Anda di halaman 1dari 128

OBSGYN

OBSTETRI – 1
d r. Tr i a n d i n i
• UKMPPD CBT terdiri dari 150 soal dalam Bedakan antara terapi yang tepat, definitive,
200 menit à 1 soal = 1 menit abortif, suportif, awal dan pendukung
• Baca soal à Baca Kasus à Kata kunci à •Terapi awal : Tatalaksana simtomatis /
Informasi tambahan kegawat daruratan
• Pemeriksaan Objektif > Subjektif •Terapi definitive : Terapi yang langsung ke
etiologi
• Jika kesulitan à Eksklusi jawaban à •Terapi supportif: Terapi yang membantu
Memperbesar kemungkinan untuk benar dalam terapi utama.
OBSTETRI
Daftar Isi
Obstetri 1 Obstetri 2
• Pra-Natal • Penyulit dalam kehamilan
• Pelvimetri • Anemia
• Disproporsi kepala panggul • Hiperemesis Gravidarum
• Penurunan bagian terbawah janin • Diabetes Gestasional
• Diagnosis Kehamilan • Hipertensi dalam kehamilan
• HPHT (Preklamsi eklamsi)
• Ante-Natal • IUFD
• ANC • Perdarahan Ante-partum
• Leopold • <20 minggu
• Hubungan fetus dengan jalan lahir • Abortus
• Malpresentasi • Mola hidatidosa
• Malposisi • Kehamilan ektopik
• Distensi Uterus • >20 minggu
• Gemelli • Solusio plasenta
• Hidramnion • Plasenta Previa
• Makrosomia • Vasa previa
• Persalinan • Prolaps tali pusat
• Persalinan Normal • Perdarahan Post Partum
• Inpartu dan Braxton hicks • Atonia uteri
• Kala persalinan • Laserasi jalan lahir
• Kelainan kala persalinan • Retensio plasenta
• Persalinan lama / macet • Involusi uteri
• Persalinan dengan alat bantu
• Distosia bahu
• KPD dan prematuritas 3
OBSTETRI
Pra-Natal

Pelvimetri Penurunan bagian


• Disproporsi kepala terbawah janin Diagnosis
HPHT
panggul • Hodge, Station, Kehamilan
• Panggul sempit perlimaan

4
OBSTETRI

Pelvimetri
Panggul Normal

Pintu Atas Panggul


• Conjugata Vera : 9,5-11cm
• Conjugata diagonalis : 11,5cm

Pintu Tengah Panggul


Daerah tersempit dari panggul
Diameter interspinosum : 9,5-10,5 cm

Pintu Bawah Panggul


Daerah terluas dari panggul MED+NOTES
Diameter anteroposterior : 11,5-12 cm • Hasil Pengukuran VT à
Conjugata Diagonalis
• Conjugata Obstetrica =
conjugate diagonalis – 1,5cm

6
Panggul Sempit

PINTU ATAS PANGGUL


MED+NOTES
“…Promontorium Conjugata Vera <9,5 cm
teraba” • Panggul sempit à berdasarkan
Conjugata Diagonalis <11,5 cm pengukuran
• (-) pengukuran à jangan jawab
PINTU TENGAH PANGGUL PANGGUL SEMPIT à CPD

“…Spina kanan Diameter


<9,5 cm
dan kiri teraba” interspinosum

PINTU BAWAH PANGGUL

Diameter
<11,5 cm
anteroposterior

7
Tipe Panggul

Ginekoid
Diameter AP = TV
Panggul ideal

Android
Diameter AP = TV
1/3 Sacrum
panggul pria

Anthropoid
Diameter AP > TV
Panggul lonjong

Anthropoid
Diameter AP < TV

8
Ny. Z, berusia 28 tahun, G1A0P0 usia kehamilan 30 minggu datang ke SpOG
untuk kontrol. Pasien berkonsultasi karena ingin proses persalinannya secara
normal. Dokter spesialis obgyn kemudian melakukan pemeriksaan panggul
untuk menilai apakah pasien memungkinkan untuk melahirkan secara
pervaginam.
Jenis panggul yang paling banyak dimiliki oleh wanita adalah...
A. Android
B. Antropoid
C. Ginekoid
D. Platypeloid
E. Teratoid
9
Ny. Z, berusia 28 tahun, G1A0P0 usia kehamilan 30 minggu datang ke SpOG
untuk kontrol. Pasien berkonsultasi karena ingin proses persalinannya secara
normal. Dokter spesialis obgyn kemudian melakukan pemeriksaan panggul
untuk menilai apakah pasien memungkinkan untuk melahirkan secara
pervaginam.
Jenis panggul yang paling banyak dimiliki oleh wanita adalah...
A. Android
B. Antropoid
C. Ginekoid
D. Platypeloid
E. Teratoid
10
OBSTETRI

Penurunan bagian
terbawah janin

11
Penurunan Bagian Terbawah Janin

HODGE Station

HI
• Hodge I: tepi atas simfisis pubis
H II
• Hodge II: tepi bawah simfisis pubis
H III • Hodge III: setentang spina
H IV ischiadika
• Hodge IV: setentang os coccygeus

• Hodge III = Station 0 = Perlimaan 2/5


• Dalam menjawab soal: Hodge ≥ III à
Pervaginam

12
Penurunan Bagian Terbawah Janin
PERLIMAAN MOLASE

Untuk menilai sutura janin à


menentukan ada tidaknya CPD

• 0: sutura lebar (normal)


• +1: sutura mulai merapat
namun (-) tumpang tindih
• +2: sutura tumpang tindih, vital
sign masih baik
• +3: sutura tumpang tindih, vital
sign buruk

• Jika molase 0, persalinan PSP;


• jika 1 atau lebih: rencana SC

13
Ny. H, 30 tahun, G3P2A0 UK 39 minggu, datang ke IGD dengan keluhan mules-
mules sejak semalam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan HIS 4x dalam 10 menit
selama 40 detik, DJJ 140x/menit. Penurunan bayi pada hodge 2, pendataran
serviks 70%. Kemajuan persalinan selama 4 jam tidak mengalami kemajuan,
molase +2 dan caput (+). Apa tatalaksana yang tepat?
A. Observasi kemajuan persalinan
B. Drip oksitosin
C. SC
D. Amniotomi
E. Akselerasi persalinan dengan alat bantu

14
Ny. H, 30 tahun, G3P2A0 UK 39 minggu, datang ke IGD dengan keluhan mules-
mules sejak semalam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan HIS 4x dalam 10 menit
selama 40 detik, DJJ 140x/menit. Penurunan bayi pada hodge 2, pendataran
serviks 70%. Kemajuan persalinan selama 4 jam tidak mengalami kemajuan,
molase +2 dan caput (+). Apa tatalaksana yang tepat?
A. Observasi kemajuan persalinan
B. Drip oksitosin
C. SC
D. Amniotomi
E. Akselerasi persalinan dengan alat bantu

15
OBSTETRI

Diagnosis kehamilan
Tanda Kehamilan
PRESUMPTIF
Mual muntah
Rasa kencang pada payudara
Amenorrhea
PROBABLE
B-HCG
Linea Nigra
Tanda Chadwick Perubahan warna kebiruan atau ungu pada cervix
Tanda Goodel Perlunakan portio cervix
Tanda Hegar Perlunakan segmen bawah Rahim
Tanda Hartman Perdarahan akibat implantasi blastula pada endometrium

17
Tanda Kehamilan
Definitive
Pemeriksaan Fisik = Merasakan pergerakan janin
DJJ(+)
USG à Gestasional Sac (5 Minggu) Gestasional Sac

• Untuk menjawab soal UKMPPD:

USG
• 5 Minggu : GS
• Trim 1 : CRL
• Trim 2 : BPD
• Trim 3 : FL

18
Seorang perempuan, 26 tahun, G1P1A0, dating ke poli kebidanan dengan
keluhan tidak haid selama 3 bulan. Pasien sudah menikah dan rutin melakukan
hubungan intim dengan suaminya. Saat ini terdapat keluhan mual, muntah
terutama di pagi hari juga badan lemas. Pasien bertanya apakah dirinya hamil.
Manakah di bawah ini yang menjadi tanda pasti kehamilan?
A. DJJ dengan USG Doppler
B. Quickening
C. Hegar sign
D. Amenorea
E. Pemeriksaan β-HCG positif

19
Seorang perempuan, 26 tahun, G1P1A0, dating ke poli kebidanan dengan
keluhan tidak haid selama 3 bulan. Pasien sudah menikah dan rutin
melakukan hubungan intim dengan suaminya. Saat ini terdapat keluhan mual,
muntah terutama di pagi hari juga badan lemas. Pasien bertanya apakah
dirinya hamil.
Manakah di bawah ini yang menjadi tanda pasti kehamilan?
A. DJJ dengan USG Doppler
B. Quickening
C. Hegar sign
D. Amenorea
E. Pemeriksaan β-HCG positif

20
OBSTETRI

HPHT

21
HPHT
Perkiraan Kelahiran: 288 hari setelah HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)

Siklus haid teratur / reguler

Siklus 28 hari Siklus ≠ 28 hari

HPHT Hari Bulan Tahun HPHT Hari Bulan Tahun


(Jan-Mar) +7 +9 0 (Jan-Mar) Siklus -21 +9 0
(Ap-Des) +7 -3 +1 (Ap-Des) Siklus -21 -3 +1

Siklus haid (-) teratur / reguler


Terminologi:
• Preterm < 37 Minggu
• Aterm 37-42 Minggu
USG • Post-term >42 Minggu
• Post-datum >40 Minggu

22
HPHT

1 – 8 – 2021
25-21 9
HPHT
1 AGUSTUS 2021 5 17 2021
(siklus teratur 25 hari)

5 5 2022

23
Seorang wanita, 30 tahun, G1P0A0 hamil 40 minggu dikirim dari bidan desa
karena partus tak maju. TFU antara umbilicus - processus xyphoideus, lingkar
perut 95 cm. Pemeriksaan his didapatkan 3-4x selama 45 detik dalam.
Pemeriksaan pemeriksaan dalam teraba pembukaan 8 cm dan spina
ischiadica.
Apa penyebab partus tidak maju pada pasien ini?
A. Kekuatan ibu
B. Makrosomia
C. Pintu atas panggul sempit
D. Pintu tengah panggul sempit
E. His tidak cukup

24
Seorang wanita, 30 tahun, G1P0A0 hamil 40 minggu dikirim dari bidan desa
karena partus tak maju. TFU antara umbilicus - processus xyphoideus, lingkar
perut 95 cm. Pemeriksaan his didapatkan 3-4x selama 45 detik dalam.
Pemeriksaan pemeriksaan dalam teraba pembukaan 8 cm dan spina
ischiadica.
Apa penyebab partus tidak maju pada pasien ini?
A. Kekuatan ibu
B. Makrosomia
C. Pintu atas panggul sempit
D. Pintu tengah panggul sempit
E. His tidak cukup

25
Seorang wanita, usia 22 tahun G1P0A0 datang untuk memeriksakan
kehamilannya. Pasien tidak tahu HPHT, namun pasien merasa
mendapat menstruasi sekitar 2 bulan yang lalu. Oleh dokter akan
dilakukan pemeriksaan USG pada pasien.
Perhitungan yang paling akurat dilakukan pada kehamilan ini adalah?
A. Gestational sac
B. Humerus length
C. Crown-Rump Length (CRL)
D. Biparietal Diameter (BPD)
E. Femur length

26
Seorang wanita, usia 22 tahun G1P0A0 datang untuk memeriksakan
kehamilannya. Pasien tidak tahu HPHT, namun pasien merasa
mendapat menstruasi sekitar 2 bulan yang lalu. Oleh dokter akan
dilakukan pemeriksaan USG pada pasien.
Perhitungan yang paling akurat dilakukan pada kehamilan ini adalah?
A. Gestational sac
B. Humerus length
C. Crown-Rump Length (CRL)
D. Biparietal Diameter (BPD)
E. Femur length

27
OBSTETRI
Ante-Natal

Hubungan fetus Distensi Uterus


dengan jalan lahir • Gemelli
ANC Leopold
• Malpresentasi • Hidramnion
• Malposisi • Makrosomia

28
OBSTETRI

ANC
MAP+SENSES
Ante Natal Care
Status gizi à penentuan nutrisi
10 T
• Kalori: 2300kal
• Protein: 30g • Neural Tube defect à
Temu Wicara • Fe: 60mg As folat4000 mcg
• As Folat: 400mcg 2 bulan sebelum hamil • Anemia à
Timbang berat badan Fe 120-200mg
TD dan Gula darah
Tekanan darah • Screening PE
• Screening DM
Nilai status gizi • DM Gestasional 24-28mgg • Tatalaksana: INSULIN
• DM preGestasional ANC 1
TInggi fundus uteri
UK, TFU, Presentasi (LEOPOLD)

Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin • Leopold 1 : TFU, dan bagian teratas janin • POSISI
• Leopold 2: Kiri kanan janin • PRESENTASI
• Leopold 3 : Bagian terbawah janin • SITUS / LETAK
Tes lab sederhana • Leopold 4 : -/+ masuk PAP • BAGIAN TERBAWAH JANIN

Tablet besi Immunisasi TT


• TT 1 à Kunjungan pertama
Tetanus toksoid • TT 2 à 1 bulan > TT 1
• TT 3 à 6 bulan > TT 2 KIA 2020
• ANC 6x
Tata laksana kasus • TT 4 à 1 tahun > TT 3
• Trim 1 à 2x
• TT 5 à 1 tahun > TT 4
• Trim 2 à 1x
• Trim 3 à 3x
• USG min 3x
• Trim 1 à Usia gestasi
• Trim 2 à Deteksi anomaly
• Trim 3 à Perencanaan persalinan

30
Ante Natal Care
Kunjungan Pemeriksaan ANC Minimal
(Kemenkes, 2013)

1 Sebelum minggu ke-16


2 24 - 28 minggu
3 30 − 32 minggu
4 36 − 38 minggu

Pembagian Trimester
TRIMESTER 1 à 1 – 13 MINGGU à Usia Gestasi, letak, viabilitas, jumlah janin USG
TRIMESTER 2 à 14 – 27 MINGGU à deteksi anomali MIN 3x
TRIMESTER 3 à 28 – 40 MINGGU à perencanaan persalinan

31
Ante Natal Care

Nutrisi Selama Kehamilan Vaksin TT


Kalori • Ibu hamil: 2300 kkal Belum pernah / lupa status imunisasi Sudah pernah
• Ibu menyusui: 2800 kkal

Protein ü Ibu hamil membutuhkan 30 gram/hari


Kalsium • Keburuhan 1.5 – 2 gram/hari
Zat besi ü Kebutuhan akan besi sekitar 60 mg/hari

Asam folat • Kebutuhan sekitar 400 mcg/hari


• Idealnya mulai dikonsumsi 2 bulan
sebelum hamil
Seorang perempuan, 25 tahun datang untuk kontrol ke poli kebidanan karena
merasa dirinya hamil karena telat datang bulan lebih dari satu bulan dan pada
pemeriksaan test pack hasilnya positif. Pada anamnesis didapatkan HPHT 6 minggu
yang lalu. Tes kehamilan di puskesmas didapatkan positif. Saat ini pasien tidak
memiliki keluhan apapun kecuali mual ketika mencium bau nasi. Pasien belum
pernah dilakukan suntik TT.
Kapan sebaiknya pasien melakukan suntik TT?
A. Usia kehamilan 4 minggu
B. Usia kehamilan 8 minggu
C. Usia kehamilan 12 minggu
D. Usia kehamilan 20 minggu
E. Diberikan pada kunjungan pertama

33
Seorang perempuan, 25 tahun datang untuk kontrol ke poli kebidanan karena
merasa dirinya hamil karena telat datang bulan lebih dari satu bulan dan pada
pemeriksaan test pack hasilnya positif. Pada anamnesis didapatkan HPHT 6 minggu
yang lalu. Tes kehamilan di puskesmas didapatkan positif. Saat ini pasien tidak
memiliki keluhan apapun kecuali mual ketika mencium bau nasi. Pasien belum
pernah dilakukan suntik TT.
Kapan sebaiknya pasien melakukan suntik TT?
A. Usia kehamilan 4 minggu
B. Usia kehamilan 8 minggu
C. Usia kehamilan 12 minggu
D. Usia kehamilan 20 minggu
E. Diberikan pada kunjungan pertama

34
OBSTETRI

LEOPOLD

35
MAP+SENSES

Leopold I Leopold II Leopold III Leopold IV


• Masuknya janin
• TFU ke PAP
• Bagian janin • Kanan/kiri • Presentasi • Divergen/Konve
di fundus rgen
• Berapa jari?
Awal Trimester I Akhir Trimester II Akhir Trimester II >36 Minggu

Bokong
Massa bulat, kenyal, simetris
Usia Janin Letak Presentasi
Punggung
Rumus McDonald’s
Massa keras, Panjang seperti
• Kepala papan
TFU (cm) x 2/7 [BULAN] • Memanjang
• Bokong
Atau • Melintang
TFU (cm) x 8/7 [MINGGU] • Oblique
• Wajah Tangan
• Dahi
ATAU
Bagian bagian kecil
TFU (cm) + 4 [MINGGU}

Kepala
Bulat, keras, melenting,
ballottement (+)
DJJ
Laenec (17-18 minggu)
SC
Doppler (12 mgg)
Normal: 120 – 160x/m

36
Rumus McDonald’s

TFU (cm) x 2/7 [BULAN]


Atau
TFU (cm) x 8/7
[MINGGU]
Rumus Bartolomew ATAU
TFU (cm) + 4 [MINGGU]
37
Ny. R, 24 tahun, datang ke dokter karena ingin memeriksakan
kehamilan. HPHT 20 Januari 2021. PF didapatkan janin tunggal hidup
presentasi kepala, kepala belum masuk PAP, punggung kiri, belum
inpartu.
Letak punggung kiri didapatkan dari pemeriksaan?
A. Leopold I
B. Leopold II
C. Leopold III
D. Leopold IV
E. Pemeriksaan dalam

38
Ny. R, 24 tahun, datang ke dokter karena ingin memeriksakan
kehamilan. HPHT 20 Januari 2021. PF didapatkan janin tunggal hidup
presentasi kepala, kepala belum masuk PAP, punggung kiri, belum
inpartu.
Letak punggung kiri didapatkan dari pemeriksaan?
A. Leopold I
B. Leopold II
C. Leopold III
D. Leopold IV
E. Pemeriksaan dalam

39
Seorang wanita, 28 tahun, G2P1A0 datang ke puskesmas untuk memeriksakan
kehamilan. Pada anamnesis ditemukan usia kehamilan 21 minggu sesuai dengan
HPHT. Saat ini tidak ada keluhan dari pasien. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
tanda-tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan obstetrik ditemukan TFU
setinggi umbilikus, janin intra uterin dan DJJ normal. Gerakan janin (+).
Apakah tindakan yang paling tepat?
A. ANC 1 minggu berikutnya dan pemberian tablet Fe
B. ANC saat ada tanda-tanda Inpartu
C. ANC 4 minggu berikutnya dan pemberian tablet Fe
D. ANC 2 minggu berikutnya dan pemberian tablet Fe
E. Dirujuk ke spesialis obstetric ginekologi

40
Seorang wanita, 28 tahun, G2P1A0 datang ke puskesmas untuk memeriksakan
kehamilan. Pada anamnesis ditemukan usia kehamilan 21 minggu sesuai dengan
HPHT. Saat ini tidak ada keluhan dari pasien. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
tanda-tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan obstetrik ditemukan TFU
setinggi umbilikus, janin intra uterin dan DJJ normal. Gerakan janin (+).
Apakah tindakan yang paling tepat?
A. ANC 1 minggu berikutnya dan pemberian tablet Fe
B. ANC saat ada tanda-tanda Inpartu
C. ANC 4 minggu berikutnya dan pemberian tablet Fe
D. ANC 2 minggu berikutnya dan pemberian tablet Fe
E. Dirujuk ke spesialis obstetric ginekologi

41
OBSTETRI

Hubungan fetus dengan


jalan lahir

42
Situs/letak (lie)
Hubungan sumbu Panjang janin dengan ibu

Memanjang / Membujur /
Miring / oblique Melintang / Transversal
Longitudinal
• Leopold I/III à bagian-bagian kecil • Leopold I/III à tidak teraba
• Leopold I/III à ballottement (+)/kepala
• Leopold II à ballottement (+) • Leopold II à ballottement ki/ka

• Letak Longitudinal • Tx: Versi luar, Syarat:


• Presentasi bokong • Pembukaan
• Letak Sungsang <4cm
• Ketuban intak
• UK >36 Minggu

43
MAP+SENSES

Presentasi VT (-) UUK Malpresentasi


Bagian terbawah janin

VT à UUK VT Bagian kecil VT teraba mata, VT UUB


+ kepala VT & L III lunak mulut (Sinsiput, mata)

Vertex
Presentasi Presentasi Dahi /
Presentasi Bokong Presentasi Wajah
Ganda Brow Presentation
Frank Breech / Complete breech /
Footling /
Bokong murni bokong sempurna
bokong kaki
Denominator à Mentum (dagu)

• Kedua panggul fleksi • Kedua panggul • Salah satu • Salah satu panggul
• Kedua lutut ekstensi fleksi
• Lutut fleksi
panggul tidak
fleksi
ekstensi
• Lutut fleksi
Anterior Posterior
• Tredelenberg à
PSP
• Gagal à SC
Pembukaan lengkap
Hodge III-IV
Pervaginam
Pinard à tungkai
SC
Lovset à bahu Bisa
MED+EASY Mauriceu smellie velt à kepala Pervaginam SC SC
44
Posisi
Hubungan denominator
janin : UUK, sacrum, dagu
à panggul ibu

Posisi normal Malposisi


VT à Oksiput / UUK anterior VT à (-) Oksiput / UUK anterior

Dagu Oksiput posterior

SC
45
Definisi: Etiologi
• Letak memanjang dengan bagian terbawah bokong dengan atau
• Faktor ibu : panggul sempit, tumor jalan lahir, uterus
tanpa kaki yang lembek (grandemultipara), kelainan uterus
(uterus arkuatus/ bikornus), letak plasenta di atas
Jenis Presentasi Bokong atau di bawah (plasenta previa); faktor janin: janin
kecil/prematur,
• Presentasi bokong murni (Frank Breech Presentation) • Faktor janin: besar, hamil ganda, cacat bawaan
• Presentasi bokong kaki (Complete Breech) (hidrosefalus/anensefalus), hidramnion.,
• Presentasi kaki (Incomplete Breech) oligohidramnion, kaki mejungkit.
• Presentasi lutut (kneeling breech)

Footling / bokong kaki

• Kedua panggul fleksi • Kedua panggul fleksi • Salah satu panggul ekstensi
• Kedua lutut ekstensi • Salah satu panggul tidak fleksi
• Lutut fleksi • Lutut fleksi

46
Pinard Loveset Mauriceu
Bagian terbawah: kaki atau tubuh
bagian bawah
- Kaki fleksi: PSP
- Kaki ekstensi: maneuver Pinard
Pengeluaran bahu:
maneuver Loveset
Pengeluaran kepala
- Mariceau-Smellie-Veit maneuver

47
• Pemeriksaan abdominal : kepala janin lebih
separuhnya di atas pelvis, denyut jantung janin
sepihak dengan bagian kecil

• Pemeriksaan vaginal : oksiput lebih tinggi dari


sinsiput, teraba fontanella anterior dan orbita, bagian
kepala masuk pintu atas panggul (PAP) adalah antara
tulang orbita dan daerah ubun-ubun besar. Ini adalah
diameter yang PALING besar, sehingga sulit lahir
pervaginam

48
Denominator
• Disebabkan oleh terjadinya ekstensi yang penuh
dari kepala Janin. Dalam presentasi wajah, Dagu berperan
• Etiologi: sebagai denominator (penunjuk) posisi
• panggul sempit, janin besar, anansefal, dan
lain lain.
• Pemeriksaan dalam:
• muka dengan muka teraba, teraba mulut
dan bagian rahang mudah diraba, tulang
pipi, tulang orbita. Kepala janin dalam
keadaan defleksi maksimal.
• Dalam soal: VT à Teraba mulut dan dahi

anterior Posterior

49
Posisi Dagu

Posisi Anterior Posisi Posterior

Pembukaan lengkap
Pembukaan lengkap
Lahirkan dengan persalinan spontan
Lahirkan bayi dengan SC
pervaginam
Pembukaan belum lengkap
Bila penurunan kurang lancar,
Bila tidak ada kemajuan pembukaan
lakukan ekstraksi forceps
dan penurunan, lakukan SC
Pembukaan belum lengkap
Jika janin mati, lakukan kraniotomi
Bila tidak ada kemajuan pembukaan
atau SC
dan penurunan, lakukan SC

50
Ny K 27 tahun G3P2A0 usia kehamilan 39 minggu. Pasien datang mulas
sejak 3 jam yang lalu. Pemeriksaan didapatkan pembukaan 8cm, teraba
bagian janin terbawah janin bagian frontalis dan mata.
Tatalaksana yang tepat adalah?
A. Forcep
B. Vakum
C. Induksi oksitosin
D. SC
E. Persalinan pervaginam
51
Ny K 27 tahun G3P2A0 usia kehamilan 39 minggu. Pasien datang mulas
sejak 3 jam yang lalu. Pemeriksaan didapatkan pembukaan 8cm, teraba
bagian janin terbawah janin bagian frontalis dan mata.
Tatalaksana yang tepat adalah?
A. Forcep
B. Vakum
C. Induksi oksitosin
D. SC
E. Persalinan pervaginam
52
Seorang perempuan berusia 27 tahun dengan status obstetri G1P0A0 hamil 38
minggu datang ke rumah sakit untuk bersalin. Pemeriksaan fisik menunjukkan
tanda vital pasien dalam batas normal. Pemeriksaan leopold menunjukkan leopold
1 keras, bundar, leopold 2 punggung fetus di sisi kanan, leopold 3 lunak,
ballotement (-), pemeriksaan vaginal toucher (VT) didapat dilatasi serviks 7 cm,
pemeriksaan ultrasonografi kepala fetus di fundus uteri, panggul fetus menekuk,
lutut ekstensi dengan kedua lengan fetus fleksi di siku.
Apa presentasi fetus pada kasus ini?
A. Complete breech
B. Incomplete breech
C. Frank breech
D. Vertex
E. Footling
53
Seorang perempuan berusia 27 tahun dengan status obstetri G1P0A0 hamil 38
minggu datang ke rumah sakit untuk bersalin. Pemeriksaan fisik menunjukkan
tanda vital pasien dalam batas normal. Pemeriksaan leopold menunjukkan leopold
1 keras, bundar, leopold 2 punggung fetus di sisi kanan, leopold 3 lunak,
ballotement (-), pemeriksaan vaginal toucher (VT) didapat dilatasi serviks 7 cm,
pemeriksaan ultrasonografi kepala fetus di fundus uteri, panggul fetus menekuk,
lutut ekstensi dengan kedua lengan fetus fleksi di siku.
Apa presentasi fetus pada kasus ini?
A. Complete breech
B. Incomplete breech
C. Frank breech
D. Vertex
E. Footling
54
Seorang perempuan,G2P1A0 dengan usia kehamilan 38 minggu sedang bersalin
dengan presentasi bokong komplit di RS. Riwayat kelahiran pertama dilakukan
secara pervaginam tanpa penyulit. Dokter mengusahakan janin tersebut
dilahirkan secara pervaginam.
Manuver yang bisa digunakan untuk membantu melahirkan kepala pada
persalinan bokong ialah...
A. Manuver Brandt Andrew
B. Manuver Lovsett
C. Manuver Pinard
D. Manuver Kristeller
E. Manuver Mauriceau
55
Seorang perempuan,G2P1A0 dengan usia kehamilan 38 minggu sedang bersalin
dengan presentasi bokong komplit di RS. Riwayat kelahiran pertama dilakukan
secara pervaginam tanpa penyulit. Dokter mengusahakan janin tersebut
dilahirkan secara pervaginam.
Manuver yang bisa digunakan untuk membantu melahirkan kepala pada
persalinan bokong ialah...
A. Manuver Brandt Andrew
B. Manuver Lovsett
C. Manuver Pinard
D. Manuver Kristeller
E. Manuver Mauriceau
56
OBSTETRI

Distensi Uterus

57
MAP+SENSES

Uterus Besar
TFU > UK

Isinya besar Isinya Banyak

Placenta Bayi Air ketuban Janin >1

Mola Hidatidosa Makrosomia Hidramnion Gemelli


• BBL >4000 gram • Amnion > 2000ml
• Mual muntah berlebih • Diabetes getasional • Ballotement (+) >1
• AFI > 24
• B-HCG >>> • Diabetes Pregestasional • DJJ >1
• Janin sulit diraba
• GDP 24-28 Minggu • B-HCG >
• DJJ sulit didengar
• GDP ANC 1 à Riw. DM

• Vol Amnion normal 500- Monoamniotic


Diamniotic
Parsial 2000ml Monochorionic
Komplit
• AFI 5-24

TBJ > 5kg Tanpa DM Monochorionic Dichorionic


Snowstorm Appereance Honeycomb Appereance
46 XX / XY 69 XXX / XXY TBJ >4,5kg (+) DM
Polihidramnion – Atresia esofagus
Oligohidramnion – agenesis renal

AVM SC + low set ear, pulmonary


hypoplasia, limb deformities Potter Syndrome USG à Twin Peak Sign
Definisi

• Bayi baru lahir dengan BBL >4 kg

Faktor Resiko :

• Riwayat melahirkan bayi besar,


• Obesitas pada ibu
• Diabetes

Diagnosis
Tatalaksana
• Diagnosis makrosomia tidak dapat ditegakkan
hingga bayi dilahirkan dan ditimbang berat
badannya • TBJ <5kg, ibu (-) DM à Boleh PSP
• Screening DM Gestasional • Indikasi SC:
• GDP Pada 24-28 minggu à ibu non DM • TBJ >5kg ibu (-) DM
• GDP ANC pertama à Ibu DM • TBJ >4.5kg ibu (+) DM

59
Cairan Ketuban
• Volume normal: 500-2000ml
• USG:
• Amniotic Fluid Index (AFI) à 4 kuadran
• oligohidramnion : <5cm
• Normal : 5-24cm AFI
• Poli/hidramnion : >24cm
• Single Deepest Pocket (SDP) à 1 ruang
kantong terbesar
• Oligohidramnion : <2cm
• Normal : 2-8cm
• Polihidramnion : >8cm
SDP

60
POLIHIDRAMNION OLIGOHIDRAMNION
Definisi Definisi
•Cairan amnion >2000ml
• Cairan amnion <500ml
Klinis
Klinis
•Uterus besar dan tegang
•Sulit beraba bagian janin • TFU < UK
•Sulit mendeteksi DJJ Polihidramnion Oligohidramnion

Etiologi
Penunjang Dapat disertai
•USG • Kelainan kromosom
•AFI >24cm Atresia esofagus Agenesis renal • Agenesis renal
•SDP >8cm • Insufisiensi uteroplasenta

Predisposisi Tatalaksana
•Ibu DM
•Riwayat hidramnion • Amnioinfusi

Tatalaksana Komplikasi
•Amniotomi • IUGR

61
Definisi Pemeriksaan
• TFU > UK
• Ballotement >1
Kehamilan ganda ialah satu kehamilan • B-HCG >>
dengan dua janin atau lebih • USG à Konfirmasi
Lambda sign T sign
Tatalaksana
Klasifikasi • Kedua janin presentasi vertex:
• Pertimbangan PSP
Monozigot Dizigot • Janin 1 vertex janin 2 bokong:
• SC (PSP bila bb janin 2 < janin 1
• 1 Ovum à 2 Embrio • 2 Ovum terfertilisasi • Gawat janin dan gawat ibu à SC
• Kembar identic bersamaan
• Jumlah korion dan amnion • Kembar non identic
berbeda • Pasti dikorionic-diamniotik Komplikasi
Maternal Fetal
Dikorionik Monokorionik
• Malpresensi
diamniotik diamniotik
• Anemia • Plasenta previa
• Hidramnion • Solusio plasenta
Twin peak sign /
lambda sign
T sign USG • Preeklampsia • KPD
• Kelahiran premature • Prematuritas
Twin to twin • Perdarahan • Prolaps plasenta
Terjerat tali pusat transfusion postpartum • IUGR
• SC • Malformasi
kongenital

62
Ny. A 27 tahun G1P0A0 hamil 22 minggu datang ke puskesmas untuk ANC.
Hasil pemeriksaan didapatkan tanda vital ibu dan janin dalam batas
normal. Janin teraba 3 bagian besar, ballotment (+) 2.
Hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi?
A. Hydrocephalus
B. Gemelli
C. Tumor abdomen
D. Letak lintang
E. Polihidramnion
63
Ny. A 27 tahun G1P0A0 hamil 22 minggu datang ke puskesmas untuk ANC.
Hasil pemeriksaan didapatkan tanda vital ibu dan janin dalam batas
normal. Janin teraba 3 bagian besar, ballotment (+) 2.
Hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi?
A. Hydrocephalus
B. Gemelli
C. Tumor abdomen
D. Letak lintang
E. Polihidramnion
64
Seorang perempuan usia 35 tahun, G4P2A1 usia kehamilan 41 minggu
datang dengan keluhan gerakan janin berkurang sejak 2 hari. Tidak ada
keluhan kenceng-kenceng atau keluar lender darah dari jalan lahir.
Pemeriksaan fisik didapatkan his (-), DJJ 155x/menit. USG: AFI 4 cm.
Apakah diagnosa yang tepat pada pasien ini?
A. Oligohidramnion
B. Insufisiensi plasenta
C. IUFD
D. Kehamilan post term
E. Kehamilan normal

65
Seorang perempuan usia 35 tahun, G4P2A1 usia kehamilan 41 minggu
datang dengan keluhan gerakan janin berkurang sejak 2 hari. Tidak ada
keluhan kenceng-kenceng atau keluar lender darah dari jalan lahir.
Pemeriksaan fisik didapatkan his (-), DJJ 155x/menit. USG: AFI 4 cm.
Apakah diagnosa yang tepat pada pasien ini?
A. Oligohidramnion
B. Insufisiensi plasenta
C. IUFD
D. Kehamilan post term
E. Kehamilan normal

66
OBSTETRI
Persalinan

Kelainan kala persalinan


•Persalinan lama / macet
Inpartu dan Braxton
Persalinan Normal Kala persalinan •Persalinan dengan alat bantu
hicks •Distosia bahu
•KPD dan prematuritas

67
OBSTETRI

Persalinan Normal
Partus normal: 7 Cardinal Movements

• Dengan kekuatan ibu sendiri (spontan)


• Bayi Tunggal, Hidup, Intra Uterine
• Cukup bulan
• Presentasi belakang kepala
• Berat Janin 2500-4000gram
• Berlangsung <18 Jam MED+EASY
• Tidak ada komplikasi pada kala I, II, III, dan
IV

Partus fisiologis :

• Sama dengan partus normal


• Usia Ibu 20-30 tahun
• Paritas < 5
• Fetal distress à DJJ Janin <</>>
• Plasenta previa totalis
• CPD
• Sudah pernah SC 2x
• Tumor yang menghalangi jalan lahir
• Pada kehamilan sesudah operasi vaginal (misal
operasi fistel)
• Ibu menderita herpes genitalis
• Gagal pervaginam
• Dagu Posterior
• Presentasi Ganda
OBSTETRI

Inpartu dan Braxton


Hicks

71
INPARTU BRAXTON HICKS
• HIS: • False labour
– kuat, sering dan teratur, • HIS:
berasal dari fundus – Lemah, jarang, tidak teratur,
dirasakan di perut bagian bawah
• Keluar lendir campur darah
bloody show (+) • bloody show (-)
• serviks mendatar dan • Pembukaan (-)
pembukaan (+)
• Tatalaksana :
• ± Pecah Ketuban • Observasi
• Edukasi

72
OBSTETRI

Kala Persalinan

73
37-42 Minggu 14 Jam 1-2 Jam
Aterm Kala I Kala II
F
Pembukaan serviks Pelahiran Bayi
I
S Tanda inpartu
• Doran
I
• His regular • Laten : 1-3cm (8 jam) 1-2x/10’/20-30” • Perjol
O • Teknus • Pecahkan ketuban
• Bloody show ≠ Braxton hicks • Aktif : • Vulka • Kosongkan kandung kemih
L • Akselerasi 3-4cm • Pembukaan lengkap • Pimpin mengejan
O • Pembukaan (+) Observasi (6 jam) (10cm)
• Dilatasi maksimal 4-9cm
G • ± pecah ketuban 2-4x/10’/40-60” • crowning
• Deselerasi 9-10cm
I
S

Inpartu (-) Identifikasi 3P Kepala Vakum


His (+)
P • 37-42 minggu • Power à His ↓ à Augmentasi (oksitosin) > 2 jam (nullipara) Wajah
Passage à Panggul sempit > 1 jam (multipara) His (-) Forceps
A Bishop ≥ 6 •
Mekanik • Passenger à Makrosomia
“Lelah”
T Induksi Uterotonik à oksitosin Gemelli
O
CPD Rujuk à SC
L Bishop < 6 à Pematangan Rahim à Turtle sign à Distosia Bahu Mcroberts
Dagu anterior
O misoprostol Dahi
G ganda
• >42 minggu Rujuk à SC
I
• Partus lama : <1-2cm / jam
S
• Partus macet : (-) kemajuan Pinard à tungkai
Presentasi bokong Lovset à bahu
Pembukaan / penurunan
Mauriceu smellie velt à kepala
30 Menit 2 Jam Post partum 40 hari Post partum
KALA III Kala IV Nifas
F
I Pelahiran Plasenta Observasi 2 jam post partum
S • Oksitosin 10 IU IM
/ 15 Menit
Involusi uteri
I Anterolateral paha
Total à 2x
MAK 3 • TTV
O • PTPT • 1 jam pertama / 15 menit
L
O
Plasenta lepas • 1 jam kedua / 30 menit
G • Semburan darah tiba tiba • Cek tonus uteri
• Pemanjangan tali pusat
I
• Uterus globular
S

Plasenta (-) lepas Perdarahan Post Partum


P
A
>30 Menit • Atonia uteri (Tone)
T
O
• Robekan (Tissue)
Retensio plasenta • Jaringan (Tissue)
L
O • Faktor koagulasi (thrombin)
G Manual plasenta + antibiotik
I
S

75
• Kala 1
Fase laten: pembukaan serviks 1-3 cm, berlangsung ± 8 jam
Fase aktif: pembukaan serviks 4-10 cm, berlangsung ± 6 jam
• Kala 2: pembukaan lengkap sampai bayi lahir
Primigravida: 2 jam
Multigravida: 1 jam
• Kala 3: segera setelah bayi lahir sampai plasenta lahir lengkap, ± 30 menit
• Kala 4: segera setelah lahirnya plasenta – 2 jam post partum

76
SELAPUT KETUBAN
U: UTUH
J: JERNIH
M: MEKONIUM
D: DARAH
K: KERING

PARAMETER FREKUENSI PEMERIKSAAN


Tekanan darah Setiap 4 jam
Suhu Setiap 2 jam
Nadi Setiap 30 – 60 Menit
DJJ Setiap 30 menit
Kontraksi Setiap 30 menit
Pembukaan serviks Setiap 4 jam*
Penurunan Kepala Setiap 4 jam*

77
KALA I KALA II KALA III KALA IV
FASE LATEN: 0 – 3 CM PEMBUKAAN LENGKAP PLASENTA LAHIR TTV IBU DAN
HIS: 1-2x selama 10-20 + LENGKAP < 30 PERDARAHAN
detik/1 jam PERJOL MENIT
DORAN • 1 jam pertama
FASE AKTIF: 4 – 10 CM VULKA Tx. MAK3 • FU/15 menit
HIS: 3-4x selama 30-40 TEKNUS - Injeksi Oksitosin
• 1 jam kedua
detik/10 menit 10 IU IM
Tx: pimpin persalinan < - PTT • FU/30 menit
30 menit - Masase uterus

Tanda plasenta lepas:


• Semburan darah banyak tiba-tiba
• Uterus globular
• Tali pusat memanjang

78
KALA I
Parameter Frekuensi pada fase laten Frekuensi pada fase aktif

Produksi urin, protein, Tiap 2-4 jam


aseton
Tekanan darah, suhu Setiap 4 jam Setiap 4 jam

Pembukaan serviks Setiap 4 jam Setiap 4 jam


Penurunan Setiap 4 jam Setiap 4 jam
Nadi Setiap 30 menit Setiap 30-60 menit
DJJ Setiap 30 menit Setiap 30 menit
Kontraksi normal Setiap 30 menit 1-2x/jam, Setiap 30 menit 3-
20” 4x/10’/30-40”
Kala II
• Pembukaan serviks lengkap Penanganan:
• Kepala janin tampak di vulva • Kosongkan vesika urinaria
dengan diameter 5-6 cm • Mengatur posisi partus (posisi saat mengejan)
• Jaga kenyamanan ibu, asupan nutrisi, rehidrasi
• Ajarkan cara mengejan
• Cek DJJ saat dan setelah kontraksi

Indikasi Episiotomi:
• Perineum rigid
• Pertolongan persalinan kala II primi
• Patologi (tumor, sikatrik)
• Indikasi tertentu: bayi besar,
distosia bahu, forceps, gawat janin
Kala III
Injeksi Oksitosin
• Injeksi oksitosis 10 unit IM pada 1/3 bawah paha kanan bagian luar

Peregangan tali pusat terkendali


• Jika plasenta belum lahir dalam waktu 15 menit à 10 IU oksitosis IM à 30 menit
plasenta belum lahir à rujuk atau manual plasenta

Masase Uteri
• Cek tonus uteri

Tanda plasenta lepas:


• Semburan darah banyak tiba-tiba
• Uterus globular
• Tali pusat memanjang
Faktor Persalinan
3P
• Power
- His (kontraksi ritmis
otot polos uterus),
kekuatan mengejan
ibu, keadaan
kardiovaskular
respirasi metabolik
ibu.
• Passage
- Keadaan jalan lahir
• Passenger
- Keadaan janin (letak,
presentasi,
ukuran/berat janin,
ada/tidak kelainan
anatomik mayor)
Nifas (Puerperium)
Uterus: involusi sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil

Bekas implantasi: placental bed mengecil karena kontraksi cavum uteri


Jalan lahir sembuh dalam 6-7 hari
Lochia: cairan sekret berasal dari cavum uteri
a. Lochia rubra (cruenta): 2 hari postpartum berwarna merah
b. Lochia sanguinolenta: hari ke 3-7 postpartum; berwarna merah kuning
berisi darah dan lender
c. Lochia serosa à hari ke 7-14 postpartum; berwarna kuning tidak berdarah
Seorang perempuan, berusai 27 tahun, G2P1A0 usia kehamilan 29 minggu, datang ke
IGD dengan keluhan kencang-kencang semakin sering, keluar bloody show, dan air
ketuban 2 jam yang lalu. Riwayat ANC teratur ke Puskesmas. Hasil pemeriksaan VT
pembukaan 6-7 cm.
Berada pada status apakah pasien?
A. Kala II
B. Kala I aktif – fase deselerasi
C. Kala I aktif – fase akselerasi
D. Kala I aktif – fase dilatasi maksimal
E. Kala I fase laten

84
Seorang perempuan, berusai 27 tahun, G2P1A0 usia kehamilan 29 minggu, datang ke
IGD dengan keluhan kencang-kencang semakin sering, keluar bloody show, dan air
ketuban 2 jam yang lalu. Riwayat ANC teratur ke Puskesmas. Hasil pemeriksaan VT
pembukaan 6-7 cm.
Berada pada status apakah pasien?
A. Kala II
B. Kala I aktif – fase deselerasi
C. Kala I aktif – fase akselerasi
D. Kala I aktif – fase dilatasi maksimal
E. Kala I fase laten

85
Ny. I, 28 tahun, G2P1A0 dengan usia kehamilan 40 minggu mengelurkan lender darah
dari jalan lahir, setelah bayi lahir, dokter melakukan injeksi oksitosin 10 IU dan
melakukan peregangan tali pusat terkendali. Setelah 15 menit plasenta masih belum
keluar.
Tindakan yang tepat untuk dilakukan oleh dokter tersebut adalah?
A. Manual plasenta
B. Masase fundus
C. Peregangan tali pusat terkendali
D. Injeksi metergin 0,2 IM
E. Injeksi oksitosin 10 IU IM kedua

86
Ny. I, 28 tahun, G2P1A0 dengan usia kehamilan 40 minggu mengelurkan lender darah
dari jalan lahir, setelah bayi lahir, dokter melakukan injeksi oksitosin 10 IU dan
melakukan peregangan tali pusat terkendali. Setelah 15 menit plasenta masih belum
keluar.
Tindakan yang tepat untuk dilakukan oleh dokter tersebut adalah?
A. Manual plasenta
B. Masase fundus
C. Peregangan tali pusat terkendali
D. Injeksi metergin 0,2 IM
E. Injeksi oksitosin 10 IU IM kedua

87
Ny. X, usia 27 tahun, usia kehamilan 38 minggu datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri
mules-mules disertai keluarnya lendir dan darah dari jalan lahir. Pasien mengatakan ini adalah
kehamilan ketiganya, namun sebelumnya pasien mengalami keguguran saat usia kehamilan 3
bulan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80mmHg, HR 94x/menit, RR 22x/menit,
suhu 36,5C. Pada pemeriksaan dalam didapatkan portio tidak teraba, pembukaan 10 cm,
ketuban (-). Kemudian Ibu mulai meneran, dan 10 menit kemudian lahirlah bayi.
Apakah diagnosis dari kasus di atas?
A. G3P1A1 inpartu Kala I fase aktif
B. G2P1A0 inpartu Kala I fase aktif
C. G2P1A1 inpartu Kala II
D. G3P1A1 inpartu Kala II
E. G2P1A0 inpartu Kala III

88
Ny. X, usia 27 tahun, usia kehamilan 38 minggu datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri
mules-mules disertai keluarnya lendir dan darah dari jalan lahir. Pasien mengatakan ini adalah
kehamilan ketiganya, namun sebelumnya pasien mengalami keguguran saat usia kehamilan 3
bulan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80mmHg, HR 94x/menit, RR 22x/menit,
suhu 36,5C. Pada pemeriksaan dalam didapatkan portio tidak teraba, pembukaan 10 cm,
ketuban (-). Kemudian Ibu mulai meneran, dan 10 menit kemudian lahirlah bayi.
Apakah diagnosis dari kasus di atas?
A. G3P1A1 inpartu Kala I fase aktif
B. G2P1A0 inpartu Kala I fase aktif
C. G2P1A1 inpartu Kala II
D. G3P1A1 inpartu Kala II
E. G2P1A0 inpartu Kala III

89
OBSTETRI

Kelainan Kala Persalinan


PERSALINAN PATOLOGIS
Kala 1 Kala 2

• Gangguan His/ Power: • Distosia bahu


• Inersia uterià persalinan lama • Kala II memanjang
• Kontraksi uterus hipertonik
• Inkoordinasi kontraksi uterus
• Gangguan Passage
• Disproprosi kepala-panggul
• Gangguan Passenger
• Malposisi, malpresentasi
• Disproporsi kepala-panggul
Permasalahan di Kala 3 dan 4

Kala 3 Kala 4

• Retensio Plasenta • Perdarahan Post


partum
• Atonia uteri (Tone)
• Robekan (Tissue)
• Jaringan (Tissue)
• Faktor koagulasi
(thrombin)
OBSTETRI

KELAINAN KALA I FASE


LATEN:
INDUKSI PERSALINAN
PERSALINAN ABNORMAL

KALA I KELAINAN HIS


FASE LATEN: 0 – 3 CM INERTIA UTERI
PROLONGED LATENT PHASE -PRIMER
Primigravida > 20 jam -SEKUNDER
Multipara > 16jam

FASE AKTIF: 4 – 10 CM

PROLONGED ACTIVE PHASE INGAT!!! J


Akselerasi – dilatasi max (4-9 cm) FASE LATEN: 0 – 3 CM
Primigravida < 1.2 cm/jam HIS: 1-2x selama 10-20
Multipara < 1.5 cm/jam detik/1 jam

PROLONGED DESCELERATION FASE AKTIF: 4 – 10 CM


Deselerasi (10 cm) HIS: 3-4x selama 40-60
Primigravida >3 jam detik/10 menit
Multipara > 1 jam

94
Induksi Persalinan

Usaha untuk menimbulkan proses persalinan (belum inpartu menjadi inpartu)

• Indikasi Darurat:
- HT gestational berat, komplikasi janin akut, IUGR berat, penyakit
maternal bermakna, korioamnionitis
• Indikasi Segera (Urgent)
- KPD saat aterm atau dekat aterm, DM tidak terkontrol, penyakit
isoimun saat aterm/dekat aterm
• Indikasi Tidak Segera (Non Urgent)
- Kehamilan post term, DM terkontrol, riwayat IUFD
Bishop score

Nilai Bishop ≥ 6
• Bisa berhasil induksi dan persalinan pervaginam
Nilai Bishop <6
• Seleksi pasien untuk induksi persalianan dengan letak vertex
• Dipakai pada kehamilan 36 minggu atau lebih
Proses Induksi/Akselerasi
Kimia
§ Prostaglandin E2 (PGE2) gel atau pesarium
§ Prostaglandin E1 (PGE1): misoprostol atau
cytotec tab 100-200 mcg
§ Oksitosin IV
§ Protokol dosis rendah (1 – 4 mU/menit)
atau dosis tinggi (6 – 40 mU/menit)
Stripping
Mekanik
Membrane
• Kateter Transservikal (Kateter Foley)
• Dilator Servikal Higroskopik (Batang Laminaria)
• Stripping membrane
• Induksi Amniotomi
• Stimulasi puting susu Kateter Foley
Transervikal
OBSTETRI

KELAINAN KALA I FASE


AKTIF
Kelainan Kala I fase aktif
Persalinan Lama
Nulipara Multipara
• Kemajuan pembukaan cervix pada ü Kemajuan pembukaan cervix pada
fase aktif < 1.2 cm/jam fase aktif < 1.5 cm/jam
• Kemajuan turunnya bagian ü Kemajuan turunnya bagian
terendah < 1 cm/jam terendah < 2 cm/jam

Persalinan Tak Maju


Nulipara Multipara
• Fase deselerasi memanjang (> • Fase deselerasi memanjang (>
3jam) 1jam)
• Tidak ada pembukaan > 2 jam • Tidak ada pembukaan > 2 jam
• Tidak ada penurunan bagian • Tidak ada penurunan bagian
terendah janin > 1 jam terendah > 1 jam
Tatalaksana
• Kelainan Pembukaan Serviks à
Rujuk ke RS, dukungan dan
terapi ekspektatif
• Partus Macet à Rujuk RS,
Lakukan infus oksitosin
Obat Uterotonik
Seorang perempuan, usia 33 tahun, G3P2A0 usia kehamilan 39 minggu, datang
ke RS dengan keluhan kenceng-kenceng dan keluar lendir darah sejak 2 jam yang
lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TTV dalam batas normal, TBJ 3500 gram,
His 1-2 kali selama 10 detik dalam 10 menit. VT didapatkan pembukan 4 cm,
hodge 1. Pemeriksaan 30 menit kemudian, HIS 2 kali selama 20 detik dalam 10
menit dan VT tidak ada perubahan. Apakah diagnosa pasien ini?
A. Inersia uteri primer
B. Inersia uteri sekunder
C. Inkoordinasi kontraksi uteri
D. Inersia uteri hipertonis
E. Arrest of dilatation

102
Seorang perempuan, usia 33 tahun, G3P2A0 usia kehamilan 39 minggu, datang
ke RS dengan keluhan kenceng-kenceng dan keluar lendir darah sejak 2 jam yang
lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TTV dalam batas normal, TBJ 3500 gram,
His 1-2 kali selama 10 detik dalam 10 menit. VT didapatkan pembukan 4 cm,
hodge 1. Pemeriksaan 30 menit kemudian, HIS 2 kali selama 20 detik dalam 10
menit dan VT tidak ada perubahan. Apakah diagnosa pasien ini?
A. Inersia uteri primer
B. Inersia uteri sekunder
C. Inkoordinasi kontraksi uteri
D. Inersia uteri hipertonis
E. Arrest of dilatation

103
Ny. X, 30 tahun, G1P0A0 hamil 38 minggu datang dengan keluhan kenceng-kenceng
yang semakin sering, bloody show (+). Didapatkan TFU 34 cm, his 3-4x selama 40 detik
dalam 10 menit, DJJ 140x/menit. Pada pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 7
cm, effacement 70%, hodge 2. Observasi kemajuan persalinan 2 jam kemudian
didapatkan kemajuan pembukaan menjadi 8 cm, efficement 80%, hodge 2. Apakah
diagnosa pada pasien ini?
A. Kemajuan persalinan normal
B. Persalinan lama
C. Kala 1 fase laten memanjang
D. Arrest of descent
E. Arrest of dilatation

104
Ny. X, 30 tahun, G1P0A0 hamil 38 minggu datang dengan keluhan kenceng-kenceng
yang semakin sering, bloody show (+). Didapatkan TFU 34 cm, his 3-4x selama 40 detik
dalam 10 menit, DJJ 140x/menit. Pada pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 7
cm, effacement 70%, hodge 2. Observasi kemajuan persalinan 2 jam kemudian
didapatkan kemajuan pembukaan menjadi 8 cm, efficement 80%, hodge 2. Apakah
diagnosa pada pasien ini?
A. Kemajuan persalinan normal
B. Persalinan lama
C. Kala 1 fase laten memanjang
D. Arrest of descent
E. Arrest of dilatation

105
OBSTETRI

KELAINAN KALA II
KALA II MEMANJANG

> 3O MENIT

TX. ATERM + PEMBUKAAN LENGKAP + HODGE III-IV

EKSTRAKSI CUNAM/FORCEPS EKSTRAKSI VAKUM


Presentasi belakang kepala (vertex)/muka Presentasi belakang kepala (vertex)
dengan dagu di depan/kepala menyusul
pada sungsang (bokong murni)
Ibu tidak memiliki sisa tenaga (His Ibu masih memiliki sisa tenaga, his
lemah/tidak ada) lemah

107
107
• Kegagalan melahirkan bahu dengan
metode biasa
• Diagnosis:
– Kesulitan melahrikan wajah dan dagu
– “Turtle Sign”: kepala bayi melekat
erat di vulva atau bahkan tertarik
kembali
– Kegagalan paksi luar kepala bayi
– Kegagalan turunnya bahu
Turtle Sign
ALARM
• Ask for help
• Lift à manuver Mc. Robert
• The buttock
• The Legs
• Anterior Disimpaction of Shoulder
• Rotation the Posterior Shoulder
Wood’s Manuver
• Manual remover of posterior arm
Mc. Robert
*PADA PRIMIGRAVIDA à DAPAT DILAKUKAN EPISIOTOMY Manuver
Anterior Rubin Maneuver Wood’s screw Manual removal
Disimpaction of Adduction of anterior manouvre of posteriorarm
shoulder by pressure Can be done
Shoulder
applied to the simultaneously
Suprapubic Pressure posterior aspect of the
(Massanti Maneuvre) with anterior
shoulder dissimpaction
Ny. J, 28 tahun, G2P0A1 UK 39 minggu dirujuk ke IGD RS karena dipimpin
melahirkan selama 3 jam tapi bayi belum dapat dilahirkan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal,
pembukaan lengkap, hodge 4. Presentasi muka dengan dagu di anterior.
Apakah tindakan yang dilakukan dokter?
A. SC
B. Forcep
C. Drip oksitosin
D. Vakum
E. Pimpin mengejan
111
Ny. J, 28 tahun, G2P0A1 UK 39 minggu dirujuk ke IGD RS karena dipimpin
melahirkan selama 3 jam tapi bayi belum dapat dilahirkan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal,
pembukaan lengkap, hodge 4. Presentasi muka dengan dagu di anterior.
Apakah tindakan yang dilakukan dokter?
A. SC
B. Forcep
C. Drip oksitosin
D. Vakum
E. Pimpin mengejan
112
Seorang perempuan usia 28 tahun, G2P1A0 usia kehamilan 39 minggu
dengan TBJ 4000 gram datang ke rumah sakit dengan keluhan kenceng-
kenceng. Pada pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan lengkap. Turtle
sign (+). DJJ 140x/menit. Apakah tindakan paling tepat yang dilakukan?
A. Maneuver Mc Robert
B. Maneuver Zavanelli
C. SC
D. Ekstraksi forcep
E. Ekstraksi vakum

113
Seorang perempuan usia 28 tahun, G2P1A0 usia kehamilan 39 minggu
dengan TBJ 4000 gram datang ke rumah sakit dengan keluhan kenceng-
kenceng. Pada pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan lengkap. Turtle
sign (+). DJJ 140x/menit. Apakah tindakan paling tepat yang dilakukan?
A. Maneuver Mc Robert
B. Maneuver Zavanelli
C. SC
D. Ekstraksi forcep
E. Ekstraksi vakum

114
OBSTETRI

Ketuban Pecah Dini


Robeknya selaput korioamnion dalam kehamilan
- PPROM (Preterm Premature Rupture of Membrane):
ketuban pecah sebelum usia <37 minggu
- PROM (Premature Rupture of Membrane): usia kehamilan
>37 minggu

DIAGNOSIS:
- Usia kehamilan > 20 minggu
- Keluar cairan dari vagina (ada cairan mengalir dari OUE)
- Nitrazin test: kertas lakmus jadi warna biru
- Mikroskopis: terlihat lanugo dan verniks kaseosa di
specimen cairan

116
Ketuban Pecah Dini
DIAGNOSIS
- Pada inspeksi tampak adanya cairan jernih mengalir keluar dari serviks, cairan yang keluar
bertambah banyak jika pasien batu atau mengedan.
- NITRAZIN TEST (LAKMUS): mengubah lakmus merah menjadi biru
*pH air ketuban bersifat basa (pH > 7)

- Mikroskopis (ferning sign, gambaran daun pakis)

117
Tatalaksana Khusus
TATALAKSANA UMUM: ANTIBIOTIK PROFILAKSIS
Lini 1: penisilin dan makrolida • > 34 minggu:
Ø Lakukan induksi persalinan dengan oksitosin bila tidak ada
- Ampicillin 2 g IV/6 jam dan erythromicin 250 mg IV/6 kontraindikasi
• 24-33 minggu:
jam Ø Berikan pematangan paru: Deksamethasone atau
OBSERVASI KEHAMILAN: Betamethasone selama 48 jam
Ø Neuroproteksi: bolus MgSO4 IV 6 gram selama 40 menit
- Observasi tanda-tanda infeksi dilanjutkan infus 2 gram /jam untuk dosis pemeliharaan sampai
persalinan atau sampai 12 jam terapi (UK<31 minggu bila
- Pengawasan timbulnya tanda persalinan persalinan diperkirakan terjadi dalam 24 jam)
- USG melihat kesejahteraan janin • < 24 minggu:
Ø Lakukan konseling pada pasien, Terminasi kehamilan mungkin
- Pemberian kortikosteroid Deksametason 6 mg IM tiap menjadi pilihan
• KPD memanjang (> 24 jam):
12 jam (selama 48 jam) atau Betametason 12 mg IM Ø Benzilpenicillin IV 1,2 gram setiap 4 jam
tiap 24 jam (selama 48 jam) Ø Clindamycin IV 600 mg setiap 6 jam

118
Di RS Rujukan, lakukan tatalaksana sesuai dengan usia kehamilan:

> 34 minggu 24−33 minggu

Lakukan induksi persalinan


•Berikan dexametason 6 mg IM tiap 12 jam selama 48 jam
dengan oksitosin bila tidak ada
atau betametasone 12 mg IM tiap 24 jam selama 48 jam
kontraindikasi

Bayi dilahirkan di Bayi dilahirkan di usia


usia kehamilan 34 kehamilan 32-33 minggu bila
minggu dapat dilakukan pemeriksaan
kematangan paru dan hasil
menunjukkan bahwa paru
sudah
matang

119
DEFINISI
àInfeksi pada korion dan amnion
DIAGNOSIS
Demam + 2/> tanda:
- DJJ > 160x/menit
- FN ibu > 100x/menit
- NT fundus saat tidak berkontraksi
- Cairan amnion berbau
Ny. W, 28 tahun hamil G1P0A0 dengan UK 33 minggu dating ke IGD RS karena
nyeri perut. Pada pemeriksaan fisik tanda-tanda vital normal, TFU 30 cm, HIS 2
kali selama 30 detik dalam 10 menit, DJJ 150x/menit, pembukaan 2 cm, ketuban
(+). Dokter berencana untuk melakukan pematangan paru.
Manakah tatalaksana yang tepat untuk pasien tersebut?
A. Deksametason 12 mg IM setiap 24 jam sebanyak 2 kali
B. Deksametason 6 mg IM setiap 24 jam sebanyak 2 kali
C. Betametason 6 mg IM setiap 12 jam sebanyak 4 kali
D. Betametason 12 mg IM setiap 12 jam sebanyak 4 kali
E. Betametason 12 mg IM setiap 24 jam sebanyak 2 kali

121
Ny. W, 28 tahun hamil G1P0A0 dengan UK 33 minggu dating ke IGD RS karena
nyeri perut. Pada pemeriksaan fisik tanda-tanda vital normal, TFU 30 cm, HIS 2
kali selama 30 detik dalam 10 menit, DJJ 150x/menit, pembukaan 2 cm, ketuban
(+). Dokter berencana untuk melakukan pematangan paru.
Manakah tatalaksana yang tepat untuk pasien tersebut?
A. Deksametason 12 mg IM setiap 24 jam sebanyak 2 kali
B. Deksametason 6 mg IM setiap 24 jam sebanyak 2 kali
C. Betametason 6 mg IM setiap 12 jam sebanyak 4 kali
D. Betametason 12 mg IM setiap 12 jam sebanyak 4 kali
E. Betametason 12 mg IM setiap 24 jam sebanyak 2 kali

122
OBSTETRI

Partus Prematurus
Persalinan perterm adalah persalinan usia kehamilan 20 – 37 minggu

Kriteria Diagnosis Faktor Risiko:

• Perubahan serviks progresif • Usia ibu <18 tahun atau >40 tahun
• Inkompetensi serviks
• Dilatasi serviks 2 cm atau lebih
• Riwayat persalinan preterm sebelumnya
• Penipisan serviks 80% atau lebih
• Gaya hidup → kurang gizi, merokok, penggunaan
obat terlarang
Klasifikasi: • Gemeli
• Jarak kehamilan <18 bulan dan >59 bulan
• Extremely preterm → <28 minggu • Infeksi intrauterine, bakterial vaginosis, infeksi
• Very preterm → 28-31 minggu 6/7 hari periodontal
• Moderate-late preterm → 32-36 minggu • Hipertensi, IUGR, KPD
6/7 hari • Solusio plasenta, plasenta previa

124
EKSPEKTAN
Indikasi Terminasi
UK <34 minggu UK ≥34 minggu
• UK <24 minggu atau ≥34 minggu
• Pembukaan >3 cm • Pematangan paru • Observasi 4-6 jam
• Koriamnionitis, preeklampsia, • Tokolisis hingga 48 jam • Eksklusikan gawat janin, abruptio
perdarahan aktif (+) → hanya untuk memberikan plasenta, korioamnionitis, KPD
• Gawat janin (+) kesempatan pematangan paru, • Pulangkan pasien bila tidak ada
• IUFD atau ada kelainan kongenital yang bukan untuk memperpanjang UK kemajuan pembukaan
menyebabkan kemungkinan hidup kecil • Antibiotik profilaksis GBS • Follow up dalam 1-2 minggu

Terapi Keterangan
Pematangan • Deksametason IV 6 mg/12 jam, selama 48 jam
paru • Betametason IV 12 mg/24 jam selama 48 jam
• Nifedipin loading dose 20-30 mg, dilanjutkan 10-20 mg / 3-8 jam hingga 48 jam (dosis maksimal 180
Tokolisis mg/hari)
• Magnesium sulfat 6 gram IV dalam 20 menit, dilanjutkan rumatan IV 2 g/jam
• Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
Antibiotik
• Penisilin G 2 juta unit IV setiap 6 jam
profilaksis • Klindamisin 3x300 mg PO (jika alergi penisilin)

125
Ny. E, usia 27 tahun, G1P0A0 usia kehamilan 31 minggu, datang ke rumah sakit
dengan keluhan nyeri perut dan keluar lendir darah dari jalan lahir. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 92
x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit dan suhu 36,2⁰C, DJJ 150 x/menit, HIS
jarang 2x/10menit. Pemeriksaan dalam didapatkan selaput membran intak,
dilatasi serviks 3 cm.
Apakah tatalaksana yang tepat?
A. Tokolitik
B. Tokolitik dan kortikosteroid
C. Kortikosteroid dan antibiotik
D. Antibiotik
E. Uterotonik

126
Ny. E, usia 27 tahun, G1P0A0 usia kehamilan 31 minggu, datang ke rumah sakit
dengan keluhan nyeri perut dan keluar lendir darah dari jalan lahir. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 92
x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit dan suhu 36,2⁰C, DJJ 150 x/menit, HIS
jarang 2x/10menit. Pemeriksaan dalam didapatkan selaput membran intak,
dilatasi serviks 3 cm.
Apakah tatalaksana yang tepat?
A. Tokolitik
B. Tokolitik dan kortikosteroid
C. Kortikosteroid dan antibiotik
D. Antibiotik
E. Uterotonik

127
Terima Kasih

128

Anda mungkin juga menyukai