Keterangan:
1 1. Radiator
2. Tangki bahan bakar
2
3. Penyangga Mesin
4. Penyangga depan
1. Saklar
ON/OFF pengoprasian
2. Tuas Posneling
1
3 3. Tuas kemudi
4. Tuas
5
2 Mengatur Kecepatan
5. Tuas Rem
6 6. Tuas Hidrolik
4
Gambar 1.5 Transporter tampak belakang
Keterangan:
1. Bak
2. Rangka Bagian atas
3. Tabung Hidrolik
4. Rangka bagian bawah
5. Towing Bar
6. Ban LGP
Keterangan
1. Roda kemudi
2. Tombol perpindahan
kecepatan ganda
3. Pedal Rem
4. Tuas Pengatur hidrolis
5. Tongkat persneling
utama
6. Pedal Kopling
7. Tombol stater
8. Tuas rem tangan
Kementerian Pertanian Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sdm Pertanian. 2015. Traktor
Roda Dua (Hand Tractor).
Ritawati, Sri, Yuhelsa Putra. 2013. Petunjuk Praktikum Mesin dan Alat Pertanian.Serang.
UNTIRTA
Rizaldi, Taufik. 2006. Mesin Peralatan. Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara
Kementerian Pertanian Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sdm Pertanian. 2015. Traktor
Kementerian Pertanian Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sdm Pertanian. 2015. Traktor
Roda Dua (Hand Tractor).
Hariyadi, B. W., Ali, M., & Nurlina, N. (2017). Damage Status Assessment Of Agricultural
Land As A Result Of Biomass Production In Probolinggo Regency East Java. ADRI
International Journal Of Agriculture, 1.
Mengetahui,
Co. Ass Praktikum Praktikan
Keterangan:
1. input poros
2. gigi transmisi
3. synchronice ring/gigi penyesuaian
4. garpu pemindah /cluth hub
5. counter gear
6. output shaft
7. idle gear
8. shif fork
9. hub sleeve/kopling geser sinkromes
10. hub/roda gigi sinkromes
11. key spring/pegas pengunci
12. shifting key/pengunci sinkromes
13. synchronizering/cincin sinkromes
Keterangan:
14. Hitunglah perbandingan Gear rasio Input
Gear 1, 2, 3, 4?
15. Jika putaran mesin 14300 rpm berapakah rpm
Poros Output pada gear Percepatan 1,2,3,4 pada
gambar disamping.
Gambar 2.6 Gear Rasio
1. Transmisi merupakan komponen pada mesin yang memiliki tujuan untuk merubah
kecepatan dan tenaga putar dari mesin yang tertuju pada roda yang nantinya bisa
digunakan untuk menggerakkan kendaraan
2. Mengetahui cara perhitungan RPM dan perbandingan setiap gigi transmisi.
3. Untuk mengetahui bagian-bagian dari transmisi dan fungsinya.
4. Mampu mengetahui arah perputaran tranmisi
5. Untuk mengetahui cara kerja transmisi pada mobil/traktor.
6. Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya
traktor.
7. Mampu mengetahui jenis jenis transmisi yang digunakan pada mesin
Mengetahui,
Co. Ass Praktikum Praktikan
1. Pemeliharaan untuk traktor pertanian saat ini menggunakan tiga cara, yaitu
preventive maintenance, boroscope dan major overhaul.
2. Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi
tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau implement yang
digunakan dalam pertanian
3. Mengetahui cara mengemudi traktor
4. Mengetahui bagian-bagian traktor dan fungsinya
5. Mengetahui sistem kerja huidrolik.
Hardjosentono, Wajito, M., Rachlan, E., Badra, I.W. dan Tarmana, R.D. (1985).
(2016). Perancangan Alat Angkut Tandan Buah Segar Ukuran Mini Di Kebun
Mengetahui,
Co. Ass Praktikum Praktikan
2 pestisida
3
4. Inleat larutan : tempat masuknya
1 7 larutan
8 5. Selang larutan
5 6. Tangki bahan bakar mesin
Keterangan:
1. Stik penghubung antara selang dan
1 3 2 nozle
2. Kran untuk membuka aliran larutan
3. Pegangan dan pengatur tekanan
larutan
4. Nozel sebagai keluarnya larutan
983,33
30
= 32,78 m1/s x2
65,56
= 1000
1,966 L/menit
Ket:
K = Kalibrasi
V = volume
W = waktu
= 333,75 L/Ha
disamping fungsi utama yang telah disebutkan diatas sprayer juga memiliki fungsi
khusus yaitu:
1. Menyemprotkan cairan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama pada
tanaman.
2. Menyemprotkan cairan herbisida untuk mencegah dan memberantas gulma pada
tanaman.
3. Menyemprotkan cairan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit.
4. Menyemprotkan cairan hormon untuk tujuan tertentu pada tanaman.
5. Menyemprotkan pupuk untuk menyuburkan tanaman
1. Sprayer adalah alat/mesin yang berfungsi untuk memecah suatu cairan, larutan atau
suspensi menjadi butiran cairan (droplets) atau spray.
2. Power sprayer juga salah satu sprayer yang mengubah larutan sebagai menjadi
partikel kecil.
3. Untuk mengetahui power sprayer dioperasikan menggunakan tenaga dari motor.
4. Fungsi utama dari suatu sprayer adalah Memecah cairan menjadi tetes-tetes
dengan ukuran yang efektif.
5. Mengetahui cara menggunakan spayer
Purwadi, T., 1999, Mesin dan Peralatan, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
GULMA TIPE DORONG” Diakses Pada tanggal 15 maret 2021, Pukul 20.11
WIB
ArtikelAlat&MesinPertanian.
Mengetahui,
Co. Ass Praktikum Praktikan
Keterangan :
1. Top Link : Penyambung bajak bagian atas
2. Lower link : penyambung bajak bagian bawah
3. Kerangka utama : penyangga komponen bajak
4. Rolling cutter : untuk memotong sisa sisa akar tanaman
5. Pointer : titik awal pembajakan
6. Singkal : menghancurkan dan membalikan tanah
7. Landside : mempertahankan alur pembajakan
8. Lower : sebagai penyangga landside
9. Mould board : membalikan dan menahan tanah agar tidak jatuh ke belakang
Keterangan :
1. Top link : penghubung bajak dengan traktor
2. Penahan rangka : menahan kerangka utama
3. Lower link : penghubung bajak dengan traktor
4. Scrapper : menjaga piringan tetap bersih dari gumpalan tanah
5. Piringan/disk : memotong dan membalikan tanah
6. Poros/pusat piringan : tempat bertumpu dan poros disk
7. Penyangga piringan : menahan agar disk tetap pada posisinya
8. Kerangka bajak : tempat menempelnya komponen bajak
9. Peer : merendam getaran bajak pada pada saat bekerja
10. Roda alur : membuat alur pembajakan
Keterangan :
1. Kerangka bajak : tempat komponen kerangka bajak
2. Lower link : tempat penghubung ke traktor ke bagian bawah
3. Mould board : mengantisipasi agar tanah tidak keluar
4. Pisau rotary : menggemburkan dan mencincang tanah
5. Roda alur : sebagai pemberi alur dan garis
6. Ass/poros putar : penyambung energy dari gear box ke mata pisau
7. In oil : tempat masuk pelumas
8. Gear box : tempat produksi dari tenaga PTO
9. Top link : tempat penyambung ke traktor bagian atas
10. Stir pengukur kedalaman : mengatur kedalaman saat bajak bekerja
Keterangan :
1. Top link : penyambung ke traktor
2. Screw : memberi diameter pada lubang tanah
3. Pointer : pemberi titik utama pada saat melubangi tanah
4. Rangka bajak : tempat meletaknya komponen komponen holdigger
5. Garden : sebagai powe suplai
Bajak singkal dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat
baik untuk membalik tanah. Bagian-bagian utama dari bajak singkal yang aktif
mengolah tanah adalah pisau/bajak (share), singkal (moldboard), dan penstabil bajak
(landside). Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut
bottom. Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih. Bottom ini dibangun
dari bagian-bagian utama, yaitu: 1) singkal (moldboard), 2) pisau (share), dan 3)
penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang
disebut pernyatu (frog). Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang
penarik (beam) (Daywin, 2008).
Bajak piring didesain untuk kondisi-kondisi dimana bajak singkal tidak dapat
bekerja, yaitu: a. Tanah lekat, berlilin, tanah debu, yang tidak meluncur pada singkal
dan tanah-tanah yang mempunyai lapisan keras di bawah telapak bajak b. Tanah
kering dank eras yang tidakmungkin dapat dipenetrasi oleh bajak singkal c. Tanah
kasar, berbatu, dan berakar-akar, dimana piringan akan melintas di atas batuan-
batuan tersebut d. Lahan bergambut dan berserasah, dimana bajak singkal tidak akan
dapat membalik potongan tanah pembajakan yang dalam. (Menurut Hadiutomo,
2012). Pada bajak piring, piringan akan diikat pada batang penarik melalui bantalan
(bearing), sehingga piringannya dapat berputar pada saat bajak ditarik oleh traktor.
Perputaran piringan ini diharapkan dapat mengurangi gesekan dan tahanan tanah
(draft) yang terjadi. Piringan pada bajak jenis ini dapat berada disamping atau di
bawah rangka.
Pengolahan tanah dengan menggunakan bajak, akan diperoleh bongkah-
bongkah yang masih cukup besar, biasanya masih diperlukan tambahan pengerjaan
untuk mendapatkan keadaan tanah yang lebih halus lagi. Menggunakan bajak putar
maka pengerjaan tanah dapat dilakukan sekali tempuh. Bajak putar/bajak rotary
dapat digunakan untuk pengolahan tanah kering ataupun tanah sawah. Kadang-
kadang bajak putar ini digunakan untuk mengerjakan tanah kedua dan juga dapat
digunakan untuk melakukan penyiangan ataupun pendangiran (Nurmayanti, 2017).
Prinsip kerja dari bajak rotari ini adalah pisau-pisau dipasang pada rotor secara
melingkar sehingga beban terhadap mesin merata dan dapat memotong tanah secara
bertahap. Bajak Rotari biasanya digunakan untuk pengolahan tanah dapat diharapkan
hasilnya baik, bila tanah dalam keadaan cukup kering atau basah sama sekali.
Mengetahui,
Co. Ass Praktikum Praktikan
Dengan :
nwl * Cms = waktu muat (menit) – (loading time)
nwl = jumlah siklus yang dibutuhkan crane grabber untuk
mengisi muatan ke dalam bak muat pada trailer
Cms = waktu siklus crane grabber (menit)
Ddt = jarak angkut crane grabber (m)
V1 = rerata kecepatan crane grabber dalam keadaan dengan
muatan (m/menit)
V2 = rerata kecepatan crane grabber dalam keadaan kosong
dengan muatan (m/menit)
t1 = waktu membongkar muatan (menit)
t2 = waktu yang dibutuhkan crane grabber untuk kembali
mencapai posisi untuk dimuati (menit)
Keterangan :
Q = Kapasitas produksi per jam (m3/jam)
E = Faktor efisiensi kerja crane grabber
Cm = Total waktu siklus (cycle time) crane grabber (menit)
C = Produksi per siklus (m3)
B. Transporter
1. Melakukan simulasi penyusunan TBS, dengan diposisikan berbaring dan
tersusun rapi
2. Menimbang berat masing-masing TBS dan jumlahkan
3. Menghitung berapa volume bak dan berat total bak dan muatan
4. Menghitung kapasitas muat (volume) bak (dalam ton)
5. Menghitung waktu siklus (cycle time), yaitu : waktu muat (loading time), waktu
pengangkutan (transporting time), dan waktu bongkar muat (unloading time),
dalam menit
6. Menghitung jarak muat sampai dengan bongkar muatan (m)
7. Menghitung kecepatan maju (m/menit)
8. Waktu siklus (cycle time) dihitung dengan persamaan :
Ddt Ddt
Cm = (nwl * Cms) + + 𝑡1 + + 𝑡2
𝑉1 𝑉2
Dengan :
nwl * Cms = waktu muat (menit) – (loading time)
nwl = jumlah siklus yang dibutuhkan transporter untuk
mengisi muatan ke dalam bak muat
Cms = waktu siklus transporter (menit)
Ddt = jarak angkut transporter (m)
V1 = rerata kecepatan transporter dalam keadaan dengan
muatan (m/menit)
V2 = rerata kecepatan transporter dalam keadaan kosong
dengan muatan (m/menit)
t1 = waktu membongkar muatan (menit)
t2 = waktu yang dibutuhkan crane grabber untuk kembali
Keterangan :
Q = Kapasitas produksi per jam (m3/jam)
E = Faktor efisiensi kerja transporter
Cm = Total waktu siklus (cycle time) transporter (menit)
C = Produksi per siklus (m3)
C. Angkong
1. Menghitung kapasitas muat (volume) bak (dalam ton)
2. Menghitung waktu siklus (cycle time), yaitu : waktu muat (loading time), waktu
pengangkutan (transporting time), dan waktu bongkar muat (unloading time) -
dalam menit
3. Menghitung jarak muat sampai dengan bongkar muatan (m)
4. Menghitung kecepatan maju (m/menit)
5. Waktu siklus (cycle time) dihitung dengan persamaan :
Ddt Ddt
Cm = (nwl * Cms) + + 𝑡1 + + 𝑡2
𝑉1 𝑉2
Dengan :
nwl * Cms = waktu muat (menit) – (loading time)
nwl = jumlah siklus yang dibutuhkan angkong untuk
mengisi muatan ke dalam bak muat
Cms = waktu siklus angkong (menit)
Ddt = jarak angkut angkong (m)
V1 = rerata kecepatan angkong dalam keadaan dengan
muatan (m/menit)
V2 = rerata kecepatan angkong dalam keadaan kosong
dengan muatan (m/menit)
t1 = waktu membongkar muatan (menit)
t2 = waktu yang dibutuhkan angkong untuk kembali
mencapai posisi untuk dimuati (menit)
Keterangan :
Q = Kapasitas produksi per jam (m3/jam)
E = Faktor efisiensi kerja angkong
Cm = Total waktu siklus (cycle time) angkong (menit)
C = Produksi per siklus (m3)
1.Translator
Diketahui :
Luas areal : 1 Ha ( 10.00 m2 )
T : 98 detik
S : 40 Meter
Ditanya : Waktu yang dibutuhkan dalam 1 hektar ?
Jawab : Mencari kecepatan :
𝑠
𝑣=𝑡
40
𝑣 = 98
𝑣 = 0,41 𝑚/s
Mencari Kecepatan :
𝑠
𝑡=𝑣
10.000
𝑡=
0,41
𝑡 = 24.930,2 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑡 = 406,5 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑡 = 6,7 𝑗𝑎𝑚
Mengetahui,
Co. Ass Praktikum Praktikan
1. Jangka sorong
2. Roll meter / meteran
3. Timbangan digital
4. Rak penampung
5. Fertilizer spreader
6. Pupuk
V. CARA KERJA
1. Membagi kelompok menjadi dua tim kerja. Tim pertama untuk Mengukur sifat fisik pupuk
yang digunakan, seperti yang tersaji pada Tabel 1, bersama dengan itu menyiapan peralatan
fertilizer spreader yang digandeng pada traktor, dan memastikan untuk melalukan
pemeriksaan pada fertilizer spreader baik bukaan orifice luarnya pupuk berjalan baik. Tim
kedua membuat rancangan pola peletakan rak penampung.
2. Membuat sebuah pola peletakan rak penampung pupuk seperti Gambar 1a. Pastikan bahwa
rak penampung tidak mengenai keempat ban taktor (Gambar 1b).
3. Meletakkan fertilizer spreader yang telah digandeng pada traktor pada “titik 0”.
4. Mengukur suhu lingkungan, kecepatan angin (kencang), dan mencatat jam pelaksanaan
praktikum. Apabila kecepatan angin terlalu tinggi, sebaiknya pengujian pola sebaran
fertilizer spreader ditunda sejenak menunggu kecepatan angin yang stabil.
5. Memastikan timer kipper sudah disiapkan sebelum traktor dijalankan, dan pastikan
pengemudi (driver) traktor memahami kecepatan putar PTO dan gear yang diinginkan.
6. Mengatur kecepatan maju traktor (gear), kemudian mengaktifkan putaran PTO sesuai yang
diinginkan.
7. Mengemudikan traktor untuk maju lurus kedepan sesuai dengan arahan time kipper, dan
hentikan putaran PTO dan laju traktor apabila sudah mencapai titik yang dituju.
8. Menghitung dan mencatat sebaran pupuk yang telah di tampung di masing-masing rak,
kemudian menuliskannya pada lembar kerja praktikan (Tabel 2).
9. Mengulangi pengujian sesuai dengan arahan Co.Ass dan Asisten praktikum.
Property Pupuk
1. Fertilizer spreader adalah alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk
menebar benih, kapur, pupuk, pasir, zat antibeku untuk melelehkan salju, dan
sebagainya.
2. Cara kerja mesin penebar pupuk yaitu dengan perputaran spreader di bawah
tangki pupuk yang digerakkan oleh motor listrik sehingga spreader dapat
menebarkan pupuk. Sedangkan untuk penyemprot digunakan bantuan pompa
yang dapat menyemprotkan pupuk cair.
3. Pemupukan dapat dilakukan dengan tiga cara, antara lain: pemupukan
manual, pemupukan secara mekanis dengan fertilizer spreader, dan
pemupukan dengan pesawat.
4. Dari berbagai jenis cara pemupukan, pemupukan dengan cara fertilizer
spreader merupakan cara yang efektif dan memperoleh hasil yang lebih baik.
5. Fertilizer spreader dapat menghemat biaya operasional dan tenaga kerja.
Depdiknas, 2002. Pengetahuan Alat dan Bahan dalam kegiatan pertanian. Rineka
Alat Penebar Pupuk Organik (Manure Spreader)". litbang deptan. Diakses 29 Januari
2023.
H. J. Hopfen (1981). Farm Implements for Arid and Tropical Regions. Food &
Agriculture Org.
Western Plant Health Association (2010). Western Fertilizer Handbook: Ninth Edition.
Waveland Press.
Mengetahui,
Co. Ass Praktikum Praktikan