Anda di halaman 1dari 4

HIPERTENSI ESENSIAL

No. Dokumen :SOP/UKP/RJ


No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit :15 Juni 2016
Halaman : 1/4
UPTD
PUSKESMAS
ATAMBUA dr. Bathseba E. Corputty, MARS
SELATAN NIP.19740612 200604 2 032
Hipertensi esensial merupakan kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah
1. Pengertian sistolik lebih dari ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg.
Sebagai bahan acuan bagi petugas dalam menerapkan langkah-langkah
2. Tujuan penatalaksanaan penyakit hipertensi esensial di UPTD Puskesmas Atambua
Selatan.
Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Atambua Selatan Nomor : 044
3. Kebijakan /SK/PK/X/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis di UPTD Puskesmas Atambua
Selatan.
Permenkes no. 5 tahun 2014 tentang Panduan Klinis bagi Dokter di Fasilitas
4. Referensi Pelayanan Kesehatan Primer
a. Anamnesa keluhan pasien
5. Prosedur b. Mencatat hasil anamnesa di kartu status pasien
c. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi: tekanan
darah, nadi, pernapasan. Pemeriksaan kepala/leher, dada, perut, dan
ekstremitas
d. Petugas menegakkan diagnosis hipertensi essensial

e. Pemberian terapi:
1. Hipertensi tanpa compelling indication
1.1. Hipertensi stage-1: diuretik (HCT 12.5-50 mg/hari, furosemid
2x20-80 mg/hari), atau pemberian penghambat ACE (captopril
2x25-100mg/hari ), penghambat kalsium (diltiazem extended
release 1x180-420 mg/hari), amlodipin 1x2,5-10 mg/hari atau
kombinasi
1.2. Hipertensi stage-2: kombinasi 2 obat (kombinasi antara diuretik
dg ACE inhibitor, atau Beta blocker, atau Calcium Channel
Blocker)
1.3. Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi selama 2
minggu, dapat diberikan kombinasi 2 obat, biasanya golongan
diuretik, tiazid dan penghambat ACE atau penyekat reseptor beta
atau penghambat kalsium
1.4. Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya kontraindikasi
dari masing-masing antihipertensi di atas. Sebaiknya pilih obat
hipertensi yang diminum sekali sehari atau maksimum 2 kali
sehari.
2. Hipertensi dengan compelling indication
Terapi yang dianjurkan tertuang dalam tabel berikut:
f. Konseling dan Edukasi
Edukasi individu dan keluarga tentang pola hidup sehat untuk mencegah
dan mengontrol hipertensi seperti:
1. Gizi seimbang dan pembatasan gula, garam, dan lemak (Dietary
Approaches To Stop Hypertension)
2. Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal
3. Gaya hidup aktif/olah raga teratur
4. Stop merokok
5. Membatasi konsumsi alkohol (bagi yang minum).
g. Petugas merujuk ke RS bila memenuhi kriteria:
1. Hipertensi dengan komplikasi
2. Resistensi hipertensi
3. Krisis hipertensi (hipertensi emergensi dan urgensi)
h. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan dalam rekam medis/kartu
status
i. Petugas mempersilakan pasien mengambil obat di apotek

Anamnesa keluhan pasien&


6. Diagram Alir pemeriksaan fisik
Kartu
status

Penegakan Diagnosis Hipertensi essensial

Modifikasi gaya hidup

Target tekanan darah tidak tercapai < 140/90mmHg, atau


<130/80 mmHg pada pasien DM, penyakit ginjal kronik, memiliki
≥ 3 faktor risiko, ada penyakit tertentu

Obat-obatan inisial

Tanpa indikasi Dengan indikasi


khusus khusus

Stage II Obat2an untuk


Stage I
Kombinasi 2 indikasi khusus tsb +
Diuretik, tiazid,
obat: diuretik Antihipertensi(diuretik
dapat juga
denganACE inh, , ACE inh, BB, CCB)
ACE, BB,
BB atau CCB sesuai kebutuhan
CCB
/kombinasi

Target tekanan darah


belum tercapai

Optimalkan dosis/tambahkan obat anti HT lain,


pertimbangkan konsul dokter spesialis

Konseling dan edukasi

Pencatatan dan pelaporan Kartu status

Resep

7. Hal-hal yang Ketersediaan obat emergency


perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait a. UGD
b. Pelayanan Umum
c. Pelayanan Lansia
d. PelayananKIA-KB
e. Apotek
9. Dokumen 1. Rekam Medis
Terkait 2. Register Poli Umum
3. Register Ruang Tindakan
10. Rekaman
Historis No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
perubahan Diberlakukan
- - - -

Anda mungkin juga menyukai