Anda di halaman 1dari 17

STATUS PASIEN

I. IDENTITAS
Nama : Murni Yanti
Uasia : 30 tahun
J.Kelamin : Wanita
Alamat: Jl.Taman karya
Status : Kawin
Nama peserta : R.Harjono
No KPK : 10024512625-101
Telp : 081218291107
Ruang Rawat : Khadijah
Bagian : Obgyn
II. ANAMNESIS
1. KELUHAN UTAMA :

Sudah Cukup bulan belum melahirkan

2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :

G3/P2/A0/H2
Anak 1 2007 lahir spontan
Anak 2 lahir spontan
Anak 3 saat ini
Nyeri perut ari-ari jarang
Tidak terdapat lendir dan darah yang keluar dari kemaluan
Tidak ada riwayat keluar air dari kemaluan
Gerak bayi (+)
gerakan pertama bayi?
Konstipasi?
Mual muntah?
Nyeri tekan payudara?

3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :

Ditanyakan juga apakah terdapat riwayat pembedahan abdomen,


penyakit-penyakit penting pada masa kehamilan sekarang dan terdahulu??
4. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :

Sebaiknya di tanyakan apakah pasien atau keluarga terdapat


riwayat penyakit jantung atau diabetes, riwayat kelainan genetik pada anak
terdahulu yang mengacu kepada efek kelahiran dalam keluarga kedua
orang tua?

5. RIWAYAT HAID :

o Menarche : ???
o Siklus haid :???
o Jumlah:???
o Lama : ???
o HPHT: ???
o TP:???

6. RIWAYAT PERKAWINAN :
Usia saat menikah? Sudah berapa lama menikah?

7. RIWAYAT KEHAMILAN:
Riwayat kehamilan sebelumnya? Pernah abortus tidak?

8. RIWAYAT KB :
Apakah sebelumnya pernah mengikuti program keluarga berencana?
Berpa lama pemakaiannya? Jenis apa?
9. RIWAYAT IMUNISASI :
Lengkap atau tidak?

10. RIWAYAT PSIKOSOSIAL:

Bagaimana pola makannya? Berapa kali makan sehari? Sering makan


buah dan sayur atau tidak? Minum susu atau tidak?

11. RIWAYAT ALERGI DAN PENGGUNAAN OBAT:

Ada alergi makanan atau tidak? Ada alergi obat-obatan atau tidak?

111. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Compos mentis

Vital sign :
TD: 110/75

N:-

T:-

R:-

Djj : 145x/i

Mata :

Sklera ikterik -/-


Konjungtiva anemis -/-

Thoraks :

Cor : Bunyi jantung tambahan (-)


Pull :

Abdomen :

LI = TF 32 cm
L II = tahanan terbentuk di kanan
L III = teraba keras
L IV = Konvergen

Edema (-/-)

IV. PEMERIKSAAN ANJURAN

HbsAg
Usg
Tunggu hasil

V. DIAGNOSIS

G3P2A0H2 Grafid Aterm+anak besar + MOW

VII. TINDAKAN

Konsul dr. Alvian SpOG + SC+ prosedur steril


FOLLOW UP

13-12-13

10:00

Pem UGD G3P2A0H2 Grafid Aterm+anak besar


KU: sedang
TD: 120/80
N : 80x/i
Pem Obgin : His (-)
DJJ: 140x/i
VT : tidak ada pembukaan
LI : TF 32 cm
LII: PUKI
LIII: Letak Superior
LIV: (-)

10:03

Skin test Pycin


Injeksi di OK

10:05

Dexa + Gentamicyn

14:30 dr. Alvian SpOG

Dx : Post SC+MOW gravid aterm

Ku: sedang

Kel: -

Terapi Ok

Primperan 11:30
Pronalges supp II 11:35
Thramalux III 11:35
Pycin 11:30
Instruksi dr

Infs Rl=D5 1:1 1kolf 20tpm


Injeksi + supp
- Pycin 2x1gr
- Gentamicyn 2x80mg
- Ceftriaxon 2x1gr
- Pronalges supp 2x1
Obs Bed rest s.d Besok (12:00 wib)
Kontrol perdarahan + balance cairan
Jika ada masalah lapor dr

14-12-13 dr. Alvian SpOG

06:00

Dx : post SC H1
TD : 110/70
N : 88x/menit
T : 36,50C
KU: -
Kel:-
Diit : makanan biasa
TINJAUAN PUSTAKA

BAYI PRETERM :

Bayi yang lahir sebelum usia gestasi 37 minggu lengkap (hari ke-259)

BAYI ATERM :

Bayi yang lahir setelah usia gestasi 37 minggu lengkap sampai usia gestasi 42

minggu lengkap (260-294 hari)

BAYI POSTERM :

Bayi yang lahir setelah usia gestasi 42 minggu lengkap dimulai dari hari ke-259

DISTORSIA

Persalinan yang sulit dan ditandai oleh terlalu lambatnya kemajuan

persalinan

Kelainan persalinan ini adalah konsekuensi empat kelainan yang dapat berdiri

sendiri atau berkombinasi

1. Kelainan gaya dorong (ekspulsi), baik akibat gaya uterus yang kurang kuat

atau kurangnya koordinasiuntuk melakukan pendataran dan dilatasi

serviks (disfungsi uterus) maupun kurangnya upaya otot volunter selama

persalinan kala 2
2. Kelainan tulang panggul ibu yaitu panggul sempit
3. Kelainan presentasi, posisi, atau perkembangan janin
4. Kelainan jaringan lunak saluran reproduksi yang menghalang turunnya

janin
American Collage of Obstetricians and gynecologists menyimpulkan

menjadi 3 kategori
1. Kelainan Kekuatan (Power)
2. Kelainan yang melibatkan janin (Passenger)
3. Kelainan jalan lahir (Passage)

Temuan klinis umum pada wanita dengan persalinan yang tidak efektif

Dilatasi serviks ataupun penurunan janin yang tidak memadai

Persalinan memanjang-kemajuan lambat


Persalinan macet tidak ada kemajuan
Gaya ekspulsif kurang memadai mendorong kurang efektif

Disproporsi foto pelvik

Ukuran janin berlebihan


Kapasitas panggul kurang memadai
Malpresentasi atau posisi janin

Pecahnya ketuban tanpa diikuti persalinan

Kapasitas panggul

Penyempitan pintu atas panggul (PAP)


Pintu tengah panggul (PTP)
Pintu bawah panggul (PBP)

PENYEMPITAN PAP JIKA :

Diameter antero posterior terpendeknya < 10,0 cm


Diameter transversal terbesarnya < 12 cm
Diameter anteroposterior PAP sering diperkirakan dengan mengukur

konjugata diagonal secara manual, yang biasanya lebih panjang 1,5

cm. Dengan demikian penyempitan PAP didefinisikan sebagai

Konjugata diagonal < 11,5cm


PENYEMPITAN PINTU TENGAH PANGGUL

Lebih sering di jumpai daripada penyempitan PAP


Sebuah garis trasversa yang menghubungkan kedua spina ischiadika

membagi panggul tengah menjadi bagian anterior dan posterior


Rata-rata ukuran diameter pintu tengah panggul adalah :
- Daimeter transversal (inter spinarum)10,5cm
- Diameter anteroposterior dari batas bawah simfisis pubis ke

perbatasan antara vertebra ke empat dan kelima 11,5 cm


- Diameter sagitalis posterior (dari titik tengah garis interspinarum

ke titik tengah sacrum) 5 cm


Penyempitan pada PTP sering menyebabkan terhentinya kepala janin

pada bidang transversal yang menyebabkan perlunya tindakan forseps

tengah yang sulit atau seksio sesaria (SC)

PENYEMPITAN PINTU BAWAH PANGGUL (PBP)

Hal ini biasanya di definisikanpemendekan diameter intertuberosum hingga 8 cm

atau kurang , tapi walau pun PBP sempit harus dilihat terlebih dahulu panjang

sagital posterior panggul jika memungkinkan bayi bisa melewatinya berarti

penyempitan PBP tidak terlalu bermakna


a. b. Distensia spinarum
c. Diameter transversa
d. Diameter obliqua
e. Diameter sagitalis
f. Distensia spinarum
g. Diameter transversa
h. Diameter transversa
i. Diameter transversa
j. Konjugata vera
k. Conjugata vera
l. Conjugata diagonalis
m. Conjugata vera
n. Conjugata diagonalis
o. Conjugata eksterna
p. Diameter sagitalis
q. Diameter sagitalis

Sa. Diameter sagitalis

Sp. Diameter sagitalis posterior

Distensia kristarum
S1. Distensia sacropubica
UKURAN JANIN YANG TERLALU BESAR

Kekhawatiran obstetris tentang persalinan pada bayi besar bukanlah pada

bahwa kepala janin gagal melewati jalan lahir tapi bahwa bahu mungkin tidak

dapat melewati pintu atas panggul atau pintu bawah panggul

Janin dengan berat > 4250 g s.d 4500 g penetapan ambang ukuran janin

untuk memperkirakan disproporsi sefalopelvik dan mencegah partus macet tidak

dapat dilakukan karena sebagian besar kasus disproporsi terjadi pada janin yang

beratnya berada dalam kisaran populasi obstetris normal.

MAKROSOMIA

Adalah istilah yang kurang tepat untuk menggambarkan janin-neonatus

yang sangat besar

Kesepakatan para ahli obstetri bawa bayi baru lahir dengan berat 4000 g

belum terlalu besar tatapi belum di temukan konsensus serupa mengenai definisi

yang tepat untuk makrosomia

BEBRAPA FAKTOR TESIKO YANG MEMPERBESAR KEMUNGKINAN

BAYI LAHIR BESAR:

1. Orang tua berperawakan besar, khususnya obesaitas pada ibu


2. Multiparitas
3. Kehamilan memanjang
4. Usia ibu
5. Janin laki-laki
6. Bayi sebelumnya berberat badan >4000 g
7. Ras atau etnik
8. Diabetes menduduki faktor resiko utama
DIAGNOSIS

Kini perkiraan akurat terhadap besar janin yang berlebih tidak mungkin

dilakukan. Akibatnya diagnosis makrosomia tidak dapat di buat sampai setelah

pelahiran. Sejumlah formula telah diajukan untuk memperkirakan berat janin

menggunakan pengukuran kepala, femur dan abdomen ultrasonografi. Sayangnya

belum di temukan suatu rumus yang mampu menyajikan perkiraan makrosomia

janin dengan nilai prediktif yang cukup akurat dan bermanfaat untuk keputusan-

keputusan klinis

Pada kehamilan aretm perkiraan berat janin dapat menggunakan rumus cara

Jhonsons-Tossec yaitu :

Tinggi fundus(cm)-(12/13/14) x 155gram

PEMERIKSAAN PENUNJANG PADA KEHAMILAN MELIPUTI :

USG (ultrasonografi)

Berdasarkan usia kehamilan di bagi tiga yaitu:

a. Usia kehamilan 6-12 minggu, dengan mengukur diameter kantong

kehamilan (gastasional sac)


b. Usia kehamilan 7-14 minggu, mengukur jarak kepala dengan bokong

(crown rump length)


c. Uisa kehamilan >12 minggu mengukur diameter biparietal (BPD)
(suswandoro dkk,2008)
Pada trimester ketiga, pemeriksaan sonografi dilakukan unuk:

a. Menentukan TBJ (taksiran berat janin)


Digunakan rata-rata tiga pembacaan
Panjang femur
Lingkar abdomen
Diameter biparietal
b. Mendokumentasikan aktivitas jantung janin dan jumlah janin
c. Memperkirakan volume cairan amnion
Volume amnion mencapai jumlah maksimal pada usia kehamilan 34

minggu (750-800 ml) dan menurun setelahnya hingga 600 ml pada usia

kehamilan 40 minggu.
d. Mendokumentasikan lokasi placenta
e. Melihat tali pusat
f. Mendokumentasikan panjang serviks
g. Survei anatomis
(Norwits.E:2006)

SEKSIO SESAREA

Lahirnya janin melalui insisi di dinding abdomen (laparotomi) dan dinding uterus

(Histerektomi)

Indikasi Seksio Sesaria (SC) 85% kasus :

1. Riwayat SC
American Collage of Obstetricians and gynecologists mengamati bahwa

wanita yang mempunyai riwayat SC dalam percobaan persalinan

pervaginam beresiko rupture uteri akibat pengaruh oksitosin atau kontraksi

uterus
2. Distorsia persalinan
3. Gawat Janin
4. Letak sungsang (Oksigenasi dan status asam basa janin)
Rekomendasi the American Collage of Obstetricians and gynecologists tentang

seleksi kandidat untuk pelahiran pervaginam pada wanita dengan riwayat SC

Kriteria Seleksi
Riwayat satu atau dua kali SC transversal rendah
Panggul adekuat secara klinis
Tidak ada jaringan parut atau riwayat rupture uteri lain
Sepanjang persalinan aktif selalu tersedia dokter yang mampu
memantau persalinan dan melakukam seksio sesaria secara
darurat
Ketersediaan anastesi dan petugas untuk SC darurat

Dari American Collage of Obstetricians and gynecologists (1999) dengan izin


Kriteria penentuan waktu SC elektif berulang

Setidaknya satu di antara kriteria di bawah harus terpenuhi pada seorang


wanita dengan daur haid normal dan tidak menggunakan kontrasepsi oral
beberapa waktu sebelumnya

1. Bunyi jantung janin telah tercatat selama 20 minggu dengan stetoskop


non elektronik atau selama 30 minggu dengan dropler

2. Waktu sudah berlalu 36 minggu sejak uji kehamilan


koriogonadotropin urin atau serum yang dilakukan di laboratorium
memberikan hasil positif

3. Ukuran panjang kepala bokong dengan USG, yang diperoleh pada 6-


11 minggu, mendukung usia gestasi sekurangnya 39 minggu

4. Pemeriksaan USG yang dilakukan pada minggu ke-12 sampai 20


memastikan usia gestasi paling sedikit 39 minggu yang ditentukan
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

PERAWATAN PRA OPERATIF

Hematokrit diperiksa
Persediaan darah harus memadai
Sedatimisalnya sakobarbital 100 mg dapat diberikan pada malam hari

sebelum operasi, secara umum pasien jangan lagi mendapat sedativa,

narkotik atau obat penenang lainya sampai janin lahir.


Asupan oral di hentikan setidaknya 8 jam sebelum pembedahan
Suatu antasid ex:bicitra 30ml yang diberikan sebelum induksi

anestesi akan memperkecil trauma paru akibat aspirasi asam lambung

CAIRAN INTRAVENA

Kebutuhan cairan IV selama atau setelah SC sangat bervariasi


Wanita dengan ukuran tubuh normal dengan Ht 30 atau lebih dari

volume darah dan cairan ekstraselular yang normal umumnya dapat

mentoleransi kehilangan darah sampai 2000ml


Meski kehilangan darah rata-rata pada histerektomi SC sebesar

1500ml jumlah ini cukup dapat bervariasi sehingga harus tetap di

waspadai
Cairan yang diberikan secara IV terdiri dari Ringger Laktat atau

larutan Kristaloid serupa di tambah Dekstrose 5%


Biasanya pasien mendapat 1-2 liter infus cairan elektrolit selama dan

segera sesudah operasi


Selama dan sesudah prosedur tekanan darah dan jumlah urin harus di

pantau untuk memastikan perfusi kedaerah vital memadai

RUANG PEMULIHAN

Saat anestesi regional atau umum mulai hilang pasien akan

merasakan nyeri hebat pada palpasi abdomen, sehingga pemberian

analgesia yang efektif melalui intra vena dapat diberikan seperti

Meperidin 75 s.d 100mg atau morfin 10 s.d 15 mg


Perban tebal dapat mengganggu massase fundus uteri yang

emnimbulkan nyeri perut


Apabila sudah sadar penuh, perdarahan minimal dan aliran darah

uterus paling sedikit 30ml/jam , pasien sudah dapat kembali ke ruang

rawat

TANDA-TANDA VITAL

Tanda vital di evaluasi paling sedikit setiap 4 jam


Kateter urin dapat di lepas 12 jam setelah operasi atau sehari setelah

operasi

Protokol perkland Hospital untuk penatalaksanaan kehamilan

memanjang

42 minggu lengkap
vv

Pasti Tidak pasti

HPHT diketahui Oligo hidramnion Gerakan janin


berkuang

Plus Ya Tidak
Tidak Ya

DJJ terauskultasi pada


minggu k 17-20
Tinggi fundus antara
minggu ke 18-30 ?20 cm Kunjungan
menurut HPHT mingguan
Ultrasonografi sebelum
minggu ke 26
PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE Induksi persalinan

Induksi persalinan
Usia kehamilan dan perkiraan persalinan

1. Hukum negel
Siklus mens 28 hari : tanggal +7, bulan -3, tahun +1
Siklus mens 35 hari : tanggal +14, bulan -3, tahun +1
2. Pemeriksaan leopod
Sebelum akhir bulan ke 3 fundus uteri teraba dari pusat
Akhir bulan ke 3 (12 minggu): 1-2 jari diatas sympisis
Akhir bulan ke-4 (16 minggu) : pertengahan sympisis dan pusat
Akhir bulan ke 5 (20 minggu) 3 jari bawah pusat
Akhir bulan ke 7 (28 minggu) : 3 jari diatas pusat
Akhir bulan ke 8 (32 mmg) pertengahan antara processus xyphoideus

pusat
3. Menurut mc.Donald
Tinggi fundus uteri (cm) = usia kehamilan dalam bulan
TFUx 8/7 = tuanya kehamilan dalam minggu

Leopod I

Untuk menetukan tinggi fundus uteri dan bagian yang berada padabagian

fundus , usia kehamilan

Leopod II

Untuk mengetahui letak janin memanjang atau melintang dan bgian janin

yang teraba sebalah kiri atau kanan.


Leopod III

Untuk mengetahui bagian janin yang berada di bawah (presentasi)

Leopod IV

Untuk mengetahui apakah bagian bawah janin sudah masuk pap atau belum.

DAFTAR PUSTAKA

1. Cunningham, G.F., dkk.2005. Obstetri Williams.Hartono K., Alih bahasa.

Ed.21. Jakarta : EGC.


2. Siswadudaro.R.,R, Ristanto.,Emilia.2008. Obstetri fisiologi. Yogyakarta:

pustaka Cendikia Press


3. Norwitz.E.,dkk.2006. At a glane obstetri fisiologi.Ed.2.Jakarta:Erlangga

Anda mungkin juga menyukai