1.3.2. Toolbar
File Toolbar
File Toolbar berfungsi unfuk membuat pekerjaan baru, membuka pekerjaan
yang telah disimpan, menyimpan file, membuat dan mengelola layout peta. Berikut
tampilan file toolbar.
Navigation Toolbar
Navigation toolbar merupakan ikon yang dapat digunakan untuk mengontrol
tampilan peta seperti memperbesar, memperkecil, menggeser dan sebagainya.
Tampialn Navigation toolbar seperti berikut :
Digitizing Toolbar
Digitizing toolbar dapat digunakan pada proses digitasi dengan toolbar seperti
berikut :
Move Feature
Manager Layer Toolbar
Toolbar ini berfungsi untuk menambahkan data ke dalam kotak Layers.
Tampilan Manager Layer Toolbar seperti berikut :
Terkadang saat mendapatkan peta masih dalam format JPG/PNG sehingga saat
dimasukkan ke dalam software menampakkan posisi yang tidak benar, maka itu perlu
dilakukan Georeferensi. Georeferensi merupakan cara untuk memperoleh posisi
koordinat yang tepat di perukaan bumi dari data raster dengan mengisi secara manual
koordinat-koordinat yang terdapat pada peta yang di Georeferensi
Pada pelatihan ini pilihlah WGS 84 untuk transformation type dan pilihlah lokasi yang
Anda sukai untuk penyimpanan Output Raster.
Catatan :
A. untuk memasukkan point dilakukan pada pertemuan antara garis horizontal dan
vertikal seperti berikut :
B. Nilai minus pada pilihan Y/North disebabkan raster yang digeoreferensi terletak
pada Lintang Selatan.
5. Setelah titik-titik diinput maka pilih ikon start georeferencing ( ) dan raster
yang sudah digeoreferensi akan muncul pada pekerjaan QGIS Anda.
3 DIGITASI PETA
3.1. Definisi Digitasi Peta
Digitasi peta adalah proses untuk mengubah data peta raster menjadi data
vektor. Digitasi penting dilakukan untuk memisahkan
2. Karena ingin mendigitasi Kota Bogor maka pilih Polygon dan isi proyeksi seperti
pada contoh. Setelah itu tentukan file penyimpanan setelah memilih ok.
3. Setelah itu pilihlah toggle editing ( ) untuk memulai mendigitasi dan pilihlah
5. Setelah proses digitasi selesai maka pilih save to selected layer (s)
6. Dikarenakan Kota Bogor terdiri dari beberapa kecamatan maka gunakanlah Split
Feature untuk mendigitasi masing-masing kecamatan
7. Akhirnya proses digitasi setiap kecamatan selesai, seperti biasa pilih ikon save to
selected layer (s). Tampilan digitasi setiap kecamatan adalah seperti berikut :
8. Selain digitasi kecamatan mendigitasi jalan dan sungai. Untuk mendigitasi jalan dan
sungai bisa memilih fitur “Line” saat pembuatan SHP.
Selain menambahkan data nama kecamatan bisa juga ditambah data “luas” dengan
memilih type berupa Whole Number dengan Width (lebar) tertentu. Setelah kolom luas
berada di table attribute selanjutnya dapat dilakukan perhitungan luas dengan memilih
Open Field Calculator ( ). Setelah itu akan muncul tampilan seperti berikut :
Pilihlah $area untuk menghitung luas dan pilihlah kolom LUAS pada update existing
file. Maka hasilnya sebagai berikut :
Pada software QGIS untuk mengonversi luas menjadi km2 perlu dibagi 1.000.000
karena luas ditampilkan dalam bentuk m2. Adapun tampilan luas pada gambar di atas
sudah dibagi 1.000.000 dan dalam satuan km2.
4 GEOPROCESSING SEDERHANA
4.1. Clip
Clip merupakan proses untuk memotong data vektor tertentu guna memperoleh
data sebatas pada areal tersebut. Untuk melakukan proses clip bisa melihat pada
tampilan berikut dengan memilih vector > geoprocessing > clip
4.2. Dissolve
Dissolve digunakan untuk memilih salah satu fitur dari berbagai fitur yang ada.
Misal fitur provinsi, terdapat banyak provinsi di Indonesia namun hanya ingin
mengambil provinsi tertentu maka dapat dilakukan dissolve. Tahapan untuk melakukan
dissolve adalah :
2. Pilih vector > geoprocessing > dissolve dan akan muncul tampilan seperti
ini dan klik ok untuk menyelesaikan proses dissolve.
4.3. Intersect
Intersect berguna untuk mengambil bagian yang tumpang tindih. Intersect dapat
dilakukan dengan memilih vector > geoprocessing > intersect.
4.4. Buffer
Buffer biasanya digunakan untuk mengetahui areal disekitar objek, misal 50 m dari
objek atau 100 m dari objek dan sebagainya. Buffer dapat dilakukan dengan memilih
vector > geoprocessing > buffer dan masukkan vektor yang akan dilakukan buffer
dengan jarak tertentu (dalam satuan meter)
Maka hasilnya seperti berikut :
5 LAYOUTING PETA
5.1. Layouting Peta
Setelah peta selesai dibuat tahapan terakhir adalah Layouting. Tahapan ini
merupakan tahapan yang penting karena menentukan mudah atau tidaknya suatu peta
diinterpretasikan oleh pembaca. Maka itu untuk membuat layout peta yang baik harus
memenuhi unsur-unsur peta seperti judul peta, skala peta, mata angin, legenda, garis
astronomis, inset, lettering peta dan sumber peta.
Ada beberapa tahapan dalam layouting peta. Tahapan tersebut antara lain :