Anda di halaman 1dari 24

MADRASAH IBTIDAIYAH

PONDOK PESANTREN AL-AMALUL KHAIR PALEMBANG


STATUS TERAKRIDITASI B

Jl.Lunjuk Jaya Rt.48/14 Kel.Lorok Pakjo Ilir Barat I Palembang


(Belakang Politekhnik Unsri Bukit) Kode Pos 30137 Telp.(0711) 316400

DOKUMEN HASIL KEGIATAN DAN PENGEMBANGAN MADRASAH


I. Pendahuluan
Kompetensi kewirausahaan dan sosial merupakan suplemen baru dari tugas seorang
kepala madrasah, dibanding dengan kompetensi kepribadian, manajerial, dan supervisi yang
sudah lebih dulu menjadi tanggungjawab kepala madrasah. Kompetensi kewirausahaan secara
filosofis menghendaki seorang kepala madrasah harus mampu berfikir kreatif dan inovatif
untuk pengembangan madrasah yang dipimpinnya. Madrasah harus maju dan mampu berdiri
sendiri dengan mengoptimalkan segala potensi sumber daya madrasah.
Kondisi madrasah yang tidak merata dari segala aspek pengembangan menghendaki
kepala madrasah harus mampu mencari solusi pengembangan yang tidak melulu mengharapkan
pemerintah yang cakupannya luas. Kepala madrasah harus memikirkan bagaimana upaya
mengembangkan madrasah menjadi maju dan bersaing dengan sekolah lainnya dengan
mengandalkan sumber daya madrasah yang ada.
Kondisi madrasah yang maju dengan “libel”model atau cendikia mungkin tidak terlalu
sulit untuk mengoiptimalkan pembelajaran dan pembinaan peserta didik. Peserta didik dapat
diarahkan sesuai potensi yang mereka miliki dengan fasilitas dan infrastruktur pendukung yang
ada di madrasah itu. Tetapi bagi madrasah yang kelasnya baru naik status menjadi negeri atau
masih swasta di Indonesia ini rata-rata masih di bawah standar pembinaan atau belum mampu
meng-upgrade peserta didik secara maksimal dengan alasan dana pembinaan dan
pengembangan yang minim. Secara historis madrasah kita yang ditingkatkan status menjadi
madrasah negeri itu berawal dari madrasah swasta yang tumbuh dari masyarakat, sehingga
minim dari segala infrastruktur yang ada, kadang dari aspek lahan madrasah banyak yang tidak
sesuai dengan standar nasional penddikan (SNP). Madrasah seperti yang digambarkan di atas
sudah barang tentu kondisinya lemah dan tidak sesuai dengan harapan orang tua, bangsa dan
negara,maka PMA 58 tahun 2017 ini yang akan menjadi solusinya. Melalui PMA ini, kepala
madrasah paling tidak harus mampu:

1. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah;


2. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi
pembelajar yang efektif ;
3. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sebagai pemimpin;
4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang
dihadapi sekolah/madrasah;
5. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan sekolah/madrasah sebagai
sumber belajar peserta didik.
6. gar kepala sekolah inovatif, kerja keras, memiliki motivasi kuat, pantang menyerah, dan
kreatif dalam mencari solusi terbaik sehingga mampu menjadi contoh bagi warga
madrasahnya, diperlukan panduan kerja dan alat ukur yang jelas bagi seorang kepala
madrasah.

Perpaduan kerja dan alat ukur tersebut dijelaskan secara rinci pada panduan kerja kepala
madrasah. Dalam panduan tersebut alat ukur seorang kepala madrasah yang mengembangkan
jiwa kewirausahaan paling tidak memiliki sifat-sifat yang mengarah kepada jiwa
kewirausahaan, diantara:
a. Kreatif
b. Enerjik
c. Wawasan luas
d. Inovatif
e. Resiko bisnis
f. Agresif
g. Ulet
h. Supel
i. Antusias
j. Hemat
k. Asa
l. Ambisi
m. Negosiati

Dalam teori tentang jiwa kewirausahaan di atas ada yang disebut kreatif dan inovatif.
kewirausahaan itu didefinisikan sebagai kemampuan menciptakan sesuatu yang baru secara
kreatif dan inovatif untuk mewujudkan nilai tambah. Sebenarnya kalau kita amati dan cermati
satu persatu kepala madrasah kita saat ini sudah memiliki kedua persyaratan tersebut bahkan
semua persyaratan dalam anonym 1 2005 di atas. Hanya saja permasalahannya adalah daya
dukung membangkitkan semangat melakukan hal tersebut belum terbuka lebar.
II. Permasalahan
Dalam narasi akhir pendahuluan di atas disinggung bahwa permasalah yang dihadapi
oleh kepala madrasah saat ini adalah dukungan untuk membangkitkan naluri kewirausahaan
itu yang belum didapatkan dari unsur terkait. Unsur terkait ini bisa peraturan pemerintah
sebagai legalitas, bisa lembaga, bisa masyarakat dan bahkan bisa dari dalam dirinya sendiri.

III. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan kali ini mencoba mengurai simpul-simpul belenggu yang menjerat
kreativitas dan inovatif kepala madrasah agar berani melakukan perubahan pada tatanan
kemapanan madrasah atau zona nyaman. Kepala madrasah harus berani berpikir keluar kotak
untuk melakukan inovasi demi kreativitas madrasah, terutama dalam semangat kewirausahaan.

IV. Pembahasan
Dalam mengembangkan madrasah yang berkualitas, diperlukan seorang kepala
madrasah yang tidak saja berperan sebagai pemimpin tapi lebih lagi menjadi manajer. Dalam
aktivitas manajerial, kepala madrasah dalam melakukan proses manajerialnya bekerja sesuai
dengan tatanan manajemen, yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan control, walau pada teori manajemen lain lebih banyak dari itu. Prinsip manajerial di atas
hanyalah pelengkap dari jiwa interpreneur seorang kepala madrasah yang harus tertanam
dalam diri kepala madrasah. Jiwa interpreneur tersebut antara lain:

a. Selalu menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah;


Jiwa inovator harus selalu didorong dalam diri seorang kepala madrasah. Tiada hari
tanpa inovasi. Kepala madrasah yang berjiwa inovatif tergambar dari sikap keseharian
dalam mengembangkan madrasah. Manakala ia memasuki pintu gerbang madrasah sudah
harus terpikir apakah ada yang harus ia kembangkan pada pintu gerbang ini, lalu dicacat
dan direncanakan untuk melakukan tindakan apa. Manakala memasuki halaman madrasah
terpikir apa yang harus dilakukan agar halaman ini lebih berproduktif, dan seterusnya
hingga memasuki areal terakhir seperti ruang kelas dan WC peserta didik.
Inovasi selalu ditumbuhkan dalam diri dengan cara melakukan hal yang kecil terlebih
dahulu, seperti mengubah desain tempat duduk ruang kepala, desain ruang guru, dan
desain ruang belajar peserta didik, sehingga akan selalu ada perubahan dalam lingkup
madrasah.
Unsur yang diharapkan oleh kepala madrasah dalam membangkitkan kreatifitas dan
inovatif adalah dorongan dan kepastian hukum dalam melakukan perubahan. Dorongan
manajemen level atas, dan dukungan masyarakat lebih utama, sehingga kreativitas bisa
berkembang sesuai tuntutan perkembangan zaman.

b. Bekerja keras.
Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan madrasah sebagai organisasi pembelajar
yang efektif. Kepala madrasah yang interpreneur tentu pekerja keras. Tiada waktu
baginya untuk berdiam diri kecuali efektif sebagai rehat, karena terlalu banyak kerja.
Berdiam diri kepala madrasah sama dengan merenungkan akan apa yang harus dilakukan
dalam kurun waktu tertentu hingga batas tertentu. Waktu baginya laksana pedang yang
memiliki dua mata, satu untuk membedah hal-hal yang menghambat kemajuan madrasah
atau ide-ide kreatifnya, satunya lagi untuk memuluskan jalan kearah cita-citanya.
Kepala madrasah yang memupunyai jiwa wirausaha senantiasa mengoptimalkan
kerjanya dengan memadukan prinsip manajemen sehingga pekerjaannya selalu
dilandasari dengan perencanaan yang matang, sehingga ada keterkaitan yang kuat yang
efektif antara kerja keras dengan usaha pengembangan.

c. Memiliki motivasi yang kuat.


Dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan
tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang
bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar
individu (motivasi ekstrinsik). Kepala madrasah hendaknya memiliki motivasi yang kuat
untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin.
Ahmad Sudrajat, M.Pd dalam sebuah tulisannya teori-teori motivasi mengatakan,
seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas
perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam
kehidupan lainnya. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri
bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan
upaya pencapaian kinerja (prestasi) seseorang. Dalam konteks studi psikologi, Abin
Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu
dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya: (1) durasi kegiatan; (2) frekuensi
kegiatan; (3) persistensi pada kegiatan; (4) ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam
mengahadapi rintangan dan kesulitan; (5) devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan;
(6) tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan; (7) tingkat
kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan; (8)
arah sikap terhadap sasaran kegiatan.

d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang
dihadapi sekolah/madrasah.
Pantang menyerah dalam istilah kewirausahaan merupakan jiwa yang ulet,
istiqamah dalam mencapai tujuan walaupun kendala yang dihadapi begitu kuat. Jiwa ini
dibutuhkan oleh kepala madrasah agar yang yang menjadi tujuan pengembangan bisa
tercapai.

e. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan madrasah sebagai sumber


belajar peserta didik.
Disamping potensi yang diuraikan di atas untuk menjadi kepala madrasah yang
interpreneur tentu syarat utama adalahmemiliki naluri kewirausahaan. Diyakini oleh setiap
manusia bahwa setiap diri mempunyai naluri kewirausahaan, karena pada hakikatnya
manusia hidup itu selalu dinamis, bergerak dan menginginkan perubahan. Ini merupakan
asset berharga untuk dikembangkan menjadi manusia yang wirausahawan.
Kalau dilihat dari jiwa interpreneur di atas, kepala madrasah mampu untuk
melakukan kerja wirausaha. Jiwa interpreneur tersebut dapat dilihat dari sifat-sifat atau
sikap dan perilaku keseharian kepala madrasah. Dalam panduan alat ukur seorang kepala
madrasah yang mengembangkan jiwa kewirausahaan dapat dilihat dari sifat-sifat kepala
madrasah antara lain: kreatif merupakan sifat atau sikap yang dapat dilihat secara kasat
mata terhadap kepala madrasah yang berjiwa interpreneur. Setiap waktu tidak ada yang
terlewat olehnya kecuali ada yang baru dikembangkan atau diarahkan kepada mitra
kerjanya. Ada saja yang dilakukan sebagai sebuah merubahan kepada orang, benda atau
komponen madrasah lainnya. Inilah sifat wirausaha yang diharapkan dapat
mengembangkan madrasah kerah yang lebih baik.
Enerjik dan berwawasan luas. Kepala madrasah yang berjiwa interpreneur
memiliki sifat atau karakteristik selelu enerjik dan berwawasan luas. Enerjik bermakna
bahwa penuh energi; bersemangat (Kamus Bahasa Indonesia). Kepala madrasah yang
interpreneur adalah mereka yang selelu penuh energy selalu bersengat dalam
kesehariannya. Sulit untuk mencari titik lelahnya seorang interpreneur. Untuk memiliki
supply energi yang besar ini diperlukan wawasan yang luas yang bisa didapatkan dari
berbagai kegiatan, seperti membaca, berdiskusi, share pengetahuan, melakukan
komunikasi dengan teman sejawat meminta masukan dari berbagai sumber seperti guru
dan tenaga kependidikan lainnya. Disamping sumber pengetahuan teknologi saat ini yaitu
media sosial juga dunia digital (internet).
Sifat-sifat lain yang terlihat pada diri seorang kepala madrasah yang interpreneur
adalah Inovatif. Inovatif yaitu Usaha seseorang dengan mendayagunakan pemikiran,
kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya dalam
menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri ataupun lingkungannya. Kepala
madrasah sebagai seorang innovator adalah seorang yang tidak pernah bersedia berada
pada zona nyaman. Ia selalu gelisah untuk melakukan perubahan dalam tatanan
kelembagaan yang dipimpinnya. Ia berusaha menciptakan sesuatu yang baru dalam
lingkungan madrasah yang dipimpinnya. Paling tidak mengubah yang sudah ada menjadi
lebih berdaya guna.
Kepala madrasah yang berjiwa interpreneur memahami betul resiko bisnis dalam
melaksanakan tugas kewirausahaannya. Resiko yang menjadi tanggung jawab
kebijakannya yang semata-mata untuk kepentingan madrasah. Karenanya jiwa juga orang
yang berjiwa ulet, punya ambisi yang kuat untuk menjalankan ‘bisnis’ kewirausahaannya
dalam menopang keuangan madrasah. Orang-orang yang berpikir bahwa madrasah yang
dipimpinnya adalah tanggungjawabnya memenuhi segala kebutuhan peserta didik, guru-
guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengoptimalkan proses pembelajaran.
Dengan kemampuan mengelola usaha-kewirausahaan dapat memenuhi kebutuhan peserta
didik akan bisa berbuat apa saja untuk memaksimalkan kemampuan peserta didik sesuai
dengan bakat dan keinginan peserta didik dan orangtuanya. Guru BP akan mengarahkan
bakat dan minat serta kemampuan peserta didik secara lebih tepat dengan menggunakan
alat batu yang sesuai dengan kebutuhan. Tentu saja untuk memenuhi ini diperlukan dana
yang besar, yang sudah direncanakan dan dikelola oleh madrasah melalui manajemen
madrasah yang kuat, ulet, penuh ambisi positif.
Sifat lain yang juga akrap dengan jiwa interprenuer adalah agresif, supel dan
antusias. Sifat agresif dalam mengembangkan madrasah kadang diperlukan untuk
menangkal segala hambatan atau halangan yang sengaja dilakukan oleh orang di luar
madrasah yang tidak mengerti akan tujuan mulia seorang kepala madrasah. Agresif dalam
hal ini sifatnya menyerang untuk memenangkan ide kreatif, usulan, atau keinginan yang
disepakati bersama dengan warga madrasah, sehingga tujuan bisa dicapai. Disamping sifat
agresif, sifat supel dan antusias juga ditunjukkan oleh kepala madrasah yang berjiwa
interpreneur. Supel dalam membangun komunikasi (pergaulan), dalam menjajaki jejaring
social, dan dalam menjalin persahabatan dengan lintas sector yang terkait dengan
perkembangan madrasah. Kepala madrasah tidak saja membangun komunikasi dengan
lembaga se instansi, melainkan juga diperlukan menjalin di luar instansinya tetapi dapat
memberikan kemashlahatan bagi madrasah yang dipimpinnya. Di samping itu, selalu
antusias akan keberhasilan apa yang akan dicapai.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia antusias berarti bergairah, bersemangat. Sinomin
dari antusias adalah aktif, berapi-api, bergairah, bergelora, berkobar-kobar, bersemangat,
energik, membara, menggebu, menggelegak, menyala (semangat). Kepala madrasah selalu
bersemangat, menggebu-gebu dalam menjalankan visi-misi madrasah yang memuat tujuan
mulia madrasah, dengan dukungan jiwa interprenuer.
Hemat merupakan sifat yang menonjol dari seorang kepala madrasah yang
interpreneur. Segala aspek yang berhubungan dengan akuntansi atau diperlakukan secara
akuntabel. Dengan tidak membuang-buang anggaran yang tidak selayaknya diperlakukan.
Hemat dalam mengelola keuangan, apalagi keuangan yang bersumber dari pemerintah,
orangtua peserta didik apalagi sumber keuangan yang ebrasal dari lembaga ekonomi yang
dirintis oleh madrasah. Akuntabilitas merupakan kunci dari keberhasilan ini. Kepala
madrasah yang berjiwa interpreneur, tidak akan melihat keberhasilan usahanya adalah
keberhasilan dirinya dan dia berhak mendapatkan kelebihan dari semua itu. Tetapi ia
melihat keberhasilan itu adalah keberhasilan lembaga madrasah yang bisa nantinya
dialihkan tanggungjawabkan kepada orang lain.
Harapan (asa) yang bersarang dalam diri seorang kepala madrasah yang berjiwa
interprenuer adalah harapan yang selalu ingin kemajuan demi madrasahnya. Tidak salah
kiranya kalau seorang kepala madrasah selalu berharap, tunjangan guru-guru honor setara
dengan dengan guru negeri sehingga ia dapat mengarahkan kerja guru honor dengan tidak
merasa ada ganjalan di hati. Tidak salam kiranya kalau ia berharap, semua muridnya
cerdas dan berkembang sesuai dengan minat dan bakat serta harapan orang tua dengan
memenuhi segala keperluan peserta didik dan guru-guru dalam memberikan pembelajaran
dan bimbingan kepada mereka. Tidak salah kiranya kalau kepala madrasah berharap agar
madrasahnya bisa ‘go international’ dengan prestasi gemilang dari segala aspek
pendidikan. Mulai dari oalhraga, sains dan teknologi, muatan lokal, dan budaya lokal.
Terkahir sifat dan sikap yang dimunculkan oleh kepala madrasah yang interprenuer
adalah negosiatif. Kepala madrasah adalah orang yang mampu bernegosiasi dalam segala
urusan. Kemampuan ini menjadikan ia seorang yang mampu melakukan pekerjaan yang
sifatnya menantang dan selalu berhasil dalam setiap bisnis yang dilakukan. Dalam sebuah
teori negosiasi dilakukan dalam hal tertentu bertujuan diantaranya untuk:
1. Mencapai kesepakatan yang memiliki kesamaan persepsi, saling pengertian dan
persetujuan;
2. Mencapai penyelesaian atau jalan ke luar dari masalah yang dihadapi secara bersama;
3. Mencapai kondisi saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan (win-win
solution).
Sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang kepala madrasah sebagaimana diuraikan di
atas sudah dimiliki oleh setiap kepala madrasah. Hanya saja untuk menggerak sifat-sifat
tersebut menjadi jiwa interpreneur diperlukan suntikan-suntikan penggerak yang bisa saja
berasal dari dalam diri kepala madrasah itu sendiri atau bisa juga dari luar, semisal
peraturan pemerintah atau regulasi lain, sehingga dalam melakukan kegiatan
pengembangan kewirausahaan tidak lagi menjadi pertanyaan boleh atau tidak dilakukan.
Penulis beranggapan bahwa dalam hal menuju kepada sebuah kebaikan dan
kemashlahatan madrasah, seorang kepala madrasah lebih baik ‘minta maaf’ telah
melakukan sesuatu dari pada tidak berbuat sama sekali. Meminta maaf telah melakukan
sesuatu untuk kepentingan madrasah walau secara peraturan dianggap salah akan menjadi
‘lebih baik’ dari pada berada pada zona nyaman alias tidak berbuat sama sekali. Sehingga
madrasah berjalan di tempat, monoton dan tidak diminati sebagai lembagai pendidikan
berkualitas.

V. Penutup
A. Kesimpulan
Membangun kerja wirausaha bagi kepala madrasah merupakan keniscayaan di era
pemerintahan saat ini. Dimana madrasah dengan regulasi PMA 58 tahun 2017, harus
mampu berdiri sendiri, dilatih untuk berdiri sendiri sebagai persiapan swastanisasi
lembaga pendidikan. Manakala lembaga pendidikan seperti madrasah mampu berdiri
sendiri, maka pemerintah bisa mengalokasi pendanaan pendidikan di sumber belajar yang
lain. Karenanya semangat kewirausahaan tetap harus ditumbuhkan di kalangan madrasah,
mulai dari jiwa interpreneur kepala madrasah, juga guru-guru harus mampu mencari
peluang sekecil apapun untuk memanfaatkan media yang ada memaksimalkan proses
pembelajaran di kelas. Demikian juga peserta didik diarahkan mandiri untuk memenuhi
kebutuhan belajarnya.
B. Saran-Saran
Salah satu keinginan guru yang utarakan disini adalah hendaknya ada sinergitas
pelaksanaan semangat kewirausahaan ini antara kepala madrsasah, lembaga Pembina,
seperti kanwil, kemenag, dan lembaga terkait lainnya untuk sama-sama mendorong upaya
yang dilakukan kepala madrasah baik aspek sumber daya, maupun rencana anggaran yang
bisa diberikan. Kalau tidak maka berikan ruang seluas-luasnya bagi kepala madrasah untuk
memaksimalkan masyarakat untuk mendukung kerja kepala madrasah.

Palembang, Juli 2023


Kepala Madrasah

Hendri Sudiman, S.Pd.I, M.M


DOKUMENTASI HASIL KERJA DAN KARYA SISWA
Dan
DOKUMENTASI AKTIFITAS PEMBELAJARAN SISWA

MADRASAH IBTIDAIYAH AL- AMALUL KHAIR


JL. LUNJUK RAYA RT. 48 RW. 14 KEC. ILIR BARAT I
PALEMBANG
Hasil kerja dan karya siswa dalam pembelajaran SBDP
Dokumentasi aktifitas siswa dalam melaksanakan kegiatan rutin Sholat Dhuha, Sholat Dzuhur,
dan membaca Juz’amma
Dokumentasi aktifitas siswa dalam melaksanakan belajar
Dokumentasi aktifitas siswa apel pagi setiap hari senin
Dokumentasi aktifitas siswa dalam melaksanakan kegiatan rutin setiap hari jumat
Dokumentasi aktifitas siswa dalam kegiatan maulid nabi Muhammad SAW
Dokumentasi aktifitas siswa dalam kegiatan Upacara 17 Agustus
Dokumentasi aktifitas siswa dalam kegiatan Upacara Hari Guru
DOKUMEN HASIL KEGIATAN DAN PENGEMBANGAN
MADRASAH

MADRASAH IBTIDAIYAH AL- AMALUL KHAIR


JL. LUNJUK RAYA RT. 48 RW. 14 KEC. ILIR BARAT I
PALEMBANG
RENCANA PENGEMBANGAN MADRASAH (RPM)
TAHUN AJARAN 2023/ 2024

MADRASAH IBTIDAIYAH AL- AMALUL KHAIR


JL. LUNJUK RAYA RT. 48 RW. 14 KEC. ILIR BARAT I
PALEMBANG
MADRASAH IBTIDAIYAH
PONDOK PESANTREN AL-AMALUL KHAIR PALEMBANG
STATUS TERAKRIDITASI B

Jl.Lunjuk Jaya Rt.48/14 Kel.Lorok Pakjo Ilir Barat I Palembang


(Belakang Politekhnik Unsri Bukit) Kode Pos 30137 Telp.(0711) 316400

Kepada Yth.

Ketua Yayasan Al-Amalul Khair

Di Tempat

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Dengan ini kami melaporkan kepada Ketua Yayasan Madrasah Ibtidaiyah Al-Amalul Khair
Palembang, bahwasannya keadaan tahun ajaran baru 2023/ 2024 :
1. Wali kelas dan guru berjumlah 23 orang
2. Jadwal mata Pelajaran
3. Ruang kelas berjumlah 21 kelas

Adapun kekurangan-kekurangan yang dibutuhkan :


1. Ruang kelas sebanyak 6 ruang
2. Guru 1 orang
3. Kursi guru sebanyak 10 buah (kursi plastik)

Demikian laporan ini kami sampaikan, atas perhatiannya kamu ucapkan terima kasih

Wassalamualaikum warrahmatullahi Wabarakatuh.

Palembang, Juli 2023


Kepala Madrasah

Hendri Sudiman, S.Pd.I, M.M


MADRASAH IBTIDAIYAH
PONDOK PESANTREN AL-AMALUL KHAIR PALEMBANG
STATUS TERAKREDITASI B
Jl.Lunjuk Jaya Rt.48/14 Kel.Lorok Pakjo Ilir Barat I Palembang
(Belakang Politekhnik Unsri Bukit) Kode Pos 30137 Telp.(0711) 316400

SURAT PANGGILAN ORANG TUA


Kepada Yth,
Orang Tua / Wali

Kelas V
Di
Tempat
Assalammu’alaikum Wr. Wb
Kepada bapak/ibu Orang Tua/wali Siswa semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT.
Bersama ini Kami mengharap kehadiran Bapak/Ibu Orang Tua/Wali:
Nama Siswa : Amel
Kelas :V

Untuk Hadir Pada :


Hari / Tanggal : Senin, 5 Agustus 2023
Tempat : Kantor MI Al-Amalul Khair
Pukul : 09:00 s/d selesai

Kehadiran Bapak/Ibu Orang Tua/Wali Siswa sangat kami harapkan untuk kepentingan mengenai
pindahan yang belum diselesaikan (NISN) Siswi tersebut.
Demikian surat ini kami berikan, atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Palembang, Agustus 2023
Kepala MI Al Amalul Khair

HENDRI SUDIMAN, S.Pd.I, M.M


MADRASAH IBTIDAIYAH
PONDOK PESANTREN AL-AMALUL KHAIR PALEMBANG
STATUS TERAKREDITASI B
Jl.Lunjuk Jaya Rt.48/14 Kel.Lorok Pakjo Ilir Barat I Palembang
(Belakang Politekhnik Unsri Bukit) Kode Pos 30137 Telp.(0711) 316400

SURAT PANGGILAN ORANG TUA


Kepada Yth,
Orang Tua / Wali

Kelas V
Di
Tempat
Assalammu’alaikum Wr. Wb
Kepada bapak/ibu Orang Tua/wali Siswa semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT.
Bersama ini Kami mengharap kehadiran Bapak/Ibu Orang Tua/Wali:
Nama Siswa : Alfaro
Kelas :V

Untuk Hadir Pada :


Hari / Tanggal : Senin, 5 Agustus 2023
Tempat : Kantor MI Al-Amalul Khair
Pukul : 09:00 s/d selesai

Kehadiran Bapak/Ibu Orang Tua/Wali Siswa sangat kami harapkan untuk kepentingan mengenai
pindahan yang belum diselesaikan (NISN) Siswi tersebut.
Demikian surat ini kami berikan, atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Palembang, Agustus 2023
Kepala MI Al Amalul Khair

HENDRI SUDIMAN, S.Pd.I, M.M

Anda mungkin juga menyukai