Anda di halaman 1dari 108

Analisis Transaksi Jual Beli Online Melalui Aplikasi

Shopee Menurut Perspektif Ekonomi Islam

SKRIPSI

SRI SUTRISMI
NIM 105741101118

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2022
KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA

JUDUL PENELITIAN:
ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE MELALUI APLIKASI SHOPEE
MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

SRI SUTRISMI

10574101118

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi


pada Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2022

ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan


kesanggupannya” (Q.S. Al-Baqarah/2: 286)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho-nya serta karunianya sehingga
skripsi ini telah diselesaikan dengan baik.

Alhamdulillah Rabil’alamin

Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku yang tercinta orang-
orang yang saya sayang dan almamaterku

PESAN DAN KESAN

Pesan

Tawakkal, ikhtiar dan bersyukur serta berproses bagaikan filosofi santan

dan berprilaku seperti padi.

Kesan

Sukses adalah sebuah perjalan dan berada di dunia perkuliahan adalah


sebuah tahapan dalam perjalanan itu

iii
HALAMAN PERSETUJUAN

iv
v
vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.
Shawalat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasullah Muhammad SAW
beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang
tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Transaksi Jual Beli
Online Melalui Aplikasi Shopee Menurut Perspektif Ekonomi Islam”
Skripsi yang penulis buat ini merupakan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada


kedua orang tua penulis bapak H. Haeruddin Kulle dan Ibu HJ. Rostia yang
senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus.
Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan
semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala
pengorbanan, serta dukungan baik materi maupun moral, dan doa restu yang
telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang
kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan
yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat
kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah


Makassar.

2. Dr. H. Andi Jam‟an, SE., M. Si, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Muhammad Najib Kasim, SE., M. Si, selaku Ketua Program
Studi Ekonomi Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, M. A selaku pembimbing I yang


senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan
penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.

5. Bapak Sri Wahyuni, S.E ,. M. E selaku Pembimbing II yang telah


berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian
skripsi.
6. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan
ilmunya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

7. Segenap Karyawan dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas


Muhammadiyah Makassar.

vii
8. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Ekonomi Islam Angkatan 2018 yang selalu belajar bersama yang tidak
sedikit bantuanya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Terima kasih juga saya ucapakan kepada bestie-bestieku yang selama ini
telah menjadi sahabat, lawan, kakak, adik selama saya kuliah dan selalu
memberi semangat dan motivasi serta hadir di suka maupun duka dan
semua itu akan menjadi kenangan dan cerita yang jika di ceritakan tidak
akan ada habisnya semoga kita bersahabat sampai kapanpun.
10. Terima kasih untuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
yang telah memberikan semangat, kesebaran, motivasi dan dukungannya
sehingga penulis dapat menambungkan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih


sangat jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua
pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa
mengaharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi


semua pihak utamanya kepada Alamamater tercinta kampur Biru
Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billah Fil Sabili Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamua’alaikum Wr. Wb.

Makassar, 20 april 2022

Sri Sutrismi

viii
ABSTRAK

SRI SUTRISMI, 2022. Transaksi Jual Beli Online Melalui Aplikasi Shopee
Menurut Perspektif Ekonomi Islam. Skripsi Jurusan Ekonomi Islam
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Di
bimbing oleh pembimbing I Dr. H. Mahmud Nuhung, M. A dan Pembimbing
II Sri Wahyuni, S.E,. M. E

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui transaksi dan konsep akad salam
melalui shopee. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian kualitatif. Data
yang di peroleh dari informan dengan 10 informan. metode pengumpulan data
yang di gunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan studi
dokumen yang dimana penulis melihat langsung keadaan lapangan dan kajian
Pustaka.

Hasil penelitian yang di dapat penulis adalah transaksi jual beli online yaitu
bertemunya pembeli dan penjual secara online dan melalukan akad secara
online, dan konsep yang di pakai dalam transaksi jual beli online yaitu akad
salam. Melalui aplikasi shopee Belanja di layanan Shopee dengan penerapannya
akad salam, maka jaminan barang yang dibeli akan aman. Selain itu juga
jaminan barang sampai kepada pembelinya asli. Keunggulan layanan shopee
lainnya yaitu di Shopee dapat melacak sampai mana barang kalian dikirim. Maka
tidak heran banyak yang menggunakan aplikasi ini sebagai transaksi jual beli.

Kata Kunci: jual beli online, akad salam, shopee

ix
ABSTRACT

SRI SUTRISMI, 2022. Online Buying and Selling Transactions Through the
Shopee Application According to the Perspective of Islamic Economics.
Thesis of the Department of Islamic Economics, Faculty of Economics and
Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by
supervisor I Dr. H. Mahmud Nuhung, M. A and Supervisor II Sri Wahyuni,
S.E,. M. E

The purpose of this study was to determine the transaction and the concept
of the salam contract through shopee. The type of research carried out is
qualitative research. Data obtained from informants with 10 informants. Data
collection methods used in this study were observation, interviews and document
studies where the author saw firsthand the state of the field and literature review.

The results of the research obtained by the author are online buying and
selling transactions, namely the meeting of buyers and sellers online and making
contracts online, and the concept used in online buying and selling transactions is
the salam contract. Through the shopee shopping application on the Shopee
service with the application of a greeting contract, the guarantee that the
purchased goods will be safe. In addition, the guarantee of the goods to the
original buyer. Another advantage of Shopee services is that Shopee can track
how far your goods have been sent. So it's not surprising that many use this
application as a buying and selling transaction.

Keywords: online buying and selling, salam contract, shopee

x
DAFTAR ISI
SAMPUL………………………………………………. ............................................. ii
HALAMAN JUDUL…………………………………… ............................................ ii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………….......................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN………………………… ........................................... iv
KATA PENGANTAR………………………………….. ........................................... v
ABSTRAK…………………………………………….. ............................................ ix
ABSTRACT…………………………………………… ............................................. x
DAFTAR ISI…………………………………………… ........................................... xi
DAFTAR TABEL……………………………………............................................. xiii
DAFTAR GAMBAR………………………………….. .......................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………. .................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………. ............................................ 9
A. Tinjauan Teori ....................................................................................................... 9
1. Jual Beli ............................................................................................................. 9
2. Jual Beli Online ............................................................................................... 15
3. Hukum Jual Beli .............................................................................................. 10
4. Rukun dan syarat Jual Beli ........................................................................... 13
5. Jual Beli yang dilarang dalam Syariat Islam .............................................. 15
6. Jual Beli Salam ............................................................................................... 16
7. Asas Jual Beli Online ..................................................................................... 21
8. Kelebihan dan Kekurangan Dalam Jual Beli Online ................................. 21
9. Metode pembayaran jual beli online............................................................ 22
B. Tinjauan Empiris ................................................................................................. 23

xi
C. Kerangka Berfikir ................................................................................................ 27
BAB III METODE PENELITIAN………………………. ........................................ 30
A. Jenis Penelitian................................................................................................... 30
B. Fokus Penelitian ................................................................................................. 30
C. Situs dan Waktu Penelitian ............................................................................... 30
D. Jenis dan Sumber Data ..................................................................................... 31
E. Informan ............................................................................................................... 31
F. Teknik Pengumpulan Data................................................................................ 33
G. Metode Analisis Data ......................................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 37
A. Gambaran Objek Penelitian.............................................................................. 37
B. Hasil Penelitian ................................................................................................... 44
C. Pembahasan ....................................................................................................... 52
BAB V PENUTUP……………………………………….. ....................................... 59
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 59
B. Saran ....................................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA……………………………………… ...................................... 61
LAMPIRAN……………………………………………………………………………..33

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 IDENTITAS INFORMAN .......................................................................... 53

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Rata-rata pengunjung Web Bulanan Shopee .................................... 2


Gambar 1.2 Top 5 Marketplace di Indonesia ........................................................... 3
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .................................................................................. 27
Gambar 4.1 Bagan Struktur Program Studi Ekonomi Islam ................................ 41
Gambar 4.2 Instagram situs Shopee....................................................................... 42

xiv
xv
I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era industri 4.0 dan society 5.0 saat ini menjadi zaman yang hampir

semuanya berbasis teknologi. Seiring berjalannya waktu teknologi yang di buat

oleh manusia semakin berkembang. Perkembangan teknologi ini yang cukup

pesat menjadi pengaruh dari aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali dengan

kehidupan dalam bermuamalah atau jual beli. Aktivitas dalam muamalah atau

jual beli itu sendiri sudah ada di zaman Rasulullah SAW yang dimana sistem jual

beli di lakukan dengan cara tatap muka antara penjual dan pembeli. Namun

seiring berkembangnya zaman, sistem jual beli juga mengikuti era sekarang ini

yaitu aktivitas jual beli dengan sitem jual beli online.

Pada zaman sekarang aktivitas perdangangan yang di lakukan sudah

banyak yang menggunakan teknologi. Teknologi yang canggih di nilai lebih

praktis dalam dua belah pihak untuk melakukan aktivitas jual beli karena bisa di

lakukan dimana saja dan kapan saja dengan jangka waktu yang tidak terbatas

dengan menggunakan teknologi internet. Menurut Chrismastianto (2017)

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat di era digital

saat ini telah mempengaruhi pola perilaku manusia dalam mengakses beragam

informasi dan berbagai fitur layangan elektronik. Salah satu contoh penjualan

produk secara online melalui internet yaitu dengan E-Commerce. Menurut Aisyah

dan Achiri (2019) E-Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan,

pemasaran, barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet, televise,

www atau jaringan computer lainnya. Sedangkan menurut Darmawan dan

Aguspriyani (2019) perkembangan teknologi informasi tidak hanya mencakup

1
2

kehidupan sosial, politik, dan budaya tetapi juga berpegaruh terhadap

perekonomian.

Hingga tahun 2021 ada banyak situs-situs yang menyediakan barang dan

jasa jual beli secara online salah satunya adalah aplikasi shopee. Aplikasi

shopee adalah apalikasi yang bergerak di bidang jual beli secara online dan

dapat di akses secara mudah dengan menggunakan smartphone. Shopee

pertama kali di luncurkan di singapura pada tahun 2015, dan sejak itu

memperluas jangkauannya ke Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, dan

Filipina. Khusunya pada Indonesia sendiri di mulai pada Desember 2015 dengan

tujuan untuk menawarkan pengalaman berbelanja dan berjualan online dengan

berbagai macam produk.

Gambar 1.1

Rata-rata pengunjung Web Bulanan Shopee

(Kuartal 2020-Kuartal 2021)

Sumber: iPrice, 2021

Berdasarkan data di atas jumlah rata-rata kunjungan web bulanan

Shopee sebanyak 134,4 juta pada kuartal III 2021. Angka ini meningkat dari
3

kuartal sebelumnya yang sebanyak 127 juta. Peningkatan tersebut merupakan

pertama kalinya sejak mengalami penurunan selama dua kuartal berturut-turut.

Tercatat, jumlah kunjungan ke web Shopee sebanyak 129,3 juta pada kuartal IV

2020, naik 34% dari kuartal sebelumnya yang sebanyak 96,5 juta kunjungan.

Namun kunjungan pada kuartal 1 2021 menurun 1,5% menjadi 127,4 juta. Lalu

kembali menurun 0,3% menjadi 127 juta kunjungan pada kuartal II 2021.

Gambar 1.2

Top 5 Marketplace di Indonesia

Berdasarkan data di atas, jika di lihat peringkatnya shopee menempati

urutan pertama dari 5 top marketplace yang ada di Indonesia sebagai e-

commerce (perdangangan elektronik) dengan rata-rata kunjungan web yang

cukup tinggi. Aplikasi shopee juga banyak di minati oleh masyarakat karena

ragam produk yang menarik dan tawaran harga yang kompetitif dan juga

menggunakan fitur yang memperpanjang time spent dan engagement di dalam

aplikasinya sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi penggunya. Dari hasil

riset iNiws.id menyatakan bahwa persaingan marketplace (pasar) secara online

pada tahun 2021 kian memanas dan berkembang pesat. Tentu sebuah hal yang
4

menarik untuk mencermati, bahwa transaksi jual beli online di masyarakat

menjadi fenomena yang hangat dan viral.

Dengan perkembangan teknologi saat ini menurut Aisyah, L dan Achiria,

S (2019) tidak bertentangan dengan majunya perkembangan ekonomi islam

dengan skema atau struktur pasar, islam memandang bahwa ekonomi adalah

salah satu kegiatan yang tidak dapat di pisahkan dengan kehidupan masyarakat.

Agama Islam adalah agama yang tidak hanya mengatur masalah ibadah, akan

tetapi Islam juga mengatur masalah muamalah, baik yang berhubungan dengan

masalah social, budaya maupun ekonomi. Adapun Islam mengatur hukum

ekonomi itu sendiri mempunyai tujuan-tujuan tertentu, dan salah satunya agar

orang yang berkecimpung dalam dunia bisnis dimana mereka sebagai pelaku

ekonomi, mempunyai etika ekonomi yang Islami atau etika yang sesuai dengan

hukum Islam.

Terdapat Fatwa DSN-MUI No.24 tahun 2017 tentang bermuamalah melalui

media sosial bhawa bermuamalah merupakan sebuah proses interaksi antara

individu atau kelompok meliputi produksi, distribusi, komsumsi dan penggunaan

teknologi informasi. Dalam islam menyikapi maraknya jual beli online, hal

demikian di perbolehkan selagi tidak ada dalil yang melarang aktivitas jula beli

online. Namun terdapat sebuah ketentuan yang harus apabila transaksi jual beli

online di lakukan oleh masyarakat.

Islam adalah agama yang selalu memperhatikan berbagai maslahat dan

menghilangkan segala bentuk madharat di dunia dan di akhirat. Dalam

pembahasan ushul fikih, kemaslahatan memiliki relevansi dengan maqashid asy-

Syar‟i. Hal ini dapat dilihat dari pendapat asy-Syatibi, yang menyatakan bahwa

kemaslahatan ummat merupakan tujuan utama ditetapkannya syariat. Salah satu


5

bentuk muamalah itu adalah transaksi jual beli. Ada beberapa ketentuan pokok

(rukun dan syarat) jual beli yaitu:

1. Menurut Mazhab Hanafi, rukun jual beli itu hanya satu, yaitu akad saling rela

antara mereka (‘an taradhin) yang terwujud dalam ijab (ungkapan membeli

dari pembeli) dan qabul (ungkapan menjual dari penjual). Selain akad,

Mazhab Hanafi menyebutnya sebagai syarat.

2. Sedangkan menurut jumhur fuqaha’ (mayoritas ulama fiqih), rukun jual beli

itu adalah:

a. Penjual dan pembeli

b. Ijab dan qabul

c. Ada barang yang di beli

d. Ada nilai tukar (harga)

Syarat jual beli yang terpokok yaitu orang yang berakal sehat, barang yang

di perjual belikan ada manfaatnya, barang yang di perjual belikan ada pemiliknya,

dan yang terpenting ketika transaksi jual beli tidak ada yang mengandung

manipulasi atau penipuan.

Berdasarkan yang telah di paparkan di atas sama dengan permasalahan

yang akan di bahas yaitu persoalan jual beli secara online yang di lakukan tanpa

bertemu langsung akan tetapi hanya melalui smartphone atau komputer maka

pokok yang yang terpenting di dalamnya yaitu transasksi jual beli secara online

memenuhi syarat dan rukun jua beli. Sedangkan dasar hukum jual beli itu dalam

islam adalah halal, sebagaimna firman Allah SWT. Dalam surah An-Nisaa/4: 29

ْ‫ُى‬
‫َك‬ُْ
ٛ‫ت‬َ ْ‫ُى‬ َ َ
‫انك‬ ٕ‫ي‬َْ
‫ْا ا‬ ُُ
ٰٓ‫ه‬
ٕ ‫ْك‬
‫تأ‬َ ‫َل‬ َ ‫ْا‬ َٰ
ُٕ ‫ي‬ ‫َ ا‬ ِْ
ٍٚ َّ ‫ٓا‬
‫انز‬ ََُّٚ
‫ا‬ٰٚٓ
ٰ
ََ
‫َل‬ ٔ ْ ُۗ
‫ى‬ ‫ْك‬
ُِ‫ض ي‬ٍ‫َا‬‫تش‬َ ٍَْ
‫ج ع‬ ًَ‫َاس‬‫ِج‬
‫ٌ ت‬ َْ
ُٕ َ ٌ
‫تك‬ َْ َّ‫ِ ا‬
‫َِلٰٓ ا‬ ‫َاط‬
‫ِم‬ ‫ِاْنث‬ ‫ت‬
‫ًْا‬ِٛ‫َح‬
‫ْ س‬‫ُى‬‫ِك‬
‫ٌ ت‬ َ‫َا‬‫ّٰللَ ك‬
‫ٌِ اه‬ َّ‫ْ ا‬ ُۗ
‫ى‬ ‫ُسَك‬
‫َف‬َْ‫ْا ا‬ ٕ ُُ
ٰٓ‫ه‬ ‫ْت‬‫تم‬َ
6

Terjemahannya:

“wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan


harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam
perdangangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu.
Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah maha penyayang
kepadamu “(Q. S. An-Nisaa/4: 29)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah memperbolehkan manusia untuk

melakukan transaksi harta orang lain melalui perdangangan berdasarkan ridha

dan saling ikhlas antara dua belah pihak yaitu penjual dan pembeli. jika syarat

dan rukun sudah terpenuhi dalam jual beli maka transaksi jual beli dengan cara

apapun tetap sah dan di perbolehkan secara fiqih.

Dalam perspektif Ushul Fiqih, sepanjang hal-hal itu terkait dengan muamalah

ijtima’iyyah (transaksi sosial kemasyarakatan) maka dapat di sandarkan pada

kaidah-kaidah berikut: Al-‘adah muhakkamah (tepatnya al-‘urf muhkam, sebab

‘urf itu mesti kebiasaan baik, sedang „adah itu bisa berupa kebiasaan yang baik

tapi bisa lupa kebiasaan yang buruk), yakni kebiasaan baik itu dapat di jadikan

dasar pertimbangan untuk menetapkan hukum. Al-Ashlu fil asy-ya al-ibahah hatta

yadullad dalilu alat tahrim, yakni pada dasarnya segala sesuatu itu hukumnya

boleh sepanjang tidak ada dalil yang mengharamkannya. Berpijak dari landasan

kaidah fiqhiyyah tersebut, maka jual beli online itu di perbolehkan dan sah,

kecuali jika secara kasuistis terjadinya manipuasi, penipuan dan sejenisnya.

Maka secara kasuistis pula hukum akan di terapkan yaitu haram.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk lebih mendalami langsung dalam

karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi tentang transaksi jual beli secara online

dalam pandangan islam, maka dari itu penulis mengangkat dengan judul:

Analisis Transaksi Jual Beli Online Melalui Aplikasi Shopee Menurut

Perspektif Ekonomi Islam.


7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan, dengan demikian

permasalahan yang akan di teliti dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana transaksi dalam jual beli online melalui aplikasi shopee?

2. Apakah akad dalam layanan transaksi jual beli secara online melalui aplikasi

shopee?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah di paparkan maka tujuan

dari penelitian yaitu dengan mengetahui transaksi dan model yang di gunakan

jual beli online melalui aplikasi shopee dengan menurut perspektif ekonomi islam.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai aspek yang meneliti

untuk menjadi acuan sumber data peneliti selanjutnya. Sedangkan dengan

peneliti sendiri menjadikan ilmu dan pengalaman yang di dapatkan selama

meneliti dalam konteks tersebut, serta manfaat dari pembaca yaitu mendapatkan

wawasan apabila mendapatkan masalah seperti pada konteks penelitian tersebut

tentu mudah dalam menyikapi perihal tersebut.

2. Manfaat Praktis

Dalam konteks ini tentunya peneliti dan pembaca hasil penelitian yaitu

mengetahui transaksi jual beli online dalam aplikasi shopee dengan menurut

perspektif ekonomi islam. Yang di mana jual beli online adalah fenome yang
8

sedang hangat di perbincangan masyarakat dan sudah menjadi aktivitas yang

sangat praktis bagi masyarakat.


II.TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Jual Beli

Perdangangan atau jual beli secara bahasa berarti al-mujadalah (saling

menukar). Jual beli adalah pertukaran benda dengan benda lain dengan saling

meridhoi atau memindahkan hak milik dengan cara masing-masing

mengikhlaskan. Menurut Fitria (2017) jual beli adalah suatu kegiatan tukar

menukar barang dengan barang lainnya dengan tata cara tertentu. Sedangkan

menurut Shabiran dan Herwanti (2017) setiap orang islam boleh mencari nafkah

dengan cara jual beli, akan tetapi cara itu harus di lakukan dengan hukum islam

yaitu harus saling rela merelakan tidak ada unsur penipuan dan berbohong, tidak

merugikan kepentingan umum, bebas memilih dan lebih jelas. Dalam penjelasan

Syaifullah (2014) hak milik dan kepemilikan di tekankan, sebab ada tukar

menukar harta yang sifatnya tidak harus di miliki seperti sewa-menyewa. Barang

tersebut di gantikan dengan alat ganti yang sepakati atau yang telah di

perbolehkan dalam islam. Maksud dari arti kata menggantikan yaitu pihak

pertama atau benda tersebut di pertukarkan dengan alat pembayaran yang

berlaku dalam transaksi tersebut dan sudah di benarkan keadaannya misalnya

Mata Uang, emas ataupun perak maka dari itu hal ini di perbolehkan.

Beberapa pendapat di atas dapat di pahami inti dari definisi jual beli adalah

suatu perjanjian tukar menukar benda (barang) atau jasa yang mempunyai nilai,

atas dasar akad kerelaan (kesepakatan) antara dua belah pihak sesuai dengan

perjanjian yang telah di benarkan syara’. Syara’ adalah jual beli yang di di

lakukan sesuai dengan syarat-syarat, rukun dan hal lain yang berkaitan dengan

jual beli. Menurut Syaifullah (2014) manusia sebagai makhluk sosial yang saling

9
‫‪10‬‬

‫‪membutuhkan satu sama lain, maka dari itu hikmah dari jual beli adalah dapat‬‬

‫‪membantu manusia untuk kelangsungan hidupnya.‬‬

‫‪2.‬‬ ‫‪Hukum Jual Beli‬‬

‫‪Jual beli menurut hukum islam yaitu di perbolehkan begitupun dengan jual‬‬

‫‪beli online hukumnya di perbolehkan dengan ketentuan mengikuti ketentuan‬‬

‫‪yang ada dalam islam. Berikut ini ayat Al-Quran, As-sunnah yang menjadi dasar‬‬

‫‪hukum dari jual beli.‬‬

‫‪a. Al-Quran‬‬

‫‪Firman Allah SWT dalam Q. S. Al-Baqarah/2: 282‬‬

‫ِنٗ‬‫ٰ‬‫‪ ٍٍٚ‬آٰ‬ ‫ذْ‬‫َِ‬‫ْ ت‬ ‫ُى‬


‫ْت‬‫‪ُٚ‬‬‫ذاَ‬ ‫تَ‬ ‫َا َ‬ ‫ْا ا‬
‫ِر‬ ‫ي ُٰٓ‬
‫ٕ‬ ‫َٰ‬
‫َ ا‬ ‫‪ٍٚ‬‬‫ِْ‬‫انز‬‫ٓا َّ‬ ‫‪َٚ‬‬‫َُّ‬
‫‪ٚ‬ا‬‫ٰٓ‬
‫ٰ‬
‫ذِۖ‬
‫ل‬
‫ِ‬ ‫َْ‬ ‫ٌۢ ت ْ‬
‫ِانع‬ ‫َات‬
‫ِة‬ ‫ْ ك‬ ‫ُى‬
‫َك‬‫ُْ‬‫ت‪ٛ‬‬‫ْ َّ‬ ‫ُة‬‫ْت‬‫َك‬ ‫َْن‪ٛ‬‬
‫ِ ٔ‬‫ۗ‬
‫ُْ‬ ‫ُٕ‬ ‫ُث‬‫ْت‬‫َاك‬ ‫ًّٗ ف‬ ‫يسًَ‬ ‫ٍ ُّ‬‫َم‬‫َج‬‫ا‬
‫ُة‬
‫ْۚ‬
‫ْ‬ ‫ْت‬ ‫َك‬
‫ه‪ٛ‬‬ ‫َْ‬ ‫ّ اه‬
‫ّٰللُ ف‬ ‫َُ‬‫هً‬‫ََّ‬
‫َا ع‬ ‫ًَ‬‫َ ك‬ ‫ُة‬‫ْت‬‫‪ٚ‬ك‬‫ٌ َّ‬ ‫َْ‬
‫ِة ا‬ ‫َات‬ ‫َ ك‬ ‫ْب‬ ‫‪ٚ‬أ‬‫َل َ‬‫ََ‬‫ٔ‬
‫ََ‬
‫َل‬ ‫ّ ٔ‬ ‫ََّ‬
‫تٗ‬ ‫ّٰللَ س‬
‫ِ اه‬ ‫َّك‬
‫َت‬‫َْن‪ٛ‬‬ ‫ُّ ٔ‬‫َك‬ ‫ِ ْ‬
‫انح‬ ‫ّْ‬ ‫ه‪ٛ‬‬ ‫ََ‬
‫ِْ٘ ع‬ ‫ِ َّ‬
‫انز‬ ‫ِم‬ ‫ْه‬‫ًُ‬‫َْن‪ٛ‬‬‫ٔ‬
‫ُّ‬‫َك‬
‫انح‬‫ِ ْ‬ ‫ّْ‬ ‫ه‪ٛ‬‬‫ََ‬
‫ِْ٘ ع‬ ‫انز‬‫ٌ َّ‬ ‫َاَ‬ ‫ٌ ك‬ ‫َا‬
‫ِْ‬ ‫ۗ ف‬ ‫ْـ‬
‫ًٔا‬ ‫ّ شَ‪ٛ‬‬ ‫ُْ‬‫ُِ‬‫ْخَسْ ي‬ ‫‪ٚ‬ث‬‫َ‬
‫َ‬ ‫َّ ُ‬
‫ْٕ‬ ‫ِم‬‫‪ًٚ‬‬‫ٌ ُّ‬ ‫َْ‬
‫ُ ا‬ ‫ْع‬‫ِ‪ٛ‬‬‫َط‬ ‫‪ٚ‬سْت‬‫َل َ‬ ‫ْ َ‬‫َٔ‬
‫ًا ا‬ ‫ْف‬‫ِ‪ٛ‬‬‫َع‬‫ْ ض‬ ‫َٔ‬ ‫ٓا ا‬ ‫ًْ‬‫ِ‪ٛ‬‬‫سَف‬
‫ْ‬
‫ٍِ‬ ‫‪ ٍِٚ‬ي‬ ‫َْ‬
‫ذْ‬ ‫ِ‪ٛ‬‬‫ْا شَٓ‬ ‫ذٔ‬‫ُِ‬‫َشْٓ‬ ‫َاسْت‬ ‫ِ ٔ‬‫ذۗ‬
‫ل‬ ‫َْ‬ ‫ّ ت ْ‬
‫ِانع‬ ‫ُّٗ‬
‫ِ‪ٛ‬‬‫َن‬‫ْ ٔ‬ ‫ِم‬ ‫ْه‬‫ًُ‬‫ه‪ٛ‬‬‫َْ‬‫ف‬
‫تٍِ‬ ‫َٰ‬ ‫َا‬
‫يش‬ ‫َّاْ‬
‫ُم ٔ‬ ‫َش‬
‫َج‬ ‫ٍِْ ف‬ ‫ه‪ٛ‬‬ ‫َُ‬‫َج‬‫َا س‬ ‫َْ‬‫ُٕ‬
‫‪ٚ‬ك‬ ‫ْ َ‬ ‫ٌ َّنى‬‫ِْ‬‫َا‬‫ْ ف‬ ‫ُى‬
‫ْۚ‬ ‫نك‬‫َاِ‬ ‫ِج‬‫س‬
‫َ‬
‫ِش‬ ‫زك‬‫َُ‬‫َت‬ ‫َا ف‬ ‫ذىُ‬
‫ًٓ‬ ‫ْٰ‬ ‫ِح‬‫َّ ا‬
‫ِم‬‫تض‬‫ٌ َ‬ ‫َْ‬‫ء ا‬ ‫َٓ‬
‫َۤاِ‬
‫ذ‬ ‫َ انشَُّ‬ ‫ٍِ‬‫ٌ ي‬ ‫َْ‬‫َٕ‬ ‫ْض‬‫تش‬ ‫ْ َ‬ ‫ٍَّ‬
‫ًِ‬‫ي‬
‫ْا‬
‫ۗ‬ ‫ُٕ‬‫دع‬ ‫يا ُ‬ ‫َا َ‬ ‫ِر‬ ‫ء ا‬‫َۤاُ‬‫َٓ‬
‫ذ‬ ‫َ انشَُّ‬ ‫ْ‬
‫‪ٚ‬أب‬‫َل َ‬ ‫ََ‬
‫ٰٖۗ ٔ‬ ‫ْش‬ ‫َا ْ‬
‫اَلُخ‬ ‫ًٓ‬ ‫ذىُ‬ ‫ْٰ‬‫ِح‬‫ا‬
‫ِنٗ‬‫ٰ‬‫ًا آٰ‬ ‫ْش‬‫ِ‪ٛ‬‬‫َث‬ ‫ْ ك‬‫َٔ‬‫ًا ا‬ ‫ْش‬ ‫ِ‪ٛ‬‬‫َغ‬‫ِ ص‬ ‫ُْ‬‫ُٕ‬ ‫ْت‬
‫ُث‬ ‫تك‬ ‫ٌ َ‬‫َْ‬‫ْا ا‬ ‫ُٰٓ‬
‫ٕ‬ ‫تسْـ‬
‫ًَٔ‬ ‫َل َ‬‫ََ‬‫ٔ‬
‫َٗ‬
‫ٰٓ‬ ‫دٰ‬‫َْ‬‫َا‬ ‫ِ ٔ‬ ‫دج‬ ‫ٓاَ‬‫ِهشََّ‬ ‫ُ ن‬‫َو‬‫ْٕ‬‫َل‬‫َا‬ ‫ذ اه‬
‫ّٰللِ ٔ‬ ‫َْ‬ ‫ُ ع‬
‫ُِ‬ ‫ْسَط‬‫َل‬‫ْ ا‬ ‫ُى‬‫نك‬ ‫ِٰ‬‫ِّ ر‬ ‫َهۗ‬ ‫َج‬‫ا‬
‫ًَ‬
‫ج‬ ‫ِش‬‫َاض‬ ‫ج ح‬‫ًَ‬‫َاس‬ ‫ِج‬ ‫ٌ ت‬ ‫َْ‬ ‫ُٕ‬
‫تك‬‫ٌ َ‬ ‫َْ‬ ‫ْا اَّ‬
‫َِلٰٓ ا‬ ‫ٰٓ‬
‫تٕ‬ ‫تاُ‬ ‫َْ‬ ‫تش‬‫َل َ‬‫ََّ‬
‫ا‬
‫ۗ‬
‫ْا‬ ‫َْ‬‫ُٕ‬‫ُث‬ ‫ْت‬ ‫َل َ‬
‫تك‬ ‫ََّ‬
‫َاح ا‬ ‫ُُ‬‫ْ ج‬ ‫ُى‬‫ْك‬ ‫ه‪ٛ‬‬‫ََ‬‫ْسَ ع‬ ‫ه‪ٛ‬‬‫ََ‬
‫ْ ف‬ ‫ُى‬‫َك‬‫ُْ‬‫ت‪ٛ‬‬‫ٓا َ‬ ‫ََ‬‫َْ‬ ‫ُٔ‬‫‪ٚ‬ش‬‫ِْ‬‫تذ‬‫ُ‬
‫ْذ‬ ‫ِ‪ٛ‬‬‫َل شَٓ‬ ‫ََّ‬
‫ِة ٔ‬ ‫َات‬ ‫َّ ك‬ ‫َا‬
‫َۤس‬ ‫‪ٚ‬ض‬‫َل ُ‬ ‫ََ‬‫ْ ٔ‬ ‫ُِۖ‬
‫ى‬ ‫ْت‬‫‪ٚ‬ع‬‫َاَ‬ ‫تث‬‫َا َ‬ ‫ِر‬‫ْا ا‬ ‫ذٰٓ‬
‫ٔ‬ ‫ُِ‬‫َشْٓ‬‫َا‬‫ٔ‬
‫ُٕا اه‬
‫ّٰللَ‬
‫ۗ‬ ‫َ َّ‬
‫اتم‬ ‫ْ ٔ‬ ‫ُۗ‬
‫ى‬ ‫ِك‬‫ْقٌۢ ت‬ ‫ُسُٕ‬ ‫ّ ف‬ ‫َاَّ‬
‫َِٗ‬ ‫ْا ف‬ ‫هٕ‬‫َُ‬‫ْع‬‫تف‬ ‫ٌ َ‬ ‫ِْ‬‫َا‬‫ۗە ٔ‬
‫ْى‬‫ِ‪ٛ‬‬‫َه‬‫ء ع‬ ‫ِ شَ‪ٍْٙ‬‬ ‫ُم‬‫ِك‬ ‫َاه‬
‫ّٰللُ ت‬ ‫ُ اه‬
‫ّٰللُ ٔ‬
‫ۗ‬ ‫ُى‬‫ُك‬ ‫ًِ‬‫َه‬‫‪ٚ‬ع‬‫َُ‬‫ٔ‬
11

Terjemahnya:

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu melakukang utang-piutang


untuk waktu yang di tentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan
hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskan dengan benar.
Janganlah penulis menolak menuliskannya sebagaimana Allah telah
mengajarkan kepadanya, maka hendaklah ia menuliskan. Dan hendaklah
orang yang berhutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada
Allah, Tuhannya, dan janganlah dia mengurangi sedikitpun dari padanya.
Jika yang berutang itu orang yang kurang akalnya atau lemah (keadaannya),
atau tidak mampu mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya
mendiktekannya dengan benar. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi
laki-laki diantara kamu. Jika tidak ada (saksi) dua orang laki-laki, maka
(boleh) seorang laki-laki dan dua orang perempuan diantara orang-orang
yang kamu sukai dari para saksi (yang ada), agar jika seorang yang lupa
maka yang seorang lagi yang mengingatnya. Dan janganlah saksi-saksi itu
menolak apabila di panggil. Dan janganlah kamu bosan menuliskannya,
untuk batas waktu baik (utang itu) kecil maupun besar. Yang demikian itu,
lebih adil di sisi Allah, lebih dapat menguatkan kesaksian, dan lebih
mendekatkan kamu kepada ketidakraguan, kecuali jika itu merupakan
perdangangan tunai yang kamu jalankan diantara kamu, maka tidak ada
dosa bagi kamujika kamu tidak menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila
kamu berjual-beli, dan janganlah penulis di persulit dan begitu juga saksi.
Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sungguh, hal itu sesuai kefasikan
pada kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran
kepadamu, dan Allah maha mengetahui segala sesuatu” (Q. S Al-Baqarah/2:
282)

Berdasarkan ayat di atas terlihat dengan jelas jika di jadikan sebagai pondasi

hukum dalam jual beli secara salam dan jual beli online. Selain sebagai dasar

hukumnya, dalam ayat di atas juga di jelaskan bahwa dalam aktivitas

bermuamalah dengan cara yang tidak tunai maka hendaklah di tuliskan untuk

meminimalisir akan terjadinya risiko perselisihan antara dua belah pihak. Apabila

kesalah pahaman diantaranya atau wanprestasi (cacat hukum) oleh salah satu

piham baik itu dari pihak penjual maupun pihak pembeli tersebut dapat

mencegah terjadinya kelupaan yang sangat mungkin terjadi kelupaan yang

sangat mungkin terjadi di setiap individu.

b. As-Sunnah
12

‫ْع‬
ٍ ٛ‫ت‬ ‫ُم‬
َ ُّ ‫َك‬ ‫َذ‬
ٔ ِِ ِٛ ‫ُم‬
‫ِ ت‬ ‫ُ انش‬
‫َّج‬ ‫َم‬ًَ َ‫َا‬
‫ل ع‬ ‫َة‬
‫ُ ل‬ ‫َط‬
ْٛ ‫َسْةِ أ‬ ْ َُّٖ
‫انك‬ ‫أ‬

‫ُٔس‬
ٍ ‫ْش‬ َ
‫يث‬

Artinya:

“Dari Rafi‟ah bin Rafi‟Ra, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW di Tanya:


apa pekerjaan yang paling utama atau baik? Rasul menjawab, “pekerjaan
seorang laki-laki dengan tangannya dan setiap jual beli yang mabrur
(diberkahi). (HR. Amad 4: 141, Hasan Lighorihi).

Ada beberapa faedah dari hadits di atas yaitu sebagai berikut:

a. Bertawakal dengan cara kita bekerja

b. Sahabat Nabi mencari kerja halal dengan semangat bukan hanya mencari

pekerjaan yang penghasilannya banyak

c. Pekerjaan seseorang dengan tangannya adalah pekerjaan yang paling baik,

karena Rasulullah mendahulukan pekerjaan dengan tangan, kemudian jual

beli yang mabrur

d. Apakah pekerjaan yang paling utama (paling bagus)? Pekerjaan yang paling

bagus adalah pekerjaan yang sesuai dengan keadaan setiap orang, dan

saling mendukung antara mukmin yang satu dengan yang lainnya

e. Bekerja lebih utama dan baik dari pada meminta-minta (mengemis)

Hukum jual beli online adalah sah alias boleh. Hal ini seringkali jadi

perdebatan seiring perkembangan zaman hingga tingginya aktivitas jual beli di e-

commerce. Mengutip NU Online, hukum akad (transaksi) jual beli melalui alat

elektronik sah, apabila sebelum transaksi kedua belah pihak sudah melihat mabi‟

(barang yang diperjualbelikan) atau telah dijelaskan baik sifat maupun jenisnya,

serta memenuhi syarat-syarat dan rukun jual beli lainnya dengan dasar

pengambilan hukum.
13

Dalam buku Syarh al-Yaqut an-Nafis karya Muhammad bin Ahmad al-Syatiri

dituliskan bahwa yang diperhitungkan dalam akad-akad jual beli adalah

substansinya, bukan bentuk lafalnya. Peralatan seperti telpon, media sosial dan

sejenisnya hanyalah alternatif alat komunikasi yang makin lumrah digunakan.

Dalam pandangan madzhab Imam Syafi‟i dalam perkara perdagangan,

barang yang diperjualbelikan disyaratkan dapat dilihat secara langsung oleh

kedua belah pihak. Hal ini merupakan bentuk kehati-hatian agar tidak terjadi

penipuan (ghoror) dalam jual beli karena Rasulullah melarang praktik tersebut

sebagaimana dalam sebuah hadis dinyatakan Rasulullah saw melarang jual beli

yang didalamnya terdapat penipuan (HR.Muslim).

3. Rukun dan syarat Jual Beli

Ada tiga rukun harus diwujudkan saat proses jual beli adalah sebagai

berikut:

a. Akid, adalah penjual dan pembeli. Hak dan otoritas dimiliki akid untuk

mentransaksikanya. Adapun syarat akid menurut kesepakatan para ulama

fikih diantaranya sebagai berikut:

a) Berakal atau tidak gila yang mana dia mengetahui baik dan buruk bagi dirinya.

b) Pelaku akad adalah orang yang berbeda dan tidak dapat menjadi menjadi

penjual atau pembeli pada saat yang bersamaan.

c) Kehendak itu sendiri tidak dipaksakan.

b. Ma‟qud „Alaih (obyek akad).


14

Objek akad yang diperdagangkan harus jelas isi, bentuk, dan sifatnya.

Persyaratannya adalah:

1. Ma‟qud „Alaih harus suci.

2. Barang yang diakadkan menguntungkan.

3. Pembeli harus menerima Ma‟qud „Alaih.

4. Ma‟qud Alaih harus milik sendiri.

5. Ma‟qud „Alaih dapat diketahui dengan jelas.

6. Ma‟qud „Alaih yang diakadkan ada di tangan penjual pada masa

berlangsungnya akad.

c. Akad (ijab dan qabul)

Ijab merupakan ucapan dari penjual dalam transaksi jual beli, seperti “barang

ini aku jual kepadamu dengan harga sekian”. Qabul ialah ucapan dari pembeli di

saat bertransaksai juga, seperti “barang ini aku beli darimu dengan harga

sekian”. Akad antara penjual dan pembeli mempunyai maksud yang sama

walaupun lafadz yang diucapkan berbeda dan ijab qabulnya tidak terpisah

sangat lama.

Bahwasannya akad dapat dilakukan dengan lisan, dan jika kedua belah

pihak tidak dapat melaksanakannya, maka boleh ijab qabul dengan surat-

menyurat yang mengandung arti ijab dn qabul.7 Syarat akad menurut para ulama

fikih sebagai berikut:

1. Kedua belah pihak telah berakal dan dewasa.


15

2. Dilakukan dengan qabul yang sesuai dengan ijab.

3. Akad dilakukan dalam satu tempat.

4. Pada praktiknya, kedua belah pihak hadir bersama di majlis. Bagi pihak yang

tidak dapat hadir harus mengetahui pernyataan ijab.

4. Jual Beli Online

Jual beli online adalah aktivitas dimana penjual dan pembeli tidak harus

ketemu dalam proses transaksi jual beli dan tidak melakukan yang namanya

negosiasi secara langsung akan tetapi secara online dengan menggunakan

smartphone dan computer.

Seperti dalam proses jual beli pada umumnya akan tetapi dalam jual beli

online di nilai lebih praktis karena bias di lakukan dimana saja dan kapan saja

dengan jangkauan yang tidak memakan banyak waktu, melalui suatu forum atau

situs jual beli online yang juga sudah menyediakan banyak barang yang dapat di

perjualbelikan. Jual beli online juga memiliki dampak positif terhadap masyarakat

karena di anggap lebih cepat, mudah dan murah. Saat ini jual beli online

berkembang dengan pesat dalam forum internet, khususnya dalam forum jual

beli seperti salah satu yaitu aplikasi shopee.

Perbedaan diantara kedua jual beli di pasar dengan jual beli online yaitu dari

proses tranksaksi yang bertemu langsung dan tidak bertemu tapi dengan

menggunakan teknologi intenet. Akan tetapi masing-masing melakukan transaksi

jual beli yang saling tukar menukar.

5. Jual Beli yang dilarang dalam Syariat Islam

a. Transaksi dapat menjauhkan pelakunya dari kewajiban beribadah.8


16

b. Barang dagangan adalah haram.

c. Barang bukanlah milik penjual.

d. Jual beli „Inah.

e. Jual beli najasy.

f. Penjualan dalam penjualan oleh orang lain yaitu Pembeli mendatangi

penjual untuk membeli barang yang dilakukan secara khiyar selama dua hari

ataupun lebih

g. Jual beli gharar (penipuan)

6. Jual Beli Salam

1. Pengertian Jual Beli Salam

Pengertian secara bahasa, salam ( )‫ ل م س‬adalah al - i‟tha‟ ( )‫ طاء اإل ع‬dan at -

taslif ( )‫ ي ف ل ت س ال‬bermakna pemberian. Dari segi terminologi, menurut

fuqaha, jual beli salam adalah jual beli yang disebutkan sifatnya dalam

tanggungan dengan imbalan pembayaran yang dilakukan di waktu itu juga.

Orang Irak menyebutkan Salaf, dan menurut penduduk Hijaz, salam

diartikan sebagai akad untuk memesan barang. Jual beli salam adalah bentuk

jual beli dengan pembayaran dimuka dan pengiriman barang di kemudian hari

sesuai dengan harga, spesifikasi, kuantitas, kualitas, tempat tinggal dan tempat

pengiriman, serta disepakati sebelumnya dalam akad.


17

2. Dasar Hukum Jual beli salam

a. Al-Qur‟an Surah Al-Baqarah [2]: 282

‫ا ال ي ياي ا‬ ‫ي ت اي تم ا ا ا‬ ‫ا ل ال‬ ‫ات‬ ‫ي م لي ت‬ ‫ال ل ات‬

Terjemahannya:

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu‟amalah

tidak secara tunai untuk waktu yang telah ditentukan, hendaknya

kamu menuliskannya dengan benar”.

b. Sunnah

Dari Ibnu Abbas r.a. ia berkata: “Nabi SAW. telah datang ke Madinah dan

mereka (penduduk Madinah) memesan buah-buahan selama satu tahun dan dua

tahun, maka Nabi bersabda: Barang siapa yang memesan buah kurma maka

hendaklah ia memesannya dalam takaran tertentu, dan timbangan tertentu, serta

waktu tertentu. (HR. Muttafaq „Alaih)”.

c. Ijma‟

Mengutip Ibn Mundzir. “Pakar Ilmiah („Ulama) setuju untuk mengizinkan jual

beli salam diperbolehkan, karena terdapat kebutuhan dan keperluan untuk

mempermudah urusan manusia”.

3. Rukun dalam jual beli salam

a. „Aqid, adalah pemesan (al - muslim atau rabbussalam) , dan orang yang

menerima pesanan (al - muslam ilaih).


18

b. Ma‟qud „alaih, adalah muslam fih (objek yang dipesan), seperti harga atau

modal jual beli salam (ra‟s al - mal as – salam).

c. Akad (ijab qabul)

Beberapa pandangan para ulama menyatakan bahwa shighat harus

dilakukan dengan lafadz yang menunjukkan kata memesan barang.

Bahwasannya dalam transaksi ini barang dagangan yang dipesan belum ada

tetapi pembayaran dilakukan diawal. Dibolehkannya jual beli ini harus memakai

kata memesan atau salam.

4. Syarat-syarat Jual beli salam

a. Syarat Ra‟s Al - Mal (Harga/modal/alat pembayaran)

1) Metode pembayaran harus jelas.

2) Di negara/kawasan yang berbeda, jenis mata uang berbeda sehingga

jenisnya harus jelas.

3) Jelas sifatnya, seperti kondisi barang layak dijual atau tidaknya.

4) Isi ra‟s al - mal diketahui.

5) Metode pembayaran diperiksa sebelum diterima.

6) Sesuai kesepakatan Hanafiah, Syafi‟iyah dan Hanabilah, sebelum

penjual dan pembeli meninggalkan majelis tempat ijab dan qabul,

pembayaran harus diserahterimakan secara tunai.

7) Setelah pembayaran disepakati saat akad sistem pembayaran harus

dilaksanakan dan melarang keringanan utang.

b. Syarat Muslam Fih (Ma‟qud „Alaih)

1) Barang harus jelas.


19

2) Jelas barang yang dipesan, yaitu barang tersebut masih sejenis dan

tidak ada pencampuran barang lain.

3) Barang yang dijual memiliki dimensi yang jelas, meliputi takaran,

timbangan, hitungan atau meterannya. Tujuannya untuk menghindari

penipuan dan konflik antar kedua belah pihak dalam transaksi.

4) Tidak ada illat yakni riba fadhal. Dibolehkan akad salam atas barang

al-qimiyah ialah barang yang berdasarkan dengan kriteria tertentu.

5) Mengirimkan barang pesanan di lain waktu bukan ketika akad

dilakukan di majelis.

6) Tidak ada kondisi khiyar yang terjadi selama masa akad.

7) Jika pengiriman membutuhkan beban dan biaya, keterangan tempat

pengiriman harus disediakan.

8) Ada pengaturan tentang sifat barang yang dipesan, namun harga bisa

berbeda-beda tergantung kualitas barang yang dipesan.

9) Barang menjadi tanggungan penjual.

c. Ketentuan mengenai waktu dan tempat pengiriman barang

Tanggal dan tempat pengiriman barang dapat ditentukan, namun tidak

semua jenis barang dapat ditentukan dengan cara ini. Sedangkan syarat lokasi

pengiriman adalah apabila barang pesanan memerlukan biaya angkut dan

alamat penyerahan, maka pihak terkait yang melakukan transaksi harus

menentukan lokasi pengiriman. Namun, jika para pihak dalam akad tidak

menentukan lokasi penyerahan tetatap sah transaksi tersebut. sedangkan tempat

penyerahan bisa ditentukan kemudian.

5. Ketentuan batal dan Berakhirnya Jual beli Salam


20

a) Objek tidak lagi tersedia pada waktu yang disepakati.

b) Adanya kecacatan pada barang yang dikirim.

c) Adanya perubahan terhadap kualitas barang pesanaan.

d) Kualitas barang yang dikirimkan tidak sesuai ijab qabul, namun pembeli

menerima.

e) Pelanggan telah menerima barang yang dipesan.

6. Manfaat Tentang Disyari‟atkannya Jual beli Salam

Manfaat jual beli untuk masyarakat salah satunya untuk memenuhi kebutuha

sehari-harinya. Sehingga jual beli dengan akad salam diperbolehkan dalam

syariat Islam. Adapun manfaat yang diperoleh penjual sebagai pihak yang

memesankan, yaitu:

a. Penjual bisa mendapatkan modal yang halal dan baik, sehingga ia dapat

menjalanka usahanya dan mengembang usahannya tanpa harus

membayar bunga sedikitpun.

b. Dalam memenuhi permintaan pihak pemesan/ pembeli, pihak penjual

memiliki kewenangan dan kekuasaan.

Kemudian manfaat yang didapatkan bagi pihak pembeli, yaitu:

a. Pembeli mendapatkan jaminan terkait barang atau produk yang dia

butuhkan.

b. Barang yang dipesanan sesuai keinginan.

Dalam transaksi Islam menerapkan akad salam karena memiliki manfaat

pada kedua belah pihak dan menjadi salah satu solusi yang tepat guna

menghindari sistem riba.


21

7. Asas Jual Beli Online

Terkait dengan maraknya jual beli online, menurut teori jenis jual beli ini

termasuk jual beli akad salam (pesanan) (Aisyah, 2019). Terdapat beberapa

batasan dalam akad salam (pesanan) dalam mengatur transaksi ini diantaranya

yaitu:

a. Kualitas dan kuantitas barang yang sudah jelas

b. Barang yang di pesan di ketahui sempurna oleh pembeli

c. Barang, waktu, dan tempat di ketahui oleh kedua belah pihak

d. Pembayaran barang di sepakati oleh dua belah pihak, misalnya melalui COD

(Cash On Delivery), atau melalui transfer

e. Terdapat kemashlahatan kedua belah pihak

f. Asas amanah

g. Asas keadilan

h. Asas janji mengikat

Menjalankan bisnis secara online, saat ini menjadi pilihan yang sangat

alternative karena untuk meningkatkan pangsa pasar dan meningkatnya omset

dari hasil penjualan online, namun perlu di ingat bahwa harus mengikuti konsep

kemashlahatan dan prinsip kejujuran dari kedua belah pihak tetap di tegakkan,

agar nantinya alur transaksi jual beli sah dan sesuai dengan ketentuan yang

telah berlaku sehingga tidak ada kerugian antara kedua belah pihak.

8. Kelebihan dan Kekurangan Dalam Jual Beli Online

Ada beberapa kelebihan dalam melakukan jual beli secara online,

diantaranya:

a. Dapat di lakukan dalam jangka waktu 24 jam


22

b. Lebih cepat, praktis dan menghemat waktu

c. Proses perbandingan harga yang cepat dan mudah

d. Bisa di lakukan oleh siapapun

e. Investasi yang lebih murah

Selain kelebihan terdapat juga kekurangan dalam melakukan jual beli secara

online, diantaranya:

a. Kualitas produk yang belum tentu sama dengan barang asli

b. Potensi dari risiko penipuan

9. Metode pembayaran jual beli online

Jual beli secara online memang mempermudah mempromosikan barang

dagangan dan peningkatan jumlah penjualan juga sangat bagus, serta

mempermudah pembeli dalam memilih barang yang hendak di beli dengan

jangka waktu yang lebih hemat serta lebih praktis. Sehingga keduanya saling

menguntungkan. Dalam proses jual beli secara online pembayaran yang di

lakukan melalui sistem transfer dengan ATM atau dengan COD (Cash On

Delivery). Kemudahan dalam melakukan transaksi jual beli secara online

membuat masyarakat lebih memilih berbelanja dengan aplikasi marketplace

salah satunya shopee.

Sistem transaksi yang di lakukan oleh penjual dan pembeli melalui media

tanpa adanya pertemuan secara langsung dengan metode pembayaran di

transfer dan COD di nilai di perbolehkan selagi tidak ada dalil yang melarangnya

dan tidak terdapat seperti ayat yang ada di bawah ini.

Firman Allah SWT Surah Al-Baqarah/2: 275


23

ِْ٘ َّ ُ
‫انز‬ ‫ْو‬ُٕ
‫م‬ٚ ًَ
َ ‫َا‬ ‫َِل ك‬ َْ
َّ‫ٌ ا‬ٕ‫ي‬ ُٕ
ُْ َ ‫ٰٕا ََل‬
‫م‬ٚ ‫ِت‬ َْ
‫ٌ انش‬ٕ‫ه‬ ‫ْك‬
ُُ َ َ
‫أ‬ٚ ٍٚ ‫ََّنز‬
ِْ ‫ا‬

‫َا‬ َّ‫ْا ا‬
ًَِ ٰٓ
ٕ‫ان‬ُ َ
‫ْ ل‬
‫ٓى‬ ََّ
َُ ‫ِا‬ ‫ٰن‬
‫ِكَ ت‬ ۗ‫َس‬
‫ِ ر‬ ْ َ
ً‫ان‬ ٍِ‫ُ ي‬
ٍٰ‫ْط‬ ُُ
َّٛ‫ّ انش‬ ‫َخَث‬
‫َّط‬ ‫ت‬َٚ

ْ
ًٍََ
‫ۗ ف‬
‫ٰٕا‬‫َ انش‬
‫ِت‬ ‫َّو‬
‫َش‬‫َح‬
ٔ َ
‫ْع‬َٛ ْ ُ‫ّٰلل‬
‫انث‬ ‫َّ اه‬ ‫َح‬
‫َم‬ ٔ ۘ
‫َا‬ ‫ٰٕا‬
‫ِت‬ ‫ْم‬
‫ُ انش‬ ‫ِث‬ ‫ْع‬
‫ُ ي‬ َٛ ْ
‫انث‬

َ‫ِ ا‬
ٗ‫ِن‬ ُٰٓ
ٗ ‫يش‬َْ
‫َا‬ َ
ٔ ۗ
‫هف‬ََ‫يا س‬
َ ّ
ٗ‫ه‬ََ َٓ
‫ٰٗ ف‬ ْ َ
‫اَت‬ ‫ِّ ف‬ ‫ْ س‬
‫َّت‬ ٍِ‫َح ي‬
‫ِظ‬‫ْع‬
ٕ‫ي‬َ ِ
ٗ‫ء‬ََۤ
‫َا‬‫ج‬

َْ
ٌٔ‫ذ‬ُِ
‫ٰه‬ َْ
‫ٓا خ‬ِٛ‫ْ ف‬
‫ْى‬ُ ْۚ‫َّا‬
‫س‬
ِ ُ‫ُ ان‬
‫ٰة‬ ‫َص‬
‫ْح‬ ‫ِٕكَ ا‬
ٖ‫ٔن‬َۤ ُ
ٰ ‫َا‬‫د ف‬ ‫ْ ع‬
َ‫َا‬ ٍ‫ي‬ََ
ٔ ‫اه‬
ِ‫ّٰلل‬
ۗ

Terjemahnya:

“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti


berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu
karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. padahal Allah
telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barang siapa
mendapat peringatan dari tuhan-Nya, lalu berhenti, maka apa yang telah di
perolehkan dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah.
Barang siapa yang mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka
kekal di dalamnya” (Q. S. Al-Baqarah/2: 275)

Dari ayat diatas bahwa jual beli yang di larang yaitu dengan riba. Riba ialah

tambahan dalam bermuamalah dengan uang dan bahan makanan, baik

mengenai banyaknya maupun waktunya maka mereka akan mendapatnya. Maka

dari itu Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Maka dari jual

beli di perbolehkan termasuk jual beli online selagi itu tetap menjauhi

larangannya dan mengikuti syariat islam. Prinsip kejujuran harus ada dalam

transaksi jual beli sehingga saling menguntungkan keduanya.

B. Tinjauan Empiris

Tinjauan empiris merupakan hasil penelitian yang di lakukan sebelumnya

dengan profit yang terkait dengan sub penelitian. Dalam penelitian ini, ada

beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam penelitian ini.


24

Desy Safira, Alif Ilham Akbar Fatriansyah (Desy Safira, 2020) Jual beli

menurut islam pada hakikatnya tidak hanya bersifat konsumtif dan hanya

mengandung unsur material untuk memperoleh keuntungan hakiki di akhirat,

tentu dengan memperhatikan prinsip jual beli yang di perbolehkan menurut syar‟i.

dalam era globalisasi saat ini, bermunculan model-model bisnis dengan

menggunakan kecanggihan teknologi modern.

Wahibatul Maghfuroh (2020), Transaksi jual beli online merupakan

muamalah, hukumnya boleh (mubah). Jual beli online tidak bertetangan dengan

nash dan ini merupakan bentuk suatu kemaslahatan dan saling menguntungkan.

Kemudian kasus-kasus seperti di qiyaskan dengan jual beli transaksi online

melewati FB, WhatsApp, Instragram, Shopee dan lain sebagainya, yang

terpenting adalah saling merelakan antara keduanya atau di sebut anataradin,

saling keterbukaan dan kejujuran dalam melaksanakan kegiatan bertransaksi.

Muhammad Ihsan (2021), Permasalahan hukum dari jual beli yang di

lakukan secara online, dimana jual beli online itu di perbolehkan atau halal selam

jual beli online terpenuhi rukun dan syarat dari jual beli itu sendri secara ajaran

agama islam. Dan tidak ada hal-hal yang merubah hukum halal menjadi haram

pada jual beli online tersebut.

Achnad Zurohman, Eka Rahayu (2019), Jual beli via internet adalah jual

beli yang di lakukan melalui media elektronik. Untuk melakukan transaksi jual beli

tidak harus bertemu secara langsung atau saling menatap muka secara

langsung. Akan tetapi melakukan transaksi secara online di perbolehkan dalam

islam asalkan sesuai dengan rukun dan syarat yang telah di tentukan.
25

Deery Anzar Susanti (2020), Jual beli online merupakan system transaksi

yang di lakukan oleh pembeli dan penjual melalui media masa tanpa adanya

pertetemuan secara langsung. Menurut hukum islam jual beli online di

perbolehkan selagi tidak ada dalil yang melarangnya transaksi yang di larang dan

tetap mengikuti syariat islam. Prinsip kejujuran dan kemaslahatan harus di

pegang teguh kedua belah pihak agar senantiasa menciptakan transaksi jual beli

yang saling menguntungkan keduanya.

Mohammad Suyudi (2021), Konstruksi hukum jual beli online dengan

system dropship menurut hukum islam dan hukum positif Indonesia bias di

lakukan dengan menggunakan model akad/perjanjian yang sesuai

mekanismenya. Dimana hukum yang di dasarkan pada Al-Quran, Hadits, dan

sumber lainnya bias menggunakan akad salam, parallel, akad samsarah dan

akad wakalah. Sedangkan dalam hukum positif yang di dadarkan pada KUH

perdata dan KUH Dagang bias menggunakan system model pengangkatan

makelar dan komisioner.

Muhammad Reza Palevy, Hafas Furqani, Nevi Hasnita (2020), Sistem

transaksi jual beli dengan menggunakan sistem dropshipping, belum memenuhi

kriteria akad pesanan dalam islam seperti akad salam, akad samsarah dan juga

akad wakalah. System transaksi jual beli dropshipping selama ini terjadi di

identifikasikan mengandung unsur gharar (ketidakjelasan) dari spesifikasi barang

yang di jual oleh dropshipper. Praktek system jual beli dropshipping yang di

lakukan pihak dropshipper adalah menjual barang yang bukan miliknya sehingga

aktivitas jual beli tersebut di larang.


26

Misbahul Ulum (2020), Prinsip-prinsip jual beli islam secara spesifik terdiri

atas prinsip kerelaan (ridhaiyyah), prinsip kemanfaatan atau kemaslahatan

prinsip keadilan, ketuhanan (tauhid), prinsip kejujuran, prinsip kebebasan, prinsip

etika (akhlak), serta prinsip kebenaran. Pihak transaksi jual beli yang terjadi pada

E-Commerce Hijup.com, telah menunjukkan adanya prinsip-prinsip jual beli

dalam islam yang terfasilitasi melalui beragai kebijakan dan protocol pembelian di

situs Hijup.com.

Muhammad Deni Putra (2019), Penjualan online merupakan hal yang

dapat di perkenankan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi,

mengingat banyaknya manfaat yang dapat di peroleh dari transaksi model

penjualan seperti ini. Namun yang perlu di ingat oleh penjual maupun pembeli

adalah prinsip kehati-hatian untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya

penipuan baik dari sisi penjual maupun pembeli.

Elaman Johari (2018), Jual beli melalui media online adalah sah menurut

syara‟ (hukum islam) sepanjang memenuhi 4 kritria yaitu pertama al aqad (ijab

Qabul), Kedua Mahallul Aqad (obyek perjanjian), ketiga Al Aqidain (pihak-pihak

yang melaksanakan perjanjian), ke empat maudhu’ul (tujuan kontrak dan

akibatnya).

Penjelasan penelitian terdahulu yang di paparkan menjelaskan tentang jual

beli secara online yang di mana saat ini sangat marak dan menjadi fenomena di

perbincangan di tengah masyarakat karena di anggap sangat memudahkan dan

praktis di lakukan dimana saja dan kapan saja dan penelitian terdahulu di atas

memaparkan masing-masing tentang hukum dan menurut perspektif ekonomi

islam dalam melakukan transaksi jual beli secara online. Perbedaan dari
27

penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan di lakukan yaitu dari segi

aplikasi jual beli online yang di gunakan yaitu aplikasi shopee. aplikasi shopee

adalah salah satu aplikasi belanja online yang ada di indonesia yang banyak di

gunakan oleh masyarakat yang menawarkan beragam produk, aplikasi ini juga

termasuk obyek pokok dalam penelitian yang akan di lakukan akan tetapi di lihat

dari menurut perspektif ekonomi islam.

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan model konseptual yang dimanfaatkan sebagai

teori yang ada berkaitan dengannya dengan beberapa faktor yang di identifikasi

seba gai masalah yang penting (Sugiyono,2017). Kerangka berfikir berfungsi

untuk mempermudah dalam memahami permasalahan yang akan di teliti serta

mengarahkan penelitian kepada pemecahan persoalan yang di hadapi. Maka,

penulis membuat suatu kerangka berfikir sebagai berikut:

Gambar 2.1
Kerangka Berfikir

Jual Beli Online

Aplikasi Shopee

perspektif Ekonomi
Islam
28

Berdasarkan gambar di atas, jual beli online adalah aktivitas transaksi yang di

lakukan tanpa harus bertemu langsung akan tetapi di lakukan dengan secara

online melalui aplikasi dengan menggunakan smartphone dan komputer.

Perkembangan teknologi informasi telah membawa pengaruh baru yang sangat

pesat. Di Indonesia telah menempati peringkat yang tinggi yang tinggi dengan

jumlah pengguna internet terbesar sekitar 30% dari total penduduk Indonesia. E-

commerce menjadi lahan emas bagi sebagian orang yang ingin terjun ke dunia

bisnis online. Tentunya dengan di permudah dalam kecanggihan teknologi ini

membuat masyarakat di Indonesia memilih untuk membeli secara online. Salah

satu aplikasi belanja yang marak di gunakan yaitu aplikasi shopee.

Aplikasi shopee yaitu aplikasi yang bergerak di bidang jual beli secara online

dan dapat di akses dengan mudah menggunakan smartphone. Shopee hadir

dalam bentuk aplikasi yang memudahkan penggunanya dalam melakukan

kegiatan berbelanja secara online dengan waktu yang terjangkau menggunakan

handphone ataupun perangkat computer. shopee menawarkan berbagai macam

produk-produk fashion hingga produk untuk kebutuhan sehari-hari, dengan

beragam produk yang di tawarkan yang membuat masyarakat lebih tertarik

menggunakan aplikasi shopee.

Jual beli menurut islam pada hakikatnya tidak bersifat konsumtif da hanya

mengandung unsur material untuk memperoleh keuntungan di dunia, tetapi juga

keuntungan hakiki di akhirat, tentu dengan memperhatikan prinsip jual beli yang

di perbolehkan menurut ketentuan dalam islam. Dalam era globalisasi saat ini,

bermunculan model-model bisnis dengan menggunakan kecanggihan teknologi.

Pada dasarnya transaksi secara online sama dengan transaksi offline yang

membedakan hanya dari segi tempat transaksi jadi jual beli secara online
29

ataupun offline diperbolehkan dalam islam dengan catatan bahwa transaksi

sesuai dengan ketentuan dari islam dan tidak ada yang di rugikan satu sama lain.
III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan model penelitian

descriptive research. menurut Sugiyono (2016) bahwa penelitian descriptive

merupakan metode untuk menggambarkan suatu hasil penelitian. Descriptive

research menggunakan survey untuk mengumpulkan data mengenai berbagai

subjek. Data tersebut di gunakan untuk mengetahui seberapa jauh suatu kondisi

berbeda di temukan pada subjek yang di teliti.

B. Fokus Penelitian

Dalam rangka penyelesaian serta penganalisaan untuk membantu dan

mempermudah untuk mengumpulkan data maka peneliti perlu fokus untuk satu

titik yang akan menjadi sumber penelitian dan menjadi acuan unutuk

mendapatkan data yang sesuai dengan yang ada pada rumusan masalah.

Adapun fokus penelitian yang di angkat oleh peneliti yaitu pengguna shopee

yang ada di program studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

C. Situs dan Waktu Penelitian

Untuk penelitian lebih lanjut dan mengumpulkan data yang lebih spesifik maka

peneliti harus menetukan lokasi yang akan di teliti. Maka dari itu peneliti

mengambil lokasi di Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dengan jangka waktu kurang

lebih 2 bulan perihal ini peneliti memerlukan waktu yang cukup untuk dapat

mengumpulkan data.

30
31

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang di gunakan dalam penelitian kualitatif adalah data

yang berbentuk kalimat, kata atau gambar (Sugiyono, 2018). Data ini berupa

para pengguna shopee mahasiswa program studi Ekonomi Islam Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makssar. Sedangkan sumber

data yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Data Primer

Menurut Sugiyono (2018) data primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpulan data, berupa wawancara dengan subjek

penelitian. Maka dari itu sumber data dari penelitian ini yaitu pengguna Shopee

yang ada pada mahasiswa Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2018) data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada penmgumpul data, misaknya melalui orang lain atau

lewat dokumen. Sumber data ini berfungsi sebagai pelengkap yang pada data

primer serta di sumber data ini di dapatkan pada hasil penelitian dari wawancara

dan observasi

E. Informan

Menurut sugiyono (2018), informan penelitian adalah narasumber yang

merujuk pada seseorang yang paham terkait objek penelitian serta mampu

memberikan penjabaran tentang topik penelitian yang di angkat. Pemilihan

informan sebagai sumber informasi data dalam penelitian ini adalah berdasarkan

pada subyek yang menguasai obyek permsalahan, memiliki data, dan bersedia

memberikan informasi yang lengkap dan akurat. Informan yang bertindak


32

sebagai sumber data dan informasi harus memenuhi syarat, yang akan menjadi

informan narasumber (key informan).

Dalam penelitian kualitatif tidak di persoalkan jumlah informan, akan tetapi

bias tergantung dari tepat tidaknya dalam pemilihan informan kunci, dan

kompleksitas dari keragaman fenomena sosial yang di teliti. Dalam penelitian

kualitatif teknik sampling yang sering di gunakan adalah purposive sampling.

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan

pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang yang di anggap

tahu tentang informasi yang di inginkan dan di anggap menguasai sehingga akan

memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi yang akan di teliti.

Pengambilan sampel secara A pada penelitian ini akan berpedoman pada

syara-syarat yang harus di penuhi sebagai berikut:

a. Pengambilan sampel harus di dasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau

karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.

b. Subjek yang di ambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang

paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi (key

subjects).

c. Penentuan karakteristik populasi di lakukan dengan cermat di dalam studi.

Posisi inilah sumber data dari manusia di dalam penelitian kualitatif di sebut

sebagai informan. Informan dalam penelitian ini adalah orang atau pelaku yang

tahu tentang masalah dalam penelitian ini, serta terlibat dalam penelitian ini.

Informan yang di maksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi

Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar yang belanjan melalui aplikasi shopee.


33

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Studi pustaka (literature studi)

Menurut Sugiyono (2018), studi kepustakaan yang berkaitan dengan kajian

teritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan norma yang

berkembang pada situasi sosial dan norma berkembang pada situasi sosial yang

di teliti, selain itu studi kepustakaan sangat penting dalam melakukan penelitian,

hal ini di karenakan penelitian tidak akan lepas dari liratur-literatur ilmiah. Data

diperoleh dengan cara mempelajari dan mengkaitkan literature yang

berhubungan dengan permasalahan yang di hadapi yakni literature transaksi

dalam jual beli online menurut perspektif ekonomi islam. Langkah ini di pakai

sebagai landasan teoritis serta pedoman dalam menganalisa masalah.

2. Studi lapangan (Field study)

Teknik ini di lakukan dengan mengumpulkan data secara langsung dari obyek

yang akan di teliti dengan memperoleh data-data yang di butuhkan dan

gambaran permasalahan yang terjadi. Tahap pengumpulan data dalam penelitian

ini terdiri dari:

a. Wawancara

Wawancara di gunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

akan melaksanakan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

akan di teliti, dan juga peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya (Sugiyono,2018). proses Tanya jawab

dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam dua orang atau lebih

bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau

keterangan-keterangan. Maka dari itu peneliti menggunakan metode ini dalam


34

mengumpulkan data pada pengguna shopee yang ada dalam mahasiswa

program studi Ekonomi Islam kemudian peneliti merekam dan menuangkan

dalam bentuk tulisan sebagai data.

b. Dokumentasi

Menurut Hamidi (2004:72), metode dokumentasi adalah informasi yang

berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau organisasi maupun dari

perorangan. Dokumentasi penelitian ini merupakan pengambilan gambar oleh

peneliti untuk memperkuat hasil penelitiannya. Menurut Sugiyono (2013:240),

dokumentasi bias berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya menumentel dari

seseorang.

G. Metode Analisis Data

Analisis data adalah bagian dari proses pengujian data yang di gunakan

hasilnya di gunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik simpulan

penelitian Sugiyono (2018). Tujuan dari analisis data dalam penelitian

memberikan jawaban terhadap rumusan masalah yang telah di ajukan dalam

penelitian serta sebagai bahan untuk membuat simpulan dan saran yang

berguna untuk kebijakan penelitian selanjutnya.

Menurut Sugiyono (2018) teknik analisis data kualitatif yang di gunakan yaitu

sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Yaitu proses pencarian data kepada situs yang akan di teliti. Data-data yang

di kumpulkan berupa data yang konkrit dengan penelitian yang akan di lakukan.

Dalam penelitian ini pengumpulan data di lakukan pada Program Studi Ekonomi

Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Reduksi Data (data reduction)


35

Data yang peneliti peroleh dari lapangan di tulis dalam bentuk uraian atau

laporan yang terinci. Laporan ini akan terus menerus bertambah sehingga akan

bertambah sehingga akan menambah kesulitan bagi peneliti bila tidak segera di

analisis. Oleh sebab itu peneliti mereduksi data dengan menyusun data secara

sistematis, menonjolkan pokok-pokok yang penting sehingga lebih mudah di

kendalikan.

3. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data di reduksi, maka alur penting berikutnya dalam analisis data

adalah penyajian data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bias di lakukan

dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya

yang paling sering di gunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif

adalah dengan tek yang bersifat naratif. Penyajian data yang di peneliti buat

berupa teks deskriptif. Penyajian data semacam ini peneliti ini di pilih karena

menurut peneliti lebih mudah di fahami dan di lakukan.

4. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi (Conclusion Drawing and Verification)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman

adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang di

kemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak di temukan

bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya.

Kesimpulan lebih baik di lakukan sejak awal penelitian, sebagaimana yang di

katakan Nasution sejak semula peneliti berusaha untuk mencari makna yang di

kumpulkannya, hal-hal yang sering timbul.


36

Ketiga cara analisis data yang di sebutkan di atas, saling berhubungan dan

berlangsung terus menerus selama penelitian di lakukan. Jadi analisis adalah

kegiatan yang di lakukan oleh peneliti dari awal sampai akhir.


IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Sejarah Program Studi Ekonomi Islam Unismuh Makassar

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah

satu fakultas yang ada di Universitas Muhammadiyah Makassar yang didirikan

oleh Bapak Drs. EK, H. Wahab Saleh berdasarkan SK Rektor Unismuh Makassar

Nomor 021 Tahun 1978, Tanggal 07 Ramadhan 1398 H bertepatan Tanggal 11

Agustus 1978 M, dimana Bapak Drs. EK, Abd. Azis Sangkala sebagai sekretaris.

Sejak saat itu resmilah Fakultas Ekonomi dalam memulai aktivitas akademinya

dengan jumlah keseluruhan mahasiswa awal hanya sebanyak 11 orang. Seiring

berjalannya waktu, pada tahun 1980 jumlah mahasiswa terus bertambah menjadi

30 orang dimana pada saat itu jurusan yang ada hanya jurusan Ilmu Ekonomi

dan Studi Pembangunan (IESP). Pada tahun 1985, Bapak Drs. EK, H. Wahab

Saleh kembali diangkat menjadi Dekan Fakultas Ekonomi.

Diawal berdirinya Fakultas Ekonomi, dalam upaya mendapatkan jenjang

sarjana muda, mahasiswa dipersyaratkan terlebih dahulu menempuh jenjang

pendidikan yang dikenal dengan istilah program sarjana muda. Namun beberapa

tahun kemudian berdasarkan kebijakan pemerintah dengan keluarnya izin

terdaftar untuk jenjang program sarjana muda yang secara otomatis ditingkatkan

program sarjana muda menjadi program Strata Satu (S1) dengan kewajiban

kelulusan mengikuti ujian Negara.

Pada tahun 1988, setelah masa kepemimpinan Bapak Drs. EK. H. Wahab

Saleh sebagai Dekan fakultas ekonomi, terpilih Bapak Drs. EK, H. Hamma

37
38

Muhidin sebagai Dekan periode ke-3 fakultas ekonomi dengan masa jabatan

sampai tahun 1992 dimana dimasa kepemimpinan beliau sebagai Dekan

fakultasa ekonomi tidak banyak mengalami perkembangan dikarenakan keaktifan

beliau di organisasi diluar kampus.

Pada tahun 1992, setelah kepemimpinan Bapak Drs. EK, H. Hamma

Muhidin sebagai Dekan, terpilihlah Bapak Drs. Rasyid Abdullah sebagai Dekan

periode ke-4 dari tahun 1992 sampai dengan tahun 1996. Selanjutnya pada

tahun 1996 terpilihlah Bapak Muh. Amide Budi, SE sebagai Dekan periode ke-5

dan periode ke-6 fakultas ekonomi dengan masa jabatan hingga tahun 2004

yang dimana beliau menjabat sebagai Dekan selama 2 periode. Selanjutnya

pada tahun 2004 diangkatlah Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, MM

sebagai dekan periode ke-7 sejak periode 2004 sampai dengan 2005. Dalam

masa jabatannya, beliau meningkatkan peringkat Akreditasi Nilai B dan beliau

juga mengajukan adanya proposal program Strata Dua (S2) program studi

magister manajemen.

Pada tahun 2005, setelah kepemimpinan Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman

Rahim, MM sebagai dekan fakultas ekonomi, digantikan Ibu Hj. Lily Ibrahim, SE.,

M.Si periode ke-8 dengan masa jabatan tahun 2005 sampai dengan tahun 2013.

Pada masa jabatannya beliau mendirikan program studi magister manajemen

(S2) dan meningkatkan peringkat nilai Akreditasi prodi Akuntansi dari nilai C

menjadi nilai B.

Pada tahun 2013 telah terpilih Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA sebagai

dekan fakultas ekonomi unismuh Makassar. Pada masa jabatannya beliau

mengganti nama fakultas ekonomi Unismuh Makassar menjadi fakultas Ekonomi

dan Bisnis Unismuh Makassar, meningkatkan peringkat nilai Akreditasi prodi


39

Manajemen dan IESP dari nilai C menjadi nilai B. Selanjutnya mendirikan prodi

Ekonomi Islam dan prodi D3 Perpajakan, serta menjadikan fakultas ekonomi dan

bisnis Unismuh Makassar berbasis syariah.

Pada tanggal 20 Maret 2015 prodi Ekonomi Islam di resmikan sebagai

salah satu prodi pada fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar dengan SK Penyelenggaraan 40/M/Kp/III/2015 dan Bapak Dr. Agus

Salim Harrang, SE., MM sebagai Ketua prodi Ekonomi Islam periode 2015

sampai dengan 2018, setelah beliau menjabat, beliau digantikan oleh Ibu

Agusdiwana Suarni SE, M Acc yang menjabat pada tahun 2018 sampai tahun

2021, Beliau meningkatkan nilai akreditasi dari C menjadi B, lalu kemudian pada

tanggal 24 November 2021 Bapak Dr. Muhammad Najib Kasim, S.E., M.Si

dilantik menjadi ketua prodi ekonomi Islam.

A. Visi dan Misi Program Studi Ekonomi Islam

Visi

1) Melaksanakan proses pendidikan dan pengajaran yang mengutamakan

peningkatan kualitas dan profesionalisme dalam bidang ekonomi islam.

2) Memfasilitasi para dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan kuantitas

dan kualitas penelitian serta pengabdian masyarakat dalam bidang

ekonomi islam.

3) Melaksanakan proses pembelajaran ekonomi islam yang mengedepankan

nilai-nilai keislaman.

4) Melaksanakan kerja sama dalam proses pembelajaran penelitian, dan

pengabdian untuk masyarakat baik pada instansi pemerintah maupun

instansi swasta.
40

Misi

1) Menghasilkan sarjana yang menguasai ilmu ekonomi islam secara

komprehensif.

2) Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki karakter dan jiwa

kewirausahaan yang islami.

3) Menghasilkan penelitian dalam bidang pengembangan teori kebijakan,

system, praktik ekonomi dan keuangan islam.

4) Mengembangkan model ekonomi umat dalam bentuk lembaga keuangan

mikro syariah untuk menumbuhkan bisnis berbasis syariah.

5) Melakukan kerjasama dengan instansi pemerintah maupun swasta dalam

memperkuat pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian dalam

bidang ekonomi islam.

B. Kompetensi Program Studi Ekonomi Islam

Berdasarkan standar kompetensi yang ditetapkan oleh program studi

Ekonomi Islam, lulusan diarahkan menjadi profesional di bidang ekonomi yang

berprinsip syariah. Misalnya: Lembaga Keuangan Syariah, Lembaga Keuangan

Syariah yang berupa Perbankan Syariah, Lembaga Keuangan Syariah non Bank

yang berupa Asuransi Syariah, Pegadaian Syariah, Lembaga Investasi Syariah,

Lembaga Pengelolaan Dana dan Sedekah, Baitul Mal wat tamwil, Koperasi Jasa

Keuangan Syariah dan juga diarahkan di bidang akademisi, Praktisi,

Penelitian/Konsultan, Birokrasi (perkantoran), Pengamat Ekonomi Islam,

Pengusaha dan sebagainya.

Program Studi Ekonomi Islam memiliki peran penting dan strategis bagi

perkembangan Ekonomi Islam, Perbankan Syariah, Koperasi Jasa Keuangan


41

Syariah dan Bisnis Islam lainnya diseluruh dunia. Inilah peluang dan tantangan

Program Studi Ekonomi Islam untuk terus terlibat dan memberi peran dalam

mensosialisasikan, menanamkan nilai-nilai Ekonomi Islam bagi masyarakat luas

melalui sarjana-sarjana berkualitas yang dilahirkan.

Gambar 4.1

Bagan Struktur

Program Studi Ekonomi Islam

GALERI INVESTASI KETUA PROGRAM GUGUS KENDALI


BURSA EFEK STUDI EKONOMI MUTU(GKM)
INDONESIA ISLAM

KEPALA DOSEN (Dosen KEPALA OPERATOR


LABORATURIU Pembimbing Dan KAJIAN SIMAK
Penasehat Akademik)
M KOMPUTER EKONOMI PRODI

HIMPUNAN MAHASISWA EKONOMI ISLAM (HIMAKIS)

KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK


STUDI Bisnis STUDI STUDI STUDI
Syariah Perbankan Manajemen Lembaga
ZISWAF
42

2. Sejarah Perkembangan Situs Jual Beli Online Shopee

1. Profil Shopee

Gambar 4.2

Instagram situs Shopee

Shopee merupakan perusahaan e-commerce yang berada di bawah naungan

Garena (berubah nama menjadi SEA Group), perusahaan internet di Asia

Tenggara. Menjalankan bisnis C2C mobile marketplace, Shopee resmi

diperkenalkan di Singapura pada tahun 2015 yang diikuti dengan negara

Malaysia, Filipina, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia. Mengusung visi

"Menjadi C2C Mobile Marketplace Nomor 1 di Asia Tenggara", Shopee yang

berada di bawah naungan CEO, Chris Feng, pria lulusan terbaik dari Universitas

Nasional Singapura yang memungkinkan para penggunanya membeli atau

menjual barang melalui aplikasi yang tersedia di platform iOS dan Android.

Shopee adalah aplikasi Marketplace online untuk jual beli di ponsel dengan

mudah dan cepat. Shopee menawarkan berbagai macam produk produk mulai

dari produk fashion sampai dengan produk untuk kebutuhan sehari-hari. Shopee

hadir dalam bentuk aplikasi mobile untuk memudahkan penggunanya dalam


43

melakukan kegiatan belanja online tanpa harus membuka website melalui

perangkat komputer.

Shopee mulai masuk ke pasar Indonesia pada akhir bulan Mei 2015 dan

Shopee baru mulai beroperasi pada akhir Juni 2015 di Indonesia. Shopee

merupakan anak perusahaan dari Garena yang berbasis di Singapura. Shopee

telah hadir di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara seperti Singapura,

Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, dan Indonesia. Shopee Indonesia

beralamat di Wisma 77 Tower 2, Jalan Letjen. S. Parman, Palmerah, Daerah

Khusus Ibukota Jakarta 11410, Indonesia.

Shopee hadir di Indonesia untuk membawa pengalaman berbelanja baru.

Shopee memfasilitasi penjual untuk berjualan dengan mudah serta membekali

pembeli dengan proses pembayaran yang aman dan pengaturan logistik yang

terintegrasi. Saat ini, angka unduhan Shopee telah mencapai lima puluh juta

lebih unduhan di Google Play Store. Sasaran pengguna Shopee adalah

kalangan muda yang saat ini terbiasa melakukan kegiatan dengan bantuan

gadget termasuk kegiatan berbelanja. Untuk itu Shopee hadir dalam bentuk

aplikasi mobile guna untuk menunjang kegiatan berbelanja yang mudah dan

cepat. Kategori produk yang ditawarkan Shopee lebih mengarah pada produk

fashion dan perlengkapan rumah tangga.

2. Sejarah Shopee

Shopee Indonesia adalah salah satu pusat perbelanjaan yang dikelola oleh

Garena (berubah nama menjadi SEA Group). Bisnis C2C (customer to customer)

mobile marketplace yang diusung Shopee memungkinkan kehadirannya dapat


44

dengan mudah diterima oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk di

Indonesia.

Shopee Indonesia resmi diperkenalkan di Indonesia pada Desember 2015 di

bawah naungan PT Shopee International Indonesia. Sejak peluncurannya,

Shopee Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, bahkan hingga

Mei 2019 aplikasinya sudah di download oleh lebih dari 50 juta pengguna.

Menawarkan one stop mobile experience, Shopee menyediakan fitur live chat

yang memudahkan para penjual dan pembeli untuk saling berinteraksi dengan

mudah dan cepat.

B. Hasil Penelitian

1. Proses Transaksi Aplikasi Shopee

a. Pembelian

Pembelian barang dan jasa diawali dengan proses pencarian melalui search

engine pada personal komputer mengenai situs shopee oleh pengguna jasa

internet. Memasuki situs shopee, pengguna yang ingin mencari barang dan jasa

dihadapkan dengan tampilan shopee yang menyediakan toolbar untuk

memudahkan proses pencarian barang dan jasa. Pengguna memilih kategori

iklan (gambar dan video) dari barang dan jasa yang akan dicari.

b. Penjualan

Penjualan barang dan jasa hanya bisa dilakukan oleh member komunitas

online situs shopee. Penjual yang menggelar lapak iklan wajib untuk menjadi

anggota atau member dari situs shopee, syarat ini dilakukan untuk menghindari

penipuan yang dilakukan oleh pihak penjual. Syarat utama untuk mendaftar
45

menjadi member situs shopee adalah harus memiliki akun email. Setelah

pendaftaran berhasil, member dapat memasang iklan di situs shopee dengan

cara meng-klik pasang iklan gratis. Setelah pemasangan iklan disimpan, proses

selanjutnya adalah moderasi. Iklan yang telah dibuat tidak akan langsung tampil

pada situs shopee, namun akan melalui proses pengecekan dan penyaringan

(moderasi) terlebih dahulu. Tim support shopee memilih iklan yang sesuai

dengan peraturan umum di shopee untuk dapat ditampilkan secepatnya.

c. Negosiasi

Melakukan jual beli, tentunya berhadapan dengan proses yang biasa disebut

dengan negosiasi, hal ini berlaku pula pada situs online shopee. Negosiasi

dilakukan antara penjual dan pembeli untuk memperoleh kesepakatan dalam

melakukan transaksi perdagangan.

d. Transaksi jual beli

Setelah melakukan negosiasi antara penjual dan pembeli. Kesepakatan ini

akhirnya merujuk dalam bentuk pertukaran. Jenis pertukaran yang terjadi antara

pengguna situs shopee berupa pertukaran uang dengan barang, pertukaran

uang dengan jasa, pertukaran barang dengan barang, pertukaran barang dengan

jasa, dan pertukaran jasa dengan jasa. Transaksi merupakan puncak dari

kegiatan jual beli pada situs shopee. Penjual dan pembeli sama-sama telah

memperoleh apa yang diinginkan. Terdapat beberapa cara untuk melakukan

transaksi dalam jual beli pada situs shopee, cara tersebut berdasarkan cara

pembayaran adalah transfer ke rekening bank, Menggunakan kartu kredit, mini

market dan lain-lain.


46

e. Pengiriman

Perdagangan full online membutuhkan jasa pengiriman sebagai penghubung

atau pengirim barang antara penjual dan pembeli. Jasa pengiriman yang

dipercaya pada situs shopee antara lain Jasa kurir, Tiki, dan JNE, Elteha, Pos

Indonesia. Biaya untuk pengiriman barang atau jasa bisa ditanggung oleh

penjual maupun pembeli dan bisa pula ditanggung bersama. Demi keamanan

pengiriman, untuk barang elektronik biasanya menggunakan jasa asuransi untuk

menjamin keamanan barang sampai ke tujuan pengiriman.

Transaksi melalui layanan Shopee sangat mudah, Shoope juga bisa

dilakukan kapan saja sesuai yang kita butuhkan. Bisa diakses melalui laptop

ataupun handphone. Ini adalah panduan pemula tentang cara berbelanja di

Shopee:

1. Download aplikasi Shopee. Setelah aplikasi terinstal, buka aplikasi

Shopee. Dan pilih Saya untuk login ke akun Shopee anda.

2. Selanjutnya pilihlah tombol untuk Login.Untuk pengguna awal yang belum

mempunyai akun, perlu membuat akun baru. Untuk login, peneliti

menggunakaan facebook, akan tetapi jika ingin mendaftar dengan

menggunakan email, hanya dengan pilih halaman Register. Lanjutkan

pilih tombol dengan Facebook.

3. Setelah di laman facebook, harus memasukan email atau nomor

handphone beserta password facebook. Kemudian pilih Masuk.


47

4. Selanjutnya, pembeli memilih produk yang dibutuhkan. Dalam memilih

produk pembeli harus benar-benar teliti. Apabila barang yang diingikan

sudah ditemukan, kemudian tekan pilih produknya.

5. Setelah menemukan barang yang dibutuhkah, tekan Checkout. Sebelum

menuju ke halaman pembayaran, mengisi alamat yang akan menerima

pesanan (pembeli). Dan tekan OK.

6. Selanjutnya tekan motode pembayaran sesuai selera, disini peneliti

menggunakan metode pembayaran Indomart.

7. Lakukan verifikasi dengan menggunakan nomor telepon, kemudian tekan

OK. Masukkan kode verifikasi yang telah muncul kode verifikasi yang

dikirim melalui sms telepon Anda. Kemudian masukkan kode verifikasi

tersebut dan lanjutkan dengan menekan tombol verifikasi.

8. Cek ulang akumulasi pembayaran dan alamat yang akan dituju sudah

sesuai., jika sudah sesuai, tekan Buat pesanan.

9. Selanjutnya kode pembayaran akan diterima dan tunjukkan pada pegawai

Indomart.

10. Setelah pembeli menyelesaikan prosedur tersebut, penjual akan

mengemas barang pesanannya dan dikirim ke tempat tujuan. Setelah

barang pesanan diterima pembeli, kemudian pembeli diminta untuk

mengkonfirmasi kesesuaian barang tersebut. Bila telah sesuai maka

berakhirlah transaksi jual beli.

c. Kelebihan Dan Kekurangan Shopee

Di era media digital seperti sekarang ini, memiliki bisnis online memang

merupakan salah satu hal yang sangat menguntungkan. Setelah masyarakat


48

mengenal sistem transaksi secara online, maka saat ini pun diketahui bahwa

tingkat pengguna layanan jual beli online memang semakin meningkat. Hal

tersebutlah yang membuat segmen bisnis online kini meningkat drastis. Berikut

kelebihan dan kekurangan Shopee.

a. Kelebihan Shopee

Beberapa kelebihan dari situs Shopee yaitu sebagai berikut:

a. Kemudahan dalam menginput gambar produk yang akan dipasarkan

disana. Maksimum hingga 9 gambar dapat diupload secara bersamaan di

shopee.

b. Pada bagian penjualan, terdapat fitur yang akan mempermuda penjual

ketika menanti pembayaran, produk yang harus dikirim, hingga status

transaksi yang sudah selesai.

c. Adanya fitur khusus “barang diblokir” yang dapat memudahkan pengguna

ketika ada masalah pada produk yang dijual.

d. Fitur varian produk yang akan mempermudah dan sangat cocok untuk

penjualan produk yang memiliki ragam warna, motif, dan ukuran.

e. Terdapat fitur untuk mengambil foto dari Instagram dan menambahkan

hastag hingga 18 maksimum hastag.

f. Aplikasi tersedia untuk Playstore (Android) dan iTunes (Apple).

g. Saat ini masih banyak program promosi seperti penangguhan ongkos kirim

(JNE), promosi di halaman depan masih gratis.

h. Tidak memiliki batasan pada produk yang akan dijual disini.


49

i. Memiliki peluang yang masih sangat besar dan menjanjikan. Karena belum

terlalu populer, sehingga masih belum banyak onlineshop yang

menggunakan shopee.

b. Kekurangan Shopee

beberapa kekurangan yang terdapat pada situs shopee yaitu sebagai berikut:

a) Adanya bagian pembeli dan penjual, sehingga terkesan tidak efisien dan

rumit.

b) Respon penjual yang terkadang cukup lama

c) Ada beberapa penjual yang tidak jujur sehingga merugikan pembeli.

d) Untuk promo ongkos kirim gratis, syarat yang harus dipenuhi terkesan

sulit dan merepotkan.

e) Tampilan deksripsi produk yang dinilai kurang menarik perhatian para

calon pembeli.

f) Pencairan dana ke rekening yang terhitung sangat lama setelah proses

transaksi sukses.

g) Terkadang situs sulit di akses atau bahkan lambat pada jam-jam tertentu.

h) Walaupun dapat menginput gambar dalam jumlah yang relatif banyak,

namun pada beberapa kasus terkadang upload gambar tersebut sering

gagal.

i) Selain gambar, ketika menginput no resi via aplikasi pun sering gagal.

j) Marketplace online terbaru ini juga tidak menyarankan dropship.

d. Review Konsumen Shopee


50

Review atau penilaian yang diberikan kepada pihak shopee, berupa saran,

kesan, bahkan komplain tentang pelayanan shopee. Review ini bisa berpengaruh

pada audiens. Karena saran, kesan, juga komplain dapat menjadi pertimbangan

jadi tidaknya proses transaksi di shopee. Di kolom komentar banyak sekali

komentar-komentar dari para pembeli tentang pelayanan shopee.

2. Konsep akad dalam transaksi Shopee

Konsep jual beli salam dalam muamalah fiqh ini setara dengan transaksi

Shopee. Jual beli salam dapat diartikan transaksi jual beli dimana harga produk

dibayarkan pada saat akad dibuat, dan produk yang dibeli tidak ada, hanya

spesifikasi, jenis, ukuran, lokasi pengiriman, waktu pengiriman dan kondisi lain

yang disebutkan pada saat kesepakatan dibuat. Jual beli salam diperbolehkan

dalam syariat Islam, sebab transaksinya tidak ada unsur kecurangan. Prinsip

utamanya ialah saling menguntungkan.

Penerapan akad salam yang disinkronkan dengan simulasi transaksi Shopee

adalah sebagai berikut:

a. Pembeli (al - muslim atau rabbussalam)

Pembeli harus memahami hukum (baligh/mumayyiz dan berakal) dan mampu

menjalankan akad atau transaksi pembeli. Selain itu juga harus menepati

kesepakatan atas transaksi yang telah disetujui. Indikator kerelaan pembeli dapat

dilihat dari pembeli memilih produk sendiri yang disediakan di layanan Shopee.

b. Penjual (al - muslam ilaih)


51

Penjual adalah pihak yang menyediakan barang. Penjual juga harus paham

hukum (baligh/mumayyiz dan berakal) dan tidak dibolehkan melanggar janji.

Dalam hal ini, setelah pembeli sudah membayar, kewajiban penjual untuk

mengemas dan mengirim barang sesuai kesepakatan. Saat pengiriman pihak

pembeli harus bersabar menunggu, sebab barang dalam proses pengemasan

dan pengiriman ke tempat tujuan.

c. Barang yang diserahkan (muslam fihi).

Barang pesanan yang kelak diberikan oleh penjual sesuai kriteria yang telah

ditentukan dalam akad. Salah satu kategori barang yang tidak dilarang adalah

barang hasil produksi yang tidak memunculkan kemudharaatan. Dalam hal ini,

pembeli diberi kebebasan untuk memilih bahan/produk sesuai dengan

kebutuhannya. Ini adalah salah satu hak pembeli di Shopee. Dalam Islam jika

barang yang dibeli tidak sesuai dengan kesepakatan, maka barang yang dibeli

bisa dikembalikan kepada penjualannya. Pada dasarnya, hal ini bertujuan untuk

melindungi hak-hak pembeli guna mendapatkan barang yang dia inginkan.

d. Harga

Harga disetujui ketika pertama akad antara pembeli dan penjual, serta proses

bayarnya dilaksanakan ketika pertama kali perjanjian. harga produk ditulis

dengan jelas, dan dilarang merubah selagi masa akad. Shopee juga memberikan

pilihan untuk metode pembayaran, seperti melalui Alfamart, Indomaret,

Shopeepay, dan masih banyak lagi. Pembeli bisa memilih sesuka hatinya.

Jika Jual beli salam tersebut memenuhi syarat dan ketentuan, berarti

transaksi tersebut sah. Menurut ulama Hanafiyah kerelaan kedua belah pihak
52

yang menjadikan rukun dalam jual beli. Sahnya akad salam, mengakibatkan

penjual berhak memperoleh modal (ra‟sul mal) dan berkewajiban untuk

mengirimkan barang kepada pembeli. Pembeli juga berhak memiliki barang yang

dibeli sesuai spesifikasi yang disepakati antara penjual dan pembeli, serta

berkewajiban untuk membayar penjual.

Salah satu bentuk jual beli salam adalah Shopee. Melalui aplikasi Shopee

tersebut, fasilitas yang didapatkan adalah adanya sebuah layanan untuk

transaksi penjualan berbagai produk, jaminan belanja aman dengan garansi

shopee, pembelian berbagai produk, kemampuan berbisnis, kemampuan

mencari rekomendasi produk dan berbagi kebahagiaan.

Fasilitas layanan Shopee yang menjual berbagai produk, maksudnya adalah

pembeli dapat memilih barang sesuai kebutuhan seperti sandang, pangan, dan

papan. Layanan Shopee juga mempermudah transaksi jual beli dengan cepat

tanpa harus keluar rumah dan bertemu langsung dengan penjualnya. Adanya

kesepakatan antara penjual dan pembeli diharapkan tidak menghadirkan

kecurangan.

Belanja di layanan Shopee dengan penerapannya akad salam, maka jaminan

barang yang dibeli akan aman. Selain itu juga jaminan barang sampai kepada

pembelinya asli. Keunggulan layanan shopee lainnya yaitu di Shopee dapat

melacak sampai mana barang kalian dikirim. Maka tidak heran banyak yang

menggunakan aplikasi ini sebagai transaksi jual beli.

C. Pembahasan
53

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan lebih jelas dari fokus dari

penelitian yang di lakukan yaitu hasil analisis pemahaman dan implementasi

dalam transaksi jual beli secara online khususnya pada mahasiswa program

studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar. Data ini di dapatkan dari penelitian dengan teknik wawancara

terhadap informan /narasumber yang menjadi refresentatif sebagai objek

penelitian.

Hasil penelitian ini juga akan di paparkan dengan metode penelitian kualitatif.

Metode penelitian kualitatif sendiri itu di lakukan bukan hanya dengan

memaparkan, akan tetapi juga menjelaskan, menggambarkan dan menggali

secara detail dalam informasi berdasarkan apa yang telah di dapatkan dari

informan (narasumber) selama melakukan wawancara.

1. Deskriptif Karakteristik Informan Penelitian

Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 10 orang dari mahasiswa

program studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar. Yang terdiri dari sebagai berikut:

Tabel 4.1
IDENTITAS INFORMAN
No Nama Keterangan Coding

1. Nurazizah Ekonomi Islam NA

2. Jusna Eni Ekonomi Islam JE

3. Nurul Mutia Dewi Ekonomi Islam NMD

4. Dian Yuliana Syam Ekonomi Islam DYS


54

5. Asna Febriana Ekonomi Islam AF

6. Wahda Nia Ekonomi Islam WN

7. Nurhalisa Natasya Ekonomi Islam NN

8. Nurfaida Turi Ekonomi Islam NT

9. Nuramalia Putri Ekonomi Islam NP

10. Firna Figriyanti Ekonomi Islam FF

Sumber: Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam

2. Analisis purposive sampling

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan

pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang di maksud yaitu orang yang di

anggap akan mendapatkan informasi yang memenuhi karakteristik sebagai

sampel dalam populasi dalam proses penelitian itu sendiri. Maka dari itu hasil

dari informasi yang telah di dapatkan pada informan lebih relevan dan lebih

jelas dengan objek masalah. Untuk lebih jelasnya penulis menyajikan

interprestasi dari informan terkait dengan bagaimana transaksi jual beli secara

online melalui aplikasi Shopee dan metode pembayaran yang di lakukan dalam

transaksi jual beli secara online:

3. Transaksi Jual Beli Secara Online

Jual beli secara online semakin berkembang dengan pesat yang di mana

kebanyakan masyarakat lebih memilih berbelanja secara online apa lagi selama

muculnya Covid 19 yang di anjurkan untuk tidak banyak melakukan aktivitas di

luar rumah. Akan tetapi belanja secara online juga di anggap lebih mudah dan
55

praktis karena bias di lakukan dimana saja dan kapan saja sehingga banyak

meminati hal tersebut salah satunya dalam transaksi jual beli secara online

melalui aplikasi Shopee. Namun tentunya hal ini tidak dapat jauh dari etika jual

beli pada umumnya yang memiliki etika dalam melakukan transaksi tersebut

sehingga di dalamnya tidak ada yang akan di rugikan dan meningkatkan

bagaimana keadilan dan kejujuran dalam transaksi apalagi secara online yang

dimana transaksi di lakukan tanpa bertemu secara langsung yang hanya

melakukan transaksi melalui teknologi seperti handphone ataupun computer.

Untuk lebih jelas berikut hasil wawancara penulis dengan beberapa mahasiswa

Ekonomi Islam yang melakukan transaksi jual beli online melalui aplikasi

Shopee.

Berdasarkan hasil penelitian dari informan tentang transaksi jual beli secara

online 70 % orang mengatakan bahwasanya transaksi dari jual beli secara

online melalui apliksi Shopee belum sesuai dengan perspektif Ekonomi Islam

dengan alasan jika menggunakan shopee later (kredit) yang di anggap akan

mengandung riba di dalamnya dan ada juga yang beranggapan tidak sesuai

perspektif ekonomi islam karena di dalam aplikasi Shopee tidak terdapat ruang

yang mencermikan ekonomi islam misalnya ruang sedekah. Sedangkan 30 %

mengatakan jual beli online melalui aplikasi sesuai dengan perspektif ekonomi

islam dengan alasan semua produk yang di tawarkan dalam aplikasi shopee

cukup lengkap yaitu tertera gambar dan harga pada produk hanya kita perlu

lebih teliti dalam hal itu dan mereka menganggap jual beli secara online itu hal

yang di perbolehkan layaknya jual beli pda umumnya sesuai bagaimana syariat

islam yang tidak ada di rugikan di dalamnya.


56

Dalam proses transaksi ada beberapa kendala yang di alami misalnya dari

proses pengiriman yang di anggap tidak sesuai dengan jadwal pengiriman yang

telah di tentukan yang membuat mereka menganggap sebagai kendala, adapun

kendala lainnya seperti barang yang tidak sesuai dengan gambar dan

ekspektasi misalnya dari kualitas bahan produk ataupun dari ukuran produk

namun barang tersebut tidak dapat di kembalikan. Namun dari hasil informasi

ada yang mengatakan bahwa tidak terdapat kendala selam melakukan transaksi

jual beli online melalui aplikasi shopee karena itu di anggap sebagai salah

proses dan risiko kekurang hati-hatian dalam melakukan transaksi jual beli

online.

Beberapa kendala yang terdapat dalam transaksi jual beli online melalui

aplikasi shopee tentunya ada cara yang mengatasi kendala tersebut untuk

menurut informan mengatakan cara mengatasi masalah dalam transaksi lebih

berhati-hati dan teliti dalam melihat produk yang akan di beli yaitu dengan cara

melihat rating dan hasil riview di kolom komentar yang terdapat pada produk

tersebut dari beberapa konsumen yang sebelumnya melakukan transaksi pada

barang tersebut, namun apa bila hal yang tidak di inginkan hal yang bisa di

lakukan itu dengan cara melakukan complain pada pada produk tersebut.

4. Metode pembayaran jual beli online melalui aplikasi shopee

Hasil penelitian yang di lakukan metode pembayaran yang di lakukan dalam

transaksi jual beli online melalui aplikasi Shopee yaitu 70 % melakukan

transaksi dengan metode COD (barang bayar di tempat), 20 % melakukan

transaksi dengan metode pembayaran transfer, alfamart dan indomaret,


57

sedangkan 10 % melakukan metode pembayaran dengan menggunakan

Shopee pay.

Keseluruhan dari metode pembayaran sudah dapat di lihat bahwa metode

pembayaran COD adalah metode yang banyak di minati dengan angka 70 %

karena di anggap lebih aman karena pembayaran bisa di lakukan pada saat

barang sudah di tempat. Akan tetapi alasan dari 30% yang lebih memilih

metode pembayaran dengan metode transfer dan shopee pay karena di anggap

lebih mudah dan prakstis di lakukan dan barang bisa di ambil tanpa melakukan

pembayaran secara cash.

Sebagai mahasiswa ekonomi islam tentunya harus bisa melihat dari metode

pembayaran yang di lakukan apakah sesuai dengan perspektif ekonomi islam

atau belum. Maka dari itu hasil penelitian 70 % mengatakan bahwasanya

metode pembayaran dalam transaksi jual beli online melalui aplikasi shopee

sesuai dengan perspektif ekonomi islam karena tidak ada yang mengandung

riba di dalamnya di luar dari biaya admin dan biaya ongkos kirim. Akan tetapi

30% menganggap bahwa belum sesuai dengan perspektif ekonomi islam

apabila menggunakan metode pembayaran yang menggunakan bank

konvensional.

Sebagai mahasiswa program studi ekonomi islam memilih melakukan

transaksi jual beli online melalui aplikasi shopee dengan alasan melakukan

transaksi lebih mudah, praktis dan banyak produk yang di tawarkan dengan

harga yang terjangkau dan di anggap sesuai dengan kantong mahasiswa.

Perbedaan antara jual beli secara online dan jual beli bertatap muka

menurut tanggapan dari seluruh informan yang di simpulkan oleh penulis yaitu

jual beli secara online lebilh praktis bisa di lakukan dimana dan kapan pun
58

dengan waktu yang sangat terjangkau kemudian barang yang tawarkan juga

lengkap sesuai dengan kebutuhan masing-masing akan tetapi hal ini tidak bisa

melakukan tawar menawar karena gambar dan harga sudah terdapat pada

produk. sedangkan jual beli secara tatap muka di anggap juga lebih baik jika di

anggap lebih mau melihat dan meraba kualitas produk secara langsung yang

dan bisa melakukan sistem tawar menawar dengan penjual.

Hasil penelitian dari mahasiswa program studi ekonomi islam yang sebagai

informan bahwasanya sebagai mahasiswa ekonomi islam tentunya harus

mengetahui bagaiman hukum dan ketentuan dalam jual beli secara online.

100% mengatakan paham hukum dan ketentuan jual beli secara online dengan

menggunakan aplikasi apapun termasuk aplikasi shopee karena jual beli secara

online hukumnya sama denga jual beli pada umumnya yang membedakan

hanya tempat transaksinya.


V. PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Transaksi jual beli salam adalah Transaksi yang memulai pembayaran diawal

ketika barang belum ada, hanya spesifikasi, jenis, ukuran, lokasi pengiriman,

waktu pengiriman, dan hal-hal lain yang disebutkan pada saat kesepaatan

dibuat. Transaksi dengan akad salam akan memberikan manfaat pada kedua

belah pihak. Oleh karenanya, jual beli salam boleh sebagai kegiatan ekonomi

berdasarkan landasan dalam Al-Quran dan Hadits.

2. Shopee adalah tempat bertemunya antara pembeli dengan penjual secara

online. Pelayanan dalam shopee akan mudah mencari barang yang akan dibeli,

karena sudah menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari. Sedangkan penjual

dapat secara langsung menerima pesanan dan mengirimkan barang kepada

alamat yang telah disepakati. Oleh sebab itu, akad jual beli salam diperbolehkan

dalam syariat Islam, karena akan mendapatkan keuntungan kedua belah pihak

dan mempunyai hikmah bagi kedua belah pihak untuk memenuhi aktivitas

sehari-hari.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian pembahasan dan kesimpulan yang

dijelaskan diatas maka peneliti menyampaikan saran-saran yang bertujuan

memberikan manfaat bagi pihak lain yang atas hasil penelitian ini. Adapun saran-

saran yang dapat disampaikan peneliti sebagai berikut:

59
60

1. Kepada manajer selaku orang bertanggung jawab terhadap aplikasi shopee

untuk lebih memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam setiap transaksi,

khususnya dalam melihat produk yang akan di di tawarkan kepada

masyarakat.

2. Kepada Pemerintah Daerah selaku penanggung jawab pada masyarakat

untuk bisa ikut serta dalam memperhatikan jual beli yang di lakukan yang

kalangan masyarakat untuk menghindari penipuan dan sesuatu yang tidak

di harapkan.

3. kepada peneliti selanjutnya untuk lebih teliti dan baik dalam menyajikan data

sehingga menghasilkan data yang sempurna dari peneliti sebelumnya.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran dan terjemahannya. (Q.S An-Nisaa/4: 29, Q.S Al-Baqarah/2: 282, Q.S
Al-Baqarah/2: 275)
As-Sunnah (HR. Ahmad 4: 141, Hasan Lighorihi)
Abdul Rahman Ghazaly, Fiqh Muamalat (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2010), 71.
Aisyah L dan Achiria. S. 2019 Bisnis E-Commerce In Islamic Economi
Perspective Study On Bisnis @Lisdasasirangan. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Vol. 03 No. 02

Al-Allamah Abdurrahman bin Muhammad Bin Khaldun. Mukaddimah Ibnu


Khaldum. Diterjemahkan oleh Masturi Irham. (Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar.2016). Hlm.684.

Agung Neogroho, Teknologi Komunikasi, (Yogyakarta: GrahaIlmu, 2010) ,h.2.

Achnad Zurohman, Eka Rahayu, Januari 2019. Jual beli online dalam pespektif
ekonomi islam. Iqtishodiyah, Vol.05 No.01

Aisyah, E.N. 2019 Bisnis Online di Era Revolusi Industri 4.0 (Tinjauan Fiqih
Muamalah). Al-Kharaj: Jurnal Ekonomi, Keuangan, Bisnis Syariah.
Vol.01 No.01

Arief Fajar Prayoga, Pengaruh Fitur Chatting Dan Tawar Pada Aplikasi Shopee
Terhadap Kepuasan Pelanggan, Dikutip dari
http://openlibrary.telkomuniversity.ac.id, Diakses pada hari senin,
tanggal 01 Juli 2019, Pukul 02.00 WIB.

Astri Damayanti, Strategi Iklan Online (Studi Iklan Shopee Di Media Sosial),
Dikutip dari http://etheses.iainponorogo.ac.id, Diakses pada hari Rabu,
tanggal 03 Juli 2019, Pukul 17.00 WIB.

Chrismastianto, I.A.W 2017 Analisis SWOT Implementasi Teknologi Finansial


Terhadap Kualitas Layanan Perbankan di Indonesia. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis. Vol.20 No.01

61
Darmawansyah, T.T dan Aguspriyani, Y 2019. Implementation of fintech
Syariah In PT Investree Revuewed Based On Fatwa DSN-MUI No.
117/DSN-MUI/II/2018 Tentang Layangan Pembiayaan Berbasis
Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Vol.03 No.02

Desy Safira, at al, 2020. Bisnis jual beli online dalam perspektif ekonomi islam.
Al Yasini: Jurnal Hasil Kajian dan Penelitian Dalam Bidang Keislaman
dan Pendidikan Terakreditasi Kemenrisdikti No.36/E/KPT/2019, ISSN:
2527-6603(e), 2527-3175(p) Vol. 05, No.01, Mei

Deery A. S. 2020. Jual beli online menurut Hukum islam. Al-Sharf jurnal
ekonomi islam, vol.01, No.02

Elaman Johari, 2018. Jual beli Online Dalam perspektif Ekonomi Islam. Jurnal
Hukum Sehasen, Vol.02 No.01

E-Culture Tentang Marketplace di Indonesia

Fitria T.N 2017 Bisnis Jual Beli Online (Online Shop) Dalam Hukum Islam dan
Hukum Negara. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam. Vol.03 No.21

Ibid, Hal. 98

Ibid, Hal. 130

iPrice 2021 Tentang Rata-rata Pengunjung Bulanan Shopee

Koentjaningrat. Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia 1994)


Hal.130

Muhammad Ihsan, 2021. Transaksi Jual beli online dalam persfektif hukum
islam. Jurnal Lex Justitia, Vol. 03 No.01

Mohammad Suyudi, 2021. Jual beli online dengan system dropship menurut
hukum islam dan hukum positif Indonesia. Jurnal Indonesia social
teknologi, Vol.02 No.03

62
Misbahul Ulum, 2020. Prinsip-prinsip jualbeli online dalam islam dan
penerapannya pada E-Commerce Islam di Indonesia. Jurnal Dinamika
Ekonomi dan Bisnis, Vol.17 No.01

M.Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, (Jakarta: PT Raja


Grafindo,2004), hlm.101.

Pamujianto.2019. Analisis Fiqih Muamalah Kontemporer Terhadap Jual Beli


Online Dengan Sistem Dropship (Kajian Hukum Islam). Al-Qadiri Jurnal
Pendidikan, Sosial Dan Keagamaan. Vol.16 No.01

Palevy. R. M, At Al, 2020. Sistem transaksi dan pertanggungan risiko dalam jual
beli dropshipping menurut perspektif ekonomi islam. Journal of Sharia
Economics, Vol.01 No.02

Putra. D. M. 2019. Jual Beli Online Berbasis Media Sosial Dalam Perspektif
Ekonomi Islam. Journal Of Shariah Economic Research, Vol.03 No.01

Rozalinda, Fiqh Muamalah Dan Aplikasinya Pada Perbankan Syariah, hlm.42

Syaifullah, 2014. Etika Jual Beli dalam Islam Hunafa: Jurnal Studia Islamika
Vol.02 No.02

Shabiran, L.M. dan Herwanti, T. 2017. Etika Bisnis Pedagang Jual Beli Telepon
Genggam Bekas di Tinjau Dari perspektif Ekonomi Islam. Maqdis: Jurnal
Kajian Ekonomi Islam. Vol.02 No.01

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D (Bandung: Alfabeta


2018)

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:


Rineka Cipta, 2002) cet. Ke-12, hlm 183

Setya Yuwana Sadikan. Ragam Metode Pengumpulan Data (Jakarta:PT Raja


Grafindo 2003) Hal.62

S. Nasution. Metode Penelitian. Hal.129

63
Wahibatul Maghfuroh. 2020. Jual beli secara online dalam tinjauan hukum
islam. Jurnal Ilmiah Ahwal Syakhshiyyah (JAS). Vol.02 No.01

Wahana. Komputer, Membangun Usaha Bisnis Dropshipping. (Jakart:


Gramedia,2013), h.2

Winarno Surakhmad. Pengantar Penelitian Ilmiah (Bandung: Taisito 1994)


Hal.162

64
L
A
M
P
I
R
A
N

65
TABEL PENELITIAN TERDAHULU

No Nama Nama Judul Metode Hasil Penelitian

Peneliti Jurnal Penelitian Penelitian

1. Desy Al Yasini. Vol. Bisnis jual beli Kualitatif Jual beli

Safira, Alif 05, No.01, online dalam menurut islam

Ilham Mei 2020 perspektif pada hakikatnya

Akbar ekonomi islam tidak hanya

Fatriansyah bersifat

konsumtif dan

hanya

mengandung

unsur material

untuk

memperoleh

keuntungan

hakiki di akhirat,

tentu dengan

memperhatikan

prinsip jual beli

yang di

perbolehkan

menurut syar‟i.

dalam era
globalisasi saat

ini, bermunculan

model-model

bisnis dengan

menggunakan

kecanggihan

teknologi

modern.

2. Wahibatul Jurnal Ilmiah Jual beli kualitatif Transaksi jual

Maghfuroh Ahwal secara online beli online

Syakhshiyyah dalam tinjauan merupakan

(JAS). Vol.02, hukum islam muamalah,

No.01, juni hukumnya boleh

2020 (mubah). Jual

beli online tidak

bertetangan

dengan nash

dan ini

merupakan

bentuk suatu

kemaslahatan

dan saling

menguntungkan.

Kemudian

kasus-kasus
seperti di

qiyaskan

dengan jual beli

transaksi online

melewati FB,

WhatsApp,

Instragram,

Shopee dan lain

sebagainya,

yang terpenting

adalah saling

merelakan

antara keduanya

atau di sebut

anataradin,

saling

keterbukaan dan

kejujuran dalam

melaksanakan

kegiatan

bertransaksi.

3. Muhammad Jurnal Lex Transaksi Jual kualitatif Permasalahan

Ihsan Justitia, Vol. beli online hukum dari jual

03, No.01 dalam beli yang di

Januari 2021 persfektif lakukan secara


hukum islam online, dimana

jual beli online

itu di

perbolehkan

atau halal selam

jual beli online

terpenuhi rukun

dan syarat dari

jual beli itu

sendri secara

ajaran agama

islam. Dan tidak

ada hal-hal yang

merubah hukum

halal menjadi

haram pada jual

beli online

tersebut.

4. Achnad Iqtishodiyah , Jual beli online kualitatif Jual beli via

Zurohman, Vol.05, dalam internet adalah

Eka No.01, pespektif jual beli yang di

Rahayu Januari 2019 ekonomi islam lakukan melalui

media

elektronik. Untuk

melakukan
transaksi jual

beli tidak harus

bertemu secara

langsung atau

saling menatap

muka secara

langsung. Akan

tetapi

melakukan

transaksi secara

online di

perbolehkan

dalam islam

asalkan sesuai

dengan rukun

dan syarat yang

telah di

tentukan.

5. Deery Al-Sharf Jual beli online Kualitatif Jual beli online

Anzar jurnal menurut merupakan

Susanti ekonomi Hukum islam system transaksi

islam, vol.01, yang di lakukan

No.02 tahun oleh pembeli

November dan penjual

2020 melalui media


masa tanpa

adanya

pertetemuan

secara

langsung.

Menurut hukum

islam jual beli

online di

perbolehkan

selagi tidak ada

dalil yang

melarangnya

transaksi yang

di larang dan

tetap mengikuti

syariat islam.

Prinsip kejujuran

dan

kemaslahatan

harus di pegang

teguh kedua

belah pihak agar

senantiasa

menciptakan

transaksi jual
beli yang saling

menguntungkan

keduanya.

6. Mohammad Jurnal Jual beli online kualitatif Konstruksi

Suyudi Indonesia dengan hukum jual beli

social system online dengan

teknologi, dropship system dropship

Vol.02, menurut menurut hukum

No.03, Maret hukum islam islam dan

2021 dan hukum hukum positif

positif Indonesia bias

Indonesia di lakukan

dengan

menggunakan

model

akad/perjanjian

yang sesuai

mekanismenya.

Dimana hukum

yang di

dasarkan pada

Al-Quran,

Hadits, dan

sumber lainnya

bias
menggunakan

akad salam,

parallel, akad

samsarah dan

akad wakalah.

Sedangkan

dalam hukum

positif yang di

dadarkan pada

KUH perdata

dan KUH

Dagang bias

menggunakan

system model

pengangkatan

makelar dan

komisioner.

7. Muhammad Journal of Sistem kualitatif Sistem transaksi

Reza Sharia transaksi dan jual beli dengan

Palevy, Economics, pertanggungan menggunakan

Hafas Vol.01, risiko dalam sistem

Furqani, No.02, tahun jual beli dropshipping

Nevi 2020 dropshipping ,belum

Hasnita menurut memenuhi

perspektif kriteria akad


ekonomi islam pesanan dalam

islam seperti

akad salam,

akad samsarah

dan juga akad

wakalah.

System

transaksi jual

beli

dropshipping

selama ini

terjadi di

identifikasikan

mengandung

unsur gharar

(ketidakjelasan)

dari spesifikasi

barang yang di

jual oleh

dropshipper.

Praktek system

jual beli

dropshipping

yang di lakukan

pihak
dropshipper

adalah menjual

barang yang

bukan miliknya

sehingga

aktivitas jual beli

tersebut di

larang.

8. Misbahul Jurnal Prinsip-prinsip kualitatif Prinsip-prinsip

Ulum Dinamika jualbeli online jual beli islam

Ekonomi dan dalam islam secara spesifik

Bisnis, dan terdiri atas

Vol.17, penerapannya prinsip kerelaan

No.01, Maret pada E- (ridhaiyyah),

2020 Commerce prinsip

Islam di kemanfaatan

Indonesia atau

kemaslahatan

prinsip keadilan,

ketuhanan

(tauhid), prinsip

kejujuran,

prinsip

kebebasan,

prinsip etika
(akhlak), serta

prinsip

kebenaran.

Pihak transaksi

jual beli yang

terjadi pada E-

Commerce

Hijup.com, telah

menunjukkan

adanya prinsip-

prinsip jual beli

dalam islam

yang terfasilitasi

melalui beragai

kebijakan dan

protocol

pembelian di

situs Hijup.com.

9. Muhammad Iltizam Jual Beli kualitatif Penjualan online

Deni Putra Journal Of Online merupakan hal

Shariah Berbasis yang dapat di

Economic Media Sosial perkenankan

Research, Dalam sesuai dengan

Vol.03, No. Perspektif perkembangan

01, tahun Ekonomi Islam dan kemajuan


2019 teknologi,

mengingat

banyaknya

manfaat yang

dapat di peroleh

dari transaksi

model penjualan

seperti ini.

Namun yang

perlu di ingat

oleh penjual

maupun pembeli

adalah prinsip

kehati-hatian

untuk

meminimalisir

kemungkinan

terjadinya

penipuan baik

dari sisi penjual

maupun

pembeli.

10. Elaman Jurnal Hukum Jual beli Kualitatif Jual beli melalui

Johari Sehasen, Online Dalam media online

Vol.02, perspektif adalah sah


No.01, April Ekonomi Islam menurut syara‟

2018 (hukum islam)

sepanjang

memenuhi 4

kritria yaitu

pertama al aqad

(ijab Qabul),

Kedua Mahallul

Aqd (obyek

perjanjian),

ketiga Al Aqidain

(pihak-pihak

yang

melaksanakan

perjanjian), ke

empat

maudhu‟ul

(tujuan kontrak

dan akibatnya).
PEDOMAN WAWANCARA

NO Pertanyaan Coding
1. Apakah anda tahu apa itu jual beli online? NA, JE, NMD, DYS, AF,
WN, NN, NT, NP, FF
2. Apakah anda memiliki aplikasi Shopee? NA, JE, NMD, DYS, AF,
WN, NN, NT, NP, FF
3. Apakah jual beli online melalui aplikasi NA, JE, NMD, DYS, AF,
Shopee sesuai dengan perspektif Ekonomi WN, NN, NT, NP, FF
Islam?
4. Metode pembayaran apa yang di lakukan NA, JE, NMD, DYS, AF,
dalam transaksi jual beli online melalui WN, NN, NT, NP, FF
aplikasi Shopee?
5. Metode pembayaran apakah yang lebih NA, JE, NMD, DYS, AF,
banyak di lakukan? WN, NN, NT, NP, FF
6. Apakah metode pembayaran yang di lakukan NA, JE, NMD, DYS, AF,
sesuai dengan perspektif Ekonomi Islam? WN, NN, NT, NP, FF
7. Apa saja kendala dalam melakukan transaksi NA, JE, NMD, DYS, AF,
jual beli secara online melalui aplikasi WN, NN, NT, NP, FF
Shopee?
8. Bagaimana cara mengatasi kendala dalam NA, JE, NMD, DYS, AF,
transaksi melalui aplikasi Shopee? WN, NN, NT, NP, FF
9. Sudah berapa lama dalam melakukan NA, JE, NMD, DYS, AF,
transaksi mealui aplikasi Shopee? WN, NN, NT, NP, FF
10. Apakah sebagai mahasiswa Ekonomi Islam NA, JE, NMD, DYS, AF,
paham ketentuan yang di lakukan dalam WN, NN, NT, NP, FF
transaksi jual beli secara online?
11. Kenapa mahasiswa Ekonomi Islam lebih NA, JE, NMD, DYS, AF,
memilih transaksi melalui aplikasi Shopee? WN, NN, NT, NP, FF
12. Apakah mahasiswa Ekonomi Islam sudah NA, JE, NMD, DYS, AF,
mengetahui hukum dalam jual beli secara WN, NN, NT, NP, FF
online?
13. Apakah barang yang di beli melalui aplikasi NA, JE, NMD, DYS, AF,
Shopee sesuai dengan syariat islam? WN, NN, NT, NP, FF
14. Menurut anda apa perbedaan antara jual beli NA, JE, NMD, DYS, AF,
secara online dengan jual beli dengan WN, NN, NT, NP, FF
bertatap muka secara langsung antara
penjual dan pembeli?
TRANSKIP WAWANCARA

NO CODING TRANSKIP
01. DYS Iya
NA Iya
AF Iya
NMD Iya
JS Iya, tahu
WN Iya, tahu
NN Iya
NP Iya, saya tahu
FF Iya, tahu
NT Iya, saya tahu
02. DYS Iya, saya memiliki
NA Iya
AF Iya
NMD Iya
JS Pakai
WN Iya, punya
NN Punya
NP Iya, saya pengguna shopee
FF Ada
NT Iya
03. DYS Tidak, karena saya tidak melihat ada ruang yang
mencerminkan keislaman

NA Tidak sesuai

AF Tidak sesuai jika menggunakan Shopee pay later

NMD Tidak

JS Tidak

WN Sesuai

NN Sesuai

NP Iya, sesuai karena semuan barang tertera dengan harga

FF Menurut sata tidak sesuai

NT Belum sepenuhnya

04. DYS COD


NA COD
AF COD
NMD Transfer
JS COD dan transfer
WN COD dan transfer
NN COD
NP Shopepay later
FF COD
NT COD
05. DYS COD
NA COD
AF COD
NMD Shopepay
JS COD
WN Transfer
NN COD
NP Shopepay
FF COD
NT COD
06. DYS Tidak sesuai dengan perspektif ekonomi islam
NA Sesuai
AF Iya
NMD Tidak
JS Iya, sesuai
WN Sesuai
NN Sesuai
NP Sesuai
FF Tidak
NT Iya
07. DYS Tidak sesuai dengan jadwal pengiriman yang di tentukan dan
kadang tidak sesuai dengan barang yang di inginkan
misalnya kualitas dan ukuran barang.
Kekurangan uang kembali dari kurir
NA
Pengemasan dan pengiriman yang lama
AF
Barang tidak sesuai ekspektasi
NMD
Susah mendapatkan gratis ongkir (ongkos kirim)
JS
WN Barang yang di beli harus menunggu dan tidak bisa di lihat
secara langsung

NN Pengiriman yang kadang tidak sesuai dengan jadwal

NP Tidak ada kendala

FF Barang tidak dapt di kembalikan apabila tidak sesuai dengan


keinginan
Barang yang di beli belum jelas.
NT

08. DYS Melihat rating dan riview barang untuk melihat lebih detail
NA Menyiapkan uang kecil.
AF Sabar menunggu barang.
NMD Melihat rating barang.
JS Menunggu sale day
WN Berhati-hati dan teliti melihat barang
NN Menilai pada kolom rating barang
NP Boleh di complain melalui CS shopee
FF Memberikan komentar pada barang
NT Memberikan complain pada barang
09. DYS Dua tahun
NA Satu tahun
AF Tiga tahun
NMD Dua tahun
JS Empat bulan
WN Lima tahun
NN Satu tahun
NP Lima tahun
FF Tiga bulan
NT Tiga tahun
10. DYS Paham
NA Iya, paham
AF Iya
NMD Sedikit paham
JS Iya, paham
WN Kurang paham
NN Paham
NP Paham
FF Paham
NT Iya
11. DYS Karena barang lebih murah dan barang yang di tawarkan
sesuai dengan kantong mahasiswa.

NA Karena lebih praktis

AF Karena transaksinya lebih mudah.

NMD Lebih praktis dan terpengaruh oleh lingkungan

JS Praktis dan mudah

WN Karena lebih simple, mudah dan juga aman

NN Karena lebih ril di banding akun jual beli online lainnya.

NP Penggunaan yang tidak ribet

FF Harga lebih terjangkau

NT Harga barang lebih murah

12 DYS Halal, karena tidak ada riba di dalamnya


NA Iya
AF Iya
NMD Iya
JS Iya, paham
WN Kurang paham
NN Sedikit paham
NP Sudah tahu
FF Iya
NT Iya
13. DYS Iya, barang sesuai dengan syariat islam
NA Iya, sesuai
AF Iya, sesuai syariat islam
NMD Iya, sesuai
JS Tidak terlalu sesuai
WN Sesuai
NN Sesuai
NP Tergantung konsumen
FF Iya, karena barang sesuai dengan kualitas.
NT Iya
14. DYS Kalo transaksi secara online puas pilih barang dengan harga
terjangkau.
NA Secara online lebih praktis sedangkan offline lebih puas
karena di lihat secara langsung.

AF Jual beli secara online menghemat waktu, sedangkan offline


ukuran dan bahan bisa di lihat secara langsung.
Secara online hanya melihat gambar sedangkan offline lebih
NMD detail bisa di liat dan di raba barang secara langsung.
Secara online dengan transaksi melalui social media dan
JS offline langsung bertatap muka
WN Berbeda dari kepuasan tersendiri dalam memilih barang
NN Jual beli online kita tahu apakah barangnya sesuai atau tidak
sedangkan jual beli bertatap muka memberikan kepuasan
tersendiri karena bisa di cek sebelum di beli
NP Semuanya mudah di lakukan akan tetapi perlu hati-hati
FF Ketika jual beli online barang tidak bisa di lihat secara
langsung dan tidak ada proses tawa-menawar sedangkan
jual beli secara tatap muka barang bisa di tawar atau ada
proses tawar menawar
NT
Brang jual beli online belum jelas sedangkan barang yang di
beli secara offline lebih jelas.
REDUKSI DATA

No. Coding Reduksi


1. DYS, NA, AF, Sumber data mahasiswa program studi ekonomi
NMD, JS, WN, islam sudah menegetahui tentang jual beli secara
NN, NP, FF, online.
NT
2. DYS, NA, AF, Berdasarkan data yang di dapatkan bahwa mereka
NMD, JS, WN, juga memiliki aplikasi shopee yang salah satu
NN, NP, FF, aplikasi jual beli secara online.
NT
3. DYS, NA, AF, Dalam jual beli online melalui aplikasi shopee 70%
NMD, JS, WN, dari data mengatakan tidak sesuai dengan
NN, NP, FF, perspektif ekonomi islam dan 30% mengatakan
NT sesuai dengan ekonomi islam.
4. DYS, NA, AF, Metode pembayaran yang di lakukan 70% dengan
NMD, JS, WN, metode pembayaran COD, 20% dengan metode
NN, NP, FF, pembayaran transfer, alfamart dan indomaret, dan
NT 10% melakukan metode pembayaran dengan
menggunakan Shopee pay.

5. DYS, NA, AF, Metode yang banyak di gunakan yaitu metode


NMD, JS, WN, pembayaran COD.
NN, NP, FF,
NT
6. DYS, NA, AF, 70% mengatakan bahwa metode pembayaran yang
NMD, JS, WN, di lakukan dalam aplikasi Shopee sesuai dengan
NN, NP, FF, perspektif ekonomi islam, dan 30% mengatakan
NT tidak sesuai dengan perspektif ekonomi islam.
7. DYS, NA, AF, Kendala yang di dapati ddalam jual beli online
NMD, JS, WN, melalui aplikasi Shopee barang yang di pesan tidak
NN, NP, FF, sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan oleh
NT pihak shopee dan barang yang kadang tidak sesuai
dengan ukuran, warna dll.
8. DYS, NA, AF, Untuk mengatasi kendala tersebut dengan
NMD, JS, WN, meberikan rating pada barang dan lebih berhati-hati
NN, NP, FF, dan teliti sebelum membeli barang.
NT
9. DYS, NA, AF, Dari hasil data jangka waktu melakukan transaksi
NMD, JS, WN, jual beli online melalui aplikasi Shopee berbeda
NN, NP, FF, yang paling lama yaitu 2016 dan yang baru
NT menggunakan yaitu 3 bulan yang lalu.
10. DYS, NA, AF, Sebagai mahasiswa ekonomi islam sudah tentu
NMD, JS, WN, paham dengan ketentuan yang di laukan dalam
NN, NP, FF, transaksi jual beli online.
NT
11. DYS, NA, AF, Sebagai mahasiswa ekonomi islam memilih
NMD, JS, WN, transaksi jual beli online karenadi anggap lebih
NN, NP, FF, praktis dan tentunya mengikuti era teknologi
NT sekarang.
12. DYS, NA, AF, Tentunya sebagai mahasiswa ekonomi islam sudah
NMD, JS, WN, mengetahu bagaimana hukum dalam jual beli
NN, NP, FF, secara online.
NT
13. DYS, NA, AF, Barang yang yang hendak di beli juga termasuk
NMD, JS, WN, barang sudah sesuai dengan perspektif ekonomi
NN, NP, FF, islam.
NT
14. DYS, NA, AF, Perbedaan yang sangat mendasar dari transaksi
NMD, JS, WN, jual beli online dan transaksi jual beli secara
NN, NP, FF, langsung yaitu dari tempat dan proses transaksi
NT yang berbeda ada yang bertemu secara langsung
dan ada yang tidak bertemu secara langsung.
DOKUMENTASI WAWANCARA

MAHASISWI PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


MAKASSAR

Hari/tanggal wawancara: Rabu, 23 Februari 2022

Nama : Nurul Mutia Dewi. M Nama: Asna Febriana

Jurusan: Ekonomi Islam Jurusan: Ekonomi Islam

Tempat : Universitas Muhammadiya Tempat: Universitas Muhammadiyah


Makassar Makassar
Hari/Tanggal Wawancara: Rabu, 23 Februari 2022

Nama: Jusnaeni Nama: Dian Yuliana Syam


Jurusan: Ekonomi Islam Jurusan: Ekonomi Islam
Tempat: Universitas Muhammadiyah Tempat: Universitas Muhammadiyah
Makassar Makassar
Hari/Tanggal Wawancara: Rabu, 23 Februari 2022

Nama; Nurhalisa Natasya Nama: Wahdania


Jurusan: Ekonomi Islam Jurusan: Ekonomi Islam
Tempat: Universitas Muhammadiyah Tempat: Universitas Muhammadiyah
Makassar Makassar

Anda mungkin juga menyukai