Anda di halaman 1dari 30

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DESA MEJASEM TIMUR


RW 01 RT 01-08 KELURAHAN MEJASEM KECAMATAN KRAMAT
KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAH

Asuhan keperawatan komunitas yang telah dilaksanakan oleh Mahasiswa


Keperawatan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Bhamada Slawi dalam
praktek di masyarakat berlangsung pada tanggal 15 Mei 2018 Sampai tanggal 21
Juli 2018 di Desa Mejasem Timur RW 01/RT 01-08 Kelurahan Mejasem Timur
Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal.
A. Tahap Persiapan
1. Persiapan Umum
Pelaksanaan praktek Keperawatan Komunitas Program Profesi Ners
diawali dengan penyerahan di Balai Desa Kelurahan Mejasem Timur
Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal pada hari selasa tanggal 15 Mei 2018
pukul 08.00 WIB di hadiri oleh 17 orang yang terdiri atas tokoh-tokoh
masyarakat beserta kader-kadernya, pembimbing klinik, pembimbing
akademik dan mahasiswa Stikes Bhakti Mandala Husada Slawi di desa
Mejasem Timur sebanyak 69 orang.. Dilanjutkan dengan sesi perkenalan,
kemudian dilanjutkan pembekalan oleh Bapak Kepala Desa dan Kepala
puskesmas Keramat Pada pukul 08. 30 WIB.
2. Musyawarah Masyarakat Desa I ( MMD I )
Focus Group Discussion (FGD) dimulai pada pukul 16.30 WIB
bertepatan dirumah ibu Hj. Yayi RT 08 yang dihadiri 6 tokoh masyarakat.
Proses kegiatan dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Fase Orientasi
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan perkenalan mahasiswa
dengan perwakilan masyarakat desa dan dilanjutkan dengan
menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan Fokus Grup Diskusi (FGD).
b. Fase Kerja
Dalam fase ini dilakukan diskusi mengenai masalah kesehatan di Desa
Mejasem Timur RW 01. Dari diskusi tersebut teridentifikasi masalah
yang sering terjadi di Desa Mejasem Timur RW 01.
c. Fase Terminasi
Pertemuan ditutup pada pukul 17.30 WIB yang kemudian
disimpulkan terlebih dahulu hasil yang telah didapat.
3. Musyawarah Masyarakat Desa II (MMD II)
Musyawarah Masyarakat Desa II (MMD II) dimulai pada pukul 20.30
WIB bertepatan dirumah ibu Hj. Yayi RT 08 yang dihadiri 12 tokoh
masyarakat. Proses kegiatan dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Fase Orientasi
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan dilanjutkan dengan
menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan Musyawarah Masyarakat
Desa II (MMD II).
b. Fase Kerja
Dalam fase ini dilakukan memprioritaskan mengenai masalah
kesehatan yang telah ditentukan pada MMD 1 yaitu TB paru, kusta
dan asam urat. Dari memprioritaskan masalah kesehatan masyarakat
di Desa Mejasem Timur RW 01 diadakan diskusi untuk perencanaan
tindakan keperawatan yang sesuai dengan prioritas masalah kesehatan
yang telah ditentukan.
c. Fase Terminasi
Pertemuan ditutup pada pukul 22.00 WIB yang kemudian disimpulkan
terlebih dahulu hasil yang telah didapat.

B. Tahap Pengkajian
1. Pengkajian inti komunitas
a. Sejarah desa dan kampung
Sebelum tahun 1995 Desa Mejasem belum terbagi menjadi 2
wilayah. Tahun 1996 Desa Mejasem dibagi menjadi Mejasem
Timur dan Mejasem Barat karena jumlah penduduk yang banyak
dan wilayah yang luas.
Sedangkan kantor Desa Mejasem ini dibangun pada tahun 1819,
karena sejak tahun 1988 kantor Desa pindah ke jalan Gili 1
menempati kantor baru, maka gedung yang lama digunakan untuk
sarana pendidikan yaitu TK Masitoh II.
b. Demografi dan etnik grup
 Luas wilayah ±244.445 km2
 Jumlah penduduk di desa Mejasem Timur tahun 2017/2018
tercatat 98400 jiwa
 Data Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin:
- Laki-Laki : 4.811 orang
- Perempuan : 4.273 orang
- Pendatang : 15 orang
- Pergi : 42 orang
 Batas wilayah :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Dampyak
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Padaharja
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pacul
- Sebelah Barat berbatasan Desa Mejasem Barat
c. Statistik kesehatan
Kebanyakan penduduk RW1 Mejasem Timur yaitu Lansia dengan
masalah kesehatan nyeri sendi. Dari data Puskesmas Kramat
masalah kesehatan di Mejasem Timur yang harus segera ditangani
yaitu penyakit menular TB Paru dan Kusta. Karena di Mejasem
Timur sebagian warganya sudah terdiagnosa penyakit TB Paru dan
Kusta, sehingga perlu penanganan lebih lanjut untuk mencegah dan
memberantas penyakit menular tersebut.
d. Kultur kepercayaan dan agama
Agama yang banyak dianut oleh masyarakat Mejasem Timur RW
01 yaitu agama islam, wilayah RW 01 sering mengadakan pengajian
rutinan seperti IRM, Fatayat-muslimat, dan pengajian peringatan
hari besar islam.
2. Pengkajian subsistem sekitar komunitas
a. Lingkungan fisik
 Luas Wilayah ±244.445 km2
 Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan RW 01 tidak bising karena jauh dari jalan
raya. Pada lingkungan masyarakat RW 01 keadaanya bersih dan
tertata rapi tetapi terdapat salah satu RT yaitu RT 04 terdapat
peternakan ayam yang masih masuk atau tergabung dalam
kawasan rumah warga. Sehingga keadaan rumah warga menjadi
kotor dan masih banyak masyarakat yang membuang sampah
dipekarangan padahal sudah tersedianya petugas pengambilan
sampah disetiap rumah warga.
 Jarak Antar Rumah
Jarak antar rumah di RW 01 Desa Mejasem Timur sebagian
besar berdekatan tidak ada pembatas antar rumah satu dengan
yang lainnya dan masih terdapat pekarangan di sekitar rumah
warga.
 Fasilitas MCK
Sebagian rumah di RW 01 sudah ada kamar mandi yang
dilengkapi dengan jamban cemplung.
 Saluran Air
Di desa Mejasem Timur RW 01 terdapat selokan dengan kondisi
yang kotor dan banyak sampah. Selokan berbau tidak sedap
sehingga mengganggu masyarakat yang berada di dekat selokan.
Pada musim hujan selokan ini dapat mejadi pencetus terjadinya
banjir.
 Iklim
Iklim di indonesia beriklim tropis, saat ini sedang musim
kemarau.
 Daerah Banjir
Daerah ini tidak pernah mengalami banjir
b. Pendidikan
 Fasilitas yang ada di komunitas
- Pendidikan formal
Fasilitas pendidikan terdekat ada sekolah TK terdekat di RW
01 kurang lebih 200 meter dari RT 08 dan terdapat SD
Mejasem Timur 2 yang jaraknya kurang lebih 60 meter dari
RT 06 .
- Pendidikan non formal
Terdapat 2 pendidikan non formal seperti TPQ di RT 02.
 Tingkat pendidikan penduduk
Tingkat pendidikan penduduk bermacam-macam, rata-rata yang
sudah lansia tingkat pendidikannya SD tetapi terdapat juga yang
tidak tamat sekolah, sedangkan yang dewasa rata-rata
pendidikannya SLTP-SLTA dan terdapat juga yang
berpendidikan diploma dan sarjana walaupun hanya minoritas.
 Persepsi penduduk tentang pendidikan
Masyarakat di desa Mejasem Timur RW 01 mengatakan bahwa
pendidikan itu penting untuk masa depan anak-anaknya.
c. System politik dan penduduk
 Situasi politik dan pemerintah
Apabila ada pemilihan ketua RT dipilih dan ditunjuk secara
langsung oleh warga, sedangkan untuk pemilihan ketua RW
dilakukan pemilihan secara musyawarah, karena masyarakat
Desa Mejasem Timur RW 01 masih menjunjung tinggi
musyawarah mufakat.
 Pemilihan umum (PEMILU)
Di Desa Mejasem Timur RW 01 tidak ada calon legislatif dan
pemilu terakhir dilaksanakan pada pemilihan kepala desa.
Antusias masyarakat dalam pemilihan umum adalah 90%.
Kondisi saat pemilu aman dan terkendali.
 Peraturan dan kebijakan pemerintah
Ada beberapa peraturan yang diterapkan di RW 01 diantaranya :
- Dilarang minum-minuman keras di RW 01
- Tamu dalam 24 jam wajib lapor
 Bantuan pemerintah
Terdapat bantuan pemerintah dalam pengerasan jalan di wilayah
masyarakat RW 01 dan kompor gas serta bantuan sembako
untuk masyarakat yang kurang mampu.
d. Keamanan dan transport
 Biasanya populasi datang dan pergi, masyarakat di Desa
Mejasem Timur hidup menetap tidak berpindah-pindah.
 Jenis transportasi
Kendaraan yang dimiliki masyarakat Desa Mejasem Timur RW
01 sepertisepeda, motor dan mobil. Warga yang tidak memiliki
kendaraan biasanya menggunakan akses kendaraan umum yaitu
becak. Untuk mendapatkan kendaraan semacam angkutan kota
(angkot) tidak tersedia karena tidak ada jalur yang menuju
wilayah Desa Desa Mejasem Timur.
 Sistem keamanan
Tidak ada sistem keamanan di RW 01 ini dikarenakan ronda dan
siskamblingnya tidak aktif.
 Keberadaan petugas keamanan dan polisi
Wilayah Desa Mejasem Timur RW 01 tidak ada kantor polisi.
 Pemadam kebakaran
Tidak ada pemadam kebakaran dan tidak tersedianya mobil
pemadam di Desa Mejasem Timur RW 01.
e. Pelayanan kesehatan dan social
 Pelayanan kesehatan yang ada
Posyandu balita dan bayi dilakukan setiap 1 bulan sekali.
Dimana posyandu balita dan bayi dilakukan pada minggu ke-2
setiap hari rabu, sedangkan posyandu lansia dan posbindu tidak
aktif.
 Fasilitas kesehatan
- Posyandu : 1
- Poliklinik : 2
- Puskesmas : 1 pustu 1
- RS : -
 Program kesehatan
Adanya program jaminan kesehatan masyarakat yaitu jaminan
kesehatan masyarakat (JASKESMAS), sempat ada pengobatan
gratis tetapi tahun 2014 program tersebut vakum.
 Jarak pelayanan kesehatan : ± 300 meter.
 Organisasi sosial : tidak ada lembaga kemasyarakatan.
f. Komunikasi
 Bahasa sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat di Desa
Mejasem Timur RW 01 mayoritas menggunakan bahasa jawa
dan bahasa indonesia. Dengan menggunakan bahasa jawa dan
bahasa indonesia cukup efektif didalam menyampaikan
informasi.
 Sumber informasi yang ada di masyarakat
Pusat informasi di Desa Mejasem Timur RW 01 adalah masjid.
Warga memanfaatkan pengeras suara di masjid untuk
menyampaikan informasi apapun kepada seluruh masyarakat
Desa Mejasem Timur RW 01. Terdapat papan pengumuman di
masjid atau mushollah. Selain itu sumber informasi juga bisa
didapat dari pengajian.
 Sarana komunikasi formal/informal
Pengajian ibu-ibu setiap harinya.
 Kerukunan
Kerukunan dan kekompakan masyarakat kurang, kerena
masyarakat lebih memilih diam didalam rumah dari pada
mengobrol bersama. Tetapi jika ada masyarakat yang sakit akan
dijenguk tetapi secara pribadi tidak bersama-sama.
g. Rekreasi
 Sarana rekreasi masyarakat Desa Mejasem Timur RW 01 adalah
menonton TV yang sudah merupakan hiburan bagi warga karena
menonton TV malam-malam merupakan kegiatan berkumpul
bagi keluarga.
 Masyarakat Desa Mejasem Timur RW 01 tidak pernah
melakukan jalan-jalan atau rekreasi bersama setiap RT. Warga
cenderung rekreasinya per kepala keluarga saja.
 Aktifitas mengisi waktu luang
Aktifitas mengisi waktu luang di rumah bermacam-macam, ada
dengan hal membersihkan rumah, dan memilih istirahat.
Dimalam harikebanyakan mengisi waktu luang dengan
menonton TV dan berkumpul bersama keluarga.
 Jenis fasilitas rekreasi
Tidak ada fasilitas rekreasi yang digunakan di Desa Mejasem
Timur RW 01.
C. Tahap Pelaksanaan
1. Perencanaan keperawatan

Strategi NOC
No Dx TUM TUK NIC Sumber Lokasi
Intervensi
Kriteria Standar
1. Kurang Setelah 1. Masyarakat 1. Penyuluh 1. Beri penjelasan pada 1. Respon 1. 75% masyarakat -Mahasiswa rumah
pengetahuan dilakukan mengetahui an masyarakat RW 01 Verbal memahami -Ketua RT warga
TBC di Desa intervensi lebih banyak 2. Pengambi tentang penyakit tentang penyakit -Ketua RW (kempulan
Mejasem keperawatan tentang lan (definisi, penyebab, TBC. -Kumpulan PKK,
Timur RW 01 masyarakat penyakit sempel gejala penyebaran 2. 70% masyarakat materi pengajian,
Kecamatan mampu yang timbul dahak dan pengobatan. yang hadir penyuluhan karang
Kramat memahami karena 3. Megukur 2. Motivasi masyarakat 2. Psiko- terlibat dalam taruna
Kabupaten penyakit penularan tekanan melalui kader atau Motor penyuluhan dan
Tegal b.d serta dari darah tokoh masyarakat tanya jawab.
ketidak mengetahui penderita 4. Menimba untuk memeriksakan 3. 70% masyarakat
mampuan pentingnya TBC. ng berat diri ke puskesmas dapat bersikap
dalam pengobatan 2. Cara badan jika mengalami menjaga
memahami TBC dengan mencegah batuk terus-menerus kesehatan untuk
tentang mengikuti terhadap 3. Koordinasi dengan 3. Afektif mencegah
penyakit pendidikan penyakit. tokoh masyarakat penularan
menular yang kesehatan 3. Cara untuk penyakit.
dimanifestasik dalam penyebaran menyelenggarapeny 4. 70% masyarakat
an dengan waktu 1 penyakit. uluhan RW 01
kurangnya minggu. 4. Cara 4. Rujuk segera memperhati-kan
kesadaran menanggulan apabila ada anggota kesehatannya dan
masyarakat gi penyakit masyarakat yang memeriksaan diri
tentang yang menunjukkan gejala ke pelayakan
pengobatan berhubungan dari penyakit. kesehatan jika
TBC. dengan pola batuk lebih dari 3
hidup yang minggu
kurang sehat
2. Ketidakefektif Setelah 1. Masyarakat 1. Penyuluh 1. Berikan penjelasan 1. Respon 1. Minimal 60% - Mahasiswa - Lapangan
an dilakukan tahu lebih an pada masyarakat RW Verbal lansia di - Puskesmas bulu
pemeliharaan intervensi banyak 2. Pemeriks 01 tentang keluarganya - Ketua RT tangkis
kesehatan keperawatan tentang aan asam pentingnya mengikuti - Ketua RW
asam Urat di masyarakat penyakit urat memperhatikan dan 2. Afektif penyuluhan.
Desa mampu Asam urat 3. Pengukur mengenal masalah 2. 70% lansia dan
Mejasem mencegah 2. Cara an kesehatan lansia. keluarga yang
Timur RW 01 penyakit mencegah takanan 2. Kolaborasi dengan hadir terlibat
Kecamatan akibat terhadap darah pihak puskesmas dalam
Kramat lingkungan penyakit untuk kegiatan penyuluhan dan
Kabupaten yang kurang 3. Cara pemeriksaan tanya jawab.
Tegal b.d sehat penyebaran kesehatan dan 3. 70% lansia
ketidakpatu- dengan penyakit pengobatan pada menghadiri
han warga membersihk 4. Cara lansia. 3. Psiko- kegiatan senam
memeriksa- an menanggula 3. Pelaksanaan motor lansia.
kan diri lingkungan ngi pemeriksaan fisik. 4. 80% lansia
dimanifesta- secara penyakit 4. Pencatatan datang untuk
sikan gotong yang pemeriksaan fisik memeriksa-kan
banyaknya royong berhubunga lansia. kadar asam urat
warga yang dalam n dengan 5. Mengadakan dan TD.
terkena asam waktu 2 akibat kegiatan senam
urat namun minggu. lingkungan lansia.
sedikit yang yang tidak
mau berobat. sehat.

3 Kurang Setelah 1. Masyarakat 1. Penyuluh 1. Beri penjelasan 1. Respon 1. 75% -Mahasiswa - rumah
pengetahuan dilakukan mengetahui an pada masyarakat Verbal masyarakat -Ketua RT warga
kusta di Desa intervensi lebih 2. Lakukan RW 01 tentang memahami -Ketua RW (kempulan
Mejasem keperawatan banyak skrining penyakit (definisi, tentang Kumpulan PKK,
Timur RW 01 masyarakat tentang kusta penyebab, gejala penyakit kusta. materi pengajian,
Kecamatan mampu penyakit 3. Megukur penyebaran dan 2. 70% penyuluhan karang
Kramat memahami yang timbul tekanan pengobatan. Psiko- masyarakat taruna
Kabupaten penyakit karena darah 2. Motivasi Motor yang hadir
Tegal b.d serta penularan 4. Menimba masyarakat melalui terlibat dalam
ketidak mengetahui dari ng berat kader atau tokoh penyuluhan dan
mampuan pentingnya penderita badan masyarakat untuk tanya jawab.
dalam pengobatan kusta memeriksakan diri 3. 70%
memahami Kusta 2. Cara ke puskesmas jika Afektif masyarakat
tentang dengan mencegah mengalami tanda dapat bersikap
penyakit mengikuti terhadap gejala penyakit menjaga
menular yang pendidikan penyakit. 3. Koordinasi dengan kesehatan untuk
dimanifestasik kesehatan 3. Cara tokoh masyarakat mencegah
an dengan dalam penyebaran untuk penularan
kurangnya waktu 1 penyakit. menyelenggarapeny penyakit.
kesadaran minggu. 4. Cara uluhan 4. 70%
masyarakat menanggula 4. Rujuk segera masyarakat RW
tentang ngi apabila ada anggota 01 memperhati-
pengobatan penyakit masyarakat yang kan
Kusta. yang menunjukkan gejala kesehatannya
berhubunga dari penyakit. dan
n dengan memeriksaan
pola hidup diri ke
yang pelayakan
kurang kesehatan.
sehat

1. Prioritas masalah komunitas


a. Prioritas Masalah Kesehatan Tb Paru

No Komponen Penilaian Weight Rating Total


(weight x rating)
1 Kesadaran masyarakat terhadap masalah 7 8 7x8=56
2 Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah 7 8 7x8=56
3 Kemampuan perawat dalam membantu penyelesaian masalah 8 10 7x10=80
4 Ketersediaan sumberdaya (ahli yang terkait) untuk memecahkan masalah 8 10 7x10=80
5 Derajat keparahan masalah, jika tidak diatasi 7 8 7x10=70
Jumlah 342

b. Prioritas Masalah Kesehatan Kusta

No Komponen Penilaian Weight Rating Total


(weight x rating)
1 Kesadaran masyarakat terhadap masalah 7 8 7x8=56
2 Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah 7 8 7x8=56
3 Kemampuan perawat dalam membantu penyelesaian masalah 7 10 7x10=70
4 Ketersediaan sumberdaya (ahli yang terkait) untuk memecahkan masalah 7 10 7x10=70
5 Derajat keparahan masalah, jika tidak diatasi 7 8 7x10=70
Jumlah 322

c. Prioritas Masalah Kesehatan Asam Urat

No Komponen Penilaian Weight Rating Total


(weight x rating)
1 Kesadaran masyarakat terhadap masalah 5 8 5x8=40
2 Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah 5 8 5x8=40
3 Kemampuan perawat dalam membantu penyelesaian masalah 5 10 5x10=50
4 Ketersediaan sumberdaya (ahli yang terkait) untuk memecahkan masalah 5 10 5x10=50
5 Derajat keparahan masalah, jika tidak diatasi 5 8 5x10=50
Jumlah 230

Prioritas Masalah
1. TB Paru
2. Kusta
3. Asam Urat

2. Plan of action (POA)


Rencana Pj Pj
No Masalah Tujuan Sasaran Waktu Tempat Dana
Kegiatan Mahasiswa masyarakat
1. Kurang -Untuk -Penyuluhan -Semua Pada hari Rabu, -Rumah warga -Fitriannisa Ibu
pengetahua meningkatkan tentang TBC warga RW 04 Juli 2018,
n pengetahuan (Pencegahan 01 14.00 – selesai RL Ma’muroh
masyarakat dan -Muh Hafidh
tentang Penanganan) -Pembinaan -Septian
pencegahan dan -Cek tekanan kesejahteraan Munfiq
penanganan TBC darah dan keluarga pada Imani
-Untuk memberikan berat badan hari Sabtu, 07
contoh tindakan -Kerja bakt Juli 2018 pukul
yang sesuai desa 14.00 WIB-
-Untuk mengetahui selesai
adanya bakteri
microbakterium -IRMA (ikatan
tuberculosis positif remaja masjid) -Masjid At-
-Untuk mengetahui pada hari Jum’at, Taqwa
tanda-tanda vital 06 Juli 2018
pukul 20.00
WIB-selesai
-
2. Kurang -Untuk -Penyuluhan -Semua -Acara pengajian -Rumah warga -Ahmad Pak Hartoyo
pengetahua meningkatkan tentang TBC warga RW Pada hari Rabu, Hasan
n pengetahuan (Pencegahan 01 04 Juli 2018, -Haula
masyarakat dan 14.00 – selesai Nabillah
tentang Penanganan) Bachmid
pencegahan dan -Cek tekanan -Pembinaan -Siti
penanganan Kusta darah dan kesejahteraan Awaliyah
-Untuk mengetahui berat badan keluarga pada Ulfa
adanya bakteri hari Sabtu, 07
microbakterium Juli 2018 pukul
leprae positif 14.00 WIB-
-Untuk mengetahui selesai
tanda-tanda vital
-IRMA (ikatan
-Untuk mengajarkan remaja masjid)
masyarakat yang pada hari Jum’at,
bersih dan sehat 06 Juli 2018
pukul 20.00
WIB-selesai
3. Ketidakefek -Untuk -Penyuluhan -Lansia Pada hari -Balapangan -Piet -Kader RW
tifan meningkatkan tentang Asan Minggu, 01 Juli bulu tangkis Hikmah P 01
pemeliharaa pengetahuan urat 2018 pukul 06.00 -Nurul Fath
n kesehatan masyarakat (Pencegahan WIB F
tentang dan -Gilang Siwi
pencegahan dan Penanganan) Widodo
penanganan Kusta
-Untuk mengetahui -Cek asam urat,
nilai asam urat dan tekanan darah
tanda-tanda vital dan berat
badan
-Untuk -Senam anti
meningkatkan stroke
kesehatan lansia

3. Evaluasi kegiatan
No Masalah Keperawatan Kegiatan Evaluasi Analisa
1. Kurang pengetahuan -Penyuluhan tentang TBC 1. - Sekitar 35 warga hadir dalam 1. Penyuluhan
(Pencegahan dan Penanganan) penyuluhan Kekuatan :
pada hari Rabu, 4 Juli 2018 - Warga antusias dan - Mahasiswa dapat
pukul 14.00 WIB. memperhatikan saat dilakukan menyelesaikan masalah
-Cek tekanan darah dan berat penyuluhan yang berkaitan dengan
badan pada hari Minggu, 01 - 80% warga menyebutkan cara TBC
Juli 2018 WIB. menangani penyakit TB Kelemahan :
- 70% warga mampu menyebutkan - Kurangnya BHSP
-Melakukan Kerja bakti desa
cara pencegahan TB antara mahasiswa
pada hari kamis, 05 Juli 2018
2. - Telah dilakukan kerja bakti di dengan masyarakat
pukul 07.00 WIB.
pekarangan, selokan, dan disekitar Kesempatan :
rumah. - Masyarakat kooperatif
- Lingkungan terlihat bersih. dan banyak yang
- Sudah tidak ada sampah yang mengajukan pertanyaan
menumpuk. - masyarakat
berpartisipasi dan turut
mendukung kegiatan
penyuluhan yang
dilaksanakan.
Ancaman :
- Sebagian masyarakat
kurang berminat dengan
kegiatan penyuluhan
- Banyak masyarakat
yang merasa bosan
karena terlalu lama
2. Kerja Bakti
Kekuatan :
- Mampu menciptakan
kebersamaan saat
kegiatan berlangsung
Kelemahan :
- Terbatasnya mahasiswa
untuk mengawasi secara
langsung saat kegiatan
Kesempatan :
- Masyarakat sedang
menyukai tentang hal-
hal yang bersifat
reboisasi lingkungan
Ancaman :
- Tidak semua warga ikut
serta dalam kerja bakti
2. Kurang pengetahuan -Penyuluhan tentang kusta 3. - Sekitar 30 warga hadir dalam 3. Penyuluhan
(Pencegahan dan Penanganan) penyuluhan
pada hari Rabu, 4 Juli 2018 - Warga antusias dan Kekuatan :
pukul 14.00 WIB. memperhatikan saat dilakukan - Mahasiswa dapat
-Cek tekanan darah dan berat penyuluhan menyelesaikan masalah
badan pada hari Minggu, 01 - 75% warga menyebutkan cara yang berkaitan dengan
Juli 2018 WIB. menangani penyakit kusta kusta
-Penyuluhan cuci tangan 6 - 70% warga mampu menyebutkan Kelemahan :
langkah cara pencegahan kusta - Kurangnya BHSP
Pada hari jumat 6 Juli 2018 antara mahasiswa
pukul 20.00 WIB dengan masyarakat
-Posyandu balita dan ibu hamil Kesempatan :
Pada tanggal 06 juni 2018 - Masyarakat kooperatif
pukul 09.00 WIB dan banyak yang
mengajukan pertanyaan
- masyarakat
berpartisipasi dan turut
mendukung kegiatan
penyuluhan yang
dilaksanakan.
Ancaman :
- Sebagian masyarakat
kurang berminat dengan
kegiatan penyuluhan
- Banyak masyarakat
yang merasa bosan
karena terlalu lama
3. Ketidakefektifan -Penyuluhan tentang Asan urat 4. - Sekitar 95 warga hadir dalam 4. Penyuluhan
pemeliharaan kesehatan (Pencegahan dan Penanganan) penyuluhan, cek kesehatan dan Kekuatan :
-Cek asam urat, tekanan darah senam anti stroke - Mahasiswa dapat
dan berat badan - Warga antusias dan menyelesaikan masalah
-Senam anti stroke memperhatikan saat dilakukan yang berkaitan dengan
Pada hari minggu, 1 Juli 2018 penyuluhan dan senam anti stroke asam urat
pukul 07.00 WIB - 75% warga menyebutkan cara Kelemahan :
menangani penyakit asam urat - Kurangnya BHSP
- 70% warga mampu menyebutkan antara mahasiswa
cara pencegahan asam urat dengan masyarakat
- 80% warga mampu mengikuti Kesempatan :
senam anti stroke - Masyarakat kooperatif
- 30% warga mejasem dibawah usia dan banyak yang
lanjut mengalami asam urat mengajukan pertanyaan
-20 % warga usia lanjut mengalami - masyarakat
asam urat dan belum tau cara berpartisipasi dan turut
penanganannya mendukung kegiatan
penyuluhan yang
dilaksanakan.
Ancaman :
- Sebagian masyarakat
kurang berminat dengan
kegiatan penyuluhan
- Banyak masyarakat
yang merasa bosan
karena terlalu lama
5. Senam anti stroke
Kekuatan :
- Mampu menciptakan
kebersamaan saat
kegiatan berlangsung
Kelemahan :
- Terbatasnya mahasiswa
untuk mengawasi secara
langsung saat kegiatan
Kesempatan :
- Masyarakat sedang
menyukai tentang hal-
hal tentang kesehatan
Ancaman :
Tidak semua warga ikut
DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai