Anda di halaman 1dari 28

PENGETIKAN

SURAT KETERANGAN LAHIR (SKL)

RUMAH SAKIT NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


ANTAM POMALAA Dok.SPO.001/FARM/01/2022 1/1

Ditetapkan Oleh
STANDAR TANGGAL TERBIT Kepala RSAP
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr.Budiman
NIK.301583174
PENGERTIAN Pengetikan Surat Keterangan Lahir (SKL) untuk bayi yang baru lahir di
RS. Antam Pomalaa
TUJUAN Memberikan identitas pada bayi yang baru lahir di RS. Antam Pomalaa
KEBIJAKAN Pengetikan Surat Keterangan Lahir harus lengkap dan jelas
PROSEDUR 1. Menerima 2 lembar formulir SKL yang sudah ada cak kaki bayi, cap
jempol ibu dan tanda tangan ibu beserta lembaran data bayi yang sudah
diisi lengkap oleh orangtua bayi dari keperawatan.
2. Ketik formulir SKL secara manual :
- Pilih folder SKL kemudian buka.
- Pilih file “Formulir SKL” kemudian buka
- Bawa kursor ke file pilih save as kemudian isi file name dengan
nama ibu dari bayi dengan menambahkan By. Ny pada depan nama
ibu. (Contoh : By. Ny. Faradila) jika bayi belum punya nama, jika
bayi sudah punya nama ketik nama bayi tersebut. (Contoh : nama
bayi Klarissa, maka ketik “Klarissa” untuk nama file SKL nya)
- Ketik nama bayi jika sudah ada, nama ibu, nama ayah, alamat, hari,
tanggal, jam bayi dilahirkan, kelahiran ke…, kelahiran dengan
tindakan dank ode jika ada, berat lahir, panjang lahir, dan nama
dokter atau bidan yang menolong persalinan berdasarkan lembaran
data bayi yang diisi oleh orangtua pasien.
3. Simpan file SKL yang sudah terisi lengkap.
4. Cetak data yang sudah benar di formulir SKL sebanyak 2 lembar.
Serahkan formulir SKL yang sudah dicetak ke bagian keperawatan untuk
diberikan ke pasien satu dan untuk arsip satu.
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap
2. Rekam Medis
PASIEN PULANG PAKSA

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT Dok.SPO.001/FARM/01/2022 1/1
ANTAM POMALAA
Ditetapkan Oleh
STANDAR TANGGAL TERBIT Kepala RSAP
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr.Budiman
NIK.301583174
PENGERTIAN Pasien pulang paksa adalah merupakan kepulangan pasien yang menjalani
rawat inap atas permintaan sendiri sebelum waktu yang ditentukan oleh
dokter yang merawat.
TUJUAN Sebagai acuan dalam melakukan pemulangan pasien atas permintaan
sendiri
KEBIJAKAN Pasien pulang paksa harus sepengetahuan dan mendapat persetujuan dari
dokter yang merawat.
PROSEDUR 1. Pasien yang meminta pulang paksa mengutarakan permintaanya kepada
perawat yang bertugas.
2. Jika pasien menginginkan pulang atas permintaan sendiri, tetap
koordinasikan pada dokter yang merawatnya, pastikan ada atau tidaknya
resep pulang. Pasien/ keluarga diminta untuk menandatangani Surat
Pernyataan Pulang Atas Permintaan Sendiri (APS). Adapun waktu
kontrolnya tidak ditetapkan, pasien bisa dipesankan agar segera kembali
ke RS jika kondisinya memburuk.
3. Perawat selanjutnya mempeRSpkan formulir atau Surat Pernyataan
Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri atau keluarga.
4. Setelah pasien/ keluarga menandatangani surat pernyataan pulang atas
permintaan sendiri selanjutnya perawat mempeRSpkan keperluan
pulang pasien.
5. Perawat selanjutnya menginformasikan mengenai adanya terapi pulang
serta masalah administrasi yang harus diselesaikan oleh pasien/ keluarga
pasien.
6. Periksa kelengkapan lembar tindakan dan serahkan ke petugas billing.
Pastikan lembar tindakan ditulis dengan tepat dan jelas ( antara lain,
penulisan satu tindakan oleh satu perawat, kecuali tindakan yang tidak
dapat dilakukan sendiri seperti RJP, Hecting, Kuretase, dsb. Asisten
yang membantu dicatat pada baris tersendiri)
7. Siapkan resep pulang, Surat Keterangan Rawat Inap, Surat Keterangan
Sakit, dan hasil-hasil pemeriksaan diagnostic pasien
8. Berikan resep pulang pada keluarga untuk pembelian obat di Instalasi
Farmasi (pada pasien umum dan jamsostek) atau antarkan langsung
resep ke Instalasi Farmasi (pada pasien perusahaan atau asuransi).
9. Koordinasi dengan bagian kasir mengenai kesiapan administrasi
10. Koordinasikan dengan keluarga pasien untuk menyelesaikan
administrasi kebagian kasir.
11. Serahkan surat keterangan rawat inap, surat keterangan sakit surat
kontrol, dan hasil-hasil pemeriksaan diagnostic pada pasien atau
keluarga. Khusus hasil laboratorium hasil fotokopi disatukan dalam
resep, hasil asli diberikan pada pasien. Seluruhnya disatukan dalam
amplop berkop RS.
12. Kepala ruangan mengecek kebersihan ruangan yang ditinggalkan
pasien, memastikan fasilitas tertentu tidak berfungsi saat ruang
perawatan kosong (TV, AC, lampu, kecuali lampu kamar mandi) dan
MEMBUKA
MENYIAPKAN
PEMBUNGKUS
ALAT STERIL
/ SET STERIL

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT Dok.SPO.001/FARM/01/2022 1/1
ANTAM POMALAA
Ditetapkan Oleh
STANDAR TANGGAL TERBIT Kepala RSAP
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr.Budiman
NIK.301583174
PENGERTIAN Membuka
Cara melakukan/menyiapkan
pembungkus set steril barang-barang
tanpa menyentuh
steril pada
isi settempat
steril tersebut.
yang benar
TUJUAN dengan
Agar setteknik tepat.
steril yang ada didalamnya tetap dalam keadaan steril.
TUJUAN
KEBIJAKAN Barang-barang
Mengacu yang sterilPengendalian
pada Pedoman tetap dalam keadaan steril.
Infeksi Nosokomial
KEBIJAKAN Mengacu pada Pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial
PROSEDUR 1. Mencucitangan.
tangan.
PROSEDUR 1. Mencuci
2. Membuka pembungkus
yang rata,setkeras,
sterilpermukaan
dengan tidak
yang menyentuh barang-
2. Pilihlah tempat kerong, bersih dan
barang(missal
yang ada didalamnya atau area didalamnya.
terang : diatas trolley balut).
3. Mencuci tangan.
3. Barang-barang atau instrumen diletakkan pada tempat yang tepat, dan
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap
tidak menyentuh barang-barang/instrumen-instrumen pada tempat steril
2. Unit Rawat Jalan
3. yang
Unit telah disiapkan.
Penunjang
4. Gunakan alat steril tersebut sesuai dengan kebutuhan tindakan yang akan
dilakukan mls : angkat jahitan.
5. Rapihkan alat setelah tindakan.
Mencuci tangan.

UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap


2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Penunjang
MENAMBAH BARANG-BARANG STERIL KEDALAM AREA
STERIL/TEMPAT STERIL

RUMAH SAKIT NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


ANTAM POMALAA Dok.SPO.001/FARM/01/2022 1/1

Ditetapkan Oleh
STANDAR TANGGAL TERBIT Kepala RSAP
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr.Budiman
NIK.301583174
PENGERTIAN Meletakkan barang steril kedalam tempat yang steril lainnya.
TUJUAN Barang steril yang dibutuhkan dapat diletakkan di tempat yang steril tanpa
menyentuh tempat steril.
KEBIJAKAN Mengacu pada Pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial
PROSEDUR 1. Mencuci tangan.
2. Buka pembungkus barang-barang steril agak jauh dari area steril/tempat
steril yang sudah dipeRSpkan.
3. Letakkan barang-barang steril tersebut diatas area steril/tempat steril
secara benar.
4. Tangan agak jauh dari area steril tidak dan tidak menyentuh area steril.
5. Mencuci tangan.
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap
2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Penunjang
MENGGANTIKAN BALUTAN

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT Dok.SPO.001/FARM/01/2022 1/1
ANTAM POMALAA
Ditetapkan Oleh
STANDAR TANGGAL TERBIT Kepala RSAP
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr.Budiman
NIK.301583174
PENGERTIAN Mengganti balutan dengan teknik steril.
TUJUAN 1. Mencegah infeksi.
2. Evaluasi penyembuhan luka.
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien.
KEBIJAKAN Mengacu pada Pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial
PROSEDUR Pengkajian :
1. Memeriksa kembali program dokter
a. Apakah balutan boleh diganti setiap hari
b. Obat-obatan luka yang akan dipergunakan.
2. Memeriksa balutan luka yang terpasang.
a. Balutan tersebut besar/sedang/kecil.
b. Ada perdarahan, nanah
3. Memeriksa peralatan yang dibutuhkan
a. Set ganti balut steril, perhatikan tanggal kadaluarsanya.
b. Peralatan yang tidak steril, tempat sampah kantong plastic.
Perencanaan
1. Mencuci tangan.
Menyiapkan perlengkapan yang diperlukan :
1. Trolley/kereta balut, berisi :
2. Satu set ganti balut steril yang berisi : 1 tray, 1 gunting, 3 plaset
anatomis, 3 kasa, 1 pinset chiurgris, 1 mangkok kecil, 1 piala ginjal,
4 depper, 2 lisi kapas, 1 lap tangan, 1 duk bolong/dik split.
3. Sufratulle (kalau perlu), plester, plester transparan, tegader
4. sesuai kebutuhan.
5. Obat-obatan sesuai instruksi dokter.
Peralatan yang tidak steril (plester, gunting perband, dan perlak).

Pelaksanaan :
1. Trolley balut yang sudah dilengkapi dengan peralatan dibawa ke kamar
pasien.
2. Identifikasi pasien (mencek kembali apakah tindakan yang dilakukan
PROSEDUR UMUM PEMBERIAN OBAT

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT Dok.SPO.001/FARM/01/2022 1/1
ANTAM POMALAA
Ditetapkan Oleh
STANDAR TANGGAL TERBIT Kepala RSAP
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr.Budiman
NIK.301583174
PENGERTIAN Memberikan obat secara cepat dan tepat.
TUJUAN Pasien mendapatkan obat sesuai dengan kebutuhan.
KEBIJAKAN Obat diberikan sesuai dengan instruksi dokter paling lama satu jam setelah
ada instruksi.
PROSEDUR Pengkajian :
1. Lihat kembali daftar obat, apakah ada obat-obat yang akan diberikan
kepada pasien dalam shieft tersebut, akan hal-hal sebagai berikut :
a. Mengecek nama pasien, nomor kamar, nama obat, dosis dan waktu
obat akan diberikan dan cara pemberianya.
b. Mengecek adanya obat-obat allergi.
c. Mengecek apakah obat ini sudah diberikan atau harus ditunda
pemberianya.
2. Periksa instruksi pengobatan. Cek apakah instruksi tepat dan lengkap.
3. Periksa bahwa obat yang diminta tersedia.
4. Lihat kembali informasi tentang obat yang akan diberikan, seperti :
nama generic, dosis yang umum dipakai, efek samping, dan
hubungannya dengan tindakan perawatan, seperti : perlu mengukur
tanda vital sebelum pemberian, apakah obat diberikan pada saat
lambung kosong. Apabila ragu tentang obat, tanyakan kepada perawat,
dokter jaga ruangan yang tahu akan hal tersebut. Apabila diperlukan,
dapat dilihat dalam mims atau brosur obat akan hal ini.
5. Mengkaji untuk mengetahui apakah pasien membutuhkan obat tertentu
seperti obat bila perlu.
Perencanaan :
1. Menetapkan perlengkapan yang dibutuhkan seperti mangkok obat,
gelas pengukur obat cair, nampan kecil, air minum, trolley obat,
tempat sampah, daftar obat, kalau perlu sedotan, kalau perlu sarung
tangan bersih untuk memasukkan obat-obat sublingual atau buccal,
alat disposable/spuit.
2. Mencuci tangan.
PEMBERIAN OBAT PER RECTAL

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT Dok.SPO.001/FARM/01/2022 1/1
ANTAM POMALAA
Ditetapkan Oleh
STANDAR TANGGAL TERBIT Kepala RSAP
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr.Budiman
NIK.301583174
PENGERTIAN Melakukan tindakan pemberian obat melalui rectal.
TUJUAN Agar dapat melakukan prosedur ini dengan aman dan nyaman dan untuk
memberikan obat sesuai dengan program medik.
KEBIJAKAN Sesuai dengan program therapy dokter
PROSEDUR Pengkajian :
1. Lihat kembali informasi tentang obat yang akan diberikan, apabila ragu,
tanyakan kepada perawat/dokter jaga ruangan yang tahu akan hal
tersebut. Apabila diperlukan, dapat dilihat dalam Mims atau brosur obat
mengenai informasi obat.
Perencanaan :
1. Menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan seperti :
a. Obat dalam trolley obat
b. Daftar obat.
c. Vaselin
d. Kassa
e. Nampan obat
f. Tempat sampah
g. Sarung tangan bersih
Pelaksanaan :
1. Mencuci tangan.
2. Membaca nama obat yang akan diberikan pada daftar obat.
3. Mengambil kantong obat dan membaca apa yang tertulis pada label
obat, sebelum obat yang didalamnya diambil/dikeluarkan. (Ini tahap
pertama dari “Three Check”).
4. Cocokkan label obat dengan yang tertulis pada daftar obat (ini tahap
kedua
dari “Three Check”)
5. Mengecek label obat, dan cocokkan sekali lagi dengan yang tertulis
pada daftar obat. (ini tahap ketiga dari “Three Check”).
6. Tempatkan obat di nampan.
7. Bawa obat dan daftar obat kepada pasien.
MENGHISAP OBAT DARI AMPUL / FLACON

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT Dok.SPO.001/FARM/01/2022 1/1
ANTAM POMALAA
Ditetapkan Oleh
STANDAR TANGGAL TERBIT Kepala RSAP
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr.Budiman
NIK.301583174
PENGERTIAN Mengambil obat dari flacon/ampul sesuai dengan dosis yang dibutuhkan.
TUJUAN 1. Obat yang dibutuhkan dapat di ambil sesuai dengan jumlah yang
diperlukan.
2. Obat dapat diberikan sesuai dengan dosis.
3. Perawat dapat melakukan prosedur dengan aman dan nyaman
KEBIJAKAN Sesuai dengan program pengobatan
PROSEDUR Pelaksanaan :
Sedotlah jumlah yang tepat :
Dari vial
1. Cuci tangan.
2. Bersihkan tutup vial dengan alcohol swab, dengan arah memutar,
biarkan hingga kering.
3. Buang alcohol swab
4. Siapkan spuit steril beserta jarumnya.
5. Isap udara sesuai dengan jumlah obat yang akan disedot.
6. Suntikan jarum kedalam vial melalui tutup karet.
7. Masukkan udara ke dalam vial, hal ini untuk mencegah kevacuman vial
pada saat menghisap obat injeksi.
8. Pegang vial obat injeksi dengan tangan yang tidak dominan, sedot
dengan jumlah yang tepat
9. Periksa apakah ada gelembung-gelembung udara; keluarkan udara
a. Recheck volume cairan obat untuk meyakinkan bahwa dosis sudah
tepat.
b. Cabut jarum vial.
c. Kalau perlu ganti jarum.
d. Jarum yang terpakai buang dalam “sharp container”.
Dari ampul :
1. Cuci tangan.
Kumpulkan obatnya di bagian bawah ampul
2. Cuci leher ampul dengan swap alcohol
MENGELUARKAN UDARA DI SPUIT INJEKSI

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT Dok.SPO.001/FARM/01/2022 1/1
ANTAM POMALAA
Ditetapkan Oleh
STANDAR TANGGAL TERBIT Kepala RSAP
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr.Budiman
NIK.301583174
PENGERTIAN Mengeluarkan sejumlah udara dari spuit injeksi.
TUJUAN 1. Agar udara dapat keluar dari spuit
2. Agar obat yang diberikan tidak bercampur udara
KEBIJAKAN Ditukar sebelum memberikan obat injeksi kepada pasien
PROSEDUR 1. Bila udara sedikit dalam bentuk bulatan – bulatan kecil dan menempel
pada dinding spuit :
a. Letakkan / pegang spuit secara tegak lurus dengan jarum
menghadap ke atas.
b. Kutik dinding spuit, sehingga gelembung udara yang menempel
lepas dan bergerak ke atas
c. Bila semua gelembung udara sudah berkumpul diatas cairan/obat
injeksi, dorong penghisap spuit ke atas untuk mengeluarkan udara
sampai terlihat adanya cairan obat di ujung jarum injeksi.
d. Bila gelembung udara sulit lepas, masukkan kembali obat injeksi
yang ada ke dalam vial / ampul dan lakukan pengisapan ulang obat
injeksi.

2. Bila udara cukup banyak :


a. Sesuai nomor A. 1 di atas.
b. Bawa udara ke bagian atas cairan / obat injeksi.
c. Sesuai nomor A. 3 di atas.

UNIT TERKAIT Unit Keperawatan


MELARUTKAN OBAT POWDER UNTUK INJEKSI

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT Dok.SPO.001/FARM/01/2022 1/1
ANTAM POMALAA
Ditetapkan Oleh
STANDAR TANGGAL TERBIT Kepala RSAP
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr.Budiman
NIK.301583174
PENGERTIAN Memberikan sejumlah cairan pengencer dalam obat powder agar obat
tersebut bisa dilarutkan.
TUJUAN 1. Obat dapat diberikan dengan mudah
2. Jenis cairan dan jumlah pengencer diverikan secara tepat.
KEBIJAKAN Dilakukan pada obat-obat yang harus dilarutkan
PROSEDUR 1. Baca label obat untuk mendapatkan :
a. Jenis cairan pengencer.
b. Jumlah cairan pengencer yang akan digunakan.
2. Siapkan peralatan yang dibutuhkan :
a. Alcohol swab.
b. Cairan pengencer (aqua / NaCl steril)
c. Spuit Injeksi.
3. Desinfektans permukaan / karet flacon (vial) cairan pengencer
4. Isap sejumlah tertentu cairan pengencer dari flacon (vial)
5. Desinfektans permukaan karet flacon obat yang akan dilarutkan.
6. Tusukkan jarum spuit pada flacon obat dan suntikkan cairan pengencer.
7. Cabut jarum.
8. Campur obat dengan gerakan memutar menggunakan kedua telapak
tangan anda. Mengocok akan menyebabkan banyak gelembung-
gelembung udara yang akan menjadi sulit untuk dikeluarkan dari spuit.

UNIT TERKAIT Unit Keperawatan


PROSEDUR UMUM PEMBERIAN INJEKSI

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT Dok.SPO.001/FARM/01/2022 1/1
ANTAM POMALAA
Ditetapkan Oleh
STANDAR TANGGAL TERBIT Kepala RSAP
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr.Budiman
NIK.301583174

PENGERTIAN Petunjuk / cara yang tepat dalam memberikan obat-obat melalui injeksi.

TUJUAN Sebagai acuan bagi prosedur injeksi yang lain.

KEBIJAKAN Beberapa langkah dari prosedur yang lain mengacu pada prosedur ini

Pengkajian :
1. Lihat kembali daftar obat, apakah ada obat-obat yang akan diberikan
kepada pasien dalam shieft tersebut, akan hal – hal sebagai berikut :
a. Mengecek nama pasien, nomor kamar, nama obat, dosis dan waktu
obat akan diberikan dan cara pemberiannya.
b. Mengecek adanya obat-obat allergi.

PROSEDUR
c. Mengecek apakah obat ini sudah diberikan atau harus ditunda
pemberiannya.
2. Periksa instruksi pengobatan. Cek apakah instruksi tepat dan lengkap.
3. Periksa bahwa obat yang diminta tersedia.
4. Lihat kembali informasi tentang obat yang akan diberikan, apabila ragu
tanyakan kepada perawat/dokter jaga ruangan yang tahu akan hal
tersebut. Apabila diperlukan, dapat dilihat dalam Mims atau brosur obat
mengenai informasi obat.
5. Mengkaji untuk mengetahui apakah pasien membutuhkan obat tertentu
(diberikan bila perlu), obat tersebut harus ditulis.
Perencanaan :
1. Menetapkan perlengkapan yang dibutuhkan, seperti :
a. Spuit, disposable sesuai ukuran yang dibutuhkan
b. Alcohol swab atau kapas alcohol
c. Nampan kecil
d. Trolley obat yang sudah dilengkapi tempat sampah medis dan
sampah
MEMBERIKAN INJEKSI SECARA SUBCUTAN

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT Dok.SPO.001/FARM/01/2022 1/1
ANTAM POMALAA
Ditetapkan Oleh
STANDAR TANGGAL TERBIT Kepala RSAP
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr.Budiman
NIK.301583174
PENGERTIAN Suatu tindakan memasukkan obat kedalam tubuh dengan penyerapan
lapisan kulit tengah (dermis) dengan sudut 45 – 90 derajat.
TUJUAN Mempermudah dalam mempercepat penyerapan obat untuk therapy
tertentu.

KEBIJAKAN Perawat yang telah menyelesaikan pendidikan formal keperawatan. (SPK,


AKPER, SKP) dikenakan dalam pemberian injeksi subcutan.
PROSEDUR Perencanaan :
1. Menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan seperti :
a. Spuit, disposible 1 ml atau 2 ml sesuai kebutuhan.
b. Alcohol swab atau kapas alcohol
c. Nampan kecil
d. Trolley obat yang sudah dilengkapi tempat sampah medis dan
sampah rumah tangga serta sharp container.
e. Daftar obat
2. Pada pemberian injeksi yang lama dan terus menerus siapkan
diagram lokasi penyuntikan dengan jarak antara setiap lokasi 2.5
cm. Misalnya untuk penyuntikan insulin.
3. Rencanakan lokasi yang akan di suntikkan → lihat gambar lokasi
penyuntikan injeksi
4. Jika akan memberikan injeksi heparin secara subcutan maka lokasi
yang paling baik adalah pada abdomen.
5. Mencuci tangan.
6. Pada pemberian injeksi yang lama dan terus menerus siapkan
diagram lokasi penyuntikan dengan jarak antara setiap lokasi 2.5
cm. Misalnya untuk penyuntikan insulin.
7. Rencanakan lokasi yang akan di suntikkan → lihat gambar lokasi
penyuntikan injeksi
8. Jika akan memberikan injeksi heparin secara subcutan maka lokasi
yang paling baik adalah pada abdomen.
Mencuci tangan
Pelaksanaan :
MEMBERIKAN INJEKSI INTRA CUTAN (INTRA DERMAL)

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT Dok.SPO.001/FARM/01/2022 1/1
ANTAM POMALAA
Ditetapkan Oleh
STANDAR TANGGAL TERBIT Kepala RSAP
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr.Budiman
NIK.301583174
PENGERTIAN Memberikan obat melalui injeksi di bawah kulit.

TUJUAN 1. Melakukan test tuberculin atau test obat tertentu


2. Agar perawat dapat melakukan prosedur ini dengan aman dan
nyaman

KEBIJAKAN Dilakukan perawat yang telah lulus pendidikan keperawatan yang


dibenarkan melakukan injeksi
PROSEDUR Pengkajian :
1. Kaji lokasi penyuntikan apakah pasien sudah mendapat
injeksi intra cutan lain selain yang akan diberikan.
2. Kaji apakah obat harus dilarutkan terlebih dahulu dengan
cairan.
Perencanaan :
3. Menetapkan & menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan
seperti :
4. Spuit, disposible 1 ml atau spuit tuberculin dengan panjang
jarumnya 0.6 – 1.5 cm
5. Alcohol swab atau kapas alcohol
6. Nampan kecil
7. Trolley obat yang sudah dilengkapi tempat sampah medis
dan sampah rumah tangga serta sharp container.
8. Daftar obat
9. Cairan pelarut obat, Aqua pro injeksi
10. Mencuci tangan
11. Pada pasien anak, rencanakan apakah diperlukan bantuan
perawat lain untuk membantu melakukan tindakan ini
Pelaksanaan :
1. Baca apa yang tertulis pada ampul atau flacon obat menyangkut
nama obat, jumlah mgr, gr, atau ml obat yang ada di dalam flacon /
ampul.obat tersebut dan jumlah mgr atau gr per ml obat.
2. Cocokkan label obat dengan yang tertulis pada daftar obat

Anda mungkin juga menyukai