Anda di halaman 1dari 65

SKRIPSI

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN


KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

“Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk


Memperoleh Gelar Sarjana Teknik”

DISUSUN OLEH
AZPEMIL DONATA
1610003433094

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS EKASAKTI
PADANG
2022
LEMBARAN PERSETUJUAN SKRIPSI

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN


KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Oleh :

Azpemil Donata
1610003433094

DISETUJUI OLEH

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

(Ir. ELLY MARNI, MT) (ROBBY HOTTER, MT)


NIDN : 1019026001 NIDN : 1026057703

DIKETAHUI OLEH : DISAHKAN OLEH


DEKAN FAKULTAS TEKNIK KETUA PROGRAM STUDI

(Drs. RISAL ABU, ST, M.Eng) (Dr. NAZILI, ST, MT)


NIDN : 1009016401 NIDN : 0031127021

ii
LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN


KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh


Gelar Sarjana Teknik

Oleh:
AZPEMIL DONATA
1610003433094

TELAH DIUJI TANGGAL: …………………….

NAMA JABATAN TANDA TANGAN

1. Ir. Elly marni, MT KETUA


NIDN : 1019026001
2. Dr. Nazili, MT SEKRETARIS
NIDN : 0031127021
3. Melda Fajar, MT ANGGOTA
NIDN : 1011027501
4. Dian Wahyoni DF, MT ANGGOTA
NIDN : 1013106801

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS EKASAKTI
PADANG
2022

iii
PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi dengan judul: “Analisis Kebutuhan Air Bersih Di Kecamatan Koto XI Tarusan
Kabupaten Pesisir Selatan”, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk

mendapatkan gelar akademik baik di Universitas Ekasakti Padang maupun


Perguruan Tinggi lainnya.
2. Skripsi ini murni gagasan dan rumusan peneliti, tanpa bantuan dari pihak lain,
kecuali arahan Tim Pembimbing.
3. Dalam skripsi ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali dikutip secara tertulis dengan jelas,
dicantumkan sebagai acuan didalam penulisan skripsi.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, untuk itu saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang saya peroleh
dari penulisan skripsi, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan
hukum yang berlaku.

Padang, April 2022


Saya yang menyatakan

Azpemil Donata
1610003433094

iv
ABSTRAK

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kelangsungan hidup bagi
manusia. Masalah penyediaan air bersih menjadi perhatian khusus di Kecamatan
Koto XI Tarusan, salah satu masalah pokok yang dihadapi adalah belum
terlayaninya semua penduduk akan pelayanan air bersih. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui proyeksi penduduk di Kecamatan Koto XI Tarusan sampai 20
tahun yang akan datang dan menganalisis kebutuhan air bersih di Kecamatan
Koto XI Tarusan sampai 20 tahun yang akan datang. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Proyeksi penduduk dihitung
menggunakan metode geometrik sedangkan untuk analisis kebutuhan air bersih
berpedoman pada ketentuan Kriteria Ditjen Cipta Karya PU, 1996. Proyeksi
dihitung sampai 20 tahun yang akan datang. Hasil penelitian didapatkan bahwa
proyeksi penduduk di Kecamatan Koto XI Tarusan sampai 20 tahun yang akan
datang sebesar 63.979 jiwa dan analisis kebutuhan air bersih di Kecamatan Koto
XI Tarusan sampai 20 tahun yang akan datang sebesar 83,956 liter/detik.

Kata kunci : Air Bersih, Pertumbuhan Penduduk, Kebutuhan Air Bersih

v
ABSTRACT

Water is one of the basic needs for human survival. The problem of providing clean
water is of particular concern in Koto XI Tarusan District, one of the main problems
faced is that all residents have not been served clean water services. The purpose of
this study is to determine population projections in Koto XI Tarusan District for the
next 20 years and to analyze the need for clean water in Koto XI Tarusan District
for the next 20 years. The research method used is descriptive quantitative.
Population projections are calculated using the geometric method, while the
analysis of clean water needs is guided by the provisions of the Criteria for the
Directorate General of Human Settlements, PU, 1996. Projections are calculated
for the next 20 years. The results showed that the population projection in Koto
XI Tarusan District for the next 20 years was 63,979 people and the analysis of
clean water needs in Koto XI Tarusan District for the next 20 years was 83,956
liters/second.

Keywords: Clean Water, Population Growth, Clean Water Needs

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan berkat dan kasih karuniaNya, kepada kita semua sehingga Penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Kebutuhan Air Bersih
Di Kecamatan Koto XI Tarusan Jabupatan Pesisir Selatan” yang merupakan
bagian dari persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Teknik dan Perencanaan
Universitas Ekasakti Padang.
Penulis menyadari dalam skripsi ini tidak akan terwujud bila tidak ada
dorongan dan bantuan moril serta materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Dr. Otong Rosadi, S.H.,M.Hum selaku Rektor Universitas
Ekasakti Padang.
2. Bapak Drs. Risal Abu, ST, M.Eng selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Ekasakti Padang dan Bapak Dr.Nazili, ST, MT selaku
Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas Ekasakti Padang.
3. Bapak Dr. Nazili, ST, MT selaku ketua jurusan Teknik Sipil
Universitas Ekasakti Padang.
4. Ibu Ir. Elly Marni, MT selaku Dosen Pembimbing 1.
5. Bapak Robby Hatter, MT selaku pembimbing 2.
6. Orang tua yang penulis banggakan yang telah banyak memberi
dukungan dan pengorbanan baik secara moral maupun material
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, serta
seluruh keluarga yang menjadi motivasi bagi penulis.
7. Seluruh teman-teman angkatan 2016 terimakasih atas dukungan dan
do’anya.
8. Terima kasih kepada rekan-rekan yang ada di lingkungan Universitas
Ekasakti yang telah membantu penulis selama perkuliahan sampai
penulis menyelesaikan skripsi ini.

vii
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Harapan peneliti semoga penelitian ini bermanfaat bagi pendidikan dan
penelitian dimasa yang akan datang. Kritik dan saran yang sifatnya membangun
dari semua pihak peneliti terima dengan senang hati.

Padang, April 2022

Azpemil Donata

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ......................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................... v
ABSTRACT ......................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................... vii
DAFTAR ISI........................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................. 1
1.2. Identifikasi Masalah ........................................................... 3
1.3. Batasan Masalah ................................................................. 3
1.4. Rumusan Masalah ............................................................... 3
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 4
1.6. Sistematika Penulisan ......................................................... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Air ...................................................................... 6
2.2. Pengertian Air Bersih dan Air Minum ............................... 6
2.2.1. Air Bersih ................................................................ 6
2.2.2. Air Baku .................................................................... 7
2.2.3. Air Minum ................................................................. 7
2.3 Sumber - Sumber Air ........................................................... 7
2.3.1. Air Hujan .................................................................. 7
2.3.2. Air Permukaan ........................................................... 7
2.3.3. Air Tanah .................................................................. 9
2.4. Kebutuhan Air Bersih ......................................................... 10
2.4.1. Kebutuhan Air Domestik ............................................ 11

ix
2.4.2. Kebutuhan Air Non Domestik .................................... 12
2.5. Prediksi Pertumbuhan Penduduk ......................................... 14
2.6. Perkiraan Kebutuhan Air Bersih .......................................... 16
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 18
3.2. Jenis Penelitian ................................................................... 20
3.3. Variabel Penelitian ............................................................. 20
3.4. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 20
3.5. Teknik Analisis Data .......................................................... 21
3.6 Bagan Alir Penelitian ........................................................... 21
BAB IV. ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Proyeksi Penduduk .............................................................. 23
4.1.1. Analisis Pertumbuhan Penduduk................................. 23
4.1.2. Perhitungan proyeksi penduduk Kecamatan Koto XI
Tarusan ...................................................................... 24
4.2 Analisis Kebutuhan Air Bersih ............................................. 27
4.2.1Sektor Domestik .......................................................... 27
4.2.2 Sektor Non Domestik .................................................. 31
4.2.3 Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Koto XI Tarusan ..... 42
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ......................................................................... 46
5.2 Saran ................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kriteria Perencanaan Air Bersih ............................................... 12


Tabel 2.2. Kebutuhan Air Bersih Non Domestik Untuk Kategori
I,II,III,IV .................................................................................. 13
Tabel 2.3. Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kategori V (Desa) .......... 14
Tabel 2.4. Kebutuhan Air Non Dometik Kategori Lain ............................. 14
Tabel 4.1 Data Pertumbuhan Penduduk Dari Tahun 2011 - 2020 ............. 23
Tabel 4.2 Perhitungan Proyeksi Penduduk Dari 2020 - 2040 .................... 25
Tabel 4.3 Kebutuhan Air untuk Sambungan Rumah Tangga ( SR ) .......... 27
Tabel 4.4 Kebutuhan Air untuk Hidran Umum ( HU ) .............................. 29
Tabel 4.5 Data Jumlah Murid Dari Tahun 2015 - 2020 ............................. 31
Tabel 4.6 Data Pertumbuhan Siswa Dari Tahun 2015 - 2020...................... 32
Tabel 4.7 Kebutuhan Air untuk Fasilitas Pendidikan ................................ 32
Tabel 4.8 Kebutuhan Air untuk Mesjid .................................................... 34
Tabel 4.9 Kebutuhan Air untuk Mushalla ................................................. 35
Tabel 4.10 Luas Bangunan Pasar di Kecamatan Koto XI Tarusan Tahun
2020 ........................................................................................... 37
Tabel 4.11 Kebutuhan Air untuk Fasilitas Pasar ......................................... 37
Tabel 4.12 Jumlah Pegawai Kecamatan Koto XI Tarusan Tahun 2020 ....... 38
Tabel 4.13 Kebutuhan Air untuk Fasilitas Perkantoran ............................... 39
Tabel 4.14 Kebutuhan Air untuk Fasilitas Puskesmas ................................ 41
Tabel 4.15 Jumlah total Kebutuhan Air di Kecamatan Koto XI Tausan
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2020 s/d 2040 ....................... 43
Tabel 4.16 Rekapitulasi Kebutuhan Air di Kecamatan Koto XI Tausan
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2020 s/d 2040 ....................... 44

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Peta Provinsi Sumatera Barat .................................................. 18


Gambar 3.2. Peta Kabupaten Pesisir Selatan ................................................ 18
Gambar 3.3. Peta Kecamatan Koto XI Tarusan ............................................ 19
Gambar 3.4. Bagan Alir Penelitian .............................................................. 23
Gambar 4.1 Grafik Proyeksi Penduduk Kecamatan Koto XI Tarusan
Tahun 2020 s/d 2040 ............................................................... 26
Gambar 4.2 Grafik Kebutuhan Air untuk Sambungan Rumah
Tangga ( SR ) .......................................................................... 29
Gambar 4.3 Grafik Kebutuhan Air untuk Hidran Umum ( HU ) .................. 31
Gambar 4.4 Grafik Kebutuhan Air untuk Fasilitas Pendidikan .................... 33
Gambar 4.5 Grafik Kebutuhan Air untuk Mesjid ........................................ 35
Gambar 4.6 Grafik Kebutuhan Air untuk Mushala ...................................... 36
Gambar 4.7 Grafik Kebutuhan Air untuk Fasilitas Pasar ............................. 38
Gambar 4.8 Grafik Kebutuhan Air untuk Fasilitas Perkantoran ................... 40
Gambar 4.9 Grafik Kebutuhan Air untuk Fasilitas Puskesmas .................... 42

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Air merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kelangsungan hidup
bagi manusia dan bisa dipastikan kehidupan tidak akan ada tanpa adanya air.
Jumlah air di bumi ini sangat berlimpah ruah namun hanya sedikit yang dapat
dimanfaatkan. Dari total air yang ada di bumi sebesar 97,5 % merupakan air asin
yang ada di lautan, dan proporsi air tawar yang ada hanya 2,5 % yang 2/3 nya ada
di kutub berupa gletser.
Keberadaan air di bumi dimanfaatkan untuk berbagai macam sektor salah
satu bentuk pemanfaatannya adalah untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan air
minum bagi manusia. Air bersih sendiri merupakan suatu kebutuhan yang amat
vital bagi kehidupan manusia sehari-hari, baik di musim kemarau maupun di
musim penghujan. Dalam kurun waktu 24 jam, manusia tidak bisa lepas dari air
bersih, baik kebutuhan untuk pemenuhan kegiatan rumah tangga, seperti: mandi,
mencuci, ibadah, memasak, minum, menyiram tanaman; maupun kebutuhan untuk
kegiatan perkantoran, industri, pertanian, transportasi, serta kebutuhan untuk
fasilitas umum.
Kebutuhan air bersih untuk masing-masing daerah tentunya berbeda-beda.
Kebutuhan akan penyediaan dan pelayanan air bersih dari waktu ke waktu
semakin meningkat yang terkadang tidak diimbangi oleh kemampuan pelayanan.
Peningkatan kebutuhan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk,
peningkatan derajat kehidupan warga, serta perkembangan kota/kawasan
pelayanan atau pun hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan kondisi sosial
ekonomi warga yang dibarengi dengan peningkatan jumlah kebutuhan air
perkapita.
Kabupaten Pesisir Selatan merupakan salah satu kabupaten yang sedang
berkembang dengan lima belas kecamatan. Salah Satu Kecamatan yang terdapat
di Kabupaten Pesisir Selatan adalah Kecamatan Koto XI Tarusan dengan luas
425,63 km2. Kecamatan ini merupakan kecamatan yang memiliki nagari

1
terbanyak di Kabupaten Pesisir Selatan yaitu sebanyak 23 Nagari. Kecamatan
Koto XI Tarusan memiliki jumlah penduduk 48.539. jiwa tahun 2016, 48.560
Jiwa pada tahun 2018, 52.870 jiwa pada tahun 2020. Data tersebut menunjukkan
jumlah penduduk pada Kecamatan Koto XI Tarusan mengalami peningkatan.
Pada saat ini, pertumbuhan penduduk di Kecamatan Koto XI Tarusan
sudah mencapai angka yang cukup besar. Masalah penyediaan air bersih menjadi
perhatian khusus di Kecamatan Koto XI Tarusan, Salah satu masalah pokok yang
dihadapi adalah belum terlayaninya semua penduduk akan pelayanan air bersih.
Pemerintah Setempat telah membangun sarana prasarana air bersih yang
berkualitas melalui Program PAMSIMAS dan PDAM agar kebutuhan air bersih
terpenuhi. Dari 23 Nagari di Kecamatan Koto XI Tarusan belum semua nagari
dapat terlayani air bersih dari PAMSIMAS dan PDAM atau baru 14 Nagari yang
terlayani. Hal ini disebabkan karena letak geografis daerah dan jarak yang jauh
antar nagari di kecamatan tersebut. Masyarakat yang berada pada daerah dengan
topografi tinggi pada jam-jam tertentu terutama pagi dan sore hari tekanan air
menjadi sangat rendah bahkan ada beberapa wilayah yang tidak mendapatkan air.
Begitu juga pada lokasi-lokasi yang berada di ujung daerah pelayanan, tekanan air
juga rendah walaupun berada pada topografi rendah. Pada lokasi tertentu yang
berada pada topografi yang sama namun lebih dekat ke sumber, tekanan air sangat
besar.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan air yang semakin meningkat tiap
tahunnya, maka pemerintah perlu mengkaji kembali kebutuhan air bersih untuk
wilayah Kecamatan Koto XI Tarusan. Beberapa tahun kedepan jumlah penduduk
akan semakin pesat yang tentunya akan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah
kebutuhan air bersih. Sehubungan dengan itu penulis menjadikan sebagai bahan
kajian skripsi pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Ekasakti
dengan judul “ Analisis Kebutuhan Air Bersih Di Kecamatan Koto XI
Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan “.

2
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka didapat
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Koto XI Tarusan
2. Belum terlayaninya semua penduduk akan pelayanan air bersih
1.3. Batasan Masalah
Mengingat terbatasnya waktu, tenaga, biaya serta luasnya ruang lingkup
penelitian ini, maka penulis membatasi permasalahannya hanya sebatas:
1. Perhitungan proyeksi jumlah penduduk di Kecamatan Koto XI
Tarusan sampai 20 tahun yang akan datang.
2. Perhitungan kebutuhan air bersih di Kecamatan Koto XI Tarusan
sampai 20 tahun yang akan datang.
3. Tidak membahas analisa kualitas air dan pengolahan air

1.4. Rumusan Masalah


Dari uraian - uraian yang telah dipaparkan di atas didapatkan beberapa
permasalahan - permasalahan sebagai berikut :
1. Berapakah proyeksi jumlah penduduk di Kecamatan Koto XI Tarusan
sampai 20 tahun yang akan datang?
2. Berapakah besar kebutuhan air bersih di Kecamatan Koto XI Tarusan
sampai 20 tahun yang akan datang

3
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.5.1. Tujuan Penelitian
1. Menghitung proyeksi penduduk di Kecamatan Koto XI Tarusan
sampai 20 tahun yang akan datang
2. Menganalisis kebutuhan air bersih di Kecamatan Koto XI Tarusan
sampai 20 tahun yang akan datang.

1.5.2. Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dalam pengambilan kebijakan agar lebih
memperhatikan masalah air bersih di Kabupaten Pesisir Selatan.

1.6. Sistematika Penulisan


Untuk mendapatkan pembahasan yang lebih jelas dan sistematis, maka
skripsi ini disusun dalam beberapa bab dan setiap bab terdiri dari sub-sub bab.
Adapun susunan sistematika laporan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisikan latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Begitulah urutan dari isi pendahuluan yang mana merupakan isi dari sistematika
penulis.
BAB II Tinjauan Pustaka
Pada bab ini menjelaskan teori-teori yang dijadikan bahan acuan yang
mengarah pada defenisi air, pengertian air baku, air bersih dan air minum,
sumber-sumber air, kebutuhan air bersih, proyeksi pertumbuhan penduduk.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang lokasi dan waktu penelitian, jenis penelitian,
variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan bagan alir
pelitaian

4
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan mengenai pengolahan dan pembahasan data
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, serta
saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Air


Air adalah substansi kimia dengan rumus kima H2O, satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom
oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kodisi
standar. Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki
kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam,
gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik. (Cahyaning
Setyo hutomo dkk, 2021)
Air merupakan kebutuhan utama bagi setiap insan di bumi baik manusia,
hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. Air digunakan sebagai kebutuhan vital untuk
konsumsi dan sanitasi umat manusia, untuk proses produksi berbagai barang
industri, untuk produksi makanan dan kebutuhan lainnya. (Jakobis Johanis
Messakh, 2017).
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang
banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air
harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta
makhluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus
dilakukan secara bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan generasi
sekarang maupun generasi mendatang. (Muhammad Ikhtiar, 2017).

2.2. Pengertian Air Bersih, Air Baku dan Air Minum

2.2.1. Air Bersih


Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah
dimasak. Adapun syarat kesehatan yang dimaksud adalah meliputi persyaratan
mikrobiologi, fisika, kimia dan radio aktif. (Majelis Ulama Indonesia, 2021)

6
2.2.2. Air Baku
Air baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, air
tanah dan air hujan dan air laut yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air
baku untuk air minum.(PermenPUPR Nomor 21/PRT/M/2016).

2.2.3. Air Minum


Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung di minum.
(Permenkes 492 tahun 2010)
Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia.
Syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak
mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam
berat. (Wikipedia, 2020)

2.3. Sumber Air

2.3.1. Air Hujan


Air hujan sebenarnya bukan merupakan sumber air baku. Air hujan
menjadi sumber air baku manakala telah tertampung ke dalam suatu wadah air
seperti sungai, danau, dan waduk. Dibutuhkan suatu rekayasa untuk menjadikan
air hujan menjadi air baku air minum. Waduk (bendungan), dan embung
merupakan hasil rekayasa air baku yang diselenggarakan oleh negara atau
perusahaan. Sedangkan penampungan air hujan (PAH) adalah wujud rekayasa air
baku secara individual. (bpsdm.go.id, 2018):

2.3.2. Air Permukaan


Air permukaan merupakan salah satu sumber yang dapat dipakai untuk
bahan baku air bersih. Dalam menyediakan air bersih terutama untuk air minum,
dalam sumbernya perlu diperhatikan tiga segi yang penting yaitu, mutu air baku,
banyaknya air baku dan konstinuitas air baku. Dibandingkan dengan sumber air

7
lain air permukaan merupakan sumber air yang tercemar dari makhluk hidup
(Departemen Kesehatan RI, 2007).
Air permukaan ada beberapa macam, diantaranya (Gramedia.com) :
1. Air Sungai
Sungai merupakan air tawar yang memiliki aliran dimana
sumbernya ada di daratan yang bermuara ke laut, danau maupun sungai
yang lebih besar. Air hujan, mata air maupun cairan gletser akan mengalir
melalui sebuah saluran menuju tempat yang lebih rendah.
Mula-mula saluran yang dilalui ini relative sempit dan pendek.
Tetapi secara proses alamiah aliran ini mengikis daerah-daerah yang di
laluinya. Akibatnya saluran ini semakin lama semakin lebar serta panjang
dan terbentuklah sungai.
2. Air Danau
Danau merupakan cekungan-cekungan yang ada di permukaan
bumi, baik itu akibat proses tektonik, vulkanik atau proses lain yang
membuat adanya cekungan lama kelamaan akan terisi oleh air sungai
yang mengalir dan bermuara di cekungan tersebut.
Danau sangat penting keberadaannya bagi kehidupan khususnya
manusia antara lain sebagai cadangan air untuk kepentingan perairan
( irigasi ), air minum sebagai sumber pembangkit tenaga listrik, sebagai
sarana olahraga dan rekreasi sebagai pengatur air untuk mencegah banjir
dan sebagai tempat untuk kegiatan perikanan (tambak udang dan ikan)
serta manfaat lainnya. Danau ialah suatu badan air yang dikelilingi oleh
tanah.
3. Air Rawa
Rawa ialah daerah yang selalu tergenang air dan memiliki kadar
air yang relative tinggi. Air di rawa terlihat kotor karena tempat itu
mengandung bahan organik yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang
mati. Akibatnya air yang menggenang menyebabkan tanah menjadi asam.
Sebuah rawa merupakan daerah lahan secara permanen jenuh atau diisi
dengan air.

8
Banyak rawa bahkan tertutup oleh air ada dua jenis utama dari
rawa yaitu Rawa air tawar Dan Rawa-rawa air asin. Rawa yang
didominasi oleh pohon-pohon, mereka sering disebut untuk jenis pohon
yang tumbuh di dalamnya seperti rawa cemara atau rawa kayu. Rawa air
tawar biasanya ditemukan didaratan sedangkan rawa air asin biasanya
ditemukan di sepanjang daerah pesisir. Rawa merupakan daerah transisi
mereka tidak benar-benar tanah atau benar-benar air.
4. Air Laut
Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan luas.
Contohnya seperti air laut yang berada di laut. Berdasarkan luas dan
bentuknya, klasifikasi laut terdiri dari Teluk adalah bagian laut yang
menjorok ke darat, Selat adalah laut yang relative sempit dan terletak
antara dua pulau, Laut adalah perairan yang terletak di antara pulau-pulau
yang relative lebih luas dibandingkan dengan selat dan Samudera adalah
laut yang sangat luas dan terletak diantara benua.

2.3.3. Air Tanah


Adalah air yang berada di bawah permukaan tanah. Ada beberapa macam
air tanah, diantaranya (bpsdm.pu.go.id, 2018):
1. Mata Air
Mata air adalah tempat air tanah muncul di permukaan tanah.
Kapasitas sumber mata air biasanya lebih besar sedangkan kualitasnya
pada umumnya lebih baik ketimbangsumur dalam. Kapasitas mata air
kadang lebih besar karena outlet air tanahnya dapat lebih luas ketimbang
sumur dangkal. Kualitas mata air pada umumnya bagus karena daerah
imbuhannya masih terjaga dari ancaman pencemaran.
Pada awal munculnya sistem penyediaan air minumperkotaan,
mata air merupaan sumber air baku utamanya. Hal itu terjadi karena
penduduk masih sedikit kebutuhan air minum masih rendah dan
ketersediaan sumber air masih banyak. Mata air pada umumnya berada

9
pada elevasi yang lebih tinggi ketimbang daerah layanannya sehingga
penyampaian air secara gravitasi masih memungkinkan
2. Air Tanah Dalam
Sumur dalam adalah sumber air buatan manusia yang berupa
lubang konsentris dari permukaan tanah sampai ke kedalaman tertentu.
Lubang tersebut biasanya menembus lapisan tanah yang relatif kedap air
sehingga dapat mencapai ke kedalaman 100m. Sumur dalam yang ideal
dapat menampung air tanah dari lapisan kepasiran yang bertransmisivitas
tinggi. Lapisan kepasiran tersebut diapit oleh lapisan lempung yang
mempunyai storivitas tinggi.
Kapasitas kapasitas sumur dalam dalam memberikan pasokan air
tidaklah besar. Debit sumur dalam sebesar 20 l/s sudah dianggap besar.
Produktivitas sumur dalam biasanya semakin menurun sesuai dengan
berjalannya waktu. Ini terjadi manakala kapasitas simpan (storivitas)
lapisan lempung yang mendukungnya semakin mengecil.
Pada umumnya, kualitas air baku yang dihasilkan juga cukup
bagus dan dapat diteruskan menjadi air minum dengan menambah proses
khlorinasi. Namun demikian pada beberapa kejadian beberapa bahan
ikutan (impurities) memerlukan pengolahan lanjut, seperti besi, H2S,
kapur, dsb. Pembuangan besi (Fe2+) dilakukan dengan proses aerasi
dilanjutkan dengan proses sedimentasi dan filtrasi. H2S dibuang dengan
cara aerasi. Sedangkan kapur (Ca(HCO3)2) dibuang dengan prosed
softening. Air yang mengandung nitrat (NO3 -1 ) dengan kadar lebih
10mg/L tak dapat dipakai sebagai air baku.

2.4. Kebutuhan Air Bersih


Kebutuhan air yaitu banyaknya air yang diperlukan untuk memnuhi
kebutuhan air dalam kegiatan sehari-hari seperti mandi, mencuci, memasak,
menyiram, dan kegiatan lainnya. “kebutuhan air bersih menurut Seunjaya adalah
jumlah air bersih minimal yang perlu disediakan agar manusia dapat hidup secara
layak yaitu dapat memperoleh air yang dperlukan untuk melakukan aktivitas dasar

10
sehari-hari. Kebutuhan air adalah sejumlah air yang digunakan untuk berbagai
peruntukan atau kegiatan masyarakat dalam wilyah tersebut. Dalam kasus ini
kebutuhan air yang diperlukan yaitu kebutuhan air rumah tangga (Domestik),
fasilitas umum meliputi perkantoran, pendidikan (Non domestik), irigasi,
peternakan, industry, serta untuk pemeliharaan/penggelontoran sungai. Kebutuhan
air dikategorikan menjadi kebutuhan air domestik dan non domestik
(bpsdm.pu.go.id, 2018) :

2.4.1. Kebutuhan Air Domestik


Air bersih yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari disebut kebutuhan
domestic (domestic demand) dalam hal ini termasuk air minum, memasak, dan
lainlain (Kementrian PU, “Kebutuhan Air Hari Maksimum”). Standar kebutuhan
air domestik yaitu kebutuhan air bersih yang digunakan pada tempt-tempat hunian
pribadi untuk memenuhi hajat hidup sehari-hari, seperti pemakaian air untuk
minum, mandi, memasak, dan mencuci. Aturan yang diapakai adalah
liter/orang/hari. Analisis sektor domestik untuk masa mendatang dilaksanakan
dengan dasar analisis pertumbuhan pnduduk pada wilayah tersebut yang
direncanakan.
Untuk memperkirakan jumlah kebutuhan air domestik saat ini dan di masa
mendatang dihitung berdasarkan jumlah penduduk, tingkat pertumbuhan
penduduk dan kebutuhan air perkapita. Kebutuhan air perkapita dipengaruhi oleh
aktivitas fisik dan kebiasaan atau tingkatan kesejahteraan. Oleh karena itu, dalam
memperkirakan besarnya kebutuhan air domestik perlu dibedakan antara
kebutuhan air untuk penduduk daerah urban (perkotaan) dan daerah rural
(perdesaaan).
Besarnya konsumsi air dapat mengacu pada berbagai macam standar
yang telah dipublikasikan. Untuk menyajikan standar kebutuhan air domestik
menurut peraturan dari Departemen Cipta Karya dapat dilihat pada tabel 2.1
berikut:

11
Tabel 2.1. Kriteria Perencanaan Air Bersih
Kategori Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk (Jiwa)
> 1.000.000 500.000 100.000 20.000 < 20.000
s/d s/d S/d
Uraian 1.000.000 500.000 100.000
Kota Kota Kota Kota Kecil Desa
Metropolita Besar Sedang
n
Konsumsi Unit
Sambungan Rumah (SR) >150 150-120 90-120 80-120 60-80
(lt/org/hr)
Konsumsi Unit Hidran 20-40 20-40 20-40 20-40 20-40
(HU) (lt/org/hr)
Konsumsi Unit Non
Domestik
a. Niaga Kecil 600-900 600-900 600
(liter/unit/hari)
b. Niaga Besar 1000-5000 1000-500 1500
(liter/unit/hari) 0
c. Industri Besar 0.2-0.8 0.2-0.8
(liter/detik/ha) 0.2-0.8
d. Pariwisata 0.1-0.3 0.1-0.3
(liter/detik/hari) 0.1-0.3
Kehilangan Air (%) 20-30 20-30 20-30 20-30 20-30

Faktor Hari Maksimum 1.15-1.25 1.15-1.25 1.15-1.25 1.15-1.25 1.15-1.2


5
Faktor Jam Puncak 1.75-2.0 1.75-2.0 1.75-2.0 1.75 1.75
Jumlah Jiwa per SR (Jiwa) 5 5 5 5 5

Jumlah Jiwa per HU (Jiwa) 100 100 100 100-200 200


Sisa Tekan di Penyediaan 10 10 10 10 10
Distribusi (Meter)
Jam Operasi ( jam ) 24 24 24 24 24
Volume Reservoir
( % Max Day Demand ) 15-25 15-25 15-25 15-25 15-25
SR:HU 50:50 s/d 50:50 s/d 80:20 70:30 70:30
80:20 80:20
Cakupan Pelayanan (%) 90 90 90 90 70
Sumber: Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, 1996
2.4.2. Kebutuhan Air Non Domestik
Kebutuhan air dasar non domestik merupakan kebutuhan air bagi
penduduk diluar lingkungan perumahan (Kementerian PU, “Kebutuhan Hari
Maksimal”). Kebutuhan air non domestik sering juga disebut kebutuhan perkotaan
(municipal). Besar kebutuhan air bersih inci ditentukan banyaknya konsumen non
domestic yang meliputu fasilitas perkantoran seperti pemerintah dan swasta,
tempat-tempat ibadah seperti masjid dan gereja, pendidikan seperti

12
sekolah-sekolah, komersil seperti, hotel, umum seperti pasar dan terminal dan
industri.
Besarnya kebutuhan air perkotaan dapat ditentukan oleh banyaknya
fasilitas perkotaan tersebut. Kebutuhan ini sangat dipengaruhi oleh tingkat
dinamika kota dan jenjang suatu kota. Untuk memperkirakan kebutuhan air
perkotaan suatu daerah maka diperlukan data-data lengkap tentang fasilitas daerah
tersebut.
Analisis sektor non domestik dilaksanakan dengan berpegangan pada
analisis data pertumbuhan terakhir fasilitas-fasilitas sosial ekonomi yang ada pada
wilayah perencanaan. Kebutuhan air non domestik untuk kota dapat dibagi dalam
beberapa kategori:
1. Kota Kategori I Metro
2. Kota Kategori II Kota Besar
3. Kota Kategori III Kota Sedang
4. Kota Kategori IV Kota Kecil
5. Kota Kategori V Desa
Kebutuhan air non domestik menurut kriteria perencanaan pada Dinas PU
dapat dilihat dalam tabel 2.2 sampai Tabel 2.4. tabel –tabel tersebut menampilkan
standar yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan air perkotaan apabila
data rinci mengenai fasilitas kota dapat diproleh berikut adalah kebutuhan air non
domestik kategori I,II,III,IV,V pada tabel 2.2 berikut
Tabel 2.2. Kebutuhan Air Bersih Non Domestik Untuk Kategori I,II,III,IV

SEKTOR NILAI SATUAN


Sekolah 10 Liter/murid/hari
Rumah Sakit 200 Liter/bed/hari
Puskesmas 2000 Liter/unit/hari
SEKTOR NILAI SATUAN
Masjid 3000 Liter/unit/hari
Kantor 10 Liter/pegawai/hari
Pasar 12000 Liter/hektar/hari
Hotel 150 Liter/bed/hari
Rumah Makan 100 Liter/tempat duduk/hari
Komplek Militer 60 Liter/orang/hari
Kawasan Industri 0,2-0,8 Liter/detik/hektar
Kawasan Pariwisata 0,1-0,3 Liter/detik/hektar
Sumber: Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, 1996.

13
Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kategori Desa Untuk kebutuhan air
kategori desa dapat dilihat pada tabel 2.3
Tabel 2.3. Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kategori V (Desa)
SEKTOR NILAI SATUAN
Sekolah 5 Liter/murid/hari
Rumah sakit 200 Liter/bed/hari
Puskesmas 1200 Liter/unit/hari
Masjid 3000 Liter/unit/hari
Musholla 2000 Liter/unit/hari
Pasar 12000 Liter/hektar/hari
Komersial/Industri 10 Liter/hari
Sumber: Direktorat Jendral Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, 1996

Kebutuhan air non domestik untuk kategori lain dapat dilihat pada tabel 2.4
berikut:
Tabel 2.4 Kebutuhan Air Non Dometik Kategori Lain
SEKTOR NILAI SATUAN
Lapangan Terbang 10 Liter/orang/hari
Pelabuhan 50 Liter/orang/detik
Stasiun KA dan Bus 10 Liter/orang/detik
Kawasan Industri 0,75 Liter/detik/hektar
Sumber: Direktorat Jendral Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, 1996

2.5. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk


Pada suatu wilayah atau Negara pasti berubah seiring berjalannya waktu.
Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kelahiran,
kematian dan migrasi. Proyeksi penduduk adalah jumlah penduduk di masa yang
akan datang berdasarkan asumsi perkembangan kelahiran, kematian dan migrasi.
Di Kabupaten Pesisir Selatan Khususnya Kecamatan Koto XI Tarusan data
penduduk yang dipakai dan dipercaya adalah untuk keperluan proyeksi berasal
dari catatan Badan Statistik di Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir
Selatan.
Tingginya laju pertumbuhan penduduk dan penyebarannya yang tidak
merata merupakan masalah kependudukan yang dihadapi oleh Negara - negara
berkembang, termasuk Indonesia disamping masalah lainya. Hal ini dapat
menimbulakan masalah sosial yang cukup serius seperti kemiskinan, kebodohan,

14
pengangguran dan meningkatnya kriminalitas apabila pertumbuhan penduduk
tersebut tidak diikuti dengan meningkatnya kualitas sumber daya manusia.
Analisis kebutuhan air bersih untuk masa mendatang menggunakan
Standart - standart perhitungan yang telah ditetapkan. Kebutuhan air unutk
fasilitas - fasilitas sosial ekonomi harus dibedakan sesuai peraturan PDAM dan
memperhatikan kapasitas produksi sumber yang ada. Untuk menganalisis
proyeksi 20 tahun ke depan di pakai metode Aritmatik.
Rumus proyeksi pertumbuhan penduduk dapat digunakan beberapa
metode, penentuan metode yang dipakai adalah metode geometrik dan aritmatik.
1. Metode Geometrik
Pn = Po ( 1 + r )n …………………………………………………. ( 2.1 )
Dimana:
Pn : Jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)
Po : Jumlah penduduk pada awal tahun (jiwa)
n : Periode waktu yang ditinjau
r : Rata - rata pertumbuhan penduduk pertahun
2. Metode Aritmatik
Pn = Po + n.r …………………………………………………. ( 2.2 )
Dimana:
Pn : Jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)
Po : Jumlah penduduk pada awal tahun (jiwa)
n : Periode waktu yang ditinjau
r : Rata - rata pertumbuhan penduduk pertahun

Untuk mengetahui kenaikan jumlah penduduk pertahun dalam %


diperlukan data dan jumlah penduduk yang ada. Perhitungan memakai metode
Aritmatik
( 𝑃𝑜−𝑃𝑡 )
r= …………………………………………………. ( 2.3 )
𝑡

Dimana :
Pt : Jumlah penduduk tahun ke-n
Po : Jumlah penduduk awal tahun

15
t : Waktu (Tahun)
r : Rata - rata pertumbuhan penduduk pertahun

2.6. Proyeksi Kebutuhan Air Bersih


Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menghitung jumlah
kebutuhan air bersih, antara lain (bpsdm.pu.go.id, 2018):
1. Kebutuhan Air Domestik
Untuk kebutuhan air domestik dihitung berdasarkan jumlah penduduk
yang dilayani dikalikan dengan standar kebutuhan air perorang perhari (S),
sedangkan jumlah penduduk yang dilayani dapat dihitung dengan persamaan 2.4
qD = JP x (pl%) x S …………………………………………………. ( 2.4)
Dengan:
JP = Jumlah penduduk saat ini (jiwa)
Pl% = Presentase pelayanan yang akan dilayani
qD = Kebutuhan air domestik (lt/or/hari)
S = Standart kebutuhan air rata-rata
2. Kebutuhan Air Non Domestik
Untuk keperluan air non domestik dihitung dengan cara kebutuhan air
domestik dikalikan dengan presentase kebutuhan air non domestik. Dihitung
dengan menggunakan persamaan 2.5 berikut:
qnD = (Nd%) x qD …………………………………………………. ( 2.5 )
Dengan:
qnD : kebutuhan air non domestik (lt/or/hari)
Nd% : presentase kebutuhan air non domestik
qD = kebutuhan air domestik (lt/or/hari)
3. Kebutuhan Air Total
Kebutuhan air total adalah kebutuhan air domestik yang ditambahkan
dengan kebutuhan air non domestik, dihitung dengan persamaan 2.6 berikut:
qT = qD + qnD …………………………………………………. ( 2.6 )
Dengan:
qT : kebutuhan air total (lt/or/hari)

16
4. Kebutuhan Air Rata-Rata
Dihitung dengan menggunakan persamaan 2.7 sebagai berikut:
qRH = Qt + Qhl …………………………………………………. ( 2.7 )
Dengan:
qRH : kebutuhan air rata-rata
Qt : kebutuhan air total (lt/hari)
Qhl : kebocoran atau kehilangan air (lt/hari)
5. Kebutuhan Air Maksimum/Puncak
Kebutuhan air jam maksimum yaitu besar air maksimum yang dibutuhkan
pada jam tertentu pada kondisi kebutuhan air maksimum. Didapatkan dalam
bentuk persamaan 2.8 sebagai berikut:
qm = qRH x F…………………………………………………. ( 2.8 )
Dengan:
qm : Kebutuhan air maksimum (lt/hari)
qRH : Kebutuhan air rata-rata (lt/hari)
F : Faktor hari maksimum

17
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi penelitiannya di
Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupatan Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat.
Waktu penenlitian dilakukan pada Bulan Mei 2021 hingga selesai.

Gambar 3.1. Peta Provinsi Sumatera Barat


(Sumber : sumbersejarah1.blogspot.com)

Gambar 3.2. Peta Kabupaten Pesisir Selatan


(Sumber : BPS Kabupaten Pesisir Selatan)

18
Gambar 3.1. Peta Kecamatan Koto XI Tarusan
(Sumber : BPS 2020)

19
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut
penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data
tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Afid Burhanuddin, 2013). Penggunaan
metode kuantitatif ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih
mendalam tentang analisis kebutuhan air bersih di Kecamatan Koto XI Tarusan
Kabupaten Pesisir Selatan.

3.3 Variabel Penelitian


Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang akan dijadikan sebagai
objek yang ditetapkan oleh seorang peneliti dengan tujuan untuk dipelajari.
Sehingga akan memperoleh informasi tentang hal tersebut dan diambil sebagai
kesimpulan. (Sugiyono, 2015)
Variabel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Adapun variabel bebas dalam
penelitian ini adalah jumlah penduduk.
2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini
adalah kebutuhan air bersih.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan data yang berkaitan
dengan Kecamatan Koto XI Tarusan melalui studi dokumen yang bersumber dari
Kecamatan Koto XI Tarusan Dalam Angka Tahun 2016-2021.
Data yang dikumpulkan antara lain :
1. Data Fasilitas-Fasilitas Umum di Kecamatan Koto XI Tarusan
2. Data Jumlah Penduduk Kecamatan Koto XI Tarusan
3. Debit air tersedia di Kecamatan Koto XI Tarusan

20
3.5 Teknik Analisis Data
Sebelum dilakukan perhitungan, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan
data yang akan dilakukan apakah sudah sesuai dengan data yang sebenarnya atau
tidak. Setelah semua data diperiksa, maka dilakukan perhitungan. Adapun
perhitungan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan proyeksi penduduk di Kecamatan Koto XI Tarusan untuk 20
tahun yang akan datang, dengan menggunakan metode geometrik
2. Perhitungan proyeksi kebutuhan air bersih domestik dan non domestik di
Kecamatan Koto XI Tarusan.

3.6 Bagan Alir Penelitian


Berdasarkan studi pustaka yang sudah dibahas sebelumnya, maka untuk
memudahkan dalam pembahasan dan analisa dibuat suatu diagram alir atau flow
chart, seperti pada gambar 3.2. Diagram alir ini merupakan tahapan penelitian
yang akan dilakukan dalam rangka menyelesaikan penelitian ini. Dengan
demikian, penelitian ini dapat diselesaikan secara sistematis dan mendapat hasil
yang valid serta sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

21
MULAI

LATAR BELAKANG

TUJUAN

PENGUMPULAN DATA

DATA SEKUNDER

DATA JUMLAH DATA FASILITAS


PENDUDUK UMUM

ANALISIS DATA
1. PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK
2. PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH:
- DOMESTIK
- NON DOMESTIK

KESIMPULAN DAN SARAN

SELESAI

Gambar 3.4. Bagan Alir Penelitian

22
BAB IV
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Proyeksi Penduduk


4.1.1 Analisis Pertumbuhan Penduduk
Tabel 4.1 memberikan data penduduk Kecamatan Koto XI Tarusan dari
tahun 2011 – 2020. Dari data tersebut kemudian dihitung tingkat pertumbuhan
tiap tahunnya dengan menggunakan metode Geometrik dan Aritmatik. Ratio
pertumbuhan tersebut kemudian dirata – rata untuk dapat memproyeksikan
pertumbuhan penduduk 20 tahun ke depan.

Tabel 4.1. Data Pertumbuhan Penduduk Dari Tahun 2011 - 2020

Jumlah Pertumbuhan Pertumbuhan


No Tahun
(Jiwa) Aritmatik (Jiwa) Geometrik (Jiwa)

1 2011 48.399
155 0,32%
2 2012 48.554
-368 -0,76%
3 2013 48.186
314 0,65%
4 2014 48.500
90 0,19%
5 2015 48.590
-51 -0,10%
6 2016 48.539
16 0,03%
7 2017 48.555
5 0,01%
8 2018 48.560
5288 10,89%
9 2019 53.848
-978 -1,82%
10 2020 52.870
Jumlah 4.471 9,41%
Rata - Rata 496,778 1,05%
Sumber : Hasil Perhitungan 2021

23
4.1.2. Perhitungan Proyeksi Penduduk Kecamatan Koto XI Tarusan
1. Metode Geometrik
Rumus dasar metode geometrik yaitu :
Pn = Po ( 1 + r )n
Dari data di atas didapat :
Po = 52.870 jiwa
r = + 1,05 %
= + 1,05 %
Di dapat persamaan forward projection :
Pn = 52.870 (1 + 0, 0105 )n
Pn (2021) = 52.870 (1+0,0105)1
= 53.425 jiwa

2. Metode Aritmatik
Rumus dasar metode aritmatrik yaitu :
Pn = Po + n r
r = Po - Pt
t
dari data di atas didapat :
Pt = jumlah penduduk pada tahun 2011 = 48.399 jiwa
Po = 52.870 jiwa
To = 2020
Tt = 2011
r = ( 52.870 - 48.399)
2020 - 2011
r = 496,778
didapat persamaan aritmatik :
Pn = Po + nr
Pn = 52.870 + 496,778 n
Pn (2021) = 52.870 + 496,778.1
= 53.367 jiwa

24
Dengan menggunakan dua metode di atas maka didapatkan nilai proyeksi
penduduk tahun 2021 yaitu dengan menggunakan metode geometrik jumlah yang
didapat adalah sebesar 53.425 jiwa sedangkan dengan metode aritmatik berjumlah
53.367 jiwa. Dari dua hasil metode di atas maka akan diambil nilai terbesar untuk
perhitungan selanjutnya yaitu menggunakan metode geometrik yang didapat pada
tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2. Perhitungan Proyeksi Penduduk Dari 2020 - 2040

Metode Aritmatik Metode Geometrik


No Tahun n Pn = 52870 + 496.778 n Pn = 52870 (1+0.0105)n
(Jiwa) (Jiwa)

1 2020 0 52.870 52.870


2 2021 1 53.367 53.425
3 2022 2 53.864 53.986
4 2023 3 54.360 54.553
5 2024 4 54.857 55.126
6 2025 5 55.354 55.705
7 2026 6 55.851 56.289
8 2027 7 56.347 56.881
9 2028 8 56.844 57.478
10 2029 9 57.341 58.081
11 2030 10 57.838 58.691
12 2031 11 58.335 59.307
13 2032 12 58.831 59.930
14 2033 13 59.328 60.559
15 2034 14 59.825 61.195
16 2035 15 60.322 61.838
17 2036 16 60.818 62.487
18 2037 17 61.315 63.143
19 2038 18 61.812 63.806
20 2039 19 62.309 64.476
21 2040 20 62.806 65.153
Sumber : Hasil Perhitungan 2021

25
Perhitungan Proyeksi Penduduk
Kecamatan Koto XI Tarusan Tahun 2020 s/d 2040
66000
65153
64476
64000 63806
63143
Jumlah Penduduk

62487
62000 61838
(Jiwa)

61195
60559
60000 59930
59307
58691
58000 58081
57478
56881
56000 56289
55705
55126
54553
54000 53986
53425
52870
52000
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040

Gambar 4.1 Grafik Proyeksi Penduduk Kecamatan Koto XI Tarusan Tahun 2020 s/d 2040
26
Dari analisis di atas didapat jumlah penduduk Kecamatan Koto XI Tarusan
pada tahun 2040 berjumlah 65.153 jiwa (proyeksi 20 tahun), maka sesuai tabel 2.1,
Kecamatan Koto XI Tarusan termasuk dalam kategori kota kecil dengan jumlah
penduduk berkisar 20.000 – 100.000 jiwa.

4.2 Analisis Kebutuhan Air Bersih


Standart Analisis menurut kriteria perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas
PU, maka :
1) Konsumsi sambungan rumah tangga : 70 liter/orang/hari.
2) Konsumsi sambungan hidran umum adalah : 30 liter/orang/hari.
3) Perbandingan antara sambungan rumah tangga dan hidran umum
adalah : SR : HU = 70 : 30. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
Tabel 2.1.

4.2.1 Sektor Domestik


1. Sambungan Rumah Tangga (SR)
Tabel 4.3. Kebutuhan Air untuk Sambungan Rumah Tangga ( SR )
Jumlah
Jumlah Tingkat Jumlah Konsumsi air Jumlah
Kebutuhan
No Tahun Penduduk pelayanan Terlayani rata - rata pemakaian
Air
(Jiwa) (%) (Jiwa) (Lt/Jiwa/Hari) (Liter/Hari)
(Liter/detik)
a b c d e f g h
1 2020 52.870 90 47.583 100 4.758.300 55,073

2 2021 53.425 90 48.083 100 4.808.300 55,652

3 2022 53.986 90 48.587 100 4.858.700 56,235

4 2023 54.553 90 49.098 100 4.909.800 56,826

5 2024 55.126 90 49.613 100 4.961.300 57,422

6 2025 55.705 90 50.135 100 5.013.500 58,027

7 2026 56.289 90 50.660 100 5.066.000 58,634

8 2027 56.881 90 51.193 100 5.119.300 59,251

9 2028 57.478 90 51.730 100 5.173.000 59,873

10 2029 58.081 90 52.273 100 5.227.300 60,501

27
Jumlah
Jumlah Tingkat Jumlah Konsumsi air Jumlah
Kebutuhan
No Tahun Penduduk pelayanan Terlayani rata - rata pemakaian
Air
(Jiwa) (%) (Jiwa) (Lt/Jiwa/Hari) (Liter/Hari)
(Liter/detik)
a b c d e f g h
11 2030 58.691 90 52.822 100 5.282.200 61,137

12 2031 59.307 90 53.376 100 5.337.600 61,778

13 2032 59.930 90 53.937 100 5.393.700 62,427

14 2033 60.559 90 54.503 100 5.450.300 63,082

15 2034 61.195 90 55.076 100 5.507.600 63,745

16 2035 61.838 90 55.654 100 5.565.400 64,414

17 2036 62.487 90 56.238 100 5.623.800 65,090

18 2037 63.143 90 56.829 100 5.682.900 65,774

19 2038 63.806 90 57.425 100 5.742.500 66,464

20 2039 64.476 90 58.028 100 5.802.800 67,162

21 2040 65.153 90 58.638 100 5.863.800 67,868

Sumber : Hasil Perhitungan 2021


Keterangan : [a] = Nomor urut
[b] = Tahun proyeksi (tahun perencanaan)
[c] = Hasil perhitungan proyeksi jumlah penduduk (tabel 5.2)
[d] = Tabel 2.1 no.12 kolom 5 (kota kecil)
[e] = [c] x [d]
= 53.425 jiwa x 90%
= 48.083 jiwa
[f] = Kriteria perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU
[g] = [e] x [f]
= 48.083 jiwa x 100 liter/jiwa/hari
= 4.808.300 liter/hari
[h] = [g] / (24 x 60 x 60)
= 4.808.300 / 86.400
= 55,652 liter/detik

28
Kebutuhan Air untuk Sambungan Rumah Tangga
Kecamatan Koto XI Tarusan Tahun 2020 s/d 2040
80.000

70.000
Jumlah Kebutuhan Air

60.000
(Liter/detik)

50.000

40.000

30.000

20.000

10.000

0.000
2028

2033

2037
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027

2029
2030
2031
2032

2034
2035
2036

2038
2039
2040
Gambar 4.2 Grafik Kebutuhan Air untuk Sambungan Rumah Tangga ( SR )

2. Hidran Umum (HU)


Tabel 4.4. Kebutuhan Air untuk Hidran Umum ( HU )
Jumlah
Jumlah Tingkat Jumlah Konsumsi air Jumlah
Kebutuhan
No Tahun Penduduk pelayanan Terlayani rata - rata pemakaian
Air
(Jiwa) (%) (Jiwa) (Lt/Jiwa/Hari) (Liter/Hari)
(Liter/detik)
a b c d e f g h
1 2020 52.870 30 15.861 30 475.830 5,507
2 2021 53.425 30 16.028 30 480.840 6,507
3 2022 53.986 30 16.196 30 485.880 7,507
4 2023 54.553 30 16.366 30 490.980 8,507
5 2024 55.126 30 16.538 30 496.140 9,507
6 2025 55.705 30 16.712 30 501.360 10,507
7 2026 56.289 30 16.887 30 506.610 11,507
8 2027 56.881 30 17.064 30 511.920 12,507
9 2028 57.478 30 17.243 30 517.290 13,507
10 2029 58.081 30 17.424 30 522.720 14,507
11 2030 58.691 30 17.607 30 528.210 15,507
12 2031 59.307 30 17.792 30 533.760 16,507
13 2032 59.930 30 17.979 30 539.370 17,507
14 2033 60.559 30 18.168 30 545.040 18,507
15 2034 61.195 30 18.359 30 550.770 19,507
16 2035 61.838 30 18.551 30 556.530 20,507

29
Jumlah
Jumlah Tingkat Jumlah Konsumsi air Jumlah
Kebutuhan
No Tahun Penduduk pelayanan Terlayani rata - rata pemakaian
Air
(Jiwa) (%) (Jiwa) (Lt/Jiwa/Hari) (Liter/Hari)
(Liter/detik)
a b c d e f g h
17 2036 62.487 30 18.746 30 562.380 21,507
18 2037 63.143 30 18.943 30 568.290 22,507
19 2038 63.806 30 19.142 30 574.260 23,507
20 2039 64.476 30 19.343 30 580.290 24,507
21 2040 65.153 30 19.546 30 586.380 25,507
Sumber : Hasil Perhitungan 2021

Keterangan : [a] = Nomor urut


[b] = Tahun proyeksi (tahun perencanaan)
[c] = Hasil perhitungan proyeksi jumlah penduduk (tabel 5.2)
[d] = Tabel 5.1 no.12 kolom 5 (kota kecil)
[e] = [c] x [d]
= 53.425 jiwa x 30%
= 16.028jiwa
[f] = Kriteria perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU
[g] = [e] x [f]
= 16.028 jiwa x 30 liter/jiwa/hari
= 480.840 liter/hari
[h] = [g] / (24 x 60 x 60)
= 480.840 liter/hari / 86.400 detik/hari
= 6,507 liter/detik

30
Kebutuhan Air untuk Hidran Umum
Kecamatan Koto XI Tarusan Tahun 2020 s/d 2040
30
Jumlah Kebutuhan Air

25
(Liter/detik)

20

15

10

5
2023

2027

2032

2036

2040
2020
2021
2022

2024
2025
2026

2028
2029
2030
2031

2033
2034
2035

2037
2038
2039
Gambar 4.3 Grafik Kebutuhan Air untuk Hidran Umum ( HU )
4.2.2 Sektor Non Domestik
1. Fasilitas Pendidikan
Tabel 4.5. Data Jumlah Siswa dan Sarana Pendiikan Dari Tahun 2015 - 2020
Jumlah Sarana Pendidikan
No Tahun Jumlah Siswa
SD SMP SMA SLB
1 2015 28 9 3 4 11.218

2 2016 28 9 3 4 11.557

3 2017 28 9 3 4 11.556

4 2018 28 9 3 4 11.208

5 2019 28 9 3 4 10.979

6 2020 28 9 3 4 11.110
Sumber: https://dapo.kemdikbid.go.id

Tabel 4.6 memberikan data jumlah siswa Kecamatan Koto XI Tarusan dari
tahun 2015 – 2020. Dari data tersebut kemudian dihitung tingkat pertumbuhan
tiap tahunnya dengan menggunakan metode Geometrik. Ratio pertumbuhan
tersebut kemudian dirata – rata untuk dapat memproyeksikan pertumbuhan
penduduk 20 tahun ke depan.

31
Tabel 4.6. Data Pertumbuhan Siswa Dari Tahun 2015 - 2020
Pertumbuhan Pertumbuhan
Jumlah Siswa
No Tahun Aritmatik Geometrik
(Jiwa)
(Jiwa) (Jiwa)
1 2015 10.184
339 3.33%
2 2016 10.523
-1 -0.01%
3 2017 10.522
-348 -3.31%
4 2018 10.174
805 7.91%
5 2019 10.979
131 1.19%
6 2020 11.110
Jumlah 926 9.12%
Rata - Rata 185,200 1.82%
Sumber : Hasil Perhitungan 2021
Dari peraturan Ditjen Cipta Karya Dep.PU faktor yang diperhitungkan
adalah jumlah murid dengan kebutuhan air 10 liter / murid / hari.
Tabel 4.7 Kebutuhan Air untuk Fasilitas Pendidikan
Jumlah Konsumsi air Jumlah
Jumlah pemakaian
No Tahun Murid rata - rata Kebutuhan Air
(Liter/Hari)
(Orang) (Lt/Murid/Hari) (Liter/detik)
a b c d e f
1 2020 11.110 10 111.100 1,286
2 2021 11.312 10 113.120 1,309
3 2022 11.518 10 115.180 1,333
4 2023 11.728 10 117.280 1,357
5 2024 11.941 10 119.410 1,382
6 2025 12.158 10 121.580 1,407
7 2026 12.380 10 123.800 1,433
8 2027 12.605 10 126.050 1,459
9 2028 12.834 10 128.340 1,485
10 2029 13.068 10 130.680 1,513
11 2030 13.306 10 133.060 1,540
12 2031 13.548 10 135.480 1,568
13 2032 13.795 10 137.950 1,597
14 2033 14.046 10 140.460 1,626
15 2034 14.301 10 143.010 1,655
16 2035 14.562 10 145.620 1,685
17 2036 14.827 10 148.270 1,716
18 2037 15.097 10 150.970 1,747
19 2038 15.371 10 153.710 1,779
20 2039 15.651 10 156.510 1,811
21 2040 15.936 10 159.360 1,844
Sumber : Hasil Perhitungan 2021

32
Keterangan : [a] = Nomor urut
[b] = Tahun proyeksi (tahun perencanaan)
[c] = Jumlah pelajar tahun 2020 yaitu 11.110 orang di peroleh dari
Sumber Dapodik tahun 2020.
Perhitungan proyeksi jumlah Murid dihitung dengan metode
geometrik dengan rumus Pn = Po (1+ r)n
Pn = 11.110 orang (1 + 0,0182)1 = 11.312 orang
[d] = Tabel 2.2
[e] = [c] x [d]
= 11.312 orang x 10 liter/orang/hari = 113.120 liter/hari
[f] = [e] /(24 x 60 x 60)
= 113.120 liter/hari/ 86.400 detik/hari = 1,309 liter/hari

Kebutuhan Air untuk Fasilitas Pendidikan


Kecamatan Koto XI Tarusan Tahun 2020 s/d 2040
2.000
Jumlah Kebutuhan Air

1.500
(Liter/detik)

1.000

0.500

0.000
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
2037
2038
2039
2040

Gambar 4.4 Grafik Kebutuhan Air untuk Fasilitas Pendidikan

2. Fasilias Peribadatan
Fasilitas peribadatan digunakan masyarakat sebagai sarana menjalankan
ibadah sehingga pertumbuhan jumlah peribadatan diasumsikan sama dengan
tingkat pertumbuhan penduduk Kecamatan Gunem. Pada peraturan yang
ditetapkan Ditjen Cipta Karya Dep. PU didapat kebutuhan air bersih untuk Masjid
sebesar 3000 liter/unit/hari dan Mushola sebesar 2000 liter/unit/hari.
Proyeksi jumlah masjid dan mushala diasumsikan tiap 10 tahun bertambah
1 unit. Perhitungan kebutuhan air untuk masjid dan mushola dapat dilihat pada
Tabel 4.8 dan 4.9 sebagai berikut:

33
Tabel 4.8. Kebutuhan Air untuk Mesjid
Konsumsi air Jumlah Jumlah
Jumlah
No Tahun rata - rata pemakaian Kebutuhan Air
(Unit)
(Lt/Unit/Hari) (Liter/Hari) (Liter/detik)
a b c d e f
1 2020 49 3000 147.000 1,701
2 2021 49 3000 147.000 1,701
3 2022 49 3000 147.000 1,701
4 2023 49 3000 147.000 1,701
5 2024 49 3000 147.000 1,701
6 2025 49 3000 147.000 1,701
7 2026 49 3000 147.000 1,701
8 2027 49 3000 147.000 1,701
9 2028 49 3000 147.000 1,701
10 2029 49 3000 147.000 1,701
11 2030 50 3000 150.000 1,736
12 2031 50 3000 150.000 1,736
13 2032 50 3000 150.000 1,736
14 2033 50 3000 150.000 1,736
15 2034 50 3000 150.000 1,736
16 2035 50 3000 150.000 1,736
17 2036 50 3000 150.000 1,736
18 2037 50 3000 150.000 1,736
19 2038 50 3000 150.000 1,736
20 2039 50 3000 150.000 1,736
21 2040 51 3000 153.000 1,771
Sumber : Hasil Perhitungan 2021
Keterangan : [a] = Nomer urut
[b] = Tahun proyeksi (tahun perencanaan)
[c] = Jumlah masjid tahun 2020 yaitu 49 unit di peroleh dari sumber
BPS Pesisir Selatan dalam angka tahun 2020. Perhitungan
proyeksi jumlah masjid dihitung dengan asumsi tiap 10 tahun
bertambah 1 unit.
[d] = Tabel 2.2
[e] = [c] x [d]
= 49 orang x 3000 liter/orang/hari = 147.000 liter/hari
[f] = [e] /(24 x 60 x 60)
= 147.000 liter/hari x 86.400 detik/hari = 1,701 liter/detik

34
Kebutuhan Air untuk Mesjid
Kecamatan Koto XI Tarusan Tahun 2020 s/d 2040
154000.0
153000.0
Jumlah Kebutuhan Air

152000.0
151000.0
(Liter/Detik)

150000.0
149000.0
148000.0
147000.0
146000.0
145000.0
144000.0
2024

2036
2020
2021
2022
2023

2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035

2037
2038
2039
2040
Gambar 4.5 Grafik Kebutuhan Air untuk Mesjid

Tabel 4.9. Kebutuhan Air untuk Mushalla


Konsumsi air Jumlah Jumlah
Jumlah
No Tahun rata - rata pemakaian Kebutuhan Air
(Unit)
(Lt/Unit/Hari) (Liter/Hari) (Liter/detik)

a b c d e f
1 2020 80 2000 160.000 1,852
2 2021 80 2000 160.000 1,852
3 2022 80 2000 160.000 1,852
4 2023 80 2000 160.000 1,852
5 2024 80 2000 160.000 1,852
6 2025 80 2000 160.000 1,852
7 2026 80 2000 160.000 1,852
8 2027 80 2000 160.000 1,852
9 2028 80 2000 160.000 1,852
10 2029 80 2000 160.000 1,852
11 2030 80 2000 160.000 1,852
12 2031 81 2000 162.000 1,875
13 2032 81 2000 162.000 1,875
14 2033 81 2000 162.000 1,875
15 2034 81 2000 162.000 1,875
16 2035 81 2000 162.000 1,875
17 2036 81 2000 162.000 1,875
18 2037 81 2000 162.000 1,875
19 2038 81 2000 162.000 1,875
20 2039 81 2000 162.000 1,875
21 2040 82 2000 164.000 1,898
Sumber : Hasil Perhitungan 2021

35
Keterangan : [a] = Nomer urut
[b] = Tahun proyeksi (tahun perencanaan)
[c] = Jumlah mushola tahun 2020 yaitu 80 unit di peroleh dari
Sumber BPS Pesisir Selatan dalam angka tahun 2020.
Perhitungan proyeksi jumlah mushola dihitung dengan asumsi
tiap 10 tahun bertambah 1 unit.
[d] = Tabel 2.3
[e] = [c] x [d]
= 80 unit x 2.000 Liter/unit/hari
= 160.000 Liter/hari
[f] = [e] /(24 x 60 x 60)
= 160.000 liter/hari/86.400 detik/hari
= 1,852 liter/detik

Kebutuhan Air untuk Mushala


Kecamatan koto XI Tarusan Tahun 2020 s/d 2040
165000.0

164000.0

163000.0

162000.0

161000.0

160000.0

159000.0

158000.0
2027
2028
2029
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026

2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
2037
2038
2039
2040

Gambar 4.6 Grafik Kebutuhan Air untuk Mushala

3. Fasilias Pasar
Terdapat pula fasilitas pasar yang melayani kebutuhan – kebutuhan pokok
sehari – hari. Di dalam pasar tersebut memerlukan tersedianya air bersih.

36
Tabel 4.10. Luas Bangunan Pasar di Kecamatan Koto XI Tarusan Tahun 2020
Luas Jumlah Jumlah Jumlah
No Nama Pasar Bangunan Kios Los Pedagang
(hektar) (unit) (Unit) (jiwa)
1 Pasar Br.Br. Belantai 0,0792 16 6 98
2 Pasar Duku 0,0200 4 1 25
3 Pasar Tarusan 0,2825 56 6 147
Total 0,3817 76 13 270
Sumber: Profil pasar Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2020

Analisis kebutuhan air bersih untuk fasilitas pasar dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.11. Kebutuhan Air untuk Fasilitas Pasar
Jumlah Luas Konsumsi air Jumlah Jumlah
(hektar) rata - rata pemakaian Kebutuhan
No Tahun
(Lt/hektar/Hari) (Liter/Hari) Air
(Liter/detik)
a b c d e f
1 2020 0,3817 12.000 4.580,4 0,053
2 2021 0,3817 12.000 4.580,4 0,053
3 2022 0,3817 12.000 4.580,4 0,053
4 2023 0,3817 12.000 4.580,4 0,053
5 2024 0,3817 12.000 4.580,4 0,053
6 2025 0,3817 12.000 4.580,4 0,053
7 2026 0,3817 12.000 4.580,4 0,053
8 2027 0,3817 12.000 4.580,4 0,053
9 2028 0,3817 12.000 4.580,4 0,053
10 2029 0,3817 12.000 4.580,4 0,053
11 2030 0,3817 12.000 4.580,4 0,053
12 2031 0,3817 12.000 4.580,4 0,053
13 2032 0,3817 12.000 4.580,4 0,053
14 2033 0,3817 12.000 4.580,4 0,053
15 2034 0,3817 12.000 4.580,4 0,053
16 2035 0,3817 12.000 4.580,4 0,053
17 2036 0,3817 12.000 4.580,4 0,053
18 2037 0,3817 12.000 4.580,4 0,053
19 2038 0,3817 12.000 4.580,4 0,053
20 2039 0,3817 12.000 4.580,4 0,053
21 2040 0,3817 12.000 4.580,4 0,053
Sumber : Hasil Perhitungan 2021

37
Keterangan : [a] = Nomor urut
[b] = Tahun proyeksi (tahun perencanaan)
[c] = Luas Bangunan Pasar tahun 2020 yaitu 0,3817 hektar di
peroleh dari Profil Pasar Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2020.
Perhitungan proyeksi luas bangunan pasar diasumsikan selama
10 tahun tidak ada penambahan.
[d] = Tabel 2.2
[e] = [c] x [d]
= 0,3817 hektar x 12.000 liter/hektar/hari
= 4.580,4 liter/hari
[f] = [e] /(24 x 60 x 60)
= 4.580,4 liter/hari x 86.400 detik/hari
= 0,053 liter/detik

Kebutuhan Air Untuk Fasilitas Pasar


Kecamatan Koto XI Tarusan Tahun 2020 s/d 2040
0.060
Jumlah Kebutuhan Air

0.050
0.040
(Liter/detik)

0.030
0.020
0.010
0.000
2020

2025

2030

2035

2040
2021
2022
2023
2024

2026
2027
2028
2029

2031
2032
2033
2034

2036
2037
2038
2039

Gambar 4.12 Grafik Kebutuhan Air untuk Fasilitas Pasar


4. Fasilitas Perkantoran
Tabel 4.12. Jumlah Pegawai Kecamatan Koto XI Tarusan Tahun 2020
No Kantor Jumlah Pegawai
1 Kantor Camat 30
2 Kantor Wali Nagari 230
3 Balai Penyuluh Kecamatan 12
4 KUA 20
5 Bank Nagari 5
6 Bank BRI 19
7 Polsek 23
8 Koramil 22

38
No Kantor Jumlah Pegawai
9 UKM Unit Kerja Lapangan Dukcapil 6
10 Unit Pengelola UPTD Pelabuhan Perikanan Wilayah I 18
11 Korlap KB 6
12 Telkom 6
Total 397
Sumber : Kecamatan Koto XI Tarusan
Asumsi untuk proyeksi jumlah pegawai perkantoran yaitu bertambah 2 pegawai
tiap tahunnya. Perhitungan kebutuhan air untuk perkantoran sebesar 10 liter/pegawai/hari.
Perhitungan kebutuhan air untuk perkantoran dapat dilihat pada tabel 4.13 sebagai
berikut :
Tabel 4.13. Kebutuhan Air untuk Fasilitas Perkantoran

Jumlah Konsumsi air Jumlah Jumlah


No Tahun Pegawai rata - rata pemakaian Kebutuhan Air
(Orang) (Lt/orang/Hari) (Liter/Hari) (Liter/detik)

a b c d e f
1 2020 397 10 3.970 0,046
2 2021 399 10 3.990 0,046
3 2022 401 10 4.010 0,046
4 2023 403 10 4.030 0,047
5 2024 405 10 4.050 0,047
6 2025 407 10 4.070 0,047
7 2026 409 10 4.090 0,047
8 2027 411 10 4.110 0,048
9 2028 413 10 4..130 0,048
10 2029 415 10 4.150 0,048
11 2030 417 10 4.170 0,048
12 2031 419 10 4.190 0,048
13 2032 421 10 4.210 0,049
14 2033 423 10 4.230 0,049
15 2034 425 10 4.250 0,049
16 2035 427 10 4.270 0,049
17 2036 429 10 4.290 0,050
18 2037 431 10 4.310 0,050
19 2038 433 10 4.330 0,050
20 2039 435 10 4.350 0,050
21 2040 437 10 4.370 0,051
Sumber : Hasil Perhitungan 2021

39
Keterangan : [a] = Nomor urut
[b] = Tahun proyeksi (tahun perencanaan)
[c] = Jumlah pegawai perkantoran tahun 2020 yaitu 397 orang
diperoleh dari sumber BPS Pesisir Selatan dalam angka tahun
2020. Perhitungan proyeksi jumlah pegawai perkantoran
diasumsikan bertambah 2 orang tiap tahun.
[d] = Tabel 2.2
[e] = [c] x [d]
= 399 orang x 10 liter/orang/hari
= 3.990 liter/hari
[f] = [e] /(24 x 60 x 60)
= 3.990 liter/hari / 86.400 detik/hari
= 0,046 liter/detik

Kebutuhan Air untuk Fasilitas Perkantoran


Kecamatan Koto XI Tarusan Tahun 2020 s/d 2040
200000
180000
Jumlah Kebutuhan Air

160000
140000
(Liter/detik)

120000
100000
80000
60000
40000
20000
0
2025

2031

2036
2037
2020
2021
2022
2023
2024

2026
2027
2028
2029
2030

2032
2033
2034
2035

2038
2039
2040

Gambar 4.8 Grafik Kebutuhan Air untuk Fasilitas Perkantoran

5. Fasilitas Puskesmas
Perkembangan fasilitas kesehatan sampai tahun 2040 diasumsikan bersifat
konstan, artinya tidak ada pertambahan untuk fasilitas jenis ini, maka jumlah
kebutuhan air untuk fasilitas ini tetap dari tahun 2020– 2040.

40
Tabel 4.14. Kebutuhan Air untuk Fasilitas Puskesmas
Konsumsi air Jumlah
Jumlah Jumlah Kebutuhan Air
No Tahun rata - rata pemakaian
(Unit) (Liter/detik)
(Lt/Unit/Hari) (Liter/Hari)
a b c d e f
1 2020 2 2.000 4.000 0,046
2 2021 2 2.000 4.000 0,046
3 2022 2 2.000 4.000 0,046
4 2023 2 2.000 4.000 0,046
5 2024 2 2.000 4.000 0,046
6 2025 2 2.000 4.000 0,046
7 2026 2 2.000 4.000 0,046
8 2027 2 2.000 4.000 0,046
9 2028 2 2.000 4.000 0,046
10 2029 2 2.000 4.000 0,046
11 2030 2 2.000 4.000 0,046
12 2031 2 2.000 4.000 0,046
13 2032 2 2.000 4.000 0,046
14 2033 2 2.000 4.000 0,046
15 2034 2 2.000 4.000 0,046
16 2035 2 2.000 4.000 0,046
17 2036 2 2.000 4.000 0,046
18 2037 2 2.000 4.000 0,046
19 2038 2 2.000 4.000 0,046
20 2039 2 2.000 4.000 0,046
21 2040 2 2.000 4.000 0,046
Sumber : Hasil Perhitungan 2021
Keterangan : [a] = Nomer urut
[b] = Tahun proyeksi (tahun perencanaan)
[c] = Jumlah fasilitas puskesmas tahun 2006 yaitu 1 unit di peroleh
dari sumber BPS Pesisir Selatan dalam angka tahun 2020.
Perhitungan proyeksi jumlah puskesmas diasumsikan konstan.
[d] = Tabel 2.2
[e] = [c] x [d]
= 2 unit x 2.000 liter/unit/hari
= 4.000 liter/hari
[f] = [e] /(24 x 60 x 60)
= 4.000 liter/hari / 86.400 detik/hari = 0,046 liter/detik

41
Kebutuhan Air untuk Fasilitas Puskesmas
Kecamatan Koto XI Tarusan Tahun 2020 s/d 2040
4500
4000
Jumlah Kebutuhan Air

3500
3000
(Liter/detik)

2500
2000
1500
1000
500
0
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
2037
2038
2039
2040
Gambar 4.9 Grafik Kebutuhan Air untuk Fasilitas Puskesmas

4.2.3 Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Koto XI Tarusan


Dari hasil perhitungan kebutuhan air bersih di Kecamatan Koto XI
Tarusan, maka dapat dibuat tabel rekapitulasi kebutuhan air bersih seperti dapat
dilihat pada Tabel 4.15. Pada tahun 2020 (awal tahun rencana) diketahui bahwa
total kebutuhan air bersih di Kecamatan Koto XI Tarusan adalah sebesar 40,763
liter/detik dan pada tahun 2040 (proyeksi 20 tahun) didapat total kebutuhan air
bersih di Kecamatan Koto XI Tarusan adalah sebesar 49,014 liter/detik.
Untuk lebih jelas dapat di lihat pada Tabel 4.15 sebagai berikut :

42
Tabel 4.15. Jumlah total Kebutuhan Air di Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2020 s/d 2040

SR HU Pendidikan Mesjid Mushala Pasar Perkantoran Puskesmas Jumlah


Tahun
(Liter/detik) (Liter/detik) (Liter/detik) (Liter/detik) (Liter/detik) (Liter/detik) (Liter/detik) (Liter/detik) (Liter/detik)
2020 55,073 5,507 1,286 1,701 1,852 0,053 0,046 0,046 65,565
2021 55,652 6,507 1,309 1,701 1,852 0,053 0,046 0,046 67,167
2022 56,235 7,507 1,333 1,701 1,852 0,053 0,046 0,046 68,774
2023 56,826 8,507 1,357 1,701 1,852 0,053 0,047 0,046 70,390
2024 57,422 9,507 1,382 1,701 1,852 0,053 0,047 0,046 72,011
2025 58,027 10,507 1,407 1,701 1,852 0,053 0,047 0,046 73,641
2026 58,634 11,507 1,433 1,701 1,852 0,053 0,047 0,046 75,274
2027 59,251 12507 1,459 1,701 1,852 0,053 0,048 0,046 76,917
2028 59,873 13,507 1,485 1,701 1,852 0,053 0,048 0,046 78,566
2029 60,501 14,507 1,513 1,701 1,852 0,053 0,048 0,046 80,222
2030 61,137 15,507 1,540 1,736 1,852 0,053 0,048 0,046 81,919
2031 61,778 16,507 1568 1,736 1,875 0,053 0,048 0,046 83,612
2032 62,427 17,507 1,597 1,736 1,875 0,053 0,049 0,046 85,290
2033 63,082 18,507 1,626 1,736 1,875 0,053 0,049 0,046 86,975
2034 63,745 19,507 1,655 1,736 1,875 0,053 0,049 0,046 88,667
2035 64,414 20,507 1,685 1,736 1,875 0,053 0,049 0,046 90,367
2036 65,090 21,507 1,716 1,736 1,875 0,053 0,050 0,046 92,074
2037 65,774 22,507 1,747 1,736 1,875 0,053 0,050 0,046 93,789
2038 66,464 23,507 1,779 1,736 1,875 0,053 0,050 0,046 95,511
2039 67,162 24,507 1,811 1,736 1,875 0,053 0,050 0,046 97,242
2040 67,868 25,507 1,844 1,771 1,898 0,053 0,051 0,046 99,039
Sumber : Hasil Perhitungan 2021
43
Dalam melakukan analisis berikutnya maka dari hasil perhitungan total
kebutuhan air bersih pada Tabel 4.15 (kebutuhan normal), selanjutnya dihitung
untuk kebutuhan air bersih pada hari maksimum dan jam puncak.
1. Analis kebutuhan harian maksimum
Rumus FHM = F x total kebutuhan air bersih
= 1,15 x 65,565 liter/detik
= 75,399 dan seterusnya
2. Analisis kebutuhan jam puncak
Rumus FJP = F x total kebutuhan air bersih
= 1,75 x 65,565 liter/detik
= 114,738 liter/detik dan seterusnya
Untuk lebih jelas dapat di lihat pada Tabel 4.16 sebagai berikut :
Tabel 4.16. Rekapitulasi Kebutuhan Air di Kecamatan Koto XI Tarusan
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2020 s/d 2040

Normal FJP
FHM (F=1,15)
(F = 1) (F=1,75)
(Liter/detik)
(Liter/detik) (Liter/detik)
2020 65,565 75,399 114,738
2021 67,167 77,242 117,542
2022 68,774 79,090 120,355
2023 70,390 80,949 123,183
2024 72,011 82813 126,020
2025 73,641 84,687 128,871
2026 75,274 86,565 131,730
2027 76,917 88,455 134,606
2028 78,566 90,351 137,490
2029 80,222 92,255 140,388
2030 81,919 94,207 143,359
2031 83,612 96,154 146,321
2032 85,290 98,084 149,258
2033 86,975 100,021 152,205
2034 88,667 101,968 155,168
2035 90,367 103,922 158,142
2036 92,074 105,885 161,129
2037 93,789 107,858 164,131
2038 95,511 109,838 167,144
2039 97,242 111,828 170,173
2040 99,039 113,894 173,318
Sumber : Hasil Perhitungan 2021

44
Apabila meninjau ketersediaan debit baik dari PDAM maupun
PAMSIMAS untuk Kecamatan Koto XI Tarusan pada tahun 2020
Debit = Debit tersedia – total kebutuhan air bersih (kebutuhan Normal)
= 54 liter/detik – 99,039 liter/detik
= -45,039 liter/detik
Debit = Debit tersedia – total kebutuhan air bersih (hari maksimum)
= 54 liter/detik – 113,894 liter/detik
= -59,894 liter/detik
Debit = Debit tersedia – total kebutuhan air bersih (Jam Puncak)
= 54 liter/detik – 173,318 liter/detik
= -119,318 liter/detik
Berdasarkan analisis dan pembahasan di atas dapat diketahui debit yang
tersedia belum mencukupi kebutuhan air bersih di Kecamatan Koto XI Tarusan
sampai dengan tahun pada tahun 2040.

45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan di depan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Proyeksi penduduk di Kecamatan Koto XI Tarusan sampai 20 tahun yang
akan datang sebesar 63.979 jiwa.
2. Analisis kebutuhan air bersih di Kecamatan Koto XI Tarusan sampai 20 tahun
yang akan datang sebesar 99,039 liter/detik.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas maka dapat
disampaikan saran-saran sebagai berikut:
1. Kebutuhan air bersih akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk di Kecamatan Koto XI Tarusan. Agar tidak terjadi
kekurangan air maka perlu penambahan sumber air baru.
2. Memanfaatkan sumber air bersih yang ada secara bijaksana agar dapat
berkelanjutan
3. Untuk mengatasi penyediaan air bersih pada daerah defisit air, perlu analisa
lebih lanjut, seperti interkoneksi dari daerah surplus ke daerah defisit..
4. Diharapkan peran serta masyarakat dalam rangka pemeliharaan jaringan air
bersih.

46
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesisir Selatan. 2021. Kabupaten Pesisir Selatan
Dalam Angka Tahun 2021. Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan.

Burhanuddin, Afid (2013). Pengumpulan Data dan instrumen Penelitian. Diakses


dari laman web tanggal 23 September 2021 pukul 17.00 WIB dari:
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/pengumpulan-datadan-in
strumen-penelitian-3/

Departemen Kesehatan RI. (2007). Pelatihan Penyehatan Air. Jakarta: Dirjen PP


dan PL.

Hutomo, Cahyaning Setyo, dkk (2021). Ilmu Biomedik Dasar. Medan: Yayasan
Kita Menulis.

Ikhtiar, Muhammad (2017). Analisis Kualitas lingkungan. Makasar: CV. Social


Politic Genius (SIGn)

Majelis Ulama Indonesia (2021). Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan


Lingkungan Menurut Agama Islam. Jakarta: MUI

Messakh, Jakobis Johanis (2017). Pengelolaan Sumber Daya Air, Kupang: MIPA

Peraturan Menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor 492 Tahun 2010 Tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia


Nomor 27/PRT/M/2016 Tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air
Minum.

Sugiyono (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Situs Website

https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2018/05/ebc9e_Modul_2_
Sistem_Air_Baku.pdf. Modul 2 Sistem Air Baku. (12 Maret 2022 pukul
19.00 WIB)

https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2018/11/920dd_2._Proyeksi
_Kebutuhan_Air_dan_Identifikasi_Pola_Fluktuasi_Pemakaian_Air.docx.p
df. Modul Proyeksi Kebutuhan Air dan Identifikasi Pola Fluktuasi
Pemakaian Air. (13 Maret 2022 Pukul 19.00 WIB)

http://ciptakarya.pu.go.id/airminum/sip-am/int/pages/datapamsimaslist.php.Data
warehouse direktorat PSPAM. (09 November 2021 pukul 10.00 WIB)
https://id.wikipedia.org/wiki/Air_minum. Air Minum. (30 Agustus 2021, pukul
11.15 WIB).

https://www.gramedia.com/literasi/air-permukaan/.Air Permukaan : Pengertian,


karakteristik, & Jenis. (15 September 2021 pukul 14.30 WIB)
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai