Anda di halaman 1dari 3

BERITA PERS

PT BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk


No: 430
Tanggal 20 Oktober 2023

Nikmati Keindahan Wisata Pengunungan dan Kopi Robusta Sanggabuana,


Wujud Pemberdayaan Desa BRILiaN

Karawang – Letak geografis di utara pulau Jawa dan dengan dikelilingi persawahan luas
menjadi identitas Kota Karawang sebagai salah satu pusat pertanian padi terbesar di Indonesia.
Namun, sedikit informasi yang menunjukkan bahwa kota ini juga mempunyai pertanian kopi
dengan produk khas di dalamnya.

Desa Brilian Mekarbuana sendiri berada pada sebuah desa yang terletak di paling atas di
Pegunungan Sanggabuana, Kecamatan Tegalwaru, Karawang. Letaknya sekitar 42 kilometer
dari pusat Kota Karawang dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 42 menit dengan medan jalan
berliku dan naik-turun. Kondisi geografis seperti ini membuat penduduk di desa bernama
Mekarbuana ini tak memungkinkan untuk bertani padi.

Namun kondisi ini juga memiliki potensi besar dalam mengembangkan mata pencaharian
lainnya. Misalnya, terdapat belasan hingga puluhan destinasi wisata di desa ini, mulai dari
kuliner, wisata alam, hingga arena berkemah. Tak ayal desa ini lebih dikenal sebagai desa Agro-
Ecowisata.

Kepala Desa Mekarbuana Jaji Maryono menceritakan bahwa sejak 2021 terdaftar sebagai Desa
BRILiaN, desa ini mengandalkan komoditas unggulan khas lokal mulai dari durian, manggis,
alpukat, petai hingga jengkol. Namun ada satu produk yang langsung membawa desa ini
berprestasi dalam penganugrahan Desa BRILiaN Terbaik 2021 di Jakarta yakni hasil olahan
kopi.

“2021 ikut Desa BRILiaN, melalui produk kopi dan kegiatan lain yang kami lakukan di desa
melalui Bumdes (Badan Usaha Milik Desa), Alhamdulillah desa kami bisa menjadi juara 3 di
Jakarta 1 (Regional Office) dan masuk 15 besar nasional,” ucap Jaji.

Jaji mengatakan pada awalnya produk yang dikenal sebagai “Kopi Robusta Sanggabuana” ini
tidak tereksplorasi dengan baik. Padahal daya panen kopi ini bisa mencapai 100 ton per tahun
dengan cangkupan seluas 452 hektar dalam sekali panen. Masyarakat setempat pun sudah
memiliki brand tersendiri yang memanfaatkan hasil panen yakni kopi sachet bernama “KOSA”
atau Kopi Sanggabuana.

Namun berkat terdaftar sebagai Desa BRILiaN, beragam bentuk pemberdayaan didapatkan
seluruh pelaku usaha, mulai dari petani di tingkat hulu hingga distributor di tatanan hilir.
Pemberdayaan dan pendampingan berupa pembiayaan dan permodalan, pengadaan mesin-
mesin pendukung, hingga pendidikan serta pelatihan semua didapatkan.

“BRI banyak membantu kami dari sisi permodalan lewat KUR, sehingga masyarakat kami
banyak terbantu. Contoh lainnya, pembuatan kopi sebelumnya belum mempunyai mesin mixing
kopi untuk me-mix kopi dan gula, kini dibantu BRI. Jadi cukup besar peran BRI kepada desa
kami,” lanjutnya.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Bumdes Buanamekar Dedi Priyatna menggambarkan


pemberdayaan BRI yang menyasar pada pengembangan sumber daya manusia di desa
tersebut. Pelatihan yang diberikan terbukti berhasil menciptakan masyarakat yang lebih mandiri
dan berani bersaing dalam proses bisnis.

“Karena jujur saja dari segi SDM desa Mekarbuana masih perlu ditingkatkan, sehingga untuk
membangun desa ini harus extra kerja keras. Kami lakukan beberapa pelatihan salah satunya
untuk kopi kami mulai pembibitan, budidaya, panen, pasca panen, sampai ke pengolahan
hasil,” ucap Dedi.

Baik Jaji maupun Dedi bertekad menjadikan produk kopi di Desa Mekarbuana sebagai daya
tarik utama yang tak hanya memancing pembeli tapi juga wisatawan lokal maupun
internasional. Bagaimanapun desa ini di kelilingi macam-macam destinasi wisata, mulai dari
wisata alam, religi hingga buatan. Tentu yang paling khas di antaranya, Air Terjun Cigentis,
Curug Bandung, Curug Peteuy, dan beberapa ada curug kecil lainnya. Kemudian terdapat Raja
Camp, pendakian Gunung Sanggabuana, Kampung Turis, Empang Sari, Jeci Hills, hingga Sungai
Muara tiga dan Haji Enim.

Terkait dengan hal tersebut, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa
pemberdayaan di Desa BRILiaN merupakan bentuk implementasi Environmental, Social and
Governance (ESG) dalam aspek sosial. Tujuan pemberdayaan yakni membangkitkan ketahanan
dan kemandirian ekonomi desa di era new normal.
"Program ini merupakan program inkubasi desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam
pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul serta
semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development
Goals (SDG’s)," pungkasnya.

Keywords: BRI, BBRI, Desa BRILiaN, Desa Mekarbuana, Kopi Sanggabuana, Pemberdayaan
UMKM

Informasi mengenai BANK BRI dapat diakses melalui situs www.bri.co.id


Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi :
Agustya Hendy Bernadi
Corporate Secretary
Telp. : 021-575-1966
Fax. : 021-570-091
email : humas@bri.co.id

Anda mungkin juga menyukai