Anda di halaman 1dari 3

Naskah Teater Kontemporer "Apakah Indonesia sudah benar-benar Merdeka?

"
Cast :
Azza : Pemudi Karang Taruna
Tama : Pemuda Ketua Karang Taruna
Dewa : Anggota DPR (Koruptor)
Jonson : Pengemis (Gelandangan)
Awan : Pedagang Asongan
Lastri : Pengamen jalanan
Property :
Tiang bendera kelas
Kardus
Koran
Podium (tempat upacara)
Map pidato
Uang
Scene 1 (Lap. Upacara)
Narasi
Tanggal 10 November 2016
Di suatu kota kecil, Diadakanlah sebuah acara peringatan hari pahlawan oleh sekelompok pemuda karang
taruna. Pemuda dan pemudi ini bernama "Pemuda Indonesia Merdeka!" Mereka sangat mencintai tanah air
pusaka Indonesia.
Pemuda : Baiklah, sekarang saya akan menyampaikan pidato saya tentang Hari pahlawan kali ini
"Pahlawan Indonesia, kami, para pemuda pemudi indonesia masa kini, sangat berterima kasih atas semua
pengorbananmu, mengorbankan seluruh jiwa dan raga hanya untuk Indonesia, Jasa jasa mu tak dapat kami
balas, hanya penghargaan tiada tara yang dapat kami persembahkan untuk kalian, para pahlawan Indonesia.
Maka dari itu, para pemuda-pemudi, Kita, generasi muda Indonesia, harus bisa meneladani sikap perjuangan
para pahlawan kita, kita harus dapat menghargai jasa-jasa pahlawan kita, Kita harus menjaga Kemerdekaan
Republik Indonesia yang telah susah payah di raih oleh para pahlawan kita. Ayo pemuda Indonesia! Merdekaaa!
Merdekaaa!"
(Suara riuh tepuk tangan dan teriakan merdeka dari seluruh pemuda yang hadir)
Pemudi : "Hah? Merdekaaa? Merdekaa? Kau yakin kita merdeka? Apakah Indonesia saat ini sudah benar-benar
merdeka? Hahahhahah, kau harusnya sadar, saat ini, Indonesia tidak benar-benar merdekaaa!"
Scene 2 (Perumahan Kumuh)
Pemudi : "Indonesia merdeka? Bagaimana bisa aku mengatakan bahwa Indonesia merdeka apabila masih
banyak pengemis dan gelandangan di kota-kota besar"
Pengemis : "Laparr.. Saya laparrr.. bolehkah saya meminta belas kasih dari anda? Saya laparr.."

Pemudi : "Ini makanlah.." (Memberi 1bks nasi)


Pengemis : (Akting makan kelaparan) "Terima kasihh.."
Scene 3 (Persimpangan Jalan Kota)
(Pengamen masuk ke panggung dengan menyanyi dan Pedagang masuk ke panggung dengan membawa
dangngannya yg belum laku smbil menawarkannya)
(Pemudi berdiri di tengah-tengah panggung sambil mendengar percakapan pengamen dan pedagang)
Pengamen : "Heyy yooo! bagaimana daganganmu? Sudah banyak laku belum?"
Pedagang : "Bagaimana denganmu? Apa sudah mendapat banyak uang, setelah letih bernyanyi sepanjang
hari?"
Pengamen : "Sebenarnya, aku sudah calek bernyanyi dan mencari uang, aku ingin masa depanku lebih cerah,
dengan bersekolah, tapi apadaya, aku hanya mendapat beberapa pundi rupiah"
Pedagang :"Buka hanya dirimu yg merasakan hal itu, diriku juga sama, daganganku belum laku daritadi, tapi saat
ini, apa yang bisa kita lakukan?"
Pemudi : "Bagaimana Indonesia dikatakan merdeka, apabila masih banyak generasi muda Indonesia yang tidak
dapat mengenyam pendidikan, dan harus menghabiskan masa mudanya dengan mencari nafkah?"
Scene 4 (Kantor DPR)
(Koruptor masuk ke panggung duduk di atas kursi dan meja kerjanya yg penuh dgn koper berisi uang korupsinya)
Koruptor : "Hahahahha, bodoh sekali para pegawai-pegawai rendahan itu, dengan mudahnya percaya denganku,
Wkwkwkkwk.
Uang negara ini sudah terlalu banyak, apa salahnya jika hanya beberapa persen masuk ke rekeningku, Hahahah"
(Memegang uang dan menghambur-hamburkannya)
Pemudi : "Bagaimana Indonesia bisa dikatakan merdeka, apabila masih banyak pejabat dan petinggi negara ini
yang melakukan korupsi? Sedangkan masih banyak rakyat Indonesia yang belum sejahtera hidupnya?"
(Semua pemain masuk ke panggung)
Pengemis : "Pantas saja hidup kita masih melarat, miskin, dan tidak sejahtera, para korupsi masih banyak di
negeri ini!"
Pengamen : "Iya! Benar sekali! Wakil-Wakil rakyat yang kita percayakan untuk masa depan negara yang lebih
baik, justru melakukan hal hina semacam ini!"
Pedagang : "Heyyy koruptor! Mana janji-janji manismu saat kampanye dulu?! Hidup kami semua, para rakyat
Indonesia, para generasi muda penerus bangsa, kami percayakan kepadamu! Tapi apa? Mana buktinya?!"
Koruptor : "Persetan dengan kalian semua rakyat jelata! Seharusnya kalian semua yang berusaha sendiri untuk
menaikkan taraf hidup kalian! Bukan saya! Hahahha!"
Pemuda : "Beginilah kehidupan di Indonesia. Maka dari itu, kita sebagai pemuda-pemudi Indonesia harus bisa

menjadikan Indonesia yang benar-benar merdeka, untuk masa depan bangsa yang lebih cemerlang! Merdekaa!
Merdekaaa!
Semua : "Merdekaa!!!"
(Semua pemain maju ke depan, pegangan tangan, angkat tangan bilang Makasihhh) :v

Anda mungkin juga menyukai