ATAU RUSAK
No. Dokumen :
SOP/103/UKP/2023
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit : 03 Januari 2023
Halaman : 1/2
UPTD Puskesmas Sudarna Sukmana, SKM
Sagaranten NIP. 19701225 199203 1 004
1. Pengertian Identifikasi, pemisahan, pelaporan dan pemusnahan obat yang sudah tidak
layak pakai atau kadaluwarsa.
2. Tujuan Menjaga mutu obat dan bahan medis habis pakai
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sagaranten Nomor :
035 Tahu 2023 Tentang Pelayanan Kefarmasian
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016
2. Kementerian Kesehatan RI, Badan PPSDM Kesehatan Pusdiklat Aparatur,
Pelatihan Managemen Puskesmas, 2014
3. Departemen Kesehatan RI, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Obat Publik
dan Perbekes, Pedoman Obat Publik dan Bahan medis habis pakai, 2005
5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan Bahan:
a. Kartu stok
b. Buku obat kadaluarsa
2. Petugas yang melaksanakan:
a. Petugas Farmasi
3. Langkah-langkah:
a. Petugas farmasi melakukan pemeriksaan terhadap sediaan obat
meliputi tanggal kadaluarsa dan kondisi fisik obat
b. Jika terdapat obat yang kadaluarsa atau rusak, maka petugas farmasi
memisahkan sediaan farmasi tersebut
c. Petugas farmasi mencatat nama obat, jumlah obat dan tanggal
kadaluarsa obat
d. Petugas farmasi membuat lampiran daftar obat rusak/kadaluarsa yang
terdiri dari nama, jumlah, dan tanggal kadaluarsa sediaan farmasi dan
alat kesehatan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang
e. Untuk sediaan farmasi atau BMHP kadaluarsa dengan instruksi untuk
dikembalikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten, maka sediaan farmasi
dan alat kesehatan dikembalikan dengan menyertakan berita acara
pengembalian yang terdiri dari nama, jumlah, dan tanggal kadaluarsa
serta disahkan oleh Kepala Puskesmas
6. Langkah -
Petugas farmasi memisahkan obat rusak/kadaluarsa
langkah