1. File dalam pemrosesan aplikasi merupakan hal yang sangat penting dalam basis data
jelaskan menurut pendapat saudara mengenai hal ini!
2. Cermatilah kasus berikut ini dan kemukakan pendapat saudara berdasarkan materi yang
ada pada mata kuliah sistem informasi manajemen!
BSSN RI Gelar Rapat Koordinasi teknis Penerapan Sertifikat Keamanan Perangkat TI
Sesi II
Samarinda - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI menggelar Rapat Koordinasi
teknis penerapan sertifikat keamanan pada perangkat TI dalam rangka pengawasan dan
pengendalian (Wasdal) pengendalian perangkat teknologi keamanan siber dan sandi
dilingkungan Pemerintah Daerah sesi II pada Rabu (8/3/2023) melalui virtual zoom
meeting.
Kegiatan tersebut diikuti oleh sejumlah perangkat daerah seperti Diskominfo dan
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah wilayah Kaltim, Kaltara, Kalsel, Kalbar,
Kalteng. Juga diikuti oleh wilayah Sumatera serta Riau.
"Kami disini sangat berharap kerjasama dan bantuan Pemerintah Daerah supaya
tujuan ini bisa tersampaikan. Ini nanti juga akan sedikit banyak berpengaruh terhadap SPBE
di Pemda masing-masing," tambahnya.
Adapun Dasar kegiatan ini adalah Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017
tentang pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah.
Ia memaparkan jumlah data perangkat teknologi keamanan cyber dan Sandi yang
memiliki sertifikat keamanan berdasarkan Common Criteria di lingkungan sektor
pemerintah Sesuai dengan Peraturan Badan (Perban) BSSN Nomor 6 tahun 2021 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja (OTK) BSSN. Diantaranya sektor Pemerintah Pusat terdapat 92
Kementerian/Lembaga, kemudian Pemerintah Daerah 38 Provinsi, 512 Kabupaten Kota
dan Sektor Non Pemerintah.
Di sini, lanjutnya ada lima jenis sektor yang pertama pembangunan manusia, antara
lain ada pendidikan sosial politik keagamaan olahraga dan kesehatan. kedua keuangan
perdagangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Ketiga energi sumber daya mineral pangan dan Kehutanan, keempat TIK media
transportasi dan logistik dan Kelima industri serta jasa konstruksi
"Jadi dari di lima jenis sektor ini untuk kami di BSSN masing-masing ada direktorat yang
mengampunya," urainya. (rey/pt)
Sumber :
https://diskominfo.kaltimprov.go.id/teknologi/bssn-ri-gelar-rapat-koordinasi-teknis-
penerapan-sertifikat-keamanan-perangkat-ti-sesi-ii
Sadar Narima dalam kesempatan tersebut berharap dengan kegiatan ini, UMKM
dapat naik kelas dengan pemasaran secara digital.
Ihwani Joko Prasetyo memamparkan komponen utama dan struktur yang membentuk
digital marketing dengan memahami Dasar Digital Marketing dan Tools Utama Google
Bisnis untuk Mendukung Usaha Secara Online [E-Business].
Nova menjelaskan bahwa instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan video
yang memungkinkan pengguna mengambil foto, mengambil video, menerapkan filter
digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram
sendiri.
“Instagram diambil dari kata insta yang berasal dari kata instan. Nama ini diambil
dari kamera polaroid di mana merupakan kamera instan yang langsung jadi seketika.
Sedangkan kata gram diambil dari kata telegram yang mampu mengirim informasi secara
cepat. Instagram membantu bisnis anda,” ujarnya. (Arief Hartanto)
Sumber :
https://infopublik.id/kategori/nusantara/713053/dinas-kominfo-diy-berdayakan-umkm-
moyudan-dengan-e-business
Kemukakan pendapat saudara mengenai kasus diatas berdasarkan materi modul e-business!
LEMBAR JAWABAN
1. File dalam pemrosesan aplikasi merupakan unit pengelolaan informasi yang terdiri dari
sebuah kumpulan data yang terstruktur dan terorganisasi berdasarkan format dan tata cara yang
teliti. Dalam pemrosesan aplikasi, file menjadi salah satu komponen utama dari sistem
informasi manajemen, karena mereka menyediakan informasi yang diperlukan untuk operasi
bisnis.
File memungkinkan pengguna untuk mengakses dan mengelola data secara individu,
melalui aplikasi yang didesain untuk membaca dan menulis data dalam format file tertentu.
Dalam hal ini, file menjadi salah satu komponen utama dari sistem informasi manajemen,
karena mereka memungkinkan pengguna untuk mengelola dan menggunakan data secara
efisien dan efektif.
File juga memungkinkan pengguna untuk menggunakan data dalam proses bisnis, seperti
membuat laporan, melakukan analisis, atau menggunakannya untuk membuat keputusan
strategis. Dalam hal ini, file menjadi salah satu komponen utama dari sistem informasi
manajemen, karena mereka memungkinkan pengguna untuk mengelola dan menggunakan data
secara universal dan kompatibel. Format file merupakan salah satu aspek penting dalam
pemrosesan aplikasi. Format file menentukan cara dalam mana data disimpan dan dimuat
secara elektronis, serta cara dalam mana data dapat diakses dan diproses oleh aplikasi. Format
file juga memungkinkan pengguna untuk menggunakan data di berbagai perangkat dan sistem
operasi, seperti desktop computer, laptop, tablet, atau smartphone. Dalam hal ini, format file
merupakan salah satu komponen utama dari sistem informasi manajemen, karena mereka
memungkinkan pengguna untuk mengelola dan menggunakannya secara universal dan
kompatibel. Format file juga memungkinkan pengguna untuk melakukan backup dan restore
data secara mudah dan efektif, seperti dalam proses recovery atau migration data. Dalam
keseluruhan, file dalam pemrosesan aplikasi merupakan salah satu komponen utama dari
sistem informasi manajemen, karena mereka menyediakan informasi yang diperlukan untuk
proses analisis dan manipulasi data, serta memungkinkan pengguna untuk mengelola dan
menggunakannya secara efisien dan efektif. Format file merupakan salah satu aspek penting
dalam pemrosesan aplikasi, karena mereka memungkinkan pengguna untuk mengelola dan
menggunakannya secara universal dan kompatibel.
2. SIM adalah bidang multidisiplin yang menggabungkan ilmu komputer, manajemen, dan ilmu
informasi untuk merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi
yang mendukung pengambilan keputusan dan operasi organisasi. Dalam konteks keamanan
siber dan privasi digital, SIM memainkan peran penting dalam memastikan bahwa organisasi
memiliki alat dan proses yang diperlukan untuk melindungi data dan sistem mereka dari
ancaman siber.
Upaya BSSN untuk mendorong keamanan siber dan privasi digital melalui penerapan
standar Common Criteria untuk keamanan siber dan sandi (enkripsi) dapat dilihat sebagai
contoh praktik SIM. Kriteria Umum adalah standar internasional untuk mengevaluasi
keamanan produk, layanan, dan sistem TI. Ini memberikan kerangka kerja untuk menilai fitur
keamanan produk TI terhadap serangkaian persyaratan keamanan yang telah ditentukan
sebelumnya. Dengan menerapkan standar Common Criteria, organisasi dapat memastikan
bahwa produk dan sistem TI mereka aman dan memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk
keamanan siber.
Direktorat BSSN untuk masing-masing sektor juga dapat dilihat sebagai contoh
penerapan SIM. Direktorat-direktorat ini dapat memberikan panduan dan dukungan kepada
organisasi-organisasi di sektornya masing-masing tentang cara menerapkan langkah-langkah
keamanan siber yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik mereka. Hal ini dapat mencakup
program pelatihan bagi karyawan, penilaian risiko, dan pengembangan kebijakan dan prosedur
keamanan siber. Dengan menyediakan layanan ini, direktorat BSSN dapat membantu
organisasi untuk meningkatkan postur keamanan siber dan mengurangi risiko ancaman siber.
Aspek penting lainnya dari SIM dalam kaitannya dengan keamanan siber adalah tata
kelola data. Tata kelola data mengacu pada serangkaian kebijakan, proses, dan teknologi yang
digunakan organisasi untuk mengelola aset datanya. Ini mencakup aspek-aspek seperti kualitas
data, keamanan data, privasi data, dan kontrol akses data. Dengan menerapkan praktik tata
kelola data yang efektif, organisasi dapat memastikan bahwa data mereka terlindungi dari
ancaman dunia maya dan digunakan dengan cara yang bertanggung jawab dan etis. Singkatnya,
SIM memainkan peran penting dalam mempromosikan keamanan siber dan privasi digital
dengan menyediakan alat, proses, dan panduan yang dibutuhkan organisasi untuk melindungi
data dan sistem mereka dari ancaman siber. Upaya BSSN untuk mendorong keamanan siber
melalui standar Kriteria Umum dan direktorat sektoral merupakan contoh praktik SIM yang
dapat membantu organisasi di seluruh Indonesia meningkatkan postur keamanan siber mereka.
Namun, ada juga beberapa potensi kelemahan dalam penerapan standar Kriteria Umum
dan direktorat yang spesifik pada sektor tertentu. Salah satu kelemahan potensial adalah biaya
implementasi. Standar Kriteria Umum bisa jadi mahal untuk diterapkan, terutama bagi usaha
kecil dan menengah (UKM). Direktorat yang spesifik pada suatu sektor mungkin juga
memerlukan sumber daya tambahan, seperti staf dan pendanaan. Hal ini dapat membebani
sumber daya yang sudah terbatas, khususnya bagi UKM di sektor yang kurang berkembang.
Selain itu, terdapat pula potensi risiko ketergantungan yang berlebihan terhadap
teknologi sebagai solusi permasalahan keamanan siber. Meskipun teknologi merupakan bagian
penting dari keamanan siber, teknologi bukanlah solusi jitu. Organisasi juga harus fokus pada
aspek keamanan siber lainnya, seperti pelatihan karyawan, penilaian risiko, dan perencanaan
respons insiden. Ketergantungan yang berlebihan pada teknologi dapat menyebabkan rasa puas
diri dan rasa aman yang salah, yang dapat meningkatkan risiko ancaman dunia maya dalam
jangka panjang.
Ringkasnya, meskipun standar Kriteria Umum dan direktorat khusus sektor dapat
meningkatkan keamanan siber dan privasi digital secara signifikan di Indonesia, terdapat juga
beberapa potensi kelemahan yang harus dipertimbangkan. Organisasi harus hati-hati
mempertimbangkan manfaat dibandingkan biaya dan kompleksitas penerapannya untuk
menentukan apakah langkah-langkah ini sesuai untuk kondisi spesifik mereka. Mereka juga
harus memastikan bahwa mereka tidak terlalu bergantung pada teknologi sebagai solusi
terhadap masalah keamanan siber, namun fokus pada pendekatan holistik yang mencakup
pelatihan karyawan, penilaian risiko, dan perencanaan respons insiden.
3. Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut beberapa wawasan dan perspektif yang
sejalan dengan prinsip Manajemen Sistem Informasi (SIM):
• Pemasaran digital merupakan aspek penting dalam manajemen bisnis di era digital saat
ini. SIM menekankan pentingnya penggunaan teknologi untuk mengelola dan
mengoptimalkan operasi bisnis, dan pemasaran digital adalah bagian penting dari hal
ini. Dengan memanfaatkan strategi pemasaran digital, bisnis dapat memperluas
jangkauan mereka, meningkatkan keterlibatan pelanggan, dan meningkatkan penjualan.
• Media sosial adalah alat yang ampuh bagi bisnis untuk terhubung dengan pelanggan
dan mempromosikan produk atau layanan mereka. Nova Ardiyanto, Content Creator
Infotekno, membahas tentang pertumbuhan pengguna media sosial di Indonesia,
khususnya Instagram. SIM menyadari pentingnya media sosial dalam manajemen
bisnis dan mendorong organisasi untuk mengembangkan strategi media sosial yang
selaras dengan tujuan bisnis mereka secara keseluruhan.
• Literasi digital sangat penting bagi bisnis untuk sukses di era digital. Sadar Narima,
Anggota DPRD DIY, menyoroti pentingnya keterampilan pemasaran digital bagi
UMKM. SIM menekankan perlunya dunia usaha untuk memiliki tenaga kerja yang
paham digital yang dapat mengelola dan memanfaatkan teknologi secara efektif untuk
mencapai tujuan bisnis.
• Privasi dan keamanan data merupakan perhatian penting di era digital saat ini. SIM
menekankan pentingnya penerapan privasi data dan langkah-langkah keamanan untuk
melindungi informasi sensitif dari akses tidak sah atau penyalahgunaan. Ketika dunia
usaha mengumpulkan dan memproses lebih banyak data melalui saluran digital,
penting untuk memastikan bahwa data ini dilindungi dan digunakan secara bertanggung
jawab.
Referensi: