25/SK-0622/PPK/JAN/2018 R.0 1/1 RSU MITRA DELIMA Tanggal Terbit Ditetapkan : 31 Januari 2018 PANDUAN PRAKTIK Direktur RSU Mitra Delima KLINIS 5 Februari 2018 dr. Nofita Dwi Harjayanti, MMRS NIK : 11.07.0002 Tekanan darah dengan Systolic Blood Pressure (SBP) ≥130mmhg atau DEFINISI tekanan darah dengan Diastolic Blood Pressure (DBP) ≥ 80 mmHg Mulai dari tidak bergejala sampai dengan bergejala. Keluhan hipertensi antara lain: 1. Sakit atau nyeri kepala 2. Gelisah ANAMNESIS 3. Jantung berdebar-debar 4. Pusing 5. Leher kaku 6. Penglihatan kabur 7. Rasa sakit di dada Keluhan 1. Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan-berat bila terjadi komplikasi hipertensi ke organ lain. 2. Tekanan darah meningkat sesuai kriteria JNC VII. PEMERIKSAAN FISIK 3. Pada pasien dengan hipertensi, wajib diperiksa status neurologis dan pemeriksaan fisik jantung (tekanan vena jugular, batas jantung, dan ronki). 1. Labortorium Urinalisis (proteinuria), tes gula darah, profil lipid, ureum, kreatinin PEMERIKSAAN 2. X ray thoraks PENUNJANG 3. EKG 4. Funduskopi DIAGNOSIS Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. DIAGNOSIS White collar hypertension, Nyeri akibat tekanan intraserebral, BANDING Ensefalitis TERAPI Peningkatan tekanan darah dapat dikontrol dengan perubahan gaya hidup dan terapi farmakologis. a. Hipertensi stage 1 dapat diberikan diuretik (HCT 12.5-50 mg/hari, atau pemberian penghambat ACE (captopril 3x12,5-50 mg/hari), atau nifedipin long acting 30-60 mg/hari) atau kombinasi. b. Hipertensi stage 2 Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi selama 2 minggu, dapat diberikan kombinasi 2 obat, biasanya golongan diuretik, tiazid dan penghambat ACE atau penyekat reseptor beta atau penghambat kalsium. HIPERTENSI ESENSIAL No. Dokumen No. Revisi Halaman 25/SK-0622/PPK/JAN/2018 R.0 2/1 RSU MITRA DELIMA Kondisi khusus lain a. Lanjut Usia i. Diuretik (tiazid) mulai dosis rendah 12,5 mg/hari. ii. Obat hipertensi lain mempertimbangkan penyakit penyerta. b. Kehamilan i. Golongan metildopa, penyekat reseptor β, antagonis kalsium, vasodilator. ii. Penghambat ACE dan antagonis reseptor AII tidak boleh digunakan selama kehamilan. Kontrol pengobatan dilakukan setiap 2 minggu atau 1 bulan untuk KONSULTASI mengoptimalkan hasil pengobatan 1. Edukasi tentang cara minum obat di rumah (obat yang harus diminum jangka panjang atau jangka pendek) 2. Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka panjang. EDUKASI 3. Penjelasan penting lainnya adalah tentang pentingnya menjaga kecukupan pasokan obat-obatan dan minum obat teratur. 4. Individu dan keluarga perlu diinformasikan juga agar melakukan pengukuran kadar gula darah, tekanan darah dan periksa urin secara teratur. PROGNOSIS Prognosis umumnya bonam apabila terkontrol. 1. Direktorat Penyakit Tidak Menular. Buku Pedoman Pengendalian KEPUSTAKAAN Hipertensi. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2013. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013)