Anda di halaman 1dari 7

Pengembangan E-Modul Matematika Berbasis TPACK (Technological

Pedagogical and Content Knowledge) pada Materi Aritmetika Sosial


Nurlafifah Rosida1, Abdul Fatah2, Hepsi Nindiasari3

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hasil kelayakan dan kepraktisan dari pengembangan e-modul matematika
berbasis TPACK (Technological, Pedagogical, Content and Knowledge) pada materi aritmetika sosial. Dengan
menggunakan metode ADDIE, yang memiliki lima tahapan yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan
evaluasi. Bentuk penelitian ini diklasifikasikan sebagai penelitian pengembangan. Lembar validasi yang diisi oleh enam
validator dapat digunakan untuk menilai tingkat kelayakan e-modul yang dikembangkan, sedangkan lembar respon guru
dan lembar respon siswa digunakan untuk menilai kelayakan e-modul matematika yang dikembangkan. Hasil penelitian
pengembangan e-modul matematika berbasis TPACK (Technological, Pedagogical, Content and Knowledge) pada materi
aritmetika sosial menunjukkan bahwa (1) penilaian e-modul matematika pada sisi kelayakan, kategori “sangat layak”
menerima proporsi rata-rata 85,35%; (2) hasil uji kepraktisan pada lembar jawaban siswa dan guru menghasilkan
persentase rata-rata sebesar 89,62% dan 86,45% dengan kategori “sangat praktis”. Akibatnya, dapat dikatakan demikian
pengembangan e-modul matematika berbasis TPACK (Technological, Pedagogical, Content and Knowledge) pada materi
aritmetika telah teruji kelayakan dan kepraktisannya sebagai sumber belajar matematika.
Kata Kunci: E-modul, TPACK (Technological, Pedagogical, and Content Knowledge), Aritmetika Sosial

PENDAHULUAN Hal tersebut selaras dengan yang diungkapkan oleh


Perkembangan pada Abad 21 ditandai dengan Sunismi & Fathani (2015) bahwa buku cetak yang
berkembangnya teknologi dan sains yang telah berformat teks memiliki kelemahan, yaitu subjek
memimpin upaya modernisasi. Tarihoran (2019) disajikan secara abstrak. Akibatnya, siswa akan
mengemukakan bahwa perkembangan zaman menuntut kesulitan memahami informasi yang akan menurunkan
para bahwa perkembangan zaman menuntut para minat semangat siswa dalam belajar, sehingga guru
pendidik untuk berpartisipasi dalam proses perlu merencanakan perangkat pembelajaran media
pembelajaran, siswa harus dapat menggunakan alat pembelajaran berbentuk sumber belajar inovatif, efektif,
digital, saluran komunikasi, dan jaringan. Pernyataan serta efisien. Sumber belajar pada perangkat
tersebut selaras pada PERMENDIKBUD Nomor 22 pembelajaran matematika adalah komponen penting
tahun 2016 tentang pemanfataan teknologi informasi bisa dijadikan sebagai desain alternatif oleh guru dalam
dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan penyampaian materi, maka kualitas dari aktivitas belajar
efektivitas pembelajaran merupakan salah satu dapat ditingkatkan atas adanya pengembangan bahan
komponen standar proses untuk pendidikan dasar dan ajar (Syam dkk, 2019).
menengah. Pengembangan sumber belajar berupa modul
Matematika merupakan ilmu yang harus dipelajari elektronik yang membantu proses pembelajaran dengan
khususnya pada siswa SMP. Namun, masih banyak menyediakan gambar, animasi, video, dan musik.
orang yang beranggapan bahwa matematika merupakan Peneliti menganggap bahwa modul elektronik dapat
mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari karena bersifat membantu siswa untuk memahami materi pelajaran
abstrak dan mencaku banyak konsep yang saling terkait dengan lebih mudah dan dapat menginspirasi siswa
satu sama lain (Novitasari, 2016). Hal ini untuk belajar secara mandiri. Sejalan dengan pernyataan
mendeskrispsikan bahwa peran guru yang dibutuhkan Hamid (2013: 130) bahwa modul elektronik merupakan
dalam membangun kondisi belajar yang sanagat sumber belajar yang disusun secara logis serta
menarik dan mengasyikkan serta memanfaatkan TIK semenarik mungkin secara elektronik agar kompetensi
sebagai wahana dalam menyampaikan informasi yang diharapkan dapat tercapai sesuai tingkat
pembelajaran yang diharapkan agar dapat kerumitan, adanya bahasa yang jelas dapat memudahkan
mempermudah siswa dalam mempelajari siswa belajar secara mandiri.
TIK sebagi wahana dalam menyampaikan informasi Penyajian e-modul yang lebih inovatif dapat
pembelajaran yang diharapkan agar dapat serta menyediakan komunikasi dua arah antara siswa dengan
memahami konsep matematika (Supianti, 2018). materi pembelajaran yang dipelajari, menjadikan
pembelajaran aktif bagi siswa dan guru hanya sebagai
———————————————— fasilitator (Priyanthi dkk, 2017). E-modul dalam
1Corresponding Author: Nurlafifah Rosida
penelitian dimanfaatkan menjadi alternative siswa
Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa, Kota Serang, Banten, Indonesia. dalam melaksanakan pembelajaran secara mandiri.
E-mail: fifahrosida26@gmail.com sebab modul tersebut tidak hanya menyajikan teks saja
2
akan tetapi mengintegrasikan sebuah video
Co-Author: Abdul Fatah & Hepsi Nindiasari pembelajaran terkait materi yang diambil dan dapat
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa, Kota Serang, Indonesia diakses kapanpun sesuai kebutuhan siswa. Dengan

Pengembangan E-Modul Matematika Berbasis TPACK (Technological Pendagogical and Content Knowledge) pada Materi Aritmetika Sosial
Page 17
PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Vol. 15, No. 2, Desember 2022

begitu e-modul dimaksudkan agar dapat menghadirkan KAJIAN TEORITIS


modul elektronik yang modern dan menyesuaikan Bahan Ajar
dengan kemajuan teknologi terkini, serta dapat Untuk menciptakan lingkungan atau suasana belajar,
membentuk lingkungan belajar yang tidak monoton dan Prastowo (2013) mendefinisikan bahan ajar sebagai
menarik. semua jenis materi (termasuk informasi, alat, dan teks)
Pada masa modern sekarang ini, penggabungan yang disusun secara metodis dengan menyajikan
konten, pedagogi, dan teknologi pada sumber belajar gambaran kompetensi yang utuh yang akan dipahami
berbasis TPACK dipopulerkan oleh Koehler & Mishra siswa. Tujuannya adalah untuk merencanakan dan
(Gunawan dkk, 2020) menjadi sebuah resolusi inovatif mengamati bagaimana pembelajaran dipraktikkan
yang dikembangkan pada pembelajaran. Kerangka kerja Terdapat tujuan penyusunan menurut Depdiknas
kompleks untuk membuat model pembelajaran yang (2008: 9) yaitu penyediaan bahan ajar sesuai dengan
mengintegrasikan teknologi, pedagogi, dan konten tuntutan kurikulum dengan tetap memperhatikan
(materi berbasis pengetahuan) dengan cara kebutuhan siswa; membantu siswa dalam menemukan
menghasilkan pembelajaran berbasis TIK merupakan bahan ajar pengganti selain buku teks, yang terkadang
penjelasan TPACK (Nurjuwita dkk, 2019). sulit didapat; dan dukungan bagi guru dalam
Flip PDF Professional adalah program yang dapat melaksanakan pembelajaran merupakan aspek yang
digunakan untuk membuat e-modul matematika penting dari bahan ajar. Adapun manfaat penyusunan
berbasis TPACK. Perangkat lunak Flip PDF bahan ajar bagi guru dan siswa menurut Prastowo (2013:
Professional dapat digunakan untuk membuat modul 302) yaitu menyediakan sumber daya instruksional yang
digital yang menawarkan berbagai fungsi dan memenuhi persyaratan kurikulum serta persyaratan
memungkinkan pengeditan halaman (Seruni dkk, 2019). belajar siswa serta membuat kegiatan belajar lebih
Fitur perangkat lunak Flip PDF Professional yaitu menarik.
termasuk animasi, audio, video, Youtube, dan gambar. Menurut Romansyah (2016) terdapat banyak
Perangkat lunak ini dapat membuat sumber daya pedoman untuk memilih bahan ajar termasuk prinsip
instruksional yang menarik dapat ditampilkan di relevansi (prinsip keterkaitan bahan ajar), prinsip
perangkat elektronik seperti iPhone, iPad, desktop, dan konsistensi (ketegasan bahan ajar), prinsip kecukupan.
android membuat pembelajaran menjadi sederhana serta Selanjutnya terdapat 4 jenis bahan ajar menurut
tidak monoton. Prastowo (2013: 306) yaitu bahan ajar cetak (printed),
Aritmetika sosial merupakan salah satu mata bahan ajar dengar (audio), bahan ajar pandang (audio
pelajaran yang harus dikuasai siswa kelas VII. visual), bahan ajar interaktif (interactive teaching
Mendikbud (2018) menyatakan bahwa salah satu materials).
kompetensi dasar dalam kurikulum 2013 edisi revisi
tahun 2018 mata pelajaran matematika kelas VII adalah Modul Elektronik
menyelesaikan masalah dengan bunga tunggal, bruto, Mahadiraja & Syamsuarnis (2020) mengatakan
netto, tara dan rabat atau diskon. Namun pada bahwa modul terdiri dari kumpulan pengalaman belajar
kenyatannya, banyak siswa yang masih mengalami yang direncanakan dan diciptakan untuk membantu
kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal praktik siswa dalam mencapai tujuan belajar tertentu dengan
tersebut selama proses pembelajaran. Menurut jenis bahan ajar yang dikemas secara utuh dan
penelitian Annisa & Fahmi, 2020, siswa masih sistematis.
kesulitan memahami soal matematika aritmetika sosial, Menurut Bayani (2019) e-modul atau modul
yang biasanya disajikan dalam bentuk soal cerita, dan elektronik adalah sumber belajar atau perangkat
mereka kesulitan untuk mengubah soal tersebut ke pembelajaran yang ditata dan dirancang secara estetis
dalam bentuk matematika karena siswa tidak memahami dan sistematis yang terdiri dari sejumlah latihan
konsepnya. Dikarenakan menurut peneliti, masih pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dan
banyak siswa yang kesulitan membuat soal dalam kompetensi yang dibutuhkan secara online elektronik.
bentuk cerita, maka materi aritmetika sosial diangkat E-modul merupakan modul berbasis TIK yang dikemas
karena siswa kesulitan menyelesaikan soal yang sudah dalam bentuk format elektronik yaitu berupa file pdf,
ada. doc, exe, swf, ppt, dan sebagainya yang ditampilkan
Sebagaimana paparan di atas, peneliti tertarik untuk dengan memanfaatkan perangkat elektronik serta
melakukan kajian terhadap pembuatan bahan ajar software khusus seperti laptop, PC, Handphone, dan
matematika yang menghasilkan produk modul internet agar lebih interaktif serta mudah untuk dibawa
elektronik berbasis TPACK pada materi aritmetika dengan memuat unsur gambar, video, audio dan animasi
sosial. Mengenai judul penelitian ini “Pengembangan E- serta tes formatif dalam penyajiannya (Priyanthi dkk,
modul Matematika Berbasis yaitu “Pengembangan E- 2017). Dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa
Modul Matematika Berbasis TPACK (Technological, modul elektronik merupakan modul pembelajaran yang
Pedagogical, Content and Knowledge) pada materi dikemas dengan menggunakan media elektronik sebagai
aritmetika Aritmetika Sosial”. sumber belajar serta memudahkan siswa untuk
mempelajarinya secara mandiri.
Menurut Prastowo (dalam Agustina & Adesti, 2019)
terdapat lima tujuan penyusunan e-modul dalam
pembelajaran, antara lainkarena beberapa alasan: (1)

Pengembangan E-Modul Matematika Berbasis TPACK (Technological Pendagogical and Content Knowledge) pada Materi Aritmetika Sosial
Page 18
PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Vol. 15, No. 2, Desember 2022

Agar siswa dapat belajar tanpa atau dengan bimbingan Pedagogical Knowledge (TPK) merupakan
dari guru; (2) Agar peran dalam kegiatan pembelajaran pengetahuan tentang hubungan antara pedagogi dan
tidak dominan dan otoriter; (3) Melatih kejujuran siswa; teknologi; dan Technological Pedagogical Content
(4) Mengakomodasi perbedaan tingkat dan kecepatan Knowledge (TPACK) adalah jenis pemahaman tentang
belajar siswa; dan (5) Agar siswa dapat menilai sendiri interaksi yang rumit dan kombinasi beberapa komponen
tingkat penguasaan materi yang dipelajarinya. dalam pembelajaran yakni konten atau materi, pedagogi,
dan teknologi yang dimanfaatkan dalam pendidikan
TPACK (Technological Pedagogical and dengan berbantuan teknologi informasi dan komunikasi.
Content Knowledge) Sehingga dapat ditunjukkan pada Gambar 1 di bawah
TPACK meurpakan konteks kerja yang ini.
menguraikan pengetahuan yang dimiliki guru tentang
bagaimana teknologi, pendagogi, dan konten (materi)
yang digabungkan untuk menyediakan pembelajaran
berbasis TIK yang efektif (Koehler dkk, 2013). Dalam
sebuah kerangka TPACK terdapat tiga kategori
pengetahuan yang harus diperoleh semua guru yaitu
pengetahuan terkait konten (materi pelajaran) sesuai
dengan kompetensi tertuang dalam kurikulum,
pedagogi, dan teknologi (Suryawati dkk, 2014). Dari
pernyataan tersebut, inti dari pengajaran yang baik
dengan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran
yaitu memiliki keseimbangan saat menguasai ketiga
komponen pengetahuan sekaligus yakni antara konten
atau materi pelajaran, pedagogi dan teknologi yang
berinteraksi satu sama lain untuk menciptakan Gambar 1. Kerangka TPACK
pembelajaran berbasis TIK, agar siswa lebih mudah saat
memahami materi pelajaran yang tertuang dalam Flip PDF Professional
kurikulum. Ketiga komponen pengetahuan tersebut Menurut Seruni dkk (2019) bahwa flip PDF
membentuk suatu hakikat pada kerangka Technological professional merupakan sebuah media pembelajaran
Pedagogical and Content Knowledge (TPACK). interaktif yang memiliki banyak karakteristik yang
TPACK memuat konsep dasar yang menekankan dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk
pemahaman yang lebih kompleks yaitu serta saling mengembangkan modul serta menjadikannya lebih
berbuhungan antara tiga komponen pengetahuan yaitu kreatif dan menarik. Kemampuan aplikasi flip PDF
materi pelajaran (C), pendagogi (P) dan teknologi (T) professional diantaranya seperti teks, gambar, video,
yang memiliki peran penting dalam konteks audio, animasi dan video youtube. Flip PDF
pembelajaran (Koehler & Mishra, 2009). Dengan professional dapat menjadikan sebuah media
kerangka TPACK ini, seorang guru tidak hanya pembelajaran menarik dan interaktif yang bisa dilihat di
mengajarkan suatu materi (CK) dengan menggunakan PC, android, iphone, ipad sehingga pembelajaran
media pembelajaran (PK) tetapi juga mengintegrasikan menjadi tidak monoton dan menambah minat belajar
teknologi (TK) untuk dipadukan dengan media siswa.
pembelajaran dalam konten pengajaran. Dalam
kerangka TPACK terdapat tujuh komponen TPACK E-modul Berbasis TPACK
yaitu C (Content), P (Pedagogical), dan T E-modul matematika berbasis TPACK adalah
(Technological), kemudian C menjadi CK (Content metode penyampaian materi pembelajaran yang dibuat
Knowledge), P menjadi PK (Pedagogical Knowledge), secara sistematis dengan memanfaatkan teknologi
T menjadi TK (Technological Knowledge) serta terkini untuk membantu siswa mempelajari mata
hubungan antar komponen tersebut dapat dideskripsikan pelajaran matematika, dan tidak hanya menampilkan
sebagai berikut yaitu Content Knowledge (CK) tulisan atau visual saja namun juga menampilkan
merupakan pengetahuan tentang materi pelajaran atau audiovisual agar tercapainya tujuan pembelajaran. E-
substansi materi yang akan dipelajari atau diajarkan; modul matematika berbasis TPACK ini juga merupakan
Pedagogical Knowledge (PK) merupakan pemahaman e-modul yang mudah digunakan sehingga dapat dibuat
yang komprehensif tentang teori dan praktik atau teknik secara terbuka, dan tidak memerlukan pengetahuan
belajar mengajar; Technological Knowledge (TK) tentang bahasa pemograman HTML. Selain itu, e-modul
merupakan pengetahuan tentang teknologi yang dapat ini memiliki beberapa keunggulan, seperti lebih kreatif
dimanfaatkan untuk mendorong pembelajaran; dan menarik, dilengkapi dengan berbagai macam fitur
Pedagogical Content Knowledge (PCK) merupakan didalamnya seperti video pembelajaran, animasi, audio
informasi tentang cara menyajikan materi kepada siswa dan gambar, yang umumnya tidak ditemukan dalam
dengan cara yang membuatnya mudah dipahami bahan ajar cetak serta dapat diakses dimanapun baik
(Sintawati & Indriani, 2019); Technological dengan atau tanpa bimbingan guru. E-modul matematika
Pedagogical (TCK) yaitu jenis pengetahuan tentang berbasis TPACK ini merupakan sebuah integrasi antara
hubungan teknologi dan konten/materi; Technological

Pengembangan E-Modul Matematika Berbasis TPACK (Technological Pendagogical and Content Knowledge) pada Materi Aritmetika Sosial
Page 19
PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Vol. 15, No. 2, Desember 2022

teknologi, pedagogik, dan materi ajar (konten) dalam pertama untuk mengetahui kelayakan dari e-modul
𝑆
proses pembelajaran. matematika (Sugiyono, 2015): 𝑃𝑘 = × 100%
𝑁
Pengintegrasian teknologi dalam e-modul berbasis
Keterangan :
TPACK yang akan dikembangkan ini berupa bentuk
𝑃𝑘 : Nilai kategori kelayakan
produk yang akan dihasilkan yaitu sebuah modul
𝑆 : Jumlah skor yang diperoleh
elektronik yang dapat digunakan pada perangkat
𝑁 : Jumlah soal ideal
elektronik seperti komputer, laptop, dan handphone.
Sebuah perkembangan teknologi dapat digunakan
Tabel 1. Kategori Skor Kelayakan E-modul
unttuk membuat e-modul yang mencakup animasi,
Kategori Skor
gambar, dan video pembelajaran. Serta perangkat lunak
(software) yang digunakan dalam pembuatan e-modul Sangat Setuju 5
ini sehingga siswa dapat memahami materi pelajaran Setuju 4
dengan lebih sederhana yaitu flip PDF Professional. Kurang Setuju 3
Dalam aspek isipun e-modul berbasis TPACK ini Tidak Setuju 2
mengimplementasikan tahapan-tahapan yang Sangat Tidak Setuju 1
disesuaikan dengan ketentuan pedagogik, sebagaimana
secara umum dilakukan oleh guru pada saat proses Untuk skala penilaian kevalidan e-modul terdapat
kegiatan pembelajaran berlangsung. Tidak hanya itu, ketentuan menurut (Arikunto, 2010) sebagai berikut:
pada aspek content knowledge yaitu berupa materi yang 1) Jika hasil persentase penilaian berada dalam kategori
akan disajikan. Dalam e-modul berbasis TPACK yang A (81%-100%), maka terdapat kesimpulan bahwa
akan dikembangkan ini disajikan materi aritmatika kualifikasi kelayakan e-modul matematika yang
sosial kelas VII yang disusun secara sistematis serta dikembangkan dinyatakan sangat baik.
termasuk alat bantu untuk belajar seperti animasi, 2) Jika hasil persentase penilaian berada dalam kategori
gambar-gambar dan video pembelajaran. Untuk itu B (61%-80%), maka terdapat kesimpulan bahwa
perlu adanya aspek content knowledge yang dituang kualifikasi kelayakan e-modul matematika yang
kedalam e-modul ini agar siswa dapat menguasai materi dikembangkan dinyatakan baik.
aritmatika sosial yang didalamnya membahas terkait 3) Jika hasil persentase penilaian berada dalam kategori
keuntungan, kerugian, penjualan, pembelian, C (41%-60%), maka terdapat kesimpulan bahwa
persentase, bunga tunggal, rabat (diskon), bruto, netto, kualifikasi kelayakan e-modul matematika yang
dan tara sebagaimana yang terdapat pada kurikulum. dikembangkan dinyatakan cukup baik.
4) Jika hasil persentase penilaian berada dalam kategori
Aritmetika Sosial D (21%-40%), maka terdapat kesimpulan bahwa
Aritmetika sosial adalah sumber informasi yang kualifikasi kelayakan e-modul matematika yang
digunakan untuk membangun modil matematika dikembangkan dinyatakan kurang baik.
berbasis TPACK (Technological Pendagogial and 5) Jika hasil persentase penilaian berada dalam kategori
Content Knowledge). Salah satu subbidang matematika E (0%-20%), maka terdapat kesimpulan bahwa
yang diajarkan kepada siswa kelas VII Sekolah kualifikasi kelayakan e-modul yang dikembangkan
Menengah Pertama (SMP) adalah aritmetika sosial. dinyatakan sangat kurang baik.
Keuntungan, kerugian, penjualan, pembelian, bunga
tunggal, rabat (diskon), pajak, bruto, neto, dan tara Tabel 2. Skala Penilaian Kevalidan E-modul
adalah beberapa topik aritmetika sosial yang dibahas di Kategori Penilaian Skor
kelas (Friantini dkk, 2020). Sangat Baik 81% − 100%
Baik 61% − 80%
METODE PENELITIAN Cukup Baik 41% − 60%
Penelitian ini meliputi penelitian pengembangan Kurang Baik 21% − 40%
dan penelitian (Development Research). Sugiyono Sangat Kurang Baik 0% − 20%
(2017) mengemukakan bahwa penelitian pengembagan
adalah teknik penelitian yang digunakan untuk Kemudian (2) untuk teknik analisis kepraktisan
𝑆
membuat barang tertentu dan menilai keefektifannya. e-modul dapat dihitung dengan rumus: 𝑃𝑘 = × 100%
𝑁
Studi ini memanfaatkan model pengembangan ADDIE Keterangan :
lima tahap. Tahap analisis, desain, pengembangan, 𝑃𝑘 = Tingkat kelayakan
implementasi, dan evaluasi. Pada semeseter genap S = Jumlah skor yang diperoleh
tahun ajaran 2021-2022, SMP Negeri 2 Kota Serang N = Jumlah soal ideal
akan dijadikan sebagai lokasi pengambilan data.
Sebanyak 23 siswa kelas VII H SMP Negeri 2 Kota
Serang menjadi peserta penelitian.

Teknik Analisis Data


Terdapat beberapa teknik analisis data dalam
penelitian ini, untuk analisis data kuantitatif yaitu

Pengembangan E-Modul Matematika Berbasis TPACK (Technological Pendagogical and Content Knowledge) pada Materi Aritmetika Sosial
Page 20
PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Vol. 15, No. 2, Desember 2022

Tabel 3 Kategori Skor Kepraktisan E-modul


Skor
Kategori Pernyataan Pernyataan
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Kurang Setuju (KS) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5
(STS)

Untuk skala penilaian kepraktisan e-modul terdapat


ketentuan sebagai berikut:
1) Jika hasil persentase penilaian berada dalam
kategori A (81%-100%), maka terdapat kesimpulan
bahwa kualifikasi kepraktisan e-modul matematika
yang dikembangkan dinyatakan sangat baik.
2) Jika hasil persentase penilaian berada dalam
kategori B (61%-80%), maka terdapat kesimpulan
bahwa kualifikasi kepraktisan e-modul matematika
yang dikembangkan dinyatakan baik.
3) Jika hasil persentase penilaian berada dalam
kategori C (41%-60%), maka terdapat kesimpulan Gambar 2. Prosuder Penelitian
bahwa kualifikasi kepraktisan e-modul matematika
yang dikembangkan dinyatakan cukup baik. HASIL PENELITIAN
4) Jika hasil persentas penilaian berada dalam kategori Produk akhir dari penelitian pengembangan ini
D (21%-40%), maka terdapat kesimpulan bahwa yaitu e-modul matematika berbasis TPACK yang
kualifikasi kepraktisan e-modul matematika yang memuat materi aritmetika sosial dengan berbantuan
dikembangkan dinyatakan kurang baik. apliasi flip pdf professional yang bertujuan mengetahui
5) Jika hasil persentase penilaian berada dalam kelayakan dan kepraktisan dalam pembuatan e-modul.
kategori E (0%-20%), maka terdapat kesimpulan Hasil evaluasi terhadap lembar validasi yang diberikan
bahwa kualifikasi kepraktisan e-modul matematika kepada enam validator digunakan untuk mengetahui
yang dikembangkan dinyatakan sangat kurang baik. kelayakan e-modul matematika berbasis TPACK.
Tabel 4. Skala Penilaian Kepraktisan E-Modul Tujuh komponen yang menyusun lembar validasi e-
Kategori Skor modul matematika berbasis TPACK yaitu TK
Sangat Baik 81% − 100% (Technological Pedagogical), CK (Content
Knowledge), PK (Pedagogical Knowledge), PCK
Baik 61% − 80%
(Pedagogical Content Knowledge), TCK
Cukup Baik 41% − 60%
(Technological Content Knowledge), TPK
Kurang Baik 21% − 40% (Technological Pedagogical Knowledge), dan TPACK
Sangat Kurang Baik 0% − 20% (Technological Pedagogical and Content Knowledge).
Tingkat kriteria validitas e-modul matematika yang
Kemudian, untuk analisis data kualitatif yang dibuat kemudian ditentukan dengan menganalisis
digunakan untuk mengolah data hasil wawancara serta lembar validasi yang diisi oleh validator. Tabel 5
mengolah data angket baik berbentuk respon, komentar menunjukkan hasil evaluasi masing-masing komponen
serta saran perbaikan diperoleh dari keenam validator tes validasi e-modul matematika berbasis TPACK
serta e-modul matematika berbasis TPACK (Technological, Pedagogical, Content and Knowledge).
(Technological Pedagogical and Content Knowlede)
yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian datam Tabel 5. Hasil Uji Validasi E-Modul pada Setiap
serta kesimpulan. Komponen
Terdapat lima fase untuk penelitian ini: analisis, Pk Persentase
desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. No Komponen S N
(%) Akhir (%)
Secara lengkap prosedur penelitian dapat diilustrasikan 1 TK 130 150 86,66
pada Gambar 2 di bawah ini: 2 CK 179 210 85,23
3 PK 283 330 84,84
4 PCK 103 120 85,83 85,35
5 TCK 183 210 87,14
6 TPK 130 150 86,66
7 TPACK 145 180 81,11

Pengembangan E-Modul Matematika Berbasis TPACK (Technological Pendagogical and Content Knowledge) pada Materi Aritmetika Sosial
Page 21
PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Vol. 15, No. 2, Desember 2022

Keterangan : Layak digunakan dengan revisi kepraktisan pada saat uji coba. Hal tersebut
menunjukkan bahwa alur pengembangan untuk
Hasil penilaian uji validasi terhadap e-modul memperoleh e-modul matematika berbasis TPACK pada
matematika yaitu menghasilkan persentase 85,35% materi aritmetika sosial yang teruji kelayakan dan
yang ditunjukkan pada tabel di atas dengan kategori kepraktisannya telah selesai dilakukan. Meskipun
penilaian sangat baik serta layak digunakan pada semua komponen sudah terpenuhi, terdapat beberapa
proses pembelajaran tetapi terdapat sedikit revisi. revisi yang dilakukan terkait pemilihan warna dan jenis
Berdasarkan kriteria e-modul matematika dibangun huruf serta susunan penyajian pada e-modul matematika
secara praktis, sesuai dengan temuan penilaian pada berbasis TPACK. Setelah melakukan revisi pada tahap
lembar angket respon guru dan lembar angket respon evaluasi, hasil akhir e-modul matematika berbasis
siswa. Pemberian lembar angket respon kepada tiga TPACK (Technological Pedagogical and Content
guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 2 Kota Knowledge) pada materi aritmetika sosial dibantu
Serang memungkinkan peneliti untuk menguji dengan aplikasi flip pdf profesional yang dapat diakses
kepraktisan e-modul matematika. melalui komputer dan smartphone secara online yang
Adapun penilaian e-modul matematika ini telah teruji kelayakan dan kepraktisannya untuk
menggabungkan tiga kualitas, termasuk kualitas isi, digunakan dalam proses pembelajaran matematika
instruksional, dan teknis. Tabel 6 hasil penilaian
respon guru terhadap e-modul matematika yang dibuat. KESIMPULAN
Dari hasil analisis dan pembahasan diperoleh
Tabel 6. Hasil Penilaian Respon Guru beberapa simpulan yaitu sebagai berikut:
Persen 1. Penelitian pengembangan ini dihasilkan e-modul
Pk tase matematika berbasis TPACK (Technological
No Indikator S N
(%) Akhir Pedagogical Content and Knowledge) pada materi
(%) aritmetika sosial dengan berbantuan flip pdf
1 Kualitas Isi 118 135 87,40 professional yang layak dan praktis.
Kualitas 2. Tingkat kelayakan e-modul matematika berbasis
2 26 30 86,66
Instruksional 89,62 TPACK (Technological Pedagogical and Content
Kualitas Knowledge) pada materi aritmetika sosial
3 128 135 94,81
Teknis termasuk kategori “sangat layak”. E-modul
matematika berbasis TPACK dinyatakan layak
Tabel 6 menggambarkan hasil penilaian respon oleh keenam validator dengan memperoleh skor
guru pada mata pelajaran matematika mengenai e- rata-rata 85,35%, sehingga memungkinkan guru
modul matematika berbasis TPACK pada materi dan siswa memanfaatkan atau menggunakannya di
aritmetika sosial, kategori sangat baik memiliki rata- dalam kelas.
rata persentase sebesar 89,62% dan dapat digunakan 3. Tingkat kepraktisan e-modul matematika berbasis
dalam pembelajaran matematika materi aritmetika TPACK (Technological Pedagogical and
sosial. Content) pada materi aritmetika sosial dinyatakan
Kepraktisan e-modul matematika juga diperoleh “sangat praktis” meskipun rata-rata persentase
dari lembar angket respon siswa yang disediakan lembar respon siswa adalah 86,45%, namun rata-
sebagai sarana penilaian e-modul matematika berbasis rata persentase lembar respon guru adalah 89,62%.
TPACK digunakan berlandasrkan aspek desain, isi, Hal ini, dapat dikatakan bahwa e-modul
kebahasaan, kemanfaatan, serta kegrafikan. Temuan matematika TPACK (Technological Pedagogical
penilaian angket respon siswa terhadap materi and Content) pada materi aritmetika sosial dapat
aritmetika sosial pada e-modul matematika berbasis digunakan sebagai alat pengajaran yang cocok dan
TPACK menghasilkan rata-rata persentase sebesar berguna untuk pembelajaran matematika.
86,45% dengan kategori sangat baik.
Berdasarkan penilaian respon guru dan respon UCAPAN TERIMA KASIH
siswa setelah menggunakan e-modul matematika Peneliti ingin menggunakan kesempatan ini
berbasis TPACK terhadap materi aritmetika sosial untuk menyampaikan rasa terima kasih dan
yang telah dikembangkan memiliki kualifikasi penghargaan yang mendalam kepada semua orang yang
kepraktisan yang sangat baik untuk diimplementasikan telah mendukung, terutama orang tua; Kepala Sekolah
pada kegiatan pembelajaran, dikarenakan sangat di SMPN 2 Kota Serang, serta Bapak dr. Abdul Fatah,
menarik, dapat dijadikan salah satu inovasi baru bagi M. Pd dan Ibu Dr. Hepsi Nindianasari, M. Pd; dan semua
guru dan membantu siswa dalam memahami konsep pihak yag berpartisipasi dalam penelitian ini.
matematika dan memecahkan masalah matematika.
REFERENSI
PEMBAHASAN Agustina, N., & Adesti, A. (2019). Pengembangan
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang Modul Mata Kuliah Strategi Belajar dan
diperoleh dari penilaian para validator, praktisi dan hasil Pembelajaran Pada FKIP-Universitas Baturaja.
analisis, e-modul matematika siswa yang dibuat Jurnal Ilmiah Indonesia, 4(9), 84–93.
diinterpretasikan telah memenuhi kriteria kelayakan dan Annisa, U. N., & Fahmi, S. (2020). Pengembangan

Pengembangan E-Modul Matematika Berbasis TPACK (Technological Pendagogical and Content Knowledge) pada Materi Aritmetika Sosial
Page 22
PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Vol. 15, No. 2, Desember 2022

modul Matematika Berbantuan Smartphone Pada Teknik Informatika (KAMARPATI), 5(1), 40–49.
Materi Aritmatika Sosial untuk Siswa SMP Kelas Romansyah, K. (2016). Pedoman Pemilihan dan
VII. UrbanGreen Proceeding: Konferensi Penyajian Bahan Ajar Mata Pelajaran Bahasa dan
Nasional Pendidikan L, 1, 102–105. Sastra Indonesia. Jurnal Logika, XVII(2), 59–66.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Seruni, R., Munawaroh, S., Kurniadewi, F., &
Bayani, A. (2019). Pengembangan E-Book Matematika Nurjayadi, M. (2019). Pengembangan Modul
Berbasis Masalah Pada Materi Kubus dan Balok Elektronik (E-Modul) Biokimia Pada Materi
SMP/MTs Kelas VII. JPM : Jurnal Pendidikan Metabolisme Lipid Menggunakan Flip PDF
Matematika, 5(1), 7–15. Professional. JTK: Jurnal Tadris Kimiya, 4(1),
Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan 48–56.
Ajar. Dirjen PMPTK. Sintawati, M., & Indriani, F. (2019). Pentingnya Literasi
Friantini, R. N., Winata, R., & Permata, J. I. (2020). ICT Guru di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal
Pengembangan Modul Kontekstual Aritmatika Ilmiah Pendidikan Matematika, 1(2), 417–422.
Sosial Kelas 7 SMP. Jurnal Cendekia: Jurnal Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif
Pendidikan Matematika, 04(02), 562–576. Kualitatif dan R & D. Alfabeta.
Gunawan, D., Sutrisno, & Muslim. (2020). Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif,
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Matematika Berdasarkan TPACK untuk Sunismi, & Fathani, A. H. (2015). Pengembangan E-
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis. Module Kalkulus I Sebagai Panduan Mahasiswa
Jurnal Pendidikan Matematika, 11(2), 249–261. Untuk Mengoptimalkan Individual Learning.
Hamid, H. (2013). Pengembangan Sistem Pendidikan di Jurnal Pendidikan Matematika (JPM), 1(2), 192–
Indonesia. CV Pustaka Setia. 204.
Koehler, Matthew J & Mishra, P. (2009). What is Supianti, I. I. (2018). Pemanfaatan Teknologi Informasi
technological pedagogical content knowledge dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran
(TPACK). Contemporary Issues in Technology Matematika. MENDIDIK: Jurnal Kajian
and Teacher Education, 9(2), 60–70. Pendidikan Dan Pengajaran, 4(1), 63–70.
Koehler, M. J., Mishra, P., & Cain, W. (2013). What Is Suryawati, E., L.N, F., & Hernandez, Y. (2014).
Technological Pedagogical Content Knowledge Analisis Keterampilan Technological Pedagogical
(TPACK)? Journal of Education, 193(3), 13–19. Content Knowledge (TPCK) Guru Biologi Sma
Mahadiraja, D., & Syamsuarnis. (2020). Pengembangan Negeri Kota Pekanbaru. Jurnal Biogenesis, 11(1),
Modul Pembelajaran Berbasis Daring Pada Mata 67–72.
Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI Syam, A. A. A., Danial, M., & Sudding. (2019).
Teknik Instalasi Tenaga Listrik T.P 2019/2020 di Pengembangan Bahan Ajar Elektronik Science
SMK Negeri 1 Pariaman. Jtev (Jurnal Teknik Flashbook Mata Pelajaran IPA Kelas VIII SMP
Elektro Dan Vokasional), 6(1), 77–82. Pada Materi Pokok Partikel. Chemistry Education
Mendikbud. (2018). Peraturan Menteri Pendidikan dan Review (CER), 2(2), 1–15.
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun Tarihoran, E. (2019). Guru Dalam Pengajaran Abad 21.
2018. Jurnal Kateketik Dan Pastoral, 4(1), 46–58.
Novitasari, D. (2016). Pengaruh Penggunaan
Multimedia Interaktif Terhadap Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematis Siswa.
FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika &
Matematika, 2(1), 8–18.
Nurjuwita, S., Darmawan, H., & Boisandi. (2019).
Pengembangan Media Pembelajaran Gophys
Berbasis Tpck Pada Materi Hukum Kepler Kelas
Xi Sma Kemala Bhayangkari 1 Sungai Raya.
Seminar Nasional Pendidikan MIPA Dan
Teknologi (SNPMT II), 143–150.
PERMENDIKBUD. (2016). Peraturan Mentri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik
IndonesiaNomor 22. Tahun 2016. Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9),
1689–1699.
Prastowo, A. (2013). Pengembangan Bahan Ajar
Tematik (1st ed.). DIVA Press.
Priyanthi, K. A., Agustini, K., & Santyadiputra, G. S.
(2017). Pengembangan E-Modul Berbantuan
Simulasi Berorientasi Pemecahan Masalah Pada
Mata Pelajaran Komunikasi Data (Studi Kasus:
Siswa Kelas XI TKJ SMK Negeri 3 Singaraja).
Jurnal Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan
Pengembangan E-Modul Matematika Berbasis TPACK (Technological Pendagogical and Content Knowledge) pada Materi Aritmetika Sosial
Page 23

Anda mungkin juga menyukai