Majas ini mengandung perbandingan yang bersifat eksplisit. Yang dimaksud dengan
perbandingan yang bersifat eksplisit adalah langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal yang
lain. Untuk itu, ia memerlukan upaya yang secara eksplisit menunjukkan kesamaan itu, yaitu
kata-kata: seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan sebagainya.
Contoh : Kasih saying Ibu itu hangat layaknya sinar mentari pagi. Contoh: Seperti air dengan
minyak.
Majas ini semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk
yang singkat: bunga bangsa, buaya darat, buah hati, cindera mata, dan sebagainya. Makna sebuah
metafora dibatasi oleh sebuah konteks.
Raja siang, kambing hitam Contoh: Aku adalah angin yang kembara.Contoh :
a. Angin yang meraung di tengah malam yang gelap itu menambah lagi ketakutan kami.
Awan menari – nari di angkasa, baru saja berjalan 8 km mobilnya sudah batuk – batuk Contoh:
Bunga ros menjaga dirinya dengan duri.
Majas ini ingin mengatakan sesuatu dengan makna atau maksud berlainan dari apa yang
terkandung dalam rangkaian kata-katanya.
a. Saya tahu Anda adalah seorang gadis yang paling cantik di dunia ini yang perlu mendapat
tempat terhormat!
b. Kamu datang sangat tepat waktu, sudah 5 mobil tujuan kita melintas. ( Majas Ironi atau
sindiran ) Contoh : Bagus sekali tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca Contoh: Bagus
benar rapormu Bar, banyak merahnya. Contoh:
Sinisme adalah sindiran yang berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan terhadap
keikhlasan dan ketulusan hati.
Tidak diragukan lagi bahwa Andalah orangnya, sehingga semua kebijaksanaan terdahulu harus
dibatalkan seluruhnya! ( Majas Sinisme ) Contoh : Perilakumu membuatku kesal Contoh: Anda
benar-benar hebat sehingga pasir di gurun sahara pun dapat Anda hitung. Contoh :
Majas ini lebih kasar dari ironi dan sinisme. Majas sarkasmemengandung kepahitan dan celaan
yang getir.
Contoh : Masa menulis saja tidak bisa, bodoh sekali kamu! Contoh: Kau memang benar-benar
bajingan. Contoh:
Majas yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan sesuatu
hal.
b. Sudilah tuan mampir di gubuk sederhana saya. ( Majas Hiperbola , Ibu terkejut setengah mati,
ketika mendengar anaknya kecelakaan Contoh: Pemikiran-pemikirannya tersebar ke seluruh
dunia. Contoh:
8 Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun
sebenarnya keduanya benar.
Paradoks
Paradoks ialah gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang
ada.
berlangsung ini.
9 Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan
keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh : Darah merah membasahi baju dan tubuhnya Contoh: Capek mulut saya berbicara.
Contoh:
tempur.
10. Repetisi: Perulangan kata, frase, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
kuharap.