Anda di halaman 1dari 14

UNICEF

(United Nations Children's Fund)

Disusun Oleh:

Amanda Tri Adila :21220326


Futri Handayani Kateren :21220312
Mardiah :21220199
Nanda Azhari Pangaribuan :21220256
Marwarizmi Al Zizzul Persadanta :21220231
Putri Indah Sari Pohan :21220313
Rahmadani :21220214
Pengertian Organisasi
❑ Hasibuan (2011:120) : Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur, dan
terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.

Adapun tujuannya secara umum yaitu sebagai wadah Bersama – sama mencapai tujuan/
keuntungan yang bermanfaat secara Bersama – sama, sebagai tempat untuk melatih dan
menambah pengetahuan, pergaulan, kemampuan, kemandirian serta sumber daya yang
dimiliki.

Ciri-ciri organisasi dikemukakan Ferland yang dikutip oleh Handayaningrat (1985:3)


sebagai berikut :
Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal
Adanya kegiatan yang berbeda-beda tetapi satu sama lain saling berkaitan (interdependent
part) yang merupakan kesatuan usaha / kegiatan
Tiap-tiap anggota memberikan sumbangan usahanya / tenaganya
Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan
Adanya suatu tujuan.
UNICEF(United Nations Children's Fund).

❑ Sejarah Unicef (United Nations Emergency Children's Fund)


❑ Adalah organisasi internasional yang berada di bawah naungan PBB, didirikan pada 11 Desember
1946 mempunyai fungsi sebagai lembaga yang menyalurkan bantuan kemanusiaan khususnya kepada
anak-anak yang hidup pada masa perang dunia ke II. UNICEF memiliki sejarah yang panjang dalam
upaya memberikan bantuan darurat diseluruh penjuru dunia, baik untuk bencana alam maupun yang
disebabkan konflik sehingga banyak yang telah berubah sejak saat itu hingga sekarang namun misi
fundamental UNICEF tetaplah sama yakni ingin memberikan bantuan kemanusiaan di bidang
kesehatan dan gizi, air dan kebersihan lingkungan, perlindungan, serta pendidikan dan HIV/AIDS.

❑ Awal terbentuknya UNICEF dimulai ketika Perang Dunia II berakhir, PBB mulai mempromosikan
perdamaian dunia. Banyak pemimpin PBB dari seluruh dunia khawatir tentang anak-anak di Eropa.
Pada tahun 1946, para delegasi untuk PBB menyiapkan dana sementara yang disebut Dana Darurat
PBB Internasional Anak (UNICEF). Didirikan untuk membantu anak-anak semua bangsa, bukan
hanya negara-negara yang memenangkan Perang Dunia II.
STRUKTUR UNICEF
❑ Dalam menjalankan tugasnya UNICEF memerlukan beberapa anggota yang masing masing
memiliki tugas dan wewenangnya sendiri. Berikut ini struktur organisasi yang terdapat di
UNICEF.
• Badan Eksekutif: Badan Eksekutif UNICEF terdiri dari 41 anggota yang dipilih oleh Dewan
Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC). Anggota yang menjabat sebagai badan eksekutif akan
mengemban tugas dan wewenang selama tiga tahun.
• Direktur Eksekutif: Direktur eksekutif memiliki beberapa kantor pusat yaitu berada di New York,
Jenewa, Copenbagen, Sydney, dan Tokyo. Bagian ini memiliki beberapa badan-badan utama
seperti:
▪ Kantor Direktur Eksekutif
▪ Kelompok hubungan eksekutif
▪ Kelompok program
▪ Kelompok operasi
• Badan Pendukung: Badan pendukung UNICEF terdiri dari para sukarelawan dan komite nasional
yang siap berpartisipasi dan berperan penting dalam membantu menjalankan misi organisasi.
• Staf Organisasi: Staf organisasi terdiri dari anggota-anggota yang ada di seluruh negara. Total staf
organisasi UNICEF saat ini ada 7000 orang.
Visi dan Misi UNICEF

Unicef memiliki visi yaitu sebuah dunia dimana hak setiap anak akan terpenuhi. UNICEF memiliki visi
untuk menciptakan sebuah dunia dimana setiap anak dapat tumbuh sehat, terlindungi dari bahaya, dan
terdidik.
Dewan Eksekutif menetapkan misi UNICEF dalam First Regular Session Executive Board :

a. Pertama, UNICEF diamanatkan oleh Majelis Umum PBB untuk mengadvokasi perlindungan hak-
hak anak serta untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar dan memperluas kesempatan anak-anak
di seluruh dunia untuk mencapai potensi penuh mereka.
b. Kedua, UNICEF dipandu oleh konvensi hak-hak anak dan berusaha untuk mempertahankan hak-hak
anak dan menuntut adanya kesetaraan gender serta etika dimata dunia internasional.
c. Ketiga, UNICEF menegaskan bahwa kelangsungan hidup, perlindungan dan perkembangan anak
adalah pembangunan universal yang merupakan bagian integral dari kemajuan manusia.
d. Keempat, UNICEF memobilisasi kemauan dan sumber daya untuk membantu negaranegara,
khususnya negara-negara berkembang. UNICEF harus memastikan bahwa negara memprioritaskan
kepentingan anak-anak. Hal ini berguna agar pemerintah setempat dapat membangun kapasitas
mereka untuk mebentuk kebijakan dengan tepat yang dapat diimplementasikan ke masyarakat
dengan baik, sehingga dapat memberikan pelayanan bagi anak-anak beserta keluarga mereka.
e. Kelima, UNICEF memberikan komitmen penuh untuk memastikan perlindungan khusus bagi
anak-anak yang dirugikan karena korban perang, bencana, kemiskinan, cacat serta segala bentuk
kekerasan dan eksploitasi.
f. Keenam, UNICEF merespon dalam keadaan darurat untuk melindungi hak-hak anak dengan
berkoordinasi dengan PBB dan badan kemanusiaan lainnya. Sehingga dengan begitu, UNICEF
diharapkan dapat menjadi lebih berkembang dan dapat membuat fasilitas yang baik sebagai respon
cepat dalam meringankan beban penderitaan anakanak dan memberikan perawatan kepada mereka
yang membutuhkan.
g. Ketujuh, UNICEF adalah organisasi non-partisan sehingga program kerjasama dengan pihak luar
tidak bersifat diskriminasi. Artinya,program kerjasama yang dijalankan oleh UNICEF murni
dengan melihat pada prioritas kebutuhan pada suatu negara terutama yang menyangkut hak anak-
anak yang menjadi korban.
h. Kedelapan, UNICEF bertujuan melalui program negaranya untuk mempromosikan hakhak
perempuan dan anak-anak serta untuk mendukung partisipasi penuh dalam perkembangan politik
sosial dan ekonomi masyarakat. Selanjutnya, UNICEF bekerja dengan semua mitranya untuk
mencapai perkembangan yang berkelanjutan dan merealisasikan visi perdamaian dan kemajuan
sosail yang tercantum dalam piagam PBB.
Hubungan UNICEF dengan Indonesia

UNICEF setidaknya diikuti oleh 190 negara di dunia ini termasuk Indonesia. Hubungan keduanya sudah
dimulai sejak tahun 1950 silam. Indonesia bergabung dengan UNICEF untuk menangani
krisis kekeringan yang terjadi di Lombok.
Kekeringan tersebut menimbulkan berbagai masalah seperti kelaparan dan gizi buruk. Dengan bergabungnya
Indonesia dengan UNICEF maka diharapkan dapat memperbaiki keberlangsungan hidup dan kesehatan anak
serta pendidikan, perlindungan anak, gizi, air dan sanitasi, dan kebijakan sosial.

Program Utama UNICEF


Sama halnya dengan organisasi-organisasi baik nasional maupun internasional, UNICEF juga memiliki
program yang diutamakan. Program tersebut antara lain sebagai berikut:

•Kesejahteraan anak dan wanita


UNICEF selain memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan anak-anak juga memperhatikan para wanita dan
ibu. Anak-anak dan wanita ini dibantu dalam pencegahan penyakit. Bantuannya yakni berupa kunjungan rumah
secara langsung di perkotaan atau pedesaan oleh staf UNICEF.
•Program Pendidikan
Usia anak-anak sangat membutuhkan pendidikan agar terlepas dari kebodohan dan keterpurukan
lainnya. Oleh sebab itu UNICEF memprioritaskan bidang pendidikan seperti mengadakan pendidikan
life skill (PLS) bagi wanita dan anak putus sekolah dan pendidikan non formal.

•Perlindungan Anak
Kelompok anak-anak adalah yang paling rentan terhadap hal-hal berbahaya. Oleh sebab itu UNICEF
hadir untuk melindungi anak-anak di seluruh dunia dari segala bentuk diskriminasi, kekerasan,
eksploitasi serta penelantaraan anak.

Kegiatan UNICEF di Dunia


Sejak awal berdirinya UNICEF dibangun untuk memberikan kerjasama berupa bantuan dan dana
terhadap negara-negara anggotanya. Kegiatan UNICEF sebagian besar turun langsung ke lapangan.
Dana yang diberikan akan disesuaikan dengan kontribusi negara tersebut serta dari donor swasta.
UNICEF mendapatkan dana dari berbagai lembaga seperti pemerintahan swasta, lembaga donor hingga
perseorangan yang diberikan secara sukarela.
UNICEF yang berfokus untuk mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak mendirikan
markas divisi pengadaannya di Kopenhagen untuk menyalurkan barang-barang bantuan seperti vaksin,
pengobatan antiretroviral untuk anak-anak dan ibu dengan HIV, tenda darurat, penyatuan kembali
keluarga, dan sarana penunjang pendidikan.
Menurut Duncam Dalam Sofyandi
Duncam dalam Sofyandi (2007: 126), mengemukakan ada empat ciri utama kelompok
yaitu :
a. Common motive (s) leading to group interaction. Anggota suatu kelompok paling tidak
harus mempunyai satu tujuan bersama.
b. Members who are affected differently by their interacation. Hubungan dalam suatu
kelompok harus memberikan pengaruh kepada setiap anggotanya. Tingkat pengaruh tersebut
diantara mereka dapat berbeda.
c. Group structure with diferent degress of status. Dalam kelompok selalu ada perbedaan
tingkat/status, kerana akan selalu ada pimpinan dan pengikut.
d. Standard norms and values. Karena kelompok tebentuk untuk mencapai tujuan bersama,
maka biasana pembentukannya disertai tingkah laku dan sistem nilai bersama. Anggota
kelompok diharapkan mengikuti pola tersebut
1. Anggota suatu kelompok paling tidak harus mempunyai satu tujuan bersama.
Unicef memiliki tujuan bersama:
- unief memperioritaskan anak anak dan selama lebih dari 60 tahun Unicef dan mitranya telah menjangkau
jutaan anak anak di Indonesia dengan bantuan pembangunan dan kemanusiaan, awalnya Unicef bekerja di
kepulauan yang luas pada tahun 1948 dan hanya berfokus pada penyediaan bantuan darurat untuk mencegah
kelaparan di pulau Lombok, dan setahun kemudian perjanjian kerja sama resmi pertama di tanda tangani
republik Indonesia untuk membangun dapur susu di Yogyakarta pusat pemerintahan baru waktu itu. selama
beberapa dekade berikutnya, keterlibatan Unicef telah berkembang dan mencakup area program yang lebih
luas, - bertujuan untuk membantu Indonesia mewujudkan hak hak anak anak dan perempuan
- memberikan kesempatan yang adil dalam hidup bagi setiap anak, dimana saja,nterutama yang paling
dirugikan.
untuk menaungi dan menjaga anak – anak dari segala bentuk peperangan dan diskriminasi terhadap anak –
anak.
menyediaan infrastruktur pendidikan dasar di dunia, meningkatkan tingkat anak hidup di negara
berkembang, kesetaraan gender melalui pendidikan bagi anak perempuan, perlindungan anak-anak dari
segala bentuk kekerasan dan pelecehan, melindungi dari advokasi hak anak, imunisasi bayi dari berbagai
penyakit, penyediaan gizi yang memadai dan air minum yang aman untuk anak-anak.
2. Karena kelompok tebentuk untuk mencapai tujuan bersama, maka biasana
pembentukannya disertai tingkah laku dan sistem nilai bersama.
Program-program UNICEF di Indonesia meliputi keberlangsungan hidup dan kesehatan anak, pendidikan,
perlindungan anak, gizi, air dan sanitasi, dan kebijakan sosial. Kami mendukung Pemerintah Indonesia untuk
membantu setiap anak di Indonesia, lelaki dan perempuan, mewujudkan potensinya tanpa meninggalkan satu
orang anak pun.

Kerja sama kami dengan Pemerintah Indonesia diatur di dalam “Rencana Aksi Program Kerja” yang memiliki
tujuh tujuan utama:

Menurunkan angka gagal tumbuh (stunting) balita sebesar 14%


Meningkatkan pangsa rumah tangga yang menggunakan air minum bersih sebesar 15%
Menurunkan angka kematian balita sebesar sepertiga, dari 24 ke 16 kematian per 1.000 kelahiran hidup
Mencapai cakupan imunisasi lengkap sebesar 90% untuk kelompok anak usia 12-23 bulan
Meningkatkan tingkat partisipasi pendidikan anak usia dini dari 63% ke 72%, dan mengadopsi inovasi untuk
peningkatan akses dan pembelajaran bagi anak-anak yang paling marjinal
Meningkatkan cakupan layanan kesehatan, sosial, atau hukum bagi anak yang mengalami kekerasan dari 10%
ke 20%
Menurunkan pangsa anak yang hidup di bawah kemiskinan berdasarkan garis kemiskinan nasional dari 11,8%
ke 9%.
3. Group structure with diferent degress of status. Dalam kelompok selalu
ada perbedaan tingkat/status, kerana akan selalu ada pimpinan dan
pengikut.

Dokter Ludwik Rajchman secara umum dianggap sebagai pendiri UNICEF dan
mengepalai lembaga ini sejak tahun 1966. Berdasarkan saran dari dr. Rajchman,
Maurice Pate dari Amerika Serikat ditunjuk sebagai direktur eksekutif yang pertama,
dan bertugas sejak tahun 1967 hingga saat meninggalnya pada tahun 1965.

Dan terdiri dari Staf organisasi merupakan anggota-anggota yang ada di seluruh
negara lebih dari 190 negara,Total staf organisasi UNICEF saat ini ada 7000 orang.
4. Members who are affected differently by their interacation. Hubungan dalam suatu
kelompok harus memberikan pengaruh kepada setiap anggotanya. Tingkat pengaruh
tersebut diantara mereka dapat berbeda

1. Peran UNICEF Di Yaman Dari Tahun 2019 Hingga 2020 Dalam Pemenuhan Hak-hak
Anak. akibat 3 bencana yaitu Covid-19, konflik internal, dan kolera yang terjadi di negara
tersebut. Penelitian ini melihat peran dari organisasi internasional sebagai penyedia
bantuan yang diwujudkan dalam bentuk bantuan kemanusiaan.
2. UNICEF dalam menangani kasus Child Trafficking (perdagangan anak) di indonesia.
3. Pemenuhan Hak Anak Atas Pendidikan Di Nigeria.
4. Unicef mengirimkan 14 generator untuk memastikan air bersih dan kesehatan di ukraina
terus berlanjut dan mengirimkan makanan dan perlengkapan kebesihan lebih dari 11.000
orang.
Kesimpulan
● UNICEF, menjadi salah satu dari beberapa organisasi internasional di dunia yang
memiliki tujuan mulia dalam menciptakan lingkungan nyaman dan layak bagi anak-
anak dunia, membutuhkan banyak dukungan besar dari segenap elemen-elemen
masyarakat internasional. Baik itu, pemerintah, pihak swasta, organisasi-organisasi
internasional lainnya, bahkan kita semua sebagai bagian dari masyarakat
internasional itupun perlu memberikan dukungan besar bagi tiap-tiap pelaksanaan
program perlindungan anak-anak dunia yang dijalankan UNICEF.
● Pengumpulan dan membentuk jalinan mitra yang baik dari segenap elemen
masyarakat internasional menjadi tantangan tersendiri dalam pelaksanaannya di
lapangan. Serta menciptakan lingkungan yang sadar akan kepedulian nasib anak-
anak di dunia perlu terus ditingkatkan karena ini menyangkut dari masa depan kita
semua. Anak-anak yang sehat, berpendidikan layak dan memperoleh perlindungan
merupakan harapan besar bagi tugas mulia UNICEF dan pengharapan besar bagi
kita semua. Untuk itu kita sebagai bagian dari masyarakat internasional harus terus
menggalang persatuan dan kerjasama yang erat dalam menciptakan ligkungan yang
adil, sejahtera dengan tetap mengedepankan nilai-nilai moral, agama dan hukum
demi kemajuan kita saat ini dan generasi di masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai