Anda di halaman 1dari 11

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN MATEMATIKA

Volume 4, Nomor 2, Desember 2021


ISSN: 2622-2329 (Cetak), 2622-2442 (Online)

Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Aplikasi Powtoon


Terintegrasi Dengan Microsoft Office Powerpoint Pada Materi
Koordinat Kartesius
Muthmainnah Asmal1, Akbar Taufik2*
1) 2)
Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Pancasakti Makassar
2)
akbar.taufik@unpacti.ac.id
Open access article under the CC-BY-SA license

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah Menghasilkan pengembangan bahan ajar multimedia interaktif
berbasis aplikasi Powtoon terintegrasi dengan Microsoft Office Powerpoint pada materi koordinat
kartesius yang valid, praktis dan efektif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
pengembangan dan prosedur pengembangan 4-D (Four D-Models) dari Thiagarajan yang memiliki
4 tahapan. Tahapan tersebut terdiri dari tahap define (pendefinisian), design (perancangan),
develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1
Karossa Kabupaten Mamuju Tengah tahun pelajaran 2020/2021 pada siswa kelas VIII. Teknik
analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan
kevalidan, kepraktisan dan keefektifan bahan ajar multimedia interaktif berbasis aplikasi Powtoon
terintegrasi dengan Microsoft Office Powerpoint pada materi koordinat kartesius. Hasil dari
penelitian ini berdasarkan kajian teori serta didukung oleh hasil penelitian serta tujuan penelitian
adalah media pembelajaran aplikasi powtoon terintegrasi dengan microsoft office powerpoint yang
dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran, dengan rincian 1) media pembelajaran
aplikasi powtoon terintegrasi dengan microsoft office powerpoint valid ditinjau dari hasil penilaian
ahli, 2) media pembelajaran aplikasi powtoon terintegrasi dengan microsoft office powerpoint
sangat praktis ditinjau dari hasil penilaian siswa, 3) media pembelajaran aplikasi powtoon
terintegrasi dengan microsoft office powerpoint efektif ditinjau dari hasil pekerjaan siswa.
Kata Kunci: Penelitian Pengembangan, Powtoon, Microsoft Office Powerpoint

ABSTRACT
The purpose of this research is to produce the development of interactive multimedia teaching
materials based on the integrated Powtoon application with Microsoft Office Powerpoint on valid,
practical and effective Cartesian coordinates. This research uses development research methods
and 4-D development procedures (Four D-Models) from Thiagarajan which has 4 stages. These
stages consist of define, design, develop, and disseminate. This research was carried out at SMPN
1 Karossa, Central Mamuju Regency, for the 2020/2021 academic year for class VIII students. The
data analysis technique used is descriptive data analysis technique, namely by describing the
validity, practicality and effectiveness of interactive multimedia teaching materials based on the
integrated Powtoon application with Microsoft Office Powerpoint on Cartesian coordinates. The
results of this study are based on theoretical studies and are supported by research results and the
purpose of the research is that the learning media for the Powtoon application integrated with
Microsoft Office PowerPoint that was developed is suitable for use in learning, with details: 1) The
Powtoon application learning media integrated with Microsoft Office Powerpoint is valid in terms
of the results of the assessment. experts, 2) Powtoon application learning media integrated with
Microsoft Office PowerPoint is very practical in terms of student assessment results, 3) Powtoon
application learning media integrated with Microsoft Office PowerPoint is effective in terms of
student work.
Keywords: Development Research, Powtoon, Microsoft Office Powerpoint

Available online at https: //ejournals.umma.ac.id/indeks.php/equals 112


Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Aplikasi Powtoon .......

A. PENDAHULUAN sangat mendukung dalam pembuatan sebuah


Di era Pandemi Covid-19 saat ini, memaksa presentasi yang baik. Oleh karena itu program ini
semua proses pembelajaran harus dilakukan dapat memberikan gambar dan warna yang
secara daring, sehingga peran teknologi menjadi menarik pada lembar presentasi, serta
sangat penting. Guru harus menguasai teknologi penyusunnya dengan rapi (Alfian, 2010).
guna berjalannya proses pembelajaran yang Matematika merupakan salah satu cabang
efektif. ilmu pengetahuan yang dipelajari di sekolah
Pembelajaran daring atau pembelajaran (Puspaningtyas, 2019). Berdasarkan pada tujuan
jarak jauh tidak terbatas pada waktu belajar, pembelajaran matematika di pendidikan dasar
dapat belajar kapan pun dan dimanapun. sampai menengah yaitu untuk mempersiapkan
Peserta didik dapat berinteraksi menggunakan peserta didik dapat selalu berkembang secara
beberapa aplikasi seperti classroom, video logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efisien dan
converence, telepon atau live chat, zoom efektif dalam dunia Pendidikan (Masykur et al.,
maupun melalui whatsapp group. Pembelajaran 2018). Menurut Ruseffendi (2006) banyak
ini merupakan inovasi pendidikan dan sebagai peserta didik yang setelah belajar matematika,
media pembelajaran interaktif untuk menjawab tidak mampu memahami bahkan pada bagian
tantangan akan ketersediaan sumber belajar yang paling sederhana sekalipun, banyak konsep
yang variatif. yang dipahami secara keliru sehingga
Pada mulanya, media pembelajaran hanya matematika dianggap sebagai ilmu yang sukar,
berfungsi sebagai alat bantu guru untuk ruwet dan sulit. Terlebih lagi pada materi
mengajar yang digunakan adalah alat bantu koordinat kartesius, karena siswa dituntut untuk
visual. Sekitar pertengahan abad ke-20 usaha mampu membaca gambar letak titik koordinat
pemanfaatan visual dilengkapi dengan dengan tepat. Untuk mempelajari materi
digunakannya alat audio, sehingga lahirnya alat tentang sistem koordinat, terlebih dahulu siswa
bantu audio-visual. Sejalan dengan harus menguasai konsep satuan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengukuran, urutan pada bilangan bulat, dan
(IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, menggambar garis bilangan baik secara
saat ini penggunaan alat bantu atau media horizontal (datar) maupun vertikal (tegak)
pembelajaran menjadi semakin luas dan (Khaeroni et al., 2018).
interaktif, seperti adanya komputer dan internet Cara mengajar guru juga sangat
(Fatimah, 2016) mempengaruhi hasil belajar siswa. Masih banyak
Microsoft Office Powerpoint merupakan ditemui guru matematika yang mengajar dengan
salah satu sarana yang populer karena metode konvensional. Pembelajaran
kemudahan dan kelengkapan fitur-fiturnya konvensional sering membuat siswa merasa

113
Asmal, Taufik EQUALS Vol. 4, No. 2, Desember 2021

bosan karena monoton. Akibatnya adalah ketika Model penelitian pengembangan dalam
siswa dihadapkan pada tugas yang sulit dan penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan
membutuhkan kemampuan berpikir tingkat bahan ajar yang layak (valid, praktis, dan efektif).
tinggi atau jawabannya tidak langsung Penelitian ini merupakan penelitian
diperoleh, maka siswa cenderung malas pengembangan yang mengembangkan media
mengerjakannya, akhirnya dia menegosiasikan pembelajaran berbasis aplikasi Powtoon
tugas tersebut dengan gurunya (Dewi et al., terintegrasi dengan Microsoft Office Powerpoint
2019). pada materi koordinat kartesius dengan
Media bisa meningkatkan dan mengarahkan menggunakan model 4D dari Thiagarajan yang
perhatian peserta didik sehingga bisa memiliki 4 tahapan (Dewi & Akhlis, 2016).
menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang Tahapan tersebut terdiri dari tahap define
lebih langsung antara siswa dan lingkungannya (pendefinisian), design (perancangan), develop
serta kemampuan siswa untuk belajar sendiri (pengembangan), dan disseminate
sesuai dengan kemampuannya. Oleh karena itu (penyebaran).
diperlukan sebuah media pembelajaran yang
2. Tempat dan Subjek Penelitian
dapat memvisualisasikan objek-objek dari
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Karossa
materi koordinat kartesius. Salah satu media
Kabupaten Mamuju Tengah tahun pelajaran
visual tersebut adalah aplikasi powtoon
2020/2021 pada siswa kelas VIII.
terintegrasi dengan Microsoft Office Powerpoint
3. Instrumen Penelitian
yang dapat digunakan untuk memvisualisasikan
Instrumen penelitian disusun untuk
objek kerja dari matematika. Melihat fakta yang
mengidentifikasi layak atau tidaknya bahan ajar
terjadi di lapangan, siswa sering merasa bosan
jika digunakan dalam proses pembelajaran.
dengan pembelajaran yang monoton dan
Instrumen penelitian dalam penelitian ini
menggunakan media yang kurang menarik dan
berupa instrumen untuk memvalidasi bahan
kurang interaktif maka penelitian ini bertujuan
ajar, instrumen untuk melihat kepraktisan bahan
untuk menghasilkan pengembangan bahan ajar
ajar, dan instrumen untuk melihat keefektifan
multimedia interaktif berbasis aplikasi Powtoon
bahan ajar jika diimplementasikan dalam proses
terintegrasi dengan Microsoft Office Powerpoint
pembelajaran. Instrumen tersebut, diuraikan
pada materi koordinat kartesius yang valid,
sebagai berikut:
praktis dan efektif.
a. Instrumen untuk Memvalidasi Bahan ajar
B. METODE
Instrumen yang digunakan untuk
1. Jenis Penelitian
memvalidasi bahan ajar disusun disesuaikan
Penelitian ini merupakan penelitian
dengan konstruksi penyusunan bahan ajar
pengembangan dalam bidang pendidikan.

114
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Aplikasi Powtoon .......

yang berbasis kompetensi. Untuk keperluan c. Instrumen untuk Mengukur Keefektifan


itu pengukuran dilakukan dengan angket Bahan ajar

yang berupa rating dan saran secara kualitatif Keefektifan bahan ajar yang dikembangkan

dari ahli untuk keperluan pertimbangan revisi dilihat berdasarkan tes hasil belajar siswa,

bahan ajar. Kevalidan bahan ajar adalah skor mengenai penggunaan bahan ajar multimedia

yang diperoleh dari hasil pengisian lembar interaktif berbasis aplikasi Powtoon terintegrasi

kevalidan bahan ajar oleh ahli. Skala dengan Microsoft Office Powerpoint pada materi

pengukuran menggunakan model skala likert diagram kartesius.

dengan 5 titik, yakni 1, 2, 3, 4, dan 5. 4. Teknik Analisis Data

b. Instrumen untuk Mengukur Kepraktisan a. Analisis Deskriptif


Bahan ajar Data yang diperoleh dianalisis dan diarahkan
Instrumen yang digunakan untuk menilai untuk menjawab tujuan penelitian yaitu
kepraktisan bahan ajar dilakukan dengan menghasilkan bahan ajar multimedia interaktif
angket yang diberikan siswa untuk setiap sub berbasis aplikasi Powtoon terintegrasi dengan
bab materi dari bahan ajar yang dihasilkan. Microsoft Office Powerpoint yang layak. Kriteria
Angket yang diberikan berupa rating yang layak dalam penelitian ini adalah memenuhi
akan diolah secara kuantitatif, dan saran- kriteria kevalidan, kepraktisan, serta keefektifan.
saran untuk keperluan pertimbangan revisi Data yang berupa komentar, dan saran
bahan ajar. dianalisis secara kualitatif, yang selanjutnya
Angket yang digunakan untuk mengetahui digunakan sebagai masukan untuk merevisi
kepraktisan bahan ajar menggunakan skala produk yang dikembangkan.
pengukuran menggunakan model skala likert,
b. Uji Statistik
yakni sangat setuju (SS), setuju (S), biasa
Uji statistik dipergunakan untuk melihat
saja/ragu (R), tidak setuju (TS), sangat tidak
efektivitas media pembelajaran interaktif
setuju (STS) dengan pembobotan berturut-
berbasis aplikasi powtoon terintegrasi Microsoft
turut 5, 4, 3, 2, dan 1. Lembar kepraktisan
Office PowerPoint pada materi koordinat
bahan ajar disusun berdasarkan kisi-kisi
kartesius melalui hasil belajar siswa. Data uji
instrumen sebagai berikut.
coba produk dikumpulkan menggunakan tes
Tabel 1. Kisi-kisi Angket Kepraktisan Bahan Ajar awal (pre-teset) dan tes akhir (post-test) untuk
No. Aspek Kepraktisan No. Butir melihat perbandingan nilai hasil belajar siswa
1 Penggunaan yang mudah 1,4,6 terhadap penggunaan media pembelajaran
2 Kejelasan Bahan Ajar 2,3,5,8 interaktif.
3 Kemenarikan 7

115
Asmal, Taufik EQUALS Vol. 4, No. 2, Desember 2021

C. HASIL DAN PEMBAHASAN Negeri 1 Karossa. Selain observasi peneliti


Hasil penelitian ini adalah suatu produk juga melakukan wawancara terhadap guru
berupa media pembelajaran interaktif berbasis mata pelajaran matematika.
aplikasi powtoon terintegrasi Microsoft Office Berikut beberapa hasil observasi kelas dan
PowerPoint pada materi koordinat kartesius wawancara dengan guru mata pelajaran
kelas VIII SMP semester ganjil. matematika:
Berikut adalah penjelasan data hasil ▪ Kurikulum yang digunakan di SMPN 1
pengembangan media pembelajaran untuk Karossa, khususnya kelas VIII adalah
masing-masing tahapan penelitian: Kurikulum 2013.

1. Tahap Define (Pendefinisian) ▪ RPP dibuat guru mata pelajaran terkait

Tahap pendefinisian ini mencakup fakta dan berdasarkan K13, yaitu terdiri dari

serangkaian kebutuhan dalam pembelajaran aktivitas Mengamati, menanya,

matematika di SMP Negeri 1 Karossa. Dalam Mengumpulkan Informasi/Mencoba,

tahap define (pendefinisian) dibagi menjadi menalar/Mengasosiasi, dan

beberapa langkah. Kegiatan dalam tahap ini Mengomunikasikan.

adalah analisis awal, analisis siswa (peserta ▪ Bahan ajar yang digunakan buku paket

didik), analisis tugas, dan spesifikasi tujuan dan LKS.

pembelajaran (Kurniawan & Dewi, 2017). ▪ Metode yang digunakan dalam

Adapun penjelasan yang lebih rinci pembelajaran matematika yaitu ceramah,

mengenai langkah-langkah dalam tahap define diskusi, dan penugasan.

adalah sebagai berikut: ▪ Penyajian materi yang disampaikan guru

a. Data Subjek Gender Perempuan disampaikan secara runtut dan sistematis

Analisis awal dari penelitian sesuai dengan materi yang tertera dalam

pengembangan ini yaitu menemukan dan LKS.

menetapkan masalah dasar yang dihadapi ▪ Media pembelajaran yang digunakan

dalam pembelajaran Matematika di SMP. berupa papan tulis (white board) dan

Dalam hal ini, pengkajian meliputi kurikulum spidol. Guru sesekali menggunakan media

dan permasalahan yang ada di lapangan berupa gambar dan beberapa alat peraga

sehingga dibutuhkan solusi yang sesuai yang menunjang pembelajaran.

dengan permasalahan yang dihadapi. Pada ▪ Proses pembelajaran matematika lebih

tahap analisis penelitian ini peneliti menekankan teacher centered, yaitu guru

melakukan observasi di sekolah untuk hanya menerangkan melalui metode

memperoleh informasi yang diperlukan. ceramah di kelas dan pemberian tugas

Sekolah yang dijadikan penelitian yaitu SMP berupa soal-soal.

116
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Aplikasi Powtoon .......

b. Analisis Peserta Didik c. Analisis Tugas


Analisis peserta didik bertujuan untuk Dalam tahap ini, peneliti telah merinci
mengetahui karakteristik peserta didik. tugas isi materi ajar secara garis besar dari
Berdasarkan hasil observasi peserta didik, Standar Kompetensi (SK) dan Indikator
karakteristik peserta didik di SMPN 1 Karossa Pencapaian Kompetensi yang diambil dari
memiliki respon pasif. Sebagian peserta didik RPP yang digunakan di SMPN 1 Karossa.
tidak antusias dalam mengikuti kegiatan Materi yang digunakan untuk penelitian ini
pembelajaran. Peserta didik tersebut tidak yaitu materi koordinat kartesius.
fokus terhadap materi yang disampaikan Berdasarkan Kurikulum 2013, Standar
guru tetapi cenderung aktif menggunakan Kompetensi (SK) dan Indikator Pencapaian
gadget berupa HP untuk memfoto catatan, Kompetensi materi koordinat kartesius untuk
laptop untuk menonton video. Peserta didik peserta didik kelas VIII SMP, analisis tugas
juga ada yang terlihat meliat jam dinding, secara rinci dapat diliat pada tabel berikut:
menguap berkali-kali, bahkan ada yang sibuk
Tabel 2. Tabel Analisis Tugas
mengobrol dengan teman sebangkunya. Dari
No. Aspek Hasil Analisis `
penjabaran tersebut, dapat dikatakan bahwa
1 Standar Menyelesaikan masalah
minat belajar peserta didik khususnya pada Kompetensi yang berkaitan dengan
mata pelajaran matematika masih rendah. kedudukan titik dalam
bidang koordinat
Pemahaman konsep peserta didik pada mata kartesius
pelajaran matematika masih rendah, hal 2 Indikator Menyelesaikan
Pencapaian kedudukan titik pada
tersebut dapat dilihat dari hasil ulangan Kompetensi koordinat
harian pada bab sebelumnya yang lebih dari kartesius yang berkaitan
dengan kehidupan
setengah peserta didik mendapatkan nilai di sehari-hari.
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). d. Analisis Konsep
Peserta didik yang mencapai KKM hanya 20% Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan
dari satu kelas. Berdasarkan uraian di atas, adalah dengan melakukan wawancara
maka dikembangkan media pembelajaran terhadap pendidik untuk mengidentifikasi
interaktif berbasis aplikasi powtoon terkait konsep pokok yang diajarkan, serta
terintegrasi Microsoft Office PowerPoint. melihat secara rinci mengenai konsep yang
Media pembelajaran ini diharapkan mampu harus diajarkan. Tahapan ini, bagian pokok
meningkatkan minat belajar dan pemahaman yang sudah dirancang dan disusun secara
konsep matematika peserta didik. terurut serta sesuai dengan Kompetensi Inti
(KI) dan Kompetensi Dasar (KD).

117
Asmal, Taufik EQUALS Vol. 4, No. 2, Desember 2021

e. Spesifikasi Tujuan Pembelajaran c. Pemilihan format


Pada tahap ini tujuannya adalah untuk Seperti halnya dengan pemilihan media,
menggabungkan hasil dari tahapan pemilihan format juga dipilih dari berbagai
sebelumnya, dan kemudian menentukan format bahan ajar yang paling sesuai
objek penelitian. Objek penelitian bergantung pada berbagai faktor yang
merupakan dasar saat penyusunan dan ditentukan. Format bahan ajar dalam
perancangan produk yang dikembangkan. penelitian ini adalah format media audio
Dari analisis konsep telah diperoleh tujuan visual.
dari pembelajaran yang harus dicapai pada
d. Desain awal
bahan ajar tematik berupa media
Desain awal dilakukan untuk mendesain
pembelajaran interaktif berbasis aplikasi
bahan ajar dari hasil analisis yang telah
powtoon terintegrasi Microsoft Office
dilakukan pada tahap define dan berdasarkan
PowerPoint.
kriteria yang ditentukan dengan media dan
2. Tahap Design (Perancangan) format yang sesuai. Desain awal dalam
Tujuan tahap ini adalah menyiapkan desain penelitian ini disebut sebagai project-1.
bahan ajar dan alat evaluasinya.
3. Develop (Tahap Pengembangan).
a. Mengonstruksi tes Tahap pengembangan terdiri atas penilaian
Tes yang disusun merupakan tes yang validator ahli media, validator ahli materi dan uji
digunakan dalam mengevaluasi bahan ajar pengembangan produk. Hal ini sesuai dengan
yang dikembangkan yaitu mengenai: pendapat Sugiyono yang menyatakan bahwa
kevalidan, kepraktisan, dan keefektifannya. validasi produk dapat dilakukan oleh para ahli
atau ahli yang berpengalaman untuk menilai
b. Pemilihan media
kekuatan atau kelemahan produk (Sugiono,
Pemilihan media dilakukan untuk mencari
2013). Draf yang telah divalidasi dan telah
media yang cocok digunakan dalam
melalui tahap revisi diujicobakan ke sekolah. Uji
mempresentasikan isi pengajaran.
coba terbatas diberikan kepada siswa kelas VIII
Berdasarkan hasil penyesuaian antara
SMPN 1 Karossa.
analisis tugas dan konsep, karakteristik siswa,
dan sumber produksi media, media yang a. Penilaian Ahli Media
digunakan dalam penelitian ini berupa media Aspek penilaian untuk ahli media
pembelajaran interaktif berbasis aplikasi pembelajaran antara lain: desain dan konten
powtoon terintegrasi Microsoft Office media, penyajian media, bahasa media. Hasil
PowerPoint. validasi dan penilaian ahli media

118
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Aplikasi Powtoon .......

pembelajaran dapat dilihat pada tabel di Berdasarkan tabel di atas, rata-rata skor
bawah ini: penilaian ahli media berada pada skor
87,95% yang artinya berada pada kategori
Tabel 3. Penilaian Ahli Media
valid dan layak untuk dikembangkan
Skor
Skor
No. Indikator Validasi Persentase
Ideal b. Penilaian Ahli Materi
Ahli
Desain Aspek penilaian untuk ahli materi
1 12 12 100%
Media
pembelajaran antara lain: tujuan
Konten
2 24 28 85,71% pembelajaran, materi pembelajaran,
Media
Penyajian penyajian pembelajaran. Hasil validasi dan
3 21 24 87,5%
Media
Kejelasan penilaian ahli materi pembelajaran dapat
4 14 16 87,5%
Bahasa dilihat pada tabel di bawah ini:
Jumlah 71 80 88,75%

Tabel 4. Penilaian Ahli Materi


No. Indikator Skor Validasi Ahli Skor ideal Persentase
1 Tujuan Pembelajaran 16 16 100%
2 Materi Pembelajaran 13 16 81,25%
3 Penyajian Pembelajaran 24 28 85,71%
Jumlah 53 60 88,33%

Berdasarkan tabel di atas, rata-rata skor Berdasarkan saran dari ahli dan hasil
penilaian ahli materi berada pada skor validasi pada tabel di atas, maka peneliti
88,33% yang artinya berada pada kategori melakukan revisi media powerpoint dan
valid dan layak untuk dikembangkan. powtoon. Hasil revisi tersebut disajikan
dalam tabel berikut:

Tabel 5: Hasil Revisi Media


SEBELUM REVISI SETELAH REVISI

Komentar dan Saran: Perbaikan:


1. Tampilan masih kurang menarik 1. Menambahkan tombol untuk mulai dan
2. Tambahkan tombol tombol close
3. Tambahkan gambar animasi 2. Menambahkan animasi gambar kartun siswa

119
Asmal, Taufik EQUALS Vol. 4, No. 2, Desember 2021

SEBELUM REVISI SETELAH REVISI

Komentar dan Saran: Perbaikan:


Tambahkan indikator capaian Menambahkan indikator capaian

Komentar dan Saran: Perbaikan:


1. Tambahkan animasi karakter 1. Penambahan animasi karakter
2. Titik nol tidak terlihat 2. Memperjelas titik nol
3. Tulisan angka kurang tebal 3. Mempertebal dan mengganti warna angka
dan tulisan

c. Uji Pengembangan No. Aspek Kepraktisan Skor Kriteria


Setelah media pembelajaran valid dan Sangat
3 Menarik 5
Praktis
layak digunakan di lapangan, maka langkah
Selain kepraktisan, keefektifan bahan ajar
selanjutnya media pembelajaran tersebut di
diukur melalui sebuah tes hasil belajar siswa.
uji cobakan ke siswa dan guru kelas VIII SMPN
Uji efektivitas media pembelajaran interaktif
1 Karossa. Selain untuk keperluan modifikasi,
berbasis aplikasi powtoon terintegrasi
juga dilakukan uji kepraktisan dan keefektifan
Microsoft Office PowerPoint dilakukan
bahan ajar untuk mengetahui kualitas bahan
dengan melihat ketuntasan klasikal siswa
ajar yang dikembangkan. Berdasarkan uji
dalam hasil tes belajar pada materi koordinat
pengembangan, kepraktisan bahan ajar yang
kartesius yang diperoleh melalui post-test
dikembangkan disajikan dalam tabel berikut:
dari 30 orang siswa kelas VIII.
Tabel 6. Kepraktisan Bahan
Hasil post-test menunjukkan ketuntasan
No. Aspek Kepraktisan Skor Kriteria klasikal sebesar 96.67% yang artinya media
Kemudahan dalam Sangat pembelajaran yang dikembangkan
1 4,33
penggunaan Praktis
merupakan salah satu media yang efektif
Sangat
2 Bahan ajar yang jelas 4,67
Praktis

120
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Aplikasi Powtoon .......

untuk digunakan sebagai media a. Pengembangan media pembelajaran


pembelajaran. hendaknya dikembangkan untuk materi
lainnya agar pembelajaran di kelas tidak
4. Disseminate (Tahap penyebaran).
membosankan.
Tahap disseminate/penyebaran merupakan
b. Penulis menyarankan bagi para peneliti untuk
tahap terakhir dari serangkaian tahap dalam
mengembangkan media pembelajaran yang
penelitian ini. Berdasarkan hasil pada langkah-
lain sesuai dengan materi pelajaran.
langkah sebelumnya, media pembelajaran
c. Media pembelajaran yang dihasilkan diuji
menunjukkan media pembelajaran yang praktis
cobakan pada kelas yang berbeda.
dan efektif digunakan dalam proses
pembelajaran. Kemudian berdasarkan hal
DAFTAR PUSTAKA
tersebut maka media pembelajaran yang Alfian. (2010). Membuat Presentasi
dikembangkan lalu disebar pada kelas lain di Menakjubkan dengan Microsoft Office
kelas VIII SMPN 1 Karossa. Powerpoint2007.Bandung: Mediakita.
Dewi, N.R. & Akhlis, I. (2016). Pengembangan
Ucapan Terima Kasih Perangkat Pembelajaran IPA Berbasis
Penulis ucapkan terima kasih kepada DRPM Pendidikan Multikultural Menggunakan
Permainan Untuk Mengembangkan
RISTEKBRIN karena telah membiayai riset
Karakter Siswa. Unnes Science Education
penelitian ini untuk hibah Penelitian Dosen Journal. 5 (1), 1098-1108.
Pemula tahun anggaran 2020. Dewi, P. S., & Septa, H.W. (2019). Peningkatan
Kemampuan Pemecahan Masalah dan
D. PENUTUP Disposisi Matematis Siswa dengan
1. Kesimpulan Pembelajaran Berbasis Masalah.
Mathema: Jurnal Pendidikan Matematika.
Berdasarkan kajian teori yang didukung oleh
1(1). 31-39.
hasil penelitian serta tujuan penelitian, maka
Fatimah. (2016). Pengembangan Media
kesimpulan dalam penelitian ini adalah media
Pembelajaran Menggunakan Software
pembelajaran yang dikembangkan layak Adobe Flash Profesional CS6 Pada Materi
digunakan dalam pembelajaran, dengan rincian Gula Dan Hasil Olahnya Untuk Siswa Kelas
X Jasa Boga SMK Negeri 1 Sewon. Jurnal
1) bahan ajar valid ditinjau dari hasil penilaian
online ePrint@UNY. http//eprints.uny.ic.id
ahli, 2) bahan ajar sangat praktis ditinjau dari . Diunduh pada tanggal 30 November 2019.
hasil penilaian siswa, 3) bahan ajar efektif Khaeroni dan Nopriyani, E. (2018). Analisis
ditinjau dari hasil pekerjaan siswa. Kesulitan Belajar Siswa Kelas V SD/MI Pada
Pokok Bahasan Sistem Koordinat. Jurnal
2. Saran Pendidikan Dasar Islam. 5(1). 76-93.
Berdasarkan hasil penelitian ini, Kurniawan, D & Dewi, S.V. (2017).
dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Dengan Media Screencasto-Matic Mata

121
Asmal, Taufik EQUALS Vol. 4, No. 2, Desember 2021

Kuliah Kalkulus 2 Menggunakan Model 4-D Siswa SD dalam Pembelajaran Matematika.


Thiagarajan. Jurnal Siliwangi. 3 (1), 214- Mathematik: Jurnal Pendidikan
219. Matematika. 1(1). 24-30.
Masykur, R., Aulia, L.R., dan Sugiharta, I. (2018). Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar kepada
Microsoft Office Powerpoint pada Aplikasi Membantu Guru Mengembangkan
Android dalam Peningkatan Pemahaman Kompetensinya dalam pengajaran
Konsep Matematis, Jurnal Matematika dan Matematika untuk CBSA. Bandung: Tarsito.
Pembelajaran. 6(2), 265-273.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif,
Puspaningtyas, N. D. (2019). Berpikir Lateral kualitatif, R dan D. Bandung: Alfabeta.

122

Anda mungkin juga menyukai