Anda di halaman 1dari 10

Pengantar

Pendidikan
Pancasila
Mata Kuliah Nama Dosen
Pancasila Dr. Arqom Kuswanjono
Mengapa Mata Kuliah Pancasila ?
1. Alasan yuridis Pasal 35 ayat (5) UU Nomor 12 Tahun 2012 : Kurikulum
Pendidikan Tinggi wajib memuat mata kuliah Agama, Pancasila,
Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia. Mata kuliah Pancasila adalah
mata kuliah wajib yang berdiri sendiri sehingga dapat lebih fokus dalam
membina pemahaman dan penghayatan mahasiswa mengenai ideologi
bangsa Indonesia
2. Perlunya pendidikan karakter yang berkesinambungan dari Paud, SD, SMP
dan SMA hingga perguruan tinggi supaya menghasilkan lulusan Perguruan
Tinggi yang unggul dan berkarakter baik.

Mata Kuliah Nama Dosen


Pancasila Dr. Arqom Kuswanjono
Mengapa Mata Kuliah Pancasila ?
Apa yang membedakan Mata Kuliah Pancasila di Perguruan Tinggi
dengan jenjang pendidikan dibawahnya?
Di tingkat Perguruan Tinggi, Pancasila tidak hanya sebagai objek
yang dikaji (genetivus objektivus) namun Pancasila juga sebagai
batu uji atau perspektif untuk mengenalisis dan memberikan solusi
terhadap persoalan kehidupan sehari-hari (genetivus subjektivus).

Mata Kuliah Nama Dosen


Pancasila Dr. Arqom Kuswanjono
Mengapa Mata Kuliah Pancasila ?
Sebagai ideologi Pancasila berhadapan dengan ideologi-ideologi
lain. Oleh karena itu, penguatan pemahaman ideologi Pancasila
sangat diperlukan dalam menghadapi ideologi-ideologi tersebut.
Selain itu juga banyak persoalan bangsa yang hingga kini belum
terselesaikan bahkan mengalami peningkatan, seperti kerusakan
lingkungan, disintegrasi bangsa, dekadensi moral, narkoba, korupsi,
radikalisme-terorisme dan lain-lain.

Mata Kuliah Nama Dosen


Pancasila Dr. Arqom Kuswanjono
Pentingnya Mata Kuliah Pancasila
Agar mahasiswa tidak tercabut dari akar budayanya sendiri dan memiliki
pedoman/ kaidah penuntun dalam kehidupan sehari-hari dengan
berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
Memperkokoh jiwa kebangsaan sehingga menjadi dorongan pokok
(leitmotive) dan bintang penunjuk jalan (leitstar) leitstarbagi mahasiswa
sebagai calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa dalam
berbagai bidang dan tingkatan agar tidak terpengaruh oleh paham-paham
asing yang dapat mendorong mahasiswa untuk tidak menjalankan bahkan
menolak nilai-nilai Pancasila

Mata Kuliah Nama Dosen


Pancasila Dr. Arqom Kuswanjono
Pentingnya Mata Kuliah Pancasila
Urgensi Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi
dengan meminjam istilah Branson adalah sebagai
pembentuk civic dispotition menjadi landasan untuk
pengembangan civic knowledge dan civic skills

Mata Kuliah Nama Dosen


Pancasila Dr. Arqom Kuswanjono
Pentingnya Mata Kuliah Pancasila
Penanaman dan penguatan kesadaran nasional tentang hal-
hal tersebut di atas amat penting, sebab apabila kesadaran
tersebut tidak segera kembali disosialisasikan,
diinternalisasikan, dan diperkuat implementasinya, maka
masalah yang lebih besar akan segera melanda bangsa ini
yaitu musnahnya suatu bangsa.

Mata Kuliah Nama Dosen


Pancasila Dr. Arqom Kuswanjono
Pentingnya Mata Kuliah Pancasila
Ohmae mengatakan bahwa musnahnya suatu negara dapat terjadi karena

empat “I” yaitu industri, investasi, individu dan informasi. Kemusnahan suatu

bangsa tidak hanya ditimbulkan oleh faktor eksternal, tetapi juga karena

faktor internal yang ada dalam diri bangsa itu sendiri. Salah satu contoh

terkenal dalam sejarah ialah musnahnya bangsa Aztec di Meksiko yang

sebelumnya dikenal sebagai bangsa yang memiliki peradaban yang maju.

Mata Kuliah Nama Dosen


Pancasila Dr. Arqom Kuswanjono
Pokok Bahasan
1. Sejarah Pemikiran Pancasila : Masa Lalu, Masa Kini dan Masa Depan
2. Pancasila dan Kearifan Lokal Bangsa
3. Pancasila sebagai Dasar Negara
4. Pancasila dan keragaman agama di Indonesia
5. Pancasila sebagai Ideologi dan Pandangan Hidup
6. Nilai-nilai kemanusian Pancasila
7. Pancasila sebagai Sistem Filsafat
8. Pancasila dan integrasi bangsa
9. Pancasila sebagai Sistem Etika
10. Pancasila dan demokrasi
11. Pancasila sebagai Dasar dan Orientasi Pengembangan Ilmu
12. Pancasila dan keadilan
13. Pancasila dan pencegahan korupsi

Mata Kuliah Nama Dosen


Pancasila Dr. Arqom Kuswanjono
Terima Kasih
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Anda mungkin juga menyukai