung(6,381) > Tta-
bel (1,993) atau tingkat probabilitas (sig 0,000) < α (0,050) sehingga H1 diterima
yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel kebijakan pemerintah
terhadap minat petani menggunakan pupuk organik pada budidaya padi gogo di
Kecamatan Kolang. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah menjadi
faktor yang mempengaruhi petani dalam menggunakan pupuk organik pada budi-
daya padi gogo di Kecamatan Kolang. Hasil ini sejalan dengan pendapat Crow
dalam Panurat (2014) yang mengatakan bahwa rangsangan yang datang dari
lingkungan yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan akan mudah
menimbulkan minat.

42
VI. PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kajian faktor usia, pendidikan,
pengalaman usaha tani, pendapatan, ketersediaan bahan baku, dan kebijakan
pemerintah terhadap minat petani dalam menggunakan pupuk organik pada
budidaya padi gogo di Kecamatan Kolang maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Minat petani dalam menggunakan pupuk organik pada budidaya padi gogo di
Kecamatan Kolang Kabupaten Tapanuli Tengah sebesar 78,73% yang
termasuk dalam kriteria tinggi. Minat petani yang tinggi dalam menggunakan
pupuk organik pada budidaya padi gogo berdampak baik dalam usaha tani.
2. Faktor internal yang berpengaruh terhadap minat petani dalam menggunakan
pupuk organik pada budidaya padi gogo di Kecamatan Kolang adalah faktor
usia dengan Thitung(-2,562) > Ttabel(1,993) dan pendapatan dengan Thitung(3,859)
> Ttabel(1,993). Sementara itu, pendidikan Thitung(0,267) < Ttabel(1,993),
pengalaman usaha tani Thitung(0,825) < Ttabel(1,993) tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap minat petani dalam menggunakan pupuk organik pada
budidaya padi gogo di Kecamatan Kolang.
3. Faktor eksternal ketersediaan bahan baku Thitung(3,185) > Ttabel(1,993) dan
kebijakan pemerintah Thitung(6,381) > Ttabel(1,993) berpengaruh terhadap minat
petani dalam menggunakan pupuk organik pada budidaya padi gogo di
Kecamatan Kolang.

6.2 Saran
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan untuk meningkatkan minat petani dalam menggunakan pupuk
organik pada budidaya padi gogo di Kecamatan Kolang Kabupaten Tapanuli
Tengah yakni:
1. Pemerintah sebaiknya mengeluarkan kebijakan untuk menyebarluaskan
penggunaan pupuk organik kepada masyarakat petani.
2. Penyuluhan dan pendampingan perlu dilakukan secara berkesinambungan agar
petani tetap teredukasi akan hal-hal baru di bidang pertanian terutama untuk
penggunaan pupuk.
3. Petani sebaiknya mulai memanfaatkan ketersediaan bahan baku untuk
mengolah menjadi pupuk organik.
4. Bagi pengkaji lain disarankan untuk menggunakan variabel-variabel lain yang
memiliki pengaruh terhadap penggunaan pupuk organik pada budidaya padi
gogo di Kecamatan Kolang agar pengetahuan pembaca terhadap hal ini
semakin berkembang.
6.3 Implikasi
Hasil pengkajian memperoleh kesimpulan bahwa minat petani dalam
menggunakan pupuk organik pada budidaya padi gogo di Kecamatan Kolang
Kabupaten Tapanuli Tengah berada pada kategori tinggi yakni 78,73%. Adapun
bentuk upaya tindak lanjut dari pengkajian “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Minat Petani Dalam Menggunakan Pupuk Organik Pada Budidaya Padi Gogo Di
Kecamatan Kolang” maka disusunlah rencana penyuluhan pertanian yang
disajikan dalam bentuk matrik rencana kegiatan penyuluhan pertanian sesuai
dengan permentan Nomor 47 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan
Programa Penyuluhan Pertanian, dalam bentuk penyuluhan dengan menggunakan
metode ceramah, demonstarasi cara, dan diskusi. Matrik rencana kegiatan
penyuluhan pertanian disajikan pada matriks berikut :

44
MATRIKS RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KECAMATAN KOLANG
TAHUN 2023
No Keadaan Tujuan Masalah Sasaran Kegiatan Ket
Pelaku Utama Pelaku Petugas Materi Metode Vol Lokasi Waktu Sumber Penanggung Pelaksana
Usaha Biaya jawab
Wanit Taruna Petani L P L P
a Tani Tani Dewas
a
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Minat Petani Minat - - √ - - - - Pembu Ceramah, 1x Kantor Agustus Swaday Koord. PPL
petani memiliki petani atan Demon- Camat 2023 a Kecamatan
mengguna minat menggu- pupuk strasi Cara Kolang
kan pupuk menggu- nakan organi dan diskusi
organik nakan pupuk or- k
pada pupuk or- ganik pada bokash
budidaya ganic pad a budidaya i
padi gogo buidaya padi gogo
sebesar padi gogo- 78,73%
78,73% dari
78,73%
menjadi 90
%

45
LEMBAR PERSIAPAN PENYULUHAN

1. Judul Materi : Pembuatan Pupuk Organik Bokashi

2. Tujuan : Meningkatkan minat petani menjadi 90%

3. Metode : Ceramah, diskusi dan demonstarsi cara

4. Media : Leaflet/ Folder dan benda sesungguhnya

5. Waktu : 60 menit

6. Alat Bantu : Cangkul, sekop, plastik, gembor

7. Lokasi : Kantor Camat Kolang

No Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan

1 Pendahuluan -Salam Pembuka 10 menit Ceramah

- Menjelaskan tujuan
penyuluhan

- Pengantar materi

2 Isi/Materi -Cara pembuatan 40 menit Demonstrasi


pupuk organik cara dan
Bokashi diskusi

- Tanya jawab
dengan audience

3 Penutup Kesimpulan dan 10 menit Ceramah


saran

Kolang, September 2023

PPL/Penyaji

Josen Hutauruk
RPL.01.01.21.438

46
SINOPSIS

CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK BOKASHI

1. Pendahuluan :
Pupuk Bokasi merupakan pupuk kompos yang dihasilkan dari proses
fermentasi bahan organik dengan teknologi EM4 (Effective Microorganisms
4) sehingga waktu yang diperlukan dalam pembuatannya relatif lebih singkat
jika dibandingkan dengan konvensional.
2. Alat dan Bahan :
Alat :
- Ember Plastik penutup
- Cangkul/sekop - Termometer
- Gembor - Timbangan
- Karung
Bahan :
- Pupuk Kandang 80 kg
- Sekam padi 10 kg
- Dedak 10kg
- Gula cair 100 ml
- EM4 100 ml
3. Cara Pembuatan :
- Pertama, buat larutan dari EM4, gula, dan air dengan perbandingan 1ml:1
ml: 1 liter air.
- Campur pupuk kandang, sekam, dan dedak secara merata diatas lantai
kering.
- Siramkan larutan EM4 menggunakan gembor secara bertahap hingga
membentuk adonan . adapun adonan yang terbentuk mengandun sekitar
30% air dengan ciri jika dikepal tidak ada air yang keluar dan jika
dilepaskan maka adonan kembali mengembang.
- Adonan tersebut dibuat menjadi gundukan dengan tinggi 15-20 cm. Lalu
tutup dengan plastik tebal selama 7-14 hari. Pastikan suhu bahan pada 40-
60 C.
- Setelah 14 hari buka plastik penutup. Jika fermentasi berhasil maka akan
muncul jamur putih dan aromanya sedap. Bila sudah demikian maka
pupuk Bokashi sudah dapat digunakan langsung.

47
DAFTAR PUSTAKA

Alavan, A., R. Hayati & E. Hayati. (2015). Pengaruh Pemupukan Terhadap


Pertumbuhan Beberapa Varietas Padi Gogo (Oryza Sativa L.). Jurnal
Floratek. 10(1), 61-68

Aisyah, N. (2021). Analisis Produksi dan Pendapatan Petani Jagung ditinjau dari
Aspek Kepemilikan Lahan di Desa Rada Kecamatan Bolo Kabupaten
Bima. Jurnal Pena, 8(2), 225-238

Effendy, L., & Yunika, C. (2020). Model Peningkatan Minat Petani pada Penera-
pan Teknologi Tanam Jajar Legowo Padi Sawah di Kecamatan Ciko-
neng Ciamis. Agritexts : Journal of Agricultural Extension, 44(2), 75–
83.

Ekawati, I. (2011). Faktor-faktor yang Mendasari Petani Menggunakan Pupuk Or-


ganik pada Budidaya Padi di Kabupaten Sumenep. Jurnal Cemara,
8(1), 8-14.

Erliadi, E. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Petani Menggu-


nakan Benih Varietas Unggul Pada Usahatani Padi Sawah (Oryza
Sativa, L) Di Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang.
Jurnal Penelitian Agrisamudra, 2(1), 91–100.

Ghozali, I. (2011). Aolikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19.


Semarang: Universitas Diponegoro

Ginting, N. E., & Sihombing, D. (2018). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempen-


garuhi Minat Petani Berusahatani Jagung Di Desa Mardingding. Jur-
nal PLANS : Penelitian Ilmu Manajemen Dan Bisnis, 13(2), 77-81.
https://doi.org/10.24114/plans.v13i2.13309

Hartatik, W., & Setyorini, D. (2012). Pemanfaatan Pupuk Organik Untuk


Meningkatkan Kesuburan Tanah Dan Kualitas Tanaman. Peneliti
Badan Litbang Pertanian, 12, 571–582.
Https://Balittanah.Litbang.Pertanian.Go.Id/Ind/Dokumentasi/Lainnya/
52 - Wiwik Hartatik Dan Diah Setyorini - Pemanfaatan Pupuk Or-
ganik Untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah.

Iriani, F. (2012). Kemampuan Kompetisi Empat Varietas Padi Gogo ter-


hadap Gulma dengan Perlakuan Berbagai Frekuensi Penyiangan.
Skripsi
Juanda.( 2016). Peningkatan Produksi Padi melalui Protensi dan Pengembangan
Wilayah Produksi Benih Unggul di Provinsi Aceh. Jurnal Penelitian
Agrosamudra , 3(2), 72-80.
http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagrs/article/download/337/248

Lestari, I. (2015). Implementasi Program Pupuk Organik Berbasis Pemberdayaan


(Studi pada Masyarakat Petani Sayur di Desa Sumbersekar, Keca-
matan Dau Kabupaten Malang. Universitas Brawijaya.

Manginsela, E. (2017) . Usaha Tani Yang Berkeadilan Gender Dan


Menguntungkan. Jurnal Agri-Sosio Ekonomi Unsrat, 13(3), 1-6.

Muhammad, A. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Petani Dalam


Berusahatani Padi Di Kecamatan Kebakkramat Kabupaten
Karanganyar. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 12(2),
205-213.

Nazirah,L & Damanik, B.S.J. (2015). Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Padi
Gogo pada Perlakuan Pemupukan. Jurnal Floratek, 10(1), 54-60

Oktavia, Y. (2021). Respon Pertumbuhan dan Hasil Terung Gelatik terhadap


Pemberian Pupuk Organik Cair pada Tanah Aluvial. Jurnal Sains Ma-
hasiswa Pertanian, 10(4)

Oktaviani, L. (2017). Analisis Pendapatan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Minat Petani terhadap Usaha Tani Padi Sawah Kecamatan Meureubo
Kabupaten Aceh Barat. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 2(1),
191-199.

Panurat, S. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Petani Berusahatani


Padi Di Desa Sendangan Kecamatan Kakas Kabupaten Minahasa. Ju-
rnal Cocos, 4(5), ,http://doi.org/10.35791/cocos.v4i5.4492

Siata, R.(2016). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Petani Dalam Penerapan


Benih Padi Varietas Ciherang Di Desa Pudak Kecamatan Kumpeh
Ulu. Jurnal Sosiohumaniora, 18(3), 231-239.
http://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v18i3.12801

Sinaga, R. (2015). Dinamika Pola Diversifiksi Pangan dan Implikasi terhadap


Swasembada Pangan di Pulau Jawa. Skripsi.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kuali-


tatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Supartha, I. (2012). Aplikasi Jenis Pupuk Organik pada Tanaman Padi Sistem Per-
tanian Organik. Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 1(2), 98-106.

49
Syekfani. (2000). Arti Penting Bahan Organik bagi Kesuburan Tanah. Jurnal
Penelitian Pupuk Organik..

Wellang , R. (2015). Studi Kelayakan Kompos Menggunakan Variasi Bioaktivor


(EM4 dan Ragi). Jurnal Skripsi.

Wulandari, Y. A., Hartadi, R., & Sunartomo, A. F. (2017). Analisis Faktor-Faktor


Yang Mempengaruhi Keputusan Dampaknya Terhadap Pendapatan
Petani ( Studi Kasus Konversi Lahan Sawah di Kecamatan Kaliwates
Kabupaten Jember ). Jurnal Agribest, 01(02), 152–167.

50
Lampiran 1. Surat Permohonan Pengisian Kuesioner

PERMOHONAN PENGISIAN KUESIONER


Perihal : Permohonan Pengisian Kuesioner Penelitian Tugas Akhir
Lampiran : 1 (satu) lembar
Judul Tugas Akhir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Petani
Menggunakan Pupuk Organik Pada Budidaya Padi
Gogo di Kecamatan Kolang

Kepada YTH : Bapak/Ibu/Saudara/i


di tempat,

Dengan hormat,
Dalam rangka Penyusunan Tugas Akhir (TA) di Politeknik
Pembangunan Pertanian Medan, maka saya memohon dan mengharapkan
kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner yang telah tersedia.
Dalam mengisi kuesioner ini diharapkan agar memberikan jawaban yang
semestinya dengan arti bahwa jawaban yang diberikan adalah sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya (yang dilakukan selama ini).
Demikian disampaikan, perlu diketahui bersama bahwa semua jawaban
yang diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai harganya. Atas perhatian
dan bantuan dari Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapkan terima kasih.

Tapanuli Tengah, Februari 2023

Josen Hutauruk

51
Lampiran 2. Kuesioner Tugas Akhir

KUESIONER PENELITIAN TUGAS AKHIR


Judul : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Petani Menggunakan
Pupuk Organik Pada Budidaya Padi Gogo di Kecamatan Kolang

Nomor Responden :

A. Identitas Responden
Nama :
Umur : Tahun
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Luas Lahan : Ha
Kelompok Tani :
Pendapatan :
Pengalaman Usaha Tani :
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjawab semua
pertanyaan/pernyataan yang ada
2. Beri tanda chechlist (√) pada kolom yang Bapak/Ibu/Saudara/i pilih
3. Pilihlah salah satu jawaban dari salah satu pertanyaan/pernyataan

C. Ada 5 (lima) alternatif jawaban dan nilai skornya yaitu:


 Sangat Tidak Setuju (STS) =1
 Tidak Setuju (TS) =2
 Ragu-Ragu (RR) =3
 Setuju (S) =4
 Sangat Setuju =5

52
PERTANYAAN PADA KUESIONER

No Pertanyaan/Pernyataan Sangat Tidak Ragu- Setuju Sangat


Tidak Setuju Ragu (S) Setuju
Setuju ( TS) ( RR) (SS)
(STS)
Usia
1. Petani produktif berusia 15-64 tahun
2. Petani berusia lebih dari 64 tahun men-
galami penurunan kinerja
3. Usia mempengaruhi semangat kerja petani
4. Usia petani menjadi tolak ukur keberhasilan
dalam berusaha tani
5. Petani berusia produktif bekerja lebih baik
dari pada nonproduktif
Pendidikan
6. Petani harus memiliki pendidikan yang
tinggi
7. Saya pernah mengikuti pelatihan meng-
gunakan pupuk organik pada tanaman
padi gogo
8. Mengolah pupuk organik dan menggu-
nakannya memerlukan pendidikan yang
tinggi
9. Petani dengan pendidikan yang tinggi
memiliki pemikiran yang lebih maju
10. Saya mempunyai ijazah SD
11. Saya mempunyai ijazah SMP
12. Saya mempunyai ijazah SMA
Pengalaman Tani
13. Saya sudah menjadi petani lebih dari 20
tahun

53
14. Saya sudah menjadi petani sekitar 10-20
tahun
15. Saya pernah mengalami gagal panen
16. Hasil panen tahun ini mengalami pen-
ingkatan
17. Petani yang sudah lama berusaha tani
memiliki pengalaman dan keterampilan
yang lebih tinggi
18. Petani yang sudah lama bertani lebih hati-
hati dalam memilih dan menggunakan
pupuk
19. Berdasarkan pengalaman, saya memilih
untuk menggunakan pupuk organik dalam
budidaya padi gogo
Pendapatan
20. Pendapatan dari hasil padi gogo men-
galami peningkatan
21. Saya dapat mencukupi kebutuhan hidup
dari hasil panen padi gogo
22. Dengan menggunakan pupuk organik
saya dapat mengurangi biaya produksi
dan memperbesar keuntungan
23. Harga jual padi gogo akan meningkat
karena menggunakan pupuk organik
dari bahan-bahan alami
24. Penggunaan pupuk organik dapat
meningkatkan pendapatan
25. Besar pendapatan menjadi tolak ukur
keberhasilan petani berusaha tani
26. Penggunaan pupuk organik dapat
meningkatkan hasil panen
27. Pemilihan pupuk yang tepat mempengaruhi
pendapatan petani

54
28. Pendapatan yang mengalami peningkatan
mempengaruhi semangat petani
29. Salah dalam memilih pupuk akan
menyebabkan kerugian
Ketersediaan Bahan Baku
30. Selain petani padi gogo saya juga
memiliki ternak
31. Bahan membuat pupuk organik mudah
didapatkan
32. Pembuatan pupuk organik mudah
dipelajari
33. Biaya mengolah pupuk organik kecil
karena memanfaatkan limbah kotoran
34. Mengolah pupuk organik kurang efisien
karena membutuhkan waktu yang lama
35. Pembuatan pupuk organik dapat dilakukan
di luar ruangan
Kebijakan Pemerintah
36. Pemerintah memberikan bantuan pupuk
organik
37. Pemerintah memberikan penyuluhan
untuk menggunakan pupuk organik
38. Pengetahuan tentang pupuk organik
diperoleh dari penyuluhan pemerintah
39. Pemerintah memberikan penyuluhan cara
mengolah pupuk organik
40. Pemerintah memberikan bantuan bibit padi
gogo
Minat Petani
41. Saya berminat menggunakan pupuk or-
ganik
42. Saya menggunakan pupuk organik pada
tanaman padi gogo

55
43. Saya berminat merekomendasikan
penggunaan pupuk organik pada petani
padi gogo yang lain
44. Saya berminat untuk tetap menggu-
nakan pupuk organik dimasa mendatang
45. Saya akan menggunakan pupuk organik
sebagai pupuk utama dalam usaha tani
46. Saya berminat untuk membuat pupuk
organik
47. Saya berminat meningkatkan hasil produksi
padi gogo dengan menggunakan pupuk
organik

56
Lampiran 3 Uji Validistas Kuisioner
a. Usia
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 X6

X1 Pearson Correlation 1 -,010 ,584** ,455* -,095 -,094


Sig. (2-tailed) ,959 ,001 ,011 ,618 ,623

N 3 30 30 30 30 30
0
X2 Pearson Correlation -,01 1 -,179 -,197 ,164 -,384*
0
Sig. (2-tailed) ,95 ,345 ,297 ,387 ,036
9
N 3 30 30 30 30 30
0
X3 Pearson Correlation ,584** -,179 1 ,246 -,410* -,202
Sig. (2-tailed) ,00 ,345 ,189 ,024 ,284
1
N 3 30 30 30 30 30
0
X4 Pearson Correlation ,455* -,197 ,246 1 ,192 ,059
Sig. (2-tailed) ,01 ,297 ,189 ,309 ,756
1
N 3 30 30 30 30 30
0
X5 Pearson Correlation -,09 ,164 -,410* ,192 1 ,321
5
Sig. (2-tailed) ,61 ,387 ,024 ,309 ,084
8
N 3 30 30 30 30 30
0
X6 Pearson Correlation -,09 -,384* -,202 ,059 ,321 1
4
Sig. (2-tailed) ,62 ,036 ,284 ,756 ,084
3
N 3 30 30 30 30 30
0
X7 Pearson Correlation -,32 ,362* -,360 -,125 ,572** -,167
0
Sig. (2-tailed) ,08 ,049 ,051 ,511 ,001 ,379
4
N 3 30 30 30 30 30
0
X8 Pearson Correlation ,18 -,360 ,213 ,408* ,283 ,482**
8
Sig. (2-tailed) ,32 ,051 ,258 ,025 ,129 ,007
0
N 3 30 30 30 30 30
0

57
X9 Pearson Correlation ,706** -,098 ,619** ,426* -,426* -,420*
Sig. (2-tailed) ,00 ,606 ,000 ,019 ,019 ,021
0
N 3 30 30 30 30 30
0
X10 Pearson Correlation -,677** ,217 -,441* -,295 -,046 -,040
Sig. (2-tailed) ,00 ,249 ,015 ,114 ,809 ,835
0
N 3 30 30 30 30 30
0
XTO Pearson Correlation ,588** ,113 ,481** ,741** ,257 ,068
TAL
Sig. (2-tailed) ,00 ,551 ,007 ,000 ,170 ,721
1
N 3 30 30 30 30 30
0
Correlations

58
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

59
b. Pendidikan
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 X6

X1 Pearson Correlation 1 ,261 ,244 ,274 ,247 -,021

Sig. (2-tailed) ,164 ,194 ,142 ,188 ,914

N 30 30 30 30 30 30
X2 Pearson Correlation ,261 1 ,193 ,228 -,187 -,668**

Sig. (2-tailed) ,164 ,307 ,227 ,323 ,000

N 30 30 30 30 30 30
X3 Pearson Correlation ,244 ,193 1 ,136 ,214 -,110

Sig. (2-tailed) ,194 ,307 ,474 ,257 ,564

N 30 30 30 30 30 30
X4 Pearson Correlation ,274 ,228 ,136 1 ,052 ,086

Sig. (2-tailed) ,142 ,227 ,474 ,787 ,652

N 30 30 30 30 30 30
X5 Pearson Correlation ,247 -,187 ,214 ,052 1 ,123

Sig. (2-tailed) ,188 ,323 ,257 ,787 ,519

N 30 30 30 30 30 30
**
X6 Pearson Correlation -,021 -,668 -,110 ,086 ,123 1

Sig. (2-tailed) ,914 ,000 ,564 ,652 ,519

N 30 30 30 30 30 30
*
X7 Pearson Correlation ,092 -,451 ,085 -,013 ,262 ,723**

Sig. (2-tailed) ,627 ,012 ,657 ,946 ,161 ,000


N 30 30 30 30 30 30
X8 Pearson Correlation ,180 -,210 ,326 ,326 ,340 ,525**

Sig. (2-tailed) ,341 ,265 ,078 ,078 ,066 ,003


N 30 30 30 30 30 30
X9 Pearson Correlation -,093 ,022 ,091 ,215 -,039 -,123
Sig. (2-tailed) ,626 ,907 ,634 ,254 ,837 ,517
N 30 30 30 30 30 30
*
X10 Pearson Correlation ,264 -,200 -,074 ,377 ,112 ,193

Sig. (2-tailed) ,159 ,290 ,699 ,040 ,557 ,306


N 30 30 30 30 30 30
XTOTAL Pearson Correlation ,443* -,101 ,507** ,450* ,538** ,513**

60
Sig. (2-tailed) ,014 ,594 ,004 ,013 ,002 ,004
N 30 30 30 30 30 30
Correlations

61
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

c. Pengalaman Usaha Tani


Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 X6

X1 Pearson Correlation 1 ,224 ,244 ,274 ,247 -,021

Sig. (2-tailed) ,235 ,194 ,142 ,188 ,914

N 30 30 30 30 30 30

X2 Pearson Correlation ,224 1 ,031 ,191 -,189 -,074

Sig. (2-tailed) ,235 ,870 ,312 ,316 ,697

N 30 30 30 30 30 30

X3 Pearson Correlation ,244 ,031 1 ,136 ,214 -,110

Sig. (2-tailed) ,194 ,870 ,474 ,257 ,564

N 30 30 30 30 30 30

X4 Pearson Correlation ,274 ,191 ,136 1 ,052 ,086

Sig. (2-tailed) ,142 ,312 ,474 ,787 ,652

N 30 30 30 30 30 30

X5 Pearson Correlation ,247 -,189 ,214 ,052 1 ,123

Sig. (2-tailed) ,188 ,316 ,257 ,787 ,519

N 30 30 30 30 30 30

X6 Pearson Correlation -,021 -,074 -,110 ,086 ,123 1

Sig. (2-tailed) ,914 ,697 ,564 ,652 ,519

N 30 30 30 30 30 30

X7 Pearson Correlation ,092 -,047 ,085 -,013 ,262 ,723**

Sig. (2-tailed) ,627 ,804 ,657 ,946 ,161 ,000

N 30 30 30 30 30 30

62
X8 Pearson Correlation ,180 ,211 ,326 ,326 ,340 ,525**

Sig. (2-tailed) ,341 ,264 ,078 ,078 ,066 ,003

N 30 30 30 30 30 30

X9 Pearson Correlation -,093 -,083 ,091 ,215 -,039 -,123

Sig. (2-tailed) ,626 ,663 ,634 ,254 ,837 ,517

N 30 30 30 30 30 30

X10 Pearson Correlation ,264 -,135 -,074 ,377* ,112 ,193

Sig. (2-tailed) ,159 ,477 ,699 ,040 ,557 ,306

N 30 30 30 30 30 30

XTOTAL Pearson Correlation ,387* ,122 ,443* ,397* ,532** ,621**

Sig. (2-tailed) ,035 ,522 ,014 ,030 ,002 ,000

N 30 30 30 30 30 30

Correlations

63
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

64
d. Pendapatan
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 X6

X1 Pearson Correlation 1 ,342 ,446* ,185 ,461* -,020

Sig. (2-tailed) ,064 ,013 ,328 ,010 ,917

N 30 30 30 30 30 30
* *
X2 Pearson Correlation ,342 1 ,364 ,019 ,412 ,655**

Sig. (2-tailed) ,064 ,048 ,920 ,024 ,000

N 30 30 30 30 30 30
* *
X3 Pearson Correlation ,446 ,364 1 ,245 ,163 ,218

Sig. (2-tailed) ,013 ,048 ,192 ,390 ,247

N 30 30 30 30 30 30
X4 Pearson Correlation ,185 ,019 ,245 1 -,066 ,104

Sig. (2-tailed) ,328 ,920 ,192 ,730 ,583

N 30 30 30 30 30 30
* *
X5 Pearson Correlation ,461 ,412 ,163 -,066 1 ,035

Sig. (2-tailed) ,010 ,024 ,390 ,730 ,853

N 30 30 30 30 30 30
**
X6 Pearson Correlation -,020 ,655 ,218 ,104 ,035 1

Sig. (2-tailed) ,917 ,000 ,247 ,583 ,853

N 30 30 30 30 30 30
X7 Pearson Correlation -,186 -,068 -,055 ,268 ,000 ,230
Sig. (2-tailed) ,325 ,720 ,773 ,152 1,000 ,221
N 30 30 30 30 30 30
X8 Pearson Correlation ,023 ,077 ,206 ,144 ,041 -,065

Sig. (2-tailed) ,904 ,685 ,276 ,447 ,830 ,733


N 30 30 30 30 30 30
X9 Pearson Correlation ,310 ,146 ,117 ,185 ,082 ,260

Sig. (2-tailed) ,095 ,442 ,537 ,326 ,666 ,166


N 30 30 30 30 30 30
Correlations

65
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 X6

X10 Pearson Correlation -,037 -,160 -,129 -,029 ,209 -,301

Sig. (2-tailed) ,848 ,398 ,498 ,877 ,268 ,106


N 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** **
XTOTAL Pearson Correlation ,609 ,627 ,603 ,469 ,540 ,462*

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,009 ,002 ,010


N 30 30 30 30 30 30

66
Correlations
X7 X8 X9 X10 XTOTAL
*
X10 Pearson Correlation ,000 ,386 ,094 1 ,188
Sig. (2-tailed) 1,000 ,035 ,622 ,319
N 30 30 30 30 30
**
XTOTAL Pearson Correlation ,132 ,342 ,479 ,188 1
Sig. (2-tailed) ,488 ,064 ,007 ,319
N 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
e. Ketersediaan Bahan Baku
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 X6

X1 Pearson Correlation 1 ,764** ,247 ,289 ,143 -,176

Sig. (2-tailed) ,000 ,188 ,121 ,451 ,351

N 30 30 30 30 30 30

X2 Pearson Correlation ,764** 1 ,293 ,186 ,070 -,281

Sig. (2-tailed) ,000 ,116 ,325 ,712 ,132

N 30 30 30 30 30 30

X3 Pearson Correlation ,247 ,293 1 ,788** ,153 -,223

Sig. (2-tailed) ,188 ,116 ,000 ,419 ,237

N 30 30 30 30 30 30

X4 Pearson Correlation ,289 ,186 ,788** 1 ,267 ,049

Sig. (2-tailed) ,121 ,325 ,000 ,153 ,795

N 30 30 30 30 30 30

X5 Pearson Correlation ,143 ,070 ,153 ,267 1 ,277

Sig. (2-tailed) ,451 ,712 ,419 ,153 ,139

N 30 30 30 30 30 30

X6 Pearson Correlation -,176 -,281 -,223 ,049 ,277 1

67
Sig. (2-tailed) ,351 ,132 ,237 ,795 ,139

N 30 30 30 30 30 30

X7 Pearson Correlation ,309 ,177 ,148 ,117 ,199 -,099

Sig. (2-tailed) ,097 ,350 ,434 ,538 ,293 ,601

N 30 30 30 30 30 30

X8 Pearson Correlation -,076 -,203 -,565** -,366* ,180 ,200

Sig. (2-tailed) ,689 ,281 ,001 ,047 ,342 ,289

N 30 30 30 30 30 30

X9 Pearson Correlation -,114 -,048 ,126 ,154 ,147 ,306

Sig. (2-tailed) ,548 ,803 ,508 ,417 ,438 ,100

N 30 30 30 30 30 30

Correlations

68
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 X6

X10 Pearson Correlation -,281 -,145 -,064 -,106 -,163 ,034

Sig. (2-tailed) ,133 ,444 ,735 ,576 ,389 ,860

N 30 30 30 30 30 30

XTOTAL Pearson Correlation ,574** ,504** ,534** ,663** ,567** ,316

Sig. (2-tailed) ,001 ,004 ,002 ,000 ,001 ,088

N 30 30 30 30 30 30

69
Correlations
X7 X8 X9 X10 XTOTAL
**
X10 Pearson Correlation -,557 -,227 -,136 1 -,095
Sig. (2-tailed) ,001 ,228 ,473 ,618
N 30 30 30 30 30
*
XTOTAL Pearson Correlation ,329 -,054 ,431 -,095 1
Sig. (2-tailed) ,076 ,777 ,018 ,618
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

f. Kebijakan Pemerintah

Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 X6

X1 Pearson Correlation 1 ,781** ,580** ,781** -,304 ,291

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,102 ,119

N 30 30 30 30 30 30
** ** **
X2 Pearson Correlation ,781 1 ,590 1,000 -,327 ,119

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,078 ,532

N 30 30 30 30 30 30
** ** **
X3 Pearson Correlation ,580 ,590 1 ,590 -,292 ,386*
Sig. (2-tailed) ,001 ,001 ,001 ,117 ,035

N 30 30 30 30 30 30
** ** **
X4 Pearson Correlation ,781 1,000 ,590 1 -,327 ,119

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,078 ,532

N 30 30 30 30 30 30
X5 Pearson Correlation -,304 -,327 -,292 -,327 1 -,031

Sig. (2-tailed) ,102 ,078 ,117 ,078 ,870

N 30 30 30 30 30 30
*
X6 Pearson Correlation ,291 ,119 ,386 ,119 -,031 1

Sig. (2-tailed) ,119 ,532 ,035 ,532 ,870

N 30 30 30 30 30 30
X7 Pearson Correlation ,000 ,022 ,192 ,022 ,333 ,023

70
Sig. (2-tailed) 1,000 ,907 ,310 ,907 ,072 ,902
N 30 30 30 30 30 30
X8 Pearson Correlation ,152 -,141 -,109 -,141 -,046 ,070

Sig. (2-tailed) ,424 ,458 ,565 ,458 ,809 ,713


N 30 30 30 30 30 30
* *
X9 Pearson Correlation -,418 -,218 -,217 -,218 ,457 -,100

Sig. (2-tailed) ,022 ,248 ,249 ,248 ,011 ,599


N 30 30 30 30 30 30
X10 Pearson Correlation ,000 ,105 ,339 ,105 -,091 ,213
Sig. (2-tailed) 1,000 ,579 ,067 ,579 ,633 ,258
N 30 30 30 30 30 30
** ** ** **
XTOTAL Pearson Correlation ,707 ,749 ,732 ,749 ,044 ,489**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,816 ,006


N 30 30 30 30 30 30
Correlations

71
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

72
g. Minat Petani
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 X6

X1 Pearson Correlation 1 ,370* ,449* -,193 ,180 ,157

Sig. (2-tailed) ,044 ,013 ,308 ,340 ,406

N 30 30 30 30 30 30
* ** *
X2 Pearson Correlation ,370 1 ,536 ,322 ,367 ,217

Sig. (2-tailed) ,044 ,002 ,083 ,046 ,250

N 30 30 30 30 30 30
* **
X3 Pearson Correlation ,449 ,536 1 -,029 ,226 -,031

Sig. (2-tailed) ,013 ,002 ,881 ,230 ,871

N 30 30 30 30 30 30
X4 Pearson Correlation -,193 ,322 -,029 1 ,226 ,154

Sig. (2-tailed) ,308 ,083 ,881 ,230 ,415

N 30 30 30 30 30 30
*
X5 Pearson Correlation ,180 ,367 ,226 ,226 1 ,439*

Sig. (2-tailed) ,340 ,046 ,230 ,230 ,015

N 30 30 30 30 30 30
X6 Pearson Correlation ,157 ,217 -,031 ,154 ,439* 1

Sig. (2-tailed) ,406 ,250 ,871 ,415 ,015

N 30 30 30 30 30 30
X7 Pearson Correlation ,036 ,269 ,133 ,133 ,284 ,075

Sig. (2-tailed) ,851 ,151 ,485 ,485 ,128 ,695


N 30 30 30 30 30 30
*
X8 Pearson Correlation -,152 ,051 ,000 ,406 ,214 ,029

Sig. (2-tailed) ,423 ,790 1,000 ,026 ,256 ,878


N 30 30 30 30 30 30
X9 Pearson Correlation ,076 ,010 -,117 -,039 -,021 -,189

Sig. (2-tailed) ,690 ,959 ,538 ,838 ,914 ,318


N 30 30 30 30 30 30
Correlations

73
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 X6

X10 Pearson Correlation -,157 ,073 ,093 ,216 ,049 -,265

Sig. (2-tailed) ,406 ,700 ,626 ,251 ,798 ,157


N 30 30 30 30 30 30
* ** ** ** **
XTOTAL Pearson Correlation ,391 ,738 ,522 ,484 ,685 ,370*

Sig. (2-tailed) ,033 ,000 ,003 ,007 ,000 ,044


N 30 30 30 30 30 30
Correlations

74
X7 X8 X9 X10 XTOTAL
**
X10 Pearson Correlation ,040 -,117 ,526 1 ,300
Sig. (2-tailed) ,833 ,538 ,003 ,107
N 30 30 30 30 30
**
XTOTAL Pearson Correlation ,509 ,348 ,132 ,300 1
Sig. (2-tailed) ,004 ,059 ,486 ,107
N 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 4 Uji Reliabilitas


a. Usia

75
Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Reliability Statistics
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Cronbach's Al-
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
pha N of Items
X1 11,70 6,010 ,695 ,655
,746 5
X3 12,23 5,495 ,557 ,683
X4 12,43 5,426 ,516 ,702
X8 13,33 6,851 ,263 ,784
X9 12,03 5,482 ,596 ,668

b. Pendidikan

Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's Al- Reliability Statistics
Scale Mean if Scale Variance Item-Total pha if Item Cronbach's Al-
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted pha N of Items
X1 17,20 14,303 ,251 ,697 ,695 7
X3 16,53 12,740 ,224 ,709
X4 17,37 14,102 ,199 ,702
X5 16,20 12,028 ,343 ,677
X6 14,53 11,913 ,470 ,647
X7 15,93 8,961 ,602 ,596
X8 16,23 8,323 ,769 ,527

c. Pengalaman Usaha Tani

Item-Total Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's Al- Scale Vari- Corrected Alpha if
Scale Mean if ance if Item Item-Total Item
pha N of Items Item Deleted Deleted Correlation Deleted
,695 7 X1 17,20 14,303 ,251 ,697
X3 16,53 12,740 ,224 ,709
X4 17,37 14,102 ,199 ,702
X5 16,20 12,028 ,343 ,677
X6 14,53 11,913 ,470 ,647
X7 15,93 8,961 ,602 ,596
X8 16,23 8,323 ,769 ,527

d. Pendapatan
Reliability Statistics

76
Item-Total Statistics
Scale Mean Cronbach's
Cronbach's Alpha N of Items
if Item Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
,657 7
Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted
X1 18,60 6,179 ,508 ,575
X2 19,07 6,616 ,573 ,571
X3 18,07 6,478 ,448 ,596
X4 18,37 7,413 ,182 ,677
X5 18,33 6,920 ,294 ,645
X6 18,30 7,045 ,317 ,636
X9 17,87 7,223 ,307 ,638

e. Ketersediaan Bahan Baku

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Alpha Reliability Statistics
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation if Item Deleted Cronbach's Al-
pha N of Items
X1 14,40 5,697 ,453 ,588
,656 6
X2 14,20 6,097 ,453 ,589
X3 15,17 5,799 ,546 ,553
X4 15,33 5,678 ,571 ,542
X5 15,20 7,131 ,239 ,660
X9 14,70 7,803 ,068 ,708

f. Kebijakan Pemerintah
Reliability Statistics
Cronbach's Al-
pha N of Items
,847 5

Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's Al-
Scale Mean if Scale Variance if Item-Total pha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
X1 11,63 6,171 ,791 ,776
X2 11,40 6,731 ,822 ,769
X3 11,50 7,983 ,671 ,817
X4 11,40 6,731 ,822 ,769
X6 11,80 9,200 ,250 ,911

77
Lampiran 5 Data Identitas Responden
No Nama Umur Jenis Pendidikan Luas Poktan Pendapatan Pengalaman
Kelasmin Lahan Usaha Tani
1 Jaulian Hutabarat 67 L SD 0.5 Inti Sari Desa 1900000 37
Sipakpahi Aek Lobu
2 Ernis Hutagalung 54 L SMA 1 Inti Sari Desa 3000000 24
Sipakpahi Aek Lobu
3 Alin Sardi Hutabarat 41 L SD 0.5 Inti Sari Desa 1900000 23
Sipakpahi Aek Lobu
4 Jannes Sibagariang 54 L SMA 1 Inti Sari Desa 2900000 26
Sipakpahi Aek Lobu
5 Alwar Muda Hutabarat 53 L SMP 1 Inti Sari Desa 2800000 24
Sipakpahi Aek Lobu
6 Es Julianto Hutabarat 43 L SMP 0.5 Inti Sari Desa 1800000 15
Sipakpahi Aek Lobu
7 Jerisman Hutabarat 67 L SD 0.5 Inti Sari Desa 2000000 39
Sipakpahi Aek Lobu
8 Lamset Hutabarat 50 L SD 1 Inti Sari Desa 3100000 27
Sipakpahi Aek Lobu
9 Mangamon Roha 47 L SD 1 Inti Sari Desa 3200000 27
Sianturi Sipakpahi Aek Lobu
10 Rianto Hutabarat 46 L SD 1 Inti Sari Desa 3000000 28
Sipakpahi Aek Lobu
11 Jento Hutabarat 64 L SMA 0.5 Inti Sari Desa 2000000 18
Sipakpahi Aek Lobu
12 Viktor Naingggolan 65 L Tidak 0.5 Inti Sari Desa 2400000 40
Sekolah Sipakpahi Aek Lobu
13 Lesmiana Simatupang 38 P SMP 0.5 Kompak Desa 2200000 38
Simarpinggan

79
14 Hanny Hutagalung 44 L SMP 0.5 Kompak Desa 2100000 17
Simarpinggan
15 Prisda Marbun 49 P SMA 0.5 Kompak Desa 2100000 22
Simarpinggan
16 Juslan Siahaan 57 L SMA 0.5 Kompak Desa 2200000 30
Simarpinggan
17 Anco Hutabarat 45 L SMA 1 Kompak Desa 3000000 21
Simarpinggan
18 Jainal Marbun 52 L SMA 0.5 Kompak Desa 2100000 23
Simarpinggan
19 Romelli Hutabarat 54 L SD 1 Kompak Desa 3000000 32
Simarpinggan
20 Joiriwan Sianturi 38 L SMA 1 Kompak Desa 3000000 14
Simarpinggan
21 Alamsar Tarihoran 50 L SD 1 Kompak Desa 3000000 32
Simarpinggan
22 Martua Hutagalung 43 L SMP 1 Kompak Desa 3000000 21
Simarpinggan
23 Salomo Situmeang 61 L SMA 0.5 Kompak Desa 2100000 37
Simarpinggan
24 Makmur Simatupang 49 L SMP 1 Kompak Desa 3000000 12
Simarpinggan
25 Sunawar Situmerang 48 L SMA 1 Cinta Kasih Desa 3000000 22
Pargaringan
26 Edison Hutauruk 46 L SMA 1 Cinta Kasih Desa 3200000 22
Pargaringan
27 Hotmian Manalu 46 L SD 1 Cinta Kasih Desa 3000000 22
Pargaringan
28 Ruslen Mulatua 42 L SD 1 Cinta Kasih Desa 3400000 23
Simatupang Pargaringan

80
29 Jakoan Situmeang 54 L SD 0.5 Cinta Kasih Desa 2900000 23
Pargaringan
30 Susto Situmeang 43 L SD 1 Cinta Kasih Desa 3000000 25
Pargaringan
31 Janres Silitonga 40 L SD 1 Cinta Kasih Desa 3400000 26
Pargaringan
32 Donal Siahaan 40 L SMA 1 Cinta Kasih Desa 3000000 21
Pargaringan
33 Emri Lumbansaor 37 L SD 1 Cinta Kasih Desa 3200000 10
Manalu Pargaringan
34 Mangantar Situmeang 48 L SD 0.5 Cinta Kasih Desa 2900000 15
Pargaringan
35 Hormat Manalu 46 L SD 0.5 Cinta Kasih Desa 2800000 23
Pargaringan
36 Asbin Manalu 66 L SD 0.5 Cinta Kasih Desa 2800000 42
Pargaringan
37 Sinton Sitompul 65 L SD 0.5 Tani Jaya Desa 2100000 32
Hudopa Nauli
38 Hasko Aritonang 64 L SD 0.5 Tani Jaya Desa 2000000 30
Hudopa Nauli
39 Hiras Sihombing 75 L SD 0.5 Tani Jaya Desa 2400000 42
Hudopa Nauli
40 Junti Alahi Hutagalung 43 L SD 0.5 Tani Jaya Desa 2100000 23
Hudopa Nauli
41 Marudur Pasaribu 62 L SD 1 Tani Jaya Desa 3000000 37
Hudopa Nauli
42 Marton Pasaribu 45 L SMP 0.5 Tani Jaya Desa 2300000 21
Hudopa Nauli
43 Kristina Dongoran 65 P SD 0.5 Tani Jaya Desa 2000000 33
Hudopa Nauli

81
44 Togiana Situmeang 39 P SD 1 Tani Jaya Desa 3100000 15
Hudopa Nauli
45 Robinson Hutauruk 47 L SMA 1 Tani Jaya Desa 3000000 21
Hudopa Nauli
46 Elhot Hutabarat 37 L SMA 1 Tani Jaya Desa 3200000 19
Hudopa Nauli
47 Pridol Hutabarat 62 L SD 0.5 Tani Jaya Desa 2300000 37
Hudopa Nauli
48 Riko Aritonang 64 L SD 0.5 Tani Jaya Desa 2000000 39
Hudopa Nauli
49 Asiroha Hutabarat 42 L SD 1 Tani Jaya Desa 3300000 20
Hudopa Nauli
50 Hotlan Pasaribu 56 L SMA 0.5 Tani Jaya Desa 2400000 22
Hudopa Nauli
51 Panahatan Hutabarat 44 L SMA 1 Tani Jaya Desa 3000000 22
Hudopa Nauli
52 Benny Aritonang 48 L SD 1 Tani Jaya Desa 3100000 18
Hudopa Nauli
53 Jainal Manalu 42 L SMA 0.5 Tani Jaya Desa 2900000 11
Hudopa Nauli
54 Sahat Hutabarat 46 L SMP 1 Tani Jaya Desa 3300000 16
Hudopa Nauli
55 Mularia Hutauruk 55 P SD 0.5 KWT Serasi Desa 2100000 20
Pargaringan
56 Tiosmin Sipahutar 61 P SMP 0.5 KWT Serasi Desa 2200000 20
Pargaringan
57 Serme Situmeang 69 P SMP 0.5 KWT Serasi Desa 2100000 35
Pargaringan
58 Risma Manalu 53 P SMA 0.5 KWT Serasi Desa 2100000 24
Pargaringan

82
59 Ratna Agustina 32 P SD 1 KWT Serasi Desa 3000000 10
Hutauruk Pargaringan
60 Rosmina Situmeang 63 P SD 1 KWT Serasi Desa 3000000 40
Pargaringan
61 Asrida Situmeang 48 P SMP 1 KWT Serasi Desa 3000000 25
Pargaringan
62 Ida Mawarni 43 P SMP 1 KWT Serasi Desa 3000000 20
Situmeang Pargaringan
63 Romica Hutauruk 73 P SMP 0.5 KWT Serasi Desa 2200000 30
Pargaringan
64 Sarifa Hayani 37 P SMP 1 KWT Serasi Desa 3000000 10
Situmeang Pargaringan
65 Dewi Sipahutar 48 P SD 1 KWT Serasi Desa 3000000 30
Pargaringan
66 Dinawati Situmeang 35 P SD 1 KWT Serasi Desa 3000000 5
Pargaringan
67 Lenna Sipahutar 37 P SD 1 KWT Serasi Desa 3000000 10
Pargaringan
68 Nurhetdi Sipahutar 62 P SMP 0.5 KWT Serasi Desa 1900000 30
Pargaringan
69 Lastianna Situmeang 53 P SD 0.5 KWT Serasi Desa 2200000 30
Pargaringan
70 Mesriani Hutauruk 52 P SD 0.5 KWT Serasi Desa 2500000 30
Pargaringan
71 Bersialina Situmeang 72 P SD 0.5 KWT Serasi Desa 2400000 40
Pargaringan
72 Meski Sulastina 42 P SMP 1 KWT Serasi Desa 3200000 20
Pasaribu Pargaringan
73 Tiurlan Situmeang 64 P SD 0.5 KWT Serasi Desa 1800000 40
Pargaringan

83
74 Berlan Hutauruk 47 L SMA 1 KWT Serasi Desa 3100000 20
Pargaringan
75 Junita Tobing 55 P SMP 0.5 KWT Serasi Desa 1900000 30
Pargaringan
76 Kommanier Simamora 67 P SD 0.5 KWT Serasi Desa 1800000 50
Pargaringan
77 Rosni Sipahutar 47 P SMP 1 KWT Serasi Desa 3100000 27
Pargaringan
78 Roisiana Hutauruk 37 P S1 1 KWT Serasi Desa 3000000 37
Pargaringan
79 Nursiani Silitonga 67 P SD 0.5 KWT Serasi Desa 2800000 35
Pargaringan

Lampiran 6 Hasil Rekapitulasi Kuisioner


Usia Pendidikan Pengalaman Tani Pendapatan
u1 u3 u4 u8 u9 utot p1 p3 p4 p5 p6 p7 p8 ptot pt1 pt3 pt4 pt5 pt6 pt7 pt8 pt pd1 pd2 pd3 pd4 pd5 pd6 pd9 pdto
tot
4 2 4 1 4 15 2 2 1 4 4 2 2 17 4 2 4 2 4 4 2 22 2 2 2 4 3 3 4 20
4 4 2 1 4 15 2 3 2 4 4 4 4 23 4 2 3 3 4 3 2 21 4 3 4 2 3 3 5 24
4 2 4 2 4 16 1 2 1 4 4 2 2 16 4 4 2 3 4 4 4 25 4 3 4 2 4 4 4 25
4 4 2 1 4 15 2 1 2 2 4 4 4 19 4 4 3 3 4 3 4 25 2 3 2 2 3 4 4 20
4 4 4 2 4 18 2 2 2 4 4 4 2 20 4 4 4 3 4 4 4 27 4 3 4 4 4 4 4 27
4 2 2 1 2 11 1 3 1 2 4 4 2 17 2 3 2 2 3 3 2 17 2 2 2 2 2 3 3 16
4 2 4 2 3 15 2 3 3 4 4 2 2 20 4 2 3 3 4 2 3 21 2 3 4 4 2 4 3 22

84
4 3 4 2 4 17 2 2 2 4 4 2 2 18 4 2 4 3 4 3 2 22 3 3 4 4 2 4 3 23
4 4 4 2 4 18 1 1 2 4 4 2 2 16 4 4 4 3 4 2 2 23 3 2 4 4 2 2 4 21
4 3 4 2 4 17 2 1 3 3 4 2 2 17 4 4 4 3 4 3 2 24 2 2 4 2 4 2 2 18
4 4 4 3 4 19 2 2 2 4 4 4 4 22 2 4 4 2 4 3 2 21 3 3 4 4 4 4 3 25
4 3 3 2 3 15 2 4 3 3 2 2 2 18 4 2 4 3 3 2 3 21 2 2 3 2 2 2 2 15
4 3 5 2 2 16 2 2 1 4 4 2 2 17 2 4 4 3 3 2 2 20 3 3 4 3 4 4 4 25
4 4 3 2 4 17 2 2 1 3 4 4 16 2 4 4 3 3 2 2 20 3 3 3 3 4 3 3 22
4 4 3 2 4 17 2 2 1 3 4 4 4 20 4 2 4 3 3 2 2 20 3 3 4 3 3 4 3 23
4 3 3 2 4 16 2 2 2 4 4 4 4 22 4 2 4 3 3 2 2 20 3 3 4 3 4 4 4 25
4 3 3 2 4 16 2 2 2 3 4 4 4 21 4 4 4 3 4 3 3 25 3 3 4 3 3 4 4 24
4 3 3 2 4 16 2 2 2 4 4 4 4 22 4 4 4 3 3 2 2 22 3 3 3 3 4 3 4 23
4 4 4 2 4 18 1 3 1 2 4 2 2 15 4 2 4 2 4 2 4 22 4 2 4 2 4 2 3 21
4 4 4 3 4 19 2 3 2 3 4 4 4 22 2 2 2 4 4 2 4 20 4 2 4 4 2 3 4 23
4 4 4 2 4 18 2 2 2 5 4 2 2 19 4 4 4 2 4 2 4 24 4 2 2 4 4 2 3 21
4 4 2 3 3 16 2 2 1 1 4 4 2 16 4 4 4 4 3 4 4 27 2 1 4 4 2 3 4 20
4 4 2 3 3 16 2 4 1 3 3 3 2 18 4 2 2 2 3 2 2 17 2 1 2 2 2 3 3 15
4 4 4 2 4 18 1 1 1 4 4 4 2 17 2 4 4 4 4 4 4 26 4 2 4 4 4 2 4 24
3 3 2 2 3 13 1 2 2 2 4 4 4 19 5 2 3 3 3 3 2 21 2 2 3 3 3 3 4 20
4 4 2 2 3 15 2 2 2 3 4 4 4 21 4 4 3 3 3 2 2 21 2 2 3 3 3 3 3 19
3 3 2 2 3 13 2 2 2 3 4 2 2 17 2 4 4 3 3 3 2 21 2 2 3 3 3 3 4 20
4 4 2 2 3 15 2 2 2 2 4 2 2 16 5 4 3 3 3 2 2 22 2 2 3 3 3 3 4 20
4 3 3 2 4 16 2 3 2 3 4 2 2 18 4 4 4 4 4 3 3 26 3 2 3 3 3 3 4 21
4 3 3 2 4 16 2 3 2 3 4 2 2 18 4 2 4 4 3 3 3 23 3 2 3 3 3 3 4 21
4 3 3 4 3 17 2 3 2 3 4 2 2 18 4 4 4 4 4 3 3 26 3 2 3 3 3 3 4 21
4 3 3 4 3 17 2 2 2 3 4 4 4 21 4 4 4 4 3 3 3 25 3 2 3 3 3 3 4 21
4 3 3 2 4 16 2 3 2 3 4 2 2 18 2 4 4 4 3 3 3 23 3 2 3 3 3 3 4 21
4 3 3 2 4 16 2 2 2 3 4 2 2 17 2 4 2 3 3 3 2 19 3 2 3 3 4 4 4 23
4 3 3 2 4 16 2 2 2 3 4 2 2 17 4 2 4 3 3 3 2 21 3 2 3 3 4 4 4 23

85
4 3 3 2 4 16 2 2 2 3 4 2 2 17 4 4 4 3 3 3 2 23 3 2 3 3 4 4 4 23
4 3 3 3 3 16 1 2 2 2 4 2 2 15 4 4 3 2 2 3 4 22 3 2 2 2 3 4 3 19
4 4 4 3 4 19 2 2 2 2 4 2 2 16 4 4 2 3 3 2 2 20 2 3 3 3 2 3 4 20
4 4 3 3 4 18 2 3 2 3 4 2 2 18 4 2 3 2 3 2 4 20 3 3 2 3 4 3 2 20
4 4 3 2 3 16 2 3 2 3 4 2 2 18 4 2 4 3 2 4 3 22 3 2 3 2 3 2 2 17
4 4 3 2 4 17 2 2 1 2 4 2 2 15 4 2 3 2 2 2 4 19 2 2 2 2 2 4 4 18
4 3 2 3 3 15 3 2 2 3 4 4 2 20 4 4 2 3 3 3 2 21 3 3 3 3 3 4 3 22
4 4 4 2 4 18 2 3 2 2 4 2 2 17 4 2 3 3 4 3 2 21 2 4 3 2 3 4 4 22
4 4 3 2 4 17 2 3 2 2 4 2 2 17 2 4 3 3 2 4 2 20 3 4 3 4 3 4 4 25
4 4 4 2 4 18 2 2 2 2 4 4 4 20 4 4 3 4 2 4 2 23 4 3 3 4 2 3 4 23
4 4 3 2 4 17 2 2 4 2 4 4 4 22 2 2 3 4 2 4 2 19 4 4 4 3 3 4 3 25
4 4 4 2 4 18 2 2 2 2 4 2 2 16 4 2 4 3 4 4 2 23 2 4 4 4 2 3 4 23
4 4 3 2 4 17 2 2 1 2 4 2 2 15 4 2 4 3 2 3 2 20 3 3 3 3 3 4 3 22
4 4 2 2 3 15 2 3 2 2 4 2 2 17 2 4 3 3 2 4 2 20 3 2 3 3 4 4 4 23
4 4 2 2 4 16 2 3 2 2 4 4 4 21 4 2 3 3 2 4 2 20 3 2 3 3 4 4 4 23
4 4 2 2 4 16 2 2 1 2 4 4 4 19 4 4 4 3 2 3 2 22 3 2 2 4 4 3 4 22
4 4 2 2 4 16 2 2 1 2 4 2 2 15 2 2 4 3 2 4 2 19 2 2 3 3 3 4 4 21
4 4 3 2 4 17 2 2 1 2 4 4 4 19 2 4 4 3 2 4 2 21 3 2 3 3 4 4 4 23
4 4 2 2 4 16 1 1 2 2 4 4 2 16 2 4 4 3 2 3 2 20 2 2 3 2 3 3 3 18
3 3 2 2 3 13 2 2 2 3 4 2 2 17 4 4 2 3 3 3 2 21 2 2 3 3 3 3 3 19
4 5 3 1 2 15 2 2 3 4 4 4 2 21 4 4 4 3 2 3 1 21 2 2 3 2 3 4 3 19
4 5 4 2 3 18 2 2 2 2 4 4 2 18 4 2 4 3 4 3 2 22 2 2 2 3 2 3 4 18
4 3 3 3 4 17 2 4 2 3 4 4 4 23 4 4 5 3 4 3 2 25 2 2 3 2 3 3 3 18
4 3 2 2 3 14 1 2 3 4 4 2 2 18 2 3 2 3 3 4 1 18 2 2 2 3 3 4 4 20
4 3 2 2 1 12 2 1 1 3 4 2 2 15 4 4 3 2 3 3 4 23 1 1 1 3 3 3 3 15
4 3 3 3 4 17 2 2 2 3 4 4 2 19 4 4 4 3 2 1 3 21 1 2 1 2 3 1 3 13
5 5 3 3 5 21 3 5 2 2 4 4 2 22 2 4 5 3 4 3 2 23 3 2 2 3 2 3 4 19
4 3 3 3 3 16 1 2 1 3 4 4 2 17 4 4 3 3 3 2 1 20 1 2 3 3 2 3 3 17

86
3 4 3 2 4 16 2 2 2 4 4 4 2 20 2 4 2 2 2 2 2 16 3 2 2 3 3 3 3 19
4 3 3 2 3 15 1 2 1 3 4 2 2 15 4 2 3 3 2 3 2 19 2 2 2 3 3 4 4 20
4 4 3 3 3 17 2 2 2 3 4 2 2 17 2 2 2 2 3 2 2 15 3 2 2 3 3 3 3 19
4 3 2 2 3 14 1 2 2 4 4 2 2 17 2 4 2 3 2 3 2 18 3 2 2 3 2 3 3 18
4 3 2 3 3 15 2 2 3 4 4 4 2 21 4 2 4 3 3 3 2 21 2 2 1 2 3 2 2 14
4 4 4 1 4 17 2 2 2 2 3 2 2 15 4 4 2 4 2 2 2 20 3 2 2 3 3 3 4 20
4 4 2 2 4 16 2 4 2 2 4 2 2 18 4 4 4 4 4 4 4 28 4 2 4 4 4 2 4 24
4 3 3 3 4 17 1 2 2 2 4 2 2 15 4 2 4 4 2 3 1 20 4 2 2 3 3 4 4 22
4 3 3 2 3 15 2 2 2 4 4 4 2 20 4 4 4 2 3 2 2 21 4 2 2 3 3 4 3 21
4 3 3 2 4 16 2 3 2 2 4 2 2 17 4 2 2 3 3 3 2 19 3 2 3 3 2 3 4 20
4 5 3 4 2 18 2 2 3 4 4 4 4 23 2 4 4 3 4 4 3 24 3 1 3 3 3 4 4 21
4 3 3 2 4 16 2 3 2 2 2 4 2 17 4 2 4 4 3 3 2 22 3 2 3 3 2 3 4 20
4 4 4 4 3 19 2 4 4 4 2 2 2 20 5 5 5 5 5 5 5 35 5 4 4 5 4 4 3 29
4 3 3 2 4 16 2 3 2 2 4 4 2 19 4 4 4 3 3 3 3 24 3 2 3 3 2 3 4 20
4 3 3 2 4 16 2 3 2 3 4 2 2 18 4 4 4 3 3 3 4 25 4 2 3 3 2 3 4 21
4 3 3 2 4 16 2 3 2 3 4 2 2 18 4 4 4 3 3 3 4 25 3 2 3 3 2 3 4 20

87
Ketersediaan Bahan Baku Kebijakan Pemerintah Minat Petani
kb1 kb2 kb3 kb4 kb5 kb9 kbtot kp1 kp2 kp3 kp4 kp6 kptot m1 m2 m3 m4 m5 m6 m7 mtot
2 4 3 4 3 4 20 4 2 4 2 3 15 4 3 2 2 2 1 3 17
2 4 3 3 2 4 18 3 4 3 2 3 15 2 2 2 4 1 2 2 15
4 2 2 4 3 2 17 3 4 3 3 3 16 2 3 2 4 1 3 2 17
2 4 3 3 2 4 18 4 4 4 2 4 18 4 4 4 2 2 3 3 22
4 4 3 4 2 2 19 4 4 4 2 4 18 4 1 2 4 2 2 2 17
2 2 2 3 3 4 16 3 2 3 3 3 14 2 3 3 2 1 1 3 15
2 3 3 3 3 2 16 4 4 4 4 2 18 2 4 2 4 3 2 4 21
2 3 4 4 4 3 20 4 4 4 4 3 19 4 2 3 2 3 3 2 19
2 4 4 4 4 4 22 4 4 4 4 2 18 3 4 2 4 3 3 4 23
2 2 3 4 3 3 17 4 4 4 4 3 19 4 2 3 2 2 2 2 17
4 2 4 3 3 4 20 4 4 4 4 3 19 4 4 3 4 3 2 4 24
2 3 3 4 4 3 19 4 4 4 4 2 18 2 2 2 2 2 3 2 15
4 4 3 4 2 3 20 4 4 4 2 2 16 2 3 3 4 2 3 4 21
2 2 2 3 3 4 16 4 3 3 2 4 16 3 4 2 2 3 4 2 20
4 4 3 4 2 4 21 4 3 4 2 2 15 2 4 3 4 2 4 3 22
2 2 3 3 3 4 17 4 4 3 2 2 15 3 4 2 2 3 4 4 22
4 4 2 4 3 4 21 4 4 3 2 4 17 3 4 2 2 3 4 4 22
2 4 3 4 2 4 19 4 3 4 2 2 15 2 3 3 4 2 4 2 20
4 3 4 4 2 3 20 4 3 3 4 2 16 2 2 1 2 1 2 2 12
2 4 3 4 3 2 18 4 4 3 4 2 17 4 2 1 4 3 1 4 19

88
4 4 4 4 2 2 20 4 4 4 3 4 19 4 2 2 3 1 2 4 18
2 4 3 4 2 3 18 4 4 3 4 2 17 2 2 2 4 2 1 4 17
2 3 3 3 3 3 17 3 3 4 3 4 17 2 2 2 2 1 1 4 14
4 4 4 4 2 2 20 4 4 3 4 2 17 4 2 2 4 2 1 2 17
2 2 3 3 3 3 16 4 4 4 4 2 18 3 3 2 3 2 4 3 20
2 2 2 3 3 3 15 4 4 4 4 2 18 3 3 2 3 2 3 3 19
2 2 2 3 3 3 15 4 4 4 4 2 18 3 3 2 3 2 4 3 20
2 2 3 3 3 3 16 4 4 4 4 2 18 3 3 2 4 2 4 3 21
2 2 3 3 2 3 15 4 4 4 4 2 18 4 3 2 4 2 4 2 21
2 2 2 3 2 3 14 4 4 4 4 2 18 4 3 2 4 2 4 2 21
2 2 3 3 2 3 15 4 4 4 4 2 18 4 3 2 4 2 4 2 21
2 2 3 3 2 3 15 4 4 4 4 2 18 4 3 2 4 2 4 2 21
2 2 2 3 2 3 14 4 4 4 4 2 18 4 3 2 4 2 4 2 21
2 2 3 3 3 3 16 4 4 4 4 2 18 2 2 2 4 2 2 2 16
2 2 2 3 3 3 15 4 4 4 4 2 18 2 2 2 4 2 2 2 16
2 2 2 2 3 3 14 4 4 4 4 2 18 2 2 2 4 2 2 2 16
2 3 4 4 4 3 20 3 3 4 3 2 15 2 2 4 2 2 2 2 16
2 4 2 4 3 4 19 3 4 4 3 3 17 4 4 2 2 2 2 2 18
2 4 3 3 3 3 18 3 4 3 3 2 15 4 2 2 2 2 2 2 16
2 4 3 4 4 4 21 3 3 4 3 3 16 2 4 2 2 2 2 2 16
4 4 4 4 4 4 24 2 4 4 3 2 15 4 4 2 2 2 2 2 18
2 2 2 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15 2 2 2 2 2 2 2 14
2 2 3 3 4 4 18 2 3 2 3 2 12 2 2 2 3 2 2 2 15
4 2 3 3 3 3 18 3 2 3 2 2 12 2 2 2 2 2 2 2 14
2 2 3 4 3 4 18 3 2 2 3 2 12 2 2 2 3 2 2 2 15
2 2 4 4 4 3 19 2 4 4 2 4 16 2 2 2 2 2 2 2 14
4 2 3 3 4 4 20 2 2 2 4 4 14 2 2 2 2 2 2 2 14
2 2 3 3 3 3 16 3 3 4 3 2 15 2 2 2 3 2 2 2 15

89
2 2 3 4 2 2 15 4 3 4 2 2 15 4 2 2 2 2 2 2 16
2 2 3 4 2 4 17 4 3 4 2 2 15 2 3 4 2 2 3 4 20
2 4 4 3 2 4 19 4 3 4 2 4 17 4 3 2 2 2 3 2 18
2 2 4 4 2 3 17 4 3 4 2 4 17 2 4 4 4 2 3 4 23
2 2 3 4 2 4 17 4 4 4 3 4 19 2 4 4 4 2 3 4 23
2 4 3 4 2 3 18 4 3 3 2 2 14 2 3 2 2 2 2 2 15
2 2 3 3 3 3 16 4 4 4 4 1 17 3 3 2 4 2 4 3 21
4 2 3 4 3 3 19 4 3 2 2 1 12 3 1 1 3 1 2 1 12
4 3 2 3 4 3 19 3 4 3 3 3 16 4 2 2 2 3 2 2 17
4 4 3 3 2 4 20 4 4 3 3 2 16 1 2 2 3 2 2 1 13
2 2 3 3 3 2 15 3 4 4 3 1 15 1 2 2 2 1 3 2 13
4 1 2 4 2 3 16 4 3 3 3 1 14 1 2 2 2 1 2 2 12
2 2 3 4 2 3 16 4 3 4 3 1 15 2 2 2 2 1 3 2 14
4 4 4 3 3 3 21 3 4 4 3 4 18 3 1 2 2 3 2 2 15
4 2 3 4 2 2 17 4 4 3 4 2 17 4 2 2 2 1 2 2 15
2 2 2 3 2 3 14 4 3 3 4 1 15 3 2 2 2 2 2 2 15
1 3 3 4 3 2 16 3 4 3 2 1 13 2 2 2 1 2 3 1 13
2 2 3 3 2 3 15 3 3 3 4 3 16 3 2 2 2 2 2 1 14
2 2 3 4 2 2 15 4 3 4 3 2 16 2 2 2 2 1 3 2 14
2 3 2 4 3 2 16 3 4 4 3 1 15 2 2 2 2 1 3 2 14
2 3 2 3 2 3 15 4 4 3 3 1 15 3 2 2 2 2 1 2 14
4 4 4 4 3 4 23 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 2 4 4 27
2 3 2 3 2 3 15 4 3 3 4 3 17 3 2 2 1 2 2 2 14
2 2 2 3 2 3 14 4 3 3 4 1 15 2 2 2 2 2 1 2 13
2 2 3 3 2 3 15 3 4 4 4 1 16 2 2 2 3 2 2 2 15
5 3 3 3 2 3 19 4 4 3 4 1 16 2 2 2 2 2 2 2 14
2 2 3 3 2 3 15 3 4 4 4 1 16 2 2 2 4 2 2 2 16
2 2 3 2 2 3 14 4 3 4 4 4 19 2 3 3 4 2 2 2 18

90
2 2 3 3 2 3 15 3 4 4 4 2 17 2 2 1 4 2 2 2 15
2 2 3 2 2 3 14 4 4 4 4 1 17 2 2 2 3 2 2 2 15
2 2 3 3 2 3 15 4 4 4 4 1 17 2 2 2 3 2 2 2 15

91
Lampiran 7 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,704 ,495 ,453 2,47180
a. Predictors: (Constant), Kebijakan Pemerintah, Ketersediaan Bahan
Baku, Pendidikan, Pendapatan, Pengalaman Tani, Usia

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 431,614 6 71,936 11,774 ,000b
Residual 439,905 72 6,110
Total 871,519 78
a. Dependent Variable: Minat Petani
b. Predictors: (Constant), Kebijakan Pemerintah, Ketersediaan Bahan Baku, Pendidikan, Pendap-
atan, Pengalaman Tani, Usia

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -6,656 4,163 -1,599 ,114
Usia -,519 ,203 -,252 -2,562 ,012
Pendidikan ,034 ,129 ,023 ,267 ,790
Pengalaman Tani -,091 ,111 -,081 -,825 ,412
Pendapatan ,419 ,109 ,365 3,859 ,000
Ketersediaan Bahan Baku ,407 ,128 ,291 3,185 ,002
Kebijakan Pemerintah 1,093 ,171 ,590 6,381 ,000
a. Dependent Variable: Minat Petani

93
Lampiran 8 Dokumentasi

94

Anda mungkin juga menyukai