METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Analysis
Evaluation Design
Implementation Development
1
B. Prosedur Pengembangan
3. Development (Pengembangan)
Pengembangan dalam model ADDIE meliputi kegiatan yang
mengimplementasikan desain produk. Dalam tahap pengembangan terdapat 3
tahapan yaitu:
a. Pembuatan produk dengan mengumpulkan bahan-bahan pendukung seperti 5
Unsur budaya lampung, refrensi game edukasi, animasi, sound, icon, gambar
dan lain-lain. Kemudian game edukasi dikembangankan dalam bentuk android
dengan bantuan Software Adobe phothosop digunakan untuk desain, Ispring
dan website 2apk builde dgunakan untuk mengkonvert powerpoint ke htm dan
dikembangkan menjadi android
b. Validasi produk kepada ahli materi dan ahli media sebelum diuji cobakan
kepada pengguna.
c. Revisi produk berdasarkan kritik dan saran dari ahli materi dan ahli media
agar sesuai kebutuhan dan tujuan.
.
4. Implementation (Implementasi)
Pada tahap ini media pembelajaran akan diujikan dan diimplementasi kepada
anak-anak usia pra sekolah diberikan kepada anak yang umurnya 5-6 tahun dan
orang tua anak. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui respon anak-anak
mengenai game edukasi yang dikembangkan, yang kemudian dapat diketahui
kelayakan game tersebut.
5. Evaluation (Evaluasi)
Tahap evaluasi adalah tahap untuk mengevaluasi apakah hasil dari implementasi
media pembelajaran yang telah dilakukan sudah sesuai dengan spesifikasi.
Evaluasi secara formatif mengenai kelayakan materi dan kelayakan media dalam
media yang dikembangkan. Pada tahap implementasi apakah masih terdapat
kelemahan dan ditemukan beberapa permasalahan atau tidak. Jika sudah tidak
ditemukan kelemahan dan juga permasalahan lagi, maka media pembelajaran
sudah layak untuk digunakan.
D. Subjek Penelitian
Subjek data dari penelitian ini yaitu anak usia prasekolah golongan B yang umur
5-6 tahun.
Berikut adalah metode dan alat pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian pengembangan media pembelajaran ini:
1. Observasi
Observasi merupakan sebuah cara mengumpulkan data dengan cara mengamati
kegiatan dan pola pikir anak.
2. Wawancara
Teknik wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data yang dilakukan
peneliti untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dengan cara tanya
jawab langsung. Wawancara juga dilakukan untuk mengetahui hal-hal spesifik
yang memerlukan jawaban mendalam dari responden dalam hal ini adalah guru,
anak-anak usia prasekolah umur 5-6 tahun
3. Kuesioner (Angket)
Angket atau kuesioner adalah salah satu metode pengumpulan data mengenai
sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden dalam
laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui. Kuesioner ini digunakan
untuk menguji kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan dari aspek
bahasa, media, dan pengguna (anak-anak). Angket digunakan untuk mengetahui
kevalidan dan kepraktisan media yang dikembangkan. Hasil dari validasi produk
oleh tim ahli selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan
agar menghasilkan media yang lebih baik. Angket respon guru dan anak-anak
digunakan untuk mengetahui kepraktisan media yang dikembangkan.
F. Instrumen Penelitian
Data kuantitatif yang diperoleh dari penilaian instrumen penelitian ahli bahasa,
ahli media, dan responden anak-anak ataupun orang tua dari anak. Penilaian
instrumen penelitian menggunakan skala pengukuran Likert untuk semua
responden. Berdasarkan skala Likert menggunakan 1-5 dalam interval
penilaiannya. Dalam pemberian tingkatan skala Likert tersebut, untuk
memperoleh data kuantitatif maka diberlakukan pemberian nilai butir instrumen
kepada masing-masing jawaban sebagai berikut:
Penilaian Keterangan Nilai
A Sangat Setuju/Sangat Baik 5
B Setuju/Baik 4
C Netral/Cukup 3
D Kurang Setuju/Kurang Baik 2
E Tidak Setuju/Sangat Kurang 1
Tabel 4. Pedoman Nilai Butir Instrumen alternatif jawaban
Nilai rata-rata dari setiap kriteria penilaian minimal mendapatkan kriteria baik.
Secara ringkas penilaian kelayakan dalam bentuk persentase menggunakan rumus
sebagai berikut :
Persentase Kelayakan (%) = Nilai yang diobservasi 𝑥 100%
Nilai Tertinggi (Teratas)
Kemudian dari hasil pengolahan data akan dijelaskan dengan nilai persentase.
Nilai tertinggi diperoleh jika penilaian semua butir instrumen penelitian
mendapatkan nilai lima dari skala likert. Nilai terendah diperoleh jika penilaian
semua butir instrumen penelitian mendapatkan nilai lima dari skala likert. Nilai
tertinggi apabila dipersentasekan mendapatkan jumlah sebesar 100% dan nilai
terendah apabila dipersentasekan mendapatkan jumlah sebesar 20%. Berikut ini
nilai interval untuk kategori kelayakan sebuah media pembelajaran :