Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO

Seorang perempuan usia 28 tahun hamil G1 P0 A0 tidak pernah mengalami keguguran


datang ke bidan pukul 09.00 WIB diantar oleh suaminya mengatakan ingin melahirkan. Hasil
anamnesa ibu telah datang ke dukun pada pukul 05.00 WIB dan telah dibantu mengejan
selama 30 menit. Hasil pemeriksaan Ibu tampak lelah dan merasa khawatir dengan
kondisinya. Leopold 4 kepala 5/4. Kontraksi 3x/10’/40”,sedang, VT: Pembukaan 2 cm. Bidan
melakukan KIE tentang Kondisi Ibu dan Bayinaya kemudaian mempersiapkan dengan
metode ABC, meminta inform consent untuk dilakukan rujukan, dan selanjutnya bidan
menyiapkanproses rujukan.
Setelah beberapa hari suami klien datang kerumah bidan untuk meminta pertanggung
jawaban karena menyebabkan dirinya harus membayar mahal proses persalinan yang
sampaiharusdilakukandirumahsakit.
Bagaimanakahandamenjelaskantentangskenariotersebut?
Disproporsi Kepala Panggul

DKP
Keadaan yang menggambarkan ketidaksesuaian ukuran kepala janin dengan
ukuran pelvis maternal sehingga janin tidak dapat keluar melalui vagina.

Passage dan Pasengger


• Pelvis ibu kecil – ukuran bayi normal
• Pelvis ibu kecil – ukuran bayi besar
• Pelvis ibu normal – ukuran bayi besar

Etiology
Faktor Ibu
Panggul sempit
Faktor Janin
Janin Besar ( BJ>4000 gram), disebabkan :
Diabetes Mellitus
Herediter
Malposisi dan Malpresentasi
1. Presentasi Muka
2. Presentasi Dahi
3. Presentasi Lintang

Diagnosis
Terhentinya kemajuan pembukaan serviks dan penurunan kepala walaupun his
adekuat
Waspada DKP terutama ketika :
Arkus pubis < 90 ˚
Teraba promontorium
Teraba spina isciadika
Teraba linea terminalis
Pada primigravida,bagian terbawah tidak masuk ke PAP pada usia > 36minggu

Cara mengestimasi kapasitas pelvis


X-ray pelvimetri
• Sebelum kehamilan
CT-scan
MRI
Digital Examination
• Diagonal conjugate
• Diameter interspinosus
• Distansia intertuberous
• Arkus pelvis > 90o

Panggul sempit
1. PAP (Pintu Atas Panggul)
Conjugata vera
< 11 cm(normal11 cm)
sempit relatif , CV > 8,5cm
sempit absolute, CV ≤ 8,5 cm
Conjugata Diagonalis
< 11,5 cm (12,5cm)
Panggul Tengah
Distansia interspinarum < 9,5 cm (normal ± 10,5 cm )
3. Pintu Bawah Panggul
Diameter anteroposterior < 11,5 cm (11,5-12 cm)
Distansia intertuberosum < 8 cm (10,5-11 cm)
Arkus pubis < 90 ˚

Osborn
- Jari telunjuk sejajar dengan jari tengah maka DKP ringan/panggul ragu →
partus percobaan → tidak ada kemajuan → SC.
- Jari telunjuk naik/lebih tinggi dari jari tengah maka DKP berat → SC
- Jari telunjuk turun lebih rendah dari jari tengah maka DKP negatif, dapat
melalui panggul → vaginal delivery.
• Muller Munro Kerr Test
- Tangan kiri memegang kepala dan menekan ke arah rongga pelvis
- Dua jari tangan VT menentukan seberapa jauh kepala mengikuti tekanan

Tatalaksana
1. Merujuk untuk SC bila ditemukan tanda DKP
2. Pada kasus bayi mati, embriotomi atau kraniotomi dapat menjadi pilihan
tindakan bila syarat terpenuhi dan petugas memiliki kompetensi. Syaratnya
adalah :
◦ Janin sudah mati, kecuali pada kasus hidrocephalus
◦ Pembukaan serviks > 7 cm
◦ Selaput ketuban sudah pecah
◦ Jalan lahir normal
◦ Tidak terdapat tanda-tanda ruptura uteri
Komplikasi
Ibu :
- Meningkatkan resiko infeksi intrapartum (risiko KPD
besar)
- Resiko ruptur uteri karena pembentukan lingkaran
retraksi patologik (Bandl).
- Dengan persalinan tidak maju karena DKP jalan lahir
pada suatu tempat mengalami tekanan yang lama antara
kepala janin dan tulang panggul. Hal ini meninbulkan
gangguan sirkulasi dengan akibat terjadinya Iskemia dan
kemudian nekrosis pada tempat tersebut.

Janin :
- Meningkatkan kematian perinatal/fetal distress
- Trauma/ fraktur os. parietalis dan pendarahan
intrakranial (molase berlebih)

Anda mungkin juga menyukai