Menimbang :
a. Kebutuhan peranti lunak berupa panduan untuk digunakan sebagai panduan
dalam pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan Rujukan Pasien di Unit Klinik
VCT Rumah Sakit TK II Dr.R.HARDJANTO
b. Bahwa untuk terlaksananya Rujukan Pasien HIV/AIDS di Rumah Sakit TK II
Dr.R.HARDJANTO, perlu dikeluarkan keputusan bahwa berdasarkan
pertimbangan sebagai mana huruf a dan b di atas maka perlu diberlakukan
pedoman pelayanan rujukan pasien dengan keputusan kepala Rumah Sakit tK II
Dr.R.Hardjanto.
Mengingat :
1. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/1/VII/2007, tanggal 5 Juli 2007 tentang Buku
Petunjuk Administrasi tentang tulisan dinas di lingkungan Angkatan Darat
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1285/Menkes/SK/K/X/2002 tentang
pedoman penanggulangan Penyakit Menular Seksual;
3. Surat Perintah Ka Rumah Sakit Tk II Dr. R. Hardjanto nomor Sprin/22/I/2015,
tentang tim akreditasi Rumkit Tk II Dr. Hardjanto
4. Hasil perumusan kelompok kerja penyusunan buku Panduan tentang Pelayanan
pelaksanaan Rujukan Pasien HIV/AIDS di unit Klinik VCT Rumah Sakit TK II
Dr.R.HARDJANTO.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan Balikpapan
Pada tanggal 2015
Kepala. Rumah Sakit Tk. II Dr. R Hardjanto
Kebijakan Umum
1. Pelayanan di unit kerja harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan
pasien
1
2. Semua petugas wajib memiliki ijin sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam k3
4. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien
5. Pelayanan dilakukan dalam 24 jam
6. Untuk melaksanakan kordinasi dan evaluasi dilaksanakan rapat rutin satu bulan
sekali
Kebijakan Khusus
1. Pelayanan harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien
2. Setiap petugas berupaya untuk mengurangi morbiditas ibu hamil dan bayi baru lahir
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan salah satu organisasi pemberi jasa pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat yang semakin dituntut untuk bekerja secara
profesional sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditentukan.
2
Mengacu pada visi dan misi dari Millenium development goal’s, maka perlu
disusun suatu pedoman kerja, sehingga kegiatan dari bagian ini menjadi lebih
sistematis dan terorganisir. Pedoman akan menjadi acuan dalam melaksanakan
kegiatan pelayanan rujukan pasien HIV/AIDS.
HIv/AIDS adalah masalah darurat global. Di seluruh dunia lebih dari 20
juta orang meninggal, sementara 40 juta orang terinfeksi. HIV/AIDS merupakan
suatu ancaman besar terhadap pembangunan social ekonomi, stabilitas dan
keamanan di Negara Indonesia
Hingga saat ini organisasi kesehatan dunia (WHO) mencatat jumlah
penderita HIV/AIDS jumlahnya meningksaat hingga 5,2 juta jiwa di Indonesia
terdapat sekitar 170.000 sampai 210.000 yang mengidap HIV/AIDS (Depkes RI,
2009)
Untuk mengubah sikap perlu ditingkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS
serta mendapat dukungan dari orang lain seehingga sikap positif dapat
diwujudkan dalam bentuk pencegahan. Selain itu dapat dilakukan upaya
penyuluhan dan konseling kepada masyarakat tentang HIV/AIDS
Di rumah sakit dustira pada tahun 2013 didapatkan data pasien yang
mengidap HIV/AIDS sebanyak 12 orang. Penyebab terbanyak adalah karena
perilaku seks bebas, tertular dari pasangan serta tato. Dengan adanya
pelayanan rujukan diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan akibat
HIV/AIDS. Hal ini dapat diperoleh dengan dukungan factor keterampilan tenaga
kesehatan serta dukungan sarana prasarana pelayanan kesehatan rujukan bagi
pasien dengan HIV/AIDS yang berkualitas di Rumah Sakit.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Buku pedoman ini di susun dengan tujuan sebagai petunjuk teknis dalam
memberikan pelayanan rujukan HIV/AIDS
2. Tujuan khusus
a. Memberikan pelayanan tentang prosedur rujukan kepada RS yang dituju
dan bekerjasama dalam membantu meningkatkan pelayanan terhadap
pasien HIV/AIDS
b. Menjalankan program pemerintah dalam pelaksanaan pelayanan rujukan
pasien HIV/AIDS
D. BATASAN OPERASIONAL
Pelayanan rujukan HIV/AIDS adalah tata cara yang dilakukan dalam menangani
pasien yang memerlukan tindakan perujukan keluar Rumah Sakit TK II
Dr.R.Hardjanto agar pasien mendapatkan pelayanan yang lebih optimal
E. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Tahun 1992 Nomor100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);
3
NegaraNomor 4437) sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
NegaraTahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi ketenagaan
4
1. Instalasi gawat darurat
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
C. Pengaturan Jaga
Pengaturan jadwal jaga tenaga perawat dan bidan dilakukan oleh ketua tim
HIV/AIDS sesuai jadwal hari kerja
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
Rumah sakit TK II dr.R.Hardjanto dapat memberikan pelayanan rujukan
(merujuk) di instalasi gawat darurat, instalasi rawat jalan dan instalasi rawat
inap bagi pasien dengan HIV/AIDS. Poliklinik VCT terletak di lantai 2
B. Standar Fasilitas
1. Kriteria Umum
a. Bagi pasien rawat Inap
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
MERUJUK PASIEN KELUAR
A. PROSEDUR
5
1. Harus diketahui dan disetujui oleh dokter penanggung jawab/ dokter jaga
ruangan , Kepala ruangan, dan Kepala Rumkit TK II Dr.R.Hardjanto (untuk
pasien dinas).
2. Tempat di rumah sakit yang dituju harus jelas, biaya dan tempatnya tersedia,
dengan dihubungi terlebih dahulu oleh perawat ruangan
4. Memberitahu rumah sakit yang dituju bahwa pasien akan segera dipindahkan
serta alat – alat/ persiapan – persiapan yang harus diadakan bila pasien tiba di
rumah sakit tersebut/ yang dituju.
C. KRITERIA
Kasus – kasus yang dapat dirujuk adalah :
1. Setiap kasus pasien dengan HIV/AIDS
2. Atas permintaan orangtua/ keluarga pasien (khusus untuk pasien swasta).
BAB V
LOGISTIK
6
3. Pelayanan keuangan pasien umum dan petugas dipusatkan di bendahara
Rumah Sakit TK II Dr.R.Hardjanto
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Mengacu pada sasaran keselamatan pasien di rumah sakit yaitu :
1. Ketepatan identifikasi pasien
1. Peningkatan komunikasi yang efektif
2. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
3. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
4. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
5. Pengurangan resiko pasien cedera jatuh
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Agar tidak terjadi infeksi silang maka dilakukan upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi melalui komponen kewaspadaan standar meliputi :
1. Cuci tangan
1. APD (sarung tangan, masker, pelindung mata dan wajah, gaun/apron)
2. Peralatan perawatan pasien
3. Pengendalian lingkungan
4. Penanganan linen
5. Penanganan limbah
6. Kesehatan karyawan
7. Penempatan pasien
8. Penyuntikan yang aman
9. Pemulasaraan jenazah
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
BAB IX
PENUTUP
Demikian pedoman pelayanan rujukan HIV/AIDS di buat sebagai pedoman atau
petunjuk prosedur pelayanan rujukan pasien HIV/AIDS di Rs TK II Dr.R.Hardjanto.
Pedoman ini dibuat untuk memberikan arahan tindakan pelayanan rujukan HIV/AIDS di
7
RS. TK II Dr.R.Hardjanto. Dengan demikian pedoman ini harus dilaksanakan dengan
disertai tekad dan kemauan yang kuat guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
di RS. TK II Dr.R.Hardjanto.
Ditetapkan Balikpapan
Pada tanggal 2015
Kepala. Rumah Sakit Tk. II Dr. R Hardjanto