Anda di halaman 1dari 7

Kalkulasi Biaya Penuh adalah pengorbanan sumber daya untuk menghasilkan barang atau jasa

dimana unsur – unsurnya adalah biaya bahan langsung, upah langsung, dan seluruh biaya
overhead pabrik baik tetap maupun variable dibebankan kebarang jadi.

Kalkulasi Biaya Produk Variabel adalah pengorbanan sumber daya untuk menghasilkan barang
atau jasa dimana hanya diperhitungkan biaya variabel saja, terdiri dari biaya bahan langsung dan
upah langsung dan biaya overhead pabrik variabel.

Tabel 14.1

Struktur Biaya, Produksi Normal 1.000 Unit Output

Keterangan Vc (Rp) TFC ( Rp )


Biaya bahan langsung 5 unit @ Rp 1 5 0
Biaya Upah Langsung 4 jam @ Rp 1 4 0
Biaya Ovehead pabrik 4 jam @ Rp 0,75 3 4.000
Biaya Pemasaran 2 4.000
Biaya administrasi 1 2.000
Jumlah 15 10.000

Vc = Variable Cost ; TFC = Total Fixed Cost, Kalkulasi biaya produksi penuh perunit adalah
biaya bahan langsung + biaya upang langsung + biaya overhead pabrik variabel + biaya
overhead pabrk tetap = ( 5 + 4 + 3 + ( Rp 4000 /1.000 ) = 16, kalkulasi biaya produksi variabel
perunit adalah biaya biaya bahan langsung + biaya upah langsung + biaya overhead pabrik
variabel = ( 5+ 4 + 3 ) = 12 jarak kapasitas ( relevant range ) dari 0 unit sampai dengan 1.000
unit, biaya tetapnya sebesar Rp 10.000 harga Rp 30 / unit.

Solusi 1 : Full Costing

Tabel 14 .2

Laba Rugi : Full Costing

Keterangan Jumlah ( Rp )
Penjualan 1.000 unit @ Rp 30 30.000
Harga pokok penjualan ( 1.000 X Rp 4.000 16.000
Laba Kotor 14.000
Biaya Pemasaran ( 1.000 X Rp 2) + Rp 4.000 6.000
Biaya Administrasi ( 1.000 X Rp. 1 ) + Rp 2000 3.000
Laba Operasional 5.000
Keterangan Tabel 14.2

Diproduksi dan dijual 1.000 unit Harga pokok produksi adalah sebesar biaya bahan
langsung + biaya upah langsung + biaya ovherad pabrik variabel = Rp 5 + Rp 4 + Rp 3 = Rp 12
per unit + Rp 4.000 biaya overhead tetap.

Tabel 14.3

Variabel Costing ( Direct Costing )

Keterangan (Rp)
Penjualan 1000 unit @ Rp 30 30.000
Harga pokok penjualan variabel ( 1.000 X Rp 12 ) 12.000
Marjin kontribusi kotor 114.000
Biaya pemasaran variabel ( 1.000 X Rp 2 ) 2.000
Biaya Administrasi Variabel ( 1000 X Rp 1 ) 1.000
Marjin Kontribusi 15.000
Biaya tetap 10.000
Laba Operasi 5.000

Keterangan Tabel 14.3

Rugi laba Direct Costing ( Perhitungan dalam Rupiah ) Diproduksi dan dijual 1.000 unit .
Harga pokok produksi adalah sebesar biaya bahan langsung + biaya upah langsung + biaya
ovherad pabrik variabel = Rp 5+Rp4+Rp3 = 12 perunit.

Solusi 2

Tabel 14.14

Laba Rugi : Full Costing

Diproduksi 1.000 unit, dijual 800 unit, persediaan 200 unit.

Keterangan (Rp)
Penjualan 800 unit @ Rp 30 24.000
Harga pokok produksi : (1.000 x Rp 12 ) + Rp 4.000 = Rp 16.000 12.800
Nilai persediaan : 200 x ( Rp 16.000 /1.000 ) = Rp 3.200
Harga pokok penjualan 800 unit
Marjin kontribusi kotor 11.200
Biaya pemasaran ( 800 X Rp 2 ) + Rp 4.000 5.600
Biaya administrasi ( 800 X Rp 1 ) = Rp 2.000 2.800
Laba Operasi 2.800

Catatan : nilai persediaan perunit = ( Rp 16.000/ 1.000 unit ) = Rp 16


Tabel 14.5

Laba Rugi : Full Costing

Diproduksi 1.000 unit, dijual 800 unit, persediaan 200 unit.

Keterangan ( Rp )
Penjualan 800 unit @ Rp 30 24.000
Harga pokok produksi : (1.000 x Rp 12 ) = Rp 12.000 9.500
Nilai persediaan 200 unit x ( Rp 12.000 /1.000 ) = Rp 2.400
Harga pokok penjualan 800 unit
Marjin kontribusi kotor 14.400
Biaya pemasaran variabel ( 800 X Rp 2 ) 1.600
Biaya administrasi ( 800 X Rp 1 ) 800
Marjin Kontribusi 12.000
Biaya tetap 10.000
Laba Operasi 2.000

Catatan : nilai persediaan perunit = ( Rp 12.000/ 1.000 unit ) = Rp 12

Keterangan Tabel 14.4 dan Tabel 14.5

1) Selisih laba operasi Rp 800 adalah sama dengan selisih nilai persediaan : Full costing =
200 x 16 = 3.200 direct costing = 200 x 12 = 2.400
2) Jika manajemen menyajikan laporan untuk pihak luar perusahaan maka menggunakan
bentuk full costing
3) Jika manajemen menyajikan laporan untuk pihak luar perusahaan maka menggunakan
bentuk Directi Costing
4) Hal itu disebabkan karena laporan untuk pihak luar pada umumnya didasarkan pada
fungsi – fungsi manajemen yang harus tunduk pada prinsip – prinsip akuntansi yang
diterima namun, sedangkan laporan untuk pihak pada umumnya didasarkan pada perilaku
biaya dan informasi untuk mengambil keputusan manajemen dalam merencanakan,
melaksanakan ,mengendalikan dan mengevaluasi kinerja, serta membuat perbaikan –
perbaikin yang berdasarkan kebutuhan informasi untuk mengambil keputusam yang tidak
harus tunduk pada prinsip – prinsip akuntansi yang diterima oleh umum .
1. Struktur biaya ( dalam Rupiah )

Keterangan AVC TFC AFC AC


Bahan langusung 10.000 0 0 10,000
Upah langsung 12.000 0 0 12,000
Overhead pabrik 5,40 *126.000 12,60 1,.000
Pemasaran 6,00 30.000 3,00 9,00
Administrasi 4,00 20.000 2,00 6,00
Jumlah 37,40 176.000 17,60 55,00

 Normal capacity = 10.000 unit output, fixed cost factory overhead 70% X 18 X 10.000
= Rp 126.000

2. Biaya Produksi Direct Costing dan Full Costing


Biaya produksi Direct costing = 10,00 + 12,00 + 5,40 = 27,40
Biaya produksi Full Costing = 10,00 + 12,00 + 18,00 = 40,00

3. Varian Overhead Pabrik


Overhead pabrik aktual
Overhead pabrik dibebankan keproses produksi
( Rp 18 x Rp 12.000 actual output )
Varian overhead pabrik ( menguntungkan atau m )

4. Selisih Nilai Persediaan Full Costing dan Directi Costing


Diproduksi = 12.000 Unit
Dijual = 11. 000 unit
Persediaan = 1. 000 Unit
Nilai persediaan menurut Full Costing = Rp 40 x 1.000 = Rp 40.000
Nilai persediaan menurut Direct Costing = Rp 27,40 x 1.000 = Rp 27.400
Selisih nilai persediaan = Rp 12.600
Dengan demikian selisih laba operasi direct costing dengan full costing harus sebesar
Rp 12.600.
5. Laba Operasi Full Costing

Keterangan Perhitungan ( Rp )
Penjualan 11.000 x Rp 60 660.000
Produksi 12.000 unit
Material 12.000 x Rp 10 120.000
Upah 12.000 x Rp 12 144.000
Overhead *190.800
Jumlah 454.800
Varian overhead pabrik ( m ) 26.000
Biaya produksi 4214.800
Persediaan 40.000
Harga pokok penjualan 3814.800
Laba kotor 271.200
Beban pemasaran ( 11.000 x 6 ) + 30.000 96.0000
Beban administrasi ( 11.000 x 4 ) + 20.000 64.000
Laba operasi 111.200

* (0,3 x18x 12.000 ) + (0,7 x 18 x 10.000 ) = 1914.800

6. Laba Operasi Direct Costing

Keterangan Perhitungan ( Rp )
Penjualan 11.000 x Rp 60 660.000
Produksi 12.000 unit
Material 12.000 x Rp 10 120.000
Upah 12.000 x Rp 12 144.000
Overhead 0,3 x 18 x 12.000 64.800
Jumlah 3214.800
Varian overhead pabrik ( m ) 26.000
Biaya produksi 302.800
Persediaan 27.400
Harga pokok penjualan 275.400
Marjin kontribusi kotor 384.600
Beban pemasaran ( VC ) ( 11.000 x 6 ) 66.000
Beban administrasi ( VC ) ( 11.000 x 4 ) 44.000
Marjin kontribusi 274.000
Beban tetap
Pemasaran 30.000
Administrasi 20.000
Overhead pabrik 126.000
Laba operasi 914.600
Catatan : Selisih laba operasi = ( 111.200 – 914.600 ) = 12.600

7. Informasi untuk pihak luar

Keterangan ( Rp )
Penjualan 660.000
Harga pokok penjualan 3814. 800
LabaKotor 271.200
Beban Pemasaran 96.000
Beban Administrasi 64.000
Laba operasi 111.200
Beban bunga 100.000
Laba sebelum Pajak 11.200
Pajak 30% 3.360
Laba bersih 7.840

8. Rekomendasi
ROE = ( Rp 7.840 / Rp 100.000 ) = 7,84% ; ROE pesaing 16%
Pemegang saham akan menarik modalnya.

KASUS PT DIRKOS CENDANA


( Full Costing dan direct costing )
Harga pokok standar perunit produk ditetapkan sebagai berikut :

Keterangan AVC TFC


Bahan baku langsung Rp 10 -
Upah langsung Rp 12 -
Biaya overhead pabrik Rp 18 Rp 10.000
Biaya pemasaran Rp 6 Rp 30.000
Biaya administrasi Rp 4 Rp 20.000

Kapasitas normal 1.000 unit output setiap bulan. Kondisi bulan Agustus adalah sebagai
berikut : Produksi aktual 1.200 unit, sales aktual 1.100 unit harga perunit Rp 100 Biaya
overhead pabrik sesungguhnya Rp 30.000, dimana variannya akan menjadi beban cost of
goods sold.

Anda mungkin juga menyukai