LANDASAN TEORI
2.1 e-Business
2.1.1 Pengertian e-Business
Menurut (Harisno & Pujadi, 2009), e-Business merupakan kegiatan
berbisnis di internet, yang tidak saja pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga
pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis. Sedangkan
(Chaffey, 2009) mendefinisikan “e-Business is the transformation of key
business processes through the use of Internet technologies”.
Menurut (Dhillon & Kaur, 2012) e-Business adalah sebuah teknologi
untuk mengembangkan proses bisnis yang terdiri dari proses internal
organisasi seperti sumber daya manusia, sistem keuangan dan administrasi
serta proses eksternal seperti penjualan dan pemasaran, penyediaan barang
dan jasa dan juga hubungan dengan pelanggan. Dhillon & Kaur (2012) juga
menjelaskan bahwa e-Business adalah jenis metode yang menghubungkan
berbagai perusahaan untuk membuat sistem pemrosesan internal dan
eksternal secara lebih efisien dan fleksibel, dekat dengan mitra dan pemasok,
dan dengan cara ini mereka memenuhi kebutuhan pelanggan.
Menurut (O'Brien, 2003) e-Business adalah penggunaan internet dan
jaringan dan teknologi informasi lainnya untuk mendukung perdagangan
elektronik, komunikasi dan kolaborasi perusahaan, dan proses bisnis berbasis
website baik di dalam perusahaan internetwork, dan dengan pelanggan dan
mitra bisnisnya.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa e-Business
merupakan suatu kegiatan yang menggunakan teknologi internet sebagai
media utama untuk menjalankan proses bisnis sebuah perusahaan dan dapat
menghemat biaya operasional perusahaan karena semua aktivitas dapat
dilakukan melalui jaringan internet.
9
10
Dampak Negatif :
• Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan
• Pencurian informasi rahasia yang berharga
• Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan (non-teknis)
11
2.2 e-Commerce
2.2.1 Pengertian e-Commerce
Menurut (Laudon & Traver, 2016) e-Commerce adalah penggunaan
internet, website, aplikasi mobile, dan browser yang berjalan pada perangkat
mobile untuk melakukan transaksi bisnis. Secara lebih luas, transaksi bisnis
dilakukan secara digital antara organisasi dan individu.
Menurut (Combe, 2006) e-Commerce adalah pembelian dan
penjualan, pemasaran, dan servis produk & layanan melalui jaringan
komputer. Karena e-Business termasuk dalam proses transaksi dengan
supplier dan customer maka disana juga terdapat aktivitas e-commerce.
Menurut (Harisno & Pujadi, 2009), e-Commerce dapat didefinisikan
sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa
elektronik dan kegiatan yang berkaitan dengan consumers, manufactures,
service providers, dan intermediaries dengan menggunakan jaringan
komputer.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa e-Commerce
adalah pemanfaatan jaringan internet didalam perangkat mobile untuk proses
kegiatan transaksi bisnis yaitu jual dan beli, pemasaran dan servis produk dan
layanan termasuk berhubungan dengan supplier dan customer.
Selain itu, e-Commerce juga bisa dipertimbangkan sebagai aplikasi
teknologi yang menggunakan internet dan juga bisa mewakili aspek lain
sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional
bagi perusahaan. Semua aspek dalam e-Commerce penting dan patut untuk
dipelajari lebih dalam. Menurut (Radovilsky, 2015) ada beberapa definisi e-
commerce berdasarkan aspek-aspek tersebut:
12
• Social e-Commerce
Merupakan e-Commerce yang memanfaatkan media sosial sebagai wadah
untuk melakukan transaksi.
• Local e-Commerce
berdasarkan lokasi mereka saat ini. Para penjual menggunakan berbagai
teknik pemasaran online untuk mendorong pembeli datang ke toko
mereka.
2.3 e-Payment
2.3.1 Pengertian e-Payment
Menurut (Qin, 2009) e-Payment didefinisikan sebagai bagian dari e-
transaction yang melibatkan customers, vendor, dan institusi keuangan
seperti perbankan yang menggunakan jaringan elektronik untuk
mengamankan perpindahan uang contohnya transaksi pembayaran.
Menurut (Kaur & Pathak, 2015) e-Payment mengacu kepada
terobosan teknologi yang memungkinkan kita melakukan transaksi keuangan
secara elektronik. e-Payment juga memberikan kebebasan kepada individu
dalam melakukan transaksi pembayaran yang bisa diakses kapan saja dan
dimana saja.
Menurut (Firmansyah, et al, 2009) e-Payment adalah komponen
penting yang ada dalam aplikasi e-Commerce yang biasanya digunakan untuk
mentransfer uang secara elektronik antar pihak, contohnya transfer dari
konsumen ke penjual (B2C) atau antar personel (Peer to Peer / P2P). Selain
itu, dalam pengeksekusian e-Payment, terdapat empat pihak yang terlibat,
yaitu issuer, konsumen, penjual, dan pemerintah.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa e-Payment
merupakan alat pembayaran yang telah menggantikan posisi uang tunai
dalam melakukan beberapa transaksi tertentu. e-Payment juga memberikan
kemudahan kepada penggunanya karena selama user memiliki koneksi
internet dan device yang mendukung maka aktivitas pembayaran dapat
digunakan kapan saja dan dimana saja.
Gambar 2.1 menunjukkan bahwa TAM memiliki dua konstruksi utama yaitu
perceived usefulness dan perceived ease of use. TAM memberikan dasar bagaimana
variabel eksternal mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan niat untuk menggunakan
teknologi.
6. Flexible in Place
7. Flexible to Choose
8. Easy to become skillfull
Menurut (Tjiptono & Chandra, 2005) ada beberapa metode yang dapat
digunakan dalam mengukur dan memantau kepuasan pengguna yaitu :
1. Sistem Keluhan dan Saran
Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan perlu menyediakan
kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman bagi para pelanggannya
untuk menyampaikan saran, kritik, pendapat dan keluhan mereka.
2. Ghost Shopping
Salah satu cara memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan
adalah mempekerjakan beberapa ghost shopper untuk berperan atau
berpura-pura menjadi pengguna potensial produk organisasi internal
maupun organisasi lain.
3. Lost Customer Analysis
Suatu organisasi menghubungi para pelanggan yang berhenti
menggunakan layanan dan produk mereka atau telah berpindah produsen
agar organisasi memahami mengapa hal tersebut bisa terjadi.
4. Survei Kepuasan Pelanggan
Sebagian besar penelitian mengenai kepuasan menggunakan metode
survei. Pengukuran kepuasan pelanggan melalui metode ini dapat
menggunakan berbagai cara seperti, Direct Reported Satisfaction,
Derived Satisfaction, Problem Analysis, dan Importance-performance
Analysis.
Di samping itu, Yuliarmi dan Riyasa dalam (Panjaitan & Yuliati, 2016) juga
menjelaskan bahwa ada beberapa indikator untuk mengukur kepuasan pelanggan,
yaitu :
1. Kesesuaian kualitas pelayanan dengan tingkat harapan.
2. Tingkat kepuasan apabila dibandingkan dengan yang sejenis.
3. Tidak ada pengaduan atau komplain yang diberikan.
2.6 Kuesioner
Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan informasi untuk menganalisis
sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang didalam suatu
organisasi.
21
Menurut Drapper dan Smith (1992) dalam (Rahmadeni & Anggreni, 2014)
analisis regresi merupakan metode analisis yang dapat digunakan untuk menganalisis
data dan mengambil kesimpulan yang bermakna tentang hubungan ketergantungan
variabel terhadap variabel lainnya.