Pengertian Suatu cara yang digunakan untuk melengkapi pencatatan pasien pada buku
register rawat inap.
Pengertian Pasien yang pulang atas permintaan sendiri atau permintaan keluarga pasien
sendiri, oleh dokter yang merawat belum di izinkan pulang.
Tujuan Agar pasien yang pulang atas permintaan sendiri di berlakukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Kebijakan Adanya kebijakan / ketentuan tentang pasien pulang atas permintaan sendiri.
Tujuan 1. Pasien mendapat ruangan / kamar sesuai dengan indikasi hak dan
permintaan pasien / keluarga
2. Untuk perawatan di ruang perawat
Kebijakan 1. Ada pernyataan tertulis masuk rumah sakit (MRS) / rawat inap
2. Terdaftar diloket rekam medis
3. Pasien wajib mendapat penjelasan tentang ruangan yang di tuju dan pola
tarif
4. Pasien di antar oleh petugas perawat
Prosedur 1. Petugas rekam medis
- Menyiapkan CM dan mengisi identitas secara lengkap berdasarkan
surat MRS
- Menanyakan kepada keluarga pasien tentang ruangan yang dicari
- Registrasi
- Menyerahkan CM kepada keluarga untuk di bawa ke IGD / poliklinik
- Registrasi
Tanggal Revisi :
STANDAR
PROSEDUR 05 Februari 2016
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, Sp. Ort
Tujuan 1. Agar pasien mendapat pelayanan yang cepat dan tepat serta mencegah
adanya tumpang tindah pelayanan keperawatan
2. Untuk memberikan kepuasan kepada pasien
3. Agar tercapai efisiensi dan efektifitas waktu, biaya, tenaga bagi pasien /
petugas.
Kebijakan 1. Waktu pelayanan poliklinik jam 10.00 wita, 17.00 wita dan 19.00 wita.
2. Setiap pasien berobat supaya mendapat pelayanan dokter spesialis
3. Setiap berobat supaya mengisi formulir identitas rangkap 2 ( dua)
4. Untuk pasien lama menyerahkan kartu KIB ( Kartu Identitas Berobat ) dan
mengisi formulir identitas rangkap 2 ( dua )
5. Pasien selanjutnya menunggu di poliklinik masing – masing sesuai kasus
masing – masing
6. Ada penjelasan prosedur tindakan / program perawatan lanjutan bila di
perlukan
7. Pada pasien yang tidak dapat berjalan sendiri di jemput oleh petugas
penyelanggara atas pemberitahuan dari petugas informasi
8. Pasien konsul kebagian lain bila diperlukan di antar oleh petugas
9. Panggilan kepada pasien harus sopan dengan menyebutkan bapak / ibu
sesuai umur dan kelamin kecuali anak – anak.
Prosedur 1. Resepsionis mencari dan atau mengisi identitas pasien di buku rekam
medik.
2. Resepsion mengarahkan pasien/keluarga ke poliklinik yang di tuju
3. Asisten dokter menerima status pasien yang di bawa oleh petugas
resepsionis.
4. Perawat melakukan anamnesa kepada pasien dan meregestrasi serta
mengarahkan pasien menunggu untuk diperiksa oleh dokter sesuai
antrian.
5. Dokter memeriksa pasien dan memberikan program terapi, bila di lakukan
tindakan diagnostik perawat melaporkan kepetugas billing untuk di input.
6. Petugas billing memberikan print out biaya tindakan dan pengarahan
untuk mengurus biaya pengobatan tindakan di kasir pada masing –
masing poliklinik
7. Setelah biaya administrasi pengobatan / tindakan selesai dan ada bukti
pembayaran
8. Petugas resepsionis mengambil seluruh status pasien di masing – masing
poliklinik setelah semua praktek selesai.
Unit Terkait - Instalasi Rekam Medik
- Administrasi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBAYARAN PASIEN RAWAT INAP KELUAR RUMAH
SAKIT
Tanggal Revisi :
STANDAR
PROSEDUR 05 Februari 2016
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, Sp. Ort
Pengertian Menyiapkan rekapitulasi pembayaran pasien keluar rumah sakit yang sudah di
ijinkan pulang, pulang atas kemaun sendiri atau karena meninggal.
Tanggal Revisi :
STANDAR
PROSEDUR
05 Februari 2016
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, Sp. Ort
Pengertian Cara membuang sampah, baik sampah medis maupun umum dari unit – unit
pelayanan ke TPA / Incenerator
Unit Terkait 1. Menyiapkan tempat sampah yaitu: tempat sampah berisi plastik warna
hitam/putih
2. Petugas ruangan mengumpulkan sampah di pos pengumpulan sampah
masing – masing dalam plastik tertutup sebelum pukul 07.00 wita.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PASIEN PULANG SEMBUH
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
RUMAH SAKIT 059/RSKIAANNISA/YANMED 091/RSKIAANNISA/YANMED 1
KHUSUS IBU DAN /SPO/XI/2015 /SPO/II/2016
ANAK ANNISA
BANJARMASIN Tanggal Terbit : Ditetapkan,
Tanggal Revisi :
STANDAR
PROSEDUR
05 Februari 2016
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, Sp. Ort
Pengertian Keadaan pasien yang secara medis sudah dinyatakan sembuh / tidak perlu
perawatan di rumah sakit oleh dokter yang merawat.
Kebijakan Instruksi tertulis dari dokter dan persiapan pasien pulang dilakukan oleh
perawat.
Tanggal Revisi :
STANDAR
PROSEDUR
05 Februari 2016
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, Sp. Ort
Tanggal Revisi :
STANDAR
PROSEDUR
05 Februari 2016
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, Sp. Ort
Pengertian Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan kebagian lain yang diperlukan oleh
dokter yang merawat/menanganinya, baik untuk pasien rawat inap maupun
rawat jalan.
Kebijakan 1. Ada permintaan tertulis konsul dari dokter yang merawat menangani
pasien.
2. Semua pasien rawat inap di berlakukan bed konsul, kecuali bila di perlukan
alat – alat tertentu yang tidak memungkinkan dibawa keruangan rawat inap.
3. Konsul rawat jalan dilakukan setiap hari pada jam kerja poliklinik.
4. Konsul rawat inap dan konsul emergensi dilakukan dengan mehubungi via
telpon ke dokter konsultan yang bersangkutan setiap saat.
5. Jawaban konsul sudah ada pada hari yang sama.
Persiapan 1. Perawat/bidan meneliti kelengkapan status dan surat.
2. Perawat/bidan menjelaskan pada pasien / keluarga tujuan konsul.
3. Perawat/bidan menghubungi dokter konsultan, untuk pasien rawat jalan bila
diperlukan pasien di antar ketempat konsul.
4. Perawat/bidan mendampingi pasien saat konsultasi langsung.
5. Perawat/bidan membaca dan melaporkan hasil konsul kepada dokter yang
merawat.
Unit Terkait Semua SMF
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
REKUITMEN DAN SELEKSI TENAGA KEPERAWATAN
BARU
Tanggal Revisi :
STANDAR
PROSEDUR 05 Februari 2016
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, Sp. Ort
Pengertian Penerimaan tenaga keperawatan baru melalui sistem seleksi Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak Annisa.
Tujuan Khusus 1. Mendapatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sesuai dengan
kompetensi dan kualitas yang di butuhkan.
2. Tersedia SDM keperawatan untuk memenuhi kebutuhan tenaga di
pelayanan keperawatan.
Persiapan 1. Memiliki latar belakang pendidikan keperawatan sebagai berikut:
a. Sarjana keperawatan + Ners
b. Sarjana keperawatn
c. Diploma 4 keperawatan/kebidanan
d. Diploma 3 keperawatan/kebidanan/anesthesia
2. Memiliki sertifikat pelatihan dan keperawatan sebagai berikut:
a. Pelatihan penanganan Gawat Darurat (PPGD)
b. Pelatihan Resusitasi Neonatus (PRN)
c. Sertifikat lain untuk penempatan di unit – unit khusus lainnya
Prosedur Kepala Bagian Tata Usaha:
Tanggal Revisi :
STANDAR
PROSEDUR
05 Februari 2016
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, Sp. Ort
Perawat Primer
Tanggal Revisi :
STANDAR
PROSEDUR
05 Februari 2016
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, Sp. Ort
Tanggal Revisi :
STANDAR
PROSEDUR 05 Februari 2016
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, Sp. Ort
Pengertian Mutasi:
Rotasi :
Pengertian Hak libur keperawatan baik berupa cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit, cuti
hamil/melahirkan maupun pemberian izin karena alasan penting dan
ketentuan ketidak hadiran tanpa keterangan.
Tujuan Mengatur waktu libur tenaga keperawatan baik sakit maupun sebagai hak libur
sebagai staf RSKIA Annisa.
1. Cuti besar di ajukan setelah masa kerja 5 tahun berturut-turut sebagai Staf
karyawan RSKIAAnnisa.
2. Pengajuan cuti dibuat pada awal tahun.
3. Pemberian cuti diatas seizin pimpinan yang disesuaikan dengan situasi
ketenagaan yang ada.
4. Bila pada tahun bersangkutan cuti di ambil, maka perawat/bidan yang
bersangkutan tidak mendapat cuti tahunan.
5. Tunjangan jabatan dan tunjangan fungsional dibayarkan selama
menjalankan cuti besar atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Izin dengan alasan penting
Lebih 3 hari di laporkan oleh kepala ruangan ke kepala seksi keperawatan dan
di teruskan ke Direktur RSKIA Annisa.
Pengertian Suatu kebijakan menandatangani daftar hadir bagi setiap karyawan, baik pada
saat datang ataupun saat mau pulang.
Prosedur 1. Untuk dinas pagi, absensi datang jam 08.00 dan absensi pulang jam
14.00 wita
2. Untuk dinas siang,absensi datang jam 14.00 dan absensi pulang jam
21.00 wita
3. Untuk dinas malam , absensi datang jam 21.00 dan absensi pulang jam
08.00 wita.
4. Absensi di cek oleh kepala ruangan dan Tim supervisor.
5. Bila 3 kali absensi tidak ada mendapat teguran dari kepala ruangan
secara lisan.
6. Bila lebih 3 kali diberikan teguran tertulis dan diteruskan ke seksi
keperawatan untuk ditindak lanjuti.
Unit Terkait Seluruh staf keperawatan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYUSUNAN JADWAL DINAS
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
RUMAH SAKIT 068/RSKIAANNISA/YANMED 100/RSKIAANNISA/YANMED 1
KHUSUS IBU DAN /SPO/XI/2015 /SPO/II/2016
ANAK ANNISA
BANJARMASIN Tanggal Terbit : Ditetapkan,
Pengertian Tata cara penyusunan jadwal dinas tenaga keperawatan selama 24 jam.
Prosedur 1. Kepala ruangan membuat jadwal dinas bulan berikutnya maksimal pada
tanggal 25 bulan yang bersangkutan, dengan memperhatikan hak libur
tenaga keperawatan sesuai kebutuhan tenaga keperawatan.
2. Setelah jadwal dinas selesai di buat disetorkan ke seksi keperawatan dan
bagian keuangan.
3. Seksi keperawatan menerima jadwal dinas dari masing-masing ruangan
selanjutnya mengevaluasi distribusi tenaga secara keseluruhan.
4. Administrasi ruangan memperbanyak jadwal dinas yang telah di
tandatangani kepala ruangan dan menyetorkannya.
5. Bila dalam satu bulan yang bersangkutan terdapat banyak libur, maka
libur didistribusikan kepada tenaga keperawatan secara merata sesuai
kebijakan RSKIA Annisa oleh kepala ruangan/unit.
Unit Terkait Seksi keperawatan
Kepala Ruangan
Bagian Keuangan
Pengertian Sistem penugasan tenaga keperawatan pada pasien, seorang perawat primer
mengelola sekelompok pasien 4 – 6, dalam pelaksanaanya perawat primer
oleh perawat lainnya.
Persiapan 1. Tiap perawat primer (PP) melakukan perawatan sekelompok pasien dari
pasien masuk sampai Keluar RSKIA Annisa di bantu perawat.
2. Perawat primer dalam melakukan tugasnya bekerja shift atau tugas.
3. Pada saat tidak sedang bertugas, pasien – pasien yang bertanggung jawab
perawat primer.
Unit Terkait Perawat
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PERAWAT PENGGANTI
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
RUMAH SAKIT 070/RSKIAANNISA/YANMED 102/RSKIAANNISA/YANMED 1/2
KHUSUS IBU DAN /SPO/XI/2015 /SPO/II/2016
ANAK ANNISA
BANJARMASIN Tanggal Terbit : Ditetapkan,
3. Mengelola penyimpangan
a. Penyimpangan umum :
1) Buatan standar; amprah alat.
2) Modifikasi peralatan yang tidak mengurangi makna dan estetika.
3) Sosialisasi SPO (Standar Prosedur Operasional).
b. Penyimpangan khusus :
1) Ringan :
a) Beri teguran lisan maksimal 3 kali
b) Lakukan pembinaan khusus yang terkait dengan kesalahan
yang di buat.
c) Mengadakan kesepakatan waktu, evaluasi selama 1 minggu.
d) Mengadakan evaluasi
e) Bila evalusi tidak menunjukan perubahan terhadap masukan
dalam penyimpangan tingkat sedang.
2) Sedang :
a) Beri teguran tertulis pada anexdutal note.
b) Beri pembinaan khusus terhadap kesalahan maksimal dua kali.
c) Melaporkan secara tertulis ke kepala seksi keperawatan.
d) Menyepakati waktu evaluasi selama satu bulan.
e) Melakukan evaluasi.
f) Bila dalam evaluasi tidak ada perubahan dikategorikan berat.
3) Berat :
a) Teguran tertulis dari kepala keperawatan diketahui kepala
bidang pelayanan ditembuskan ke direktur RSKIA Annisa.
b) Melakukan pembinaan dengan menghadapkan yang
bersangkutan langsung dengan staf direksi.
c) Memberi sangsi
d) Penundaan kenaikan berkala selama 1 tahun.
e) Jasa pelayanan tidak diberikan selama 1 tahun.
Melakukan evaluasi bila selama dua Tahun tidak ada perbaikan beri sanksi
berupa alih profesi dan penyetopan tunjangan profesi dan fungsional.
Prosedur A. PERSIAPAN
Pengertian Pengukuran denyut nadi dilakukan pada tempat : pergelangan tangan, lipatan
siku, leher, punggung kaki, lipatan paha dan ubun – ubun pada bayi.
Pengertian Mengukur suhu badan dengan menggunakan alat Termometer suhu yang
dilakukan pada ketiak, mulut atau anus.
Pengertian Memasukkan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah vena
dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama dengan menggunakan
infuset.
- Kekurangan darah.
- Kekurangan cairan.
2. Pada pasien gangguan kesadaran.
Pengertian Memasukan darah sesuai dengan kebutuhan pasien ke dalam tubuh pasien
melalui intravena.
Kebijakan Dilakukan pada pasien anemia dan pada pasien dengan pendarahan banyak.
1. Pasien di beri tahu bahwa perlu dipasangkan blood set untuk keperluan
transfusi darah.
2. Dipilih vena yang besar tidak berbelok-belok dan tidak pada persandian.
3. Vena disebelah proksimal di bending dengan pit pembendung.
4. Desinfektan daerah yang akan ditusuk jarum abiccate, kemudian jarum
abuccate tusukkan pada vena tersebut.
5. Tempat masuk jarum di tutup dengan kassa steril dan di fiksasi pada 3
tempat: kepala jarum, sambungan plastic dan pipa plastic tranfusi.
6. Pemberian obat anti alergi pendahulu sebelum dilakukan transfuse
dilakukan menurut advis dokter (avil, kalmetason, lasix ).
7. Pada dasarnya pemasangan tranfusi set seperti pemasangan infuse set.
Pengertian Membantu penderita dalam kebutuhan BAK yaitu dengan cara memasang
selang kateter pada alat kelamin penderita tersebut.
Pengertian Memberikan obat yang diminum pasien sesuai dengan instruksi dokter.
Prosedur 1. Obat di berikan secara langsung kepada pasien dan ditunggu sampai obat
tertelan habis, bila perlu pasien di bantu
2. Setiap pemberian obat harus di catat.
3. Perhatikan / observasi pasien setelah minum obat.
Unit Terkait Pasien
Perawat
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
MEMBERIKAN OBAT SECARA PARENTERAL
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
RUMAH SAKIT 081/RSKIAANNISA/YANMED 113/RSKIAANNISA/YANMED 1
KHUSUS IBU DAN /SPO/XI/2015 /SPO/II/2016
ANAK ANNISA
BANJARMASIN Tanggal Terbit : Ditetapkan,
Pengertian Mencuci lambung dengan cara memasukan air atau cairan tertentu dan
kemudian mengeluarkan melalui selang.
Pengertian Memasukkan obat melalui suntikan ke dalam jaringan otot dilakukan pada
pangkal lengan, otot paha, paha bagian luar, atau pada bagian bokong.
Tujuan Untuk memasukkan obat ke dalam tubuh pasien guna mendapatkan reaksi
obat dengan cepat.
Prosedur 1. Tentukan daerah yang akan disuntik, lalu permukaan kulit pada daerah
tersebut didesinfektan dengan kapas beralkohol.
2. Jarum ditusukan tegak lurus dengan permukaan kulit.
3. Penghisap spuit ditarik sedikit, bila tak ada darah Keluar, obat dimasukkan.
Secara perlahan-lahan, setelah obat dimasukkan jarum dicabut dan bekas
tusukan ditekan dengan kapas beralkohol.
4. Perhatikan reaksi yang terjadi setelah pemberian.
5. Perhatikan reaksi yang terjadi setelah pemberian obat.
Unit Terkait Pasien
Perawat
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBERIAN OBAT SUBKUTAN
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
RUMAH SAKIT 084/RSKIAANNISA/YANMED 116/RSKIAANNISA/YANMED 1/2
KHUSUS IBU DAN /SPO/XI/2015 /SPO/II/2016
ANAK ANNISA
BANJARMASIN Tanggal Terbit : Ditetapkan,
Pengertian Memmberikan obat melalui suntikan di bawah kulit yang dilakukan pada
lengan atas daerah luar, kaki bagian atas, dan daerah sekitar pusat.
Tujuan Agar obat dapat menyebar dan diserap secara perlahan-lahan (contoh:
Vaksin, uji tuberculin).
Kebijakan Melakukan injeksi dengan tepat agar tidak terjadi reaksi alergi.
Perhatian 1. Jangan menginjeksi pada tempat dimana ada bekas jaringan yang terluka
atau tempat dimana terjadi edema.
2. Sebelum memberi obat,tanyakan riwayat pemberian obat sebelumnya,
apakah pernah alergi dengan obat tertentu.
3. Bila pasien mempunyai riwayat alergi terhadap obat tertentu, tulis nama
obat pada catatan alergi obat.
Prosedur 1. Lakukan verifikasi program terapi ( benar pasien, obat, dosis, waktu,
tempat injeksi )
2. Siapkan Alat :
- Spuit 1 cc dengan jarum 24G
- Kapas, alkohol spray 70%
- Kupet injeksi
- Perlak
- Obat yang dibutuhkan
- Bengkok
- Sarung tangan bersih
- Catatan pemberian obat injeksi
- Alat tulis Cuci tangan.
3. Beri salam dan jelaskan tindakan yang akan dikerjakan pada pasien /
keluarga.
4. Pakai sarung tangan bersih.
5. Masukkan obat ke dalam spuit sesuai program dokter.
6. Perhatikan prinsip 8 benar 1W (8B1W).
7. Tentukan daerah yang akan diinjeksi dan lakukan desinfeksi dengan
kapas alkohol.
8. Masukkan jarum dengan posisi 90° bila memakai jarum kecil (panjangnya
1 cm), atau dibawah 45° bila memakai jarum yang lebih panjang.
9. Lakukan aspirasi dan pastikan jarum tidak masuk ke pembuluh darah.
10. Masukkan obat dengan perlahan-lahan.
11. Observasi kondisi/reaksi pasien.
12. Cabut jarum dan desinfeksi kulit dengan alkohol.
13. Rapikan pasien dan alat-alat.
14. Buka sarung tangan.
15. Cuci tangan.
16. Dokumentasikan pada catatan pemberian obat injeksi.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBERIAN OBAT SUBKUTAN
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
RUMAH SAKIT 084/RSKIAANNISA/YANMED 116/RSKIAANNISA/YANMED 2/2
KHUSUS IBU DAN /SPO/XI/2015 /SPO/II/2016
ANAK ANNISA
BANJARMASIN Tanggal Terbit : Ditetapkan,