SEXTANT
PENDAHULUAN
Di dalam bab ini akan dibahas mengenai alat navigasi biasa yang
umumnya hanya digunakan di kapal, untuk mengukur tinggi benda
angkasa bagi penentuan posisi di samudera, yaitu Sextant.
Tujuan kami menyusun keterangan mengenai sextant adalah agar para
pembaca umumnya, dan para taruna pada khususnya dapat mengenai
dan mengerti tentang sextan.
Sehingga setelah selesai mempelajari bab ini para pembaca maupun para
taruna dapat :
1. Menjelaskan ruang lingkup penggunaan sextant pada umumnya di
kapal
2. Mendemonstrasikan cara membaca dan mengoreksi sextant secara
tepat
3. Menjelaskan cara perawatan sextant di kapal
Sextant adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur sudut antara
dua garis yang ditarik dari dua titik dari seorang pengamat.
Besarnya susut yang diukur sama dengan dua kali sudut yang terbaca
pada pembidang busur. Sextant telah digunakan orang sejak 200 tahun
yang lalu tentang salah index dari sextant telah tertera pada kotak tempat
pesawatnya sendiri, faktor kemampuan pemakaianpun mempengaruhi
juga. Sextant dibuat berdasarkan azaz : bahwa, apabila seberkas cahaya
yang dipantulkan dua kali pada sebuah bidang yang sama oleh dua buah
cermin. Besarnya sudut yang dibentuk oleh arah berkas yang pertama
dengan arah berkas yang terbentuk oleh kedua cermin tersebut. Pada
gambar dapat kita lihat pantulan cahaya tersebut dan dipantulkan pada
cermin kecil, oleh cermin kecil dipantulkan cahaya dapat terlihat pada
teropong yang ditujukan pada horizon dari prinsip ini didapatkan sudut
yang diukur, adalah sama dengan dua k sudut pada pembilang busur.
Keterangan gambar
S = sinar datang
B = cermin besar
X = cermin kecil
T = Teropong
Bb = normal cermin B
Kk = normal cermin K
< T = tinggi sudut benda angkasa
< A = derajat yang terbaca pada busur sextant
C = titik potong kedua normal cermin
z- T = a z- A
Bukti : dari prinsip BCK
B 2 = C + z- KI
2 z- B2 = 2 z- C 2 z- KI
Per I
Dari segitiga BTK
Atau: Z- BI + B2 = z- KI + Z-K2 + /- KI z- 2 z- B2 = 2 KI + /- I (Pers. 11 )
Per I
Dari segitiga BTK :
Atau <2 <B2 = 2 KI + <1 (pers II)
Sebab dari segitiga BOC dan segitiga KOA dengan sudut A2 sudut C.
Tata susunan Sextant bagian-bagiannya
Di bawah ini adalah gambar dua sextant yang pertama yaitu gambar
adalah sextant tromol sedangkan pada gambar adalah sextant Nonius.
c. Kaca berwarna
d. Cermin besar
e. Teropong
f. Albidade
g. Sigi lembidang busu
h. Index
i.
Sekrup
j.
Nonius
Lembindang busur
Adalah bagian sextant yang berbentuk busur, sebuah pigs dari bahan
perak atau kuningan disisipkan pada lembidang ini.
Pada pipa ini dibuat guratan-guratan yang tiap kolomnya besar 1.
Alindade / indeks arm dan cermin besar (index glass), yang dapat
bergerak sepanjang busur sextant didekat titik pusat lingkaran, yang
sebagian busurnya adalah lembidang busur.
Sekrop (Clamb)
Yang terletak pada ujung alldde akan menjepit gigi-gigi yang ada
lembidang busur pada tiap tiap pembacaan.
Teropong (Telescope)
Ada dua macam teropong yakni
teropong panjang menghasilkan bayangan nyata terbalik
teropong pendek menghasilkan bayangan semu tegak
apabila sebuah sextant dilengkapi lebih dari satu teropong yang
digunakan adalah teropong tegak (eruiting telescope).
Apabila teropong kita putar ke dalam cermin kecil (yang memantulkan)
akan terlihat lebih banyak pada teropong sehingga bintang-bintang dan
planet akan mudah diamati pada cuaca terang. Menjelang senja teropong
kita putar kembali keluar maka kaca tembus biasa pada cermin kecil akan
terlihat lebih banyak sehingga cakrawala yang sudah mendekati kabur
akan mudah diamati.
Penyangga Teropong
Penyangga teropong pengantar dari sebuah cincin yang dipasang pada
sisi yang berlawanan dengan cermin kecil. Pada penyangga ini dapat di