DISUSUN OLEH
Drs. Holder Simorangkir, M.Kom
Contoh 2 :
Himpunan R3 adalah suatu ruang vektor terhadap operasi penjumlahan vektor dan
perkalian skalar standar. ( Dapat dibukti sejalan dengan contoh 1.1 ).
Contoh 3 :
Diberikan himpunan bagian R3 , S = ! ( x, y , z ) ϵ R3 ! x + y + z = 0 . Didefinisikan
penjumlahan vektor dan perkalian skalarnya adalah penjumlahan vektor dan
perkalian skalar standart pada R3. Sebelum menunjukkan berlakunya semua
aksioma untuk ruang vektor, maka dibuktikan dahulu bahwa kedua operasi tersebut
bersifat tertutup.
Ambil sebarang vektor di S , yaitu: a = ( x, y , z ), b = ( x' , y' ,z' ) .
Jika dijumlahkan : a + b = ( x + x' , y + y' , z + z' ) (definisi penjumlahan)
u 0
-u u 0
v
-v v v
u 0 ku
0
u+v
1 u+v
ku
Teorema 1 :
V merupakan ruang vektor, u ∈ V dan k adalah skalar. Maka :
1) 0u=0
2) k0=0
2. Subtopik-2 : Subruang
W merupakan subset dari V.
W disebut subruang dari V jika dan hanya jika W adalah ruang vektor, di bawah
operasi penjumlahan dan perkalian skalar yang didefinisikan di V, artinya menurut
aksioma :
1, Jika u, v ∈ W maka (u + v) ∈ W
6,. Jika k adalah skalar dan u ∈ W, maka k u ∈ W
V V
W -u
u -v W u
v v 0
-u 0
(u+v) (u+v)
-v
- ( u + v) - ( u + v)
Catatan 1 :
Setiap Ruang Vektor memiliki paling sedikit 2 subruang yakni ; V sendiri adalah
sebuah subruang, dan himpunan { 0 } yang merupakan vektor 0 yang dinamakan
sebagai subruang nol.
Contoh 4 , Subruang :
Perhatikanlah bahwa himpunan W dari semua matrik 2 x 2 yang mempunyai
bilangan nol pada diagonal utamanya adalah subruang dari ruang vektor M 22 ,
dari semua matriks 2 x 2.
kA dan
Contoh 5 , Subruang :
Contoh gambar dari Subruang :
Contoh 7 , Subruang :
3
Tinjaulah vektor-vektor u = ( 1, 2 , - 1) dan v = ( 6 , 4, 2 ) di R . Perlihatkan
,
bahwa w = ( 9 , 2 , 7 ) adalah kombinasi linear u dan v serta w = ( 4, -1 , 8 )
bukanlah kombinasi linear u dan v.
Solusi :
λ1 u + λ2 v = w
λ1 ( 1 , 2 , -1 ) + λ2 ( 6 , 4 , 2 ) = ( 9 , 2 , 7 )
Pada sumbu-x ( P1 ) : λ1 + 6 λ2 = 9
Pada sumbu-y ( P2 ) : 2 λ1 + 4 λ2 = 2
Pada sumbu-z ( P3 ) : - λ1 + 2 λ2 = 7
λ1 ( 1 , 2 , -1 ) + λ2 ( 6 , 4 , 2 ) = ( 4 , -1 , 8 )
Pada sumbu-x ( P1 ) : λ1 + 6 λ2 = 4
Pada sumbu-y ( P2 ) : 2 λ1 + 4 λ2 = - 1
Pada sumbu-z ( P3 ) : - λ1 + 2 λ2 = 8
Himpunan dari semua vektor yang merupakan jawaban dari Sistem P{ersamaan Linear
x1 + 3 x2 - 5 x3 + 7 x4 = 0
x1 + 4 x2 - 19 x3 + 10 x4 = 0
2 x1 + 5 x2 - 26 x3 + 11 x4 = 0
Dengan menggunakan Tansformasi Elementer dari koefisien matrik dari SPLH di atas yaitu :
x2 - 4s + 3t = 0 , x2 = 4s – 3t
di mana :
Kombinasi
Linear?
Defenisi :
Suatu ruang vektor V dikatakan berdimensi n bila dapat diketemukan suatu himpunan n
selalu bergantung linear atau dengan kata lain adalah banyaknya maksimum vektor-vektor
Teorema :
Bukti :
v = μ1 u1 + μ2 u2 + ....... + μn un
sistem pembentuk.
Catatan 2 :
Suatu sistem pembentuk tidak perlu bebas linear . Dapat diterapkan bahwa bila
Defenisi :
Setiap sistem pembentuk yang bebas linear disebut Basis dari ruang vektor tersebut.
Atau
Setiap himpunan n vektor-vektor yang bebas linear { u1 , u2 , ....... , un } dari ruang vektor
Catatan 3 :
Karena vektor-vektor ϵ V tak berhingga banyaknya , kecuali ruang vektor yang dibentuk
oleh vektor nol sendiri, yaitu L{ 0 } dan misalnya dimensi V berhingga = n , maka dapat
dicari jumlah himpunan n vektor-vektor ϵ V yang bebas linear . Sehingga dapat dipilih
Contoh 8 :
Misalkan S = [ a = ( 1 , 1 , 1 ) , b = ( 2 , 1 , 1 ) , c = ( 3 , 2 , 2 ) ]
Jadi , ( a , b ) adalah sistem pembentuk yang bebas linear berarti basis dari L maka
dimensi L adalah = 2 . Seperti diterangkan pada catatan x di atas , boleh dipilih basis L
yang lain, yaitu himpunan 2 vektor ϵ L yang bebas linear .
Misalnya : d = a + b + 0 c = [ 3 , 2 , 2 ] ϵ L
e = - a + 3 b + 2 c = [ 11 , 6 , 6 ] ϵ L
Catatan 4 :
L [ 0 ] , ruang vektor yang dibentuk oleh vektor nol , hanya beranggotakan vektor nol saja. 0
bergantung linear . Jadi vktor yang bebas linear ϵ L { 0 } tidak ada , berarti dimensi L { 0 } = 0
Catatan 5 :
e2 = [ 0 , 1 , 0 , ..... , 0 ] ;
......
....
en = [ 0 , 0 , 0 , ...... , 1 ]
Dapat ditunjukka bahwa E bebas Linear. Juga setiap vektor ϵ Rn , adalah kombinasi linear dari
E . Jadi , E merupakan basis dari Rn yang biasanya disebut basis alam ( natural basis ). Juga
dari sini dapat dicatat bahwa setiap m vektor-vektor ϵ Rn , dengan m > n adalah bergantung
linear.
Contoh 10 :
a = [ 1 , -1 , 2 , 3 ] = 1 [ 1 , 0 , 0 , 0 ] - 1 [ 0 , 1 , 0 , 0 ] + 2 [ 0 , 0 , 1 , 0 ] + 3 [ 0 , 0 , 0 , 1 ]
a = e1 - e2 + 2 e3 + 3 e4
u = ( 4 , 1 , 3 , 2 ) dan u = ( 1 , 3 , - 1 , 3 )
2 3
Kunci Jawaban
a. Jawaban latihan soal ke-1 :
a = 6 u 1 - 2 u 2 + 3 u3
Daftar Pustaka :
1. Howard Anton, Chris Rorres., Elementary linear algebra : applications version,
Wiley, 11th edition, 2014
2. David Lerner, Lecture notes on linear algebra, Department of Mathematics,
University of Kansas, D. E. Lerner, 2008
3. RON LARSON, DAVID C. FALVO, Elementary Linear Algebra, Sixth Edition,
Houghton Mifflin Harcourt Publishing Company, 2009.