PENDAHULUAN
1
2
TAHAP PERENCANAAN
3
4
laki-laki
49% 51% perempuan
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan data yang didapat dari Puskesmas I Sumbang Per Agustus
2015, didapatkan beberapa permasalahan terkait Gizi di Desa Sumbang, yaitu:
1. Jumlah kasus BGM sebesar 2,4%, lebih tinggi dari Standar Pelayanan
Minimal (SPM) sebesar 2%.
2. Jumlah kasus bumil KEK sebesar 15,3%, lebih tinggi dari Standar
Pelayanan Minimal (SPM) sebesar 15%.
6
C. Prioritas Masalah
Penentuan prioritas masalah gizi di Desa Sumbang menggunakan Teknik
Kriteria Matrix (Criteria Matrix Tecnique). Rumus :
P=IxTxR
Keterangan :
P : Prioritas Masalah
I : Pentingnya Masalah (Importance)
T : Kelayakan Teknologi (Technology)
R : Sumber daya yang tersedia (Resources)
Berikut adalah hasil penentuan prioritas masalah gizi di Desa Sumbang
dengan menggunakan Teknik Kriteria Matrix.
Tabel 2.1 Prioritas Masalah Gizi Desa Sumbang
Masalah I T R P Prioritas
BGM 4 2 3 24 I
Bumil KEK 3 2 3 18 II
Berdasarkan tabel 1.1 yang menjadi prioritas masalah gizi di Desa Sumbang
adalah BGM (Bawah Garis Merah).
Setelah ditemukan prioritas masalah gizi BGM, selanjutnya ditentukan
berbagai penyebab masalah BGM diperoleh melalui curah pendapat dengan
membahas data yang diperoleh dari Puskesmas I Sumbang per Agustus 2015.
Berikut penyebab masalah BGM dengan menggunakan alat bantu diagram pohon
masalah.
7
BGM
Cakupan Partisipasi
Penyakit Infeksi Asupan Makanan Terbatas
Masyarakat (D/S)
Pengetahuan Rendah
Pendapatan Rendah
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengeliminasi keseluruhan kasus Bawah Garis Merah (BGM) di Desa
Sumbang pada akhir tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Mengeliminasi kasus BGM 2,4% per Bulan Agustus 2015 di Desa
Sumbang menjadi 0% pada akhir tahun 2015.
b. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi balita dan pola asuh ibu
terhadap balita.
c. Meningkatkan asupan gizi seimbang pada balita.
8
E. Alternatif Intervensi
Penentuan alternatif pemecahan masalah didapatkan hasilnya seperti pada tabel
berikut :
Tabel 2.2. Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah dengan Metode
MVIC
Efektifitas Jumlah
No. Alternatif Pemecahan Masalah
M V I C MxVxI/C
Penyuluhan peningkatan kesadaran
orang tua akan pentingnya pemenuhan
1. 4 3 3 4 9
kebutuhan gizi seimbang dan
penerapan pola asuh yang tepat.
Home Visiting terhadap peserta yang
2. tingkat partisipasi penimbangannya di 3 4 4 4 12
posyandu rendah.
Peningkatan Asupan Nutrisi melalui
Pemberian Makanan Tambahan
Pemulihan Berbasis Bahan Makanan
3. 5 5 2 4 12,5
Lokal sebagai Strategi Mengatasi
Permasalahan Balita Bawah Garis
Merah (BGM).
F. Prioritas Intervensi
Proses penentuan alternatif dalam mengatasi masalah untuk meningkatkan
status gizi balita di Desa Sumbang diperlukan analisis data primer yang telah
dikumpulkan sebelumnya. Proses penentuan alternatif meningkatkan status
gizi balita ini juga diperlukan pemikiran yang kreatif untuk menyusun gagasan-
gagasan alternatif pemecahan masalah. Salah satu teknik yang dapat digunakan
untuk menentukan keputusan pemecahan masalah dapat dilakukan dengan
teknik MVIC (Magnitude, Importancy, Vulnerability, dan Cost) yaitu dengan
kriteria dan bobot sesuai dengan kesepakatan kelompok peneliti (Riduwan,
9
untuk mengatasi balita gizi kurang. Program PMT ini dianggap tepat
diterapkan di Desa Sumbang karena sesuai dengan karakteristik masyarakatnya
yang lebih tertarik pada suatu pemecahan masalah yang langsung bisa dilihat
bentuk dan hasilnya dalam jangka waktu yang singkat daripada alternatif
pemecahan masalah yang hasilnya baru bisa dirasakan di akhir atau jauh hari
setelah program berlangsung. Hal tersebut berdasarkan studi di lapangan yang
sudah diobservasi kurang lebih selama satu setengah tahun. Dapat disimpulkan
bahwa, alternatif permasalahan yang tepat adalah peningkatan asupan nutrisi
melalui pemberian makanan tambahan pemulihan berbasis bahan makanan
lokal sebagai strategi mengatasi permasalahan balita bawah garis merah
(BGM).
BAB III
TAHAP PELAKSANAAN
A. Rencana Kegiatan
Pelaksanaan program Peningkatan Asupan Nutrisi melalui Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan Berbasis Bahan Makanan Lokal ini
terdiri dari tahap persiapan pelaksanaan dan tahap pelaksanaan. Tahap persiapan
pelaksanaan dilakukan guna memastikan hal-hal terkait pelaksanaan program
sudah terorganisasi dengan baik. Tahap persiapan pelaksanaan ini meliputi:
1. Pendataan balita sasaran calon penerima PMT Pemulihan
2. Pengajuan data balita sasaran calon penerima PMT Pemulihan ke Puskesmas
I Sumbang
3. Sosialisasi pelaksanaan PMT Pemulihan kepada kader Posyandu
4. Pembentukan petugas pelaksana PMT Pemulihan Desa Sumbang
5. Penyusunan jadwal, lokasi, jenis, bentuk serta alternatif pemberian
6. Penyuluhan gizi balita dan pengenalan PMT Pemulihan kepada ibu balita
PMT Pemulihan berbasis bahan makanan lokal ini diperuntukkan bagi anak
usia 6-59 tahun, yang diberikan selama 90 hari berturut-turut. Pemberian
makanan tambahan dilakukan dengan dua cara, yaitu memasak bersama dan
memberikan makanan tambahan lain untuk di konsumsi selain hari memasak.
Acara memasak bersama dilakukan 2 kali seminggu selama bulan September
sampai Desember 2015. Tujuannya agar ibu mengerti dan mampu memberikan
makanan bergizi pada anak.
Berikut rincian pelaksanaan pemberian makanan tambahan (PMT)
pemulihan berbasis bahan makanan lokal.
1. Setiap 2 kali seminggu (hari Senin dan Kamis) kader bersama ibu balita
memasak makanan lokal yang olahannya disesuaikan dengan angka
kecukupan gizi umur balita sasaran di tempat yang disepakati bersama.
2. Masing-masing 1 anak balita sasaran mendapat 1 porsi makanan tambahan
yang sudah dimasak tersebut ditambah 1 jenis buah dan bahan makanan
tambahan lain untuk dibawa pulang selama 2 hari berikutnya.
12
13
14
15
Indikator Sumber
No Kegiatan Tujuan Volume Dana Lokasi Metode Waktu
Keberhasilan Dana
3. Sosialisasi dari Memberikan informasi Adanya sosialisasi 1 kali 300.000 Puskesmas I Balai Desa Ceramah Minggu ke-1
Puskesmas I tentang PMT tentang rencana Sumbang Sumbang dan diskusi September
Sumbang ke Pemulihan dan pelaksanaan PMT Desa
kader posyandu rencana Pemulihan oleh Sumbang
Desa Sumbang pelaksanaannya Desa Puskesmas I
tentang rencana Sumbang Sumbang
pelaksanaan
PMT Pemulihan
4. Pembentukan Menyusun organisasi Terbentuknya 1 kali - - Balai Desa - Minggu ke-1
petugas pelaksana PMT-P di organisasi pelaksana Sumbang September
pelaksana PMT Desa Sumbang PMT-P di Desa
Pemulihan di Sumbang yang
Desa Sumbang melibatkan pihak
Puskesmas, Bidan
Desa, Kader
Posyandu dan
Mahasiswa
Kesehatan
Masyarakat
5. Penyusunan Menentukan jadwal Adanya jadwal yang 1 kali - - Balai Desa Minggu ke-1
jadwal, lokasi, pemberian PMT jelas terkait PMT Sumbang September
jenis dan bentuk Pemulihan, lengkap Pemulihan, adanya
PMT Pemulihan dengan lokasi, jenis kesepakatan lokasi,
berbasis bahan dan bentuk serta jensi dan bentuk,
makanan lokal alternatif serta alternatif
serta alternatif pemberiannya, agar pemberian makanan
pemberian program PMT tambahan pemulihan
Pemulihan berbasis
bahan makanan lokal
dapat terlaksana
dengan baik
16
Indikator Sumber
No Kegiatan Tujuan Volume Dana Lokasi Metode Waktu
Keberhasilan Dana
6. Penyuluhan gizi Meningkatkan Peningkatan 1 kali 300.000 Jurusan Rumah Ceramah, Minggu ke-2
dan pengenalan pengetahuan dan sikap pengetahuan dan Kesehatan Koordinator Diskusi dan Septmeber
PMT Pemulihan ibu terkait gizi balita sikap ibu balita Masyarakat Posyandu Demonstrasi
kepada ibu dan PMT Pemulihan terkait gizi balita dan
balita penerima PMT Pemulihan
7. Pelaksanaan Meningkatkan status Menurunkan jumlah 90 kali 1.200.000 Bantuan Rumah warga Bimbingan Minggu ke-3
PMT Pemulihan gizi balita di Desa kasus BGM pada Rincian: Operasional yang telah dan September
a. memasak Sumbang sehingga Bulan Agustus 2015 4 anak x Kesehatan disepakatai penyuluhan sampai
bersama 2 melampaui garis sebanyak 30,7% 24 kali Minggu ke-2
minggu merah pada akhir menjadi 28% pada masak Desember
sekali tahun 2015. akhir tahun 2015 bersama setiap hari
b. memberikan @6.000 Senin dan
penyuluhan 4 anak x Kamis
tentang 66 kali
makanan dan pemberian
manfaatnya PMT
selain hari
memasak
@2.500
17
3. Jadwal Pelaksanaan
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Program Peningkatan Asupan Nutrisi melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan
Berbasis Bahan Makanan Lokal Balita Bawah Garis Merah Desa Sumbang Periode September – Desember 2015
Bulan
No Kegiatan Agustus September Oktober November Desember
III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III
1 Pendataan balita sasaran calon penerima PMT Pemulihan
2 Pengajuan data balita sasaran calon penerima PMT
Pemulihan berbasis bahan makanan lokal ke Puskesmas I
Sumbang
3 Sosialisasi dari Puskesmas I Sumbang ke kader posyandu
Desa Sumbang tentang rencana
pelaksanaan PMT Pemulihan berbasis bahan makanan lokal
4 Pembentukan petugas pelaksana PMT Pemulihan berbasis
bahan makanan lokal di Desa Sumbang
5 Penyusunan jadwal, lokasi, jenis dan bentuk PMT
Pemulihan berbasis bahan makanan lokal serta alternatif
pemberian
6 Penyuluhan gizi dan pengenalan PMT Pemulihan berbasis
bahan makanan lokal kepada ibu balita penerima
7 Pelaksanaan PMT Pemulihan
a. memasak bersama 2 minggu sekali
b. memberikan makanan tambahan selain hari masak
bersama
c. memberikan penyuluhan tentang makanan dan
manfaatnya
8 Monitoring kegiatan (dilakukan seminggu sekali selama
pelaksanaan pemberian makanan tambahan)
9 Evaluasi Sumatif (dilakukan setiap kegiatan posyandu
sebulan sekali)
10 Evaluasi sumatif (dilakukan setelah kegiatan dilaksanakan)
18
B. Organisasi Pelaksana
Tabel 3.3 Organisasi Pelaksana Program Peningkatan Asupan Nutrisi melalui
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan Berbasis Bahan
Makanan Lokal Balita Bawah Garis Merah Desa Sumbang Periode
September- Desember 2015
18
BAB IV
TAHAPAN MONITORING DAN EVALUASI
A. Monitoring
1. Kegiatan yang dimonitor
a. Input : Kader koordinator pemantauan dan kader koordinator
penyuluhan, sosialisasi kegiatan, kader pelaksana dan
materi tentang pentingnya makanan dan manfaatnya
bagi balita.
b. Proses : Penyelenggaraan masak bersama antara kader dengan
ibu balita untuk memasak makanan sesuai umur anak di
tempat yang telah disepakati dan dilakukan 2 kali dalam
seminggu, serta penyuluhan gizi balita dan pengenalan
PMT Pemulihan kepada ibu balita sebagai upaya
peningkatan asupan nutrisi berbasis makanan lokal.
c. Output : Balita menerima PMT-Pemulihan, kemandirian kader
dalam memberikan penyuluhan dan pelaksanaan
pemantauan, serta kader dan ibu balita rutin melakukan
masak bersama.
2. Cara memonitor dengan cara observasi dan wawancara. Instrumen
monitoring yang digunakan yaitu checklist dan pedoman wawancara
(Instrumen Terlampir).
3. Tim Pemantau
Penanggungjawab : Koordinator Program
Pelaksana : Kader terlatih yang terdiri dari kader koordinator
penyuluhan dan kader koordinator pemantauan
untuk seluruh balita serta perwakilan mahasiswa
yang terdiri dari Robiatul Adawiah, Dhika
Kusumasari Barus, Ayu Pri Utami, Ayu Fitriastuti,
Rahmah Martiyasih, Isna Kun Farikhah, Rendy
Manuhutu.
19
20
4. Waktu Monitoring
Monitoring dilaksanakan selama kegiatan berlangsung dari Bulan
September hingga Bulan Desember setiap satu minggu sekali pada hari yang
tidak ditentukan jadwalnya.
B. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan pada kegiatan ini dilaksanakan melalui :
1. Evaluasi Formatif
Melakukan evaluasi pada input, proses, output, dan impact program
(instrumen terlampir). Pelaksanaan evaluasi formatif pada setiap akhir
bulan, terhitung sejak bulan September sampai dengan Bulan Desember.
a. Input
1) Evaluasi jumlah kader dengan spesifikasi tugas masing-masing,
materi yang dimiliki dan jobdesk yang sesuai.
2) Keberadaan sumber dana.
3) Lokasi untuk mengolah makanan PMT.
b. Proses : Bagaimana dan kapan saja proses penyelenggaraan masak
bersama antara kader dengan ibu balita untuk memasak
makanan sesuai umur anak di tempat yang telah disepakati
dan proses penyuluhan gizi balita serta pengenalan PMT
Pemulihan kepada ibu balita. Perencanaan program sesuai
dengan kasus yang terjadi atau tidak.
c. Output : Status gizi balita di Desa Sumbang meningkat dan kasus
BGM menurun, pengetahuan dan pola asuh ibu balita di
Desa Sumbang semakin baik.
d. Impact : Mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
khususnya Desa Sumbang.
2. Evaluasi Sumatif
a. Program PMT pemulihan di Desa Sumbang hingga akhir tahun 2015
telah terlaksana dengan baik atau tidak.
b. Program PMT Pemulihan di Desa Sumbang telah memenuhi target atau
tidak.
21
22
DAFTAR PUSTAKA
23
Lampiran 1
Formulir Pemantauan Mingguan PMT Pemulihan Berbasis Bahan Makanan Lokal Balita Bawah Garis Merah
Desa Sumbang Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas
September – Desember 2015
Nama : Desa :
Jenis Kelamin : Posyandu :
BB awal : Nama Kader :
PB atau TB awal : Pembina Desa :
Nama KK/Ibu : Puskesmas :
Alamat : Kecamatan :
24
Lampiran 2
Jawaban
No Kegiatan Keterangan
Ya Tidak
A. Pelaksanaan PMT Pemulihan
1 Apakah makanan tambahan disukai balita?
2 Apakah makanan tambahan habis dimakan?
3 Selain mendapat PMT Pemulihan, apakah balita
tetap diberi makan seperti biasa?
B. Pola Pengasuhan Balita
1 Kebiasaan makan :
Apakah ibu menyuapi anak ?
Selain PMT Pemulihan, makanan apa saja yang
diberikan kepada anak ibu?
2 Kebiasaan merawat anak
Apakah balita selalu diasuh oleh ibu?
3 Menjaga kebersihan
Apakah balita mandi minimal 2 x sehari ?
Apakah ibu mencuci tangan sebelum memberi
anak makan?
Apakah balita mencuci tangan sebelum makan ?
4 Kebiasaan memelihara kesehatan
Apakah ibu membawa balita ke nakes setiap sakit?
25
26
C. Penerapan KADARZI
1. Apakah anak Baduta diberi ASI? (Khusus ibu
Baduta)
2. Apakah anak Baduta diberi MP-ASI? (Khusus ibu
Baduta)
3. Apakah makanan keluarga beraneka ragam (nasi,
lauk pauk, sayur/buah)?
4. Apakah ibu menggunakan garam beryodium ?
5. Apakah balita diberi suplemen gizi (Vit A)?
D. Manfaat PMT Pemulihan
1 Apakah ibu merasakan manfaat PMT Pemulihan
bagi balita?
2 Apakah ada masukan/saran bagi kelangsungan
program PMT Pemulihan?
Tanggal……………
Petugas Pemantau
(_________________)
Lampiran 3
Formulir Evaluasi Akhir PMT Pemulihan Berbasis Bahan Makanan Lokal Balita Bawah Garis Merah
Desa Sumbang Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas
September – Desember 2015
Perkembangan Pengukuran
Pengukuran Awal
Tanggal Nama Nama Berat Badan Akhir
No Nama Anak L/P Keterangan
Lahir/Umur Orangtua Posyandu BB TB atau Status Bulan Bulan BB TB atau
(kg) PB (cm) Gizi*) ke 1 ke 2 (kg) PB (cm)
27
29