SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir untuk memperoleh gelar
Sarjana Strata 1 (S1) pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil
Diajukan oleh :
TOMAS DIDIMUS ONGKI
91911410141042
Kepada
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO
POSO
2023
i
UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. P. Timor No. 01 Telp. (0452) 21257, 21737 Fax. (0452) 324242 Kode Pos 94619 Poso
Diajukan oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
ii
UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. P. Timor No. 01 Telp. (0452) 21257, 21737 Fax. (0452) 324242 Kode Pos 94619 Poso
Panitia Ujian Skripsi Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Sintuwu Maroso setelah meneliti dan mengetahui cara pembuatan Skripsi dengan
judul:
PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DESA KOROLOLAMA
KECAMATAN PETASIA KABUPATEN MOROWALI UTARA
Mengetahui
Ketua Jurusan
iii
PENGESAHAN KEASLIAN
NPM : 91911410141042
Fakultas : Teknik
Dengan ini menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak dapat karya yang
dan sepanjang pengtahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
di tulis atau di terbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah
iv
ABSTRACT
v
ABSTRAK
Kebutuhan air bersih di Desa Korolama bukan karena kurangnya sumber air, namun
yang menjadi persoalannya ialah bagaimana cara pengaturan dan
pendistribusiannya. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu menganalis
jumlah penduduk Desa Korolama sampai 20 tahun yang akan dating, menganalisis
kapasitas air bersih yang dapat disalurkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih
masyarakat Desa Korolama sampai 20 tahun ke depan, dan merencanakan distribusi
air bersih agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Desa Korolama sampai 20
tahun ke depan. Dari hasil penelitian menunjukkna bahwa perkiraan jumlah
penduduk Desa Korolama tahun 2042 berjumlah 1.539 jiwa, kapasitas air yang
dibutuhkan masyarakat Desa Korolama sampai tahun 2042 yaitu sebesar 0,00385
m3/detik (3,85 liter/detik), sedangkan kapasitas produksi air bersih saat ini sebesar
0,00395 m3/detik (3,95 liter/detik) yang meliputi kebutuhan air masyarakat =
0,0034 m3/detik (3,4 liter/detik), fasilitas pendidikan = 0,00028 m3/detik (0,28
liter/detik), fasilitas peribadatan = 0,00008 m3/detik (0,08 liter/detik), fasilitas
kesehatan = 0,00007 m3/detik (0,07 liter/detik), dan fasilitas perkantoran = 0,00004
m3/detik (0,04 liter/detik), dan kebutuhan distribusi jaringan air bersih dari mata air
Lokom sampai ke penduduk dibutuhkan pipa 4” (0,102 m) panjang 598 m, 3”
(0,076 m) panjang 568 m, 2,5” (0,064 m) panjang 577 m, 1,5” (0,038 m)
panjang 250 m, 1” (0,025 m) panjang 1,209 m.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan anugra-Nya, yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia, serta petunjuk-
Nya., sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini sesuai
dengan doa dam harapan penulis. Penulisan Tugas akhir ini adalah salah syarat
dalam rangka penyelsaian studi pada program studi Strata Satu (S1) Teknik Sipil
pada Fakultas Teknik Universitas Unsimar Poso, untuk memenuhi syarat tersebut
dan kesulitan yang dialami, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak terutama dari dosen pembimbing, maka hambatan dan kesulitan tersebut
dapat teratasi. Untuk itu perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih
Sintuwu Maroso.
4. Ibu Orva E. Wuon, S.T., M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas
vii
5. Bapak Dr. David S.V.L Bangguna, S. T., M. T sebagai dosen Pembimbing
mengarahkan kami.
6. Bapak/ibu dosen dan para staf Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil
sebutkan namanya satu persatu atas segala bantuan serta dorongan, sehingga
Akhirnya rasa syukur dan terima kasih kepada saudara - saudara dan orang
tua tersayang serta seluruh keluarga yang telah banyak memberikan dorongan,
penulisan ini.
Harapan penulis, semoga penulisan Skripsi ini akan memberi manfaat bagi
koreksi dari semua pihak sangat kami harapkan, dan kesemuanya itu penulis
viii
DAFTAR ISI
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu persoalan yang dihadapi oleh masyarakat sekarang ini sebagai
dampak dari pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk adalah kebutuhan akan
air bersih, tak terkecuali dengan masyarakat Desa Korolama yang juga sangat
hidup dimuka bumi. Dengan pertumbuhaan penduduk yang sangat pesat, sumber-
daya air di dunia telah menjadi salah satu kekayaan yang sangat penting. Air
merupakan hal pokok bagi konsumsi dan sanitasi umat manusia, untuk produksi
berbagai barang industri, serta untuk produksi makanan dan serat kain (Linsley dan
Franzini, 1991).
air, namun yang menjadi persoalannya ialah bagaimana cara pengaturan dan
tahun, sehingga membuat manusia berusaha untuk mencari sumber air yang baik,
layak dan terjamin kualitasnya, salah satu cara untuk mendapatkan sumber air yang
seperti ini memang bisa diandalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan air perkapita
1
Hal ini merupakan tantangan bagi Desa Korolama yang mengatur distribusi
air bersih dalam upaya meningkatkan pelayanannya, guna memenuhi kebutuhan air
sistem penyediaan air bersih terus berlanjut, dan perencanaan yang teliti serta cara
B. Perumusan Masalah
akan datang?.
depan?.
C. Tujuan Penelitian
datang.
2
3. Merencanakan distribusi air bersih agar dapat memenuhi kebutuhan
D. Pembatasan Masalah
Desa Korolama.
E. Sistematika Penulisan
mengkaji kandungan skripsi ini, perlu disusun sistematika skripsi yang meliputi:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
Bab ini memuat teori-teori yang terpakai dalam penelitian, antara lain:
3
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran dari
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi dimulai dengan penguapan air dari laut. Uap yang
dihasilkan dan dibawa oleh udara yang bergerak. Dalam kondisi yang
menyebar dengan arah yang berbeda-beda dalam beberapa cara. Sebagian besar dari
hujan tersebut untuk sementara tertahan pada tanah di dekat tempat ia jatuh, dan
5
Sebagian air mencari jalannya sendiri melalui permukaan dan bagian atas
tanah menuju sungai, sementara lainnya menembus masuk lebih jauh ke dalam
tanah menjadi bagian dari air tanah (groundwater). Dibawah pengaruh gaya
dalam tanah bergerak menuju tempat yang lebih rendah yang akhirnya mengalir ke
laut. Namun, sebagian besar air permukaan dan air bawah tanah dikembalikan ke
B. Air
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat
pokok bagi kehidupan, karena kehidupan di dunia tak dapat berlangsung terus tanpa
tersediaan air yang cukup. Penyebab susahnya mendapatkan air bersih adalah
adanya pencemaran air yang di sebabkan oleh limbah industri, rumah tangga, dan
limbah pertanian. Selain itu disebabkan oleh adanya pembangunan dan penebangan
hutan secara liar menyebabkan berkurangnya kualitas mata air dari pegunungan
Bagi kebutuhan manusia air adalah salah satu kebutuhan mutlak karena
sebenarnya zat pembentuk tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air yang
jumlah airnya menurut penelitian kira-kira 60 – 70% dari berat badannya. Untuk
lain tergantung pada berat badannya. Untuk orang dewasa kira-kiranya memerlukan
6
Peningkatan kuantitas air adalah merupakan syarat kedua setelah kualitas,
karena semakin maju tingkat hidup seseorang, maka akan tinggi pula tingkat
kebutuhan air dari masyarakat tersebut. Untuk keperluan air minum maka
air suatu rumah tangga untuk masyarakat Indonesia diperkirakan sebesar 120
liter/hari.
yang terdiri dari dua atom hidrogen (H) berikatan dengan satu atom oksigen (O).
secara simbolik air dinyatakan sebagai H2O. Air serta bahan-bahan dan energi yang
Sifat-sifat fisik air ini yang memisahkan lingkungan air dari lingkungan
udara. Berat jenis, kekentalan dan tegangan permukaan adalah factor-faktor yang
paling banyak mempengaruhi kehidupan. Berat jenis air murni adalah 775 kali lebih
besar dari udara. Demikian pula pengaruhnya terhadap daya apung suatu benda.
Air mempunyai sifat yang khusus di antara zat-zat cair, karena molekul-
– sifat tersebut tergantung pada suhu. Pada suhu rendah molekul – molekul air
7
tersusun dalam bidang empat, yaitu satu molekul berada di tengah-tengah dan
empat molekul disudut suatu bidang empat. Struktur seperti ini terdapat dalam
bentuk es. Dalam bentuk cair bidang empat ini rusak dan membentuk agregasi, yang
peralihan sampai akhirnya pada bentuk bola yang mempunyai susunan yang rapat.
Susunan bidang empat mempunyai volume yang terbesar dan berat jenis yang
terbesar. Jika hanya proses ini yang terjadi maka volume akan berkurang atau berat
jenis akan bertambah pada waktu pemanasan. Akan tetapi penuaian zat cair juga
8
C. Sumber-sumber Air
1. Air laut
garam NaCl dalam air laut 3%. Dengan keadaan ini, maka air laut tidak
sebagainya. Maka untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum
hendaknya pada waktu menempung air hujan jangan dimulai pada saat
Selain itu air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa
3. Air permukaan
Adalah air hujan yang mengalir dipermukaan bumi. Pada umumnya air
sebagainya.
9
Setelah mengalami suatu pengotoran, pada suatu air permukaan itu akan
mengalami proses pembusukan yang terjadi pada air permukaan yang telah
2) Suhu/temperature
a. Air sungai
dapat mencukupi.
10
Gambar 2. Air sungai
Sumber: bps.org.my
b. Air rawa/danau
Kebanyakan air rawa ini berwarna yang disebabkan oleh adanya zat-zat
organis yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam
pembusukan kadar zat organis tinggi, maka kadar Fe dan Mn akan tinggi
unsur Fe dan Mn ini akan larut. Pada permukaan air akan tumbuh algae
11
Gambar 3. Air rawa
Sumber: dephut.go.id
4. Air Tanah
Menurut Soemarto (1995) Yang dimaksud dengan air tanah adalah air yang
zone), sedangkan daerah tidak jenuh terletak di atas daerah jenuh sampai ke
permukaan tanah, yang rongga-rongganya berisi air dan udara. Karena air
tersebut meliputi lengas tanah (soil moisture) dalam daerah perakaran (root
zone), maka air mempunyai arti yang sangat penting bagi pertanian, botani
dan ilmu tanah. Antara daerah jenuh dan daerah tidak jenuh tidak ada garis
mana air dari kedua daerah tersebut dapat bergerak ke daerah yang lain atau
12
air di seluruh dunia. Penggunaannya dalam irigasi, industri dan air minum
makin meluas.
air tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-
pengotoran juga masih terus berlangsung, terutama pada muka air yang
dekat dengan muka tanah, setelah menemui lapisan rapat air, air akan
Terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah
dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus
air.
Jika tekanan air tanah ini besar, maka air dapat menyembur ke luar dan
dalam keadaan ini, sumur ini disebut dengan sumur artetis. Jika air tak
13
dapat ke luar dengan sendirinya, maka digunakan pompa untuk
c. Mata Air
Mata air yang berasal dari tanah dalam, hamper tidak terpengaruh oleh
3. Perkembangan teknologi
1. Syarat Fisik
14
b. Air tidak boleh berasa
Syarat-syarat kekeruhan dan warna harus dipenuhi oleh setiap jenis air
2. Syarat-syarat Kimia
Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat
3. Syarat-syarat Bakteriologik
Bakteri golongan Coli ini berasal dari usus besar (faeces) dan tanah. Bakteri
a. Bakteri typhsum
15
b. Vibrio colerae
c. Bakteri dysentriae
d. Entamoeba hystolotica
e. Bakteri enteritis
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan, untuk itu
manusia memerlukan air yang baik, dalam arti layak untuk digunakan, yaitu air
minum yang memenuhi syarat kesehatan. Air yang layak digunakan dibagi atas dua
yaitu air minum dan air bersih. Air minum adalah air yang dapat langsung untuk di
konsumsi (di minum), sedangkan yang dimaksud dengan air bersih adalah air yang
harus mengalami suatu proses atau pengolahan tertentu sebelum menjadi air yang
dapat di konsumsi (di minum). Air minum tidak hanya dibutuhkan oleh masyarakat
untuk kebutuhan domestik tapi juga oleh tempat-tempat komersil maupun industri
utama bagi aktivitas individual semata sebagai air bersih, oleh karena itu
maka setiap masyarakat pada saat ini memerlukan air bersih mulai dari
makan dan minum hingga kebutuhan MCK (Mandi,Cuci, Kakus) dan juga
16
Aktivitas produksi pada industri membutuhkan air dalam jumlah dan
kualitas yang bervariasi tergantung dari jenis industrinya. Secara umum air
memanfaatkan air baku secara mandiri namun masih banyak industri yang
PDAM.
diantaranya :
a. Menyiram taman kota dan jalur hijau, air mancur dan lain-lain.
Jumlah kebutuhan air maksimum per orang per hari menurut kelompok
17
Tabel 3. Jumlah kebutuhan air maksimum per orang per hari
Jummlah Penduduk Kebutuhan Air
(satuan 10.000 orang) (liter/orang/hari)
Kurang dari satu 150 – 300
1–5 200 – 350
5 – 10 250 – 400
10 – 30 300 – 450
30 – 100 350 – 500
Lebih dari 100 Lebih dari 400
Sumber : Sularso, 2004
Tabel 4Jumlah air yang dipakai per orang dan waktu pemakaiannya
Pemakaian air rata- Waktu pemakaian
No Jenis gedung Keterangan
rata per hari (liter) air rata-rata (jam)
1 Kantor 100 – 120 8 Per karyawan
Per tempat tidur
- Pasien luar = 8 : l
2 Rumah sakit 250 – 1000 10
- Karyawan = 120 :l
- Perawat = 160 : l
3 Sarana ibadah 1500 – 2000 5 -
Gedung
4 bioskop dan 10 3 Per pengunjung
sandiwara
Per pengunjung
Toko,
- karyawan = 100 : l
5 department 3 8
- karyawan penghuni
store
= 160 : l
6 Rumah makan 15 7 -
7 Cafeteria 30 5 -
8 Perumahaan 160 – 250 8 – 10 Per penghuni
9 Hotel, losmen 150 – 300 10 Per tamu
Sekolah dasar,
10 sekolah 40 – 50 5–6 Per murid dan guru
lanjutan
11 Laboratorium 100 – 200 8 Per karyawan
Per orang per shif
12 Pabrik 60 – 140 8 - pria = 80 : l
- wanita = 100 : l
Stasiun kereta
13 3 15 Per penumpang
api
Sumber : Sularso, 2004
18
F. Terjadinya Air Tanah
permukaan tanah dalam arah vertikal dan horizontal harus dimasukkan dalam
pertimbangan. Zona geologi yang sangat mempengaruhi air tanah, dan strukturnya
kepada zona bawah tanah, maka lapisan-lapisan bawah tanah akan melakukan
distribusi dan mempengaruhi gerakan air tanah, sehingga peranan geologi terhadap
Hampir semua air tanah dapat dianggap sebagai bagian dari daur hidrologi,
termasuk air permukaan dan air atmosfir. Sejumlah kecil air tanah yang berasal dari
sumber lain dapat pula masuk kedalam dasar tersebut. Air connate adalah air yang
berasal dari magma gunung berapi atau kosmik yang bercampur dengan air terestik
dinamakan air juvenile. Dilihat menurut sumbernya, air juvenile dapat disebut air
Air tanah berada dalam formasi geologi yang tembus air (permeable) yang
condition) biasa. Sebaliknya formasi yang sama sekali tidak tembus air
memungkinkan adanya gerakan air yang melaluinya, sebagai contoh air dalam
tanah liat.
mengalirkan air, dan yang termasuk dalam kategori ini adalah granit yang keras.
Bagian batuan yang tidak terisi oleh bagian padatnya akan diisi oleh air tanah.
rongga tersebut dapat bekerja sebagai pipa air tanah, maka rongga-rongga tersebut
mempengaruhi asal dari formasi geologi, yang didapatkan pada batuan sedimen dan
contoh joints, fractures, lubang-lubang yang dibuat oleh binatang dan tumbuh-
20
tumbuhan. Mengingat besarnya rongga-rongga tersebut dapat diklasifikasikan
sebagai kapiler, super kapiler dan sub kapiler. Rongga-rongga kapiler cukup kecil,
rongga-rongga sub kapiler lebih kecil, sehingga dapat menahan air karena gaya-
gaya adhesinya.
volume massa.
3. Sungai
Sungai merupakan daerah yang dilalui badan air yang bergerak dari tempat
yang tinggi ke tempat yang lebih rendah dan melalui permukaan atau bawah tanah.
Karena itu, dikenal istilah sungai dan sungai bawah tanah. Dalam tulisan ini hanya
21
dibahas sungai permukaan. Sebuah sungai dapat dibedakan menjadi hulu, hilir, dan
muara.
Sungai bagian hulu dicirikan dengan badan sungai yang dangkal dan sempit,
tebing curam dan tinggi, berair jernih dan mengalir cepat. Sungai bagian hilir
umumnya lebih lebar, tebingnya curam atau landai, badan air dalam, keruh, aliran
air lambat. Sedangkan muara adalah bagian sungai yang berbatasan dengan laut. Di
bagian sungai ini mempunyai tebing landai dan dangkal, badan air dalam, keruh
4. Danau
Danau adalah wilayah yang digenangi badan air sepanjang tahun serta
terbentuk secara alami. Pembentukan danau terjadi karena gerakan kulit bumi
sehingga bentuk dan luasnya sangat bervariasa. Danau yang terbentuk sebagai
perut bumi seperti belerang dan panas bumi. Bahan belerang bersifat racun bagi
dengan perencanaan suatu sistem penyediaan air bersih pada suatu daerah.
22
kebutuhan air bersih dimasa yang akan datang, dimana hasilnya merupakan
1. Metode Arithmatik
2. Metode Geometrik
1. Metode Arithmatik
rata jumlah penduduk dengan menggunakan data terakhir dan rata-rata sebelumnya.
Dengan cara ini perkembangan dan pertambahan penduduk akan bersifat linier.
Pn = Po + r(n) (1)
Pn − Po
r= (2)
n
dengan:
23
2. Metode Geometrik
penduduk rata – rata pertahun. Presentase pertumbuhan penduduk rata – rata dapat
dihitung dari data sensus tahun sebelumnya. Persamaan yang digunakan untuk
dengan:
= aX + b (5)
24
[(∑ X)2 . (∑ Y)] − [(∑ X) . (∑ XY) ]
b= (7)
N . (∑ X 2 ) − (∑ X)2
dengan:
a = konstanta.
bidang teknik sipil khususnya untuk distribusi air bersih. Sistem perpipaan
berfungsi untuk mengalirkan zat cair atau fluida dari satu tempat ke tempat lain.
Timbulnya aliran dapat diakibatkan karena adanya perbedaan elevasi atau karena
pompa. Perancangan sistem jaringan pemipaan harus dirancang dengan teliti agar
sistem dapat bekerja secara optimal dan efisien. Jaringan pipa harus memenuhi
persamaan kontinuitas dan tenaga. Beberapa sifat zat cair yang dapat dibahas dalam
1. Persamaan Kontinuitas
Menurut (Triatmodjo, 2017) apabila zat cat cair tak kompresibel mengalir
secara kontinyu melalui pipa atau saluran terbuka, dengan tampang aliran
konstan ataupun tidak konstan, maka volume zat cair yang lewat tiap satuan
waktu adalah sama di semua tampang. Keadaan ini disebut dengan hukum
menyatakan bahwa pada suatu aliran air di dalam pipa, jumlah air yang
25
masuk sama dengan jumlah air yang keluar, seperti terlihat pada gambar
berikut :
Q1 = Q2 (8)
A1 x V1 = A2 x V2 (9)
2. Persamaan energi
Setiap benda atau zat mempunyai energi atau dengan kata lain setiap benda
energi. Tinggi energi pada sistem hidraulika diwakili dengan tiga bagian,
yaitu tekanan, elevasi, dan kecepatan. Keseimbangan energi antara dua titik
p1 V1 2 p2 V2 2
Z1 + + = Z1 + + + hf (10)
γ 2g γ 2g
dimana:
Z1 = energi potensial
p
= tinggi tekanan
γ
V2
= energi kecepatan
2g
hf = kehilangan energi
26
3. Kehilangan energi pada pipa
Fluida dalam pipa akan megalami tegangan geser dan gradien kecepatan
minor.
Persamaan Darcy-Weisbach
L V2
hf = f. + (11)
D 2g
f = koefisien gesek
VD
Re = (12)
Dimana
Dimana
Untuk aliran laminar (Re ≤ 2000), nilai f hanya tergantung pada nilai Re dan
besarnya:
28
64
f= (15)
𝑅𝑒
Persamaan Hazen-Williams
hf
I= (17)
L
10,675Q1,852
hf = 1,85 2 xL (18)
CH D
𝑄 𝑄
V= = (19)
𝐴 1
𝜋𝐷2
4
dengan :
29
b. Kehilangan energi minor
akibat gesekan pada pipa panjang biasanya jauh lebih besar dari pada
Q2
hf = k 2 (20)
2A g
dengan :
V = kecepatan (m/s),
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Poso. Berikut lokasi desa Korolama yang dapat dilihat pada gambar berikut.
C. Pelaksanaan Penelitian
Desa Korolama untuk melengkapi analisis dalam penulisan tugas akhir ini.
2. Wawancara
Korolama .
3. Metode analisis
33
Last-square dimana nantinya digunakan untuk mengetahui perkiraan total
debit air, ditambah penggunaan air oleh fasilitas-fasilitas umum yang ada.
Dari data jumlah penduduk Desa Korolama bertambah dari tahun 2019 ke
a. Sarana Pendidikan
b. Fasilitas Peribadatan
34
Tabel 11. Sarana Peribadatan yang ada di Desa Korolama
No Jenis sarana Jumlah
1 Gereja 2
2 Masjid -
Sumber : Desa Korolama 2022
c. Fasilitas Kesehatan.
d. Fasilitas Perkantoran
Perkantoran yang ada di Desa Korolama hanya Kantor Lurah saja dengan
air untuk berbagai macam keperluan bagi masyarakat dapat digolongkan atas
1. Sistem Individu
membendung mata air dan mengalirkan air langsung menggunakan pipa air.
air bersih menggunakan air dari bak penampungan air Lokom. Besarnya
35
debit air Lokom yang mengalir ke Desa Korolama dapat dilihat dalam tabel
berikut.
F. Prosedur Penelitian
Korolama.
36
Gambar 7. Bagan alir penelitian
37
BAB IV
2042, digunakan tiga metode yaitu metode Aritmatika, metode Last-square, dan
metode Geometri. Hal ini dilakukan untuk membandingkan metode mana yang
menghasilkan perkiraan jumlah penduduk yang paling besar dan selanjutnya akan
1. Metode Aritmatika
n = 4 tahun.
Pn = Po + (r . n)
Pn − Po
r=
n
P2022 − P2019
r=
4
1.032 − 937
r=
4
r = 23,75
38
P2023 = P2019 + (r . n)
dihitung dari tahun 2019. Hasil perhitungan pertambahan jumlah penduduk sampai
tahun 2042 (20 tahun) menggunakan metode Aritmatika dapat dilihat dalam tabel
berikut.
39
2. Metode Geometri
Pn = Po(1 + r)𝑛
n = 4 tahun.
1
Pn n
r=( ) −1
Po
t = 4 tahun.
1
Po t
r=( ) −1
Pt
1
P2022 4
r=( ) −1
P2019
1
1.032 4
r=( ) −1
937
r = 0,024
dihitung dari tahun 2019. Hasil perhitungan pertambahan jumlah penduduk sampai
tahun 2042 (20 tahun) menggunakan metode Geometri seperti dalam tabel berikut.
40
Tabel 14. Pertambahan jumlah penduduk menggunakan metode Geometri
No Tahun Jumlah penduduk (jiwa)
1 2019 937
2 2020 1.017
3 2021 1.022
4 2022 1.032
5 2023 1.057
6 2024 1.083
7 2025 1.110
8 2026 1.137
9 2027 1.164
10 2028 1.193
11 2029 1.222
12 2030 1.252
13 2031 1.282
14 2032 1.314
15 2033 1.346
16 2034 1.379
17 2035 1.412
18 2036 1.447
19 2037 1.482
20 2038 1.519
21 2039 1.556
22 2040 1.594
23 2041 1.633
24 2042 1.673
Sumber: Hasil perhitungan
3. Metode Last-Square
Dari data jumlah penduduk tahun 2019 – 2022, data tahun dijadikan data X
dan jumlah penduduk dijadikan data Y. Hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut.
41
Perhitungan konstanta (a)
a = 29 jiwa
b = 929,5 jiwa
Y = aX + b
dihitung dari tahun 2019. Hasil perhitungan pertambahan jumlah penduduk sampai
tahun 2042 (20 tahun) menggunakan metode Last-Square dapat dilihat dalam tabel
berikut.
1.200
1.000
y = 29x - 57680
800 R² = 1
600
400
200
0
2020 2022 2024 2026 2028 2030 2032 2034 2036 2038 2040 2042 2044
Tahun
Aritmatika Geometri Last Square
Untuk analisis jumalah penduduk selanjutnya dipilih data jumlah penduduk dari
Standar kebutuhan air untuk setiap orang dengan jumlah penduduk kurang
dari 10.000 jiwa adalah 150 – 300 liter/orang/hari (Sularso, 2004). Digunakan 175
berikut.
= 292.697,00 liter/hari
= 292,70 m3/hari
= 0,0034 m3/detik
44
2. Perkiraan Kebutuhan Air Bersih Untuk Fasilitas Pendidikan
Perkiraan jumlah siswa, guru dan pegawai untuk sarana pendidikan tahun
sebagai berikut.
r = 0,024
= 489 × 50 liter/orang/hari
= 24.472,45 liter/orang/hari
= 24,47 m3/hari
= 0,00028 m3/detik
ibadah/hari, maka jumlah kebutuhan air untuk fasilitas peribadatan sebagai berikut.
= 6 m3/hari
= 0,00008 m3/detik
r = 0,024
Adapun standar kebutuhan air untuk fasilitas kesehatan adalah 250 – 1000
46
= 5.672,42 liter/tempat ibadah/hari
= 5,67 m3/hari
= 0,00007 m3/detik
r = 0,024
P2042 = 15 pegawai
Adapun standar kebutuhan air untuk fasilitas perkantoran adalah 100 – 120
= 15 × 120 liter/pegawai/hari
= 3.646,56 liter/pegawai/hari
= 3,65 m3/hari
= 0,00004 m3/detik
Kebutuhan air bersih masyarakat Desa Korolama untuk tahun 2042 adalah
air bersih untuk semua fasilitas yang ada di Desa Korolama sebagai berikut.
47
= 0,0034 + 0,00028 + 0,00008 + 0,00007 + 0,00004
= 0,00385 m3/detik
Dari hasil survey yang telah dilakukan bersama masyarakat Desa Korolama,
terdapat mata air diatas pemukiman masyarakat yang berjarak kurang lebih 500 m.
Mata air tersebut selama ini sudah dimanfaatkan oleh sebagaian masyarakat yang
tempat tinggalnya dekat dengan mata air tersebut. Pelaksanana pengukuran dan
Kapasitas air bersih yang dibutuhkan tahun 2042 Qbutuh = 0,00385 m3/detik
tercukupi, tetapi dari hasil perhitungan menunjuikkan bahwa kelebihan air untuk
kebutuhan masyarakat desa Korolama tahun 2042 sangat minim yaitu 0,00010
m3/detik atau 0,1 liter/detik. Sehingga untuk mencukupi kebutuhan air bersih sudah
harus dicarikan alternative sumber air yang lain agar tercukupu kebutuhan
48
D. Perencanaan Distribusi Jaringan Air Bersih
Di desa Korolama saat ini terlah terpasang jaringan distribusi air bersih,
tetapi karena sistem perpipaan yang terpasang saat ini kurang maksimal
mendistribusikan air bersih dengan baik dan umur pipa yang sudah cukup lama,
sehingga perlu dilakukan perencanaan ulang distribusi pipa jaringan air bersih
berkut ini.
1. Jalur pipa P0 – P1
- Elevasi P0 = 722 m
- Elevasi P1 = 688 m
= 34/514 = 0,066
= 0,1016/4 = 0,0254 m
49
= 2,714 m/detik
10,675Q1,852
hf = 1,85 2 xL
CH D
10,675 x 0,0221,852
= x 514
1401,85 x 0,10162
= 0,048 m
= 1,25
V2
hm = ∑ K b
2g
2,7142
= ∑ 1,25
2 x 9,81
= 0,469 m
f. Total hf = hf + h m
= 0,048 + 0,469
= 0,518 m
= 722 – 0,518
= 721,482 m
h. Tinggi kecepatan
V2 2,7142
=
2g 2 x 9,81
50
= 0,376 m/detik
i. HGL (garis tekanan air di titik yang ditinjau) = EGL + Tinggi kecepatan
= 721,107 m
= 722 - 721,107
2. Jalur pipa P1 – P2
- Elevasi P1 = 688 m
- Elevasi P2 = 660 m
= 8/84 = 0,333
= 0,1016/4 = 0,025 m
51
= 0,85 x 140 x 0,0250,63 x 0,3330,54
= 6,5 m/detik
10,675Q1,852
hf = 1,85 2 xL
CH D
10,675 x 0,0531,852
= x 84
1401,85 x 0,10162
= 0,040 m
= 1,25
V2
hm = ∑ K b
2g
6,52
= ∑ 1,25
2 x 9,81
= 2,692 m
f. Total hf = hf + h m
= 0,040 + 2,692
= 2,732 m
= 688 – 2,732
= 685,268 m
h. Tinggi kecepatan
52
V2 6,52
=
2g 2 x 9,81
= 2,154 m/detik
i. HGL (garis tekanan air di titik yang ditinjau) = EGL + Tinggi kecepatan
= 683,114 m
= 688 - 683,114
3. Jalur pipa P2 – P5
- Elevasi P2 = 660 m
- Elevasi P5 = 611 m
= 49/568 = 0,086
= 0,0762/4 = 0,019 m
= 2,614 m/detik
10,675Q1,852
hf = 1,85 2 xL
CH D
10,675 x 0,0121,852
= x 568
1401,85 x 0,07622
= 0,031 m
= 1,25
V2
hm = ∑ K b
2g
2,6142
= ∑ 1,25
2 x 9,81
= 0,435 m
f. Total hf = hf + h m
= 0,031 + 0,435
= 0,466 m
h. Tinggi kecepatan
54
V2 2,6142
=
2g 2 x 9,81
= 0,348 m/detik
i. HGL (garis tekanan air di titik yang ditinjau) = EGL + Tinggi kecepatan
= 659,186 m
= 660 - 659,186
4. Jalur pipa P3 – P4
- Elevasi P3 = 648 m
- Elevasi P4 = 633 m
= 15/122 = 0,123
= 0,038/4 = 0,010 m
= 2,045 m/detik
10,675Q1,852
hf = 1,85 2 xL
CH D
10,675 x 0,0021,852
= x 122
1401,85 x 0,0382
= 0,268 m
= 1,25
V2
hm = ∑ K b
2g
2,0452
= ∑ 1,25
2 x 9,81
= 0,266 m
f. Total hf = hf + h m
= 0,268 + 0,266
= 0,268 m
h. Tinggi kecepatan
56
V2 2,0452
=
2g 2 x 9,81
= 0,213 m/detik
i. HGL (garis tekanan air di titik yang ditinjau) = EGL + Tinggi kecepatan
= 647,519 m
= 648 - 647,519
5. Jalur pipa P5 – P6
- Elevasi P5 = 611 m
- Elevasi P6 = 592 m
= 19/128 = 0,148
= 0,038/4 = 0,010 m
= 2,264 m/detik
10,675Q1,852
hf = 1,85 2 xL
CH D
10,675 x 0,0031,852
= x 128
1401,85 x 0,0382
= 0,002 m
= 1,25
V2
hm = ∑ K b
2g
2,2642
= ∑ 1,25
2 x 9,81
= 0,327 m
f. Total hf = hf + h m
= 0,002 + 0,327
= 0,328 m
h. Tinggi kecepatan
58
V2 2,2642
=
2g 2 x 9,81
= 0,261 m/detik
i. HGL (garis tekanan air di titik yang ditinjau) = EGL + Tinggi kecepatan
= 610,411 m
= 611 - 610,411
6. Jalur pipa P5 – P9
- Elevasi P5 = 611 m
- Elevasi P9 = 592 m
= 59/577 = 0,148
= 0,064/4 = 0,016 m
= 2,554 m/detik
10,675Q1,852
hf = 1,85 2 xL
CH D
10,675 x 0,0081,852
= x 577
1401,85 x 0,0642
= 0,022 m
= 1,25
V2
hm = ∑ K b
2g
2,5542
= ∑ 1,25
2 x 9,81
= 0,416 m
f. Total hf = hf + h m
= 0,022 + 0,416
= 0,437 m
h. Tinggi kecepatan
60
V2 2,5542
=
2g 2 x 9,81
= 0,332 m/detik
i. HGL (garis tekanan air di titik yang ditinjau) = EGL + Tinggi kecepatan
= 610,230 m
= 611 - 610,230
- Elevasi P7 = 580 m
= 136/274 = 0,496
= 0,025/4 = 0,006 m
= 3,365 m/detik
10,675Q1,852
hf = 1,85 2 xL
CH D
10,675 x 0,0021,852
= x 274
1401,85 x 0,0252
= 0,004 m
= 1,25
V2
hm = ∑ K b
2g
3,3652
= ∑ 1,25
2 x 9,81
= 0,722 m
f. Total hf = hf + h m
= 0,004 + 0,722
= 0,725 m
h. Tinggi kecepatan
62
V2 3,3652
=
2g 2 x 9,81
= 0,577 m/detik
i. HGL (garis tekanan air di titik yang ditinjau) = EGL + Tinggi kecepatan
= 678,698 m
= 580 - 678,698
= 134/274 = 0,219
= 0,025/4 = 0,006 m
= 2,163 m/detik
10,675Q1,852
hf = 1,85 2 xL
CH D
10,675 x 0,0011,852
= x 274
1401,85 x 0,0252
= 0,004 m
= 1,25
V2
hm = ∑ K b
2g
2,1632
= ∑ 1,25
2 x 9,81
= 0,298 m
f. Total hf = hf + h m
= 0,004 + 0,298
= 0,302 m
h. Tinggi kecepatan
64
V2 2,1632
=
2g 2 x 9,81
= 0,238 m/detik
i. HGL (garis tekanan air di titik yang ditinjau) = EGL + Tinggi kecepatan
= 571,460 m
= 572 - 571,460
- Elevasi P9 = 552 m
= 15/146 = 0,219
= 0,025/4 = 0,006 m
= 1,438 m/detik
10,675Q1,852
hf = 1,85 2 xL
CH D
10,675 x 0,0011,852
= x 146
1401,85 x 0,0252
= 0,0004 m
= 1,25
V2
hm = ∑ K b
2g
1,4382
= ∑ 1,25
2 x 9,81
= 0,132 m
f. Total hf = hf + h m
= 0,0004 + 0,132
= 0,132 m
h. Tinggi kecepatan
66
V2 1,4382
=
2g 2 x 9,81
= 0,105 m/detik
i. HGL (garis tekanan air di titik yang ditinjau) = EGL + Tinggi kecepatan
= 551,763 m
= 552 - 551,763
- Elevasi P9 = 580 m
= 15/86 = 0,500
= 0,025/4 = 0,006 m
= 3,379 m/detik
10,675Q1,852
hf = 1,85 2 xL
CH D
10,675 x 0,0021,852
= x 86
1401,85 x 0,0252
= 0,0001 m
= 1,25
V2
hm = ∑ K b
2g
3,3792
= ∑ 1,25
2 x 9,81
= 0,727 m
f. Total hf = hf + h m
= 0,0001 + 0,727
= 0,728 m
h. Tinggi kecepatan
68
V2 3,3792
=
2g 2 x 9,81
= 0,582 m/detik
i. HGL (garis tekanan air di titik yang ditinjau) = EGL + Tinggi kecepatan
= 578,690 m
= 580 - 578,690
= 38/91 = 0,418
= 0,025/4 = 0,006 m
= 3,065 m/detik
10,675Q1,852
hf = 1,85 2 xL
CH D
10,675 x 0,0021,852
= x 91
1401,85 x 0,0252
= 0,0001 m
= 1,25
V2
hm = ∑ K b
2g
3,0652
= ∑ 1,25
2 x 9,81
= 0,599 m
f. Total hf = hf + h m
= 0,0001 + 0,599
= 0,600 m
h. Tinggi kecepatan
70
V2 3,0652
=
2g 2 x 9,81
= 0,479 m/detik
i. HGL (garis tekanan air di titik yang ditinjau) = EGL + Tinggi kecepatan
= 493,921 m
= 495 - 493,921
tabel berikut.
71
Tabel 21. Analisa Hidrolika Jaringan Pipa Distribusi Air Bersih Desa Korolama
hf hm hf Tinggi
Elevasi ΔH L S D R Chw Q V EGL HGL Kondisi aliran
Titik (mayor) (minor) (Total) kecepatan
m m m inchi m m m m3/dt m/dt m m m m m m Keterangan
P0 722,0
P0-P1 34 514 0,066 4 0,102 0,025 140 0,022 2,714 0,048 0,469 0,518 721,482 0,376 721,107 0,893 Mengalir
P1 688,0
P1 688,0
P1-P2 8 84 0,333 4 0,102 0,025 140 0,053 6,500 0,040 2,692 2,732 685,268 2,154 683,114 4,886 Mengalir
P2 660,0
P2 660,0
P2-P5 49 568 0,086 3 0,076 0,019 140 0,012 2,614 0,031 0,435 0,466 659,534 0,348 659,186 0,814 Mengalir
P5 611,0
P3 648,0
P3-P4 15 122 0,123 1,5 0,038 0,010 140 0,002 2,045 0,001 0,266 0,268 647,732 0,213 647,519 0,481 Mengalir
P4 633,0
P5 611,0
P5-P6 19 128 0,148 1,5 0,038 0,010 140 0,003 2,264 0,002 0,327 0,328 610,672 0,261 610,411 0,589 Mengalir
P6 592,0
P5 611,0
P5-P9 59 577 0,102 2,5 0,064 0,016 140 0,008 2,554 0,022 0,416 0,437 610,563 0,332 610,230 0,770 Mengalir
P9 552,0
P7 580,0
P7-P13 136 274 0,496 1 0,025 0,006 140 0,002 3,365 0,004 0,722 0,725 579,275 0,577 578,698 1,302 Mengalir
P13 444,0
P8 572,0
P8-P14 134 612 0,219 1 0,025 0,006 140 0,001 2,163 0,004 0,298 0,302 571,698 0,238 571,460 0,540 Mengalir
P14 438,0
P9 552,0
P9-P10 15 146 0,103 1 0,025 0,006 140 0,001 1,438 0,0004 0,132 0,132 551,868 0,105 551,763 0,237 Mengalir
P10 537,0
P7 580,0
P7-P10 43 86 0,500 1 0,025 0,006 140 0,002 3,379 0,001 0,727 0,728 579,272 0,582 578,690 1,310 Mengalir
P10 537,0
P11 495,0
P11-P12 38 91 0,418 1 0,025 0,006 140 0,002 3,065 0,001 0,599 0,600 494,400 0,479 493,921 1,079 Mengalir
P12 457,0
Sumber : Hasil Perhitungan
72
BAB V
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis kebutuhan air bersih masyarakat Desa Korolama penulis
1. Perkiraan jumlah penduduk Desa Korolama tahun 2042 berjumlah 1.539 jiwa.
2. Kapasitas air yang dibutuhkan masyarakat Desa Korolama sampai tahun 2042
air bersih saat ini sebesar 0,00395 m3/detik (3,95 liter/detik) yang meliputi
3. Untuk kebutuhan distribusi jaringan air bersih dari mata air Lokom sampai ke
4. Untuk sumber air di desa Korolama tidak mencukupi untuk itu perlu diubah.
73
B. Saran
untuk merawat dan memelihara sumber air dan bangunan penangkap air agar
74
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2022. Kabupaten Poso Dalam Angka 2022. BPS Kabupaten
Poso.
Fransini B Joseph dan Linsley K Ray. 1985. Teknik Sumber Daya Air. Penerbit
Erlangga, Jakarta
Ghufran, M dan Andi Baso, 2010. Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budi Daya Air.
Reneka Cipta, Jakarta.
Joko. 2010. Unit Produksi Dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 tentang
Peryaratan Kualitas Air Minum.
Paulhus Joseph L.H dkk., 1986. Hidrologi Untuk Insinyur. Penerbit Erlangga,
Jakarta
75
LAMPIRAN
76
Foto 1. Peta Distribusi Air Bersih Desa Korolama
77
Foto 3. Pengukuran debit sumber air
78