Anda di halaman 1dari 7

HIPERTENSI

No.Dokumen : 440/SOP.001/SKM/I/2019
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 23/01/2019
Halaman : 1/3

UPTD PUSKESMAS Hermawan, SKM


SUKAMANTRI NIP. 19631020 198803 1 003

1. Pengertian Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah didalam arteri, secara
tetap diatas normal (≥ 140/90 mmHg).
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan hipertensi.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sukamantri Nomor: 800/Kpts.035
/SKM/I/2019 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 Tahun 2015
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitasi Pelayanan
Kesehatan Primer.
5. Prosedur 1. Petugas melakukan Hand Hygiene.
2. Petugas menggunakan APD (Masker).
3. Petugas melakukan identifikasi pasien.
4. Petugas melakukan anamnesis (Keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang, riwayat penyakit alergi, dan riwayat penyakit keluarga).
5. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan.
6. Petugas melakukan pemeriksaan Fisik yang diperlukan/ yang sesuai.
7. Jika ada indikasi petugas melakukkan pemeriksaan penunjang.
8. Petugas menegakan diagnosa dan atau dsiferential diagnosis
berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan vital sign, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaanb penunjang ( jika diperlukan).
Petugas menentukan klasifikasi hipertensi menurut Joint National
Committee / JNC VII :
Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik
Normal <120 mmHg < 80 mmHg
Pre-Hipertensi 120 – 139 mmHg 80 – 89 mmHg
Hipertensi stage 1 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
Hipertensi stage 2 ≥160 mmHg ≥100 mmHg
9. Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnose yang ditegakan :
1) Pre-Hipertensi
Modifikasi gaya hidup: diet klaya buah dan sayuran, pembatasan
intake natriuym / garam, gula dan lemak, mempertahankan berat
badan dan lingkar pinggang ideal , gaya hidup aktif / olahraga
teratur, stop merokak, stop / membatasi konsumsi alkohol (bagi
yang munum alkohol), managemen stress.
2) Hipertensi stage 1
a. Modifikasi gaya hidup
b. Diuretic tiazid
c. Dapat dipertimbangkan: ACE inhibitor, Beta Blocker (BB),
Calciuym Channel Blocker (CCB).
3) Hipertensi Stage 2
a. Modifikasi gaya hidup
b. Kombinasi 2 obat : Diuretik dengan ACE Inhibitor, atrau BB atau
CCB
DIURETIK
HCT Dosis dewasa 12,5 – 50 mg / hari
Spironolakton Dosis dewasa 50 – 100 mg/hari
sebagai dosis tunggal atau dosis
terbagi
Furosemid Dosis dewasa 20 – 80 mg/ hari
/pagi hari
ACE Inhibitor
Captropil Dosis 12,5 – 25 mg tiap 8 jam – 12
jam
CALCIUM CHNNEL BLOCKER (CCB)
Amlodipin  Dosis 5 mg tiap 24 jam, aksimal
10 mg/ hari
 Geriatric dan penderita
gangguan hati dimulai 2,5
mg/hari
 Dapet sebagai profilaksis
angina
Diltiazem  Dosis awal 60 – 120 mg tiap 12
jam
 Dosis mnaksimaql 360 mg/hari
 Kontraindikasi: gagal jantung
kongestif, blok jantung dan
hipotensi
Nifedupin  Hanya untuk preeklamsia dan
tokolitik tidak direkomendasikan
untuk kasus hipertensi, tapi
boleh untuk profilaksis angina
dan fenomena raynaud
 Dosis 5 – 30 mg tiap 8 jam

PENYAKIT BETA / BETA BLOCKER ( BB)


Propanolol Dosis dewasa :
Awal : 40 mg tiap 8 – 12 jam
pemeliharaan 120 -240 mg / hari

- Bila ada indikasi hipertensi dengan penyakit penyerta / indikasi


khusus petugas memberikan terapi sesuai indikasi khusus
tersebut, ditambah obat anti hipertensi lain sesuai kebutuhan.
- Petugas menentukan target tekanan darah yaitu :
 < 140 / 90 mmHg
 Atau < 130/80mmHg pada pasien Dm, penyakitginjal
kronik , memiliki ≥ 3 faktore resiko, ada penyakit tertentu
- Bila target tekanan darah belum tercapai setelah observasi
selama 2 minggu petugas mengoptimalkan dosis atau
menambah obat anti hipertensi yang lain.

2/4
- Bila dengan mengoptimalkan dosis atau menambah obat anti
hipertensi yang lain target tekanann darah belum tercapai
petugas mempertimbangkan dengan pasien untuk melakukan
rujukan ke dokter spesialis.
10. Petugas melakukan hand Hygiene.
11. Petugas memberikan edukasi kepada pasien dan atau keluarganya
tentang modifikasi gaya hidup.
12. Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan ke sub unit lain.
13. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke ruang
farmasi.
14. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan,
diagnose, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis
pasien.
6. Diagram Alir
Petugas
melakukan hand Petugas menggunakan
hygiene APD (masker)

Petugas melakukan Petugas melakukan


anamnesa identifikasi pasien

Petugas melakukan Petugas melakukan


pemeriksaan vital sign pemeriksaan fisik

Petugas melakukan
pemeriksaan Ya Adanya
penunjang indikasi

Tidak

Petugas menegakan
diagnosa

Ya Ada Tidak
indikasi

Rujuk Petugas melakukan terapi

Petugas melakukan hand


hygiene

Petugas memberikan
edukasi

Petugas
mendokumentasi Petugas memberikan resep
kan di RM

3/4
7. Hal-hal yang -
Perlu
Diperhatikan
8. Dokumen 1. Rekam Medis
terkait 2. Buku register rawat jalan

9. Unit Terkait 1. Ruangan Pemeriksaan Umum


2. Ruang Farmasi
3. Ruangan Rawat Inap
10. Rekaman
Diberlakukan
Historis No Halaman Yang dirubah Perubahan
Tgl.
Perubahan

4/4
PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS
UPTD PUSKESMAS SUKAMANTRI
Jalan Raya Sukamantri Panjalu No. 111 Kecamatan Sukamantri
Telephone : 082321717912 - 082321717902
Email : puskesmas_sukamantri@yahoo.co.id
CIAMIS
Kode pos 46264

DAFTAR TILIK

HIPERTENSI

UNIT :
TANGGAL PELAKSANAAN :
PELAKSANA :

Tidak
No Prosedur Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah petugas melakukan hand hygiene
2. Apakah petugas menggunakan APD (masker)
3. Apakah petugas melakukan identifikasi pasien
4. Apakah petugas melakukan anamnesis (Keluhan utama, riwayat
penyakit sekarang, riwayat penyakit alergi, dan riwayat penyakit
keluarga)
5. Apakah petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang
diperlukan
6. Apakah petugas melakukan pemeriksaan Fisik yang diperlukan/
yang sesuai
7. Apakah jika ada indikasi petugas melakukkan pemeriksaan
penunjang
8. Apakah petugas menegakan diagnosa dan atau dsiferential
diagnosis berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan vital sign,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaanb penunjang ( jika
diperlukan).
Petugas menentukan klasifikasi hipertensi menurut Joint
National Committee / JNC VII :
Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik
Normal <120 mmHg < 80 mmHg
Pre-Hipertensi 120 – 139 mmHg 80 – 89 mmHg
Hipertensi stage 1 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
Hipertensi stage 2 ≥160 mmHg ≥100 mmHg

9. Apakah petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnose


yang ditegakan :
1) Pre-Hipertensi
Modifikasi gaya hidup: diet klaya buah dan sayuran,
pembatasan intake natriuym / garam, gula dan lemak,
mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal , gaya
hidup aktif / olahraga teratur, stop merokak, stop / membatasi
konsumsi alkohol (bagi yang munum alkohol), managemen
stress.
2) Hipertensi stage 1
a. Modifikasi gaya hidup
b. Diuretic tiazid
c. Dapat dipertimbangkan: ACE inhibitor, Beta Blocker
(BB), Calciuym Channel Blocker (CCB).
3) Hipertensi Stage 2
a. Modifikasi gaya hidup
b. Kombinasi 2 obat : Diuretik dengan ACE Inhibitor, atrau
BB atau CCB
DIURETIK
HCT Dosis dewasa 12,5 – 50 mg / hari
Spironolakton Dosis dewasa 50 – 100 mg/hari
sebagai dosis tunggal atau dosis
terbagi
Furosemid Dosis dewasa 20 – 80 mg/ hari
/pagi hari
ACE Inhibitor
Captropil Dosis 12,5 – 25 mg tiap 8 jam –
12 jam
CALCIUM CHNNEL BLOCKER (CCB)
Amlodipin  Dosis 5 mg tiap 24 jam,
aksimal 10 mg/ hari
 Geriatric dan penderita
gangguan hati dimulai 2,5
mg/hari
 Dapet sebagai profilaksis
angina
Diltiazem  Dosis awal 60 – 120 mg tiap
12 jam
 Dosis mnaksimaql 360 mg/hari
 Kontraindikasi: gagal jantung
kongestif, blok jantung dan
hipotensi
Nifedupin  Hanya untuk preeklamsia dan
tokolitik tidak
direkomendasikan untuk
kasus hipertensi, tapi boleh
untuk profilaksis angina dan
fenomena raynaud
 Dosis 5 – 30 mg tiap 8 jam

PENYAKIT BETA / BETA BLOCKER ( BB)


Propanolol Dosis dewasa :
Awal : 40 mg tiap 8 – 12 jam
pemeliharaan 120 -240 mg / hari

- Bila ada indikasi hipertensi dengan penyakit


penyerta / indikasi khusus petugas memberikan terapi
sesuai indikasi khusus tersebut, ditambah obat anti
hipertensi lain sesuai kebutuhan.
- Petugas menentukan target tekanan darah yaitu :
 < 140 / 90 mmHg
 Atau < 130/80mmHg pada pasien Dm,
penyakitginjal kronik , memiliki ≥ 3 faktore resiko,
ada penyakit tertentu
- Bila target tekanan darah belum tercapai setelah
observasi selama 2 minggu petugas mengoptimalkan
dosis atau menambah obat anti hipertensi yang lain
- Bila dengan mengoptimalkan dosis atau menambah
obat anti hipertensi yang lain target tekanann darah
belum tercapai petugas mempertimbangkan dengan
pasien untuk melakukan rujukan ke dokter spesialis
10. Apakah petugas melakukan hand Hygiene
11. Apakah petugas memberikan edukasi kepada pasien dan atau
keluarganya tentang modifikasi gaya hidup
12. Apakah jika ada indikasi petugas melakukan rujukan ke sub unit
lain
13. Apakah petugas memberikan resep kepada pasien untuk
diserahkan ke ruang farmasi
14. Apakah petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis,
pemeriksaan, diagnose, terapi, rujukan yang telah dilakukan
dalam rekam medis pasien

COMPLIANCE RATE = X 100 %

Rencana Tindak Lanjut:

……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………

Petugas pelaksana program/kegiatan Penilai/observer

..................................... ........................................

Anda mungkin juga menyukai