PENGANTAR GEOGRAFI
Dosen Pengampu :
Dr. Nasrudin, M.Sc.
Selamat Riadi, M.Pd.
Muhammad Effendi, M.Pd
Disusun Oleh :
Dinnur Aiga
NIM : 2010416220010
Secara geografis, pusat pertumbuhan adalah suatu lokasi yang memiliki banyak
fasilitas dan kemudahan sehingga menjadi pusat daya tarik (pole of attraction), yang
menyebabkan berbagai macam usaha tertarik untuk melakukan kegiatan ekonomi di tempat
tersebut dan masyarakat senang datang untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di kota
tersebut, walaupun kemungkinan tidak ada interaksi antara usaha-usaha (Tarigan (2005)
dalam Sugiyanto, 2010: 204).
D. INTERAKSI SPASIAL
Kalimantan Selatan merupakan provinsi dengan luas 36.985 km2 dengan jumlah
penduduk mencapai 3.626.616 penduduk.Provinsi ini terdiri dari 13 kabupaten/kota.
Banjarmasin merupakan pusat pusat pertumbuhan, dikarenakan Banjarmasin merupakan
ibu kota dari provinsi Kalimantan Selatan. Sebagai pusat pertumbuhan Banjarmasin
memberi banyak pengaruh terhadap daerha-daerah asalnya. Pengaruh yang diberikan
Banjarmasin sebagai pusat pertumbuhan seperti perpajakan daerah yang memberi
kontribusi besar untuk perekonomian Kalimantan Selatan. Selain itu, banyaknya usaha-
usaha seperti perhotelan, tempat hiburan, pusat perbelanjaan, dan lain-lain banyak
berkembang di Banjarmasin. Pembangunan kota Banjarmasin juga sangat
mempengaruhi terhadap daerah-daerah asal, karena pendistribusian barang ke pelosok-
pelosok pendalaman dipengaruhi oleh arus transportasi. Proses interaksi tersebut terjadi
karena Banjarmasin merupakan pusat pertumbuhan, dimana semua pembangunan dan
perkembangan dipusatkan pada kota Banjarmasin.