Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS STRUKTUR ATAS JEMBATAN PALPITU PADA RUAS

JALAN DONOREJO - JOKETRO MENGGUNAKAN SOFTWARE


MIDAS CIVIL 2019

NASKAH SEMINAR TUGAS AKHIR

AGUNG BAYU RAHARJO


5180811283

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA
2023
ANALISIS STRUKTUR ATAS JEMBATAN PALPITU PADA RUAS
JALAN DONOREJO - JOKETRO MENGGUNAKAN SOFTWARE
MIDAS CIVIL 2019
5180811138
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia

Article Info
Abstract
Article history:
The bridge, situated on the section of Joketro - Donorejo Road in Kaligesing
Received:
Revised: District, Purworejo Regency, serves as a vital river-crossing link that enables
Accepted: the local community to access the road. In 2021, the bridge incurred damages
Available online: due to its aging infrastructure. In order to ensure the convenience of its users,
the Palpitu Bridge replacement project was initiated by the Public Works and
Keywords: Spatial Planning Agency of Purworejo Regency, employing a composite steel
Bridge, Midas Civil 2019, structure. This project was successfully completed in December 2021. The
Composite Steel.
current bridge structure is now comprised of a composite steel design.
Corresponding Author: In this research, an analysis was conducted using the IWF steel profile that
Agung Bayu Raharjo matches the field installation, aided by Midas Civil 2019 software for structural
Program Studi Teknik Sipil assessment. The objective of this study was to evaluate the structural analysis
Universitas Teknologi results of the composite steel bridge using the aforementioned software.
Yogyakarta. The analysis revealed the following structural parameters for the composite
Email: steel bridge: the maximum moment was measured at 8302.4 kN.m, the largest
agungbayuraharj@gmail.co
shear force was 1914.8 kN, and the greatest deflection recorded was 90.851
m
mm
.
1. PENDAHULUAN Secara garis besar, jembatan terdiri dari
Jembatan sendiri merupakan suatu 3 (tiga) bagian, yaitu:
struktur bangunan yang berfungsi untuk 1. Struktur atas, yaitu struktur
menghubungkan dua bagian jalan yang jembatan bagian atas yang berfungsi
terputus oleh adanya rintangan-rintangan memikul beban lalu lintas dan
seperti lembah yang dalam, alur sungai, menyalurkannya ke struktur bawah,
saluran irigasi dan pembuangan, jalan 2. Struktur bawah, yaitu struktur
kereta api, waduk. Pembangun jembatan ini jembatan bagian bawah yang berfungsi
sendiri butuh perencanaan bidang menerima beban dari struktur atas dan
konstruksi. Desain dari jembatan bervariasi menyalurkannya ke tanah dasar, serta
tergantung pada fungsi dari jembatan atau 3. Bangunan pelengkap, yaitu
kondisi bentuk permukaan bumi dimana bangunan yang merupakan pelengkap dari
jembatan tersebut dibangun. Konstruksi konstruksi jembatan yang berfungsi untuk
jembatan adalah suatu konstruksi pengamanan terhadap struktur jembatan
bangunan pelengkap sarana trasportasi secara keseluruhan dan keamanan terhadap
jalan yang menghubungkan suatu tempat ke pemakai jalan.
tempat yang lainnya, yang dapat dilintasi Hidayat (2021) aksi komposit disebut
oleh sesuatu benda bergerak misalnya suatu sebagai Aksi dalam struktur sebagai
lintas yang terputus akibatsuaturintangan interaksi dari elemen-elemen struktur yang
atau sebab lainnya, dengan cara berbeda, yang tersusun oleh material
melompati rintangan tersebut tanpa struktur yang sama maupun berbeda. Dua
menimbun/menutup rintangan itu dan material tersebut dihubungkan
apabila jembatan terputus maka lalu lintas menggunakan penghubung geser (shear
akan terhenti. connector). Hidayat (2021) shear connector
Jembatan Palpitu terletak pada ruas akan bekerja meneruskan gaya geser dari
Jalan Joketro – Donorejo Kecamatan pelat beton ke struktur di bawahnya dan
Kaligesing, Kabupaten Purworejo. menahan pelat agar tidak terlalu besar
Jembatan ini merupakan akses utama desa lendutannya. Maka dapat disimpukan peran
dalam melakukan aktivitas baik itu dari shear connector, yaitu menahan beban
kendaraan ataupun pejalan kaki untuk dan mendistribusikannya ke balok atau
keluar masuk desa. Pada tahun 2021, gelagar beton. Penggunaan struktur
jembatan tersebut mengalami kerusakan. komposit untuk saat ini digunakan di dalam
Kerusakan jembatan tersebut struktur bangunan gedung bertingkat dan
mengakibatkan akses warga terganggu, jembatan. Elemen material yang berbeda
warga harus memutar jalan sehingga yang bekerja bersama memberikan aksi dan
membutuhkan waktu yang cukup lama. reaksi dalam suatu struktur. Sebagai contoh
Dinas PUPR Kabupaten Purworejo telah material komposit, yaitu baja. Penggunaan
melakukan rekonstruksi proyek struktur komposit dapat mengurangi
penggantian Jembatan Hargorojo dimensi profil baja sehingga berat struktur
menggunakan struktur baja komposit yang menjadi lebih ringan dan saat pembuatan
telah diselesaikan pada tahun 2021. pun menjadi lebih mudah dengan lahan
Pada penelitian ini dilakukan analisis yang terbatas di pabrik. Selain itu mobilitas
menggunakan Software Midas Civil 2019, pengangkutan menjadi lebih mudah dengan
hal ini dikarenakan software tersebut dimensi yang lebih kecil. Hidayat (2016).
mempunyai fitur - fitur yang memadai
terutama terkait untuk menganalisis 3. METODE PENELITIAN
struktur jembatan 3.1. Diagram Bagan Alir
Bagan alir penelitian dapat dilhat pada
2. TINJAUAN PUSTAKA gambar di bawah :
Jembatan adalah bangunan pelengkap
jalan yang berfungsi sebagai penghubung
dua ujung jalan yang terputus oleh sungai,
saluran, lembah, selat atau laut, jalan raya
dan rel kereta api.
Struktur | | Analisis Struktur Atas Jembatan Palpitu Pada Ruas Jalan Donorejo - Jokerto Menggunakan
Software Midas Civil 2019
1. Momen terbesar didapatkan
sebesar 2085,3 kN.m
2. Gaya geser terbesar didapatkan
sebesar 562,1 kN
3. Lendutan terbesar didapatkan
sebesar 76 mm

4.2 Analisis Sambungan Gelagar


Utama
Luas badan profil
Aweb = (ℎ − (𝑡𝑓𝑎𝑡𝑎𝑠 + 𝑡𝑓𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ )) × 𝑡𝑤
= (1200 mm-(18+25 mm)×14 mm
= 16198 mm2
Gaya tarik total pada profil gelagar utama
ftotal = As × fy
= 29448 mm2 × 325 N/mm2
= 9570600 N
Gaya tarik pada profil badan
ftw = Aweb × 𝑓𝑦
= 16198 mm2 × 325 N/mm2
= 5264350 N
ftw = 5264,350 kN
Gaya tarik dan gaya geser pada profil badan
Vu totalweb = √Vumidas civil 2 +ftw 2
=
Gambar . Bagan alir penelitian
√1914800 2 N + 52643502 N
= 5601771,145 N
3.2 Pengumpulan Data
= 5601,771145 kN
Data yang diperlukan dalam
penyusunan tugas akhir diperoleh dari : Gaya tarik pada profil sayap
ftf = ftotal − ftw
a. Data Primer
= 6930000 N − 2367360 N
Data primer didapat dengan
melakukan pengamatan langsung ke = 4562640 N
lokasi. = 4562,6 kN
1. Peta situasi Ketahanan satu buah baut
2. Lebar sungai : ± 25 m
b. Data sekunder
Data sekunder didapat dari konsultan
pengawas proyek jembatan pada ruas
jalan Bagelen-Hargorojo.
1. Panjang jembatan rencana: 25,8 m
2. Lebar jalan :6m
3. Lebar trotoar rencana : 0,5 m
4. Kelas jalan : Kelas B
5. Data spesifikasi jembatan
eksisting. Gambar Gaya tarik dan geser baut
sambungan gelagar
4 HASIL DAN PEMBAHASAN Menggunakan mutu baut A325 sesuai
4.1 Data Hasil Pemodelan SNI 1729:2020 tabel J.3.2 halaman 127.
Hasil analisa struktur jembatan fnt = 620 MPa
komposit yang didapatkan dari software fnv = 469 MPa
tersebut adalah sebagai berikut, Diameter baut = 25,4 mm
Struktur | | Analisis Struktur Atas Jembatan Palpitu Pada Ruas Jalan Donorejo - Jokerto Menggunakan
Software Midas Civil 2019
Kekuatan tarik dan geser baut maka digunakan 32 baut, atau 16 buah
Menggunakan acuan pada SNI pada profil sayap flange atas (𝑛𝑠𝑓1 ) dan 16
1729:2020 tentang sambungan pada pasal buah pada profil sayap (flange) bawah
J3-4 halaman 132. (𝑛𝑠𝑓2 ).
Rn = Fnv × Ab nsf1 = 16 buah
4
Rn = 469 × × 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑏𝑎𝑢𝑡 2 nsf2 = 16 buah
𝜋
Rn = 469 × 506,707 Jarak spasi antar baut minimum (𝑠)
Rn = 237645,8 N s = 3 × Dbaut
Rn = 237,645 kN = 3 × 25,4
ΦR n = 0,75 × Rn = 76,2 mm
ΦR n = 0,75 × 237,645 kN s = 80 mm
ΦR n = 178,23 kN Maka digunakan jarak spasi antar baut 𝑠
Jadi kuat tarik dan geser setiap baut pakai adalah 80 mm. Jarak Baut ke tepi pelat
adalah 178,23 kN. sambung (𝑠𝑡 ) minimum 40 mm sesuai pada
Ketahanan 1 baut terhadap kondisi slip tabel j3.4m halaman 128. Jadi jarak baut ke
krisis tepi pelat sambung (𝑠𝑡 ) yang digunakan
Menggunakan acuan pada SNI adalah 40 mm.
1729:2020 tentang sambungan pada pasal Gaya tarik pada badan
J3-4 halaman 132. Untuk leleh tarik dari elemen yang
Rnsl = μ × Du × hf × Tb × nsl disambung (SNI 1729:2020 pasal J4-1
= 0,3 × 1,13 × 1 × 226,86 × 2 halaman 135).
= 154 kN ΦRn = φ × fy × Ag
Φ =1 ΦRn = 0,9 × 360 × 17280
ΦRnsl = 1 × Rn ΦRn =5676480 N
= 154 kN ΦRn =5676,480 kN
Jumlah baut yang dibutuhkan di badan ΦRn > ftw
Vu totalweb 5676,480 kN > 5264,350kN (Aman)
nsw = ΦRnbaut Jadi karena ΦRn > ftw tarik leleh
5601771,145
= 𝜋 elemen yang disambung pada web aman
0,75 ×469× ×25,4 2
4 terhadap gaya tarik.
= 31,417 buah Untuk keruntuhan tarik dari elemen
nsw = 36 buah baut yang terpasang di yang disambung (SNI 1729:2020 pasal J4-1
badan hal 135).
Jarak spasi antar baut minimum, ΦRn = φ × fu × Ae
s = 3 × Dbaut ΦRn = 0,75 × 610 × (17280 − 127)
= 3 × 25,4 ΦRn = 7789395 N
= 76,2 mm = 80 mm ΦRn = 7789,395 kN
Maka digunakan jarak spasi antar ΦRn > ftw
baut, s pakai adalah 80 mm. Jarak Baut ke 7789,395 kN > 5264,350kN (Aman)
tepi pelat sambung (𝑠𝑡 ) minimum 40 mm Jadi karena ΦRn > ftw keruntuhan tarik
sesuai pada SNI 1729:2020 tabel j3.4m elemen yang disambung pada web aman
halaman 128. Jadi jarak baut ke tepi pelat terhadap gaya tarik.
sambung (𝑠𝑡 ) yang digunakan adalah 40 Gaya tarik pada sayap
mm. Untuk leleh tarik dari elemen yang
Jumlah baut di Sayap disambung (SNI 1729:2020 pasal J4-1 hal
f
nsf = ΦRntf 135).
baut
4306250 ΦRn = φ × fy × Ag
= 𝜋
ΦRn = 0,9 × 360 × 10080
0,75×469× ×25,4 2
4
= 24,173 baut ΦRn =3311280 N
nsf = 32 baut yang terpasang pada ΦRn =3311,280 kN
sayap atas dan sayap bawah ΦRn > ftf
3311,280 kN < 4306,25 kN (Tidak aman)

Struktur | | Analisis Struktur Atas Jembatan Palpitu Pada Ruas Jalan Donorejo - Jokerto Menggunakan
Software Midas Civil 2019
Jadi karena ΦRn < ftw leleh tarik Slip kritis pada sayap
elemen yang disambung pada web aman ΦRnsl flange = ΦRn×nsf
terhadap gaya tarik. = 154×32
Untuk keruntuhan tarik dari elemen = 5792,32 kN
yang disambung (SNI 1729:2020 pasal J4- Ru = ftf = 4306,25 kN
1 hal 135). ΦRnsl flange > Ru
ΦRn = φ × fu × Ae 5792,32 kN > 4306,25 kN
ΦRn = 0,75 × 610 × (10080 − 232) (Aman),
ΦRn = 4399320 N Jadi kapasitas tahanan baut mampu
ΦRn = 4399,320 kN menahan pada kondisi slip kritis.
ΦRn > ftw
4399,320 kN > 4306,25 kN (Aman) 4.3 Analisis Sambungan Diafragma
Jadi karena ΦRn > ftw keruntuhan Perencanaan sambungan pada
tarik elemen yang disambung pada web diafragma direncanakan menggunakan
aman terhadap gaya tarik. sambungan baut pada profil badan (web)
Gaya geser pada pelat sambung untuk memikul gaya geser dan aksial, dan
Material pelat sambung yang juga sambungan las berupa las sudut pada
digunakan BJ52 yang memiliki nilai Fy profil sayap (flange) untuk menahan gaya
sebesar 360 Mpa dan Fu sebesar 520 Mpa. tarik akibat kopel momen yang terjadi.
Untuk leleh geser dari elemen yang Diafragma pada jembatan Palpitu
disambung (SNI 1729:2020 pasal J4-1 hal menggunakan baja profil siku (L) 100 ×
135). 100 × 8 JIS SS400 atau setara dengan
Rn = 0,6 × fy × Ag ketebalan pelat 8 mm, Fy sebesar 250 MPa
Rn = 0,6 × 360 × 13440 dan Fy sebesar 450 MPa.
Rn = 3096576 N Tinjauan kuat tumpu pelat diafragma
Rn = 3096,576 kN Baut yang digunakan A325 25,4 mm
φRn = 1 × 3096,576 memiliki diameter lubang baut sebesar
φRn = 3096,576 28,575 mm.
φRn > Vu midas
3096,576 kN > 1914,8 kN (Aman)
Jadi karena φRn > Vu midas maka
nilai leleh geser dari elemen yang
disambung aman terhadap gaya geser.
Untuk keruntuhan geser dari elemen
yang disambung (SNI 1729:2020 pasal J4-
1 hal 135).
Rn = 0,6 × fy × Ag
Rn = 0,6 × 520 × (13440 − 127) Gambar sambungan diafragma
Rn = 4114032 N Dari gambar diatas diketahui Ie1 sebesar
Rn = 4114,032 kN 24,8 mm dan Ie2 sebesar 49,6 mm. Kuat
φRn = 0,75 × 4114,032 tumpu didasarkan pada kondisi deformasi
φRn = 3085,524 kN yang kecil maka,
φRn > Vu midas R n = 1,2 × le × t × fu
3085,524 kN > 1914,8 kN (Aman) Pada baut a R na = 1,2 × 24,8 × 8 × 450/
Jadi karena φRn > Vu midas maka 1000
nilai keruntuhan geser dari elemen yang R na = 107,136 kN
disambung aman terhadap gaya geser. Pada baut b R nb = 1,2 × 49,6 × 8 × 450/
Slip kritis pada badan 1000
ΦRnsl web = ΦRnsl × nsw R nb = 214,272 kN
= 154 kN × 36 R n = R na + R nb = 107,136 kN +
= 5537,1818 kN 214,272 kN
Ru = Vu totalweb = 5264,35 kN Maka nilai R n = 321,408 kN
ΦRnsl web > Ru
5537,18 kN > 5264,35 kN (Aman)
Struktur | | Analisis Struktur Atas Jembatan Palpitu Pada Ruas Jalan Donorejo - Jokerto Menggunakan
Software Midas Civil 2019
Tinjauan kuat geser baut 2. Kondisi leleh
Ada dua baut (baut a dan baut b) R n = 0,6Fy × Agv + Ubs × Fu × Ant
masing masing baut memikul gaya yang R n = 0,6 × 250 × 900 + Ubs × 450 ×
sama, mutu baut A325 diameter 1 inci 282,4
perhitungan menggunakan mutu baut A325 R n = 262,08 kN
sesuai SNI 1729:2020 tabel J.3.2 halaman Kemudian dari kedua perhitungan
127. Baut memiliki spesifikasi fnt sebesar diatas diambil nilai R n sebesar 262,08 kN.
620 MPa dan fnv sebesar 372 MPa dengan Ada tiga kondisi batas untuk
diameter baut 25,4 mm. menghitung kuat sambung yaitu:
R n = fnv × Ab 1. Kuat tumpu profil 321,41 kN
R n = 372 × 𝜋 × 𝑟 2 2. Kuat geser baut 377,14 kN
25,4 2 3. Kuat geser blok 262,08 kN
R n = 372 × 𝜋 × ( )
2
Dari tiga mekanisme keruntuhan
R n = 188,57 kN
tersebut maka, kuat geser blok memberikan
Total R n = 2 × 188,57 = 377,142 kN
nilai terkecil sehingga untuk menentukan
Tinjauan kuat geser blok
kekuatan sambungan ditentukan dari bagian
Meskipun jumlah baut hanya dua
yang terlemah.
yang relatif sedikit, tetapi karena yang
Jadi Pu = 0,75 × R n
disambung adalah profil siku pada satu sisi
= 0,75 × 262,08
saja maka distribusi gaya menjadi tidak
= 196,56 kN
merata. Ada bagian yang memikul beban
berlebih yang menyebabkan terjadinya Batang tarik
keruntuhan blok. Konfigurasi blok yang Diafragma menggunakan baja profil L
dianggap kritis adalah sebagai berikut: 100.100.8 JIS SS400 atau setara memiliki
nilai fy sebesar 250 MPa dan fu sebesar 450
MPa dengan titik berat 28,2 mm. Untuk
diameter baut sebesar 25,4 mm dan diameter
lubang baut sebesar 28,575 mm.
Kapasitas tarik dari kriteria leleh (yield)
penampang utuh sebagai berikut,
øPn = 0,9 × Fy × Ag
øPn = 0,9 × 250 × 900
øPn = 202,5 kN
Karena dianggap terjadi pelemahan pada
Gambar konfigurasi blok yang dianggap waktu pembuatan lubang baut segaris
mengalami kritis. sehingga potongan krisis ditempati satu
Dari konfigurasi blok yang dianggap lubang maka,
mengalami kritis didapatkan nilai sebagai An = Ag − (dbaut × t)
berikut, An = 900 − (25,4 × 8)
Anv = [(37,5 + 75) − (28,575 × 1,5) × An = 696,8 mm2
8] 1 − dlubang baut
Anv = 557,1 mm2 U= ⁄
75
Ant = 35,3 × 8 U = 1 − 28,575⁄75
Ant = 282,4 mm2 U = 0,619
Agv = (37,5 + 75) × 8 Ae = An × U
Agv = 900 mm2 Ae = 696,8 × 0,619
Kuat nominal sambungan terhadap Ae = 431,3192 mm2
keruntuhan geser blok sebagai berikut: øPn = 0,75 × fu × Ae
1. Kondisi fraktur øPn = 0,75 × 450 × 431,3192
R n = 0,6Fu × Anv + Ubs × Fu × Ant øPn = 145,57 kN
R n = 0,6 × 450 × 557,1 + 1 × 450 ×
282,4
R n = 277,497 kN
Struktur | | Analisis Struktur Atas Jembatan Palpitu Pada Ruas Jalan Donorejo - Jokerto Menggunakan
Software Midas Civil 2019
Perbandingan batang tarik dan sambungan φRn = 1 × 154
tumpu φRn = 154,81 kN
Kuat batang tarik dibandingkan Untuk nilai slip kritis pada badan maupun
sambungan tumpu harus lebih kecil untuk sayap adalah sebagai berikut,
itu, øPn < øR n φRnweb = φRn × nsw
145,57 kN < 196,56 kN φRnweb = 154,81 × 2
Jadi detail sambungan mencukupi untuk φRnweb = 307,62 kN
mendukung kinerja batang tarik. φRnweb > ftw
Kekuatan taarik dan geser baut 307,62 kN > 184 kN (Aman)
Dalam menghitung kuat tarik dan
geser baut menggunakan SNI 1729:2020 5 KESIMPULAN DAN SARAN
untuk desain sambungan halaman 131. 5.1 Kesimpulan
Rn=f_nv×A_b Hasil analisis jembatan berupa lendutan
Rn=372×506,7075 ijin, analisis sambungan gelagar utama dan
Rn=188495,2 N diafragma sebagai berikut,
Rn=188,495 N 1. Lendutan akibat berat sendiri struktur
Φ Rn=0,75×Rn berdasarkan analisa software midas civil
Φ Rn=0,75×188,495 N 2019 yang didapatkan adalah sebesar 90,581
Φ Rn=141,37 N mm, nilai ini lebih besar dari batas lendutan
Jadi kekuatan tarik dan geser setiap maksimum untuk kondisi daya layan sebesar
baut adalah 141,37 N. 32,25 mm, sehingga untuk kontrol
Jumlah baut yang dibutuhkan lendutannya pada struktur jembatan ini
dinilai tidak aman.
Vu totalweb = √Vu2 + ftw 2 2. Analisis pada sambungan gelagar
Vu totalweb = √108300 + 184000 berupa
Vu totalweb = 213506,2 N a. Cek profil penampang pelat sambung
Vu totalweb = 213,506 N yang mengalami gaya tarik pada web, untuk
Jumlah baut di badan maupun sayap leleh tarik dari elemen yang disambung
Vu total memiliki nilai sebesar 5676 kN dimana lebih
Jumlah baut di badan = ΦRn web
baut besar dari nilai ftw sebesar 5264,35 kN,
213506,1826
= 𝜋 sehingga untuk leleh tarik dari elemen yang
0,75×372× ×25,4 2
4 disambung pada web dinilai aman.
= 1,51 buah Kemudian untuk keruntuhan tarik dari
Dikarenakan profil diafragma adalah baja elemen yang disambung pada web memiliki
profil siku maka baut yang digunakan nilai sebesar 7789,395 kN yang lebih besar
sejumlah 2 buah pada badan maupun sayap dari nilai ftw, sehingga untuk keruntuhan
diafragma. tarik dari elemen yang disambung pada web
Jarak spasi antar baut dinilai aman.
s = 3 × dbaut b. Cek profil penampang pelat sambung
s = 3 × 25,4 yang mengalami gaya tarik pada flange,
s = 76,2 mm untuk leleh tarik dari elemen yang
maka digunakan jarak spasi antar baut disambung memiliki nilai sebesar 3311,28
spakai = 80 mm dan jarak baut ke tepi kN dimana lebih kecil dari nilai ftf sebesar
pelat sambung 𝑠𝑡 = 40 mm yang sudah 4306,25 kN, sehingga untuk leleh tarik dari
sesuai dengan yang terpasang dilapangan. elemen yang disambung pada flange dinilai
Ketahanan baut pada sambungan slip kritis tidak aman. Kemudian untuk keruntuhan
Untuk ukuran baut 1 inci berdasarkan tarik dari elemen yang disambung pada
dengan tabel SNI 1729:2020 halaman 124 flange memiliki nilai sebesar 4399,32 kN
didapatkan nilai Tb sebesar 51 kips atau yang lebih besar dari nilai ftf, sehingga untuk
226,859 kN. keruntuhan tarik dari elemen yang
Rn = μ × Du × hf × Tb × nsl disambung pada flange dinilai aman.
Rn = 0,3 × 1,13 × 1 × 226,86 × 2
Rn = 154,81 kN
φRn = 1 × Rn
Struktur | | Analisis Struktur Atas Jembatan Palpitu Pada Ruas Jalan Donorejo - Jokerto Menggunakan
Software Midas Civil 2019
c. Cek profil penampang pelat sambung 3. Untuk penelitian selanjutnya dapat di
yang mengalami gaya geser, untuk leleh redesain permodelan jembatan nya,
geser dari elemen yang disambung adalah seperti beton prategang dan bahan
sebesar 3096,576 kN nilai ini lebih besar lainnya.
dari gaya geser dari software sebesar
1914,6 kN sehingga untul leleh geser dari
DAFTAR PUSTAKA
elemen yang disambung dinilai aman.
Andayani, Risky, dkk. (2020). Perencanaan
d. Cek profil penampang pelat sambung
Ulang Struktur Atas Jembatan
yang mengalami gaya geser, untuk
Komposit Dengan Menggunakan
keruntuhan tarik dari elemen yang
Gelagar Castella Beam (Studi Kasus
disambung adalah sebesar 3085,524 kN
Jembatan Rejosari, Kendenglembu,
nilai ini lebih besar dari gaya geser dari
Banyuwangi). Jurnal Online Skripsi
software sebesar 1914,6 kN sehingga untul
Manajemen Rekayasa Konstruksi
leleh geser dari elemen yang disambung
Vol.1 No.3.
dinilai aman.
Alvin, D. (2018). Alternatif Perkuatan
e. Cek ketahanan slip baut terhadap
Jembatan Akibat Beban Khusus,
sambungan slip kritis pada web memiliki
Politeknik Negeri Jakarta.
nilai slip kritis sebesar 5537,18 kN dimana
Badan Standarisasi Nasional. (2004).
nilai ini lebih besar dari ftw sebesar
Panitia Teknik Standarisasi Bidang
5264,35 kN sehingga slip kritis pada web
Jalan dan Jembatan. SNI T-12-2004
dinilai aman.
tentang Perencanaan Stuktur Beton
f. Cek ketahanan slip baut terhadap
untuk Jembatan. Jakarta.
sambungan slip kritis pada flange memiliki
Badan Standarisasi Nasional. (2005)
nilai slip kritis sebesar 5537,18 kN dimana
Panitia Teknik Standarisasi Bidang
nilai ini lebih besar dari ftw sebesar
Jalan dan Jembatan. Perencanaan
5264,35 kN sehingga slip kritis pada flange
Struktur Baja untuk Jembatan (RSNI
dinilai aman.
T-03-2005).
3. Analisis pada sambungan diafragma
Badan Standarisasi Nasional. (2005)
a. Pada sambungan diafragma jembatan
Panitia Teknik Standarisasi Bidang
ini memiliki nilai kuat batang tarik yaitu
Konstruksi dan Bangunan. Tata Cara
sebesar 145,57 yang lebih kecil dari
Perencanaan Struktur Baja untuk
kekuatan sambungan yang memiliki nilai
Jembatan (RSNI T-03-2005).
196,56 kN sehingga sambungan diafragma
Badan Standarisasi Nasional. (2005)
dinilai aman.
Panitia Teknik Standarisasi Bidang
Pada sambungan diafragma jembatan ini
Konstruksi dan Bangunan. SNI
memiliki nilai slip kritis sebesar 307,621
1729:2020 tentang Spesifikasi untuk
kN yang nilai ini lebih besar dari ftw
Bangunan Gedung Baja Struktural.
maupun ftf sehingga slip baut pada
Jakarta.
sambungan diafragma dinilai aman.
Badan Standardisasi Nasional. (2016).
Panitia Teknik Standarisasi Bidang
5.2 Saran
Jalan dan Jembatan. SNI 1725:2016
Hasil penelitian ini masih jauh dari
tentang Pembebanan untuk
kesempurnaan, sehinggan penelitian
Jembatan. Jakarta:
selanjutnya diharapkan agar lebih luas
Badan Standardisasi Nasional. (2016).
pokok bahasan nya, diantara nya seperti:
Panitia Teknik Standarisasi Bidang
1. Komparasi dengan program analisa
Jalan dan Jembatan. SNI 2833:2016
struktur lainya, seperti software CSi
tentang Perencanaan Jembatan
Bridge, software Bentley RM Bridge,
Terhadap Beban Gempa. Jakarta.
software Robot Stuctural Analysis
Badan Standarisasi Nasional. (2020)
Profesional, dan software lainya.
Panitia Teknik Standarisasi Bidang
2. Untuk penelitian selanjutnya dapat
Konstruksi dan Bangunan. SNI
dapat melanjutkan analisa perhitungan
1729:2020 tentang Spesifikasi untuk
struktur bawahnya.
Bangunan Gedung Baja Struktural.
Jakarta
Struktur | | Analisis Struktur Atas Jembatan Palpitu Pada Ruas Jalan Donorejo - Jokerto Menggunakan
Software Midas Civil 2019
Direktorat Jembatan Direktorat Jendral
Bina Marga. (2017). Perencanaan
Jembatan. In
Nspkjembatan.Pu.Go.Id (pp. 1–
27). Diakses pada tanggal 15
Febuari 2022.
Hidayat, M.T. (2021). Perencanaan
Jembatan Kiringan dengan Gelagar
Baja Berdasarkan SNI 1725-2016
Dan SNI 2883-2016, Skripsi
Program Sarjana Universitas Islam
Indonesia, Yogyakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat. (2021). Panitia
Penyusunan Panduan Praktis
Teknis Jembatan. Panduan Praktis
Perencanaan Teknis Jembatan (NO
02/M/BM/2021).
Pranoto, Y. (2018). Perencanaan
Jembatan Baja (N. Martina & M.
Fauzy (eds.)). Jakarta: PNJ Press.
Puluhulawa, I., Aspaliza, N., & Armada,
A. (2018). Perencanaan Struktur
Atas Jembatan Komposit Sungai
Nipah Desa Darul Aman
Kecamatan Rupat. Jurnal Gradasi
Teknik Sipil, 2(2).
https://doi.org/10.31961/gradasi.v2
i2.588. Diakses pada tanggal 15
Febuari 2022
Panitia Penyusunan Panduan Teknik
Pelaksanaan Jembatan. (2019).
Panduan Teknik Pelaksanaan
Jembatan, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
Padudung, Y.N. (2019). Analisis
Kapasitas Struktur Atas Jembatan
Mahakam IV (TIPE ARCH
BRIDGE). Skripsi Jurusan Teknik
Sipil Politeknik Negeri Samarinda.
Untar.co.id. (2020). Kembangkan Mutu
Prodi Sipil, Untar Jalin Kerja Sama
dengan PT. Midasindo Teknik
Utama. Universitas Tarumanagara.
http://untar.ac.id/pages/beritadetail
/38067 Diakses pada 10 Febuari
2022.
Webinar Sipilpedia (2022) Desain Seismik
untuk Struktur dengan Sistem
Peredam (Studi Kasus Viscoelastic
Damper).
https://youtu.be/ijdfHShX21o.

Struktur | | Analisis Struktur Atas Jembatan Palpitu Pada Ruas Jalan Donorejo - Jokerto Menggunakan
Software Midas Civil 2019
Struktur | | Analisis Struktur Atas Jembatan Palpitu Pada Ruas Jalan Donorejo - Jokerto Menggunakan
Software Midas Civil 2019

Anda mungkin juga menyukai