Anda di halaman 1dari 4

Scen 1

Lampu mati
Demostran mahasiswa demo

Scen 2
Lampu menyorot kesisi kiri kearah kursi kerja ( lampu kuning)
Ada seorang duduk terikat tali menghadap belakang penoton menunduk..

Davin
Mengakat kepala lalu berbicara

Demi bangsa dan Negara


Demi rakyat indonesia
Saya sebagai pimpinan Negara yang adil bijaksana
anggota DPR pusat hingga daerah, Mentri, Gubernur, Bupati, dan semua pejabat Seantero Negri
Mengingatkan.!!!!!
Untuk semua rakyat Indonesia selalu menjaga Perdamaian, Keharmonisan dalam berbangsa dan
bernegara.
Menjaga perbedaaan dan selalu menjaga ideologi pancasila.
Serta yang terpenting kita selalu bersatu untuk melawn Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
untuk terwujutnya Indonesia menjadi negara maju dan bermartabat
(suara tegas)

Diam sejenak
Sesorang masuk dari arah depan pangung..
Lampu meyorot ke Muhyi..
Sudah selesai omong kosong hari ini?
Apakah kau sudah melupakan darah dan air mata yang dulu pernah kita perjuangkan????
Apa matamu sudah buta!!!
Lihat kemiskinan yang telah kau sajikan seolah kau tak merasa bersalah???
Dimana mimpi besarmu
Dimana mimpi yang dulu kau janjikan??? Apakah
kau sudah tak sanggup bermimpi???
Lihat... lihat!!!!! Lihatlah Tangis meraka!!
Rakyat mu!!! Iya rakyatmu!!! Yang dulu berada disampingmu berjuang
bersamamu,mempercayakan kursi kuasa padamu,tanpa engkau sadari, banyak dari
mereka yang menghabiskan sisa hidupnya duduk di kursi yang sekaligus menjadi
tempat tidurnya?

Apakah kau semenderita sengkuni????


Kenapa, engkau manjadi seorang pendiam saat ini????

Davin

Shtttttttt…………….
Diam kau...
Aku sedang fokos menjadi pejabat!!!
Apa kau tak tau cara menjadi pejabat yang benar di negri ini????
Kau ini, datang-datang menggangu ku saja..
Harusnya kau sudah paham!!!
Kalau menjadi pejabat di negri ini.. ya harus jumawa !!!
Kau ini belagak tak tau saja!!!

Muhyi

Yaaaaaa... aku tau apa yang kau maksud...


tapi aku harap kau tau apa yang ku maksud..
Semua fasilitas negara telah kau nikmati!!! Gajih besar sudah kau dapatkan!!! (cepat)
Apa.. apa itu masih kurang cukup untuk membuatmu merubah negri ini ????
(diam sejenak)
Atau mungkin?? (nada rendah)

Mimpi besarmu sudah mulai tercerabut, dan kau tak sebenar-benarnya berkuasa????
Bahkan kau saja ragu menatap mata rakyatmu!!!!
Davin membalikan badan tertunduk diam, mengakat kepala ragu kearah penonton
Sambil menarik nafas kuat..
Tersenyum sinis..

Yaaaa. Tidak ada yang salah dari yang kau katakan.

Muhyi

Sepertinya....Isi kepalamu sedang kacau!!!!


(sambil mengambil rokok di sakunya lalu mebuka dan mengambil roko)

Muhyi menghela nafas. Lalu menawarkan rokok ke davin


Mau rokok????
Siapa tau hisapan rokok ini bisa mengingatkan akan cita cita luhurmu di masa lampau…..
Ya jika itu pun kau bisa mengingatnya…. (sembari tertawa kecil)

Davin
Hahahahahaha
Sudah berapa kali kau mengatakan itu kepadaku...
1,2,3 5 kali 10 kali.. aaaaaaah beribu kali kau mengatakan itu pada kuuuuu.
Nyatanya...
Setiap kali kau mengatakan perkataan itu
Alih-alih menengkan Fikiran, malah menambah kacau kepala ku ini...

Lalu…
Apa yang kau mau?
Negri ini sudah terlalu rumit.
Untuk kau uraikan satu persatu.

Disetiap sudut kantor, disetiap lembaran uang, dipasar, di jalan, di trotoar, (melihat keatas)
Bahkan (melihat penonton) di pembuangan sampahpun nasip rakyat alat taruhan

Muhyi
Aku hanya ingin kau kembali,
Kembali melawan.
Seperti perlawanan mu di jalanan waktu itu.
Mungkin kau sudah sadar kalau nasip rakyat menajadi alat taruhan seperti yang katakan tadi.

Davin
Aku tak lagi mampu berupat apa apa.
Kau sudah tau kondisiku saat ini.
Dan kau sudah tau kondisi pejabat saat ini
Aku sudah tersandra, dan tak mungkin kebali ke jalan perlawanan
Hanya ada dua pilihan dalam hidup ku, aku bersujud kepada mereka, atau aku melawan dan mati
dalam penjara.
Muhyi

Anda mungkin juga menyukai