FRM-06-11
PERHATIAN:
Apabila ditemukan jawaban mahasiswa yang punya kesamaan lebih dari 50% dengan
jawaban mahasiswa lainnya, maka kedua-duanya akan didiskualifikasi
(tidak diberikan nilai)...!!!
Setelah mempelajari aktivitas dan biaya produksi pabrik, akuntan pabrik telah mengumpulkan data
berikut:
Data Produk
X21 Y37
Unit diproduksi dan dijual 50.000 100.000
Jam kerja langsung 100.000 300.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp1.000.000 Rp4.500.000
Jumlah penanganan 40.000 20.000
Jumlah komponen 12.000 8.000
Jumlah perubahan desain 2.000 1.000
Jumlah penyiapan produk 8.000 6.000
Akuntan juga telah menentukan bahwa biaya dukungan manufaktur aktual yang terjadi tahun lalu
adalah sebagai berikut:
Kumpulan Biaya Biaya Aktivitas (Rp)
Penanganan 3.000.000
Jumlah komponen 2.400.000
Perubahan desain 3.300.000
Penyiapan 2.800.000
Total 11.500.000
Halaman 1 dari 2
Biaya bahan langsung untuk produk X21 adalah Rp120 per unit, sedangkan untuk produk Y37 adalah
Rp140 per unit.
Diminta:
1. Tentukan biaya unit setiap produk dengan menggunakan jam kerja langsung untuk
mengalokasikan semua biaya pendukung.
2. Tentukan biaya unit setiap produk dengan menggunakan penentuan biaya berbasis aktivitas.
3. Manakah dari kedua metode di bagian 1 dan 2 yang menghasilkan estimasi biaya pekerjaan yang
lebih akurat? Jelaskan.
4. Misalkan manajemen telah menentukan harga produknya dengan menambahkan markup 25% pada
biaya produk yang dilaporkan. Hitunglah harga produk berdasarkan biaya yang dihitung yang
Anda rekomendasikan kepada Manajemen terkait penetapan harga.
5. Perubahan tingkat produk apa yang Anda sarankan berdasarkan analisis biaya berbasis aktivitas?
Siapa yang akan terlibat dalam melaksanakan perubahan yang Anda sarankan?
Diminta:
1. Klasifikasikan item biaya dalam tabel ke dalam kategori pencegahan, penilaian, kegagalan
internal, dan kegagalan eksternal.
2. Hitung rasio setiap kategori COQ terhadap penjualan pada tahun 2021 dan 2022. Berikan analisis
saudara tentang tren biaya kualitas antara tahun 2021 dan 2022.
3. Berikan dua contoh ukuran kualitas non-keuangan yang dapat dipantau oleh perusahaan sebagai
bagian dari upaya pengendalian kualitas total.
Prodi:
Dr. Achmad Fadjar, S.E., M.Si., Ak., CA.
Halaman 2 dari 2