1. Madrasah harus berani merubah diri menjadi kompetitif merubah dari posisi subordinat
ke posisi otonom Pandangan sinis madrasah harus menjadi cambuk bagi kepala madrasah
untuk menjadi kekuatan baru, trigger melakukan perubahan radikal di madrasah. Opini
buruk tidak usah terlalu ditanggapi dengan emosi dan perasaan, tetapi dijawab dengan
merenkonstruksi ulang program manajemen dan kepemimpinan. Madrasah sudah
memilik modal social dan modal lembaga tinggal dikembangkan. Sentuhan dan ide ide
kreatif perlu diexperimentasikan dalam tatakelola madrasah. Boleh menggunakan
keunggulan bahasa, tahfid, keunggulan kompetitif spiritual investment, prestasi, alumni
dan lainnya.
“Madrasah sudah memiliki modal social dan modal lembaga tinggal dikembangkan.
Sentuhan dan ide ide kreatif perlu diexperimentasikan dalam tatakelola madrasah.
Boleh menggunakan keunggulan bahasa, tahfid, keunggulan kompetitif spiritual
investment, prestasi, alumni dan lainnya.”
5. Model penyeragaman ke keberagaman. Harus berani berselancar dan mencari warna baru
keunggulan, tak mesti bangga dengan keseragaman.
6. Dari langkah kaku ke langkah luwes. Manajemen yang fleksibel, mudah menyesuaikan
diri dan tanggap perubahan.
7. Dari kebiasaan diatur ke kebiasaan berinisiatif. Hari ini siapa yang memiliki inisiatif dia
yang dapat melangkah lebih cepat, inisiatif dan gagasan baru perlu terus di kreasi untuk
menciptakan keunggulan.
12. Dari pembiayaan boros ke pembiayaan efisien. Madrasah saatnya menjaga efisiensi
anggaran dan biaya guna memberi dukungan program yang makin berkualitas
Manajemen pembiayaan harus mulai ditertibkan.
13. Dari kecerdasan individual ke kejerdasan kolektif atau team work. Sekarang ini selain
ada tuntutan seseorang dapat bekerja secara mandiri pada saat yang sama juga harus
dapat bekerja secara tim. Hari ini urusan lembaga semisal madrasah makin rumit dan
komplek, disitu kerja tim menjadi penting Tak dapat hanya berfikir sendiri dan bekerja
sendiri.
14. Dari informasi tertutup ke informasi terbuka. Dalam situasi yang semakin menuntut
keterbukaan dan transparansi madarasah harus membuka diri akan tuntutan ini. In penting
dalam kontek menjaga kepercayaan dan menarik investasi dari luar madrasah.
15. Dari pendelegasian ke pemberdayaan dan dari organisasi hirarki ke organisasi egaliter
Siapa yang pandai mendidik dan memberdayakan staf dan pelanggan dia yang akan
memenangkan pertarungan hari ini. Madrasah dapat memfasilitasi beragam pelatihan dan
memanfaatkan pola partisipasi secara terbuka. Staff adalah modal organisasi yang harus
dilatih dan didik agar kapasitanya naik. Bahkan pelanggan pun harus dilatih Ini penting
dalam kontek membangun kesatuan tujuan dan manfaat secara luas.
“Ketika interaksi di antara individu, tim, dan tugas selaras, di lingkungan madrasah
pemimpin yang baik pasti akan sukses.”
Madrasah dalam kerangka ini membutuhkan kualitas seorang pemimpin sukses [success
leadership]. Kualitas pemimpin sukses dalam Exploring the Qualities of a Good Leader Using
Principal Component Analysis [2019: 142-150] biasanya dapat ditandai dengan beberapa sikap
kepemimpinan sebaga berikut 1) aksesibilitas dan dedikasi, 2) netralitas dan kesederhanaan, 3)
aspirasi dan perhatian, 4) kepercayaan dan bakat. 5) martabat dan keramahan, 6) wawasan dan
kepercayaan din, 7) vitalitas dan konsentrasi, 8) orisinalitas dan kejujuran, 9) tanggung jawab
dan semangat tim, 10) kesopanan dan kepercayaan diri, 11) amal, 12) budaya lucu dan
pemeliharaan, dan 13) keandalan (Oludolapo Ibrahim Olanrewaju and Victor Nnannaya Okorie
2019 142-150) Direkomendasikan untuk madrasah bahwa para pemimpinnya harus
menunjukkan kualitas kepemimpinan ini untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.
Comical and
Believe and
culture
Apa yang disamapaikan Olanrewaju dan Okorie [2019 142 150] di atas dapat dijadikan
pedoman kepemimpinan madrasah dalam mengembang good leadership dengan penjabaran lebih
jauh sebagai berikut:
a. Aksesibilitas dan dedikasi. Kepala madrasah harus berusaha dan belajar untuk menjadi
pemimpin yang dapat membangun aksesibiltas dan belajar dedikasi pada tanggung
jawabnya. Tidak semua pemimpin itu memiliki aksesibititas karena hambatan psikologis
dan keterbatan kapasitas dan lemahnya komunikasi. Karenanya jika kepala madrasah
ingin menjadi pemimpin sukses maka harus belajar dan memperkuat kemampuan
membangun jalan baru yang memungkinkan membuka komunikasi dengan semua
kelompok berpengaruh. Akses penting, dedikasi juga penting. Dedikasi adalah totalitas
dari usaha keras untuk menjadikan apa yang menjadi kewenangan dan tanggungjawabnya
berjalan baik dan produktif. Madrasah membutuhkan pemimpin yang memiliki
aksesibilitas Terutama dengan dinas intansi terkait, kemitraan, stakeholder, kelompok
pengaruh lainnya yang dapat membantu pengembangan madrasah.
b. Netralitas dan kesederhanaan. Sederhana itu murah dan mudah Bersikap netral itu positif
dalam menjaga komunikasi baik pada semua lapisan dan kelompok kepentingan.
Sederhana itu cermin dari citra diri pemimpin muslim. Karena Sayyina Ali Karamallah
Wajhah berkata “kun inda nass rajulan mina an nas” jadilah dirimu ketika berada di
tengah masyarakat itu seperti kebiasaan umum mereka Artinya jangan berlebihan dan
jangan menampakkan gaya hidup yang glamour. Gaya hidup glamour Ini akan
berdampak lahirnya jarak social yang pada akhirnya melahirkan jarak psikologis. Segan,
malu, takut dan sejenisnya yang tidak produktif untuk dengan masyarakatnya.
“Gaya hidup glamour Ini akan berdampak lahirnya jarak social yang pada akhirnya
melahirkan jarak psikologis. Segan, malu, takut dan sejenisnya yang tidak produktif
untuk membangun kekerabatan madrasah dengan masyarakatnya.”
c. Aspirasi dan perhatian. Perhatikan semua stakeholder dan civitas madrasah. la asset yang
membutuhkan perhatian dan penghargaan Dengarkan aspirasi dan kebutuhan yang
mungkin dapat sekolah fasilitasi. Jangan acuh, abai apalagi menganggap mereka sekedar
komponen pelengkap. Ingat staff adalah asset penting organisasi yang memiliki perasaan
dan perasaan akan kompatibel dengan setiap perlakuan yang baik. Sebaliknya kekerasan
akan melahirkan pembangkangan dan konflik yang tidak menguntungkan madrasah.
d. Kepercayaan dan bakat. Trust adalah kata kunci membangun kepercayaan public atas
madrasah Kepercayaan ini modal social dan modal ekonomi yang akan sangat
dibutuhkan madrasah dalam mengembangkan fungsi dan investasi pendidikan Jaga
kepercayaan sebagi lembaga akuntabel dan transparan.
e. Martabat dan keramahan. Hospitality atau keramahan adalah sikap layanan perusahaan
modern yang menghargai pelanggan. Berusahalah ramah dan selalu menyapa dengan
menawarkan bantuan pada setiap yang datang ke madrasah Apa yang bisa kami bantu ?,
Madrasah meberikan layanan terbaiknya adalah cermin martabat lembaga. Ramah adalah
martabat lembaga yang akan menjadi kenangan indah bagi tamu dan mitra madrasah.
f. Wawasan dan kepercayaan diri Kepala madrasah berhadapan dengan banyak tuntutan
perubahan, pergaulan, kebijakan yang makin komplek dan tugas tugas yang menuntut
penguasaan bidang dan masalah yang makin rumit. Kepala madrasah harus terus
mengembangkan iri dengan capacity building, baik pendidikan, seminar, kursus,
pelatihan, workshop, inservis training yang membantu pengembangan diri. Wawasan dan
pelatihan ini akan membantu meningkatkan kepercayaan diri. Karenanya semakin sering
dilatih akan semakin terampil dan mahir inti professional adalah investasi pengetahuan,
investasi ketrampilan, manajerial dan etika.
g. Vitalitas dan konsentrasi. Sebagai pemimpin, kepala madrasah harus pandai menjaga
stamina. Agar tubuh tetap fit dan penampilan menarik. Kepala madrasah pandai
menetapkan tujuan, perencanaan dan fokus pada apa yang menjadi tujuan. Tidak mudah
patah semangat dan putus asa. Karena orang yang pesimis tak memiliki harapan dan
tumpul motivasinya.
h. Orisinalitas dan kejujuran Kepala madrasah yang sukses adalah mereka yang memiliki
keaslian, jujur, dan tak banyak kepalsuan Jujur adalam modal pergaulan dan modal social
yang hari ini menjadi barang langka Madrasah sepantasnya tampil sebagai pilar penjaga
kejujuran di tengan rubuhnya peradaban jujur. Erick Froom dalam History of Madness
menyebut sebagai zaman karikatif dimana orang membungkus kepalsuan dengan baju,
dasi, jas, kerudung, jubah dan sejenisnya yang tak sesuai dengan kenyataan hatinya
Orang pingin Nampak baik dari permukaan dengan modal kasing saja. Kasing bagus,
pasti dianggap bagus Kejujuran hanya tersisa dan peradaban orang gila. Kumuh, gimbal,
kotor, dia jujur ke semua orang bahwa dia tak suka mandi, tak suka keramas, dan
semisalnya Sementara orang yang dianggap normal ternyata banyak kepalsuaannya.
i. Tanggung jawab dan semangat sebagai tim. Jangan ada orang yang lari dari medan
perang. Kepala madrasah tak boleh lari dari perebutan pengaruh dan upaya
memenangkan pasar persaingan Tanggung jawab dan tetap dalam koordinasi. Kerja tim
jasa dibutuhkan untuk memperingan kerja-kerja perubahan.
j. Kesopanan dan kepercayaan diri. Dalam pergaulan dan interaksi social, kepala madrasah
harus mencerminkan perilaku sopan dan kepercayaan diri. Hasan al Bashri mengatakan
man laa adaba lahu laa ilma lahu. Orang yang tak memiliki kesopanan ia laksana tak
berilmu. Adab adalah kunci pergaulan di zaman ini. Tetap optimis dan yakin akan
kesuksesan sebagai manifestasi keyakinan kepada Allah Al Imriti Menulis, idzil fata
hasba itiqahi ruf wakulluman lam ya'taqid lam yang tafi jika pemuda ia memiliki
keyakinan derajatnya akan diangkat Allah, dan orang yang tak yakin tak berguna.
k. Amal. Kerja keras, berani berbuat adalah cara hadir di hadapan Allah. Pekerjaan adalah
cara hadir manusia d hadapan Allah. Self actualization, self identity. Manusia dinilai dari
cara kerjanya. Maka beramal melalui jalurnya harus sungguh-sungguh dan tidak mudah
menyerah serta bermalas malasan.
l. Budaya lucu dan pemeliharaan Kepala madrasah perlu relax, menjaga dinamika
organisasi, ruang public yang humanais dan sesekali ada unsur jenaka dalam membangun
interaksi dan komunikasi dengan bawahan Jangan terlalu serius dan bikin keadaan terlalu
tertekan Mengalir ikuti irama pergerakan zaman sambil tetap fokus pada tujuan
madrasah.
m. Kepala madrasah yang sukses adalah yang sigap, ulet, pekerja keras dan memiliki
kehandalan dalam tugas Tak ada kamus menyerah dalam berjuang menegakkan panji
kecermerlangan madrasah. Adigium santri pejuang selalu pekikkan kata is kariman au
mut syahidan, hidup mulia atau mati syahid.
Penjelasan panjang di atas mengambarkan betapa menjadi kepala madrasah perubahan itu
banyak persyaratan yang harus dimiliki kepala madrasah Kepala madrasah sukses dalam bahasa
yang sederhana pada akhirnya di kerucutkan dalam tiga kata kunci, [1] kepala madrasah memilki
human relation skill, [2] kepala madrasah meliki technical skill dan [3] konseptual skill.
Madrasah adalah entitas unik dari model pendidikan bercirikan Islam yang tak lepas dari
kontek social dimana ia tumbuh dan berkembang Madrasah dalam praktek dan peran
mengembangkan pendidikan Islam juga harus menyesuaikan diri dengan kebijakan pendidikan
atau politik kebijakan dari pemerintah Indonesia. Beberapa kebijakan hari ini yang sudah
berjalan dan secepatnya harus direspon madrasah diantaranya dapat disebutkan dibawah ini.
Madrasah sebagai salah satu lembaga yang memberikan layanan public harus mengikuti
standarisasi dan akreditasi Dalam UU no 14 /2005 tentang Guru dan Dosen menjelaskan secara
tegas bahwa semua lembaga pendidikan harus melaksanakan klausul dari perundangan ini,
beberapa hal yang harus dipenuhi oleh madrasah diantaranya;
a. Madrasah harus menjamin bahwa semua guru yang menjadi tenaga pengajar harus sudah
berkualifikasi S1 atau diploma IV. Kualifikasi ini dirasa berat untuk dipenuhi di tahun
2014, tapi hari ini sudah relative terpenuhi.
b. Madrasah harus dapat memenuhi standar pendidikan yang terdiri dari standar isi, standar
kompetensi lulusan, standar pengelolaan, standar sarana, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian
pendidikan. Memenuhi tuntutan delapan standar pendidikan ini merupakan kerja keras
dan membutuhkan banyak pembiayaan yang kurang dapat dipanggul oleh madrasah.
Karenanya kepemimpinan yang tanggap perubahan dan kemampuan menggali sumber
pembiayaan baru penting bagi madrasah dewasa ini.
Keluarnya PP 74 tentang guru juga menjadi perhatian madrasah. Dalam peraturan ini
menjelaskan banyak klausul yang penting difahami kepala madrasah Peraturan ini membicarakan
guru, dimana peningkatan kompetensi harus sudah dimulai dari pra jabatan dan dalam jabatan.
Dalam perekrutan guru [prajabatan) madrasah harus memilih guru berdasar pendidikan yang
sesuai dan sudah memiliki sertifikat pendidik. Dalam jabatan madrasah bertanggung jawab
terkait pembinaan karir, pengembangan keprofesian berkelanjutan dan coaching, pendampingan
guru. Tuntutan peraturan seperti ini juga belum dapat dilaksanakan sepenuhnya oleh madrasah
karena banyaknya keterbatasan sumber daya dan sumber pembiayaan Bagi madrasah dibawah
yayasan yang kecil hal ini dirasa berat. Bagi madrasah unggulan dan juga madrasah negen lebih
memiliki kesiapan untuk menjawab peraturan ini.
1. Madrasah sebagian besar dikelola yayasan yang dalam hubungan pemilihan kepala
madrasah menggunakan jalur kekerabatan.
2. Persyaratan kepangkatan, golongan dan pengalaman menjadi guru juga sering kali
problematis. Karena kepala diangkat bukan melalui jalur karir guru, tetapi penunjukkan.
3. Tuntutan memenuhi pelatihan calon kepala sekolah 300 jam dan kewajiban magang di
lapangan selama 3 bulan belum dapat direalisasikan dalam pengelolaan manajemen dan
regenerasi kepemimpinan madrasah Seringkali tuntutan pemenuhan standard dan
kualifikasi terabaikan.
Peraturan Menpan RB 16/2009 jabatan Fungsional guru dan Angka Kredit juga masih
belum menjadi perhatian di madrasah ini berdampak pada lambatnya karir guru madrasah PP
74/2008 tentang Guru dan Dosen juga pada akhirnya menjadi tantangan tersendiri jika guru yang
akan masuk ke madrasah harus sudah tersertifikasi Sumberdaya yang terbatas akan menjadi
hambatan bagi madrsah. PP 19/2017 perubahan pp 74/2008 tentang guru pada akhirnya juga
harus menjadi perhatian madrasah dalam memastikan bahwa setiap guru madrasah dari persoalan
pendidikan, kompetensi dan kualifikasi memenuhi aturan ini. Ini penting menjadi perhatian
karena menyangkut karir dan masa depan guru dan juga kredibilita dan aksesibilitas madrasah
secara khusus.
Dari uraian panjang terkait kebutuhan adaptasi madrasah atas kebijakan pendidikan di
atas, ada beberapa hal yang secepatnya perlu di selesaikan madrasah Madrasah perlu
membangun dan merumuskan tujuan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang
Kebutuhan yang mendesak untuk madrasah lakukan saat ini adalah;
1. Merancang program keunggulan madrasah, core values. dan layanan yang memiliki
distingsi harus secepatnya di rumuskan tujuan pendidikan dalam perencanaan madrasah.
2. Pelatihan guru dan pemenuhan serifikasi pengembangan keprofesian berkelanjutan.
3. Evaluasi Strategi. Fungsi pokok agar manajer dapat mengetahui informasi tentang
keberhasilan strategi yang telah dilaksanakan. Evaluasi ini terkait kegiatan pokok:
a. Mereview faktor eksternal dan internal dari strategi yang dilaksanakan
b. Mengukur kinerja.
c. Mengambil tindakan korektif.
“Adaptif untuk perubahan adalah kunci perusahaan dan organisasi seperti halnya
makhluk hidup Madrasah dalam situasi ini harus dapat beradaptasi dan merespon
perubahan, jika tidak adaptif madrasah tidak akan bertahan dan terlindas arus
zaman.”
Referensi:
Sulhan. Moh. 2020. Reformasi KEPEMIMPINAN MADRASAH: The Power of Leadership for
Better Madrasa. Cirebon: CV. Aksara Satu